Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi serangan terhadap kilang minyak dan fasilitas penyimpanan BBM di Odesa, yang merupakan kota pelabuhan utama Ukraina, Minggu (3/4).
Sebagian besar kota ini telah terhindar dari serangan Rusia, sejak 24 Februari.
“Pagi ini, rudal berbasis laut dan udara presisi tinggi telah menghancurkan kilang minyak dan tiga fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pelumas di dekat Kota Odesa. Tempat bahan bakar dipasok ke kelompok pasukan Ukraina di arah Mykolaiv,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram, seperti dikutip CNN, Minggu (3/4).
Terkait hal ini, Wali Kota Odesa Hennadii Trukhanov mengatakan, serangan tersebut tidak menelan korban jiwa.
“Hari ini, penjajah menyerang objek infrastruktur penting Odesa dengan rudal,” kata Trukhanov melalui siaran televisi.
“Ada api, ada asap. Beruntung, tidak ada korban jiwa. Hanya bangunan yang rusak. Situasi terkendali,” imbuhnya.
Trukhanov menyebut, banyak bangunan sipil dan rumah-warga hancur dalam serangan tersebut.
Dia berspekulasi, pada titik tertentu, Rusia akan menggunakan kontingen pasukan yang ditempatkan di Transnistria, republik separatis di negara tetangga Moldova.
Hal ini tentu saja memicu kekhawatiran yang sebelumnya dicuatkan oleh pejabat Ukraina.
Enam Ledakan
Sebelumnya, tim CNN yang berada di lokasi kejadian menerima laporan dari warga setempat yang mendengar enam ledakan di depot bahan bakar, sebelum matahari terbit.
“Salah satu obyek infrastruktur penting, terkena serangan pagi ini. Saat ini situasi terkendali,” ujar Juru Bicara Staf Operasional Administrasi Militer Regional Odesa, Serhii Bratchuk.
Dewan Kota Odesa mengkonfirmasi serangan udara tersebut di akun Telegram mereka pada Minggu (3/4) pagi.
Mereka mengatakan, beberapa rudal Rusia ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Odesa. Kebakaran dilaporkan telah terjadi di beberapa distrik. [HES/RM.id]