Kepolisian berhasil mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 1,196 ton di kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Nilai narkoba itu diperkirakan mencapai Rp 1,43 triliun. Atas keberhasilan ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo banjir pujian.
Meski sudah berhasil mengungkap kasus besar seperti ini, Kapolri terus menginstruksikan kepada seluruh jajarannya terus berkomitmen mencegah dan memberangus peredaran narkotika.
Menurut Kapolri, hal itu wujud nyata, untuk menjaga serta mengawal program Pemerintah dalam mewujudkan SDM unggul. Hal itu ditegaskan Kapolri saat memimpin konferensi pers pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 1,196 ton di Pusdik Intelkam, Soreang, Jawa Barat, kemarin.
“Saya berikan apresiasi kepada rekan-rekan yang melakukan pengungkapan,” kata Kapolri.
Kapolri menyebut, dari keberhasilan pengungkapan 1,196 ton sabu ini, Kepolisian dan stakeholder terkait berhasil menyelamatkan kurang lebih 5.980.000 orang dari potensi penyalahgunaan narkotika.
Menurut Kapolri, pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 1,196 ton itu, melalui Joint Investigation antara Bareskrim Polri, Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat dan BNNP Jawa Barat itu, adalah salah satu keberhasilan terbesar di awal tahun 2022.
Kapolri menambahkan, sepanjang 2022 periode Januari hingga Maret, Polri telah mengungkap sabu sebanyak 2,73 ton, ganja 7,24 ton dan pil ekstasi sebesar 230.789 butir.
“Saya harapkan pengungkapan besar terus dilakukan. Dan yang paling penting bagaimana kita mencegah agar narkoba, kita tekan untuk tidak masuk ke dalam negeri. Lalu, berikan hukuman maksimal kepada pelaku-pelaku bandar. Sehingga Indonesia tidak menjadi pasar buat mereka,” ucap eks Kapolda Banten itu.
Demi menyelamatkan generasi bangsa, Kapolri juga berharap para pengedar ataupun bandar yang memasukkan dan mengedarkan narkoba di Indonesia dapat diberikan hukuman maksimal. Agar menjadi efek jera bagi pelaku tindak pidana narkoba.
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan memberikan apresiasi atas keberhasilan Kepolisian membongkar kasus narkoba sebesar 1.196 ton.
Dia pun mendorong penegakan pidana berat kepada para pelaku, mengingat jumlah sabu yang berhasil diungkap ini sangat besar.
“Saya tadi nonton dari televisi, ini pengungkapan kasus yang luar biasa, karena jumlahnya fantastik. Harus kita apresiasi temuan ini,” kata Trimedya, kemarin.
Bagi Trimedya, kasus ini merupakan tangkapan besar dan diyakininya berasal dari jaringan internasional. Dia pun bersyukur kasus ini bisa diungkap karena bisa menyelamatkan dari potensi hampir 6 juta orang terhadap penggunaan barang haram ini.
“Apa yang menjadi semangat Presiden Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba benar-benar ditindaklanjuti,” katanya.
Lebih lanjut, politisi senior PDI Perjuangan ini menilai, upaya pengungkapan kasus-kasus narkoba sudah sangat luar biasa. Dalam kurun waktu 2-3 tahun ini, Kepolisian sudah banyak berhasil mengungkap kasus-kasus narkoba dengan jumlah yang cukup besar. Seperti yang dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Banten, Polda Metro Jaya, dan terakhir Polda Jawa Barat.
“Ke depan, Polri bukan lagi sekadar menangkap, tapi mengawal agar proses hukum bisa dilakukan maksimal terhadap para pelaku ini seperti pidana seumur hidup,” jelasnya.
Dia pun mendorong agar Pemerintah terus memberikan dukungan anggaran yang memadai kepada Kepolisian dalam memerangi narkoba ini. Sebab, dalam kasus narkoba, dibutuhkan modal yang besar hingga bisa memancing aktor utama peredaran narkoba ini.
“Menurut saya, harusnya anggaran itu tidak terbatas buat narkoba,” ujarnya. [KAL/RM.ID]