Penulis: Tusnedi Azmart

  • Wisata Pulau dan Kuliner Andalan Perekonomian Sawah Luhur

    Wisata Pulau dan Kuliner Andalan Perekonomian Sawah Luhur

    KASEMEN, BANPOS- Berada di wilayah paling ujung Utara Kota Serang, Kelurahan Sawah luhur, Kecamatan Kasemen memiliki dua sumber daya alam yang menjanjikan. Dengan luas wilayah 1.894 hektar, terdiri dari wilayah daratan dengan luas 452 hektar, lahan pertanian 900 hektar, perikanan 515 hektar, dan lain-lain 27 hektar.

    Luasnya lahan pertanian dan perikanan berupa tambak, maka hasil pertanian dan hasil laut memiliki kontribusi penting dalam ekonomi masyarakat.

    Basuni, Lurah Sawah Luhur mengatakan, lahan pertanian yang luas menjadi mata pencaharian utama masyarakat dan salah satu lumbung padi Kota Serang. Dalam setahun dua kali panen mampu menghasilkan 140 ton sehingga ketahanan pangan Sawah Luhur tetap terjaga.

    “Setiap tahun bantuan dari Balai Pemerintah Pusat melalui program P3ATGAI berupa pembangunan dan perawatan irigasi pertanian pengerjaannya dilakukan oleh kelompok tani wilayah sekitar,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, disektor perikanan dengan luas 515 hektar berupa tambak ikan bandeng yang dikembangkan menjadi wisata kuliner, diantaranya pecak bandeng, rabeg belut, kepiting bacok, dan sop ikan yang sudah terkenal di Banten dan luar daerah, sebagai menu andalan sekaligus sumber pendapatan masyarakat.

    “Dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk mengembangkan wisata kuliner melalui program pelatihan dan bantuan modal UMKM,” ungkapnya.

    Sehingga usaha-usaha kuliner yang sudah ada bisa berkembang lebih pesat. Guna meningkatkan potensi laut Sawah Luhur, pemerintah daerah bekerjasama dengan perusahaan swasta yang berminat untuk mengelola sektor wisata laut di Pulau Burung.

    Dengan luas 32 hektar terletak di pulau satu dan di pulau dua sebagai destinasi wisata pulau dan wisata laut. Hingga saat ini sedang diusahakan pengajuan pelebaran dan pengecoran akses jalan ke tempat wisata pulau burung agar bisa dilalui kendaraan roda empat.

    “Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama antara pemerintah daerah dan perusahaan swasta dalam pengelolaan destinasi wisata pulau burung bisa menarik wisatawan lokal maupun wisatawan domestik,” tuturnya.

    Disektor industri, sesuai dengan Perda Kota Serang Tahun 2020 nomor 8 tentang rencana tata ruang wilayah Kota Serang tahun 2020-2040. Wilayah Sawah luhur sekitar 500 hektar lahan tambak tidak produktif dialihfungsikan menjadi kawasan industri dan kawasan perdagangan jasa.

    Menurutnya, sudah banyak perusahaan mengajukan pembangunan industri bahkan sudah ada pembangunan industri.

    “Dengan adanya perubahan tata ruang dapat meningkatkan PAD Sawah Luhur dan Kota Serang, membuka lapangan kerja, dan mengurangi pengangguran,” tandasnya. (MG-02)

  • Pager Agung Kembangkan Potensi Ekonomi-Budaya

    Pager Agung Kembangkan Potensi Ekonomi-Budaya

    WALANTAKA, BANPOS- Menjadi satu satu kelurahan yang dikenal sebagai penghasil kerupuk kulit, pemilik industri rumahan kerupuk kulit tanpa pengawet kerap kali menerima pesanan dari berbagai daerah. Rasa yang gurih dengan warna khas kerupuk kulit, membuat produksi kerupuk terus meningkat.

    Selain kerupuk kulit, Kelurahan Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang ini juga menjadi salah satu penghasil kerajinan anyaman bambu dengan produk cepon, irig dan lainnya. Diantaranya dipasarkan di pasar-pasar terdekat, dan menjadi potensi ekonomi di wilayah tersebut.

    “Kalau kerupuk kulit sudah dikenal dan banyak juga yang pesan. Karena memang tidak pakai bahan pengawet, jadi masyarakat juga percaya dengan kerupuk kulit di sini,” ujar Lurah Pager Agung, Hamimi.

    Ia menjelaskan, selain kerupuk kulit dan kerajinan anyaman bambu, ada juga kacang sangrai yang diproduksi di Pager Agung. Meski bahan baku kacang dibeli dari luar daerah, tetapi untuk pengolahan dan pemasaran dilakukan oleh warga Pager Agung.

    “Dipasarkan ke pasar Kalodran, pasar Ciruas dan biasanya pesanan juga,” tuturnya.

    Hamimi mengaku jika sebagian warganya berprofesi sebagai pedagang dan petani. Sebagian lainnya merupakan buruh dan pegawai, mengingat wilayah Pager Agung dekat dengan daerah industri dan sedikit banyaknya memiliki pesawahan yang dialiri air irigasi.

    “Karena memang Kelurahan Pager Agung ini bisa disebut strategis, pertama dekat dengan daerah industri Serang timur kemudian ada lahan sawah yang juga dialiri air irigasi, sehingga hasil tanamnya bukan padi saja, ada timun, kacang, dan sayuran atau tumbuhan palawija lainnya,” jelas Hamimi.

    Ia mengatakan, tumbuhan palawija juga dijual di pasar pasar terdekat. Dengan begitu, perekonomian masyarakat terus berputar.

    “Bersyukurnya memang karena di Pager Agung ini dekat dengan Pasar, jadi untuk menjual hasil kerajinan, hasil tanam palawija, tidak perlu jauh-jauh,” tuturnya.

    Selain potensi ekonomi daerah yang berlimpah, di Kelurahan ini pun memiliki ciri khas budaya yaitu pencak silat. Dimana anak-anak dan remaja di 3 kampung di Pager Agung, fokus menekuni pencak silat yang yang juga dilombakan antar Kelurahan.

    “Ada di sini pencak silat pagar Agung, biasanya ditampilkan di setiap event-event baik di tingkat kelurahan, kecamatan, Kota Serang, dan di luar daerah,” ungkapnya.

    Meskipun belum pernah mengikuti perlombaan pencak silat, namun warganya tetap fokus berlatih dan menurunkan ilmu pencak silat ke generasi selanjutnya. Ada juga marawis yang kini tengah vakum, karena belum ada regenarasi.

    “Harapannya kami dapat berkolaborasi dengan dinas terkait dalam hal ini terkait dengan marawis agar bisa dihidupkan lagi. Karena sumber daya sebelumnya sudah dengan kesibukannya masing-masing seperti bekerja dan lain-lain,” terangnya.

    Begitupun dengan potensi ekonomi daerah, Hamimi mengaku ingin menggelar pelatihan kreasi anyaman bambu titik sehingga hasil kerajinan anyaman bambu yang saat ini masih tergolong itu-itu saja, akan ada produk lainnya ataupun kreasi cepon agar lebih menarik lagi.

    “Karena menurut saya, kreasi anyaman bambu ini masih bisa dikembangkan. Sehingga, untuk memunculkan kreasi tersebut dibutuhkan pelatihan khusus dengan memanggil pelatih atau trainer yang mumpuni di bidangnya,” jelasnya.

    Pihaknya terus mendukung setiap aktivitas positif yang dilaksanakan oleh masyarakat. Iya juga akan berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait seperti Diskoperindag, Dinas pertanian, dan Dispora.

    “Masyarakat butuh dibimbing untuk terus maju, dan terus mengembangkan kemampuan yang dimiliki,” katanya.

    Disamping itu, banyak yang ingin pelatihan-pelatihan dilakukan oleh Kelurahan. Namun, saat ini terkendala dengan anggaran yang belum mencukupi.

    “Harapannya ke depan, dari Pemkot Serang dapat memfasilitasi berbagai pelatihan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan potensi ekonomi di Pager Agung,” tandasnya. (MG-02)

  • Personil Satresnarkoba Polres Serang Cokok 80 Tersangka dalam 6 Bulan

    Personil Satresnarkoba Polres Serang Cokok 80 Tersangka dalam 6 Bulan

    SERANG, BANPOS- Sebanyak 80 tersangka yang terdiri dari 50 pengguna dan 30 pengedar narkoba berhasil diamankan personil Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang dari berbagai tempat sepanjang Januari hingga Juni 2021.

    Dari penangkapan tersebut didapat barang bukti berupa shabu dengan berat mencapai 80,05 gram, ganja sebanyak 23,02 gram, tembakau gorila 100,44 gram, tramadol sebanyak 3.096 butir serta hexymer sebanyak 8.784 butir.

    “Sepanjang bulan Januari hingga Juni, personil Satresnarkoba berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba sebanyak 64 LP dengan jumlah tersangka sebanyak 80 orang,” ungkap Kapolres Serang, AKBP Mariyono kepada awak media, Rabu (30/6/2021).

    Kapolres membeberkan 80 tersangka tersebut terdiri dari 30 orang sebagai pengedar, sedangkan pengguna sebanyak 50 orang. Modus yang dilakukan para pengedar beragam dengan rata-rata pengedaran melalui modus tempel di lokasi yang dianggap aman dan mudah dijangkau pemesan.

    “Pada umumnya antara pengedar dan pemesan tidak saling karena transaksi dilakukan menggunakan media sosial termasuk whatsapp. Kemudian, sistemnya pemesan akan mengambil barang pesenan yang sudah ditempel di lokasi yang sudah ditentukan,” terang Kapolres didampingi Kasatresnarkoba Iptu Michael K Tandayu.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres kembali menegaskan pihak telah berkomitmen untuk menekan peredaran narkoba. Oleh karena itu, pihaknya kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk menjauhi narkoba karena sangat berbahaya dan menegaskan akan menindak tegas tanpa pandang siapapun meskipun hanya sebatas pemakai.

    “Ini komitmen kami dalam menekan peredaran narkoba dan akan menindak tegas tanpa pandang siapa pun walau sebatas pemakai. Oleh karena itu, sekali lagi saya ingatkan masyarakat harus menjauhi narkoba jika tidak mau berurusan dengan hukum,” tandasnya.

    Mariyono pun menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu memberikan informasi. Kapolres berharap sinergitas yang telah terjalin ini bisa ditingkatkan lagi dan pro aktif apabila ada hal yang mencurigakan berkenaan dengan peredaran narkoba ini.

    “Jadi saya minta masyarakat lapor ke kantor polisi terdekat, karena polisi akan sangat terbantu dengan laporan masyarakat tersebut. Kita semua tahu khawatir narkoba ini nantinya merusak anak bangsa,” tandasnya.‎ (AZM)

  • Bawa Pesan Kamtibmas, Personil Bhabinkamtibmas Polsek Petir Lakukan Ronda Keliling

    Bawa Pesan Kamtibmas, Personil Bhabinkamtibmas Polsek Petir Lakukan Ronda Keliling

    SERANG, BANPOS- Dalam menjaga harkamtibmas di wilayah Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, personel Bhabinkamtibmas Polsek Petir melaksanakan Ronda Siskamling dengan menyampaikan pesan Kamtibmas kepada masyarakat, Rabu, (30/6/2021) dini hari.

    “Ronda Siskamling merupakan salah satu dari program Kapolda Banten dalam Commander Wish dengan jargon “Pendekar Banten” guna menjadi polisi yang empati, mengayomi dekat dengan rakyat,” ungkap Kapolres Petir AKP Muhammad Nurdin kepada awak media.

    Dikatakan Kapolsek, selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ronda siskamling juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan pesan kamtibmas agar masyarakat meningkatkan keamanan lingkungan dengan meningkatkan ronda malam untuk menjaga kondisi lingkungan yang aman dan nyaman.

    “Warga juga kita imbau apabila terdapat hal yang dapat mengganggu kamtibmas di lingkungan segera menghubungi personil Bhabinkamtibmas atau langsung ke Polsek Petir,” kata M Nurdin.

    Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, dimasa pandemi Covid-19 ini, kegiatan ronda siskamling juga menjadi sarana sosialisai protokol kesehatan dalam membantu pemerintah mensukseskan program vaksinasi serta pelaksanaan wajib menjalankan 5M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilisasi massa.

    “Selain pesan kamtibmas, personel Bhabinkamtibmas juga menyampaikan wajib melaksanakan prokes 5 M untuk mencegah pandemi virus corona,” tutup Kapolsek. (AZM)

  • Pertanian dan UMKM Andalan Warung Jaud Tingkatkan Kesejahteraan Warga

    Pertanian dan UMKM Andalan Warung Jaud Tingkatkan Kesejahteraan Warga

    KASEMEN, BANPOS- Wilayah Kelurahan Warung Jaud bagian dari Pemerintah Kota Serang, dengan luas 485 hektar, dan jumlah penduduk 10.069 jiwa. Dengan luas pertanian mencapai 260 hektar, Warung Jaud berperan penting sebagai wilayah lumbung padi memenuhi kebutuhan Kota Serang.

    Bahkan, dengan hasil sekali panen mencapai 6 ton. Dimana jumlah tersebut mampu mendistribusikan hingga ke luar wilayah.

    “Pemanfaatan anggaran pemerintah pusat dan APBD Kota Serang dilaksanakan sebaik-baiknya agar ekonomi masyarakat Warung Jaud, khususnya dibidang UMKM terus tumbuh dan berkembang,” ujar Lurah Warung Jaud, Safuri.

    Ia mengatakan, selain lahan pertanian, 5 persen dari luas wilayah berupa tegalan. Wilayah itupun dimanfaatkan masyarakat untuk dijadikan lahan palawija diantaranya timun, terong, kacang panjang, dan kacang tanah.

    “Hasil panen paliwaja didistribusikan ke pasar-pasar wilayah Kota Serang dan berperan penting dalam ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

    Menurutnya, Warung Jaud termasuk zona kuning yaitu perizinan pemanfaatan wilayahnya diperbolehkan untuk pembangunan komplek perumahan. Sehingga, memiliki peluang tumbuhnya usaha-usaha kecil di wilayah tersebut, seperti adanya pertokoan, warung-warung kecil.

    “Selain itu ada perbengkelan, industri rumah tangga, hingga pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sayuran, buah-buahan dan sembako,” ucapnya.

    Safuri mengaku, industri rumah tangga di wilayahnya berupa pembuatan kerupuk, keripik bawang, telur asin dan bontot ikut serta dalam menopang ekonomi masyarakat Warung Jaud. Bahkan, industri pengolahan dari bahan baku kayu yang sudah berumur jutaan tahun diolah dan diukir dengan keahlian yang mumpuni menjadi batu alam, untuk tempat duduk dan meja tamu serta hiasan ruangan.

    “Karya tersebut memiliki kualitas dan nilai ekonomi yang tinggi hingga diekspor ke luar negeri. Industri ini sempat jadi perhatian Walikota Serang, Syafrudin, dan Ketua Dewan Kota Serang, Budi Rustandi mengunjungi tempat industri pengolahan kayu tersebut,” ungkapnya.

    Guna meningkatkan motivasi masyarakat, pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui program KOTAKU. Dalam pengerjaannya, kegiatan itu melibatkan masyarakat di lingkungan Kampung Jerakah.

    “Sehingga menarik pemuda atau masyarakat terdampak Covid yang masih menganggur memiliki penghasialan harian melalui padat karya,” tuturnya.

    Warung Jaud juga mendapatkan bantuan dari Program P3TGAI dari Balai Besar Provinsi Banten telah dibangun saluran air sepanjang 260 meter, pengerjaannya pun dilaksanakan swadaya masyarakat oleh Pokmas dan Poktan di empat titik. Diantaranya; lingkungan Kampung Ki Jaud, Lemah Abang, Pemukiman Kesawon, dan Kesawon Bagian PAL.

    “Bulan depan akan dibangun drainase di Kampung Kejembar melalui anggaran APBD,” tandasnya. (MG-02)

  • Kelurahan Kilasah Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Pertanian

    Kelurahan Kilasah Tingkatkan Pembangunan Ekonomi Pertanian

    KASEMEN, BANPOS- Pemukiman masyarakat Kilasah dikelilingi wilayah pertanian dengan luas 670 hektar. Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang fokus membangun sarana dan prasarana pertanian dan jalan lingkungan melalui anggaran DAUT dan APBD Kota Serang.

    Hal itu dilakukan untuk meningkatkan dan memudahkan pergerakan ekonomi masyarakat Kilasah. Sebagian besar kegiatan sehari-hari masyarakat Kilasah ialah buruh tani dan berdagang.

    Kelurahan Kilasah dilalui dua jalan lintas, yaitu jalan yang menghubungkan kelurahan Terondol menuju Kelurahan Sawah Luhur. Kemudian jalan Bogawati menuju Kelurahan Bendung, kedua jalan lintas itu merupakan jalan lintas Kota Serang.

    “Kilasah tidak ada jalan poros desa, karena dibelah oleh dua jalan lintas kota,” ungkap Lurah Kilasah, Mansyur.

    Ka mengatakan, APBD Kota Serang tahun 2020 digunakan untuk membangun jalan lingkungan menggunakan paving block di Kampung Sinaba Tiga dengan volume sepanjang 344 meter. Kemudian pembangunan drainase sepanjang 435,7 meter di kampung yang sama menggunakan anggaran DAUT tahun 2020.

    “Rencana selanjutnya akan mengajukan pembangunan jalan lingkungan dari anggaran APBD tahun 2021 menggunakan paving block sepanjang 177 meter di Kampung Kalipampang,” katanya.

    Ia menjelaskan, drainase yang telah dibangun sasarannya ke pemukiman penduduk, untuk menampung pembuangan limbah rumah tangga yang dialirkan menuju sungai irigasi. Pengajuan perawatan sungai irigasi selalu dilakukan, karena masih wilayah tanggungjawab Balai Sumber Daya Air dan Irigasi.

    Selain itu, tahun 2021 Kelurahan Kilasah mendapatkan dana dari pemerintah pusat Kementrian PUPR yaitu program P3TGAI berupa pembangunan saluran cacing yang menyalurkan air ke sawah yang paling jauh, dari irigasi. Pengerjaannya sudah dimulai 5 maret dan telah rampung sepanjang 1541 meter.

    “Pembangunan saluran cacing tersebut untuk pemerataan peningkatan hasil panen,” tuturnya.

    Harapan kedepan, kaga dia, program pemerintah pusat dan pemerintah kota dalam hal pembangunan irigasi tetap ada. Karena pembangunan tersebut dinilai sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kilasah.

    “Walaupun masyarakat Kilasah sebagai buruh tani, dalam hal ini bukan pemilik lahan, namun mampu menopang ekonomi masyarakat sekaligus sebagai ketahanan pangan,” ucapnya.

    Bahkan, sebagai penghasilan tambahan, peran kader PKK Kelurahan Kilasah memberikan keterampilan membuat makanan kering dan kue. Kegiatan tersebut terus dilakukan dan hasil produksinya dimasukkan ke UMKM.

    “Begitu juga dengan kader-kader posyandu, rutin mengadakan pembinaan perbaikan gizi anak dan kesehatan keluarga serta pengawasan kesehatan ibu hamil” terangnya.

    Mansur mengatakan, rencana kedepannya akan mengajukan pembangunan jalan alternatif di depan Kantor Kelurahan, yang bisa langsung terhubung ke jalan lintas kota. Agar mempermudah pergerakan ekonomi masyarakat Kilasah.

    “Semua pembangunan di wilayah Kilasah yang anggarannya bersumber dari pemerintah pusat dan APBD Kota, pengerjaannya dilakukan oleh masyarakat dan Rt Rw sekitar pembangunan sesuai dengan aturan pemerintah pusat dan pemerintah kota,” tandasnya. (MG-02)

  • Hadirkan Pojok Pajak di Kelurahan, Kalodran Bidik Sektor Pendidikan dan Ekonomi

    Hadirkan Pojok Pajak di Kelurahan, Kalodran Bidik Sektor Pendidikan dan Ekonomi

    WALANTAKA, BANPOS- Berada pada wilayah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Serang, Kelurahan Kalodran mengedepankan transparansi informasi publik kepada masyarakat. Khususnya terkait dengan informasi pembayaran SPPT PBB, yang pembayarannya bisa dilakukan melalui kelurahan.

    “Tiap pertemuan dengan masyarakat saya selalu menjelaskan bahwa kita terbuka kaitannya dengan transparansi informasi publik yaitu persoalan pemerintah dan pelayanan di Kelurahan,” ujar lurah Kalodran, A Fahrudin.

    Terkait pembayaran SPPT PBB, Kalodran menyediakan fasilitas Pojok Pajak yang sudah berjalan sejak tahun 2020. Dimana program tersebut digawangi oleh sekretaris kelurahan.

    Selain itu, Kelurahan Kalodran juga melakukan aksi jemput bola dalam pembayaran pajak tersebut kepada masyarakat. Dimana dilakukan secara door to door ke rumah-rumah warga, serta membuat jadwal monitoring.

    Didukung dengan RT yang kooperatif, pihak kelurahan pun melakukan kerjasama dengan para RT. Yaitu dengan diberlakukannya pembayaran SPPT PBB secara kolektif melalui RT.

    “Secara ekonomi di sini ada pasar Ciruas dan Kalodran. Sehingga warga kami ada yang berprofesi sebagai pedagang di sana,” katanya.

    Di Kelurahan kalau dan juga sudah melihat adanya pembangunan kampus cabang Universitas Pamulang dan direncanakan bernama universitas Soetomo, yang mana hal ini menjadi salah satu upaya dari kalodran untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan. Karena dengan dekatnya fasilitas pendidikan yang ada hal ini menjadikan kalau dalam mempersiapkan para penerus bangsa yang cerdas dan mengenyam pendidikan minimal hingga strata-1 dan doktoral.

    “Tentunya akan meningkatkan SDM dalam hal pendidikan dan juga ekonomi pendapatan masyarakat serta positif pembangunan yang tentunya berdampak positif terhadap pembangunan,” jelasnya.

    Berdirinya kampus tersebut juga memberikan efek positif, seperti halnya pembangunan akses jalan yang sudah dimobilisasi oleh kampus sejak tahun 2020. Yaitu pembangunan akses jalan betonisasi wilayah Pakuncen menuju kampus sudah bagus dan sudah diresmikan oleh pemerintah.

    “Selain itu dalam segi ekonomi bahwa kampus tersebut lebih mengutamakan merekrut karyawan dan pengajar dari wilayah Kalodran umumnya Kota Serang. Kemudian bisa juga meningkatkan ekonomi dengan mahasiswa yang memutuskan tinggal di kos-kosan milik warga,” jelas Fahrudin.

    Begitupun dengan calon-calon mahasiswa yang mana Kalodran tentunya akan lebih diutamakan. Dengan begitu sumber daya manusia yang dimaksud dengan mudah memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

    Masyarakat kalodran secara umum memiliki pekerjaan sebagai petani buruh dan pedagang. Kalau dan juga memiliki beberapa perumahan, sebab dilihat dari rencana tata ruang dan wilayah (RT-RW) nya kalodran merupakan zona permukiman dan pergudangan.

    Sedangkan untuk masyarakat yang bermukim di perumahan sebagian besar adalah pekerjaannya sebagai pegawai dan lain-lain. Namun Kalodran juga masih memiliki lahan persawahan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam berbagai tanaman.

    Meski sebagian besar bukan lagi lahan milik masyarakat, namun masyarakat diberikan kewenangan untuk mengelola dan menanami lahan persawahan tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga menanam tanaman hidroponik di rumahnya masing-masing.

    Tanaman hidroponik ini di berikan langsung atau dibimbing langsung oleh dinas pertanian Kota Serang. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang menanam tanaman hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumahnya masing-masing.

    Dalam segi ekonomi, Kalodran memiliki pengrajin anyaman bambu di wilayah Pekuncen. Dengan produk yang dihasilkan yaitu Tampah, Irig, Sapu dan Pengki.

    “Jadi karena mayoritas warga Kalodran adalah petani, sehingga disela-sela menunggu hasil tanamnya dan di sela-sela waktu istirahatnya mereka menganyam bambu dan menghasilkan karya yang bisa dijual ke pasar,” tandasnya. (MG-02)

  • Hadirkan Parmasi Jaga, Tegalsari Eratkan Gotong Royong Warga

    Hadirkan Parmasi Jaga, Tegalsari Eratkan Gotong Royong Warga

    WALANTAKA, BANPOS- Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang berupaya untuk mempertahankan gotong royong di masyarakat dengan menjalankan program basmi buang air besar sembarangan (BABS) melalui Parmasi jaga yaitu partisipasi masyarakat Tegalsari sosialisasi jamban keluarga. Program yang pertama kali diluncurkan di kecamatan Walantaka itu, secara otomatis membuat warga Tegalsari membantu bersama-sama membangun jamban dari rumah ke rumah.

    Lurah Tegalsari, Saidah, mengungkapkan bahwa warganya masih mempertahankan sifat gotong royong bukan hanya dalam kebersihan saja. Tetapi dengan program yang dicanangkan oleh Kelurahan tersebut membuat warga semakin meningkatkan partisipasi baik sumbangsih tenaga maupun materi.

    “Karena dalam membangun jamban keluarga ini tidak sedikit anggaran yang dibutuhkan. Sehingga, kami dari kelurahan berinisiatif untuk bersama-sama warga yang dalam hal ini dikatakan mampu, untuk bergotong-royong memberikan apa yang bisa dibantu, bisa dalam bentuk uang maupun bentuk bahan bangunan,” jelasnya.

    Selain menarik dana dari warga untuk menyukseskan program Parmasi Jaga, Kelurahan juga melibatkan perusahaan yang berdiri di wilayah Tegalsari untuk bersama-sama membangun Tegalsari yang sehat dan bersih. Salah satu komponen perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu setiap rumah warga memiliki satu jamban.

    “Jika saat ini dilihat memang masih sedikit lagi rumah warga yang belum memiliki jamban. Sehingga mereka masih melakukan BABS entah itu di lahan perkebunan dan lainnya,” kata Saidah.

    Ia juga menjelaskan bahwa setiap minggunya warga selalu melaksanakan bersih-bersih lingkungan. Jika Pemkot Serang melakukan program Jumat Bersih, maka di Tegalsari warganya melakukan gotong royong Minggu bersih.

    “Setiap minggunya warga selalu menginformasikan bahwa ada gotong royong di lingkungan RT masing-masing,” tuturnya.

    Dengan begitu, lingkungan Tegalsari yang notabenenya masih terbiasa dengan budaya desa atau kampung, jadi walaupun berada di tengah Kota Serang tetapi warga Tegalsari masih mempertahankan keasrian lingkungannya. Bisa dilihat dengan masih banyaknya tumbuhan-tumbuhan atau lahan luas yang masih hijau.

    “Alhamdulillah untuk masyarakat masih bersama-sama belajar menerapkan PHBS. Dengan adanya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan maka masyarakat juga sedikit demi sedikit memahami bagaimana menerapkan PHBS,” terangnya.

    Disamping itu, Tegal Sari yang masih banyak lahan pesawahan dan perkebunan ini memiliki hasil tanam ubi yang berlimpah. Terlebih saat musim penghujan, dimana tanaman ubi tumbuh subur bila dibandingkan pada musim kemarau.

    “Karena di sawah yang ada di Tegalsari ini merupakan sawah tadah hujan, warga mengandalkan air hujan untuk mengairi sawahnya. Dalam waktu dekat ini pun banyak sekali hasil ubi yang sampai ke kantor kelurahan,” ungkapnya.

    Dengan banyaknya hasil tanam ubi tersebut, warga mengkreasikan dengan membuat makanan yang yang bisa dijual dan dititipkan melalui warung-warung. Kedepan, pihak kelurahan akan mengajukan kerjasama dengan dinas terkait untuk memberikan pelatihan-pelatihan baik UMKM maupun pertanian.

    “Peminatnya banyak, tetapi karena terkendala dengan anggaran yang saat ini lebih banyak refocusing sehingga kegiatan-kegiatan tidak berjalan dengan lancar. Namun kami tetap mengkomunikasikan bahwa warga menginginkan adanya pelatihan seperti budidaya ikan UMKM dan pertanian,” ucapnya.

    Meski berbagai kegiatan harus ditunda karena adanya pandemi Covid-19, tetapi hal itu tidak menurunkan semangat warga baik dalam gotong royong maupun meningkatkan ekonomi.

    “Seperti halnya adanya kerjasama dengan pihak pemerintah walau tidak melalui kelurahan, dengan menanam berbagai jenis tanaman yang mungkin akan dibagi hasil nantinya,” tandas Saidah. (MG-02)

  • Kelurahan Kepuren Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

    Kelurahan Kepuren Gencarkan Pembangunan Infrastruktur

    WALANTAKA, BANPOS- Mempersiapkan generasi bangsa harus dimulai sejak dini, mulai dari berbagai tingkatan dari PAUD, SD dan dilanjutkan ke jenjang selanjutnya yang lebih tinggi lagi. Pada masa PAUD inilah anak memasuki generasi emas, yang harus dikembangkan sedemikian rupa minat dan bakatnya.

    Kelurahan Kepuren memiliki 5 PAUD yang hingga kini masih beroperasi dengan lancar. Ditengah masa pandemi Covid-19, tenaga pendidik dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran melalui dalam jaringan (daring).

    Perjuangan dalam mendidik tidak dapat dibayar dengan murah, sehingga pihak kelurahan sangat berkeinginan untuk dapat menyejahterakan guru-guru yang sudah berjasa dalam mendidik anak-anak didiknya. Walaupun tidak bisa secara instan, namun hal ini terus diupayakan agar pejuang pendidikan mendapatkan angin segar.

    “Kami berharap, walaupun kita sedang menghadapi pandemi, kita siasati dengan pembelajaran daring. Adapun tatap muka pun harus sesuai dengan anjuran pemerintah,” ungkap Lurah Kepuren, Subhan.

    Ia mengatakan, di usia anak-anak pada tingkat PAUD ini diharapkan dapat mengenal tata cara pembelajaran agar siap menghadapi pendidikan yang lebih tinggi. Diakui olehnya, saat ini di Kelurahan tidak ada anggaran untuk honor tenaga pendidik PAUD.

    “Tetapi, agar lebih semangat, kami akan memperjuangkan untuk mendapatkan perhatian yang lebih bagi pendidik di PAUD,” tuturnya.

    Sejauh ini, ia melihat para tenaga pendidik ini bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Meskipun memang belum ada honor dari Kelurahan.

    “Selanjutnya kami berharap dari pemerintah juga bisa memberikan fasilitas yang lebih baik,” terangnya.

    Di sisi lain, Kepuren juga terus menggencarkan pembangunan infrastruktur jalan. Bertepatan pada bulan Ramadhan yang lalu, pihaknya bersama DPUTR telah melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan di lingkungan Kepuren RT 01 dan Simanis RT 22.

    “Sepanjang 400 meter. Alhamdulillah dengan adanya pembangunan tersebut, masyarakat kami merasa bahagia. Karena sarana dan prasarana jalan ini merupakan pokok untuk membantu kegiatan sehari-hari,” jelasnya.

    Aktivitas semakin lancar dan mudah, secara tidak langsung meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena mayoritas di lingkungan Kepuren dan penangkang berprofesi sebagai pedagang.

    “Dengan akses yang sudah dibangun ini secara tidak langsung mendukung aktivitas warga,” katanya.

    Dalam waktu dekat, apabila terealisasi, pihaknya akan melakukan pembangunan penerangan jalan umum (PJU) di wilayah yang dianggap membutuhkan penerangan. Walaupun tidak melalui dinas perhubungan, melainkan ada pihak swasta yang bergerak untuk memberikan bantuan pembangunan PJU.

    “Kami sudah sounding kepada pemerintah terkait hal ini, dan pemerintah pun mendukung dengan kegiatan ini, semoga diberi kelancaran,” ujarnya.

    Terlebih, pembangunan PJU ini dilakukan di titik-titik yang dianggap membutuhkan. Diantaranya pemakaman umum, akses poros kelurahan dan lainnya.

    “InsyaAllah kedepan akan dilakukan pembangunan pemagaran lahan pemakaman. Tujuan diantaranya yaitu memperindah dan menjaga aset tanah wakaf,” ucapnya.

    Bersama-sama dengan warga, pihaknya telah melakukan pembangunan infrastruktur jalan, kantor Posyandu, rehab PAUD dan pembangunan jalan paving blok sampai drainase.

    “Kami berharap pembangunan yang belum ada diantaranya fasilitas olahraga, lapangan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa di Kepuren belum memiliki lapangan khusus, adapun lapangan yang berada di dekat sawah, apabila hujan tidak dapat digunakan,” jelasnya.

    Hal itu tentu untuk memotivasi warga dalam berolahraga. Khususnya bagi para pemuda yang hobi berolahraga, apabila sudah difasilitasi oleh pemerintah, maka tidak akan sungkan untuk memberikan loyalitasnya sebagai warga.

    “Jadi seandainya ada perlombaan futsal dan olahraga lainnya, warga kepuren bisa mengikuti dan berlatih di fasilitas olahraga yang yang kami ajukan,” tandasnya. (MG-02)

  • DPMPD Pastikan Pilkades serentak di Pandeglang Berjalan Aman dan Kondusif

    DPMPD Pastikan Pilkades serentak di Pandeglang Berjalan Aman dan Kondusif

    PANDEGLANG, BANPOS- Kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Pandeglang sudah memasuki tahapan seleksi bakal calon manjadi calon kepala Desa . Ada 207 desa yang akan melaksanakan pemilihan langsung.

    Di tengah himpitan pandemi Covid-19, persaingan pemilihan kepala desa akan terasa berbeda. Sebab, mulai dari tahapan hingga pelaksanaan wajib menjalankan disiplin Protokol kesehatan (Prokes).

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan memastikan, pemilihan Pilkades berjalan dengan tertib, aman, sehat dan kondusif.

    Mengingat situasi saat sedang pandemi covid 19 untuk meminimalisir penyebaran covid 19, setiap bakal calon wajib disuntik vaksin. Di tambah, dalam satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) maksimal suara masuk sebanyak 500 orang. Sehingga, dapat memecah kerumunan.

    “Prokes salah satunya TPS harus 500 suara, untuk memecah kerumunan. Kalau dulu Pilkades hanya satu TPS di satu, sekarang maksimal 500 suara per TPS. Sekarang bakal calon diwajibkan disuntik vaksin sehingga terjaga kesehatannya. Tiap pemilih harus memakai masker dari rumah,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/6/2021).

    Ia menyebutkan, ada 207 desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa. Pihaknya mengaku sudah memberikan pengarahan dan sosialisasi ke panitia agar melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika ada permasalahan, langsung diselesaikan dengan cara musyawarah.

    “Jumlah desa yang pilkades 206 pemilihan langsung, dan 1 PAW, dari 32 kecamatan. Harusnya 35 kecamatan, tapi yang 3 wilayah kota. Harapan kami dengan Pilkades, terpilihnya kualitas pemimpin yang baik serta kondusifitas terjaga,” ujarnya.

    Ia menghimbau kepada masyarakat dan bakal calon Kades yang berkompetisi, untuk menjaga kondusifitas agar tidak terjadi perselisihan.

    “Karena bagaimana pun Pilkades harus bisa terlaksana baik, sehingga menghasilkan kepala desa yang bagus. Kami berharap masyarakat untuk dapat berbondong-bondong ke TPS yang sudah ditentukan oleh panitia dan pilih pilihannya dengan baik, sehingga bisa menghasilkan Kades yang diinginkan,” jelasnya. (RED)