Penulis: Tusnedi Azmart

  • Inu Aminudin Sebut Pengarsipan Yang Baik Mudahkan Koordinasi

    Inu Aminudin Sebut Pengarsipan Yang Baik Mudahkan Koordinasi

    KEGIATAN pengarsipan di Kota Serang perlu semakin ditingkatkan lagi. Hal itu agar akses informasi dan koordinasi antar instansi dapat lebih mudah dengan karena rapihnya pengarsipan.

    Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kota Serang, Aminudin. Ia mengungkapkan bahwa Kota Serang saat ini memang kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kearsipan.

    “Saat ini hanya terdapat 8 arsiparis dari sebanyak 33 OPD. Di samping itu, kendala lainnya adalah kurangnya kesadaran aparatur akan pentingnya arsip dan pengelolaan kearsipan,” ujar Inu sapaan akrab Aminudin.

    Hal tersebut menurut politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dapat mempengaruhi kinerja kearsipan, baik dari sisi implementasi maupun pengawasan kearsipan di Kota Serang.

    “Oleh karena itu, perlu adanya penambahan jumlah formasi arsiparis di Pemerintah Kota Serang. Hal tersebut dapat terpenuhi dengan membuka kesempatan inpassing bagi pegawai, serta memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di bidang kearsipan,” tandasnya. (DZH)

  • Zainal Abidin Dorong Peningkatan Penatausahaan Aset Daerah

    Zainal Abidin Dorong Peningkatan Penatausahaan Aset Daerah

    PENATAUSAHAAN aset daerah oleh Pemkot Serang harus semakin ditingkatkan. Sebab hingga saat ini, masih banyak aset milik Pemkot Serang yang belum memiliki legalitas kepemilikan yang jelas. Terlebih, pelimpahan aset dari Kabupaten Serang masih terus berlanjut.

    Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi III pada DPRD Kota Serang, Zainal Abidin Machmud. Politisi asal Partai Golkar ini mengatakan, hingga saat ini masih banyak aset Kota Serang, khususnya tanah dan bangunan, yang belum memiliki legalitas kepemilikan.

    “Saat ini masih banyak di beberapa titik di Kota Serang, aset tanah dan bangunan yang ternyata masih belum tersertifikasi. Ini harus segera dilakukan penataan oleh BPKAD selaku OPD yang berwenang,” ujarnya saat diwawancara.

    Selain itu, Pemkot Serang melalui BPKAD juga harus segera melakukan pemetaan lokasi aset-aset milik Kota Serang. Jangan sampai karena lemahnya pemetaan, aset-aset milik Pemkot Serang menjadi terbengkalai.

    “Itu harus segera diketahui oleh pemerintah kota. Kalau tidak nanti aset-aset ini tidak terurus atau terbengkalai. Bagaimana mau diurus kalau lokasinya saja tidak tahu,” terangnya.

    Menurut Zainal, hal itu sangat krusial untuk segera dilakukan. Karena dalam beberapa waktu ke depan, akan banyak pelimpahan aset dari Kabupaten Serang. Dengan demikian, Pemkot Serang tidak menumpuk ‘PR’ ke depannya. (DZH)

  • Yoppy Dorong Peningkatan Mitigasi Bencana di Kota Serang

    Yoppy Dorong Peningkatan Mitigasi Bencana di Kota Serang

    MITIGASI bencana di setiap kelurahan sangat penting untuk ditingkatkan. Hal itu agar dalam penanganan bencana, dapat lebih mudah dilakukan lantaran setiap kelurahan telah siap siaga menghadapi bencana.

    Demikian disampaikan oleh Sekretaris Komisi IV pada DPRD Kota Serang, Yoppy. Ia mengatakan, salah satu upaya peningkatan mitigasi bencana yakni dengan dibentuknya Kelurahan Tangguh Bencana (KTB) yang dilakukan oleh BPBD Kota Serang.

    “Kami mengapresiasi dan menyambut baik dengan adanya KTB. Jadi kita tidak mengandalkan BPBD saja ketika ada permasalahan bencana. Kerjanya BPBD pun akan lebih fokus, karena setiap kelurahan sudah bisa menghadapi bencana seperti banjir, dengan mandiri,” ujarnya.

    Ia mengatakan, mitigasi bencana merupakan salah satu prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang telah dicanangkan oleh Walikota Serang. Sehingga, program KTB sangat sejalan dengan prioritas tersebut.

    “Jadi program ini merupakan program yang berkelanjutan. Sampai saat ini kan baru 19 KTB yang terbentuk. Makanya kami sampaikan kepada BPBD, nanti kelurahan mana yang belum terbentuk, kami bisa putuskan di DPRD untuk menyiapkan anggarannya,” terang politisi NasDem itu.

    Ia pun berharap, dalam satu atau dua tahun ke depan seluruh kelurahan di Kota Serang dapat terbentuk KTB. Sehingga, mitigasi bencana di setiap kelurahan dapat benar-benar terealisasi dengan baik. (DZH)

  • Marta Mulya Ajak Masyarakat Jangan Malu Untuk Mengadu

    Marta Mulya Ajak Masyarakat Jangan Malu Untuk Mengadu

    MASYARAKAT diharapkan tidak perlu malu untuk mengadukan berbagai aspirasi mereka kepada para anggota dewan. Sebab, duduknya para anggota dewan di kursi DPRD Kota Serang merupakan amanah dari masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I pada DPRD Kota Serang, Marta Mulya. Politisi Partai Hanura tersebut mengatakan, sebagai anggota dewan, dirinya akan terus mengabdikan diri untuk membantu dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

    “Tentunya kewajiban kami sebagai anggota DPRD Kota Serang adalah menampung seluruh aspirasi masyarakat Kota Serang. Masing-masing dari kami pun memiliki tugas dan fungsi masing-masing, yang tentunya akan kami jalankan sebaik mungkin,” ujarnya.

    Ia mencontohkan, apabila ada masyarakat yang merasa bahwa pelayanan publik di Kota Serang kurang baik, maka tidak perlu sungkan untuk disampaikan kepada dirinya selaku anggota Komisi I.

    “Karena pemerintahan merupakan ranah saya. Kalau pun ternyata masyarakat mengadukannya kepada anggota komisi lain, tentunya mereka pun akan meneruskan kepada komisi yang berkaitan,” ucapnya.

    Bahkan menurutnya, aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dapat mempermudah para anggota dewan untuk menjalankan tugasnya. Karena masyarakat lah yang merasakan bagaimana kinerja pemerintahan, mulai dari pembangunan hingga pelayanan publik.

    “Ketika masyarakat menyampaikan aspirasi, maka kami mendapatkan informasi langsung dari mereka yang merasakan permasalahan. Itu meringankan tugas kami dalam melakukan pengawasan,” tandasnya. (DZH)

  • Tatu Sebut Permasalahan Sosial di Kabupaten Serang Dinilai Cukup Parah

    Tatu Sebut Permasalahan Sosial di Kabupaten Serang Dinilai Cukup Parah

    SERANG, BANPOS – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyampaikan bahwa persoalan sosial di Kabupaten Serang cukup parah. Sehingga pihaknya mengajak kerjasama Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) MUI, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin dalam penyelesaiannya.

    “Beliau (Ma’rifah) salah satu pengurus MUI pusat Komisi PRK, terkait persoalan yang ada di Kabupaten Serang ini saya mengajak bekerjasama. Karena terutama pesoalan sekarang persoalan sosial yang cukup parah di Kabupaten Serang, saya menitipkan pesan ke beliau untuk disampaikan ke jajaran pengurus MUI Pusat, untuk dibuat program bersama-sama antara pemerintah daerah dengan para alim ulama,” ujar Tatu, usai menerima kunjungan Siti Ma’rifah di Pendopo Bupati Serang, Selasa (23/3/2021).

    Tatu menyampaikan, berdasarkan penuturan Ma’rifah, dalam menyelesaikan masalah sosial ini harus dilakukan oleh semua komponen masyarakat secara bersama-sama. Menurutnya, persoalan terkait dengan kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak ini memiliki banyak faktor.

    “Faktor ekonomi ya, pasti. Faktor pendidikan agama juga pasti disana ambil peran, faktor sosial (juga),” katanya.

    Menurutnya, apabila semua komponen masyarakat di tingkat paling bawah, tingkat desa, RW, mereka membuat forum yang dalam arti bukan hanya seremonial forum, mereka menjadi kelompok sosial yang mencermati semua perilaku masyarakat disana. Jadi, apabila ada perilaku masyarakat yang menyimpang, tidak langsung berurusan hanya dengan dari sisi hukum.

    “Misalnya, sepertinya sanksi sosial akan lebih efektif untuk peprsoalan-persoalan sosial yang ada di masyarakat,” ucapnya.

    Tatu berharap banyak bila kerjasama yang kongkrit ini dilakukan dalam bentuk yang lebih terukur. Karena di Kabupaten Serang memiliki banyak ustadz dan ulama.

    “Karena saya sering menyampaikan kalau hanya dari Pemda, akan sulit persoalan sosial ini (terselesaikan). Karena jumlah kita terbatas, jumlah personil di Pemda (terbatas),” katanya.

    Tatu menyebut kasus kekerasan di Kabupaten Serang sangat mengkhawatirkan, dan ini tidak bisa dianggap enteng. Pihaknya harus kerja keras, dengan melibatkan semua komponen masyarakat.

    “Apalagi persoalannya terhadap perempuan, terhadap anak. Berarti kan dunia pendidikan gimana, seperti agama gimana, peran-perannya ini harus evaluasi lagi kita bareng-bareng,” tandasnya.

    Turut hadir Bunda PAUD Provinsi Banten yang juga anggota DPR RI Adde Rosi Khoerunnisa, Kepala DKBP3A Kabupaten Serang Tarkul Wasyit, dan Ketua P2TP2A Kabupaten Serang Nurlinawati.
    Ketua Komisi PRK MUI, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin, mengungkapkan bahwa dirinya ingin melakukan sinergitas di Kabupaten Serang tentang persoalan perempuan, kekerasan perempuan dan juga peningkatan sumber daya manusia (SDM) perempuan. Kemudian juga soal stunting dan juga kekerasan terhadap rumah tangga, serta masalah kekerasan seksual.

    “Jadi masalah sosial agama dan juga berkaitan dengan ekonomi,” katanya.

    Selain Tatu, pihaknya juga berkunjung ke alim ulama di Banten untuk meminta dukungan terhadap program-program yang nanti akan dilaksanakan bersama, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten, hingga tingkat kecamatan. Nantinya, dengan program-program tersebut akan dilaksanakan secara berkesinambungan. (MUF)

  • Walikota Serang dukung Bioskop Dibuka Kembali Besok

    Walikota Serang dukung Bioskop Dibuka Kembali Besok

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin memberikan izin membuka kembali bioskop Cinépolis di pusat perbelanjaan Mall of Serang (MoS), Rabu (24/3/2021). Dengan kembali beroperasi bioskop satu-satunya di Kota Serang tersebut, ia mengatakan bahwa izin yang dikeluarkan berdasarkan kajian serta diwajibkan menggunakan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.

    “Saya kira kalau bioskop ini dasarnya kita juga kajian, kemudian juga melihat kondisi. Kemudian kita memberikan izin, itu sebenarnya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat,” katanya, kemarin.

    Meski Kota Serang ditetapkan zona orange, menurutnya hal itu tidak mengapa. Sebab, beberapa hari yang lalu pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap pegawai dan pedagang yang berada di dalam MoS. Ia juga akan melakukan pemantauan pada saat dibuka kembali hiburan tersebut.

    “Dari dua tiga hari yang lalu, sudah kita vaksin semua yang di dalam Mall itu, kemudian juga ada pengunjung-pengunjung yang divaksin, mudah-mudahan nanti kita pantau, sebab waktu buka ini pasti kita akan pantau,” tandasnya.

    Brand Marketing Partnership Manager Cinépolis Indonesia, Indriana Listia R, menjelaskan bahwa dengan dibukanya kembali bioskop di MoS, pihak Cinepolis sudah mempertimbangkan dengan diperketatnya prokes. Persiapan penerapan prokes yang telah diberikan, tentunya memerlukan upaya yang serius dari seluruh tim Cinépolis Cinemas.

    “Di bioskop, kami bisa mempertanggungjawabkan protokol kesetahan itu. Dan semua karyawan kami pun sudah divaksin per Senin 22 Maret 2021,” katanya.

    Pelaksanaan vaksinasi kepada seluruh karyawan juga, salah satu upaya untuk meyakinkan masyarakat atau pengunjung bila bioskop sudah dalam keadaan aman. Prokes pun dijalankan mulai dari pintu masuk Cinépolis hingga area dalam, sampai ketika pengunjung pulang. (MUF)

  • Mulai 1 April ETLE Diberlakukan, Pelanggar Lalu lintas Ditindak

    Mulai 1 April ETLE Diberlakukan, Pelanggar Lalu lintas Ditindak

    SERANG, BANPOS- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten mulai memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik pada 1 April 2021. E-tilang yang dilakukan Ditlantas Polda Banten akan diberlakukan di tiga titik di Kota Serang, yaitu di simpang Ciceri, simpang Pisang Mas, dan simpang Sumur Pecung.

    “Mulai 1 April 2021 mendatang. Setiap pelanggar lalu lintas akan diberlakukan penindakan tegas,” ungkap Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kombes Pol Rudi Purnomo kepada wartawan di gedung RTMC Polda Banten, Selasa (23/3/2021).

    Rudy menyampaikan, pihaknya sudah melakukan tahap uji coba dan sosialisasi ke masyarakat sejak 1 Maret hingga nanti 31 Maret 2021 sehingga pada April mendatang mulai dilakukan penindakan.

    Selanjutnya, Rudy Purnomo juga menjelaskan nantinya, petugas akan mengawasi pengendara melalui layar monitor dari ruangan RTMC Polda Banten pada pukul 07.00 hingga 18.00 WIB.

    Untuk proses E-tilangnya, kata Dirlantas, bagi masyarakat yang melanggar lalu lintas akan diproses dengan mengirimkan surat tilang dan bukti pelanggarannya. 

    Selanjutnya bagi masyarakat yang sudah menerima surat tilang tersebut akan diarahkan ke Polda Banten untuk mengikuti prosesnya. Dan proses pembayaran tilangnya melalui Bank BRI.

    “Untuk nomor polisi luar daerah, kita sudah terkoneksi dengan seluruh jajaran di Indonesia apabila pengemudi melakukan pelanggaran, nanti kita kirimkan sesuai alamat kendaraan,” katanya.

    Rudy menegaskan yang perlu dicatat adalah petugas akan menindak setiap pelanggaran yang dilakukan pengendara, bahkan si pengendara bisa mendapatkan penindakan lebih dari satu kali dalam sehari jika terekam kembali melakukan pelanggaran.

    “Bisa lebih dari sekali terkena e-tilang dalam sehari, jika si pengendara termonitor kembali melakukan pelanggaran,” kata Rudi Purnomo.

    Karena itu, Rudy Purnomo mengimbau kepada pengendara agar selalu mematuhi aturan berlalu lintas. “Pengendara juga diimbau untuk mematuhi peraturan lalu lintas selama di perjalanan. Selain untuk keselamatan, juga demi tertibnya berlalu lintas,” kata Rudy Purnomo.  (AZM)

  • Soal Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Tatu Ketolong Jokowi

    Soal Penurunan Stunting di Kabupaten Serang, Tatu Ketolong Jokowi

    PABUARAN, BANPOS – Penurunan angka stunting di Kabupaten Serang menurun cukup signifikan. Dari 25,94 persen angka stunting di Kabupaten Serang, turun menjadi 12,7 persen. Hal itu lantaran adanya intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk dapat menekan angka stunting secara nasional dan salah satunya di Kabupaten Serang.

    Atas hal tersebut,Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menetapkan Kabupaten Serang sebagai prioritas aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2020. Menurutnya, sinergi program pusat dan daerah dinilai efektif menurunkan angka stunting.

    “Berbagai dukungan terhadap kami, telah mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang,” ujar Tatu di sela-sela Dialog Masyarakat Terkait Stunting di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Senin (22/3/2021).

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Menko Bidang PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga; Kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo; dan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy.

    Tatu mengungkapkan pada Februari 2020 lalu, angka stunting Kabupaten Serang sebesar 25,94 persen. Dengan konvergensi, validasi, koordinasi, serta konsolidasi program nasional dan daerah, terevaluasi prevalensi stunting per Agustus 2020 menjadi sebesar 12,7 persen.

    “Saya mengimbau kepada seluruh perangkat daerah, camat hingga kepala desa (untuk) menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting,” katanya.

    Menurut Tatu, pada 29 Juli tahun lalu, Pemkab Serang telah melaksanakan Rembuk Stunting yang bertujuan untuk mencanangkan dan membangun komitmen pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Serang.

    Dalam Rembuk Stunting itu, telah ditetapkan 10 lokus desa stunting di Kabupaten Serang. Dalam menentukan lokus desa stunting, Pemkab Serang mengacu pada hasil analisis situasi.

    “Penetapan lokus stunting sebenarnya tetap di 326 desa di Kabupaten Serang. Hanya saja setiap tahun ada skala prioritas karena angaran yang terbatas,” terangnya.

    Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak berkontribusi besar dalam penanganan stunting. Ia mengatakan, intervensi penyediaan air minum dab sanitasi yang layak serta perubahan perilaku, berkontribusi sebesar 70 persen dalam pencegahan stunting.

    “Jadi bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum dan sanitasi layak mempunyai share yang besar,” ujarnya. (DZH/AZM)

  • Percepat Layanan Kesehatan Masyarakat, Kecamatan Taktakan Launching ‘Cepetan Gerak’

    Percepat Layanan Kesehatan Masyarakat, Kecamatan Taktakan Launching ‘Cepetan Gerak’

    TAKTAKAN, BANPOS – Dalam rangka memberikan percepatan pelayanan kesehatan terhadap warga, Kecamatan Taktakan, kota Serang, melaunching program pelayanan kesehatan terhadap warga masyarakat (Cepetan Gerak) yang digagas oleh Puskesmas Taktakan dan Puskesmas Pancur, Senin (22/3/2021).

    Nantinya, program tersebut akan memudahkan warga yang sakit dan tidak mampu untuk dibantu pelayanan kesehatannya dengan sistem jemput bola.

    “Alhamdulillah lancar dan sukses. Dengan istilah cepetan gerak yaitu jemput bola bagi warga yang sakit dan tidak mampu dimudahkan pelayanan kesehatannya,” ujar Camat Taktakan, Ahmad Saifullah.

    Bertempat di Kantor Kecamatan Taktakan, kegiatan itu dihadiri oleh unsur Muspika Taktakan, Danramil, Polsek, KUA, Kepala Puskesmas Taktakan dan Pancur serta 13 kepala Kelurahan se Kecamatan Taktakan. Usai dilaunching, dilakukan penandatanganan launching bersama unsur yang hadir dan dilanjutkan visitasi ke rumah warga yang sedang sakit dengan kondisi kurang mampu di wilayah Puskesmas Taktakan dan Pancur.

    “Usai penandatanganan, dilakukan visitasi ke warga yang sakit di dua lokasi. Alhamdulillah semuanya lancar dan kami berkesempatan silaturahmi ke warga,” katanya.

    Dari Puskesmas Taktakan, rumah yang dituju yaitu bertempat di Kelurahan Panggung Jati, RT 01 RW 04 kelurahan Panggung Jati Kecamatan Taktakan. Ada warga yang sakit atas nama Dul Hamid (72), mengalami lumpuh komplikasi pengeroposan tulang sehingga kakinya mengecil.

    “Akibat tidak banyak gerak dan tidak terkena sinar matahari. Ketika ditensi lumayan tinggi sampai 180, tapi makan seperti biasa dan diperiksa dokter dari Puskesmas,” jelas Ipul.

    Ia menjelaskan, pihak Puskesmas menyarankan kepada keluarga Dul Hamid, apabila ingin dibawa ke Rumah Sakit (RS) akan dibantu rujukannya. Namun, keputusan tetap berada di pihak keluarga yang mengaku pasrah karena kondisinya seperti itu.

    “Karena keluarga juga sudah pasrah, usianya sudah lanjut usia. Semoga diberikan kesehatan selalu,” katanya.

    Sementara, di kelurahan Panggung Jati juga dilakukan visitasi kepada warga lainnya yaitu Yanto (50) yang mengalami stroke selama 7 tahun. Selanjutnya, visitasi di wilayah Puskesmas Pancur dilakukan di Kelurahan Sayar, Kampung Padukan, atas nama Murtiah (80). Mengalami sakit tulang keropos dan stroke. Seluruh badan mengalami gatal-gatal.

    “Ngga tega melihatnya, karena tidak banyak gerak dan kondisi dingin serta kurang sinar matahari, menyebabkan gatal-gatal,” tuturnya.

    Ipul menyampaikan, dengan dilaunchingnya program Cepetan gerak ini mudah-mudahan bisa dibantu oleh Pemerintah dalam hal pengobatan, obat-obatan serta tenaga medisnya. Selain itu, untuk kesejahteraan maupun sarana dan prasarananya pun diupayakan agar Pemerintah Kota Serang dapat membantu dalam rangka memperlancar pelayanan kesehatan.

    “Karena terkadang kekurangan tenaga medis juga, sementara ada saja informasi dari kelurahan-kelurahan yang kondisi warganya sakit dan tidak mampu,” katanya.

    Ia juga berharap, program tersebut bisa menjadi perhatian khusus dan bisa diikuti oleh kecamatan-kecamatan yang lain, tidak hanya Taktakan saja. Karena pelayanan jemput bola semacam ini jarang dilakukan.

    “Selama ini kan menunggu pasien di tempat baik di RS, Puskesmas. Sementara di masyarakat ada saja yang kondisinya tidak mampu. Kalau yang sudah mampu, tanpa disuruh pun langsung berobat apabila dalam keadaan sakit,” ujarnya.

    Saat ini, berjalannya program Cepetan Gerak ini dilakukan dengan koordinasi informasi warga yang sakit berdasarkan laporan ketua RT dan RW yang disampaikan ke kepala kelurahan lalu ke Kecamatan. Selain itu, apabila masyarakat butuh bantuan langsung menghubungi 119, sebagai kontak untuk rujukan pemkot serang, melalui Dinas Kesehatan Kota Serang.

    “Bisa dihubungi bila memerlukan rujukan ke RS, nomor ini aktif 24 jam,” tandasnya. (MUF)

  • Dua Pegawai Mall Pingsan Usai Vaksin Covid-19, Katanya Takut Jarum Suntik

    Dua Pegawai Mall Pingsan Usai Vaksin Covid-19, Katanya Takut Jarum Suntik

    SERANG, BANPOS – Ratusan pegawai dan pedagang di Mall of Serang (MoS), Kota Serang, menjalani vaksinasi tahap I. Hal itu dilakukan dalam rangka persiapan pembukaan cinepolis atau bioskop di pusat perbelanjaan tersebut.

    “Jadi rencananya hari Rabu itu cinemaxx (cinepolis) akan dibuka, makanya sebelum dilaunching para pegawai di sana kami vaksin dulu, dan sekarang sedang berlangsung,” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Serang, Ratu Ani Nuraeni, di MoS, Senin (22/3/2021).

    Ia menyampaikan, hari ini yang sedang divaksin ada 700 pegawai dan tenant di MoS, yang dilakukan di lobi. Data sementara yang sudah divaksin sekitar 600 orang

    Dalam pelaksanaannya, sempat terjadi insiden pegawai pingsan sesaat setelah mendapatkan vaksin. Menurutnya, hal itu terjadi karena pegawai tersebut memiliki ketakutan atau phobia terhadap jarum suntik. Pihaknya meminta agar menunggu selama 30 menit, untuk dilakukan observasi.

    “(Pegawai) takut jarum suntik, tapi sudah divaksin. Kita tunggu 30 menit yah, kalau sudah, nanti saya tunjukkan bahwa ini pegawai yang pingsan tadi,” ucapnya.

    Sementara, usai sadar dari pingsannya, pegawai tersebut terlihat lemas dan masih terduduk di kursi roda yang disiapkan oleh tenaga medis. Masih dievakuasi, atas permintaannya, pegawai itu dibawa oleh rekannya untuk berpindah ke tempat lainnya.

    “Mungkin psikologis, karena kemungkinan phobia jarum suntik. Kemungkinan juga takut jarum suntik, screening nya normal. Observasi juga baik, sudah divaksin,” ujar tenaga kesehatan Puskesmas Banjar Agung yang saat itu menjadi salah satu vaksinator screening, dr Nurul.

    Selanjutnya, ia mengatakan bahwa sejak pagi hingga saat ini, terdapat dua orang yang mengalami pingsan usai mendapatkan vaksin. Hal itu dikarenakan mereka takut dengan jarum suntik.

    “Tapi alhamdulillah hanya dua orang (yang pingsan) karena ketakutan tadi,” tandasnya. (MUF)