Penulis: Tusnedi Azmart

  • Investigasi Dewan Bongkar Borok Dishub Kota Serang

    Investigasi Dewan Bongkar Borok Dishub Kota Serang

    SERANG,BANPOS- Dishub Kota Serang diduga membohongi Walikota dan Wakil Walikota Serang dalam melaporkan realisasi retribusi parkir. Pasalnya, laporan tersebut berbeda dengan pencatatan yang dilakukan oleh koordinator parkir.

    Hal ini diketahui saat Komisi III pada DPRD Kota Serang melakukan investigasi atas minimnya pendapatan retribusi parkir. Mulanya, Komisi III memanggil Dishub Kota Serang dan mendapatkan nilai retribusi sebesar Rp250 juta.

    Namun saat melakukan audiensi dengan para koordinator parkir Kota Serang, diketahui pendapatan retribusi parkir yang telah disetorkan kepada Dishub Kota Serang sejak Januari hingga April 2020 mencapai Rp398 juta. Tak ayal, ivestigasi ini membongkar borok Dishub Kota Serang.

    Demikian disampaikan oleh anggota komisi III, Jumhadi. Kepada BANPOS, ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil audiensi dengan para koordinator parkir, pendapatan retribusi parkir sejak Januari hingga April saja mencapai Rp398 juta.

    “Kami dari komisi III melihat bahwa potensi pendapatan parkir di Kota Serang itu cukup besar. Karena kan kantong-kantong parkir itu cukup banyak. Makanya kami berupaya untuk berkomunikasi dengan para koordinator parkir. Ini untuk mengetahui nilai pendapatan parkir yang mereka setorkan kepada Dishub,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (18/8).

    Setelah beberapa kali berkomunikasi, para koordinator parkir tersebut pun akhirnya melayangkan surat audiensi kepada Komisi III DPRD Kota Serang. Menurut Jumhadi, para koordinator parkir tersebut lebih memilih audiensi karena takut dipanggil oleh Komisi III.

    “Jadi dua hari setelah rapat dengan Dishub, kami menggelar rapat audiensi dengan para koordinator parkir,” ungkapnya.

    Menurut Jumhadi, pihaknya tercengang ketika para koordinator parkir tersebut menyampaikan laporan data rekapan sementara setoran retribusi parkir pihak mereka kepada Dishub Kota Serang. Karena dalam rekapan tersebut, retribusi parkir yang mereka setorkan hingga April 2020 mencapai Rp398 juta.

    “Laporan Dishub itu kan dari Januari sampai Juli itu hanya Rp250 juta. Ternyata hasil rekapan koordinator parkir itu dari Januari hingga Maret 2020 mencapai Rp398 juta. Nah ketika Covid-19 dari April sampai sekarang itu mereka mengakui tidak maksimal,” tuturnya.

    Namun meskipun tidak maksimal, para koordinator parkir tersebut mengakui bahwa mereka masih tetap menyetorkan kurang lebih 30 persen dari pendapatan retribusi sebelum Covid-19. Jumhadi pun mempertanyakan kemana selisih pendapatan tersebut.

    “Kalau dari Januari hingga Maret itu saja sudah Rp390an juta, bagaimana jika dihitung sampai Juli? Harusnya bisa lebih dari itu. Nah pertanyaannya, kemana selisih nominal pendapatan retribusi tersebut? Artinya ini ada kebocoran yang terjadi, pendapatan yang hilang. Bukan hanya Rp10 juta atau Rp20 juta, tapi bisa ratusan juga,” jelasnya.

    Menurutnya, kebocoran tersebut terjadi akibat dari sistem penyetoran retribusi yang melalui Dishub Kota Serang. Untuk mencegah terjadinya kebocoran, pihaknya sejak jauh hari telah merekomendasikan agar penyetoran dapat langsung dilakukan melalui rekening Kas Daerah.

    “Jadi kalau lewat pihak perbankan, para koordinator parkir itu bisa langsung menyetorkan ke kas daerah. Sehingga potensi kebocoran apabila disetorkan melalui Dishub itu tidak terjadi,” terang politisi NasDem tersebut.

    BANPOS pun melakukan konfirmasi kepada UPT Parkir pada Dishub Kota Serang, Ahmad Yani. Ia membantah bahwa terjadi kebocoran pada setoran retribusi parkir. Menurutnya, selisih nominal tersebut terjadi karena para koordinator parkir saat melakukan audiensi, salah dalam menyebutkan bulan.

    “Kan gini, tadi memang ada dari perwakilan koordinator datang ke saya. Itu perhitungannya sampai bulan Juni. Bukan sampai Maret. Makanya kok ada perbedaan kayak begini. Saya bilang kepada koordinator kalau mau ada audiensi, itu datanya harus benar,” ujarnya.

    Menurutnya, selisih nilai tersebut murni merupakan penyalahan penyebutan bulan yang dilakukan oleh para koordinator parkir. Ia mengatakan, telah melakukan konfirmasi juga dengan perwakilan koordinator parkir bernama Andi Nasution dan memang benar ada kesalahan penyebutan bulan dan penjumlahan pendapatan.

    “Jadi memang itu per bulan Juni. Saya katakana kepada Andi, jangan sampai keluarnya (data) bagaimana, itu malah jadi bumerang bagi dinas. Jangan sampai kalau data yang muncul itu salah, kami tuntut balik gitu,” tegasnya. (DZH/AZM)

  • 3 Indonesia Gandeng Kemenag Hadirkan Paket Data Terjangkau

    3 Indonesia Gandeng Kemenag Hadirkan Paket Data Terjangkau

    JAKARTA,BANPOS- Sejalan dengan komitmen 3 Indonesia untuk menyamaratakan akses internet bagi anak muda Indonesia. 3 Juli 2020 lalu, 3 Indonesia bersama dengan Kementerian Agama RI melakukan perjanjian kerjasama Program Layanan Digital dan Mobile untuk mendukung pembelajaran daring di Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI.

    Pandemi COVID-19 menyebabkan para siswa di KSKK Madrasah belajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Lewat kerjasama ini, 3 Indonesia berikan dukungan paket kuota data dengan harga terjangkau untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Ada tujuh pilihan paket data dengan masa aktif 30 hari yang bisa dipilih sesuai kebutuhan siswa dengan harga mulai dari 39,000.

    “Berbagai program telah dihadirkan 3 Indonesia untuk mendukung para siswa belajar dari rumah selama pandemi ini, salah satunya dengan bersinergi dengan Kemenag dalam memberikan paket data yang terjangkau. Kami berharap dengan sinergi ini bisa menjangkau lebih banyak lagi anak muda Indonesia dan memberikan kemudahan dalam mengakses internet, sekaligus meringankan beban orang tua dalam menghadapi dampak ekonomi di situasi pandemi,” ujar M. Buldansyah, Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia.

    Sinergi 3 Indonesia dan Kemenag juga merupakan salah satu bentuk komitmen 3 melalui unit 3Business yang mendukung kerjasama Bantuan Kuota Terjangkau. 3Business adalah unit bisnis dari 3 yang memfokuskan untuk memberikan solusi bisnis dan digital untuk korporasi, pemerintah, dan profesional. 3Business kini juga memiliki fokus membantu pelanggan untuk melakukan transformasi digital dan efisiensi bisnis. Saat ini 3Business telah melayani lebih dari 800 pelanggan korporasi dengan dukungan jaringan infrastruktur seluler dan fiber optik di seluruh Indonesia.

    “Pandemi menjadi keprihatinan bersama. Namun, hal itu tidak boleh menghalangi peserta didik untuk mendapatkan akses pembelajaran. Kemenag terus berupaya memberikan afirmasi agar di masa pandemi ini, peserta didik tetap bisa belajar, meski dengan pembelajaran jarak jauh dan tidak terbebani secara biaya. Sinergi ini dijalin dalam kerangka itu,” jelas Direktur KSKK Madrasah A Umar.

    Sebelumnya, 3 Indonesia juga telah mengeluarkan berbagai ekosistem pendukung study from home seperti perdana dan paket AlwaysOn dengan tambahan Kuota Belajar hingga 30 hari yang bisa digunakan untuk mengakses aplikasi e-learning seperti Zenius, Ruangguru, Edmodo, dan Google Classroom. Diperkuat dengan jaringan 4.5G Pro dari 3 yang luas dan kuat, dan bisa dinikmati di lebih dari 34.000 desa, akan memberikan kenyamanan siswa maupun untuk mengakses aplikasi belajar dari rumah. (AZM)

  • IKAPTK Gebrak Masker, Walikota dan Wakil Walikota Serang : Ini Contoh yang Baik

    IKAPTK Gebrak Masker, Walikota dan Wakil Walikota Serang : Ini Contoh yang Baik

    SERANG,BANPOS- Tidak seperti kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Provinsi Banten dan Kota Serang punya cara sendiri dalam menyambut hari besar tersebut.

    Salah satunya dengan menggelar kegiatan bakti sosial berupa pembagian masker kepada masyarakat se-Kota Serang dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.

    Pembagian masker tersebut merupakan gerakan nasional yang dilakukan oleh alumni lulusan APDN-STPDN-IPDN di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Kegiatan ini dilakukan dari sabang sampai marauke oleh kami (lulusan APDN-STPDN-IPDN,red) namanya Gebrak Masker, Gerakan Bersama Pakai Masker. Jadi engga cuma di kota serang atau banten aja ya. Kebetulan untuk kota serang terpusat di wilayah kasemen bareng rekan-rekan ikaptk provinsi banten dan PKK juga,” kata salah satu pengurus IKAPTK Kota Serang, Rizki Ikhwani, saat ditemui di Kawasan Banten Lama, Senin (17/8/2020).

    Rizki mengatakan, kegiatan Gebrak Masker merupakan bentuk pengabdian IKAPTK dalam menghadapi virus corona dan juga menjalankan amanah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang menggagas Gerakan Sejuta Masker.

    “Yang melatarbelakangi kegiatan ini bukan hanya keprihatinan kami terhadap wabah corona saja, selain itu amanah bapak presiden terhadap gerakan sejuta masker juga yang menginisiasi kami untuk melaksanakan kegiatan ini,”ungkapnya.

    “Lagi krisis begini kalau bukan kita siapa lagi, engga usah saling tunjuk hidung lah ini tanggung jawab bersama. Cukup berbuat walau kecil engga perlu menghujat, selagi itu baik untuk kepentingan bersama kenapa engga mending kita berbuat sajalah untuk masyarakat,”lanjut pria yang juga bekerja di Diskominfo Kota Serang ini.

    Menurut rizki, sudut pandang terhadap kesadaran masyarakat akan penggunaan masker harus dirubah menjadi kebutuhan bukan lagi sekedar kewajiban. Sehingga penggunaan masker bisa menjadi kebiasaan yang harus selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    “Gini yah, kita ubah dulu mindsetnya kata wajib masker itu harus beralih menjadi butuh masker. Jadi, ketika masyarakat menganggap masker itu suatu kebutuhan sudah barang tentu masker itu sendiri menjadi hal yang penting untuk digunakan. Kayak gini deh contoh simpelnya, kita pergi ke luar rumah nih udah pasti pakai baju dan celana dong begitupun dengan masker jadi bukan karena terpaksa pakai,” ucapnya.

    “Apalagi kota serang statusnya masih zona kuning, kurun waktu seminggu kebelakang aja masih ada kasus baru yang dilaporkan, jadi kebutuhan masker pun masih harus kita edukasikan secara masif,”tuturnya.

    Sementara hal senada dikatakan Koordinator Lapangan Gerakan Bersama Pakai Masker (GEBRAK MASKER) Kota Serang, Tb. A Teguh menjelaskan tujuan dari gebrak masker adalah untuk memasifkan penggunaan masker bagi masyarakat.

    “Tujuannya agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Tadi liat sendirikan masih banyak masyarakat yang belum pakai masker terutama para nelayan dan warga sekitar,”Katanya.

    Teguh berharap kegiatan ini dapat memberi dampak yang baik dalam menghadapi pandemi virus corona yang memwabah di seluruh dinia.

    “Kami harap melalui kegiatan ini masyarakat tetap terjaga kesehatannya di tengah transisi era new normal. Semoga masyarakat tetap konsisten dalam mengikuti anjuran pemerintah,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Kabag Umum Sekretariat DPRD Kota Serang.

    Menanggapi kegiatan tersebut, Walikota Serang Syafrudin turut mengapresiasi gerakan yang di gagas oleh para lulusan APDN-STPDN-IPDN ini. Walikota serang berharap agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

    “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Serang saya apresiasi kegiatan Gebrak Masker. Ini menandakan adanya bukti sinergi yang baik semoga masyarakat tetap konsisten dalam mematuhi protokol kesehatan,” ucapnya.

    Tak ketinggalan, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin juga ikut memberi komentar terhadap jalannya kegiatan tersebut. Baginya gerakan yang dilakukan IKAPTK sangat menginspirasi.

    “Apa yang dilakukan IKAPTK merupakan bentuk implementasi yang sangat baik dalam menyambut hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia di tengah pandemi corona, serentak lagi di seluruh indonesia, ini contoh yang baik. Semoga apa yang dilakukan oleh IKAPTK dapat menginspirasi kita semua untuk terus berbuat yang lebih baik lagi bagi masyarakat di tengah pendemi corona,” tuturnya. (DZH)

  • Hari Kemerdekaan RI ke-75, Warga Taman Lopang Indah Gelar Upacara Bendera

    Hari Kemerdekaan RI ke-75, Warga Taman Lopang Indah Gelar Upacara Bendera

    SERANG,BANPOS- Tumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan serta mengenang para pahlawan, warga Komplek Taman Lopang Indah, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin (17/8/2020), menggelar upacara Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

    Upacara bendera yang digelar di lapangan Balai Warga dipimpin langsung Ketua RW 007 Irwan Sambilani ini diikuti sekitar 100 orang dari perwakilan 6 Rukun Tetangga (RT), baik para pemuda, PNS, karyawan swasta, pensiunan, purnawirawan Polri TNI, salah satu diantara Brigjen TNI (Purn) Muhammad Gultan, sebagai salah satu tokoh masyarakat. Bahkan para pemuda kompak berpakaian adat dari berbagai suku di Indonesia.

    Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-75 dilaksanakan tepat pukul 08.00 WIB. Rangkaian acara di mulai dengan pengibaran bendera sang saka merah putih, pembacaan teks proklamasi, UUD 45 serta Pancasila, dilanjutkan amanat pemimpin upacara serta menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

    Dalam amanatnya, Ketua RW Irwan Sambilani mengatakan upacara kemerdekaan ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan penghormatan kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya. Perjuangan mereka akan selalu kita kenang dan pengorbanan nyawa mereka tidak akan pernah pudar dari ingatan bangsa ini.

    “Untuk itu, momentum hari kemerdekaan ini kita jadikan sebagai ruang refleksi dan evaluasi kita dalam mengisi kemerdekaan sebagai penerus bangsa,” ujar Irwan.

    Ketua RW juga menyampaikan rasa bangga kepada pemuda-pemudi dari karang taruna Taman Lopang Indah hingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. Irwan juga mengungkapkan mengapresiasi antusiasme tokoh masyarakat, tokoh agama, para Ketua RT di lingkungan RW 007 serta warga yang telah sama-sama mengikuti acara.

    “Semoga kegiatan ini dapat memberikan kesan yang baik bagi seluruh elemen masyarakat yang terlibat serta memperkokoh kesatuan dan persatuan masyarakat Taman Lopang Indah. Oleh karena itu, dia berharap kegiatan ini akan terus bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang,” harapnya.

    Sementara itu, tokoh masyarakat Brigjen TNI (Purn) H Muhammad Gultan mengaku senang dan bangga, sebab selama baru pertama kali bisa turut serta mengikuti upacara Hari Kemerdekaan RI bersama masyarakat di lingkungan tempat tinggal setelah 34 tahun bertugas sebagai prajurit TNI. Purnawiran jenderal bintang satu ini berharap kegiatan ini akan terus bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang.

    “Saya bangga dan berharap kegiatan ini akan terus bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang. Hanya saja ke depan acara Hari Kemerdekaan RI harus diikuti seluruh elemen masyarakat. Kita semua tau jika Komplek Taman Lopang Indah dihuni berbagai suku, etnis dan agama. Kita tunjukan bahwa persatuan dan kesatuan warga Lopang Indah patut menjadik contoh bagi daerah lain,” tandasnya.

    Ditempat yang sama usai upacara bendera, Hari Kemerdekaan RI ke-75, juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan yang diikuti peserta upacara maupun warga yang hadir. (MUF)

  • 4 Bulan Kasus Tunagrahita Diamuk Warga Tak Kunjung Jelas

    4 Bulan Kasus Tunagrahita Diamuk Warga Tak Kunjung Jelas

    PETIR, BANPOS – Kasus penganiayaan terhadap salah satu anak penyandang disabilitas asal Kampung Sanding, Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang bernama Anta yang terjadi di Desa Sukajaya, Kabupaten Pandeglang, hingga kini tidak kunjung menemukan titik temu.

    Padahal berdasarkan keterangan orang tua korban, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi empat bulan yang lalu atau 25 Maret 2020. Menurut orang tua korban, pihak kepolisian sulit menemukan pelaku lantaran tidak ada warga yang mengaku melakukan pengeroyokan dan tidak ada saksi dalam pengeroyokan itu.

    Ayah korban, Romi Gusmadona, menceritakan kronologis kejadian pengeroyokan tersebut. Pada 25 Maret lalu sekitar pukul 18.00 WIB, Anta meninggalkan kediamannya. Romi mengaku tidak berfikiran negatif dengan perginya Anta dari rumah. Sebab, meskipun disabilitas dengan kategori Down Syndrome, Anta memang sudah terbiasa keluar rumah.

    “Anak saya meskipun Down Syndrome itu tetap bisa bermain keluar. Dia juga bisa untuk beli jajanan sendiri tanpa ditemani. Jadi kami tidak berfikiran macam-macam ketika anak saya keluar rumah, kiranya dia ingin bermain saja atau ke warung tetangga,” ujarnya kepada BANPOS, Senin (27/7).

    Namun sekitar pukul 19.00 WIB, ada salah satu warga yang mengabarkan kepada dirinya bahwa ia melihat Anta sedang berada di sekitar Desa Cikentrung yang lokasinya sekitar 3 kilometer dari tempatnya tinggal.

    “Saya pun akhirnya mendatangi anak saya untuk menjemputnya pulang. Namun ternyata ketika kami datangi, anak saya kabur ke dalam hutan. Memang kalau dalam kondisi hatinya sedang tidak enak, dia tidak mau didekati oleh siapapun, termasuk saya,” terangnya.

    Romi pun meminta bantuan kepada adik iparnya serta warga sekitar, untuk mencari Anta. Namun hingga pukul 22.30 WIB, Anta tidak kunjung ditemukan. Akhirnya, Romi beserta adik iparnya pun pulang ke rumah karena ada keperluan kerja.

    “Sebenarnya anak saya itu memang sudah biasa pergi jauh. Pernah ke Petir sendirian, sekitar 2 kilometer jaraknya dari rumah, dan itu bisa pulang sendiri. Kami juga berpikir bahwa toh ini desa tetangga, ada yang kenal dan bisa untuk pulang sendiri juga,” tuturnya.

    Namun pada pukul 02.00 WIB, Romi mendapatkan kabar dari Kepala Desa Sanding, Heri Suherman, bahwa anaknya ditemuka di Desa Sukajaya, Kabupaten Pandeglang. Tanpa pikir panjang, Romi dan Heri pun akhirnya berangkat ke Desa Sukajaya.

    “Saya beserta pak kades akhirnya berangkat ke Desa Sukajaya untuk menjemput anak saya. Tapi ternyata saat kami sudah sampai di lokasi, ternyata anak saya sudah habis babak belur dihakimi oleh warga,” jelasnya.

    Saat ditanya mengapa Anta dikeroyok, warga setempat mengatakan bahwa Anta dicurigai sebagai seorang maling. Namun pada saat ditanya bukti dari tuduhan tersebut, warga tidak bisa membuktikannya.

    “Anak saya anak yang berkebutuhan khusus. Walaupun diteriaki maling oleh warga, itu tidak akan melawan (membantah). Kalaupun dia dihajar habis-habisan, tidak akan melawan. Karena memang anak saya itu yah berkebutuhan khusus,” katanya.

    Romi mengaku telah melakukan pelaporan pada hari yang sama saat anaknya ditemukan dalam kondisi babak belur. Namun hingga saat ini, kasus tersebut masih belum menemukan titik terang. Sebab, tidak ada warga setempat yang mengaku telah melakukan pengeroyokan.

    “Laporan saya buat di Polsek Cadasari pada 26 Maret kemarin. Tapi sampai sekarang belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian. Alasannya tidak ada yang mengaku. Kan gak mungkin juga tersangkanya mengaku, kalau begitu penjara penuh. Memangnya tidak ada cara lain,” tuturnya.

    Romi juga mengatakan bahwa dalam kasus ini, pihaknya tidak mendapatkan pendampingan sama sekali. Ia pun mempertanyakan mengapa dari pihak pemerintah tidak ada yang menurunkan pendampingan hukum bagi Anta dalam menyelesaikan kasus tersebut.

    “Tidak ada. Saya itu hanya ditemani oleh saudara saya yang memang berprofesi sebagai pengacara. Tapi saudara saya itu tidak menjadi kuasa hukum saya, hanya sebatas menemani saja. Saya juga bingung, kenapa dari pemerintah tidak ada yang tahu terkait kejadian ini, padahal dari pemerintah Desa sendiri sudah tahu, tapi kok Pemkab atau Kecamatan seolah-olah tutup mata,” tegasnya.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cadasari, Aiptu Aap, menerangkan bahwa pihaknya hingga kini masih melakukan pemeriksaan saksi. Bahkan menurutnya, pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pihaknya sudah hampir mencapai satu kampung di lokasi kejadian.

    “Belum ada yang mengakui dan saksi yang melihat, bahkan saksi yang didatangkan korban juga keteranganya sama, tidak melihat. Karena datang setelah kejadian,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

    Ia pun menerangkan bahwa salah satu saksi yang dibawa oleh pelapor maupun beberapa pihak yang terfoto dalam foto yang beredar, telah dilakukan pemeriksaan. Bahkan pihak kepolisian tidak mengijinkan orang-orang tersebut untuk pulang selama 1×24 jam. Namun tidak ada satu pun pihak yang mau mengaku.

    “Semua sudah diperiksa bahkan saya tidak pulangkan selama 1×24 jam. Tapi tetep belum menerangkan tentang pemukulan. Kalau sudah ada yang bisa ditahan, saya tahan bos. Karena perkara ini cukup menguras energi, siang-malam kami di sana. Karena kalau kami panggil (pihak terkait) kadang-kadang datangnya susah, karena ketakutan (dengan) alasan kerja dan lain-lain,” ungkapnya.

    Ditanya terkait indikasi adanya intimidasi agar tidak ada yang berbicara, Aap mengaku masih belum melihat hal tersebut. Hanya saja, pihaknya melihat adanya indikasi solidaritas antar warga meskipun masih belum pasti.

    Selain itu, di tempat tinggal mereka saat itu sedang marak kejadian pencurian karena banyaknya PHK akibat Covid-19. Kebetulan pada saat itu pukul 02.00 WIB dini hari ada seorang yakni Anta yang masuk ke kampung dan tidak dikenali oleh warga setempat sehingga dikira akan mencuri.

    “Tapi sampai saat ini tetap masih saya dalami dan saya sudah dua kali gelar (perkara) di Polres. Sampai saat ini kami masih melaksanakan arahan dan petunjuk dari Polres, jangan sampai kami salah menentukan orang. Langkah berikutnya setelah semua arahan dari Polres kami kerjakan, nanti kami akan gelar (perkara) lagi,” tandasnya. (DZH)

  • Proyek Tol Serang-Panimbang Makan Korban

    Proyek Tol Serang-Panimbang Makan Korban

    KRAGILAN, BANPOS – Kerumunan masyarakat umum di Proyek Strategis Nasional (PSN) di Banten memakan korban. Dua remaja terlibat kecelakaan di  kawasan obyek vital pada Proyek Jalan Tol Serang Panimbang, tepatnya di Kampung Tegal Duhur Desa Silebu Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, Jumat (24/7).

     

    Kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan sepeda motor Vario dengan nomor polisi A 2758 HH dan Yamaha Soul dengan nomor polisi A 2294 FO ini langsung ditindaklanjuti oleh Polres Serang Kabupaten dengan melakukan Cek TKP. Sementara itu, korban dilarikan ke RSUD Serang.

     

    “Kronologis kejadiannya, ketika kendaraan sepeda motor Honda Vario nomor polisi A 2758 HH yang dikendarai MR X sebelum kejadian berjalan dri arah DS Pabuaran  menuju Ds Cilebu tiba di tempat kejadian melewati jalan proyek tol secara bersamaan dari arah berlawanan, datang jen Yamaha Mio nomor polisi A 2294 FO dikendarai MR X, terjadi tabrakan,” ujar Kapolres Serang, AKBP Maryono.

     

    Diketahui, kejadian Laka Lantas tersebut terjadi sekira jam 17.15 WIB. Akibat kejadian tersebut, pengendara Honda vario meninggal di TKP serta kedua kendaraan mendapat kerusakan.

     

    “Tindakan selanjutnya, menginput laporan sementara di Tab, kemudian catat saksi dan mengamankan barang bukti, lalu membuat LP dan melengkapi mindik awal,” tandasnya. (MUF)

  • Terapkan Sosial Distansing, Ditlantas Polda Banten Rekayasa Marka di Area Traffick Light

    Terapkan Sosial Distansing, Ditlantas Polda Banten Rekayasa Marka di Area Traffick Light

    SERANG,BANPOS- Berbagai upaya pencegahan pandemi virus corona atau Covid-19 telah dilakukan pemerintah ataupun TNI dan Polri, baik dengan melakukan imbauan secara langsung maupun spanduk.

     

    Masih berkembangnya virus yang mematikan ini menjadikan sejumlah metode dan ide pun terus digali untuk mencari cara yang efektif dalam membendung paparan virus yang bermula dari Kota Wuhan, Cina pada penghujung tahun 2019 lalu.

     

    Untuk mencegah penyebaran virus corona, personil Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten dan Satlantas Polres Serang melakukan pengecatan marka physical distancing bagi pengendara roda dua. Uniknya, pengecatan marka jaga jarak di area traffic light itu mirip dengan garis start pada balapan motor.

     

    “Kami dari Ditlantas Polda Banten dengan adanya Pandemi Covid-19 ini menerapkan aturan baru bagi pengguna jalan, khususnya roda dua agar tetap menjaga jarak saat berhenti di traffic light,” ucap Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Rudi Purnomo kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).

     

    Menurut Rudi Purnomo, virus corona atau Covid-19 bisa menyerang siapa saja dan di mana saja, sehingga perlu menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan di semua tempat. Dalam kegiatan ini, baik Ditlantas ataupun Satlantas Polres Serang, juga melibatkan Dinas Perhubungan setempat.

     

    “Dengan menyediakan tempat berhenti seperti ini, maka pengendara akan aman dan terhindar dari penyebaran Covid-19. Kalau terlalu dekat jarak antar satu dengan yang lain kan rawan kecelakaan juga,” ungkapnya didampingi Kasubdit Kamsel Kompol Juaningsih dan Kasatlantas Polres Serang AKP NP Winoto.

     

    Dirlantas menambahkan pembuatan marka physical distancing tersebut merupakan inovasi dari Kaporli dan Kakorlantas dalam upaya memutuskan rantai Covid-19. Selain itu, para personel di lapangan juga memberikan sosialisasi dan edukasi agar para pengendara paham dan tertib dalam menjalankan aturan tersebut serta agar selalu mematuhi aturan protokol kesehatan.

     

    “Harapan saya dengan adanya peraturan baru ini, masyarakat  meningkatkan kedisiplinannya lagi. Karena ini demi kebaikan bersama agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19 lebih meluas lagi. Saya juga berharap marka physical distance ini, juga dapat menekan angka kecelakaan,” katanya. (AZM)

  • Sesosok Mayat Pria Mengambang Di Sungai Gegerkan Warga Kamaruton

    Sesosok Mayat Pria Mengambang Di Sungai Gegerkan Warga Kamaruton

     

    SERANG,BANPOS- Seorang pria renta yang diperkirakan berusia 70an tahun ditemukan tewas di sungai irigasi di Kampung Pasir Juwet, Desa Kamaruton, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Jumat (26/6/2020). Dari hasil identifikasi, pria yang belum diketahui identitasnya ini diduga tewas akibat tenggelam.

    “Dari hasil identifikasi tidak ditemukan adanya bekas kekerasan pada tubuh korban. Kematian korban masih kita selidiki namun diduga karena karena korban tenggelam,” ungkap Kapolres Serang AKBP Mariyono didampingi Kasatreskrim AKP Arief N Yusuf.

    Dikatakan Kapolres, mayat pria lansia ini ditemukan warga di sungai irigasi dalam posisi mengambang. Petugas yang mendapat laporan dari warga segera mendatangi lokasi. Hanya dalam waktu yang begitu singkat, lokasi temu mayat banyak didatangi warga yang ingin melihat kondisi mayat.

    “Diduga mayat lansia bukan warga setempat karena warga yang ada di lokasi kejadian tidak ada satupun yang mengenali wajah korban. Setelah dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan, jasad korban kami bawa ke RSUD dr Drajat Prawiranegara,” terang Kapolres.

    Sementara itu, Kasatreskrim AKP Arief N Yusuf mengatakan dari hasil identifikasi, pria lansia ini diperkirakan berusia lebih dari 70 tahun. Saat ditemukan korban mengenakan memakai celana pendek warna coklat dan baju kaos warna krem serta berjanggut uban.

    “Bagi warga yang mengenali atau merasa kehilangan anggota keluarga yang memiliki ciri-ciri yang sama seperti yang kami sebutkan, segera mendatangi kantor polisi terdekat, bisa juga datang ke Mapolres Serang atau bisa datang langsung ke rumah sakit untuk memastikannya,” ujarnya. (MUF)

  • HMTL Unbaja Bagikan Ratusan Goody Bag

    HMTL Unbaja Bagikan Ratusan Goody Bag

    SERANG, BANPOS – Himpunan mahasiswa teknik lingkungan (HMTL) Universitas Banten Jaya (Unbaja) bagikan ratusan goody bag (tas jinjing) kepada masyarakat dan pengguna jalan di Kota Serang, Jumat (5/6). Tas pengganti plastik tersebut dibagikan, dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia.

    Ketua HMTL Unbaja, M Furqon Abdul Wahab mengatakan bahwa dalam peringatan hari lingkungan hidup sedunia kali ini, memang berbeda dengan sebelumnya. Biasanya, HMTL Unbaja tak pernah absen mengikuti kegiatan yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang.

    “Peringatan tahun ini berbeda dengan sebelumnya, karena memang sedang mewabahnya pandemi Covid-19. Tapi kami tetap melakukan aksi turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat untuk mengurangi limbah plastik dan menggantinya dengan goody bag ini saat berbelanja,” ungkapnya, saat dihubungi oleh BANPOS, Jumat (5/6).

    Bertajuk ‘Time for nature, lindungi bumi sebelum penguasa berkata’, Taufik menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang darurat sampah. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk meninggalkan penggunaan plastik yang menyebabkan limbah tak terurai.

    “Ingat di indonesia sedang darurat sampah, jaga lingkungan dan tetap semangat untuk melestarikan lingkungan,” tegasnya.

    Membagikan goody bag di pusat Kota, tak lupa mereka menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah. Pihaknya pun memasukkan handsanitizer didalamnya, dengan harapan masyarakat dapat lebih menjalankan protokol kesehatan.

    “Selain aksi turun ke lapangan, HMTL juga mengajak kepada mahasiswa dan masyarakat untuk bersama-sama mengupload pamflet dengan hastag lindungi bumi sebelum penguasa berkata. Tujuannya agar masyarakat mengetahui bahwa darurat sampah ini bukan hal kecil, namun perlu tindakan serius untuk menyikapinya. Dimulai dengan mengurangi sampah plastik,” tandasnya.

    Sementara itu, Kaprodi Teknik Lingkungan Unbaja, Ade Ariesmayana juga turut membagikan goody bag mendampingi mahasiswanya. Menurutnya, kegiatan yang dilakukann itu merupakan salah satu aksi untuk mensosialisasikan penggunaan plastik, dengan tujuan untuk mengurangi limbah plastik.

    “Agar masyarakat sadar untuk menggantikan penggunaan plastik sebagai wadah, dan menggantikannya dengan goody bag untuk menyelamatkan bumi dari menumpuknya limbah plastik,” ujarnya.

    Selain itu, lanjut Ade, mereka juga membagikan handsanitizer. Sebab, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus waspada dengan sering mencuci tangan, agar selalu terjaga kebersihannya.

    “Serta membagikan face shield, sekalipun tetap beraktifitas (di luar rumah), namun tetap haruss memperhatikan protokolernya,” tegasnya.

    Diakhir, ia meminta kepada masyarakat untuk dapat melindungi bumi, agar tetap lestari. Hal itu perlu dilakukan, agar keindahannya tetap bisa dinikmati generasi-generasi selanjutnya.

    “Jaga alam, alam jaga kita. Tetap jaga kesehatan, gunakan masker, dan sering cuci tangan, agar kita terhindar dari virus Covid-19. Salam lestari,” tandasnya. (MUF)

  • Diduga Salah Sasaran, Pemuda Tanara Kena Bacok

    Diduga Salah Sasaran, Pemuda Tanara Kena Bacok

    SERANG, BANPOS – Abdis Silmi (25), warga Desa Muncung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang menjadi korban penganiayaan yang menyebabkan luka bacok dibagian mukanya di Jalan Raya Syekh Nawawi, tepatnya di depan cucian steam di Kampung Tanara, Desa Tanara, Kecamatan Tanara.

    Diduga Abdis Silmi merupakan korban salah sasaran dari tersangka berinisial Muf (26), warga Desa/Kecamatan Tanara. Tersangka berhasil diamankan oleh pihak kepolisian beberapa saat setelah kejadian.

    Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengatakan bahwa kasus pembacokan itu bermula dari adanya informasi pengeroyokan terhadap Heri, teman pelaku, oleh sekelompok pemuda di Kampung Muncung tepatnya di depan terminal Tanara pada Selasa (26/5) dini hari yang lalu.

    “Tersangka kemudian pergi ke Kampung Muncung untuk mengetahui kondisi saudara Heri,” ujar Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Arief N Yusuf, kepada awak media, Kamis (29/5).

    Menurut Mariyono, ketika bertemu saudara Heri, tersangka bersama temannya berencana melaporkan kejadian itu kapada kepolisian. Namun sebelum melapor, tersangka berkumpul di mini market Tanara.

    “Sekitar pukul 2 pagi, korban Abdis melintas di depan mini market. Korban menduga, Muf akan menghadang temannya Kervin yang akan pulang ke rumahnya,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Mariyono mengatakan bahwa disana terjadi kesalahpahaman. Kemudian Muf bersama temannya pergi meninggalkan lokasi menuju Kampung Cikeli dengan menggunakan sepeda motor.

    “Setelah kesalahpahaman di depan mini market itu, korban Abdis menyusul tersangka Muf untuk mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut,” tambahnya.

    Mariyono mengungkapkan ketika keduanya bertemu untuk mengklarifikasi kesalahpahaman di depan mini market tersebut, malah berujung pemukulan dan pembacokan terhadap korban Abdis.

    “Abdis datang membawa balok kayu, kemudian memukul pelaku hingga terjatuh. Tidak terima dipukul, kemudian pelaku membalas dengan mengayunkan golok ke arah korban dan melukai wajah korban,” ungkapnya.

    Mariyono menjelaskan korban yang terluka dibagian wajahnya kemudian dibawa ke klinik terdekat. Kasus itu kemudian di laporkan ke Polsek Tanara, dan pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam.

    “Tersangka Muf kami jerat dengan Pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun kurungan,” tandasnya. (DZH)