Penulis: Tusnedi Azmart

  • Gara-Gara Ayam Bangkok, Keponakan Tega Bacok Pamannya Sendiri

    Gara-Gara Ayam Bangkok, Keponakan Tega Bacok Pamannya Sendiri

    PETIR,BANPOS- Hanya gara-gara persoalan ayam bangkok, Ivan Fauzi (20) tega menganiaya pamannya sendiri dengan sebilah golok. Korban Supardi (44) terkapar bermandikan darah setelah beberapa bagian tubuhnya terluka bacokan. Peristiwa berdarah ini terjadi di Kampung Pakem Masjid, Desa/Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Sabtu (16/5/2020) malam.

    Kapolsek Petir AKP Ramses Panjaitan mengatakan pembacokan dan penusukan yang terjadi di depan masjid Al Istiqomah, Kampung Pakem Masjid terjadi sekitar pukul 19.30, saat korban hendak melaksanakan Shalat Tarawih.

    “Pelaku dan korban masih keluarga. Awalnya pelaku menanyakan keberadaan anak korban atas nama Dayat, dengan nada emosi. Namun korban tidak memberitahukan keberadaan anaknya tersebut,” kata Kapolsek kepada wartawan, Minggu (17/5/2020).

    Menurut Ramses, tersangka Ivan marah terhadap anak pamannya itu, lantaran tidak mau mengurus ayam bangkok aduan milik pelaku. Entah setan apa yang dibenaknya, pelaku melampiaskan kemarahannya kepada sang paman. Pelaku tiba-tiba mengeluarkan golok dan secara membabi buta menyerang korban.

    “Pelaku kesal terhadap anak korban, karena tidak menuruti pelaku untuk mengurus ayam. Tapi kenapa korban malah menjadi sasaran kemarahan. Pembacokan terjadi di depan masjid saat korban akan memasuki halaman masjid dan melaksanakan sholat tarawih,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Ramses menambahkan Supardi mengalami beberapa luka bacokan dibagian puggung, dan ada beberapa luka robek dibagian paha, dan bokong. Akibat kejadian tersebut korban di larikan ke Puskesmas Petir untuk mendapatkan perawatan.

    “Di punggung ada dua luka, di bagian paha ada tiga luka dan bokong ada sekitar dua luka,” tambahnya.

    Ramses menambahkan usai melakukan penganiayaan terhadap korba, pelaku langsung melarikan diri dengan meninggalkan barang bukti sebilah golok, sepasang sandal milik pelaku dan korban.

    “Pelaku melarikan diri. Kita sudah mengejar ke tempat persembunyiannya di Kampung Sumampir, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir. Akan tetapi pelaku sudah melarikan diri,” tambahnya.

    Ramses meminta pelaku pembacokan terhadap pamannya tersebut, untuk segera menyerahkan diri. Jika tidak diindahkan, maka polisi pun tidak akan segan-segan memberikan tindakkan tegas.

    “Saya harap, pelaku segera menyerahkan diri. Jika tidak, kita akan bertindak tegas,” tegasnya. (RED)

  • Cegah Penyebaran Covid-19, Ditreskrimum Polda Banten Bubarkan Remaja yang Nongkrong

    Cegah Penyebaran Covid-19, Ditreskrimum Polda Banten Bubarkan Remaja yang Nongkrong

    SERANG,BANPOS- Meski sudah ada imbauan dari Pemerintah dan maklumat Kapolri, namun masih banyak ditemui masyarakat yang keluar rumah pada malam hari dan berkumpul-kumpul di beberapa sudut Kota Serang.

    Guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, personil Polda Banten meningkatkan patroli rutin, tak terkecuali personil Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten Kombes Pol Novri Turangga mengatakan jajarannya diminta untuk memberikan imbauan dengan tegas dan jelas saat membubarkan masyarakat yang “nongkrong” hingga malam hari. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk menghalau penyebaran virus corona atau COVID-19.

    “Sesuai perintah pimpinan, lakukan imbauan pada masyarakat secara jelas, tegas dan humanis dengan tidak dengan paksaan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Serang. Personel patroli juga diinstruksikan mengedepankan jaga jarak (social distancing) saat melakukan sosialisasi,” jelas Novri Turangga.

    Dalam patroli yang digelar pada Jumat (15/5/2020) malam, kata Novri, pihaknya mengerahkan puluhan personil Ditreskrimum untuk melakukan patroli sambil menyampaikan imbauan dengan rute patroli kawasan Kebon Jahe serta sudut-sudut Kota Serang lainnya agar warga Kota Serang melakukan protokol kesehatan.

    “Di daerah Kebon Jahe masih banyak remaja yang ‘nongkrong’ di sebuah cafe, namun dapat dibubarkan dengan tertib. Masyarakat juga dianjurkan untuk menggunakan masker saat berada luar rumah,” ujarnya didampingi Kasubdit Harda Bantah, AKBP Asep Sukandarusman.

    Dalam kesempatan itu, Dirreskrimum mengajak kepada seluruh warga agar senantiasa taat terhadap semua anjuran Pemerintah serta Maklumat Kapolri, dengan tidak keluar rumah, memakai masker, jaga jarak dan kesehatan serta kebersihan tubuh.

    “Kita masih melihat masyarakat Kota Serang tidak menggunakan masker. Kepada mereka diimbau untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan ini,” ujarnya.

    Lebih lanjut Novri mengungkapkan bahwa kegiatan patroli sekaligus memberikan imbauan sudah menjadi rutinitas Ditreskrimum Polda Banten demi mendukung upaya Pemerintah dalam melaksanakan pencegahan penyebaran Covid-19.

    “Kami tidak akan berhenti dan tidak akan lelah untuk selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga jarak dan tidak keluar rumah untuk beberapa waktu. Semoga dengan adanya kegiatan patroli ini masyarakat bisa terhindar dari Virus Covid-19,” tandasnya. (RED)

  • Polres Serang Bantu Ponpes dan Korban Banjir di Jawilan

    Polres Serang Bantu Ponpes dan Korban Banjir di Jawilan

    SERANG,BANPOS- Kapolres Serang, AKBP Mariyono beserta sejumlah pejabat utama Polres Serang menyerahkan paket sembako kepada pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Hikmatul Iman. Selain itu, Kapolres Serang juga memberikan bantuan kepada warga korban banjir lainnya di Kampung Panenjoan, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.

    “Kami laksanakan guna mensukseskan program prioritas Kapolri sekaligus pemantapan harkamtibmas dan sinergitas polisional dengan instansi terkait dan masyarakat,” kata Kapolres Serang kepada wartawan Jumat (15/5/2020).

    Saat dilaksanakan penyerahan sembako dari Kapolres Serang kepada pimpinan Ponpes Hikmatul Iman tampak pula hadir Waka Polres Serang, Kapolsek Jawilan Iptu Dedi Mirza.

    Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Serang beserta Waka Polres Serang langsung memberikan sembako berupa 5 paket sembako dan 1 karung beras 50 kg kepada pimpinan Ponpes Hikmatul Iman H. Adil.

    Kemudian Kapolres Serang beserta Waka Polres Serang dan Kapolsek Jawilan meninjau area Ponpes yang terdampak banjir akibat luapan air sungai Cibeureum itu.

    Tampak pula warga yang terdampak luapan banjir Sungai Cibereum di Pondok Pesantren Hikmatul Iman Kampung Panenjoan, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang itu bergembira menerima bantuan yang diberikan untuk mereka.

    “Dalam kesempatan ini kami dari jajaran Polres Serang beserta rombongan hanya bisa memberikan sedikit bantuan kepada para santri yang berada di Ponpes Hikmatul Iman serta masyarakat yang terkena dampak luapan sungai Cibereum, semoga ini dapat bermanfaat,” ujar AKBP Mariyono.

    Kapolres Serang juga menambahkan, semoga air luapan Sungai Cibereum dapat cepat surut dan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Ponpes Hikmatul Iman bisa berjalan seperti biasa.

    Pembagian sembako yang di selenggarakan oleh Kapolres Serang tersebut berlangsung dengan aman dan lancar berjalan aman dan lancar hingga berakhirnya acara tersebut. (RED)

  • Iseng Judi Lanai Sambil Ngabuburit, Dua Warga Serang Ditangkap Polisi

    Iseng Judi Lanai Sambil Ngabuburit, Dua Warga Serang Ditangkap Polisi

    LEBAKWANGI,BANPOS- Gara-gara bermain judi, dua warga Desa Tirem, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang terancam merayakan lebaran di Rutan Polres Serang. Kedua tersangka ditangkap saat berjudi lanai bersama dua rekannya (DPO) di teras rumah salah satu tersangka. Barang bukti yang diamankan yaitu uang Rp405.000 serta kartu remi.

    Kapolsek Pontang AKP Sudibyo Wardoyo mengatakan, penangkapan SB (41) dan DH (29) dua tersangka menyusul adanya pengaduan masyarakat yang melaporkan adanya tindak perjudian di Desa Tirem. Setelah diselidiki dan ditemukan lokasinya, petugas segera melakukan penggerebekan.

    “Saat penggerebagan berlangsung dua tersangka berhasil kita tangkap, sementara dua penjudi lainnya melarikan diri. Keduanya berikut barang bukti kemudian kita bawa ke Polsek Pontang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kapolsek, Kamis (14/5).

    Kapolsek mengingatkan kepada masyarakat agar menghindari segala bentuk perjudian. Pasalnya, dirinya tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas masyarakat yang kedapatan bermain judi. Kapolsek menegaskan dirinya berkomitmen wilayah kerjanya bersih dari perjudian seperti yang diharapkan para tokoh masyarakat.

    “Kami berharap peran masyarakat untuk membantu memberantas segala bentuk perjudian dengan memberikan informasi. Informasi yang kami terima, pasti kita tindaklanjuti,” tandasnya.

    Sementara itu, kepada petugas, tersangka SB dan DH mengaku bermain judi lanai tersebut hanya iseng sambil menunggu beduk magrib tiba. Bahkan dua buruh serabutan ini tidak menyangka jika perbuatannya ini harus mendekam di dalam penjara.

    “Saya kapok dan tidak mengira akan seperti ini (tinggal dalam penjara),” ungkap keduanya dengan raut wajah sedih setelah mengetahui ancaman hukuman 10 penjara sesuai Pasal 303 KUHP. (AZM)

  • Ikbal Pejabat Teladan

    Ikbal Pejabat Teladan

    DI tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, Dinkes merupakan salah satu instansi yang paling sibuk untuk bekerja. Sebab, memang mereka bekerja untuk kesehatan masyarakat. Apalagi jika menempati posisi sebagai kepala Dinkes.

    Begitulah yang dirasakan oleh Kepala Dinkes Kota Serang, Ikbal. Ia yang dulunya merupakan mantri di salah satu kampung di Kota Serang, tidak menyangka bahwa saat dirinya sedang menjabat sebagai Kepala Dinkes, harus berhadapan dengan virus yang sedang menyebar bukan hanya di Kota Serang, bahkan dunia.

    Ikbal bahkan mengaku, waktu yang biasanya dapat diisi bersama dengan keluarga, harus direlakan untuk bekerja hingga larut malam. Sebab, berbagai pertemuan maupun komunikasi via telepon selalu saja ada di setiap waktu.

    “Yah, sudah pasti waktu saya bersama keluarga itu berkurang. Waktu beristirahat pun berkurang. Tapi ini memang sudah menjadi kewajiban saya dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” ujarnya kepada BANPOS, Rabu (13/5/2020).

    Namun ia tetap bersyukur, karena meskipun waktu bersama keluarganya berkurang, baik istri maupun anaknya tidak ada yang mengeluh. Karena mereka memahami bahwa itu merupakan amanah dari jabatan yang ia emban.

    “Selain itu, istri saya juga merupakan orang yang bekerja di kesehatan juga, yaitu bidan. Anak saya pun juga berkecimpung di dunia kesehatan. Jadi mereka memahami, saat inilah saya akan sangat sibuk, karena ini berkaitan dengan kesehatan,” terangnya.

    Menurut Ikbal, apabila dirinya menampakkan rasa lelah ataupun rasa takut akan pandemi ini, maka sudah pasti masyarakat juga akan semakin takut. Karena, ia yang merupakan pimpinan instansi terdepan dalam melawan Covid-19 justru menunjukkan rasa takut.

    “Makanya, saya akan tetap terdepan dalam melawan Covid-19. Saya selalu sediakan waktu apabila ada masyarakat ataupun rekan-rekan media yang ingin menanyakan perihal Covid-19. Tapi kalau tidak terjawab, mohon maaf. Karena terkadang saya juga harus melepas diri dari telepon, seperti ketika sedang rapat,” ucapnya.

    Ia pun bercerita, akibat dari pandemi Covid-19 ini kegiatannya dalam mengajar salah satu instansi pendidikan pun harus rela untuk ditinggalkan.

    “Saya memang juga menjadi pengajar di salah satu instansi pendidikan. Tapi tidak apa-apa, ini merupakan kewajiban saya juga untuk melawan Covid-19 di Kota Serang,” tandasnya. (DZH)

  • Hendak Mencuri HP, Pemuda Asal Kasemen Babak Belur Diamuk Massa

    Hendak Mencuri HP, Pemuda Asal Kasemen Babak Belur Diamuk Massa

    SERANG,BANPOS- Nasib apes dialami MP (32) warga Angsoka Permai, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, gara-gara ketahuan mencuri handphpone, babak belur diamuk massa. Selain jadi bulan-bulanan warga, motor pelaku juga hangus dibakar massa.

    Peristiwa ini terjadi di Kampung Pasir Juhut, Desa Kamaruton, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Selasa (12/5/2020) sore.

    Kapolsek Pontang AKP Sudibyo Wardoyo membenarkan adanya peristiwa percobaan pencurian handphone yang berujung pada pembakaran motor tersebut. Pelaku berhasil ditangkap warga saat berusaha melarikan diri.

    “Betul, sudah kita amankan di Mapolsek. Kejadian kemarin sekitat jam 5 sore,” katanya kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).

    Sudibyo menjelaskan kasus pencurian itu bermula saat pelaku berpura-pura mencuci motor di tempat pencucian kendaraan milik Nursalam. Pelaku selanjutnya masuk ke dalam ruang pencucian, dengan alasan hendak merokok.

    “Di dalam ruangan, kemudian tersangka melihat 1 buah hanphone OPPO milik korban tergeletak di meja dan pelaku langsung mengambilnya, memasukan ke dalam saku celana,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Sudibyo mengungkapkan setelah berhasil mengambil Hp korban, pelaku berusaha membawa kabur barang curian tersebut dengan berpura-pura hendak membeli rokok.

    “Korban merasa curiga karena Hp miliknya sudah tidak ada. Kemudian korban menggeledah sakunya dan di temukan hp tersebut,” ungkapnya.

    Sudibyo menjelaskan, merasa aksi kejahatannya diketahui MP kemudian melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Namun korban langsung meneriaki pelaku dan akhirnya tertangkap. Selain dihujani pukulan, motor pelaku juga jadi sasaran dan dibakar warga.

    “Warga yang kesal sempat melampiaskan dengan memukuli bahkan motor pelaku juga ikut jadi sasaran hangus dibakar,” jelasnya. (RED)

  • Jelang Lebaran, Waspada Peredaran Uang Palsu di Serang

    Jelang Lebaran, Waspada Peredaran Uang Palsu di Serang

    SERANG,BANPOS- Menjelang hari raya idul fitri, masyarakat diminta waspada akan peredaran uang palsu di wilayah Kota dan Kabupaten Serang. Pasalnya, tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Serang berhasil membongkar jaringan pembuatan uang palsu (Upal) yang kerap beroperasi di wilayah Kabupaten dan Kota Serang. Dalam pengungkapan ini, Tim Resmob mengamankan 6 tersangka di dua lokasi berbeda di wilayah Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang dan Walantaka, Kota Serang.

    Keenam tersangka ini memiliki peran berbeda, diantaranya SA (38) warga Kecamatan Baros, Kabupaten Serang berperan menyediakan tempat untuk mencetak uang palsu dan menyiapkan laptop dan printer sebagai sarana.

    Tersangka SU (30) warga Kecamatan Walantaka, dan K alias Sobled (35) warga Kecamatan Curug, Kota Serang berperan sebagai pembuat dan pengedar. Kemudian tersangka EH (52) dan De alias Doyok (35) warga Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang serta HA (23) warga Kecamatan Curug, Kota Serang berperan sebagai pengedar.

    Dari keenam tersangka ini diamankan barang bukti 15 lembar bahan setengah jadi upal pecahan Rp50 ribu yang sudah di print, 9 lembar bahan upal yang belum dipotong sudah cetak pecahan 50.000, 180 lembar upal pecahan Rp100 ribu yang sudah cetak, 31 lembar upal yang sudah dicetak belum potong.

    Selain lembaran uang palsu, petugas juga mengamankan barang bukti lainnya seperti 1 botol lem, 1 bendel kertas kosong, 1 unit laptop, 1 unit printer, 1 gulung benang hitam, 2 plastik jarum, 1 buah handphone serta 3 unit sepeda motor

    Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan pengungkapan sindikat uang palsu itu bermula dari laporan dua warga di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang yang menjadi korban upal tersebut. Berbekal dua laporan itu, Tim Resmob langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap tersangka De alias Doyok di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.

    “Tim Resmob yang dipimpin Ipda Neo Aditya Kuntar berhasil mengamankan tersangka De di wilayah Sentul pada Senin (11/5/2020). Di dalam Tas uang pelaku kita temukan upal pecahan Rp100 ribu,” terang Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Agung Cahyono dan Kasatreskrim Polres Serang AKP Arif Nazarudin Yusuf, Rabu (13/5/2020).

    Kapolres menjelaskan dari keterangan De diketahui jika uang palsu tersebut didapat dari pelaku SU dan BK (daftar pencarian orang) sebanyak Rp3.7 juta. Oleh tersangka De, uang itu sudaj habis dibelanjakan di wilayah Kecamatan Walantaka, Petir, Cikeusal, dan kawasan Modern Cikande.

    “Uang Rp3.7 juta itu didapat dari hasil menukar uang asli sebesar Rp2 juta. kemudian tersangka dan barang bukti dibawa untuk melakukan pengembangan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan dari penangkapan itu, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap sindikat upal di wilayah Kelurahan Nyapah, Kecamatam Walantaka, Kota Serang.

    “Disana kita berhasil menangamankan SU, K alias Sobled,  EH, serta HA (23) yang merupakan pembuat dan pengedar upaI. Setelah dimintai keterangan bahwa ke 4 orang tersangka mengakui mencetak uang palsu tersebut dirumah tersangka SA dengan menggunakan laptop dan printer milik nya,” ungkapnya.

    Kapolres menambahkan upal buatan sindikat asal Kecamatan Walantaka tersebut merupakan modus baru. Sebab sebagian upal tersebut menggunakan uang asli, sehingga sulit untuk dideteksi. Jaringan pembuat upal sudah beroperasi selama 3 bulan di wilayah Kabupaten dan Kota Serang.

    “Jadi modusnya membelah uang asli. Belahan uang asli disatukan dengan uang buatan mereka, begitupun dengan belahan sisi lainnya. Jadi satu lembar uang asli dijadikan dua uang setengah asli. Bahkan uang palsu bisa ditabungkan melalui mesin ATM. Masih melalui mesin ATM, tersangka menarik kembali uang tabungan dan mendapatkan uang asli,” tambahnya. (RED)

  • Cek In Bersama Wanita, Pria Cikande Ditemukan Tewas di Wisma Carity

    Cek In Bersama Wanita, Pria Cikande Ditemukan Tewas di Wisma Carity

    CIKANDE,BANPOS- Sesosok mayat pria ditemukan di dalam kamar wisma Carity, Kamar B3, Kampung Malang, Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Mayat yang diketahui bernama Iskandar itu ditemukan dengan posisi telentang di atas kasur.

    Kapolsek Cikande, Kompol Mochammad Ridzky Salatun mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh petugas wisma saat melakukan pengecekan kamar. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas kepolisian tidak menemukan barang bukti apapun. Hanya beberapa barang pribadi milik korban.

    “Kita masih melakukan pemeriksaan di sekitar kamar yang ditempati korban,” katanya dikonfirmasi awak media melalui sambungan telpon selulernya, Selasa (12/5/2020).

    Ridzky menjelaskan berdasarkan identitas yang didapat, korban diketahui bernama Iskandar warga Desa Leuwi Limus, Kecamatan Cikande. Korban datang ke wisma pada Minggu malam sekitar pukul 20.43.

    “Berdasarkan pemesanan, korban seharusnya sudah check out pada Senin (11/5/2020) dini hari sekitar pukul 03.00. Namun, hingga pukul 10.00, korban tidak kunjung keluar kamar,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ridzky mengungkapkan saat petugas wisma datang mengecek dengan mengetuk pintu kamar, korban tidak memberikan respons. Karena sudah lewat dari jadwal check out, petugas hotel berinisiatif membuka kamar.

    “Ketika pintu kamar dibuka, tamu hotel tersebut sudah tidak bernyawa dalam kondisi terlentang di atas kasur. Pihak wisma langsung menghubungi kami (polisi),” ungkapnya.

    Ridzky menambahkan dari keterangan resepsionis, korban datang bersama seorang wanita. Tapi saat kejadian, wanita tersebut sudah tidak ada di kamar. Saat ini, korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi.

    “Pemeriksaan sementara tidak ada luka di tubuhnya. Informasi yang kita dapatkan, korban memiliki riwayat sakit batuk menahun. Namun kita masih menunggu pemeriksaan dari rumah sakit,” tambahnya.

    Sementara itu, Satpam wisma Carity Ely Suheli mengaku mendapatkan perintah dari resepsionis untuk mengecek kamar korban, Namun saat di cek, kamar tidak terkunci dan korban terlihat tertidur diatas kasur.

    “Saat dibangunkan korban tidak merespon. Kemudian kita lapor ke Polsek Cikande, karena kita menduga korban sudah meninggal dunia,” katanya. (AZM)

  • Bermain di Bekas Galian Pasir, Seorang Anak Di Cilegon Tenggelam

    Bermain di Bekas Galian Pasir, Seorang Anak Di Cilegon Tenggelam

    CIWANDAN, BANPOS – Kecelakaan tenggelam terjadi di bekas galian pasir tepatnya di lingkungan Temugiring Kelurahan Banjarnegara Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon, Rabu (6/5/2020).

    Informasi yang berhasil dihimpun BANPOS, kejadian sekitar pukul 14.00 WIB, bermula saat korban (Fathir 8 tahun) bersama 5 temannya bermain perahu- perahuan menggunakan spons yang berada digalian.

    Kemudian korban terjatuh di kubangan air bekas galian pasir dengan kedalaman kurang lebih tujuh meter. Korban diketahui tidak bisa berenang.

    Kasubsi Ops Basarnas Banten Heru Amir membenarkan kejadian tenggelamnya anak di bekas galian pasir tersebut.

    “Iya anak-anak katanya di lagi main kepeleset jatuh. Iya galian pasir itu,” ujarnya.

    Hingga berita ini diturunkan pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Cilegon, Basarnas Banten dan instansi terkait lainnya. (LUK)

  • Warga Metro Yang Hanyut di Sungai Ditemukan Tak Bernyawa di Laut Bojonegara

    Warga Metro Yang Hanyut di Sungai Ditemukan Tak Bernyawa di Laut Bojonegara

    CILEGON, BANPOS – Warga Metro Cilegon yang hanyut di sungai Panggungrawi Selasa (5/5/2020) kemarin akhirnya ditemukan.

    Kasubsi Ops Basarnas Banten Hairoe Amir mengatakan bahwa korban yang hanyut kemarin sudah ditemukan.

    “Udah tadi jam 10.30 WIB. Itu dilaut, kurang lebih kalau dari lokasi kejadian itu kurang lebih 11 kilometer,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (6/5/2020).

    Ia menerangkan bahwa pertama kali yang melihat salah satu nelayan. Kemudian melaporkan kepada petugas satu jam kemudian.

    “Ada informasi nelayan menemukan jenasah mengambang. Langsung kita kejar di laut Bojonegara,” katanya

    Diketahui sebelumnya, Sukma Wijaya (38) seorang warga perumahan Al Cluster Mediterania Metro Cilegon, Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang Kota Cilegon jatuh dari sepeda motornya kemudian hilang terseret arus air sungai yang letaknya tak jauh dari pemukiman warga, Selasa (5/5/2020).

    Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum dikabarkan hilang diketahui bahwa korban tengah membawa kedua anaknya yakni Raffa (5) dan Arkha (3) jalan-jalan dengan menggunakan kendaraan sepeda motor saat melintasi jembatan disungai tersebut. (LUK)