Penulis: Tusnedi Azmart

  • Banyak Kerjanya, Kecil Gajinya

    Banyak Kerjanya, Kecil Gajinya

    MENJADI seorang pegawai negeri saat sudah menjadi pilihan utama para pencari kerja, baik lulusan SLTA maupun perguruan tinggi. Namun, jumlahnya yang sangat terbatas membuat banyak orang berebut untuk menempatinya.

    Bahkan, karena saking inginnya menjadi pegawai negeri. Tak jarang orang-orang juga rela menjalani proses untuk menjadi honorer. Berharap kedepan akan ada kuota khusus bagi para honorer yang telah mengabdi. Walau harus ditempuh bertahun-tahun, bahkan bisa puluhan tahun.

    Yah benar, dibalik jalannya roda pemerintahan daerah maupun instansi vertikal lainnya. Selalu ada saja tenaga-tenaga honorer. Baik tenaga harian lepas maupun honorer dengan kontrak. Padahal, pemerintah sendiri telah berencana menghapus status honorer dari jajaran instansi pemerintah, baik di daerah maupun lembaga vertikal.

    Dengan memiliki jam kerja yang sama dengan para pegawai tetapnya. Honorer justru menjadi ujung tombak, ada yang tukang ketik, penerimaan pelayanan dan lain sebagainya. Bahkan, saya pernah melihat salah satu rekan honorer di lembaga vertikal yang kerjanya mengetik berkas di depan komputer dari pagi sampai petang. Yang mana pegawai negerinya atau tetapnya hanya tinggal menandatangani berkas saja.

    Urusan penghasilan, jangan ditanya pegawai negerinya ini bisa 10 kali lipat dari teman saya yang honorer tadi, itu baru tukang ketik. Rasa-rasanya di bidang pendidikan juga sama. guru honorer diakui atau tidak, saat ini juga menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi bangsa. Bahkan, di sekolah yang tak jauh dari kediaman saya, lebih banyak guru honorernya ketimbang ASN-nya.

    Setali tiga uang dengan honorer di lembaga vertikal yang tadi. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di daerah juga mengalami nasib serupa. Gajinya sangat kecil sekali, kalaupun ada tambahan nilainya tidak seberapa.

    Di Kota Serang misalnya, guru honorer hanya di kasih tambahan honor Rp250 ribu per bulan dari pemerintah daerah, di Kabupaten Serang juga tak jauh berbeda hanya Rp500 ribu-an per bulan. Suka tidak suka, mau tidak mau honorer memang menjadi ujung tombak di segala bidang dengan gaji yang sangat kecil tapi memiliki banyak pekerjaannya.

    Jika dipikir-pikir, untuk memenuhi kebutuhan hidup rasanya sudah tidak masuk akal. Tapi, itulah kenyatannya. Mudah-mudahan, kedepan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat memberikan solusi terbaik untuk kesejahteraan para honorer. (*)

  • Sukses Percepat Pembangunan Banten, Dukungan untuk Rano Karno tak Terbendung

    Sukses Percepat Pembangunan Banten, Dukungan untuk Rano Karno tak Terbendung

    TANGSEL, BANPOS – Tangerang Selatan menjadi kota mandiri sejak  2008 dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan warga yang saat itu masih bergabung dengan Kabupaten Tangerang. Rano Karno yang ketika itu menjabat Wakil Bupati Tangerang mendampingi Ismet Iskandar mengungkapkan dirinya terlibat aktif menghantarkan Tangerang Selatan terbentuk.

    “Itu tahun 2007, waktu saya masih jadi Wabup Kabupaten Tangerang. Artinya memang setelah sepakat Tangsel dibentuk, boleh dikatakan saya aktif menghantar,” ujar Rano saat ditemui dalam acara jalan sehat yang menjadi rangkaian HUT PDI Perjuangan di Tangerang Selatan, Minggu (26/2/2023).

    Rano mengungkapkan dirinya bangga atas pencapaian Kota Tangerang Selatan. Ia mengatakan, pembangunan sejumlah ruas tol di Tangerang Selatan sudah menjadi prioritas pembangunan pemerintah pusat dan dirinya aktif mengawal percepatan pembangunan tersebut.

    “Tangsel berkembang, dan saya sangat bangga. Soal tol itu ada empat yang diprioritaskan presiden selain tol Serang-Panimbang, seperti Tol Kunciran dan Tol Serpong-Balaraja. Itu adalah bagian dari 14 program prioritas nasional presiden. Saya sangat bangga bisa ikut melakukan percepatan pembangunan di Tangerang Raya saat saya duduk sebagai Gubernur Banten,” ujarnya.

    PDIP Dukung Kembali Rano Jadi Gubernur Banten

    Besarnya peran Rano Karno dalam percepatan pembangunan di Tangerang Raya disertai tingginya elektabilitas dalam berbagai survey bursa Calon Gubernur Banten, Ketua DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan Wanto Sugito menegaskan siap mendukung Rano Karno dalam perhelatan Pemilihan Gubernur Banten 2024 mendatang.

    Hal tersebut diungkapkan Wanto saat menyapa Rano Karno saat dirinya berpidato dalam acara Jalan Sehat dan Banteng Festival Budaya, di Lapangan Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (26/2/2023).

    “Hadir juga di antara kita Si Doel,  Bapak Rano Karno, yang sebentar lagi akan kembali menjadi Gubernur Banten,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan Wanto Sugito dalam sambutannya di acara Jalan Sehat dan Banteng Festival Budaya.

    Teriakan Wanto tersebut langsung disambut meriah oleh ribuan pengunjung yang mengikuti karnaval budaya di Lapangan Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan.

    Saat dikonfirmasi, Wanto menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Rano dan menyatakan siap mendukung sebagai Gubernur Banten mendatang.

    “Karena Pak Rano ini punya kans yg bagus, popularitas yang bagus, elektabilitas yang bagus. Dia juga rajin turun ke tengah masyarakat. Itu modal yg membuat kita optimis, yang keluar rekomendasinya sebagai calon gubernur di Banten adalah Rano Karno,” ujarnya.

    Wanto mengungkapkan, di Tangsel sendiri elektabilitas Rano Karno cukup tinggi. Dari survei internal hingga perhari ini nama Rano Karno paling tinggi dibanding nama-nama lain yg muncul di bursa gubernur.

    “Di Tangsel sendiri beliau sangat rajin turun ke masyarakat, struktural, dan lain-lainnya.  Sehingga dari anak ranting, RT, RW, kita akan hidupkan untuk beliau sambil menunggu keputusan Bu Mega menyetujui Rano sebagai cagub Banten,” ungkapnya.

    Acara jalan Sehat dan parade budaya tersebut diikuti ribuan masyarakat. Selain Rano Karno, hadir pula dalam acara tersebut Abdullah Azwar Anas, kade PDI Perjuangan yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB),  pengurus teras DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga dan Ribka Tjiptaning.

    Selain itu hadir juga ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi, yang kini juga menjabat sebagai wakil bupati Lebak. (Red)

  • Bupati Serang Sebut Tujuan Utama MTQ Membentengi Pemuda dengan Alquran

    Bupati Serang Sebut Tujuan Utama MTQ Membentengi Pemuda dengan Alquran

    KRAMATWATU, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Serang resmi menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Serang ke-53 tahun 2023, Selasa (21/2/2023). MTQ tahun ini digelar dengan tuan rumah Kecamatan Kramatwatu hingga Jumat (24/2/2023).

    Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menekankan akan tujuan utama MTQ, yakni penguatan, pemahaman dan pengamalan Alquran, terutama bagi para pemuda. “Selain ajang lomba, yang lebih penting lagi, masyarakat Kabupaten Serang bisa membaca, memahami dan mengamalkan isi Alquran. Ini adalah syiar Islam, syiar Alquran, tidak semata untuk mengejar juara dan menang,” kata Tatu kepada wartawan.

    Menurut Tatu, MTQ tingkat Kabupaten Serang juga harus menghasilkan qari-qariah yang bisa mewakili Kabupaten Serang ke tingkat Provinsi Banten dan nasional. Namun harus menjadi tujuan utama, bagaimana semua umat Islam di Kabupaten Serang bisa membaca Alquran.

    “Ke pelosok-pelosok jangan sampai ada masyarakat Kabupaten Serang yang tidak mengaji. Ini tugas kita semua, bersama para ustad, para alim ulama, dan para dewan hakim yang duduk di sini,” ujarnya.

    Jika semua pihak memperkuat implementasi isi Alquran di tengah-tengah masyarakat, Tatu berharap, karakter dan akhlak anak-anak Kabupaten Serang bisa menyaring dampak globalisasi.

    “Sekarang sudah era globalisasi, hal positif dan negatifnya ada. Benteng keimanannya dengan terus kita perkuat pemahaman dan pengamalan Alquran. Harus kita jaga generasi masa depan yang akan menjadi estafeta pengisi pembangunan,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Banten ini.

    Terkait target MTQ tingkat Provinsi Banten, ia tetap memproyeksikan juara umum. “Kita belum pecah telur, kita masih di urutan kedua. Mudah-mudahan, bisa menjadi juara umum lagi. Semangatnya, terus untuk juara umum,” tegasnya.

    Ketua LPTQ Kabupaten Serang Nanang Supriatna mengatakan, MTQ Kabupaten Serang merupakan seleksi untuk menghadapi MTQ tingkat Provinsi Banten.

    “Lebih penting lagi, ajang MTQ lebih membumikan Alquran di seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Ada semangat cinta, dan menggali ilmu-ilmu di dalam Alquran,” ujarnya.

    Total ada 10 cabang yang dilombakan dan diikuti oleh perwakilan dari 29 kecamatan. “Mudahan-mudahan bisa membawa keberkahan bagi tuan rumah Kecamatan Kramatwatu. Dan setelah ini, yang juara akan dilatih juga oleh LPTQ, untuk persiapan ke tingkat provinsi,” ujarnya.

    Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Banten Komari, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Banten Al Muktabar berharap, ada qari-qariah dari Kabupaten Serang yang bisa mendorong Provinsi Banten menjadi juara nasional.

    “Pada MTQ tingkat nasional, Banten mengalami kelesuan karena tidak mendapat lima besar. Oleh karenanya kami mengharapkan, ajang MTQ ini digunakan sebagai pembinaan dalam menghadapi MTQ nasional,” ujarnya.

    Pembukaan MTQ berjalan meriah. Setiap perwakilan kecamatan unjuk keceriaan pada saat pawai ta’aruf. Mereka semua menargetkan menjadi juara umum MTQ Kabupaten Serang. Turut meramaikan puluhan stand UMKM yang difasilitasi Pemkab Serang. Dilakukan pula pelantikan dewan hakim yang akan menilai para peserta MTQ. (Red)

  • Tol Serang-Panimbang Terwujud, Rano Bersyukur Aspirasinya Didengar Pemerintah Pusat

    Tol Serang-Panimbang Terwujud, Rano Bersyukur Aspirasinya Didengar Pemerintah Pusat

    LEBAK, BANPOS – Jalan tol Serang-Panimbang adalah jalan tol yang dibangun untuk menghubungkan Serang dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.

    Sementara itu, tol yang kini telah beroperasi hingga Rangkasbitung, Lebak, tersebut juga tersambung dengan jalan Tol Tangerang – Merak.

    Rano Karno yang mengusulkan jalan tol tersebut ke Presiden Joko Widodo saat dirinya menjabat Gubernur Banten periode 2015 – 2017, mengaku terkejut saat merasakan tol yang diusulkannya dahulu.

    Dirinya yang tengah menghadiri acara PDI Perjuangan di Rangkasbitung, hanya menempuh waktu satu jam setengah dari Jakarta untuk sampai ke Rangkasbitung.

    “Waduh dulu 4 jam kita dari Jakarta, sekarang sudah tol terus,” ujar Rano saat ditemui di Museum Multatuli Rangkasbitung, Minggu (19/2/2023).

    Rano menceritakan dirinya merayu presiden Joko Widodo untuk membangun jembatan yang akan menghubungkan sejumlah tempat wisata di Banten tersebut.

    “Saya mohon beliau untuk hadir karena ini sangat penting untuk Banten. Nah, untuk menunjang kawaasan Tanjung Lesung butuh infrastruktur ini. Dengan adanya tol ini, kawasan Pandeglang dan Lebak juga ikut terbuka. Banten sangat perlu tol untuk menunjang perekonomian di daerah Tanjung Lesung. Saat peresmian KEK di Tanjung Lesung, Pak Jokowi bertanya itu,” ungkapnya.

    Rano mengungkapkan, awalnya pembangunan tol ini tidak ada dalam pembangunan nasional tapi kemudian menjadi prioriras utama nomor satu pembangunan nasional. Ia bersyukur aspirasinya didengar Pemerintah Pusat, untuk memajukan Banten.

    “Jadi artinya, saya dapat katakan, tol ini permohonan saya kepada presiden karena itu yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banten secara industrial ini sudah stuck, jadi harus melebar, tidak hanya di Tangerang Raya. Banten ini miliki potensi untuk melebarkan kawasan-kawasan industri,” ujarnya.

    Rano meyakini, dengan adanya tol Serang Panimbang, Banten akan jauh berkembang.

    “Dengan tol ini saya sangat yakin dalam beberapa tahun ke depan Banten akan jauh lebih berkembang. Kalau sekarang APBD Banten 12 triliun, nanti harus lebih,” katanya. (Red)

  • Warga Kibin Ditemukan Tak Bernyawa Di Tempat Pembuangan

    Warga Kibin Ditemukan Tak Bernyawa Di Tempat Pembuangan

    SERANG  BANPOS – Sairan (60) warga Kampung Tambak, Desa/Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, ditemukan tewas di tempat pembuangan sampah di Pasar Tambak, Sabtu (18/02/2023) sore.

    Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun untuk mengetahui penyebab kematian, jasad korban dilarikan ke rumah sakit setempat.

    Kapolres Serang AKBP Yudha Satria menjelaskan jasad korban di tempat pembuangan sampah ini, pertama kali ditemukan oleh Sarim (50), pemulung yang sedang mengais rejeki di tempat pembuangan sampah.

    “Sarim selanjutnya melaporkan penemuannya itu kepada para pedagang di Pasar Tambak dan kemudian dilaporkan ke pos polisi Kibin,” ungkap Kapolres saat dikonfirmasi awak media.

    Mendapat laporan adanya temu mayat, personil Polsek Cikande bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Serang segera mendatangi lokasi.

    Saat dilakukan pemeriksaan diketahui, korban diketahui bernama Sairan yang diketahui berprofesi sebagai pemulung. Berbekal identitas yang didapat, petugas segera menghubungi pihak keluarga.

    Kapolres mengatakan berdasarkan keterangan dari isteri korban, suaminya pernah mengalami kecelakaan lalulintas sebulan yang lalu. Setelah mengalami kecelakaan korban sering merasa sakit-sakitan pada bagian perut.

    “Korban pernah mengalami kecelakaan lalulintas dan sering mengeluh sakit pada perut. Bahkan jika berjalan korban tidak stabil dan sering jatuh,” terang Kapolres didampingi Kapolsek Cikande Kompol Andhi Kurniawan.

    Kapolres menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan luar oleh Tim Inafis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun pihaknya mengatakan belum mengetahui secara pasti penyebab kematian.

    “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, penyebab kematian korban diduga karena sakit. Namun untuk pastinya kita tunggu keterangan tim dokter,” tandasnya. (Red)

  • Polisi Kena ‘Bogem’ Saat Amankan Tarkam di Tirtayasa

    Polisi Kena ‘Bogem’ Saat Amankan Tarkam di Tirtayasa

    TIRTAYASA, BANPOS – Seorang anggota Polres Serang berpakaian preman yang tengah melakukan pengamanan pertandingan sepakbola antar desa di lapangan Jongjing, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu (15/2/2023), menjadi korban penganiayaan saat terjadi kericuhan antar supporter.

    Keributan terjadi diduga akibat salah faham antar kelompok supporter saat pertandingan usai. Peristiwa kericuhan yang berujung pada kasus penganiayaan ini sempat terekam video dan menjadi viral di media massa.

    Dalam video tersebut, nampak massa baku hantam yang berujung pada pemukulan oleh kelompok massa suporter yang diduga dilakukan terhadap salah satu anggota Satuan Intelkam berinisial RA.

    Video yang berdurasi sekitar 0.59 detik tersebut merekam aksi keributan antar supporter antara dari kesebelasan Desa Siremen dan Lempuyangan, yang kemudian beberapa aparat keamanan dari Polres Serang mencoba melerai dalam kerusuhan tersebut.

    Kasihumas Polres Serang Iptu Dedi Jumhaedi membenarkan kejadian tersebut. Dedi mengatakan, peristiwa yang viral dalam video tersebut berawal kesalahanpahaman antara kedua supporter usai pertandingan.

    “Itu supporter yang salah faham. Tapi sudah di mediasi dan sudah di damaikan,” kata Kasihumas saat di hubungi wartawan, Kamis (16/2/2023).

    Sementara itu, Kapolsek Tirtayasa Iptu Juwandi juga membenarkan perihal adanya keributan yang sempat viral di media sosial. Ia mengatakan, keributan bukan terjadi di lapangan bola, tetapi di jalan usai pertandingan.

    “Kita juga tidak tahu pasti keributan itu akibat apa. Dan itu terjadi setelah pertandingan bola usai,” kata Kapolsek.

    Juwandi menjelaskan, saat keributan terjadi petugas keamanan langsung datang ke TKP untuk menenangkan massa. Dan keduanya bisa diredam dan sudah di musyawarahkan di Polsek.

    “Kedua pihak sudah berdamai. Bahkan kedua Kades dari Desa masing-masing sudah kita panggil dan sudah tidak ada apa-apa lagi, sudah clear, cuma salah faham,” jelasnya.

    Terkait adanya satu anggota Polres Serang dari Satuan Intelkam yang diduga terkena pukulan saat melerai massa, Juwandi mengatakan tidak ada laporan tekait kejadian itu.

    “Kalo untuk anggota yang kena sasaran pemukulan tidak ada laporan,” tukasnya. (Red)

  • Personel Polres Serang Dites Urin, Begini Hasilnya!

    Personel Polres Serang Dites Urin, Begini Hasilnya!

    SERANG , BANPOS – Personil Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Serang secara mendadak melakukan tes urine terhadap puluhan personel dari berbagai satuan kerja pada Kamis, (16/2/2023).

    Pelaksanaan tes urine, Seksi Propam bekerjasama dengan personil Seksi Dokkes Polres Serang.

    Kapolres Serang, AKBP Yudha Satria menjelaskan kegiatan tes urine ini merupakan program rutin Seksi Propam dalam penegakan ketertiban dan disiplin (Gaktibplin) personil. Tujuannya untuk meningkatkan kedisiplinan anggota dan sebagai upaya melaksanakan pembinaan.

    “Kegiatan tes urine ini adalah program rutin dalam rangka untuk meningkatkan kedisiplinan anggota dan pembinaan,” kata Kapolres didampingi Kasipropam Ipda Paruhuman Rangkuti.

    Menurut Yudha Satria, kegiatan Gaktibplin terhadap anggota akan terus dilaksanakan secara berkala, baik yang bertugas di polres maupun Polsek jajaran. Sehingga, setiap personel selalu dalam keadaan siap siaga.

    Kapolres juga menekankan kepada personel agar mematuhi aturan yang mengikat sebagai anggota Polri, jangan berbuat kesalahan yang dapat merusak institusi Polri.

    “Kepada seluruh personel saya tekankan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Saya tegaskan lagi tidak ada toleransi bilamana didapati personel yang terbukti menggunakan narkoba,” tegas Kapolres.

    Kapolres bersyukur tes urine yang diikuti jajarannya tidak ditemukan adanya pelanggaran atau penyalahgunaan narkoba oleh personel Polres Serang.

    “Kami tegaskan kepada seluruh personel untuk tidak main-main dengan barang terlarang itu,” tandasnya.

    Sementara, Kasie Propam Ipda Paruhuman Rangkuti menambahkan, tes urine dilakukan kepada 21 anggota, baik perwira maupun bintara dari seluruh satuan kerja.

    Rangkuti menjelaskan bahwa program rutin gaktibplin juga mencakup pemeriksaan sikap tampang, identitas diri dan KTA, kelengkapan surat-surat kendaraan.

    “Adapun hasil tes urine yang telah dilakukan di Polres Serang, tidak ada anggota yang terindikasi mengkonsumsi narkoba. Semua hasilnya negatif,” tambah Rangkuti. (Red)

  • Tekan Emisi Karbon, Chandra Asri Luncurkan 2 Bus Listrik Karya Anak Bangsa

    Tekan Emisi Karbon, Chandra Asri Luncurkan 2 Bus Listrik Karya Anak Bangsa

    CILEGON, BANPOS – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri), perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia meluncurkan dua bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Langkah ini komitmen perusahaan mengurangi emisi karbon serta mendukung industri kendaraan listrik (electronic vehicle/EV)) nasional.

    “Chandra Asri bangga dapat bekerja sama dengan PT Mobil Anak Bangsa dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon 29 persen pada 2030 sekaligus mempercepat penggunaan kendaraan listrik dalam negeri,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra, Selasa (14/2/2023).

    Bus listrik tipe MD 12-E NF City yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional bagi karyawan Chandra Asri ini memiliki daya tempuh 250 kilometer per sekali pengisian daya dan tidak memiliki emisi gas buang langsung sehingga lebih ramah lingkungan. Penggunaan dua bus listrik ini dapat memotong konsumsi solar hingga 13.776 liter per tahun dan mereduksi emisi 2.070 metrik kg karbon dioksida (CO2e).

    Selain itu, kata dia, dengan mengoperasikan bus listrik, Chandra Asri memangkas 25,1 metrik kg karbon monoksida (CO) dan menghilangkan keluaran limbah B3 berupa oli bekas.

    “Pembelian dua bus listrik MAB ini sejalan dengan komitmen Chandra Asri terhadap penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dari aspek lingkungan untuk penghematan konsumsi energi dan pengurangan emisi karbon,” kata Erwin.

    Dia mengatakan pengoperasian bus listrik ini juga investasi bagi Chandra Asri karena dapat memberikan efisiensi dari segi biaya operasional. Program ini juga merupakan bagian inisiatif keberlanjutan Chandra Asri.

    “Sebelumnya kami telah mengoperasikan 53 unit E-Forklift dan memanfaatkan panel surya sebagai pasokan alternatif listrik di warehouse,” kata dia.

    Ditempat yang sama, Direktur Human Resources & Corporate Affairs PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi menyampaikan, pembelian bus listrik MAB ini merupakan bentuk dukungan Chandra Asri terhadap hasil karya bangsa sendiri sekaligus kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.

    “MAB berkomitmen mengembangkan produk-produk kendaraan listrik berkualitas untuk Indonesia yang semakin ramah lingkungan,” kata dia.

    Bus Listrik MAB dilengkapi teknologi Driver Safety Monitoring (DSM) yang dapat memberikan Driver Behavior Analysis untuk memantau perilaku pengemudi, serta teknologi TAM Fleet yang memberikan peringatan jika kendaraan melaju melewati batas kecepatan. Kemudian, bus Listrik tipe MD 12-E NF City dari MAB memiliki kapasitas 51 tempat duduk. (LUK)

  • Baru Sebulan Bisnis, Pengedar Pil Koplo Ditangkap

    Baru Sebulan Bisnis, Pengedar Pil Koplo Ditangkap

    SERANG, BANPOS – Tergiur keuntungan yang besar, SB (23) warga Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, nekad melakukan bisnis jual beli pil koplo.

    Namun baru sebulan berbisnis, pria pengangguran ini dicokok personil Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang di rumahnya pada Senin (13/02/2023).

    Dari rumah kontrakannya ini petugas mengamankan barang bukti 1.544 butir pil hexymer dan 80 butir pil tramadol yang dibungkus plastik kresek.

    Kapolres Serang AKBP Yudha Satria menjelaskan penangkapan pengedar obat keras ini berawal dari informasi warga yang curiga lantaran rumah kontrakan tersangka kerap dikunjungi tamu tidak dikenal.

    “Awalnya dari laporan masyarakat yang curiga lantaran kontrakan tersangka kerap didatangi pemuda-pemuda luar kampung,” terang Kapolres didampingi Kasatresnarkoba AKP Michael K Tandayu kepada awak media, Selasa (14/02/2023).

    Berbekal dari laporan dari masyarakat itu, Tim Satresnarkoba yang dipimpin Ipda Rian Jaya Surana kemudian melakukan pendalaman informasi. Senin sekitar pukul 17.00, Tim Satresnarkoba mengamankan tersangka yang diduga sedang menunggu konsumen.

    “Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan bungkusan plastik yang berisi 1 toples berisi 1.000 butir pil hexymer serta 544 butir siap edar yang sudah dikemas dalam kantong klip, masing-masing berisi 4 butir,” kata Yudha Satria.

    Kapolres menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu anggotanya dalam memberikan informasi narkoba. Kapolres menegaskan bahwa dalam memberantas narkoba harus melibatkan masyarakat.

    “Kami tidak bisa jalan sendiri dan harus ada peran masyarakat. Oleh karena itu, jangan takut memberikan informasi. Kami berkomitmen akan menindaklanjuti setiap informasi dan akan menindak tegas pelaku narkoba,” tandasnya.

    Sementara tersangka SB mengaku baru sebulan melakukan bisnis jual beli Pil Koplo. Bisnis narkoba dilakukan karena tergiur dengan keuntungan yang besar. Alasan lainnya, tersangka menganggur dan butuh untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

    Menurut pengakuan tersangka, kata Michael, untuk satu toples pil hexymer seharga Rp 700 ribu, keuntungan yang didapat tersangka bisa mencapai lebih dari Rp1,5 juta. Sedangkan untuk tramadol, tersangka hanya mendapatkan keuntungan Rp 18 ribu per papan.

    “Tersangka terpaksa menjual obat keras karena menganggur. Selain itu, keuntungan yang besar juga menjadi motif lainnya. Keuntungan menjual obat digunakan untuk kebutuhan, termasuk bayar sewa kontrakan,” kata Michael. (Red)

  • Ferdy Sambo Divonis Mati

    Ferdy Sambo Divonis Mati

    JAKARTA, BANPOS – Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo, divonis mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

    “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tersebut dengan pidana mati,” ujar Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jakarta, Senin.

    Hakim menyatakan bahwa Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Selain itu, hakim juga menilai Ferdy Sambo terbukti melanggar Pasal 49 jo. Pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11/2008 tentang ITE jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Dalam memaparkan pertimbangan, Wahyu mengatakan bahwa majelis hakim tidak memperoleh keyakinan yang cukup bahwa Yosua telah melakukan pelecehan seksual atau perkosaan atau bahkan perbuatan yang lebih dari itu kepada Putri Candrawathi.

    Selain itu, Wahyu juga mengatakan bahwa unsur perencanaan pembunuhan Brigadir J telah terbukti.

    Dalam menyusun putusan tersebut, hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Hal-hal yang memberatkan, salah satunya, Ferdy Sambo tidak sepantasnya melakukan perbuatan tersebut dalam kedudukan sebagai aparatur penegak hukum dan petinggi Polri.

    “Perbuatan terdakwa telah menyebabkan banyak anggota Polri lainnya turut terlibat,” kata Wahyu.

    Vonis ini lebih berat apabila dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada Selasa (17/1).

    Sebelumnya, tim jaksa penuntut umum menuntut terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo untuk menjalani pidana penjara seumur hidup dalam sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana seumur hidup,” ucap Jaksa Penuntut Umum Rudy Irmawan saat membacakan tuntutan di hadapan Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta. (Ant)