Penulis: Tusnedi Azmart

  • Dorong Transparansi, Kejati Banten Beri Pemprov Pendampingan Hukum

    Dorong Transparansi, Kejati Banten Beri Pemprov Pendampingan Hukum

    SERANG, BANPOS – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten memberikan bantuan dan pendampingan hukum terkait penyelesaian masalahan kredit macet PT Pembangunan Daerah banten (Bank Banten). Hal tersebut terungkap dalam acara “Sinergi Kolaborasi antara Kejaksaan Tinggi Banten dengan Pemerintah Provinsi Banten dan PT. Bank Banten”.

    “Dari semua agenda itu ada 3 hal yang penting yaitu agenda terkait restrukturisasi dan penyelesaian kredit Bank Banten,”ujar Kepala Kejati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak di Pendopo Gubernur Banten, Kamis (11/8/2022).

    “Dan intinya bahwa bagaimana kita ingin menarik atau mengembalikan seluruh keuangan-keuangan yang sudah beredar tadi, dan yang mengenai tindak pidana korupsi,l. Upaya-upaya akan terus kita lakukan baik itu penyitaan, penggeledahan, dan khusus Bank Banten yang telah kami lakukan terhadap dua tersangka itu saat ini sedang didalami ke arah TPPU, karena itu cukup besar,” tambah Leo.

    Hal senada juga disampaikan oleh Agus Syabarrudin, Direktur PT. Bank Banten. Ia menuturkan bahwa bantuan hukum dan pendampingan hukum dilakukan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan.

    “Komitment Bank Banten dalam meningkatkan tata kelola perusahaan ini kami wujudkan diantaranya upaya kami meminta pendampingan dan bantuan hukum kepada Kejaksaan Tinggi Provinsi Banten,” ucap Agus.

    “Disamping itu juga perlu kita sampaikan, komitment kami ini bukan sekedar lip service. Kami buktikan bahwa kami sudah mendapatkan sistem manajemen anti penyuapan yang mana sudah international standar, dan ini boleh kami bilang dari 27 BPD yang ada, kami yang ke-7. Sudah mendapatkan sertifikasi ini. Ini adalah wujud keseriusan manajemen baru kami untuk menegakkan hukum dan tata kelola perusahaan yang baik,” sambungnya.

    Diketahui sebelumnya Kejaksaan Tinggi Banten menetapkan dua tersangka kasus korupsi Kredit Modal Usaha dan Kredit Investasi oleh Bank Banten kepada PT HNM sebesar Rp 65 miliar pada tahun 2017. (BUM)

  • Kelompok 19 KKM UBJ Kenalkan Literasi Anak Sejak Dini

    Kelompok 19 KKM UBJ Kenalkan Literasi Anak Sejak Dini

    SERANG, BANPOS – Kelompok 19 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Banten Jaya (UBJ) melakukan kegiatan literasi anak di PAUD Mawar Desa Kurungdahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Kamis (11/8). Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak mencintai dunia literasi sejak dini, salah satunya adalah membaca.

    Ketua Kelompok 19, Rian Gunawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar anak-anak di Desa Kurungdahu semakin gemar membaca. Dengan membaca, maka beragam ilmu pengetahuan akan mudah diperoleh.

    “Kegiatan literasi anak diikuti dengan sangat antusias oleh siswa PAUD Mawar yang berjumlah 27 orang. Mereka menyimak dengan seksama cerita yang disampaikan oleh narasumber,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Mawar, Mamay Urmawati, mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kegiatan yang dilakukan hari itu. Menurutnya, melalui kegiatan tersebut membantu anak-anak mengenal berbagai profesi melalui cerita yang menarik.

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak, karena membantu anak mengenal berbagai profesi melalui cerita yang menarik,” ujarnya.

    Dosen Teknik Lingkungan UBJ yang diamanahi sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 19, Tauny Akbari, turut mengisi kegiatan dengan Story Telling, Read Aloud buku mengenal profesi bersama hewan favorit dari Penerbit BIP Gramedia yang mana salah satu penulis buku tersebut adalah dirinya.

    Kecintaannya pada dunia literasi, dituangkan dalam karya yang ditulis bersama sahabatnya semasa menempuh jenjang S1 di Universitas Pendidikan Indonesia yaitu Dian Siti S dan Reny Ananter.

    Buku mengenal profesi bersama hewan favorit mengenalkan 10 profesi yang saling bekerja sama di suatu kota. Tokohnya digambarkan dengan karakter hewan agar menarik perhatian anak.

    Antara lain Dokter Uta sebagai dokter, Bu Owli sebagai guru, Pak Mesi sebagai insinyur, Pak Buff sebagai petani, Bu Ciki sebagai chef, Bu Weki sebagai pedagang, Pak Nono sebagai tentara, Pak Hero sebagai nelayan, Pak Arbi sebagai arsitek, dan Pak Anto sebagai walikota.

    “Tokoh-tokoh dalam buku ini diceritakan saling bekerja sama untuk mewujudkan suatu Kota yang Berkelanjutan, baik itu dari dimensi sosial, ekonomi maupun lingkungan,” ujarnya.

    Menurutnya, hal-hal yang dikerjakan dalam suatu profesi dalam buku tersebut dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak dan memiliki konsep yang futuristik.

    Contohnya Pak Buff sebagai petani memiliki Green House untuk mengembangkan hasil pertaniannya, Pak Mesi sebagai insinyur berhasil mengolah sampah kota menjadi sumber listrik dan pupuk, Pak Arbi sebagai arsitek mendesain rumah ramah lingkungan.

    “Saya berharap buku ini dapat menjadi inspirasi anak-anak untuk menentukan cita-citanya di masa depan,” katanya, seraya menutup kegiatan dengan penyerahan buku Mengenal Profesi Bersama Hewan Favorit untuk perpustakaan Paud Mawar. (MUF)

  • Tidak Masuk Pansus Raperda, Anggota Dewan Kota Serang Ngamuk Gebrak Meja

    Tidak Masuk Pansus Raperda, Anggota Dewan Kota Serang Ngamuk Gebrak Meja

    SERANG, BANPOS – Anggota DPRD Kota Serang dari Fraksi NasDem, Jumhadi, ngamuk sambil menggebrak meja pada saat Rapat Paripurna yang digelar Kamis (11/8/2022).

    Jumhadi mengamuk lantaran tidak masuk ke dalam Panitia Khusus (Pansus) dua Raperda usulan dewan.

    Dalam Paripurna itu, Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, tengah membacakan susunan anggota Pansus Raperda Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) dan Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Usaha Mikro.

    Usai membacakan susunan Pansus terakhir, tiba-tiba Jumhadi menggebrak meja dan berteriak memprotes keputusan itu. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak terima kalau dalam susunan tersebut, dirinya tidak masuk ke dalam Pansus.

    Usai menggebrak meja dan memprotes keputusan itu, Jumhadi pun lantas Walk Out atau pergi dari ruang paripurna. Saat diwawancara, Jumhadi mengatakan bahwa ia tidak terima ketika dirinya tidak masuk ke dalam Pansus dua Raperda itu, padahal dirinya merupakan salah satu pengusul.

    “Yah begini teman-teman. Saya ini sebagai salah satu pengusul Raperda yang saat ini diparipurnakan, saya tidak dimasukkan ke dalam Pansus. Itu lucu kan,” ujarnya, Kamis (11/8/2022).

    Ia menegaskan bahwa seharusnya dia yang merupakan pengusul, masuk ke dalam Pansus dua Raperda itu. Namun entah kenapa, dirinya malah tidak masuk ke dalam Pansus.

    “Yah tidak tahu, tanyakan kepada mereka, kepada fraksi. Yah mungkin kebijakan fraksi ini atas arahan pimpinan,” ucapnya.

    Selain karena pengusul, Jumhadi mengatakan bahwa dirinya harus masuk ke Pansus karena ia merupakan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).

    “Oiyalah, karena bagaimana pun, saya ditugaskan di Bapemperda. Dan ini merupakan usulan dari Bapemperda, dua usulan ini dari Bapemperda,” tandasnya. (DZH)

  • Perjuangkan Hak Rakyat, Wartawan Senior di Kota Serang Maju Pileg 2024

    Perjuangkan Hak Rakyat, Wartawan Senior di Kota Serang Maju Pileg 2024

    SERANG, BANPOS – Kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg 2024) di Ibu Kota Banten, Kota Serang semakin memanas.

    Beberapa tokoh publik, pengusaha hingga sesepuh pendiri Kota Serang mulai bermunculan, untuk maju pada Pileg 2024.

    Salah satunnya, Teguh Mahardika, seorang wartawan senior, mantan wartawan Sindonews, kini maju sebagai Pileg 2024.

    Hal itupun terungkap, saat dirinnya menyerahkan berkas pendaftaran sebagai Pileg 2024 ke Partai Gerindra Kota Serang, Selasa (9/8/2022).

    Dikatakan Teguh Mahardika, bahwa alasan dirinnya maju di Pileg 2024, lantaran ingin memperjuangkan hak rakyat yang penuh terpenuhi.

    “Intinnya hari ini saya menyatakan maju di Pileg 2024 adalah panggilan hati, suara rakyat Kota Serang yang belum terpenuhi,” ungkap Teguh Mahardika.

    Sementara itu, Ketua Partai Gerindra Kota Serang, Budi Rustandi menyambut baik kehadiran Teguh Mahardika maju sebagai Pileg 2024.

    “Inilah sosok yang kita nantikan, dari wartawan maju sebagai legislatif,” tuturnnya dengan singkat.

    Diketahui, Teguh Mahardika sendiri maju di Pileg 2024 dari Partai Gerindra untuk Dapil Serang 2 Kota Serang. Ia optimis bisa meraih suara sebanyak banyaknnya, dan mengharumkan nama Partai Gerindra. (Red)

  • Proyek PSU DPRKP Banten Diduga Dikerjakan Tanpa Pengawasan

    Proyek PSU DPRKP Banten Diduga Dikerjakan Tanpa Pengawasan

    SERANG, BANPOS- Proyek pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), di Kampung Nengger, Desa Batukuwung Kabupaten Serang, diduga dikerjakan tanpa pengawasan. Hal tersebut diungkapkan oleh Teguh Akbar Idham, salah seorang warga di kampung tersebut.

    Menurut Teguh, dari sejak proyek itu mulai dikerjakan, hingga hampir selesai saat ini, dirinya tidak pernah sekalipun bertemu dengan konsultan pengawas proyek, yang dikelola Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten itu.

    “Proyek ini melintas tepat di depan rumah saya, bahkan materialnya pun dititip di halaman rumah saya. Tapi tidak sekalipun saya bertemu dengan pengawas dari proyek itu,” ungkapnya.

    Padahal, menurut Teguh, konsultan pengawas bertanggungjawab untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan.

    Selain itu, katanya lagi, konsultan pengawas juga bertugas menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi solutif kepada ppk.

    “Bagaimana semua itu bisa dilakukan, bila yang bersangkutan tidak pernah di lapangan. Padahal mereka dibayar hingga puluhan juta untuk mengawasi kegiatan itu,” ucapnya.

    Akibat tidak adanya pengawasan, ungkap Teguh, kualitas material yang dikirim ke lokasi pekerjaan jadi tidak terkontrol. Seperti, beton pembatas jalan (kanstin) yang digunakan pada proyek PSU Kampung Nengger, kata Teguh, saat di kirim banyak yang pecah dan terbelah jadi dua.

    “Kanstin yang dikirim masih dalam kondisi basah, sehingga mudah rusak. Ini terjadi karena saat pengiriman barang tidak ada konsultan pengawas yang memantau kualitas materialnya,” Kata Teguh, yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Serang ini. (Red)

  • Cari Tambahan, Sopir Tangki Air Nyambi Jualan Sabu

    Cari Tambahan, Sopir Tangki Air Nyambi Jualan Sabu

    SERANG, BANPOS – Ingin mendapatkan penghasilan tambahan, EN (40) sopir kendaraan tangki air bersih nekad jualan sabu.

    Lantaran ulahnya ini sopir warga Desa Panyirapan, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, dicokok personil Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang.

    Dari tersangka diamankan barang bukti 10 paket sabu dan satu unit handphone yang biasa digunakan tersangka untuk bertransaksi.

    “Tersangka diamankan personil Satresnarkoba di pinggir jalan tidak jauh dari rumahnya pada Rabu (3/8) sekitar pukul 19.30 WIB,” terang Kapolres Serang AKBP Yudha Satria kepada awak media, Senin (8/8/2022).

    Kapolres menjelaskan penangkapan terhadap sopir yang nyambi jualan sabu merupakan tindaklanjut dari informasi masyarakat. Dari informasi tersebut, personil Satresnarkoba yang dipimpin Ipda Rian Jaya Surana langsung melakukan penyelidikan.

    “Dari hasil penyelidikan, petugas melakukan penyamaran sebagai pembeli. Di lokasi yang disepakati, petugas mengamankan tersangka setelah melakukan transaksi,” ujar Kapolres didampingi Kasatresnarkoba AKP Michael K Tandayu.

    Setelah mengamankan satu paket sabu dari tangan tersangka, petugas kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka yang lokasinya tidak jauh tempat penangkapan.

    “Dari rumah tersangka, petugas menemukan 9 paket sabu lainnya yang disembunyikan dalam lemari plastik di dalam kamar tidur. Berikut barang buktinya, tersangka langsung dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Yudha Satria.

    Sementara AKP Michael K Tandayu menambahkan dari hasil pemeriksaan diketahui jika bisnis sabu tersebut sudah dilakukan 2 bulan. Barang haram tersebut didapat dari seorang pengedar AD (DPO) yang mengaku warga Kabupaten Pandeglang.

    Motif menjual sabu, kata Michael karena tersangka ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Karena penghasilan dari menjual air bersih tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

    “Selain mendapatkan keuntungan menggunakan secara gratis, tersangka juga mendapat keuntungan yang akan digunakan untuk kebutuhan keluarga,” tambah Michael.

    Akibat dari perbuatannya, tersangka EN dijerat dengan Pasal 114 ayat (1)  Jo Pasal 112 Ayat (1) UU.RI No. 35 Th. 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun penjara. (Red)

  • Pagi Ini Helldy Lantik dan Kukuhkan 453 Pejabat

    Pagi Ini Helldy Lantik dan Kukuhkan 453 Pejabat

    CILEGON, BANPOS – Sebanyak 453 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan dikukuhkan dan dilantik Walikota Cilegon Helldy Agustian.

    Pelantikan dan pengukuhan akhirnya bisa dilaksanakan setelah rekomendasi dari Kemendagri turun pada Kamis (4/8/2022) sekitar jam 14.00 WIB.

    Informasi yang berhasil didapatkan BANPOS, pelantikan dan pengambilan sumpah/janji pengukuhan, pengangkatan dan alih tugas PNS dalam jabatan pimpinan tinggi pratama.

    pelantikan juga dilakukan untuk jabatan administrasi dan jabatan fungsional di lingkungan Pemkot Cilegon akan dilaksanakan pada Jum’at (5/8/2022) pukul 07.30 WIB di halaman Kantor Walikota Cilegon.

    Sebelumnya, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan dirinya akan menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya bukan karena ada kepentingan yang lain-lain.

    Kemudian dikatakan Helldy dirinya akan menempatkan (orang-orang) profesional tidak ada kepentingan- kepentingan terlalu berpolitik.

    “Kita pengen 19 program prioritas kami itu dihandle sama orang-orang yang memang berprestasi di bidangnya. Atau yang bisa membantu yah artinya dia betul-betul memiliki (kemampuan) yang sama juga kaya kita,” kata Helldy kepada awak media usai Rapat Paripurna Persetujuan 6 Raperda menjadi Perda di Gedung DPRD Kota Cilegon, Senin (1/8) lalu. (LUK)

  • Diterjang Angin Puting Beliung, Kelas hingga Laboratorium SMAN 1 Baros Runtuh

    Diterjang Angin Puting Beliung, Kelas hingga Laboratorium SMAN 1 Baros Runtuh

    SERANG, BANPOS – Gedung SMAN 1 Baros diterjang angin puting beliung, Rabu (3/8/2022) pukul 19:00 WIB. Akibatnya, sejumlah sarana dan prasarana mulai dari ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) atau kelas hingga Laboratorium TIK runtuh.

    Satu rombel teridentifikasi rusak berat, karena atap hancur dan berdampak pada ruang kelas di sisi kiri dan kanannya. Tak hanya itu, atap kantin sekolah yang berisi 10 kios pun tidak ada yang tersisa.

    Humas SMAN 1 Baros, Yudi Setiadi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari keamanan sekolah, hujan disertai angin kencang membuat beberapa sarana prasarana sekolah rusak. Awalnya, keamanan tidak menyadari adanya kerusakan parah di salah satu kelas, karena jika dilihat dari arah depan, nampak baik-baik saja.

    “Kejadiannya sekitar pukul 19:00 WIB, lepas magrib tadi malam. Kata security hujan memang sangat deras disertai dengan angin,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (4/8/2022).

    Ia mengungkapkan, lokasi yang terdampak antara lain kelas XII MIPA 4 di bagian atas, kelas bawah, laboratorium dan kantin.

    “Jadi anginnya seperti berjalan lurus, posisi memang yang terdampak ini sejajar. Jadi anginnya seperti menyapu,” terangnya.

    Sementara ini, ia mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut ke Dindikbud Provinsi Banten. Pihaknya pun dijanjikan bahwa Dindikbud akan memonitoring dan langsung datang ke sekolah untuk melihat apa saja yang harus diperbaiki.

    “Insyaallah pak KCD atau diwakilkan akan datang ke sini siang ini. Karena tadi pagi saya hubungi, informasinya sedang ada kegiatan,” katanya.

    Ia menjelaskan, kondisi terparah adalah ruang kelas yang mengakibatkan sisi kanan kirinya terdampak. Untuk sementara, para siswa menempati 3 ruangan yang seharusnya direhab dan ruang perpustakaan.

    “Sebetulnya yang paling parah hanya satu kelas, tapi imbasnya ke kelas sisi kanan dan kiri, air rembes dan khawatir ambruk. Sehingga untuk sementara kami pindahkan siswa untuk belajar di ruang lainnya,” ucapnya.

    Sejauh ini ada 2 rombongan belajar (rombel) yang dipindahkan, rombel lainnya belajar di perpustakaan. Kemudian untuk laboratorium TIK, tidak begitu sering dipakai, hanya untuk pelajaran yang membutuhkan praktik di laboratorium.

    “Untuk laboratorium dipakai kalau ada praktik saja pelajaran TIK, jadi memang tidak intens setiap waktu dipakai oleh siswa,” katanya.

    Ia berharap, Dindikbud Provinsi Banten dapat segera memperbaiki fasilitas yang terdampak angin puting beliung ini dan menjadi prioritas, mengingat fasilitas tersebut sangat dibutuhkan. Pihaknya mengaku tidak akan sanggup apabila harus melakukan perbaikan secara mandiri.

    “Kalau diperbaiki sendiri kan kita tidak akan sanggup. Mudah-mudahan dari Provinsi setelah mengecek, mudah-mudahan segera diperbaiki,” tandasnya.

    Sebagai informasi, atap kantin di SMAN 1 Baros tidak ada atap yang tersisa. Bahkan beberapa ruang kelas yang terdampak, atapnya beterbangan hingga ke sawah milik warga.

    Angin puting beliung itu juga diduga membuat genting sejumlah rumah warga berjatuhan. Tidak diketahui jumlah pastinya, namun ada beberapa warga yang langsung memperbaiki rumahnya secara mandiri. (MUF)

  • DI Cikoncang Dituding tak Sesuai Spesifikasi

    DI Cikoncang Dituding tak Sesuai Spesifikasi

    BAKSEL, BANPOS – Pegiat dari Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LPK-PK) Lebak mengkritisi proyek pembangunan Bendungan Daerah Irigasi (DI) Cikoncang, di Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam Lebak selatan (Baksel), bernilai lebih dari Rp 9,7 Miliar dari APBD Banten yang dikerjakan CV Cahaya Ali Pratama (CAP), ini diduga dalam pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi, Kemarin.

    Pasalnya, proyek tersebut lamban dan diduga ada pembiaran dari konsultan, sehingga kontraktor dituding asal asalan dalam pengerjaannya,

    “Kami menemukan Kuat dugaan pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi saat lakukan monitoring proyek irigasi. Ketika Kami pantau langsung di lapangan menemukan pengecoran lantai bercampur dengan lumpur. Dan juga lantai dasar yang seharusnya pakai wiremesh tapi langsung tanah dan coran. Ini dapat dilihat dan ditinjau dengan terbuka dari saluran irigasi dimana ketinggian wiremesh sebagai penahan pinggir dan lantai dasar saja sudah tidak sesuai dengan gambar teknis yang ada. Bahkan ada yang tidak pakai wiremesh,” ungkap Ketua LPK-PK Lebak, Ucu Suhardi dalam siaran persnya.

    Hal ini, menurut Ucu, jangan sampai, pemerintah maupun masyarakat dirugikan oleh tekanan yang semata membesarkan perutnya sendiri. Pihaknya berharap setiap pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran negara intinya harus sesuai dengan spesifikasi dan anggarannya.

    “Kami meminta konfirmasi ke dinas terkait. Dalam kesempatan ini LPK-PK Lebak mendesak kepada dinas untuk melakukan pengecekan pengerjaan yang tidak sesuai,” terangnya.

    Ditegaskan, jika temuannya tersebut tidak segera diperbaiki, pihaknya akan langsung melayangkan surat ke dinas PUPR Provinsi Banten dan Inspektorat.

    “Kita lihat saja nanti endingnya seperti apa, yang kami inginkan ketika tidak sesuai, ya harus diperbaiki. Memang begitulah peran serta kami sebagai lembaga ikut monitoring pekerjaan pemerintah adalah salah satunya tupoksinya,” tuturnya.

    Selain itu, kata dia, pihaknya pun mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), agar proaktif melakukan penyelidikan dan penyidikan, karena kuat dugaan ada potensi kerugian negara yang nilainya cukup signifikan. “Kami juga meminta APH agar proaktif untuk melakukan penyidikan yang sekiranya bisa berpotensi merugikan keuangan negara,” paparnya.

    Diketahui, dari papan informasi, proyek tersebut yakni pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada irigasi lintas daerah kabupaten/kota. Dengan nilai kontrak Rp 9.778.819.000 dari DPUPR Banten bidang pengelolaan jaringan pemanfaatan air, APBD Provinsi Banten TA 2022. Pemenang tender CV CAP. (WDO/PBN)

  • Pengawasan Proyek DI Cikoncang Dilakukan Maksimal

    Pengawasan Proyek DI Cikoncang Dilakukan Maksimal

    LEBAK, BANPOS – Proyek rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Cikoncang diklaim dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan, pengawasan dalam pelaksanaan proyek ini dilakukan secara maksimal.

    Demikian yang dikatakan oleh Tim Leader PT Eka Dwi Satya, Mahrus, yang menjadi konsultan pengawas proyek senilai Rp9.790.583.639,31 yang akan dilaksanakan selama 200 hari kerja mulai dari tanggal 25 Mei 2022 tersebut.

    Mahrus menyampaikan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan pengawasan sesuai dengan SOP yang ada, bahkan tidak hanya dalam hari kerja, namun juga ketika terjadi lembur pengerjaannya.

    “Terkait pengendalian di lapangan, dari satu sisi kami melakukan pertanggungjawaban untuk mengawasi baik dari kualitas maupun kuantitas. Dari monitor kami di lapangan juga ada inspektor di lapangan, dan tidak kenal waktu juga, baik lembur dan hari kerja, dari dinas juga turu melakukan pengawasan lapangan,” jelas Mahrus dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).

    Ia menyampaikan, sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. Pihaknya juga siap untuk menerima pertanyaan dan masukan dari masyarakat terkait proyek ini.

    “Tim kami di lapangan mulai dari hari kerja ataupun lembur dapat ditemui oleh siapapun,” jelasnya.

    Sementara itu, terkait spesifikasi pembangunan, ia memastikan bahwa dari hasil pengawasannya, kontraktor menjalankan proyek pembangunan ini sesuai dengan rencana spesifikasi yang telah dibuat dan ditetapkan.

    Adapun terkait kritikan yang dilayangkan oleh Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LPK-PK) Lebak tentang spesifikasi lantai dasar yang disebut harus menggunakan wiremesh, menurut Mahrus, wiremesh tidak ada dalam spesifikasi pembangunan lantai dasar tersebut.

    “Untuk saat ini di lapangan baru lantai kerja dan berhubungan langsung dengan tanah dasar, selanjutnya baru pekerjaan konstruksinya menggunakan besi tulangan diameter 10 mm,” katanya.

    “Namanya pengerjaan lantai kerja itu tidak menggunakan wiremesh karena lantai kerja bukan termasuk beton struktur hanya sebagai landasan untuk struktur beton di atasnya. Selain itu, di dalam perencanaan juga tidak ada spesifikasi yang menyebutkan pada lantai kerja menggunakan besi wiremesh,” jelasnya.

    Ia juga menyampaikan, terkait lantai kerja yang tercampur lumpur tersebut dikarenakan kontak langsung dengan tanah dan sehabis turun hujan.

    Namun untuk mencegah tercampurnya lumpur dengan beton lantai kerja tersebut konsultan sudah menginstruksikan kepada pelaksana agar sebelum pelaksanaan pekerjaan lantai kerja harus dilakukan penyedotan (dewatering) supaya area kerja bebas dari genangan air.

    “Jadi wajar wasih becek. Selain itu juga beton jika tercampur lumpur tidak akan mengeras,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, LPK-PK Lebak mengkritisi proyek pembangunan Bendungan Daerah Irigasi (DI) Cikoncang, di Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam Lebak selatan (Baksel) yang dikerjakan oleh CV Cahaya Ali Pratama. (DZH/PBN)