SERANG, BANPOS – Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Serang, Ratu Ria Maryana dan Subadri Usuludin, resmi mendaftar ke KPU Kota Serang pada Rabu (28/8).
Kedatangan duet tersebut diiringi oleh ribuan simpatisan dari berbagai kalangan, organisasi dan para partai pendukung serta pengusung mereka.
Namun ada yang unik pada saat keduanya selesai mendaftar, dan keluar dari gedung KPU Kota Serang. Keduanya dicegat oleh sejumlah warga yang merupakan penyandang disabilitas.
Kedatangan mereka di sana, untuk menyampaikan sejumlah poin yang mereka sebut sebagai manifesto Kota Serang inklusif.
Dalam pembacaan yang dilakukan oleh salah satu penyandang tunarungu, disampaikan bahwa mereka merasa bahwa hingga saat ini para penyandang disabilitas masih disikapi sebagai kelompok marjinal.
Sejumlah kebijakan yang menyangkut diri mereka, disebutkan bahwa banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan nyata mereka di lapangan.
“Kami sering kali dicekoki kebijakan yang nyatanya tidak dibutuhkan oleh kami,” kata pembaca manifesto.
Maka dari itu, dalam manifesto tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa para penyandang disabilitas di Kota Serang meyakini, bahwa mereka mampu untuk mandiri.
Lalu, para penyandang disabilitas di Kota Serang meyakini bahwa mereka merupakan subjek dalam pembangunan di Kota Serang.
Mereka juga meyakini, bahwa Kota Serang dapat menjadi pusat percontohan kebijakan pemerintah, yang pro terhadap penyandang disabilitas.
“Dan kami mempercayakan kepada ibu Ratu Ria dan bapak Subadri Ushuludin, untuk membawa Kota Serang menjadi kota yang inklusif. Karena hanya ibu dan bapak yang menuliskan secara jelas, visi inklusif,” ungkapnya.
Ratu Ria dan Subadri pun nampak menerima manifesto yang disampaikan oleh kelompok yang menamakan diri Paguyuban Inklusif itu. Keduanya juga menyalami dan memeluk para penyandang disabilitas itu.
Subadri pun sempat menjawab manifesto yang disampaikan oleh Paguyuban Inklusif. Subadri menegaskan bahwa pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Paguyuban Inklusif.
“Kami berdua tentu butuh pengawalan dari seluruh pihak, termasuk saudara-saudara sekalian, untuk mewujudkan Kota Serang inklusif,” tandasnya. (DZH)