Penulis: Diebaj Ghuroofie

  • Jelang Pilkada Serentak, PK Golkar Kecamatan Mancak Gelar Konsolidasi Pemenangan

    Jelang Pilkada Serentak, PK Golkar Kecamatan Mancak Gelar Konsolidasi Pemenangan

    SERANG, BANPOS – Menghadapi gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkda) serentak tahun ini, para Pengurus Kecamatan (PK) dan Pengurus Desa (PD) Partai Golkar Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten melaksanakan konsolidasi pemenangan.

    Agenda konsolidasi ini dilakukan untuk pemenangan calon Bupati Serang Andika Hazrumi dan calon Gubernur Banten Airin Rahmi Diani, bertempat di Kediaman salah satu pengurus PD Golkar Desa Pasirwaru, pada Kamis (25/7).

    Pelaksana tugas Ketua PK Golkar Kecamatan Mancak, Abdul Basit, didampingi Ketua Harian PK Golkar Mancak, Sawira Nur, kepada sejumlah media mengatakan, kegiatan konsolidasi diikuti seluruh pengurus Golkar Kecamatan Mancak dan bertujuan menyatukan langkah dan aksi pemenangan calon bupati dan gubernur pada Pilkada mendatang yang diusung Partai Golkar.

    Basit yang juga merupakan anggota dewan terpilih mengungkapkan bahwa konsolidasi para pengurus PK dan PD Golkar tersebut diikuti seluruh pengus dari 14 desa se-Kecamatan Mancak.

    “Seusai konsolidasi hari ini, kami para pengurus PK dan PD Golkar Kecamatan Mancak akan segera turun ke masyarakat dengan membentuk jaringan di seluruh tempat pemungutan suara atau TPS,” terang Basit.

    Sementara itu Sekretaris PK Golkar Mancak, Baihaqi, didampingi Ketua PD Golkar Desa Sangiang, Suneni, menambahkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan soliditas seluruh jajaran dalam menyongsong pemilihan Bupati Serang dan Pemilihan Gubernur Banten pada pilkada mendatang.

    “Dari kegiatan konsolidasi ini, yang terpenting adalah bagaimana selruh jajaran pengursu PK bersama pengurus PD Golkar se-Kecamatan Mancak bisa memenangkan calon Bupati Pak Andika dan calon Gubernur Banten Ibu Airin yang di usung oleh Partai Golkar,” ucap Baehaqi dan diamini Suneni.(BAR)

  • Intens Lakukan Imunisasi, 10 Tahun Terakhir Wilayah Kecamatan Mancak Zero Kasus Polio

    Intens Lakukan Imunisasi, 10 Tahun Terakhir Wilayah Kecamatan Mancak Zero Kasus Polio

    SERANG, BANPOS – Wilayah Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten tercatat tidak ditemukan alias 0 persen kasus polio atau penyakit lumpuh layu sejak 10 tahun terakhir ini.

    Hal ini disampaikan Bidan Desa Ambar Susilawati kepada media, disela acara pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Halaman Kantor Desa Batukuda, Kecamatan Mancak, pada Rabu (24 Juli 2024).

    “Alhamdulilah di wilayah Mancak zero penyakut polio. Hal ini tentu dengan gencarnya pelaksanaan program vaksin Polio yang dilaksanakan secara nasional termasuk di wilayah Mancak. Pemberian tetes vaksin bisa mencegah munculnya penyakit polio atau lumpuh layu,” ujar Ambar.

    Ambar menjelaskan, pemberian vaksin Polio diberikan untuk anak usia 0 sampai 8 bulan, hal itu di lakukan untuk memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi Polio demi menjaga kesehatan anak usai dini.

    Sementara Camat Mancak Euis Linda Mutia, menambahkan bahwa pemberian tetes vaksin Polio juga di adakan di sekolah sekolah, dimana dimaksudakn untuk memeberikan kemudahan bagi para siswa untuk mendapatakan imunisasi.

    “Kegiatan ini berupa pelaksanaan tetes vaksin Polio dilaksnakan secara serentak secara nasional, termasuk di wilayah Kecamatan Mancak,” terang Euis.

    Menurutnya, di Kabupaten Serang khusnya di Kecamatan Mancak untuk kasus Polio tidak ditemukan di wilayahnya. Hal itu atas peran yang para pihak bersama Puskesmas Mancak yang secara intens dilakukan pencegahan.

    Pada kesempatan tersebut dirinya mengimbau kepada masyarakat Mancak yang mempunyai anak balita 0 sampai 8 tahun agar supaya dilakukan vaksin tetes Polio di masing- masing Posyandu desa.

    Sementara itu, Kepala Desa Batukuda, Sabit mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pihak atas terselengaranya kegiatan PIN di desa nya, dimana kegiatanya dirangkaikan dengan peringatan Hari Anak Nasional. (BAR)

  • Pria Paruh Baya Warga Desa Batukuda Mancak Ditemukan Gantung Diri

    Pria Paruh Baya Warga Desa Batukuda Mancak Ditemukan Gantung Diri

    CILEGON, BANPOS – Warga Desa Batukuda, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, digegerkan peristiwa gantung diri (gandir).

    Seorang pria paruh baya berinisial Ri (40) ditemukan tergantung dibalokan kayu langit rumahnya sekira pukul 13.30WiIB.
    Sumber Banten Pos dari Polisi Sektor (Polsek) Mancak membenarkan peristiwa tersebut.

    Menurutnya, peristiwa gandir tersebut dilaporkan oleh warga setempat ke Polsek Mancak sekira pukul 14.30 WIB.

    Setelah mendapatkan laporan warga, petugas Polsek Mancak segera meluncur ke lokasi kejadian dan mendapati Ri sudah kondisi meninggal.

    Sumber BANPOS tersebut mengungkapkan, berdasarkan keterangan pihak kelurga, Ri sebelumnya sedang dalam keadaan sakit.
    Sakit yang dideritanya tersebut akibat kecelakaan kerja sebagai buruh bangunan di Jakarta.

    “Sakit yang diderita korban di bagian kepala akibat laka kerja dan sudah cukup lama sekira satu tahun berjalan. Selama ini pengobatan alternatif sedang dijalaninya dan belum kunjung sembuh, sampai akhirnya ditemukan oleh ayahnya bernama Zakaria sudah dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya.

    Siang itu ayah korban sedang mencari rumput ke ladang tak jauh dari rumah korban. Alangkah kagetnya saat pulang ke rumah mendapati anaknya sudah terbujur kaku di tiang gantungan.

    Dihubungi terpisah Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim), Ipda Sarja Pilip, mengatakan bahwa usai jajarannya dsn Inafis Polres Cilegon melakukan olah tempat kejadian perkara, jenazah almarhum Ri dibawa ke RSUD Cilegon untuk dilakukan otopsi.

    “Jenazah korban sedang dilakukan otopsi di RSUD Cilegon. Kemungkinan malam ini almarhum dikebumikan,” ucap Ipda Sarja.

    Dihubungi terpisah Kapolsek Mancak AKP Desma Priatna menambahkan bahwa berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban mengalami sakit di kepala dan diduga sedang ada masalah keluarga. (BAR)

  • Ketua Republik Dukung Airin-Ade di Pilgub Banten

    Ketua Republik Dukung Airin-Ade di Pilgub Banten

    LEBAK, BANPOS – Ketua Umum Relawan Puan Bersama Wong Cilik (Republik), Harda Belly, mengungkapkan besar kemungkinan Airin Rachmi Diany berpasangan dengan Ade Sumardi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten pada Pilkada 2024.

    Menurutnya, masyarakat berharap partai Golkar dan PDI Perjuangan segera mendeklarasikan pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi.

    “Dukungan masyarakat terus mengalir deras untuk pasangan Airin dan Ade, makanya harus segera dideklarasikan oleh partai pengusung,” kata HB, demikian sapaan akrabnya, Kamis (25/7).

    HB yakin pasangan Airin-Ade akan memenangkan kontestasi Pilkada Banten meskipun hanya didukung oleh Golkar dan PDIP. Menurutnya, koalisi besar tidak menjamin kemenangan karena rakyat yang memilih langsung.

    “Sekalipun nanti Airin-Ade hanya didukung Golkar dan PDIP melawan koalisi besar namun yang menentukan siapa yang layak memimpin Banten adalah rakyat langsung,” ungkapnya.

    HB menilai masyarakat sudah bisa melihat bagaimana rekam jejak Airin dan Ade untuk menjadi pertimbangan saat menentukan pilihan.

    “Masyarakat bisa melihat rekam jejak Airin dan Ade, kinerja dari jabatan sebelumnya banyak mendapat apresiasi dengan berbagai prestasi yang diraih,” jelasnya.

    Lebih lanjut, HB memastikan akan menggerakkan organisasi Republik untuk memenangkan pasangan Airin-Ade.

    Sebelumnya, Ketua Tim Penjaringan Pilkada Banten pada DPD PDIP Banten, Muhlis, menyampaikan akan memberikan kejutan yang akan mempengaruhi dinamika politik di Banten akhir bulan Juli.

    “Kita tunggu saja sampai akhir bulan, kalau saya ngomong sekarang enggak akan jadi kejutan dong,” kata Ketua Tim Penjaringan Pilkada Banten pada DPD PDIP Banten, Muhlis, Kamis (18/7). (MYU)

  • PATTIRO Banten dan DP3AKKB Banten Beri Penghargaan Inovator Program Penurunan Stunting

    PATTIRO Banten dan DP3AKKB Banten Beri Penghargaan Inovator Program Penurunan Stunting

    SERANG, BANPOS – Pusat Studi dan Informasi Regional (PATTIRO) Banten bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten dan Merck Family Foundation melakukan kolaborasi lokakarya dan penghargaan inovasi stunting 2024.

    Deputi Direktur PATTIRO Banten, Amin Rohani mengatakan, kegiatan kolaborasi lokakarya dan penghargaan inovasi stunting 2024 mengusung tema ‘Bangun Kolaborasi untuk Banten Bebas Stunting’.

    “Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan desiminasi praktek baik yang dilakukan oleh para PKM yang sudah membuat inovasi-inovasi tentang pencegahan penting di daerahnya,” katanya kepada awak media, Kamis (25/7).

    Amin menerangkan, bahwa berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi Banten sebesar 24,5 persen dan pada tahun 2022 prevalensi stunting turun menjadi 20 persen. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa prevelensi stunting turun sebesar 4,5 persen dibandingkan tahun 2021.

    “Data di 2021 itu 24 persen, kemudian turun di 2022 di 20 persen. Cuma memang ada konfirmasi bahwa ada pengukuran serentak, kami belum menerima data hasil pengukuran serentak oleh pemerintah pusat,” tambahnya.

    Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif PATTIRO Banten, Panji Bahari Noor Romadhon, menyampaikan bahwa pada akhir tahun 2023 dan tahun 2024 ini, pihaknya telah ikut turut serta berusaha menurunkan angka stunting di Provinsi Banten.

    “Kami melakukan berbagai strategi. Dalam perjalanannya, kami menemukan pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi lebih tinggi dan inovasi ini ada di maayarakat. Maka kita memberikan penghargaan atas inovasi-inovasi yang dilakukan dalam penurunan stunting,” ujarnya.

    “Kedepannya, upaya ini bisa lebih berkolaborasi lagi, kita berharap akan muncul inovasi yang lebih keren efektif dan efesien. Sehingga angka stunting di Provinsi Banten bisa turun dengan cepat,” sambungnya.

    Panji menuturkan, dalam menyambut bonus demografi, sumber daya manusia (SDM) permasalahan stunting menjadi salah satu permasalah yang membutuhkan penanganan yang serius.

    “SDM kita dihadapkan dengan permasalahan yang membutuhkan penangan yang serius. Salah satunya adalah stunting. Kami menemukan adanya permasalahan terkait ketersedian air bersih. Masalah air bersih ini menjadi hal yang penting dalam penangan stunting,” tuturnya.

    Pada kesempatan itu, Plh Sekda Banten, Virgojanti mengatakan, lokakarya dan penyerahan penghargaan inovasi merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada para inovator yang bekerja keras dalam rangka mengakselerasi penurunan stunting di Provinsi Banten.

    “Tentunya hal ini saya mengapresiasi karena tidak menutup kemungkinan upaya-upaya yang kita lakukan dalam rangka menurunkan juga bagian atau kontribusi dari para inovator-inovator tersebut,” katanya.

    Menurutnya, tujuan dari inovasi-inovasi ini dalam rangka mendekatkan dan memudahkan pelayanan. Dengan adanya apresiasi ini semoga bisa menjadi motivasi hingga praktek bagi wilayah-wilayah lain.

    “Saya lihat dengan ada enam finalis, mudah-mudahan ini bisa dikembangkan baik itu di daerahnya maupun juga di daerah lain di Provinsi Banten,” ucapnya.

    Ia berharap inovasi-inovasi ini mampu berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Banten. Tentunya melalui upaya kolaborasi dengan berbagai elemen dan juga pemerhati di bidang kesehatan.

    Saat ditanya terkait data angka penurunan stunting di Banten yang dijadikan acuan PATTIRO Banten dari data SSGI. Virgojanti mengatakan, bahwa data yang pemerintah miliki saat ini bukan berdasarkan survei namun berdasarkan hasil penimbangan serentak.

    “Angka stunting Banten 4,7 persen itu hasil dari penimbangan serentak dan Provinsi Banten memasuki 100 persen bersama 8 Provinsi lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Anggota DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengatakan kolaborasi inovasi stunting itu berjalan baik karena semua faktor dan OPD ikut berperan.

    “Karena ini bukan hanya persoalan infrastruktur kesehatan untuk eliminasi kawasan kumuh. Walaupun belum tuntas, tapi upaya itu adalah upaya kolaborasi lalu untuk penguatan di Dinas Kesehatan,” tandasnya. (MPD)

  • KPU Cilegon Berikan Santunan Rp 46 Juta Kepada Petugas Pantarlih yang Meninggal Dunia

    KPU Cilegon Berikan Santunan Rp 46 Juta Kepada Petugas Pantarlih yang Meninggal Dunia

    CILEGON, BANPOS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon memberikan santunan kematian kepada petugas Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) TPS 5, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kamis (25/7). Petugas Pantarlih itu, bernama almarhum M Halim Rudiana mendapatkan santunan kematian sebesar Rp46 juta. Rinciannya yakni santunan kematian Rp36 juta dan santunan pemakaman sebesar Rp10 juta.

    Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Cilegon Nunung Nurjanah mengatakan pihaknya mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum, sekaligus juga memberikan apresiasi atas kinerja dan tugasnya dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.

    “Kami mengapresiasi kepada almarhum yang telah mendedikasikan diri sebagai petugas pantarlih dan membantu KPU dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah ini dalam melakukan Coklit (pencocokan data pemilih),” katanya, Kamis (25/7).

    Nurjanah menambahkan semoga santunan yang diberikan bisa membantu kebutuhan keluarga almarhum. “Semoga bisa bermanfaat untuk keluarga,” ujarnya.

    Hal senada dikatakan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cilegon Sri Widayati. Sri berharap dengan adanya santunan yang diberikan, para keluarga bisa memanfaatkannya dengan baik.

    Dikatakan Sri, adanya anggaran tersebut merupakan bentuk perhatian kepada penyelenggara Pilkada sebagai pahlawan demokrasi. “Ini tentu bentuk perhatian kami (Pemkot Cilegon) kepada penyelenggara. Ini adalah bagian dari hibah yang kami sudah berikan kepada KPU. Karena ini bisa memberikan jaminan kepada penyelenggara,” tandasnya. (LUK)

  • PATTIRO Banten Didapuk Jadi NGO Paling Berdampak di Banten oleh FISIP Untirta

    PATTIRO Banten Didapuk Jadi NGO Paling Berdampak di Banten oleh FISIP Untirta

    SERANG, BANPOS – Pusat Studi dan Informasi Regional (PATTIRO) Banten mendapat penghargaan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Rabu (24/7).

    Penghargaan itu diterima pada kegiatan Dies Natalis ke-21 FISIP Untirta, dengan kategori penghargaan Non-Government Organization (NGO) Paling Berdampak di Banten.

    Direktur Eksekutif PATTIRO Banten, Panji Bahari Noor Romadhon, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas penghargaan ini.

    “Kami menyadari bahwa penghargaan dari FISIP Untirta ini tidak hanya dipandang sebagai penghargaan kepada lembaga kami saja, tetapi juga sebagai penghargaan untuk kerja-kerja seluruh NGO atau LSM di Banten,” ujar Panji saat menerima penghargaan tersebut.

    Ia berharap, dengan adanya apresiasi dari FISIP Untirta ini, pembangunan di Banten dapat lebih partisipatif di masa mendatang.

    “Kolaborasi antara pemerintah, NGO, media, dan universitas diharapkan dapat berjalan dengan baik, sehingga tidak lagi ada istilah ‘benci tapi rindu’,” terangnya.

    Pada acara ini, FISIP Untirta juga memberikan penghargaan untuk kategori Kepemimpinan Kepala Daerah Perempuan Terbaik di Banten kepada Irna Narulita, Iti Octavia Jayabaya, Ratu Tatu Chasanah, dan Airin Rachmi Diany.

    Selain itu, terdapat pula penghargaan untuk kategori Alumni FISIP yang Menginspirasi Publik. (DZH)

  • Ortu Mengeluh, Dimyati dan Irna ‘Bajak’ Peringatan Hari Anak Pandeglang Jadi Ajang Kampanye

    Ortu Mengeluh, Dimyati dan Irna ‘Bajak’ Peringatan Hari Anak Pandeglang Jadi Ajang Kampanye

    PANDEGLANG, BANPOS – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kabupaten Pandeglang yang diselenggarakan di Stadion Badak Kuranten, dikeluhkan oleh sejumlah orang tua peserta.

    Hal itu lantaran peringatan HAN yang seharusnya diisi berbagai agenda terkait anak, malah disisipkan materi kampanye oleh Bakal Calon Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusuma dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, yang mempromosikan Dewi Setiani.

    Salah satu orang tua siswa SD yang ikut dalam kegiatan tersebut, sebut saja Romlah, mengatakan bahwa anaknya ikut dalam perlombaan di sana. Pada saat pembukaan kegiatan, di tengah sambutan panitia, tiba-tiba Dimyati mengambil alih podium untuk berbicara.

    “Panitia itu belum selesai kok sambutannya. Tiba-tiba ramai katanya ‘Mr Dim udah datang, Mr Dim udah datang’, lalu panitianya selesai aja, langsung Dimyati yang megang mic,” ujarnya, Selasa (23/7).

    Kehadiran Dimyati menurutnya, seperti tidak ada dalam rundown acara. Pasalnya, setelah Dimyati datang, rangkaian pembukaan Hari Anak Nasional itu menjadi terlihat kacau dan tidak sesuai dengan jadwal.

    “Dimyati itu kurang lebih ngomong selama 30 menit. Ya dia kampanye aja. Bilang kalau Mr Dim menang, pendidikan gratis. Kalau pemkab gak sanggup bangun jalan yang rusak, biar provinsi yang bangun. Asalkan Andra-Dimyati yang menang,” tuturnya.

    Selain Dimyati, Bupati Irna pun menurutnya juga ikut mengkampanyekan salah satu Bakal Calon yakni Dewi Setiani. Karena, Irna dalam sambutannya berkali-kali menyebut bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) itu akan mencalonkan diri.

    “Bu Irna bilang, doakan ibu Dewi semoga hajatnya untuk Pandeglang Maju bisa tercapai,” ucapnya.

    Ia pun mengaku kesal dengan ‘pembajakan’ itu. Pasalnya, momen mereka mengambil waktu untuk mengkampanyekan diri maupun keluarganya itu, sangat tidak tepat.

    “Pertama ini hari anak, yang seharusnya mencontohkan bagaimana bertindak yang baik dan benar. Kedua, tadi itu panas loh. Banyak yang diminta untuk tetap bertahan di depan podium hanya untuk mendengarkan kampanye mereka. Kasihan. Semoga ke depan acara-acara pemerintahan tidak lagi dibajak oleh oknum-oknum seperti ini,” tandasnya. (DZH)

  • Mafindo Tular Nalar ke Gen-Z Lebak Jadi Pemilih Cerdas

    Mafindo Tular Nalar ke Gen-Z Lebak Jadi Pemilih Cerdas

    LEBAK, BANPOS – Ratusan siswa di SMA Negeri 2 Rangkasbitung mengikuti kegiatan Sekolah Kebangsaan dalam Program Tular Nalar 3.0 yang diselenggarakan oleh mahasiswa Universitas Terbuka dan diinisiasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang didukung oleh Google.org.

    Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten, Ali Faisal mengatakan, kegiatan tersebut berkolaborasi dengan program Bawaslu Goes To School yang mana memberikan sosialisasi kepada para siswa untuk menjadi pemilih cerdas dalam menghadapi Pilkada mendatang.

    “Jadi untuk Pilkada pada 27 November mendatang, para pemilih pemula diberikan sosialisasi agar dapat menangkal hoaks dan ujaran kebencian sebelum Pemilihan Gubernur dan Bupati atau Walikota,” kata Ali kepada BANPOS, Senin (22/7).

    Ia menjelaskan, dipilihnya siswa atau pemilih pemula di kalangan Gen-Z dikarenakan sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang hampir setengahnya merupakan pemilih pemula.

    “Berdasarkan DPT 2024, Jumlah Pemilih Pemula itu mendominasi yakni sebanyak 55 koma sekian persen. Jadi kalau Gen-Z ini tidak diberi pemahaman yang baik, itu menjadi kekhawatiran karena mereka ini pemilih yang luar biasa,” tandasnya.

    Sementara itu, Koordinator program Tular Nalar, Yoki Yusanto, mengungkapkan bahwa kegiatan Tular Nalar 3.0 adalah yang ketiga kali dilaksanakan di Provinsi Banten, sejak tahun 2022.

    “Kegiatan ini menjadi suatu cara agar siswa sebagai pemilih pemula memiliki suatu kemampuan memilih dan memilah informasi, terutama menghindari terpapar berita bohong di media digital, seperti media sosial maupun media massa online yang belum teruji kebenaran informasinya,” ujarnya yang juga akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tersebut.

    Ia memaparkan, seluruh siswa antusias mengikuti acara Tular Nalar yang diselenggarakan di SMAN 2 Rangkasbitung ini. Pasalnya, belum pernah ada acara edukasi tentang Penginderaan Hoax.

    “Program Tular Nalar, pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis,” paparnya.

    “Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF Institute pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia,” tandasnya.

    Terpisah, Teguh Prakoso, selaku Direktur Universitas Terbuka Serang  menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim pelaksana dan fasilitator atas kontribusi mereka dalam mensukseskan acara ini.

    “Kami Universitas Terbuka  sangat senang dan bangga, mahasiswa kami untuk ikut berkiprah dalam acara tular nalar,” katanya.(MYU/PBN)

  • Berdalih Akan Sita Unit, Ujungnya Minta Duit

     

    TANGERANG, BANPOS-

    Pengalaman yang tidak mengenakan dialami oleh salah seorang wartawan dari salah satu media online yang sedang melakukan liputan di Kabupaten Tangerang yang disatroni sekelompok orang yang mengaku dari salah satu leasing sebuah perusahaan yang meminta tebusan pengembalian satu unit mobil Grand Livina dengan nomor polisi B 1108 KYG yang bukan milik perusahaan leasing tersebut.

     

    Salah satu wartawan media online, Moh Jumri mengaku saat dirinya membawa unit kendaraan yang dititipkan oleh pemiliknya tersebut merasa kaget saat sekelompok orang yang mengaku dari leasing salah satu perusahaan menghampirinya saat parkir dibelakang Citra Raya Panongan.

     

    Tiba-tiba sekelompok orang tersebut datang lalu langsung melakukan pengecekan mobil untuk mencocokan dengan data aplikasi yang mereka miliki.

     

    Kemudian, lanjut Jumri, sekelompok leasing tersebut mengatakan bahwa kendaraan yang dibawanya itu akan ditarik dan dibawa ke kantor leasing. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, dirinya menghubungi pemilik awal mobil tersebut dan pemiliknya menyarankan agar kendaraannya dibawa ke kantor polisi terdekat.

     

    “Selanjutnya pihak leasing dengan saya sepakat untuk membawa unit mobil ke kantor polisi. Setibanya di kantor polisi, antara leasing dan saya disaksikan oleh pihak anggota polisi menitipkan mobil tersebut,” kata Jumri kepada BANPOS, Minggu (21/7/2024).

     

    Kemudian, kata Jumri lagi, dirinya menitipkan mobil Gran Livina XV A/T Nopol B 1109 KYT ke kantor polisi. Menyadari mobil tersebut bukan milik leasing, karena mobil tersebut milik temannya bernama Angga yang menitipkan kepadanya sebagai jaminan untuk meminjam uang senilai Rp 22 juta sesuai dengan kwitansi yang dipegangnya. Akhirnya kesepakatan penitipan mobil tersebut di kantor polisi disetujui oleh pihak leasing dengan catatan batas waktu maksimal 3 hari.

     

    Setelah itu, Jumri mengatakan akan menemui temannya dulu agar bisa mempertanggung jawabkan status mobil ini kepada pihak leasing yang dititipkan kepadanya dengan jaminan utang uang sesuai kwitansi.

     

    “Saya sudah mencoba komunikasi dengan Angga, namun dia tidak memberikan solusi tentang status mobil Gran Livina ini,” ujarnya.

     

    Karena temannya tidak bisa mempertanggung jawabkan mobil tersebut, lanjut Jumri, lalu dirinya datang ke kantor polisi bertemu dengan dengan pihak leasing ditemani rekannya sebagai saksi.

     

    “Dalam.pertemuan itu, keputusan leasing meminta tebusan uang senilai Rp 11 juta. Uang itu terpaksa saya serahkan untuk mengeluarkan mobil Gran Livina yang dititipkan di kantor polisi untuk diserahkan kepada saya disaksikan oleh anggota polisi,” terangnya.

     

    Anehnya, kata Jumri, pihak leasing mengembalikan lagi mobil tersebut kepadanya. Seharusnya kalau benar mobil itu milik pihak leasing, tapi kenapa sekelompok leasing tersebut tidak bisa mengembalikan kepada perusahaannya seperti apa yang disampaikannya akan menyita mobil tersebut dan bukan milik dirinya.

     

    “Ini yang saya katakan gaya leasing bermain melakukan seolah-olah bertugas untuk menarik unit mobil dengan dalih memiliki surat tugas dari perusahaan. Padahal buntutnya mereka minta tebusan uang kepada saya senilai Rp 11 juta. Akhirnya mobil itu dikembalikan kepada saya sebagai pembawa yang awalnya oleh pihak leasing menganggap saya tidak sah memiliki dan membawa mobil ini. Sungguh aneh permainan leasing ini, didepan polisi pun berani bermain,” ungkapnya.

     

    Salah seorang wartawan online lainnya, Rai Kusbini membenarkan bahwa dirinya menyaksikan penyerahan mobil tersebut oleh pihak leasing salah satu perusahaan didepan kantor polisi. Dirinya juga merasa heran terhadap gaya leasing tersebut yang telah mengamankan mobil lalu dikembalikan lagi dengan dalih minta tebusan padahal temannya tersebut bukan pemiliknya.

     

    “Namun karena ada jaminan tebusan yang diminta oleh pihak leasing, maka mobil ini secara sah dikembalikan kepada Jumri untuk membawa dan memiliki dengan dasar jamninan dari pihak leasing bahwa Jumri yang berhak memiliki mobil ini,” katanya. (dhe)

     

    Caption Foto : Salah satu wartawan online, Moh Jumri bersama rekannya usai kendaraannya dikembalikan pihak leasing.