KULIAH Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan suatu kegiatan yang mewadahi mahasiswa untuk menjalankan tri dharma perguruan tinggi dalam melakukan pengabdian terhadap masyarakat. UNTIRTA memiliki beberapa jenis kegiatan KKM, diantaranya KKM Tematik Kemitraan, KKM Tematik Kebencanaan, KKM Tematik Kependudukan, serta KKM Tematik Keparawisataan.
KKM Tematik Reguler 1 tahun 2024 UNTIRTA diselenggarakan mulai tanggal 11 Januari – 12 Februari 2024. Terdiri dari 100 kelompok yang ditempatkan di 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tanggerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak. Dengan masing-masing Kabupaten ditempatkan sebanyak 25 kelompok dan desa yang berbeda.
KKM tematik reguler pada periode ini mengangkat tema “Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi di Wilayah Perbatasan untuk Mendukung Indonesia Maju”. Kata kunci dalam tema kegiatan KKM ini adalah pengembangan inovasi yang berbasis potensi. Secara umum, acuan tema kegiatan KKM terdiri dari lingkungan, energi, teknologi, ekonomi, kesehatan, sarana dan prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, serta parawisata.
Kelompok 74 menjadi salah satu kelompok yang turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan KKM Tematik Reguler 1 tahun 2024. Kelompok ini ditempatkan di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang. Memiliki tema “Pengembangan Potensi Sumber Daya Desa Melalui Inovasi dan Pemberdayaan yang Tepat Guna”.
Mayoritas masyarakat di Desa Bandung merupakan buruh tani. Sebagian besar masyarakat berasal dari kalangan anak-anak dan lanjut usia, sementara kalangan pemuda pada umumnya merantau ke kota besar. Desa Bandung memiliki banyak potensi sumber daya alam dan parawisata, seperti Kopi Puhu, Anyaman Pandan, dan Bukit Sinyonya.
Namun potensi-potensi tersebut masih belum banyak di kenal oleh masyarakat luar. Hal ini karena UMKM di Desa Bandung masih melakukan pemasaran produknya secara konvensional. Sementara industri 4.0 mendorong manusia untuk dapat beradaptasi dengan media sosial, termasuk kegiatan perdagangan.
Penggunaan media sosial menawarkan dampak positif maupun negatif bagi setiap orang. Dalam hal ini kebijaksanaan seseorang dalam menggunakan media sosial sangat dibutuhkan. Dengan adanya sikap bijak tersebut, para pelaku UMKM di Desa Bandung dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana perluasan penjualan produk-produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga perekonomian masyarakat desa dapat meningkat.
Melihat banyaknya para pelaku UMKM di Desa Bandung yang belum memahami bagaimana cara memanfaatkan media sosial dengan baik untuk melakukan pemasaran dengan cakupan yang lebih luas, kelompok 74 menyelenggarakan sosialisasi digital marketing di Desa Bandung dengan tema “Pengembangan UMKM dan Pemasaran Kreatif Melalui Media Sosial”.
Digital marketing merupakan suatu kegiatan dalam melakukan pemasaran ataupun promosi pada sebuah merek dan produk dengan menggunakan media digital. Sederhananya digital marketing adalah kegiatan pemasaran dengan internet. Sosialisasi digital marketing dapat membantu menyadarkan masyarakat betapa pentingnya melakukan pemasaran produk-produk BUMDes Desa Bandung secara digital, sehingga masyarakat luar dapat menyadari keberadaan produk-produk UMKM Desa Bandung atau bahkan menggunakannya.
Kegiatan sosialisasi digital marketing diselenggarakan oleh kelompok 74 pada hari Rabu, 24 Januari 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran perangkat desa, para pelaku UMKM Desa Bandung, dan mahasiswa. Adapun pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut adalah lulusan terbaik pada program studi Ilmu Komunikasi UNTIRTA tahun 2023, yaitu Adivia Alfariq, S.Ikom.
Pada kesempatan tersebut, pemateri memaparkan materi dengan judul “Jualan Di Media Sosial? Emang Bisa?”, dengan beberapa poin penting yang diangkat diantaranya penjelasan mengenai media sosial, bahaya dan manfaat penggunaan media sosial, penjelasan mengenai digital marketing dan cara penggunaannya, cara berjualan di media sosial, kesalahan-kesalahan di media sosial, serta solusi dan praktik digital marketing.
Pada praktiknya, pemateri mengajak para pelaku UMKM dan masyarakat Desa Bandung yang hadir untuk membentuk 3 kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk menciptakan produk unggulan dan menciptakan formula promosi yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu formula MAS (Masalah – Alasan – Solusi) dan formula PKM (Produk – Keunggulan – Manfaat). Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan produk serta bentuk promosinya, sekaligus memperlihatkan bagaimana respon target market.
Sosialisasi ini dikemas dengan berbagai hiburan, baik dari pemateri maupun mahasiswa kelompok 74 selaku panitia kegiatan sosialisasi. Dengan demikian, penyelenggaraan kegiatan Sosialisasi Digital Marketing Pengembangan UMKM dan Pemasaran Kreatif Melalui Media Sosial di Desa Bandung sudah tepat. Adapun diselenggarakannya sosialisasi ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM Desa Bandung untuk mengenalkan produk-produk BUMDes Desa Bandung, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pemasaran digital. (*)
Penulis: Ahyakudin SE, MM.
Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
DPL KKM Tematik Kelompok 74 Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang