Penulis: Diebaj Ghuroofie

  • Berebut Tanah Garapan Kasudin

    Berebut Tanah Garapan Kasudin

    TANGERANG, BANPOS – Kasudin, seorang warga Desa Jeungjing, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu yang lalu sempat meminta untuk dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk meminta keadilan atas ‘perebutan’ lahan antara dirinya dengan PT Gradya Murni Utama (GMU).

    Kasudin merasa bahwa dirinya berhak atas tanah tersebut, lantaran sudah sejak 1976 menggarap tanah tersebut, dari yang semulanya lahan kosong menjadi seperti saat ini. Kasudin merasa terzalimi, lantaran dituding melakukan penyerobotan lahan oleh PT GMU.

    Kakek berusia 73 tahun itu mengakui bahwa tanah yang ia garap merupakan tanah negara. Sehingga, tidak ada kepemilikan dirinya atas tanah tersebut. Ia juga membantah bahwa tanah tersebut pernah dijualbelikan kepada PT GMU, sehingga dirinya merasa aneh mengapa PT GMU bisa mengklaim tanah tersebut milik perusahaan itu.

    Namun, klaim yang disampaikan oleh Kasudin, dibantah tegas oleh PT GMU. Owner PT GMU, Sinto Harjady Tanuwidjaja, mengatakan bahwa pihaknya memiliki bukti kepemilikan yang sah, atas tanah yang digarap oleh Kasudin.

    Sinto mengatakan, perkara tersebut bermula pada tahun 2014, ketika pihaknya hendak membangun perumahan sederhana di lokasi tanah tersebut. Mulanya, wilayah tersebut digarap oleh kurang lebih sebanyak 75 orang.

    Hampir seluruhnya menerima ketika pihak PT GMU menyatakan ingin membangun perumahan di atas tanah yang menurutnya, memang dimiliki secara sah oleh perusahaan. Namun dari seluruh para penggarap, hanya Kasudin saja yang menolak.

    “Waktu itu dari tokoh masyarakat maupun dari Kepala Desa mengatakan, kita ajak musyawarah saja (Kasudin), jangan ada terjadi keributan secara fisik. Kami menuruti apa yang disarankan oleh kepala desa dan tokoh masyarakat disana,” ujarnya, Senin (18/12).

    Namun ternyata, Kasudin tetap enggan untuk menyerahkan tanah tersebut. Menurut Sinto, Kasudin menyatakan bahwa dirinya akan hengkang dari tanah tersebut, apabila pihak perusahaan dapat memperlihatkan bukti kepemilikan yang sah dari BPN. Pernyataan tersebut pun dilakukan secara tertulis, dan ditandatangan oleh Kasudin.

    “Ternyata setelah ditandatangani dan surat sertifikat itu diperlihatkan pada Kasudin, dia tetap bertahan, tidak mau meninggalkan lokasi tersebut, dan mengingkari semuanya,” tegasnya.

    Permasalahan itu pun sempat dibawa ke ranah hukum, bahkan hingga ke tingkat kasasi. Seluruh tahapan persidangan, dimenangkan oleh PT GMU. Tanah yang digarap oleh Kasudin pun akhirnya dieksekusi bongkar melalui perintah pengadilan.

    “Kami juga dibantu oleh Satpol PP Kabupaten Tangerang, ada semua aparat dari desa maupun aparat Kepolisian, semua hadir menyaksikan dengan sesuai dengan aturan yang berlaku, bukan kita memakai kekerasan, secara preman. Kita hanya menjalankan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku di Indonesia,” ungkapnya.

    Sinto menjelaskan, keputusan eksekusi itu tidak tuntas, lantaran pihak keluarga Kasudin meminta waktu untuk mempersiapkan perpindahan berbagai barang yang ada di rumah mereka. Pihak perusahaan pun menerima, dengan perjanjian bahwa Kasudin akan secara mandiri membongkar rumah miliknya tersebut.

    Akan tetapi menurutnya, Kasudin justru tidak menjalankan janjinya untuk membongkar mandiri rumahnya itu, akan tetapi malah memperluas tanah yang dikuasai olehnya. Dari yang semula hanya seluas 880 meter, kini mencapai hampir satu hektare.

    Tanah tersebut oleh Kasudin, dibangun rumah, kios untuk disewakan, rumah untuk disewakan, membangun pabrik batu bata dan menggali tanah di sana untuk menjadi bahan baku pembuatan batu bata. Kurang lebih terdapat 10 bangunan baru yang berdiri di atas tanah tersebut.

    “Dia sering mengatakan dia orang lemah atau tidak mampu, ternyata dia berani ngebangun nilai ratusan juta rumah baru. Ini dari hasil dia penjualan batu bata atau menyewakan nyewakan kios, ini buktinya ada rumah bagus,” tegasnya.

    Sementara itu, pengacara PT GMU, Meilina Tourisina, mengatakan bahwa pihaknya memiliki legalitas kepemilikan berupa sertifikat tanah dan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 4. Pihaknya pun memiliki surat ukur yang jelas. Keseluruhannya menurut dia, didapatkan melalui proses yang legal.

    Menurutnya, pada tahun 2014 itu, Kasudin sudah menandatangani pernyataan bahwa dirinya akan keluar dari tanah tersebut tanpa adanya paksaan maupun tuntutan, apabila pihaknya dapat memberikan bukti kepemilikan yang sah.

    “Namun dia malah tambah menyerobot lahan, memperluas lahan yang digunakan yang awalnya itu dia gunakan kurang lebih hanya 1.000 meter persegi, nah sekarang ini kurang lebih mencapai satu hektar. Kalau yang tercatat disini dia hanya mengolah garapan 880 pada saat awal, dan sudah dialihkan,” ujarnya.

    Ia menuturkan bahwa pihak perusahaan telah jengah dengan tingkah dari Kasudin dan keluarganya, lantaran mereka kerap mengaku terzalimi. Padahal pihak perusahaan menurut Meilina, selalu menggunakan cara persuasif untuk mencari titik temu dengan pihak Kasudin dan keluarga.

    “Mohon maaf, dari awal kami sudah mencoba secara musyawarah baik-baik, dan sering kita coba tempuh, bagaimana bagusnya untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga Bapak Kasudin. Tapi dari pihak mereka tidak pernah ada itikad baiknya, selalu menentang, selalu berbicara bahwa mereka berhak berada di sana,” terangnya.

    Ia pun menegaskan bahwa pihak perusahaan tidak akan memberikan ganti rugi apapun kepada Kasudin, lantaran yang dirugikan atas peristiwa tersebut justru adalah pihak perusahaan. Ditaksir, kerugian yang dialami oleh perusahaan mencapai lebih dari Rp1 miliar.

    Bahkan sebelumnya, pihak perusahaan pun sempat menawarkan kepada Kasudin dan keluarganya dua unit rumah, untuk mengganti rumah yang berada di atas tanah tersebut. Akan tetapi, Kasudin justru meminta tanah di pinggir jalan.

    “Kami rasa kami tidak akan memberikan kompensasi lagi, karena memang kan dari awal sudah ada kesepakatan. Selama ini Kasudin sdh menikmati penjualan tanah dalam bentuk batu bata, belum lagi kios-kios yang disewakan, yang dimana lahan tersebut bukan haknya, bukan miliknya,” tandasnya. (DZH)

  • Dilawan Kades Nagara, Polres Serang Mangkir Sidang Perdana

    Dilawan Kades Nagara, Polres Serang Mangkir Sidang Perdana

    SERANG, BANPOS – Tersangka kasus dugaan pemalsuan sertifikat tanah, Abdul, yang merupakan Kepala Desa Nagara, melakukan perlawanan terhadap penetapan tersangka dirinya oleh Polres Serang, dengan melakukan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Serang.

    Abdul melalui kuasa hukumnya, mengajukan praperadilan terhadap sah atau tidaknya penetapan tersangka oleh penyidik Polres Serang, atas Pasal 263 KUHPidana Jo. Pasal 55 KUHPidana yang disangkakan kepadanya.

    Atas permohonan praperadilan tersebut, persidangan awal dijadwalkan oleh PN Serang untuk digelar pada Senin (18/12). 

    Namun dalam persidangan tersebut, pihak termohon yakni Polres Serang, tidak hadir dalam persidangan, sehingga sidang ditunda dan akan kembali dilakukan pada Rabu (27/12).

    Salah satu tim kuasa hukum pemohon, Arfan Hamdani, usai persidangan menyesalkan ketidakhadiran dari Polres Serang selaku pihak termohon. Menurutnya, hal itu dapat dikatakan sebagai tindakan mangkir dari Kepolisian, dalam memenuhi hak kliennya selaku pemohon praperadilan.

    “Sebagai penegak hukum seharusnya Termohon praperadilan (Polres Serang) taat hukum. Dengan mangkirnya Termohon dalam persidangan hari ini sehingga penundaan sidang perdana praperadilan berpotensi melanggar hak klien kami selaku Pemohon Praperadilan untuk menguji keabsahan penyidikan yaitu terkait dengan sah atau tidaknya penetapan Tersangka yang dilakukan oleh Termohon,” ujarnya kepada BANPOS.

    Arfan pun menjabarkan sejumlah alasan, mengapa pihaknya mengajukan permohonan praperadilan. Menurutnya, banyak kejanggalan dalam penetapan kliennya sebagai tersangka tersebut. Salah satunya berkaitan dengan bukti.

    Ia menuturkan bahwa salah satu bukti yang dijadikan landasan penetapan kliennya sebagai tersangka, adalah Surat Pernyataan Jual-Beli Tanah Sawah Sementara Sebelum Diaktakan tertanggal 01 Februari 2018 antara kliennya sebagai pembeli, dan DR selaku penjual.

    Namun yang menurut pihaknya janggal adalah, bukti Surat Pernyataan Jual-Beli Tanah Sawah Sementara Sebelum Diaktakan tertanggal 01 Februari 2018 yang dijadikan bukti oleh Polres Serang, menggunakan materai 10.000. Padahal, surat tersebut ditandatangani dengan materai 6.000.

    “Surat tersebut pun tidak pernah diakui keasliannya atau otentikasinya oleh pemohon selaku pembeli, dan DR selaku penjual,” ungkapnya.

    Di sisi lain, penetapan tersangka terhadap kliennya pun diduga kuat dilakukan dengan tidak memenuhi asas kepastian hukum yang adil sebagaimana ditentukan Pasal 28D ayat 1 UUD 1945. Pasalnya, bukti permulaan yang dianggap cukup oleh Polres Serang, dinilai oleh pihaknya prematur.

    “Dugaan kami terkait kecukupan alat bukti dalam menetapkan tersangka H. Abdul masih prematur dalam dugaan tindak pidana Pasal 263 KUHP Jo. Pasal 55 KUHP. Makanya akan kita uji dalam permohonan praperadilan ini,” ucapnya.

    Selain itu, Abdul selaku tersangka menurutnya, tidak pernah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian. Apabila pihak Kepolisian menyatakan bahwa kliennya tersebut kerap mangkir ketika dilakukan pemanggilan, justru hal tersebut ia anggap aneh.

    “Bukan mangkir, namun klien kami sakit. Ada bukti surat sakitnya juga,” jelasnya.

    Untuk diketahui, Abdul ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan sertifikat tanah, yang dilaporkan oleh salah satu warga Jakarta yakni Chandra Gunawan. Abdul ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap oleh Polres Serang di salah satu hotel di Kota Serang, pada Kamis (30/11) lalu. (CR-02/AZM)

  • Peran Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Sekolah Dasar Tren dan Perkembangan Terkini Dalam Teknologi Pendidikan

    Peran Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Sekolah Dasar Tren dan Perkembangan Terkini Dalam Teknologi Pendidikan

    Muh. Nana Supriatna1, Mabruroh2, Nuryani3, Lukman Nulhakim

    1,2,3 Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Indonesia

    Email: muhnanasupriatna1@gmail.com1, mabruroh04@yahoo.com2, nuryani081992@gmail.com³, lukman.nulhakim.untirta.ac.id

    PENDAHULUAN

    Teknologi terdiri dari hardware dan software yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan didasari kebutuhan pengguna saat ini (Taufik, Sudarsono, Bidiyantara, Sudaryana, & Muryono, 2022). Saat ini sudah sangat berkembang teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpanan, untuk menghasilkan informasi (Harahap, 2019). Istilah “teknologi pendidikan” muncul setelah teknologi menjadi hal yang biasa di dunia pendidikan (S. Lestari, 2018).

    Teknologi informasi memiliki peran memudahkan proses pendidikan di sekolah dasar (Widianto et al., 2021). Teknologi informasi juga digunakan dalam pendidikan untuk mendukung pembelajaran dan mencapai hasil yang diinginkan (S. Lestari, 2018). Dimasa revolusi industri 4.0 sekarang, institusi pendidikan berusaha untuk menghasilkan siswa yang berkualitas, dan salah satu cara untuk mencapainya dengan menggunakan teknologi. Guru harus bisa menggunakan teknologi informsi dan memastikan tetap menjadi sumber belajar bagi murid (Salsabila, Ilmi, Aisyah, Nurfadila, & Saputra, 2021).

    Perkembangan teknologi informasi pada perangkat komputer ada sejak perang dunia kedua, di Indonesia dimulai dengan adanya radio kemudian tevisi dan satelit. (Fauzi et al., 2023). Di dunia pendidikan terutama proses pembelajaran perkembangan teknologi informasi telah memberikan pengaruh (Rusydi, 2017). Istilah paling baru yang digunakan adalah “pengajaran maya”, yaitu pembelajaran yang dilakukan melalui internet. Istilah lainnya adalah e-learning, yang merupakan model pembelajaran yang menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya internet (Marryono Jamun, 2018).

    Dengan situasi seperti ini, pendidikan akan membutuhkan komputer, internet dan teknologi informasi lainnya sebagai alat utama untuk membantu proses belajar (Siregar & Marpaung, 2020). Teknologi informasi merupakan kebutuhan mendesak, maka harus dipenuhi kebutuhan fasilitas teknologi informasi untuk peningkatan mutu pendidikan (Widianto et al., 2021). Dengan berkembangnya pendidikan di era digital, siswa dapat memperoleh banyak pengetahuan dengan cepat dan mudah. Untuk mengatasi tantangan pendidikan di era digital, guru dan siswa harus mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan perkembangan jaman, termasuk perkembangan teknologi (Sawitri, Astiti, & Fitriani, 2019). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran teknologi informasi dalam pendidikan sekolah dasar tren dan perkembangannya dalam teknologi pendidikan sehingga pada akhirnya teknologi informasi dapat mendukung proses pembelajaran dan kualitas pendidikan menjadi meningkat.

    TEMUAN DAN DISKUSI

    Peran Teknoloi Informasi Dalam Dunia Pendidikan Sekolah Dasar

    Komputer dengan teknologinya sudah dikenalkan di dunia pendidikan, bahkan di kota-kota besar komputer sudah di kenalkan di taman kanak-kanak, (Taufik et al., 2022). Teknologi digunakan dalam pendidikan untuk mendukung pembelajaran dan mencapai hasil yang diinginkan. (S. Lestari, 2018). Mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih (S. Lestari, 2018). Teknologi membantu belajar bekerja sama dan membuat makna lebih mudah dipahami, diantaranya: membuat jaringan kolaboratif yang memungkinkan guru, siswa, sumber belajar, bekerja sama, menyediakan berbagai lingkungan penyelesaian masalah yang kompleks, realistis, dan aman, dan secara aktif menggunakan internet untuk mengakses informasi, foto, dan video terbaru. (Agustian & Salsabila, 2021). Beberapa guru masih menggunakan buku dan media papan tulis selama proses pembelajaran, guru sekarang harus menggunakan media berkualitas tinggi sebagai pendukung proses pembelajaran modern. (Simanjuntak, Endaryono, & Balyan, 2020).

    Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi pasti akan mengubah kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan (Salsabila et al., 2021). Beberapa peran teknologi informasi dalam pendidikan sekolah dasar diantaranya sebagai alat informasi, sebagai alat komunikasi, sebagai alat pembelajaran, sebagai alat manajemen. (Simanjuntak et al., 2020). Teknologi pendidikan sangat efektif dalam pembelajaran, baik dalam perancangan maupun pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian (Syafriafdi, 2020). Bahkan Kebutuhan belajar yang semakin canggih mendorong banyak perusahaan komunikasi dan teknologi untuk mengembangkan produk baru (Darmawati, Cahyadi, & Yaqin, 2023).

    Faktor yang mendukung pembelajaran melalui teknologi informasi diantaranya sumberdaya manusia, infrastrusktur, keuangan, kebijakan, kompetisi dan keuangan (Anshori, 2018). Belajar menggunakan Teknologi informasi merupakan jenis media yang dirancang untuk digunakan dalam kegiatan pendidikan, seperti pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbantukan komputer, atau pembelajaran berbasis web (Prianggita & Meliyawati, 2022). Teknologi informasi dibutuhkan karena sumber daya manusia yang terbatas serta kesenjangan yang ada dan tidak meratanya kesempatan dalam memperoleh pendidikan yang baik (Anshori, 2018).

    Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat penting, sekolah harus mau dan mampu menggunakannya (Utomo, Iriani, & Satyawati, 2022).  Guru melakukan pembelajaran dengan menampilkan konten digital atau presentasi yang dibuat oleh mereka sendiri, di sekolah, atau yang didownload dari internet (Kurniawan & Mahmudah, 2020). Teknologi informasi memiliki peran yang penting dalam pendidikan sekolah dasar yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya adalah:

    1. Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

    Menggunakan teknologi informasi dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan kegiatan pembelajaran (Amilia, 2022). Teknologi informasi juga dapat  1) menyediakan fasilitas belajar; 2) menyelesaikan permasalahan belajar; 3 memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan;; 4) memberikan solusi untuk masalah kinerja organisasi pendidikan melalui penggunaan desain instruksional dan kinerja; 5) dapat menghasilkan inovasi baru dalam metode pembelajaran untuk memecahkan masalah saat ini (Salsabila et al., 2021).

    Pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif dengan teknologi serta menarik minat siswa belajar (A. Manongga et al., 2021). dapat membuat pengajaran dan pembelajaran dapat lebih mudah, dapat membantu guru dn pihak sekolah melacak para siswa di kelas, pendidikan dapat menggunakan buku digital, teknologi informasi membuat pendidikan menjadi menyenangkan dan menghibur, teknologi informasi membuat akses terhadap penelitian menjadi lebih mudah, teknologi informasi dapat membuat belajar kelompok dan tugas dapat menjadi mudah (Behera, 2020). Jadi begitu bermanfaatnya teknologi informasi bagi kemajuan dunia pendidikan saat ini.

    1. Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menggunakan Teknoloi Informasi

    Di sekolah dasar, guru sangat penting untuk menggunakan sumber daya pembelajaran berbasis teknologi informasi (Amilia, 2022). Pendidikan saat ini dapat memanfaatkan berbagai alat teknologi yang menakjubkan untuk meningkatkan pembelajaran di kelas (Awaluddin, Rahmadan, Charty, Salsabila, & Firmansyah, 2021). Memasukkan teknologi baru ke dalam pendidikan bukan hanya masalah menggunakannya, tetapi juga menunjukkan bagaimana cara mengajar guru dan cara siswa belajar lebih baik di dunia modern (Hasanah, 2021). Diharapkan para guru dapat menggunakan teknologi baru sebagai pendukung dalam proses pembelajaran mereka karena ada banyak persyaratan untuk guru membuat kelas menjadi aktif dan interaktif (Myori, Krismadinata, Hidayat, Eliza, & Fadli, 2019). Kompetensi yang harus dimiliki  guru  berupa pedagogik dalam penguasaan media teknologi informasi di sekolah sebagai proses pembelajaran; kompetensi dibidang sosial berupa cakap menggunakan teknologi komunikasi dalam proses pembelajaran di sekolah (Wernely, 2018).

    Guru sebaiknya memahami dalam menggunakan teknologi informasi serta bekerjasama dalam meningkatkan kualitas, kreativitas, dan profesionalisme mereka dalam pengajaran (Rohman & Susilo, 2019). Beberapa penelitian menyimpulkan dalam peningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi informasi, dapat melalui metode latihan karena dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan alat pembelajaran berbasis teknologi informasi (Kristiyani, 2022). Supervisi klinis juga dapat membantu guru menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. (Umardulis, 2019). Dengan demikian keterampilan guru dalam menggunakan teknologi informasi dapat meningkat, karena itu kemampuan guru untuk menggunakan teknologi informasi secara efektif selama proses pembelajaran harus ditingkatkan..

    1. Mengembangkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

    Model Pembelajarana berbasiskan teknologi informasi besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan terutama di sekolah dasar (Amilia, 2022). Pengajar dapat menggunakan teknologi informasi sebagai pengembanag media pembelajaran serta merancang pembelajaran secara daring (Sudiatmika, Fredlina, & Septyarini, 2020). Namun, Media pembelajaran berbasis teknologi informasi harus efektif. (Meidyanti, Kantun, Tiara, & Sutrisno, 2018).

    Ada berbagai macam media pembelajaran berbasiskan teknologi informasi yang dapat dikembangkan seperti komputer yang memiliki berbagai macam teknologinya; teknologi multimedia seperti pemutar suara, pemutar video, dan kamera digital; teknologi telekomunikasi seperti telepon, ponsel, dan faksimail; teknologi jaringan komputer LAN, Internet, Wi-Fi (Nasrulloh & Ismail, 2018)

    1. Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Beradaptasi Dengan Perkembangan Era Digital

    Di era modern, kehidupan siswa sangat bergantung pada teknologi (Liantoni, Rosetya, Rizkiana, Farida, & Hermanto, 2018). Teknologi dapat meningkatkan pembelajaran dan pengajaran serta meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa (Alimuddin, Juntak, Jusnita, Murniawaty, & Wono, 2023). Ini disebabkan oleh berbagai sumber belajar, interaksi yang lebih baik antara siswa dan pendidik, dan peningkatan keinginan untuk belajar (Saiful Rizal, 2023). Karena penggunaan media digital sebagai alat pembelajaran dapat meningkatkan karakter dan tanggung jawab siswa. (Sakti, 2023).

    Siswa sekarang dapat menggunakan berbagai media online sebagai pendukung pembelajaran (Sultonah & Kuntari, 2021). Karena, Ketika teknologi digunakan dalam proses pembelajaran, siswa biasanya lebih terlibat dan antusias, terutama ketika elemen interaktif dan multimedia ditambahkan (Subroto, Supriandi, Wirawan, & Rukmana, 2023). Dengan demikian kemampuan siswa lambat laun akan meningkat seiring dengan seringnya guru menggunakan media berbasis teknologi informasi di sekolah.

    Tren dan Perkembangan Terkini dalam Teknologi Pendidikan

    Teknologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses pendidikan dan pembelajaran yang menggunakan teknologi (Subkan, 2016). Teknologi informasi, termasuk jaringan komputer, perkembangannya pesat sekali akhir-akhir ini. Selain itu, berbagai teknologi dan aplikasi pendukung telah dikembangkan untuk mendukung dan mempermudah operasi individu dan organisasi, termasuk proses belajar mengajar di sekolah (Hilir, 2022). Media sosial dan perangkat seluler memiliki dampak yang besar terhadap pendidikan dan diperkirakan video game akan memiliki dampak yang lebih besar setelah tahun 2010 (Dube & Wen, 2022).  Dengan berkembangnya teknologi informasi, segala sesuatu dalam kehidupan telah berubah. Ini disebut “kehidupan elektronik”, yang berarti bahwa berbagai kebutuhan elektronik telah memengaruhinya (Rusydi, 2017). Beberapa tren teknologi pendidikan yang sedang berkembang diantaranya:

    1. Pembelajaran Daring

         Pembelajaran daring dikenal sebagai pembelajaran online. Baik pendidik maupun siswa tidak terlibat secara langsung dalam pembelajaran online, tetapi menggunakan jaringan internet untuk mengajar (Pohan, 2020). Karena materi pembelajaran disampaikan secara online, metode pembelajaran ini dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan teknologi siswa (Hilir, 2022).

    Salah satu keuntungan dari pembelajaran online adalah memungkinkan guru berkomunikasi dan berbicara dengan siswa mereka dengan cara yang sangat baik. Siswa memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berbicara satu sama lain, guru dapat dengan mudah memberikan soal yang tepat kepada siswa (Pohan, 2020). Beberapa fasilitas kegiatan pemebelajaran daring yang tersedia untuk siswa adalah e-book, e-library, interaksi dengan guru, email, daftar tugas, World Wide Web (www), dan lainnya (Husaini, 2014).

    Salah satu pendekatan untuk pengembangan pembelajaran online adalah model pembelajaran campuran, juga dikenal sebagai kursus hibrida. Penggabungan antara pembelajaran yang bersifat digital serta diskusi melalui tatap muka antara guru dan siswa. (Arianto, 2022). Dengan adanya pembelajaran model daring ini menjadikan guru dan siswa menjadi terbiasa dalam penggunaan teknologi informasi saat ini.

    1. Gamefikasi

    Nick Pelling pertama kali mendefinisikan gamifikasi sebagai teknik pembelajaran yang menggunakan fitur-fitur dari video game dengan tujuan membuat siswa termotivasi untuk belajar dan menikmati proses pembelajarannya (Arifudin, Manan Musyafa, & Halwa, 2021). Gamifikasi adalah istilah untuk penggunaan elemen permainan dalam konteks non-permainan seperti bisnis atau Pendidikan (Sukmawati, Adini, Pramita, & Rizqan, 2021). Pembelajaran berbasis game adalah jenis pendidikan di mana konten atau aturan dimasukkan ke dalam mekanisme game, sehingga bermain game dan belajar terjadi secara bersamaan (Dube & Wen, 2022).

    Di bidang pendidikan, gamifikasi adalah penerapan ide-ide game seperti menggunakan teknik desain game, permainan mekanik, dan berpikir dengan tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang menggabungkan elemen game seperti kompetisi, cerita, hukuman, hadiah, dan lain-lain pasti akan meningkatkan minat dan motivasi untuk belajar secara online (Arifudin et al., 2021). Menggunakan fitur gamifikasi online dalam teknologi pendidikan memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, meningkatkan motivasi, dan efektif (Dwi, 2020). Metode berbasis permainan mengajarkan siswa untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan motivasi siswa (Wuwungan, Rakian, & Mawitjere, 2023). Secara keseluruhan, gamifikasi dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi guru untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif bagi siswa.

    1. Artificial Intelegence

    Kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi berbasis sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan manusia yang membutuhkan kecerdasan manusia. (Zebua et al., 2023). Saat ini, AI memiliki kemampuan yang jauh melebihi kemampuan manusia dalam bidang yang sangat terbatas, seperti bermain catur, menyetir mobil secara normal, atau melakukan hal lain secara berulang (Tresnawati, Guno, Satwika, Prihatmanto, & Mahayana, 2022). Apabila dioptimalkan untuk kebaikan, kecerdasan buatan membantu manusia (Ahmad Sudi Pratikno, 2017).

    Dalam era digital saat ini, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan pengajaran, guru memiliki kempuan olah data siswa  lebih efektif, menyesuaikan pelajaran,  keefektipan dalam memberikan umpan balik, meningkatkan pembelajaran siswa sehingga dapat meningkat efentivitasnya secara keseluruhan. (Mambu et al., 2023). Siswa sekarang memiliki akses ke belajar yang lebih baik karena kecerdasan buatan memungkinkan sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka (D. Manongga, Rahardja, Sembiring, Lutfiani, & Yadila, 2022).

    Salah satu hasil utama penerapan kecerdasan buatan (AI) bagi siswa adalah peningkatan motivasi dan keterlibatan. AI juga membuat siswa lebih tertarik untuk belajar dan membuat kelas lebih interaktif dengan alat khusus seperti Smart Sparrow, yang meningkatkan keterlibatan siswa dengan materi pendidikan (Suariqi Diantama, 2023). Dengan demikian AI sangat bermanfaat bagi siswa dalam pembelajaran di sekolah.

    1. Virtual dan Augmented Reality

    Augmented Reality menggabungkan objek maya dan memproyeksikan dalam waktu nyata. Marker base tracking dan markerles augmented reality adalah dua jenis pencitraan augmented reality yang membutuhkan penanda (marker) berupa gambar dua dimensi untuk membentuk realitas (Tresnawati et al., 2022). Augmented reality adalah interaksi langsung atau tidak langsung dari sebuah dunia dengan lingkungan fisik dunia nyata yang ditambahkan melalui penggunaan komputer virtual (Wiharto & Budihartanti, 2017). Dengan teknologi AR, pengguna dapat mengalami fenomena ilmiah yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata, seperti reaksi kimia (Krishna Pillai et al., 2021).

    Dalam dunia pendidikan, AR sudah mulai banyak digunakan. Banyak institusi pendidikan melakukan inovasi untuk mencapai keberhasilan pembelajaran jarak jauh, terutama saat pembelajaran daring semakin populer. Banyak perusahaan pengembangan teknologi augmented rality (AR) telah mulai mengembangkan struktur dan library untuk memudahkan pengguna mengembangkan augmented rality (AR) (Tresnawati et al., 2022).

    Bahkan bahan pembelajaran berbasis augmented rality (AR) layak untuk dijadikan media pembelajaran teks prosedur di sekolah dan pelaksanaannya berlangsung baik (Hapsari & Wulandari, 2020). Dengan demikian augmented rality (AR) sebagai model pembelajaran berbasiskan penggunaan TIK sangat mendukung mencapai tujuan penyampaian informasi ke siswa.

    1. Media Pembelajaran berbasis Animasi

    Animasi adalah jenis seni yang membuat objek atau karakter menjadi hidup melalui rangkaian gambar yang ditampilkan pada kecepatan tinggi (Tresnawati et al., 2022). Dalam pembelajaran, media animasi digunakan untuk meningkatkan efek visual dan memfasilitasi interaksi berkelanjutan. Ini membantu siswa memahami bahan ajar lebih baik dan memungkinkan mereka untuk memaparkan hal-hal yang kompleks atau rumit melalui kata-kata dengan gambar (D. Lestari, Rochadi, & Maulana, 2017).

    Pembelajaran berbasis video animasi memberikan kemudahan bagi guru; Guru tidak perlu berbicara sepanjang hari, mudah mengontrol siswa yang tidak mendengarkan, dan sangat dimudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Afrilia, Neviyarni, Arief, & Amini, 2022). Siswa lebih tertarik dengan berbagai macam animasi, aspek pewarnaan, dan tampilan dalam pembelajaran interaktif dibandingkan dengan ceramah dan media konvensional. Visualisasi pembelajaran interaktif juga dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi siswa  (Tresnawati et al., 2022).  Bahkan Media pembelajaran interaktif berbasis animasi dapat membantu pembelajaran matematika (Widjayanti, Masfingatin, & Setyansah, 2018).

    Penggunakan animasi untuk mengajar dengan hasil belajar yang baik serta meningkat, siswa kemudian menunjukkan sangat tertarik dan ingin belajar, senang belajar menggunakan animasi, serta bisa mengikuti pelajaran dengan baik (Dzakwan, 2020). Media pembelajaran berbasis multimedia, terutama animasi, menjadikan motivasi siswa meningkat untuk belajar dalam kegiatan sehari-hari (Setiawati, 2016). Belajar menggunkan animasi salah satu alternatif agar pembelajaran menjadi menarik dan efektif, terutama untuk mata pelajaran yang sulit dipahami.

    Kendala Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran  Di Sekolah Dasar

    Salah satu masalah utama yang harus segera dicarikan solusi yaitu ketidaksiapan SDM memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat pembelajaran. Begitu juga kekurangan dukungan infrastuktur dalam penerapan teknologi informasi di sekolah (Sawitri et al., 2019). Kurangnya pengadaan infrastruktur teknologi informasi disebabkan tidak terjangkaunya di beberapa daerah tertentu di Indonesia, Aturan yang mengaturnya, dan tingginya biaya yang dengan pengadaan dan penggunaan fasilitas teknologi informasi (Akbar & Noviani, 2019).

    Selain itu guru kurang memahami media pembelajaran berbasis teknologi informasi karena faktor usia; 2) tidak ada sarana teknologi informasi yang tersedia di sekolah, seperti listrik kurang stabil dan internet tidak terfasilitasi di semua kelas; serta pihak sekolah tidak mewajibkan guru untuk menggunakan teknologi informasi sebagai media pembelajaran (Candra & Sinaga, 2021). Masalah lain yang dihadapi guru seperti merancang media berbasis teknologi informasi, sarana dan prasarana kurang mendukung, dan terakhir, minimnya guru berkreasi dengan teknologi informasi (Winda & Dafit, 2021).

    Namun, agar pembelajaran menggunakan teknologi informasi berjalan baik maka guru harus memikirkan cara untuk membantu anak-anak keluar dari zona kebosanan mereka. Guru dituntut kreatif dalam membuat pelajaran yang menarik bagi siswa (Anugrahana, 2020). Pihak sekolah juga diharapkan bisa melengkapi inventaris teknologi informasi yang ada di sekolah dan terus mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan mereka terutama dalam teknologi informasi (Ningsih, Kuntarto, & Kurniawan, 2020). Secara keseluruhan, penggunaan teknologi informasi di sekolah dasar banyak memberikan manfaat untuk wiswa terutama guru. Namun, penting untuk mengatasi masalah yang ada dan menemukan solusi,  setiap siswa berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

    KESIMPULAN

    Teknologi informasi merupakan alat yang efektif untuk membantu siswa belajar. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan tujuan pendidikan. Teknologi telah berkembang pesat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Oleh karena itu, teknologi informasi memainkan peran penting dalam proses pendidikan, karena merupakan proses yang dapat membantu siswa di sekolah dasar mempelajari materi dengan lebih baik. Perkembangan teknologi saat ini memberikan banyak pengaruh termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran game, media virtual reality dan augmented reality, serta media pembelajaran berbasis animasi adalah beberapa tren dan perkembangan teknologi informasi yang dapat membentuk generasi yang inovatif, kreatif, dan kompetitif.

    Secara umum, teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar dan siswa juga meningkat hasil belajarnya. karenanya, penggunaan teknologi informasi di sekolah dasar perlu ditingkatkan dan diperhatikan. Memang terdapat beberapa masalah dalam penggunaan teknologi informasi di sekolah dasar namun, secara keseluruhan, penggunaan teknologi informasi di sekolah dasar banyak manfaat baik bagi guru dan siswa. Sehingga, penting untuk mengatasi masalah yang ada dan menemukan jalan keluar dan memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke pendidikan berkualitas tinggi.

    REFERENSI

    Afrilia, L., Neviyarni, Arief, D., & Amini, R. (2022). Efektivitas Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas Iv Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(3), 710–721. https://doi.org/10.31949/jcp.v8i3.2559

    Agustian, N., & Salsabila, U. H. (2021). Peran Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran. Islamika Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan Volume, 3(1), 123–133. https://doi.org/10.36088/islamika.v3i1.1047

    Ahmad Sudi Pratikno. (2017). Implementasi Artificial Intelligence Dalam Memetakan Karakteristik, Kompetensi, dan Perkembangan Psikologi Siswa Sekolah Dasar Melalui Platform Offline. Universitas Negeri Yogyakarta 2017, (September 2017), 18–36. Diambil dari https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=-FbwaL4AAAAJ&citation_for_view=-FbwaL4AAAAJ:d1gkVwhDpl0C

    Akbar, A., & Noviani, N. (2019). Tantangan dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 2(1), 18–25.

    Alimuddin, A., Juntak, J. N. S., Jusnita, R. A. E., Murniawaty, I., & Wono, H. Y. (2023). Teknologi dalam Pendidikan: Membantu Siswa Beradaptasi Dengan Revolusi Industri 4.0. Journal on Education, 05(04), 11777–11790. Diambil dari http://jonedu.org/index.php/joe

    Amilia, W. (2022). Peran Guru dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Dasar Kota Sawahlunto. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 6(1), 254. https://doi.org/10.24036/jippsd.v6i1.115753

    Anshori, S. (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran. Civic-Culture: Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya, 9924, 88–100. Diambil dari file:///C:/Users/HP/Downloads/70-Article Text-536-1-10-20191223.pdf

    Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 282–289. https://doi.org/10.24246/j.js.2020.v10.i3.p282-289

    Arianto, B. (2022). Pedagogi Digital Dalam Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 2(1), 106–123. https://doi.org/10.21776/ub.jcerdik.2022.002.01.09

    Arifudin, D., Manan Musyafa, A., & Halwa, A. (2021). Gamifikasi Sebagai Simulasi Kuliah Online Untuk Menigkatkan Motivasi Belajar di Era Pandemi. Cogito Smart Journal, 7(2), 360–372.

    Awaluddin, Rahmadan, F., Charty, F. A. N., Salsabila, R., & Firmansyah, M. (2021). Peran Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar. Peran Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar, 2(2), 48–59.

    Behera, H. (2020). Role Of Information Technology In Edication Systen. Internasional Journal of Creatif Research Thoughts, 8(9), 3215–3221.

    Candra, F. A., & Sinaga, F. J. (2021). Kendala Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Information Communication Technology ( ICT ) di SD. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 257–264. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.197

    Darmawati, Cahyadi, A., & Yaqin, H. (2023). Integrasi dan Manfaat TIK dalam Dunia Pendidikan. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol., 7(3), 980–998. https://doi.org/10.35931/am.v7i2.1838

    Dube, A. K., & Wen, R. (2022). Identification and evaluation of technology trends in K-12 education from 2011 to 2021. Education and Information Technologies, 27(2), 1929–1958. https://doi.org/10.1007/s10639-021-10689-8

    Dwi, M. (2020). Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Di Masa Pandemi Covid-19: Penggunaan Fitur Gamifikasi Daring Di Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Al-Jahiz: Journal of Biology Education Research, 1(1), 14. Diambil dari https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/Al-Jahiz/article/view/2082

    Dzakwan, N. (2020). Konsep, desain, perbandingan kelebihan dan kekurangan, implikasi dari media pembelajaran animasi. Researchgate, (May), 8–11.

    Fauzi, A. A., Harto, B., Mulyanto, Dulame, I. M., Pramuditha, P., Sudipa, I. G. I., … Wulandari, R. (2023). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Berbagai Sektor Pada Masa Society 5.0. (Sepriano & Andra Juana, ed.). Sonpedia Publishing Indonesia.

    Hapsari, T. P. R. N., & Wulandari, A. (2020). Analisis Kelayakan Buku Ajar Milenial Berbasis Augmented Reality (AR) sebagai Media Pembelajaran Teks Prosedur di Magelang. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(4), 351–364. https://doi.org/10.30872/diglosia.v3i4.125

    Harahap, L. (2019). Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED, 375–381.

    Hasanah, U. (2021). Peran Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar. Teaching and Learning Journal of Mandalika (Teacher), 3(1), 6–10.

    Hilir, A. (2022). Teknologi Pendidikan Diabad Digital (1 ed.; S. Subiantoro, ed.). Klaten Jawa Tengah: Lakeisha.

    Husaini, M. (2014). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan (E-education). Jurnal Mikrotik, 2(1), 1–4. https://doi.org/10.59134/jlmt.v5i1.311

    Krishna Pillai, S., Iksan, N., Abd Arif, H., Panessai, I. Y., Abdulbaqie, A. S., Yani, A., & Ismail. (2021). Kemudahan Penggunaan Augmented Reality sebagai Alat Bantu Pembelajaran Online bagi Meningkatkan Kinerja dan Prestasi Siswa Dalam Seni Ukiran Kayu. Journal of Engineering, Technology, and Applied Science, 3(2), 48–57. https://doi.org/10.36079/lamintang.jetas-0302.256

    Kristiyani, M. (2022). Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran Melalui in House Training (IHT) Di SD Negeri 1 Sembungan Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Jurnal Riset Pendidikan Indonesia (JRPI), 2(4), 574–584.

    Kurniawan, A., & Mahmudah, F. N. (2020). Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Kejuruan. Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 04(02), 184–196.

    Lestari, D., Rochadi, D., & Maulana, A. (2017). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pelajaran Menggambar Bentuk Bidang Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK 4 Tangerang Selatan. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, 6(2), 51–58. https://doi.org/10.21009/pensil.6.2.1

    Lestari, S. (2018). Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi. Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 94–100. https://doi.org/10.33650/edureligia.v2i2.459

    Liantoni, F., Rosetya, S., Rizkiana, R., Farida, & Hermanto, L. A. (2018). Peran Teknologi Informasi Untuk Peningkatan Kemampuan Siswa SMA dan SMK Dalam Menghadapi Perkembangan Era Digital. Publikasi Pendidikan, 8(2), 109–113. https://doi.org/10.26858/publikan.v8i2.5618

    Mambu, J. G. Z., Pitra, D. H., Rizki, A., Ilmi, M., Nugroho, W., Leuwol, N. V, … Saputra, A. (2023). Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence (AI) Dalam Menghadapi Tantangan Mengajar Guru di Era Digital. Journal on Education, 06(01), 2689–2698.

    Manongga, A., Rahmat, A., Husain, R., Study, P., Basic, P., District, W. L., … Regency, G. (2021). The Importance Of Information Technology In Supporting The Teaching Learning Process In Elementary School. European Journal of Humanities and Educational Advancements (EJHEA), 2(11), 92–94.

    Manongga, D., Rahardja, U., Sembiring, I., Lutfiani, N., & Yadila, A. B. (2022). Dampak Kecerdasan Buatan Bagi Pendidikan. ABDI Jurnal :ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 3(2), 110–124. https://doi.org/10.34306/abdi.v3i2.792

    Marryono Jamun, Y. (2018). Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 10(1), 48–52.

    Meidyanti, W. E., Kantun, S., Tiara, & Sutrisno, B. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Materi Pokok Jurnal Khusus Untuk Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Jember. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial, 12(1), 123–129. Diambil dari https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/view/20273

    Myori, D. E., Krismadinata, Hidayat, R., Eliza, F., & Fadli, R. (2019). Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi melalui Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android. JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), 5(2), 102–109. https://doi.org/10.24036/jtev.v5i2.106832

    Nasrulloh, I., & Ismail, A. (2018). Analisis Kebutuhan Pembelajaran Berbasis ICT. Jurnal Petik, 3(1), 28. https://doi.org/10.31980/jpetik.v3i1.355

    Ningsih, S., Kuntarto, E., & Kurniawan, A. R. (2020). Teachers’ Problems in Using Information and Communication Technology (Ict) and Its Implications in Elementary Schools. JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 4(3), 518–524. https://doi.org/10.33578/pjr.v4i3.7964

    Pohan, A. E. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah. CV Sarnu Untung, 1–224. Diambil dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23790/4/Chapter I.pdf

    Prianggita, V. A., & Meliyawati, M. (2022). Peran Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Era Pandemi Covid-19. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(1), 147. https://doi.org/10.37905/aksara.8.1.147-154.2022

    Rohman, M. G., & Susilo, P. H. (2019). Peran Guru Dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Studi Kasus Di TK Muslimat NN Maslakul Huda. Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1), 173–177. https://doi.org/10.30736/rfma.v8i1.140

    Rusydi, I. (2017). Peranan Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Kegiatan Pembelajaran Dan Perkembangan Dunia Pendidikan. Jurnal Warta, 53(7), 1689–1699. Diambil dari https://www.neliti.com/id/publications/290643/peranan-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-kegiatan-pembelaja

    Saiful Rizal, A. (2023). Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Era Digital. Attanwir : Jurnal Keislaman dan Pendidikan, 14(1), 11–28. https://doi.org/10.53915/jurnalkeislamandanpendidikan.v14i1.329

    Sakti, A. (2023). Meningkatkan Pembelajaran Melalui Teknologi Digital. Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik (JUPRIT), 2(2), 212–219. Diambil dari https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/JUPRIT/article/view/2025

    Salsabila, U. H., Ilmi, M. U., Aisyah, S., Nurfadila, & Saputra, R. (2021). Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Disrupsi. Journal on Education, 3(01), 104–112. https://doi.org/10.31004/joe.v3i01.348

    Sari, M., & Asmendri, A. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Natural Science, 6(1), 41–53. https://doi.org/10.15548/nsc.v6i1.1555

    Sawitri, E., Astiti, M. S., & Fitriani, Y. (2019). Hambatan Dan Tantangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 202–213.

    Setiawati, L. (2016). Penerapan Media Animasi sebagai Inovasi dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan UPI, 46–55.

    Simanjuntak, H., Endaryono, B. toni, & Balyan. (2020). Bakti Peran Teknologi Informasi dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Inventa : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.36456/inventa.4.1.a2122

    Siregar, Z., & Marpaung, T. B. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran di Sekolah. BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 3(1), 61–69. https://doi.org/10.30743/best.v3i1.2437

    Suariqi Diantama. (2023). Pemanfaatan Artificial Intelegent (AI) Dalam Dunia Pendidikan. DEWANTECH Jurnal Teknologi Pendidikan, 1(1), 8–14. https://doi.org/10.61434/dewantech.v1i1.8

    Subkan, E. (2016). Sejarah dan Paradigma Teknologi Pendidikan Untuk perubahan Sosial (1 ed.). Jakarta: Kencana.

    Subroto, D. E., Supriandi, Wirawan, R., & Rukmana, A. Y. (2023). Implementasi Teknologi dalam Pembelajaran di Era Digital: Tantangan dan Peluang bagi Dunia Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan West Science, 1(07), 473–480. https://doi.org/10.58812/jpdws.v1i07.542

    Sudiatmika, I. B. K., Fredlina, K. Q., & Septyarini, N. L. P. N. (2020). Pelatihan Keterampilan Dasar Komputer dan Teknologi Informasi Di Sekolah Dasar Negeri 3 Munduk. Jurnal Karya Abdi, 4(1), 270–275. https://doi.org/10.22437/jkam.v4i2.10535

    Sukmawati, R. A., Adini, M. H., Pramita, M., & Rizqan, A. (2021). Implementasi Gamifikasi Pada Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Dengan Metode Drill and Practice. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(2), 163–181. https://doi.org/10.20527/edumat.v9i2.11728

    Sultonah, S., & Kuntari, S. (2021). Adaptasi Siswa Dalam Pembelajaran Daring Di Era 4.0 Pada Masa Pandemi Covid-19. Sistema: Jurnal Pendidikan, 2(1), 27–32. Diambil dari https://jurnal.fkip-uwgm.ac.id/index.php/sjp

    Syafriafdi, N. (2020). Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Jurnal Al-Aulia, 06(01), 1–8.

    Taufik, A., Sudarsono, B. G., Bidiyantara, A., Sudaryana, I. K., & Muryono, T. T. (2022). Pengantar Teknologi Informasi (1 ed.; J. Hutahaen & M. Amin, ed.). Banyumas: CV. Pena Persada.

    Tresnawati, D., Guno, Y., Satwika, I. P., Prihatmanto, A. S., & Mahayana, D. (2022). Artificial Intelligence serta Singularitas Suatu Kekeliruan atau Tantangan. Jurnal Algoritma, 19(1), 172–179. https://doi.org/10.33364/algoritma/v.19-1.1028

    Umardulis. (2019). Peningkatan Kompetensi Guru Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar Melalui Supervisi Klinis. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 3(4), 870–878.

    Utomo, S. B., Iriani, A., & Satyawati, S. T. (2022). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Proses Pembelajaran Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 5(2), 353-. https://doi.org/10.24176/jpp.v5i2.8289

    Wernely. (2018). Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di TK Aisyiyah Kota Dumai. JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 2(3), 415–418. https://doi.org/10.33578/pjr.v2i3.5539

    Widianto, E., Husna, A. A., Sasami,  annisa N., Rizkia, E. F., Dewi, F. K., & Cahyani, S. A. I. (2021). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Journal of Education and Teaching, 2(2), 213–224. https://doi.org/10.24014/jete.v2i2.11707

    Widjayanti, W. R., Masfingatin, T., & Setyansah, R. K. (2018). Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi Pada Materi Statistika Untuk Siswa Kelas 7 Smp. Jurnal Pendidikan Matematika, 13(1), 101–112. https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.6294.101-112

    Wiharto, A., & Budihartanti, C. (2017). Aplikasi Mobile Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran Pengenalan Hardware Komputer Berbasis Android. Jurnal PROSISKO, 4(2), 17–24. Diambil dari https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/view/387

    Winda, R., & Dafit, F. (2021). Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 4(2), 211–221. https://doi.org/10.23887/jp2.v4i2.38941

    Wuwungan, A., Rakian, S., & Mawitjere, I. (2023). Pendapat Siswa Tentang Penggunaan Ludo Word Game (Lwg) Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Di Sma Negeri 1 Manado. Kompetensi : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni, 3(7), 2383–2393. https://doi.org/10.53682/kompetensi.v3i7.6296

    Zebua, R. S. Y., Khairunnisa, Pariyadi, Wahyuningtias, D. P., Thabrawi, A. M., Sudipa, I. G. I., … Kharisma, L. P. I. (2023). Penomena Artificial Intelegence (1 ed.; Efitra, ed.). Kota Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

  • Wedding Open House, Hotel ASTON Serang Hadirkan Inspirasi Dekorasi Pernikahan hingga Paket Honeymoon di Bali

    Wedding Open House, Hotel ASTON Serang Hadirkan Inspirasi Dekorasi Pernikahan hingga Paket Honeymoon di Bali

    SERANG, BANPOS – Pernikahan menjadi momen kebahagiaan yang tak terlupakan dalam kehidupan manusia. Adanya ikatan sakral yang merayakan cinta, momen tersebut melibatkan pengukuhan hubungan antara dua insan, baik dari segi agama maupun hukum.

    Untuk mengabadikan momen sakral tersebut, tak sedikit dari pasangan pengantin ingin merayakan hari spesialnya dan berbagi kebahagiaan melalui resepsi. Resepsi pernikahan ini biasanya dirayakan berbeda-beda, ada yang bergaya tradisional, modern dan internasional.

    ASTON Hotel Cluster Banten, hadir untuk merealisasikan impian bagi para pasangan yang akan menikah dengan menghadirkan pernikahan tradisional dan modern dalam Wedding Open House di Pendopo dan The Ballroom ASTON Serang Hotel & Convention Center. Kegiatan ini bekerjasama dengan vendor-vendor terkemuka di Banten seperti ZHALOVA, Kamal Decoration, Trio Wedding untuk dekorasi, Akupoppy Makeup dan Iis Yunerli untuk Makeup Artist, DIK Photography, serta Bubble Ichan untuk MC dan Wedding Organizer menjadi daya tarik tersendiri.

    Gelaran Wedding Open House yang dipenuhi dengan beragam hadiah ini dilaksanakan pada Kamis, 14 Desember 2023, mulai pukul 15.00 hingga 21.00 WIB. Para tamu tidak hanya dapat melihat dekorasi pernikahan secara lengkap dan nyata, tetapi juga menikmati food corner yang telah disiapkan dan memungkinkan dapat mencicipi hidangan terbaik dari tim kuliner ASTON Hotels.

    Bagi pasangan yang sudah pasti akan melangsungkan pernikahan, Wedding Open House menawarkan gimmick istimewa seperti emas ANTAM seberat 2 gram, dekorasi pernikahan gratis, dan paket Honeymoon di Royale Kamuela by Aston Ubud Bali.

    Cluster Public Relations Manager ASTON Anyer, ASTON Cilegon, dan ASTON Serang, Luna Feritha, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sengaja dihadirkan untuk memberikan inspirasi bagi pasangan yang akan menikah.

    “Acara ini memberikan inspirasi yang melimpah bagi pasangan yang akan menikah. Mereka dapat melihat secara langsung dekorasi, baju pengantin, dan bahkan melakukan uji makanan sebagai menu resepsi pernikahan, semua dengan penawaran yang sayang untuk dilewatkan,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, bagi tamu yang berencana melangsungkan pernikahan di daerah Cilegon dan Anyer, mereka dapat memilih paket pernikahan di ASTON Hotels sesuai dengan keinginan mereka. Berikut adalah paket pernikahan yang ditawarkan oleh ASTON Hotels Cluster Banten:

    ASTON Anyer Beach Hotel: IDR 348,000 nett/orang
    ASTON Cilegon Boutique Hotel: IDR 328,000 nett/orang
    ASTON Serang Hotel & Convention Center: IDR 298,000 nett/orang.
    Paket tersebut sudah termasuk:

    Inklusif:

    Penggunaan tempat selama 3 jam
    Penggunaan tempat untuk pertemuan teknis
    Uji makanan untuk 6 orang
    Makanan prasmanan termasuk 1 jenis pembuka, 1 jenis sup, 5 jenis makanan utama, 4 jenis makanan penutup, dan pilihan food stall. Minuman meliputi air mineral, soft drink, atau jus free flow.
    Centerpiece standar
    Buku tamu dan pena
    Chocolate Fountain
    Layar dan Projector LCD
    Sistem suara standar beserta 4 mikrofon
    Penggunaan listrik sampai dengan 5,000 watt
    Priveleges:

    Romantic Dinner untuk pasangan pengantin
    1 malam menginap di kamar Suite untuk pasangan pengantin, termasuk sarapan pagi untuk 2 orang
    1 malam menginap di kamar standard, termasuk sarapan pagi untuk 2 orang
    Kamar untuk merias
    Pengambilan foto gratis
    Parkir gratis untuk 10 kendaraan
    Harga kamar spesial untuk keluarga dan kerabat.
    Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

    ASTON Anyer: 0254 849 5060
    ASTON Cilegon: 0254 7874 000
    ASTON Serang: 021 3000 1116 Atau melalui Whatsapp Business:
    ASTON Anyer: 0819 1096 3509
    ASTON Cilegon: 0813 8015 0006
    ASTON Serang: 0851 7426 0775

    Kunjungi situs web resmi www.astonhotelsinternational.com dan ikuti perkembangan terbaru melalui akun Instagram resmi @astonanyer, @astoncilegonboutiquehotel, dan @astonserang.

    “Mari bergabung bersama ASTON Hotels dalam merayakan pernikahan dengan elegansi dan kenangan yang tak terlupakan,” tandas Luna. (MUF)

  • Sambut Natal dan Tahun Baru, Telkomsel Hadirkan Poin Festival 2023

    Sambut Natal dan Tahun Baru, Telkomsel Hadirkan Poin Festival 2023

    TANGERANG, BANPOS – Dalam rangka menyambut perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Telkomsel  kembali menghadirkan Poin Festival 2023. Sebagai digital lifestyle enabler terkemuka di Indonesia, perhelatan ini juga digekar sebagai ajang penyampaian apresiasi kepada seluruh pelanggan setia Telkomsel dan IndiHome di Summarecon Mall Serpong pada tanggal 15-17 Desember 2023.

    Diketahui, Poin Festival 2023 membawa sejumlah program dan kegiatan menarik, dalam rangka memberikan keseruan dan keuntungan tambahan bagi pelanggan di penghujung tahun. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Telkomsel dalam memberikan pelayanan terbaik secara berkelanjutan kepada pelanggan, dengan menyediakan beragam produk dan layanan unggulan.

    Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng, menyatakan bahwa Poin Festival 2023 hadir sebagai bentuk terima kasih atas kepercayaan pelanggan yang telah setia menggunakan produk dan layanan yang telah dihadirkan.

    “Ini sejalan dengan semangat Telkomsel yang berfokus pada kenyamanan pelanggan, mengedepankan prinsip customer-centricity, dan menambahkan keseruan dalam menyambut Natal 2023 serta Tahun Baru 2024.” ujarnya.

    Gelaran Poin Festival 2023 memberikan pelanggan kesempatan untuk menikmati berbagai rewards dan program menarik dengan menukarkan Telkomsel Poin dan Poin myIndiHome. Program ini dibuka dengan Lucky Draw bagi pelanggan Telkomsel dan IndiHome mulai 1 November hingga 31 Desember 2023.

    Melalui penukaran poin, pelanggan berkesempatan memenangkan hadiah utama berupa 1 unit mobil BMW 320i, 4 unit mobil Yaris Cross, 4 unit motor Vespa matic, 12 unit Yamaha N-Max, 12 unit iPhone 15 Pro, 101 unit Samsung Galaxy A24, dan 150 unit Samsung Galaxy A04S. Pelanggan dapat menukarkan poin melalui aplikasi MyTelkomsel atau myIndiHome. Pengundian pemenang akan dilaksanakan pada 24 Januari 2024 dan diumumkan melalui situs resmi www.telkomsel.com dan media cetak nasional.

    Poin Festival 2023 tidak hanya menghadirkan program menarik, tapi juga offline event di Summarecon Mall Serpong pada 15-17 Desember 2023. Acara tersebut dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, termasuk Poin Jajan Festival yang memungkinkan pelanggan menukarkan poin di tenant lokal yang menyediakan beragam kuliner selama acara berlangsung.

    Tak hanya itu, Telkomsel juga menyelenggarakan Poin Festival dan Konser Akhir Tahun 2023 dengan pertunjukan musik dan hiburan dari musisi dan artis ternama seperti Kaleb J, Cokelat, Vierratale, Seventeen, dan D’Masiv. Dengan rangkaian program yang beragam dan menarik, Telkomsel berhasil menciptakan suasana kebahagiaan dan semangat menyambut Natal 2023 serta Tahun Baru 2024 bagi pelanggan setianya.

    Dalam rangka memberikan apresiasi lebih kepada pelanggan setianya, Telkomsel menggelar Telkomsel Prestige Appreciation. Kolaborasi dengan BenihBaik & Kitabisa ini mengajak pelanggan untuk berbagi melalui program Poin Donasi, kemudian pelanggan juga dapat menukarkan 50 poin yang setara dengan donasi Rp5.000 untuk memberikan pengobatan gratis dan tanam pohon durian bawor.

    Selanjutnya, berbagai program lain seperti Redeem on The Spot Telkomsel Siaga dan berbagai diskon menarik juga disediakan untuk pelanggan Telkomsel dan IndiHome. Cuan Hepi End of Year memberikan diskon khusus untuk berbelanja di e-commerce, sementara Poin Smartphone Discount memberikan potongan harga hingga Rp600 ribu untuk pembelian smartphone di Tshop melalui promo device bundling. (MUF)

  • Ulama di Banten Deklarasi Menangkan Prabowo-Gibran Di Pilpres 2024

    Ulama di Banten Deklarasi Menangkan Prabowo-Gibran Di Pilpres 2024

    PANDEGLANG, BANPOS – Ratusan ulama dan kyai di Banten menggelar deklarasi mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai Capres-Cawapres 2024, usai melakukan ijtihad bersama. Pada kesempatan tersebut, para ulama dan kyai juga menggelar doa bersama untuk kemenangan Capres-Cawapres nomor urut 2 tersebut.

    Diantara tokoh ulama dan kyai yang hadir dalam deklarasi tersebut yaitu KH Asep Nafis Bustomi dari Pesantren Al Hidayah Cisantri, KH Neni Sanja dari Riyadul Alfiyah Kadu Kaweng, KH. Ocep Sonhaji, Al Ubad Kadomas, hingga keluarga bssar Mama Wirga Citundun.

    “Oleh karena hasil ijtihad kami seperti itu, kami putuskan bahwa ulama se-Banten dan tokoh-tokoh yang hadir pada hari ini, mendeklarasikan untuk kemenangan bapak Prabowo Subianto dan mas Gibran Rakabuming Raka,” ujar Ocep Sonhaji, usai deklarasi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (16/12).

    Ocep Sonhaji mengaku, pilihannya mungkin berbeda dengan keputusan ulama atau kyai lainnya. Meski demikian, ia menghargai perbedaan pendapat tersebut.

    Menurutnya, apabila nanti Prabowo dan Gibran terpilih menjadi pemimpin Indonesia, mereka menyerahkan masa depan negara kepada mereka. Kepemimpinan Prabowo dan Gibran dianggap saling melengkapi dan bisa saling bergotong-royong, untuk membangun Indonesia menuju 2045.

    “Kami percayakan sepenuhnya kepada bapak Prabowo Subianto untuk menjadi pemimpin bangsa yang akan datang, yaitu tahun 2024. Semoga ini menjadikan semangat kepada bapak Prabowo dan mas Gibran untuk menjadi presiden Republik Indonesia,” tuturnya.

    Doa dan deklarasi dari ulama dan kyai Banten yang telah melakukan ijtihad, diharapkan bisa menjadi penyemangat keduanya dalam berkontestasi di Pilpres 2024.

    “Kami tokoh dan ulama Banten, dengan ini mendeklarasikan diri, kami siap mendukung dan memenangkan pasangan calon presiden bapak Prabowo Subianto dan mas Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden 2024-2029,” ucap Ocep Sonhaji dalam pembacaan ijtihad dan deklarasi.

    Koordinator Gerakan Banten Nyata (GBN), Faisal Dudayef, mengungkapkan bahwa hasil ijtihad, doa serta dukungan ulama dan kyai se-Banten menambah semangat relawan Milenial untuk memenangkan capres cawapres nomor urut dua di Pilpres 2024 nanti.

    “Ini tentu menjadi energi positif bagi Gerakan Banten Nyata untuk berkegiatan kedepan. Ini menjadi semangat kita sebagai kaum muda yang ada di Gerakan Banten Nyata untuk terus menenangkan Prabowo-Gibran, khususnya di Banten,” ujarnya.

    Faisal mengakui bahwa doa restu dari ulama dan kyai Banten, diyakini mempermudah serta meringankan langkah kaki mereka untuk suksesi pada 14 Februari 2024 nanti.

    “Dan ini menjadi titik awal perjuangan Gerakan Banten Nyata dalam menenangkan Prabowo-Gibran. Semoga restu dan doa para alim ulama menyertai kami dalam berkegiatan yang bertujuan untuk menenangkan Prabowo-Gibran di Banten,” tandasnya. (MUF)

  • Perumnas Jajaki Kerja Sama dengan PT ITJ Guna Optimalisasi dan Integrasikan Area Publik

    Perumnas Jajaki Kerja Sama dengan PT ITJ Guna Optimalisasi dan Integrasikan Area Publik

    JAKARTA, BANPOS – Kebutuhan hunian di kota-kota besar, termasuk Jakarta, menjadi salah satu topik utama dalam permasalahan backlog hunian nasional.

    Adanya keterbatasan lahan dan kepadatan penduduk menjadi sebagian faktor dari permasalahan tersebut. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan kepadatan penduduk di Ibukota adalah yang tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 16.125 jiwa per kilometer2.

    Melihat persoalan tersebut, Perumnas sebagai BUMN pengembang hunian masyarakat gencar melakukan berbagai inovasi, termasuk salah satunya mengembangkan hunian high rise dengan konsep transit-oriented di wilayah Jabodetabek.

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS pada Jumat (15/12).

    “Hunian high rise dapat menjadi solusi pada kebutuhan hunian di kota yang kepadatan penduduknya sangat tinggi. Maka dari itu, hunian berkonsep TOD yang diinsiasi Perumnas sudah sepatutnya menjadi tren pembangunan hunian secara berkelanjutan di kota besar,” ujarnya.

    Budi pun menambahkan, Perumnas akan terus aktif melakukan pengembangan hunian di kota besar, termasuk salah satunya menjajaki kerja sama dengan berbagai instansi & stakeholder terkait.

    Adanya kolaborasi yang terjalin bertujuan untuk menciptakan solusi terhadap berbagai permasalahan yang terfokus pada kota-kota besar.

    Setelah sebelumnya berkolaborasi dengan berbagai instansi BUMN dalam pembangunan hunian berkonsep TOD, kali ini Perumnas menjalin kerja sama dengan anak usaha PT MRT yaitu PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) dalam mengembangkan kawasan berorientasi transit dan sekitarnya.

    Penandatanganan kerja sama kedua instansi dilakukan oleh Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Imelda Alini Pohan, dan Direktur Utama ITJ, Yulham Ferdiansyah Roestam di Samesta Mahata Tanjung Barat (11/12).

    “Kerja sama yang kami jalin dengan PT Integrasi Transit Jakarta nantinya akan terfokus ke beberapa hal, namun utamanya adalah dalam bentuk aktivasi ruang baik ruang terbuka hijau, area komersial berupa pop up store maupun aktivasi ruang yang kaitannya dengan optimalisasi lahan, aset idle dan inventori perumnas lainnya yang dapat dikerjasamakan melalui skema kemitraan revenue ataupun profit sharing,” ujar Imelda.

    Kerja sama dengan PT ITJ merupakan bukti proaktifnya Perumnas dalam memahami tren preferensi masyarakat khususnya generasi muda dalam bepergian di Ibukota.

    Lokasi hunian yang strategis dan mudah dijangkau transportasi umum, ditambah fasilitas mumpuni menjadikan hunian berkonsep TOD salah satu tren hunian yang perlu dikembangkan di kota-kota besar.

    Imelda pun menambahkan sebagai pilot project pada kerja sama ini, Perumnas dan PT ITJ akan fokus dalam mengembangkan ruang terbuka hijau di Apartemen Samesta Mahata Tanjung Barat, dan tidak menutup kemungkinan dilanjutkannya kolaborasi yang sama di hunian Perumnas lainnya.

    Melanjutkan tren positif hunian berorientasi transit, Perum Perumnas dan PT ITJ akan berberupaya menggabungkan berbagai macam fungsi dalam satu kawasan. Fungsi yang tidak hanya terfokus pada hunian semata, namun juga akses dan peningkatan sarana kegiatan publik yang jauh lebih aksesibel serta ramah lingkungan.

    “Melalui kolaborasi ini, Perumnas akan melanjutkan perannya dalam membangun hunian pada cakupan pasar yang lebih luas. Bersama PT ITJ, kami akan mencoba merealisasikan potensi pengembangan kawasan terorientasi transit di tengah kota Jakarta dengan pembangunan hunian yang dipadupadankan dengan tata ruang dan moda transportasi perkotaan,” tandas Budi. (DZH)

  • Pastikan Ketersediaan Bahan Produksi Beras Jelang Nataru, Kawasan Industri Terpadu Wilmar Disidak

    Pastikan Ketersediaan Bahan Produksi Beras Jelang Nataru, Kawasan Industri Terpadu Wilmar Disidak

    SERANG, BANPOS – Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, meninjau Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW), khususnya PT Wilmar Padi Indonesia – Serang untuk memastikan ketersediaan produksi beras menjelang natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru).

    “Kunjungan ini punya keterkaitan kuat mengenai hal tersebut, karena menjelang natal dan tahun baru ini akan naik tingkat konsumsinya. Seperti beras dan lainnya,” ungkap Al Muktabar usai meninjau Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW) di Kabupaten Serang, Jumat (15/12).

    “Dan tadi disampaikan oleh Wilmar ketersediaan beras untuk produksi cukup hingga akhir tahun ini,” sambungnya.

    Selain itu, Al Muktabar juga mengatakan kunjungan tersebut untuk memastikan kemampuan produksi beras di Provinsi Banten. Salah satunya yang diproduksi oleh PT Wilmar Padi Indonesia – Serang.

    “Ini bagian upaya kita Pemprov Banten untuk mengecek kemampuan pangan kita, jika produk hulu kita terjamin dengan baik. Maka ketahanan pangan kita dapat kuat, bahkan ditingkatan tentu bisa mencapai kedaulatan pangan khususnya pada beras,” katanya.

    Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga melihat secara langsung proses produksi beras yang dilakukan PT Wilmar Padi Indonesia – Serang dengan menggunakan teknologi berkualitas tinggi.

    “Jadi siklusnya luar biasa dan itu juga untuk memastikan mutu yang dihasilkan dapat terukur,” imbuhnya.

    Sementara, Head Industial Estate of Wilmar Indonesia & BD. Wilmar Group Indonesia Byron Oswald Salim merasa bangga atas kunjungan yang dilakukan Pj Gubernur Banten ke Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW).

    “Ini menjadi momen yang berharga bagi kami atas kunjungan Pj Gubernur Banten, tadi kami juga menyampaikan proses produksi dari awal sampai akhir, terutama di PT Wilmar Padi Indonesia-Serang,” ujarnya.

    Ia juga menyampaikan, hingga akhir tahun ini ketersediaan bahan produksi khususnya untuk komoditas beras cukup.

    “Kami rasa ketersediaan cukup dan kami berharap ketahanan pangan di Provinsi Banten dapat lebih baik lagi kedepannya,” pungkasnya. (RUS)

  • Wujudkan Indonesia Emas, RKPD 2025 Provinsi Banten Harus Mampu Menjawab Tantangan

    Wujudkan Indonesia Emas, RKPD 2025 Provinsi Banten Harus Mampu Menjawab Tantangan

    SERANG, BANPOS – Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, memberikan arahan pada Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten tahun 2025 di salah satu hotel berbintang lima, Jumat (15/12).

    Dalam arahannya, Al Muktabar mengungkapkan RKPD tahun 2025 harus bisa menjawab berbagai isu yang saat ini berkembang guna mewujudkan masyarakat Banten sejahtera.

    “Prioritas pembangunan dalam RKPD 2025 antara lain: Dari mulai penyiapan SDM unggul, hilirisasi serta pengentasan pengangguran,” kata Al Muktabar.

    Penyiapan SDM unggul itu, lanjutnya, bisa diterjemahkan dalam program peningkatan sekolah yang berbagai vokasi serta adanya hubungan kerja antara dunia pendidikan dengan ketersediaan lapangan kerja pada industri dan seterusnya.

    “Yang harus kita perkuat, hubungan formal antara industri dengan penyiapan lapangan kerja ini. Tidak hanya sebatas pada job fair, tapi kedepan ini harus benar-benar tertata. Misalnya kita sudah mulai membuka SMKN dengan jurusan kimia dasar di Cilegon yang banyak dibutuhkan industri di sana. Lalu SMKN Pariwisata, perhotelan dan tata boga di Kabupaten Pandeglang. Itu sudah kita mulai,” ujarnya.

    Dengan penyiapan SDM yang unggul ini, tambah Al Muktabar, maka banyak tenaga lokal yang terserap di dunia industri. Belum lagi dengan hilirisasi dari ribuan industri hulu yang ada di Banten. Misalnya industri kimia di Kota Cilegon, dimana jika dioptimalkan hilirisasinya.

    “Ini juga akan kita dorong dan peran UMKM menjadi kata kuncinya yang harus bisa berperan aktif di situ,” ucapnya.

    Menurut Al Muktabar, Provinsi Banten dengan bonus kewilayahannya menjadi tujuan favorit para investor untuk berinvestasi. Fasilitas yang memadai serta infrastruktur yang terus membaik menjadikan Banten tujuan utama berinvestasi.

    Diakui Al Muktabar, penyediaan lapangan kerja ini merupakan problem dasar yang dihadapi dari berbagai indikator makro yang kita Analisa, dan ruang itu harus kita dekati dengan komprehensif dan pentahelix.

    “Dan disitulah pemerintah harus hadir,” imbuhnya.

    Di tempat yang sama Wakil Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim mengungkapkan, upaya pemprov melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, melalui RKPD.

    Pemerintah daerah, secara prinsip menyusun rencana program pembangunan melibatkan semua lapisan masyarakat hadir pd FKP RKPD 2025.

    “Beliau memberikan ruang kepada masyarakat, Juga DRPD dengan pokok pikirannya untuk memberikan masukan agar bagaimana proses pembangunan ini bukan hanya dari atas tapi juga ide gagasan dari bawah, Pak Pj Gubernur mengakomodir semua itu,” katanya.

    Selanjutnya, langkah yang harus diapresiasi oleh DPRD Banten bahwa pemimpin yang mengakomodir dari bawah keterkaitan dengan proses pembangunan ini.

    Apa yang disampaikan tadi tentang hilirisasi itu sangat penting karena itu bukan hanya penguatan pemberdayaan SDA yang tetapi juga penguatan terhadap pemberdayaan masyarakat yang pada akhirnya bisa menurunkan tingkat pengangguran. Apalagi sumber daya alam maupun manusia kita luar biasa.

    “Dari mulai laut, pariwisata, industri serta bahan baku, Itu sangat luar biasa yang sedang ditata dalam rangka menuju masyarakat Banten sejahtera,” ucapnya. (RUS)

  • Wujudkan Kemandirian Fiskal Provinsi Banten Melalui Optimalisasi Pendapatan

    Wujudkan Kemandirian Fiskal Provinsi Banten Melalui Optimalisasi Pendapatan

    SERANG, BANPOS – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banten menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Pelayanan dan Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Upaya menggandeng semua pihak untuk mewujudkan kemandirian fiskal melalui optimalisasi pendapatan asli daerah.

    Plt Kepala Bapenda Banten, Deni Hermawan, kemarin, menyampaikan bahwa pengoptimalan pelayanan dan penerimaan pajak di Provinsi Banten ini mampu dimaksimalkan dari segala komponen. Aksi tersebut dinilai mampu meningkatkan pendapatan daerah secara masif.

    “Optimalisasi pendapatan intinya bukan hanya Bapenda yang bergerak. Namun didukung dengan kapasitas dan fungsi dari OPD lain yang bisa sama-sama beriringan saling mendukung dan melengkapi,” ungkap Deni.

    Ia menyebutkan bahwa target pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp12,062 triliun, dengan Rp8.877 triliun berasal dari Pajak Asli Daerah (PAD), yang mana sisanya merupakan retribusi daerah, pendapatan transfer dan pendapatan lain-lain yang sah.

    “Banyak hal yang dapat dilakukan dalam optimalisasi pendapatan kita ini, kolaborasi antar OPD sesuai tugas dan fungsi. Misalnya BKD menyiapkan data pegawai yang memiliki wajib pajak, Diskominfo wewenang dalam melayani masyarakat melalui pelayanan digitalnya seperti penggunaan aplikasi pajak, serta OPD lain yang saling bahu membahu melakukan manajemen supaya pendapatan kita naik,” jelas Deni.

    Deni juga menekankan pentingnya untuk selalu bersinergi dengan optimalisasi teknologi. Menurutnya hal tersebut memberikan kemudahan untuk terus berusaha serta berinovasi demi kemudahan layanan masyarakat.

    “Dan saat ini kita juga telah berinovasi dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dengan beberapa layanan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,” ungkapnya.

    Ia menyebutkan, salah satu penggunaan TIK dalam pengoptimalan pendapatan daerah diantaranya melalui https://infopkb.bantenprov.go.id/p_infopkb.php. Melalui link ini, masyarakat mampu mengetahui pajak yang wajib dibayarkan.

    Deni menambahkan, upaya kolaborasi ini juga diharapkan mampu menciptakan sekaligus menjaga stabilitas pendapatan daerah. Yang mana, hal tersebut dilaksanakan dengan cara menekankan dan mencermati isu lokal, global, maupun nasional.

    “Intinya pemahaman yang sama bahwa kita punya tanggung jawab menyebarluaskan kepada masyarakat. Dan ini tugas bersama terus berupaya melakukan kegiatan yang berdampak pada ekonomi dan keuangan daerah,” pungkasnya. (RUS)