Penulis: Diebaj Ghuroofie

  • Sulap Sampah Plastik Jadi BBM, Warga Cilegon dan Serang Terbantu Adanya IPST ASARI

    Sulap Sampah Plastik Jadi BBM, Warga Cilegon dan Serang Terbantu Adanya IPST ASARI

    CILEGON, BANPOS – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk terus mendorong pengolahan sampah yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan penerapan circular economy terhadap pengolahan sampah dalam bentuk peningkatan sistem pengumpulan dan pemilahan sampah.

    PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah mengembangkan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas masyakarat melalui Industri Pengelolaan Sampah Terpadu – Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) di Lingkungan Serdag, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

    IPST ASARI memiliki cakupan pengumpulan sampah plastik rumah tangga hingga 1 kelurahan dengan kapasitas 8 ton sampah plastik perbulan.

    Sebanyak lebih dari 2.800 masyarakat telah berpartisipasi untuk mengumpulkan sampah plastiknya, di mana sampah plastik bernilai tinggi akan dijual ke industri daur ulang, sedangkan sampah plastik bernilai rendah akan diproses menjadi bahan bakar melalui sistem pirolisis.

    Selain menampung sampah-sampah plastik rumah tangga, IPST ASARI menyulap sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

    Melalui IPST ASARI, Chandra Asri berkolaborasi dengan KSM Sehati Maju Bersama, untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM plas, setara dengan minyak tanah, bensin, dan solar.

    Produk BBM yang dihasilkan akan digunakan kembali oleh nelayan sekitar untuk bahan bakar kapal serta digunakan masyarakat untuk bahan bakar memasak sehari-hari.

    Seorang warga sekaligus tim penggerak PKK, Wartini mengaku terbantu dengan adanya IPST ASARI di lingkungannya.

    “Dengan adanya IPST ASARI ini tentunya sangat terbantu, pertama pengangkutan sampahnya, yang sudah kita pisahkan dari rumah masing-masing,” ujarnya saat ditemui di lokasi beberapa waktu lalu.

    Menurut Wartini, kini warga tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk membuang sampah, ataupun mengeluarkan biaya upah angkut sampah.

    Sebab dengan adanya IPST ASARI, warga bisa memanfaatkan sistem pengangkutan sampah secara gratis oleh petugas.

    “Setidaknya yang seharusnya setiap bulan mengeluarkan uang untuk bayar pengangkutan sampah, dengan adanya ini kita tidak mengeluarkan iuran,” tuturnya.

    Dikatakan Wartini, warga setempat selalu mendapatkan bingkisan THR berupa sembako, setiap tahunnya.

    “Selain itu, kita juga dapat bbm plas dari pengelolaan sampah plastik dan bonusnya lingkungan bersih, sehat dan masyarakat juga jadi peduli terhadap lingkungannya,” ujarnya.

    Salah satu nelayan di pesisir Pantai Pangaradan, Desa Anyar, Kabupaten Serang, Sunaji mengatakan, program ini sangat membantu masyarakat nelayan dan pelaku usaha rumahan di wilayahnya.

    Karena dengan berkolaborasi melalui program ini, kata dia, ikut membersihkan sampah, masyarakat juga tidak hanya berkontribusi menjaga kebersihan laut di tempatnya mencari nafkah, akan tetapi juga mendapat keuntungan mendapatkan BBM Plas gratis dari hasil olahan sampah yang telah dikumpulkan.

    “Laut sudah menjadi bagian dari kehidupan saya dan menjadi sumber nafkah untuk keluarga kecil saya. Kini, bersama Chandra Asri saya mendapat dua manfaat yaitu mendapatkan BBM Plas yang diolah dari sampah plastik yang saya kumpulkan sekaligus merawat laut yang menjadi tempat saya mencari nafkah,” tutur Sunaji.

    Terpisah, Penjual gorengan penerima manfaat, Yusnita mengungkapkan, minyak tanah Plas yang Chandra Asri berikan tak hanya bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Tetapi juga menjadi pengganti minyak tanah untuk mata pencahariannya di warung.

    “Saya berterima kasih kepada Chandra Asri yang telah menginisasi program SAGARA yang bisa mengubah sampah plastik di lingkungan saya menjadi BBM,” ucapnya.

    Sementara itu, Legal, External Affairs and Circular Economy Director PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Edi Rivai menyampaikan sejak beroperasi pada akhir tahun 2018, IPST ASARI telah mengelola lebih dari 14.000 kilogram sampah plastik dan mendistribusikan BBM Plas sebagai bentuk manfaat yang diterima oleh para masyarakat yang telah menyetorkan sampahnya kepada IPST ASARI.

    Dikatakan Edi, BBM Plas tersebut digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak, pergi melaut dan lainnya.

    “Pilot Project tersebut juga kami kembangkan dengan kolaborasi bersama para nelayan dan warga pesisir yang ada di sekitar Pabrik Chandra Asri melalui program SAGARA,” ujar Edi.

    Lebih lanjut Edi mengungkapkan, kolaborasi IPST ASARI dengan masyarakat bertujuan untuk mengurangi dan mencegah sampah plastik yang tersebar ke lautan karena tidak dikelola secara baik.

    “Melalui kerja sama dengan Bank Sampah Digital (BSD), kami mengedukasi warga di wilayah Anyer untuk mulai memilah sampah dari rumah masing-masing dan hasil pilahan tersebut ditukarkan menjadi tabungan yang dapat digunakan untuk keperluan mereka masing-masing,” imbuhnya.

    Sampah plastik yang bernilai rendah akan disalurkan ke IPST ASARI dan dikembalikan kepada warga dalam bentuk BBM Plas untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.

    “Kami juga mengharapkan dukungan insentif dari pemerintah, baik secara fiskal maupun dukungan teknis dari lembaga riset industri, yang dapat mendukung upaya-upaya IPST ASARI untuk dapat mandiri secara komersil, maupun secara teknis,” ungkap Edi.

    Saat ini, ada banyak tantangan-tantangan teknis dan komersial seperti tingginya biaya operasional, dukungan teknis dari kepakaran bahan bakar minyak dan lain-lain yang sangat dibutuhkan oleh IPST ASARI untuk terus bertumbuh secara mandiri.

    Program yang dilakukan oleh PT Chandra Asri mendapatkan apresiasi dari Walikota Cilegon Helldy Agustian. Ia menjelaskan sampah plastik yang selama ini menjadi persoalan serius tersebut akan diolah menjadi produk berdaya guna seperti bensin.

    “Tentunya kami sangat mengapresiasi program yang dilakukan Chandra Asri,” ujarnya.

    Pengolahan sampah menjadi bagian dari konsentrasi pemerintah karena selama ini sampah-sampah di Kota Cilegon sudah menumpuk di lahan pembuangan seluas lima hektar.

    Helldy berharap dengan inovasi IPST ASARI yang mampu mengolah sampah plastik menjadi manol atau bahan bakar seperti bensin, minyak tanah, ataupun solar ini, permasalahan sampah di Kota Cilegon bisa segera teratasi.

    Selain itu, konsep ekonomi sirkular mampu mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan perekonomian warga.

    Selain Walikota Cilegon, Kementerian Perindustrian juga mengapresiasi langkah pengelolaan sampah dari Chandra Asri yang melibatkan masyarakat sekitar pabrik.

    “Kami mengapresiasi komitmen PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk berinisiatif dalam pengelolaan sampah plastik berbasis sirkular ekonomi. Kami juga mengundang partisipasi aktif dari industri plastik lainnya untuk berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia,” tutur Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Ignatius Warsito saat ditemui di IPST ASARI di Lingkungan Serdag, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Rabu (19/10) lalu.

    Warsito menilai, pengelolaan sampah nasional yang sesuai dengan masyarakat adalah pendekatan circular economy dengan konsep yang didasarkan pada prinsip pemanfaatan kembali untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi.

    “Dengan penerapan circular economy, sumber daya yang tersedia akan terus termanfaatkan melalui penggunaan material yang terus berputar dalam suatu lingkaran ekonomi sehingga dapat digunakan secara terus-menerus,” jelasnya.

    “Implementasi IPST ini juga merupakan salah satu contoh nyata dari implementasi extended producer responsibilities (EPR) untuk mengurangi sampah plastik yang tidak terkelola di Indonesia yang juga sejalan dengan target pemerintah dalam mengurangi penumpukan sampah di TPA dan sampah terbuang ke lautan hingga 70 persen pada tahun 2025 melalui pendekatan ekonomi sirkular,” ucap Warsito.

    Seperti diketahui, implementasi IPST ASARI ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan untuk meminimalisasi sampah plastik agar tidak terbuang ke lautan dengan mengadopsi pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG).

    Selain itu, masyarakat diberikan pelatihan dan penguatan kapasitas sehingga diharapkan nantinya mereka dapat mengelola industri pengelolaan sampah ini secara mandiri.

    Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat yang telah menetapkan target nasional pengurangan sampah sebanyak 30 persen dan penanganan sampah sebanyak 70 persen pada tahun 2025 serta pengurangan 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025.

    Selain itu, perusahaan juga berkomitmen memberikan ruang bagi setiap generasi untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat dengan mengkampanyekan #IndonesiaAsri.

    Komitmen tersebut merupakan inisiatif perusahaan dengan membangun cara pandang masyarakat, agar memiliki wawasan tentang lingkungan yang berkelanjutan selaras dengan poin-poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

    Kampanye ini bertujuan menginspirasi seluruh pemangku kepentingan, agar bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih asri dalam setiap lini kehidupan, agar kelak dapat memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang. (LUK)

  • Keren! Sampah Kabupaten Serang Bakal Langsung Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomis

    Keren! Sampah Kabupaten Serang Bakal Langsung Disulap Jadi Barang Bernilai Ekonomis

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mulai menggunakan alat pengolah sampah terpadu berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) dan incenerator.

    Peresmian penggunaan alat ini dilakukan langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Tempat Pengelolahan Sampah Terpadu (TPST) Kibin, Jumat (15/12).

    “Alhamdulillah, kami sudah melakukan uji coba mesin pengolah sampah jenis incinerator dan RDF. Sampah diolah sehingga punya nilai ekonomi atau bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat dan industri,” kata Tatu kepada wartawan.

    Uji coba dimulai dari Kecamatan Kibin untuk pengolahan sampah Kabupaten Serang bagian timur. Terdapat 2 mesin incinerator dan 2 RDF. Setiap satu incinerator mampu mengolah sampah hingga 20 ton per hari. Sementara satu RDF bisa mengolah sampah 10-15 ton per hari.

    Menurut Tatu, keberadaan sejumlah mesin pengolah sampah terpadu tersebut, belum menyelesaikan masalah sampah di 29 kecamatan. Sebab menurut data Dinas Lingkungan Hidup, produksi sampah masyarakat dari 29 kecamatan mencapai 1.200 ton per hari.

    “Dimulai di Serang timur karena punya sampah yang lebih besar. Sistem ini akan kami lanjutkan di kecamatan-kecamatan lain supaya persoalan sampah bisa terselesaikan,” ujar politisi Partai Golkar ini.

    Secara sederhana, melalui TPST Kibin, sampah akan diolah oleh mesin incinerator dan RDF dengan pemilahan melalui bak penampungan sampah.

    Dengan incinerator, sampah akan dibakar dengan suhu tertentu sehingga menjadi abu, selanjutnya bisa dibuat menjadi batako. Dengan sistem teknologi, tidak ada polusi ke udara dari sistem pembakaran ini.

    Kemudian untuk mesin RDF, sampah diolah dan diberi campuran pengering untuk menghasilkan bahan baku campuran batu bara.

    Sampah hasil pengolahan mesin RDF, bisa dijual ke industri yang dalam proses produksinya menggunakan batu bara.

    “Catatan saya sebagai kepala daerah, saya meminta pemerintah desa untuk mempunyai bank sampah. Sebab untuk logam dan kaca, tidak bisa masuk ke TPST Kibin ini. Intinya, pengolahan dan penyelesaian sampah harus dilakukan seluruh masyarakat, mulai dari desa, camat, dan pemda,” tegasnya.

    Pembangunan dan pengadaan alat pengolah sampah terpadu ini tidak murah. Untuk TPST Kibin, Pemkab Serang mengeluarkan anggaran hingga Rp 4,5 miliar. Hasilnya hanya mampu mengolah sampah rata-rata 40 ton perhari.

    Tatu menilai, perlu keterlibatan perusahaan swasta untuk mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi. Sebab dengan produksi sampah 1.200 ton per hari dari masyarakat, dibutuhkan sekira 60 mesin.

    “Anggarannya bisa di atas satu triliun rupiah. Cukup berat jika mengandalkan APBD, karena banyak kebutuhan dasar masyarakat yang juga harus diselesaikan. Semoga ke depan, ada pihak swasta yang bergabung, dan membangun TPST berkapasitas besar,” tandasnya. (DZH)

  • Gelar Pelatihan Jurnalistik, PWI Kabupaten Tangerang Tingkatkan Kompetensi Anggotanya

    Gelar Pelatihan Jurnalistik, PWI Kabupaten Tangerang Tingkatkan Kompetensi Anggotanya

    KABUPATEN TANGERANG, BANPOS – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang terus berupaya meningkatkan kompetensi anggotanya dalam melahirkan karya-karya jurnalistik. Salah satunya dengan menggelar pelatihan jurnalistik bagi anggotanya.

    Pelatihan jurnalistik merupakan realisasi dari program Akademi Komunikasi PWI Kabupaten Tangerang. Pelatihan jurnalistik bagi anggota tersebut berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (15-16/12).

    Selama dua hari tersebut, peserta dibekali pengetahuan, keterampilan, serta pembentukan sikap sebagai wartawan profesional.

    Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sri Mulyo, mengatakan bahwa peningkatan kompetensi anggota menjadi fokus program organisasi profesi pewarta tertua di Kabupaten Tangerang ini.

    “Program Akademi Komunikasi kami rancang sebagai wahana menggembleng para anggota, khususnya anggota muda agar kompetensinya terus meningkat,” ujarnya.

    Materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut meliputi aspek pengetahuan, di antaranya sejarah pers dan PWI, undang-undang pers, pedoman pemberitaan ramah anak, standar kompetensi wartawan, konvergensi media dan perkembangan teknologi informasi.

    Kemudian pada aspek sikap, peserta pelatihan mendapatkan materi dari para narasumber seputar kode etik jurnalistik.

    Sementara untuk aspek keterampilan, materi yang disampaikan mengenai teknik menulis untuk media online, teknik SEO untuk media online, teknik Podcast, dan teknik fotografi untuk media online.

    “Kami berharap pelatihan ini, selain mendapatkan pengetahuan baru, juga semakin mendalam penghayatan anggota PWI terkait kode etik wartawan, sehingga profesionalisme sebagai wartawan terus menjadi ruh dalam menjalankan profesi,” jelas Sri Mulyo.

    Selain pelatihan jurnalistik, lanjutnya, pada program tahun 2024 mendatang, PWI Kabupaten Tangerang juga berencana akan menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

    “Salah satu parameter wartawan profesional adalah sudah tersertifikasi melalui UKW, saat ini hampir 95 persen anggota PWI sudah dinyatakan kompeten, sehingga tinggal peningkatan level bagi yang masih Muda dan Madya,” katanya.

    Dari pantauan, peserta tampak antusias menyimak pemaparan materi dan berdialog aktif dengan sejumlah narasumber. (ODI)

  • Harmony Residence Sabet Penghargaan FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023

    Harmony Residence Sabet Penghargaan FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023

    JAKARTA, BANPOS – PT Sinar Mulia Shansan, pengembang Perumahan Harmony Residence di Kota Serang kembali meraih penghargaan bergengsi di tingkat nasional.

    Kali ini, Perumahan Harmony Residence dianugerahi FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023, ajang penghargaan paling bergengsi bagi produk properti di Indonesia yang nantinya diikutsertakan pada ajang penghargaan kelas dunia FIABCI Prix d’Excellence Award.

    Anugerah ini diselenggarakan oleh FIABCI (Fédération Internationale des Administrateurs de Biens Conseils et Agent Immobiliers/Federasi Real Estate International) Indonesia dan Realestat Indonesia (REI).

    Penyerahan penghargaan digelar di Ballroom Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis, 14 Desember 2024.

    Anugerah FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023 diterima langsung Direktur Utama Harmony Residence Wang Weiping.

    Komisaris Harmony Residence, Roni H. Adali, mengungkapkan, pihaknya mengaku bangga mendapatkan penghargaan bergengsi dari FIABCI Indonesia dan REI.

    “Tentunya kami Harmony Residence merasa senang dan gembira karena memang peringkat gold kan peringkat tertinggi di ajang FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023,” ujar Roni H. Adali.

    “Dan saya berharap teman-teman yang lain menjadi inspirasi buat pengembang lainnya. Dengan diterimanya penghargaa ini kita di Harmony Residence tentunya akan terus meningkatkan kualitas baik rumah ataupun lingkungannya,” sambungnya.

    Ketua DPD REI Banten ini mengatakan, penghargaan yang diterima Harmony Residence merupakan penghargaan untuk yang ke tiga kalinya di ajang nasional.

    “Ini yang ketiga kali dan ini merupakan ajang tahunan dari FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023 dan tentunya saya berharap juga jadi nanti ke depannya REI Banten banyak yang ikut juga sehingga menambah semakin besarnya anggota REI Banten yang mempunyai kualitas rumah yang lebih baik,” terangnya.

    Lebih lanjut Roni mengatakan, sejumlah indikator penilai yang dilakukan oleh FIABCI Indonesia-REI Excellence Awards 2023 dilihat dari sisi konstruksi, desain perumahan, lingkungan, penghijauan dan angka penjualan unit.

    “Harmony 3 ini merupakan projek baru jadi penjualannya kita sudah akad 100 unit lebih. Dan pengembangan (perumahan) dari 5 hektar menjadi 10 hektar, sampai 15 hektar bahkan nanti menjadi 50 dan 10 hektar. Tapi tahun depan yang akan lebih banyak sekitar 500 unit,” pungkasnya. (ZIK)

  • Iti Ingin Menangkan Demokrat di Lebak dan Banten

    Iti Ingin Menangkan Demokrat di Lebak dan Banten

    LEBAK, BANPOS – Dalam rangka pemantapan kampanye para calon legislatif di daerah pilih Kabupaten Lebak, Ketua DPD Banten, Iti Octavia Jayabaya mengundang seluruh Caleg se-Lebak untuk hadir dikediamannya.

    Dalam kegiatan tersebut, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Lebak dan DPD Partai Demokrat Banten bersinergi guna memenangkan Pemilu 2024 di Bumi Multatuli dan Tanah Jawara ini.

    Ketua DPD Partai Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya terjun langsung membakar semangat Calon Anggota Legislatif (Caleg) Demokrat DPRD Lebak dan DPRD Banten.

    Iti yakin, dengan kerja keras dan kerja cerdas mendekati masyarakat, Caleg Demokrat Lebak dan Banten dapat memenangkan kontestasi di 2024.

    “Saya minta Caleg Demokrat untuk terus melakukan kerja kerja politik ke masyarakat. Karena saya ingin, target kita memenangkan Pemilu 2024 di Lebak dan Banten,” kata Iti Octavia Jayabaya, Kamis (14/12).

    Iti menjelaskan, para Caleg Demokrat di Lebak dapat mengkapitalisasi prestasi dirinya selama 10 tahun memimpin Lebak. Prestasi tersebut dapat meningkatkan dampak elektoral terhadap para Caleg yang akan bertarung tahun depan.

    Di kediaman mantan Bupati Lebak dua periode tersebut, puluhan Caleg DPRD Lebak dan Banten diminta untuk terus melakukan kerja politik dengan turun ke masyarakat di masing-masing daerah pemilihan.

    “Saya ingin, Caleg bisa bekerja sama dalam memenangkan Pemilu. Menangkan Caleg DPRD Lebak, DPRD Banten, DPR RI, dan DPD, yakni Bang Mochamad Farid Dermawan,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Lebak Mahpudin juga memberikan semangat terhadap para Caleg DPRD Lebak. Dia ingin, Demokrat menjadi pemenang dengan menempatkan 10 orang kader terbaik di DPRD Lebak, tiga orang di DPRD Banten, dua orang di DPR RI, dan satu orang DPD RI.

    “Mulai sekarang, saya ingin Caleg DPRD Lebak menyosialisasikan dan memperjuangkan kemenangan Ketua DPD Demokrat Banten Ibu Iti Octavia Jayabaya menjadi anggota DPR RI dan Mochamad Farid Dermawan menjadi anggota DPD RI,” tegasnya. (MYU)

  • Pengunjung Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Selundupkan HP Lewat Nasi Bungkus

    Pengunjung Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Selundupkan HP Lewat Nasi Bungkus

    TANGERANG, BANPOS – Dua pengunjung Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang berinisial IF dan M tertangkap basah menyelundupkan sebuah handphone dan earbuds yang disembunyikan di dalam bungkus nasi.

    Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Kanwil Kemenkum HAM Banten berhasil gagalkan upaya penyelundupan barang terlarang itu pada saat kunjungan warga binaan pemasyarakatan, Rabu (13/12).

    Petugas menemukan 2 benda terlarang tersebut pada saat pemeriksaan barang dan makanan yang dibawa oleh pengujung pada saat akan membesuk WBP.

    “Kami menemukan 1 unit handphone dan 1 unit earbuds milik masing-masing pengunjung dibungkus nasi pada saat kami periksa dengan metal detector,” ujar Koordinator Satops Patnal, Totong, Kamis (14/12/2023).

    Atas penemuan tersebut, Koordinator Satops Patnal langsung berkoordinasi dengan Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang untuk melakukan berita acara pemeriksaan dan penyitaan barang bukti.

    Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Wahyu Indarto, mengapresiasi kinerja jajaran yang telah bekerja sesuai dengan SOP.

    “Saya mengapresiasi jajaran yang telah melaksanakan pemeriksaan secara teliti sehingga dapat menggagalkan penyelundupan benda terlarang ke dalam lapas,” ucapnya.

    Wahyu juga menegaskan bahwa pengunjung yang menyelundupkan barang terlarang diberi sanksi berupa tidak diperkenankan berkunjung selama 3 bulan.

    “Kemudian untuk WBP yang memesan barang terlarang diberikan sanksi sesuai dengan Permenkumham No. 6 / 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan,” tandasnya. (DZH/BNN)

  • LP3M Untirta Diminta Kembalikan Uang Program Pekerti, Sejumlah Pihak Merasa Dikibuli

    LP3M Untirta Diminta Kembalikan Uang Program Pekerti, Sejumlah Pihak Merasa Dikibuli

    SERANG, BANPOS – Dugaan penyelewengan anggaran program Pelatihan Teknik Instruksional (Pekerti) tahun 2021 oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Untirta kembali muncul ke permukaan.

    Permasalahan yang sempat dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diteruskan ke Irjen Kemendikbud Ristek RI itu, berakhir pada kewajiban LP3M Untirta untuk mengembalikan kurang lebih setengah dari anggaran pelatihan tersebut.

    Berdasarkan informasi internal BANPOS di Untirta, Irjen Kemendikbud Ristek telah memerintahkan LP3M Untirta, untuk mengembalikan sebesar Rp1,5 miliar dari total anggaran Rp2.846.572.260.

    “Pengembalian itu untuk sejumlah biaya yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan. Salah satunya terkait dengan biaya narasumber Pekerti,” ungkap sumber BANPOS tersebut.

    Informasi lainnya menyatakan, saat ini terjadi ketegangan antara panitia pelaksana Pekerti dengan sejumlah narasumber yang mengisi kegiatan tersebut.

    Pasalnya, para narasumber yang berdasarkan informasi mendapatkan honor sebesar Rp10 juta, ternyata diminta oleh panitia untuk mengembalikan uang sebesar Rp30 juta.

    Berdasarkan keterangan sumber BANPOS, diketahui bahwa para narasumber itu ‘dijebak’ dengan cara melakukan tanda tangan kertas rangkap.

    Pada tanda tangan kertas rangkap tersebut, ternyata terdapat klausul bahwa honor yang diberikan sebesar Rp30 juta. Namun yang para narasumber ketahui, hanyalah Rp10 juta.

    “Jadi enggak bisa dibilang dipalsukan, soalnya memang tanda tangan. Cuma karena rangkap, jadi tidak terlihat bahwa tanda tangan lainnya berbeda klausul,” terang sumber BANPOS lainnya.

    Pihak Untirta saat dikonfirmasi, hingga saat ini masih belum memberikan tanggapan. (DZH)

  • Wahyu Nurjamil Bakal Sulap Pasar Kepandean Jadi Pasar Tematik

    Wahyu Nurjamil Bakal Sulap Pasar Kepandean Jadi Pasar Tematik

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang melalui Dinas Usaha Kecil Menengah, Perindustri dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang berencana akan membuat pasar tematik di pasar Kepandean.

    Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang, Wahyu Nurjamil. Dirinya mengaku bahwa saat ini rencana tersebut masih dalam pembahasan.

    “Untuk Pasar Kepandean itu rencananya ke depan kita akan lakukan revitalisasi. Insya Allah kita akan buatkan pasar tematik dan tahun ini kita sedang buat perencanaannya,” ujarnya, Kamis (14/12).

    Menurut Wahyu, dalam rencananya itu, pihaknya akan melibatkan partisipasi publik dan para pedagang yang mengisi pasar Kepandean juga para pedagang yang pindahan dari pasar lama.

    Wahyu menuturkan, hal tersebut dilakukan pihaknya agar pasar yang ada di ibukota bisa terlihat lebih menarik. Selain itu juga supaya para pedagang yang ada di Kota Serang bisa lebih tertata rapih.

    “Sebagai bentuk sosialisasi kepada para pedagang, agar para pelaku usaha yang ada di Kota Serang bisa menempatkan pada posisinya dan tidak berjualan di bahu jalan,” tuturnya.

    Wahyu menjelaskan, rencana pembuatan pasar tematik merupakan salah satu langkah yang diambil Dinkopukmperindag Kota Serang untuk mengakomodir para pedagang dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Serang terutama di Pasar Kepandean.

    “Karena di Kepandean itu ada berbagai macam pedagang, mulai dari pedagang loak, plat nomor, makanan, sayuran dan baju. Nah itu kita akan ploting sesuai dengan zonasinya. Jadi kalau masyarakat ingin mencari baju, sambil makan ada di tempat itu,” jelasnya.

    Wahyu mengatakan, dirinya sangat berkeinginan untuk mengubah persepsi masyarakat tentang Pasar Kepandean yang sebelumnya dikenal sebagai tempat prostitusi ke depan akan dijadikan tempat perputaran ekonomi masyarakat Kota Serang.

    “Mudahan-mudahan yang diinginkan itu lancar, kita butuh dukungan bersama untuk membangun Kota Serang agar lebih baik lagi kedepannya,” tandasnya. (CR-01)

  • Lelang Aset Daerah, Pemkot Serang Kantongi Rp200 Juta

    Lelang Aset Daerah, Pemkot Serang Kantongi Rp200 Juta

    SERANG, BANPOS – Pemerintah Kota Serang menyerap dana sebesar Rp200 juta dari hasil lelang barang-barang milik Pemerintah Kota Serang yang saat ini dinilai sudah habis masa pakainya atau sudah tidak difungsikan.

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Serang, Imam Rana.

    Dirinya menuturkan bahwa hasil lelang yang pihaknya lakukan itu meliputi lelang kendaraan dan juga alat-alat elektronik.

    “Nominal sekitar Rp200 juta dari lelang kendaraan dan alat elektronik. Uangnya masuk ke kas daerah,” ujarnya, Kamis (14/12).

    Menurut Imam, walaupun hasil dari lelang ini tidak begitu besar. Namun setidaknya tetap bisa menambah pendapatan daerah.

    “Memang tidak terlalu besar tapi ada kontribusi yang masuk pada kas daerah,” ucapnya.

    Imam mengatakan bahwa pihaknya memang rutin melakukan lelang kendaraan atau alat-alat elektronik yang memang sudah tidak digunakan dan diajukan untuk dilakukan lelang Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    “Kita adakan lelang secara rutin terakhir pada awal Desember 2023 ini,” katanya.

    Ia menerangkan bahwa barang-barang yang dilelang ada yang memang sudah di jual dan ada juga yang tidak diminati.

    Adapun proses untuk melakukan lelang ini dimulai dari usulan masing-masing OPD yang menggunakan barang tersebut. Kemudian disampaikan ke Walikota Serang selaku pimpinan.

    “Bagaimana hasilnya itu kita tindaklanjuti sesuai arahan pak walikota,” terangnya.

    Imam mengungkapkan bahwa di Pemkot Serang memang terdapat banyak barang yang memang dilakukan lelang, mulai dari alat-alat elektronik yang sudah tidak terpakai, kendaraan roda empat dan roda dua yang memang layak untuk di lelang.

    “Adapun untuk nominalnya (harga, red) itu sesuai dari penilaian KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang). Kita bekerjasama dengan balai lelang sebelumnya. Jadi mereka yang menilai besaran lelangnya,” ungkapnya.

    Dirinya mengatakan bahwa setelah barang yang dilakukan lelang telah terjual, pihaknya akan menghapus data barang tersebut dari statusnya sebagai aset daerah.

    “Setelah itu kita hapuskan dari data yang ada di kita,” tandasnya. (CR-01)

     

  • Jembatan Gantung Penghubung Desa Ambruk, Pelajar Lebak Jadi Korban

    Jembatan Gantung Penghubung Desa Ambruk, Pelajar Lebak Jadi Korban

    LEBAK, BANPOS – Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Coo Barat dan Coo Timur di Desa Leuwi Co’o, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, tiba-tiba ambruk pada Kamis (14/12).

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, mengatakan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

    Anak sekolah yang sedang melintas dengan sepeda motor menjadi korban dalam peristiwa ini dan mengalami luka ringan.

    “Pada saat musibah tersebut, melintas sepeda motor yang dikendarai anak sekolah. Korban mengalami luka ringan,” ujar Febby kepada wartawan.

    Febby menjelaskan, jembatan tersebut ambruk karena kondisinya yang sudah tua dan terkikis oleh usia, sehingga mengakibatkan kejadian tiba-tiba ini.

    “Jembatan tersebut putus sling, dikarenakan sudah karat dimakan usia. Tim dari PUPR sedang menuju lokasi,” jelasnya.

    Menurutnya, jembatan ini memiliki peran penting sebagai akses bagi masyarakat di Desa Leuwi Coo, sering dilintasi warga yang menuju tempat kerja dan anak-anak yang berangkat sekolah setiap harinya.

    Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Suyatupika, menerangkan bahwa tim PUPR sedang melakukan pemantauan di lokasi kejadian.

    Saat ini, penyebab pasti ambruknya jembatan masih dalam tahap pemantauan oleh tim di lapangan.

    “Tim sedang melihat ke Tempat Kejadian Peristiwa (TKP). Masih menunggu hasil survei tim,” kata Irvan saat dihubungi melalui telepon. (MYU/DZH)