Penulis: Gina Maslahat

  • Baznas Bina Unit Pengumpul Zakat

    Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cilegon melakukan pembinaan ke seluruh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masjid di Kota Cilegon. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Amil di UPZ masjid di Cilegon

    Kegiatan yang mengusung tema ‘Optimalisasi Tata Kelola UPZ’ tersebut digelar secara bertahap. Tahap pertama dilakukan di Kecamatan Citangkil dan Ciwandan, tahap kedua Kecamatan Cilegon, Cibeber dan Jombang, dan yang ketiga Purwakarta, Grogol, dan Pulomerak.

    Ketua Baznas Kota Cilegon, Taufik Ubaidillah mengatakan, pembinaan kepada UPZ masjid merupakan salah satu program Baznas Kota Cilegon supaya para UPZ masjid yang sudah dibentuk dapat mengelola sesuai dengan regulasi dalam penghimpunan zakat, infak dan sedekah (ZIS) maupun pendistribusiannya.

    “Kalau secara syariat Insyaallah mereka (UPZ masjid-red) sudah paham akan tetapi secara tata kelola yang dilakukan secara regulasi mereka belum tentu paham, makanya kita bina para UPZ masjid ini agar tata kelola UPZ masjid ini berjalan dengan baik dalam mengumpulkan ZIS dan pendistribusian ke delapan asnaf,” kata Taufik di sela pembinaan UPZ masjid untuk wilayah Kecamatan Citangkil dan Ciwandan yang dipusatkan di Aula Kecamatan Citangkil, Selasa (25/7).

    Selain itu, dari pembinaan tersebut pihaknya juga memastikan agar UPZ yang sudah dibentuk tersebut mampu merencanakan program UPZ dimasing-masing masjid.

    “Jadi dibentuknya UPZ ini bukan berarti Baznas mengambil uang zakat, infak, sedekah di setiap UPZ. Akan tetapi Baznas hanya minta laporan pertanggungjawaban dari penghimpunan dan pendistribusian dari semua UPZ masjid. Makanya kita bina dari manajemen tata kelolanya, mudah-mudahan UPZ ini lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat karena pengelolaannya ada di UPZ masjid sekitar,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Camat Citangkil, Ikhlasinnufus menyambut baik yang dilakukan Baznas Cilegon agar UPZ masjid yang sudah dibentuk mempunya manajemen ZIS yang tepat dan baik dalam pelaporannya.

    “Pembinaan ini sangat penting dilakukan agar para UPZ masjid bisa memenej dengan baik dan tepat sehingga masjid-masjid dapat berkiprah membantu untuk kesejahteraan umat,” katanya.

    Diketahui, dari 420 masjid yang terdaftar di Cilegon, baru 140 masjid yang sudah dibentuk UPZ dan rencananya di akhir tahun ini Baznas Cilegon bakal menggelar UPZ Masjid Award.(LUK/PBN)

  • Disnaker Cilegon Siap Fasilitasi Pelatihan Bersertifikasi Bagi Napi

    CILEGON, BANPOS – Untuk meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian terhadap warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon melakukan audiensi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, Selasa (25/7).

    Dalam kegiatan tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim beserta jajaran Seksi Giatja, disambut langsung oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Panca Nugrahestianto yang didampingi oleh Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Cilegon Khairiyah.

    Saat pertemuan digelar, Kalapas Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim mengatakan, terkait pembinaan kemandirian bagi warga binaan, pihaknya sangat terbantu dengan sinergitas yang sudah terjalin selama ini.

    “Bersama Dinas Tenaga Kerja dan Balai Latihan Kerja Industri Kota Cilegon, kita selalu bersinergi terkait Program Pelatihan kegiatan Kerja Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Kerjasama positif ini tentunya akan trus kita selenggarakan demi peningkatan kualitas warga binaan kami,” kata Kalapas, Selasa (25/7).

    Maksud dan tujuan tersebut, disambut baik oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Panca Nugrahestianto dan Kepala UPTD Latihan Kerja Cilegon, Khairiyah. Seluruhnya sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama yang akan ditandatangani bersama.

    Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Panca Nugrahestianto menyampaikan dukungannya terhadap program kemandirian di Lapas Cilegon. Dirinya berharap agar para warga binaan juga memiliki keahlian yang positif untuk penghidupan dan lingkungannya, agar kelak tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum.

    “Kami berharap para warga binaan juga memiliki keahlian dan kelak tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum. Kami akan membantu dan mendorong dengan program pelatihan pembinaan kemandirian yang bersertifikasi,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Seribuan Warga Cilegon Ikuti Pelatihan di BLK

    Seribuan Warga Cilegon Ikuti Pelatihan di BLK

    CILEGON, BANPOS – Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon tahun ini menerima sebanyak 980 warga Cilegon untuk mengikuti berbagai pelatihan.

    Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari BLK Cilegon, untuk tahun 2023 ada 20 jenis pelatihan yang dibuka diantaranya menjahit, Teknik engine tune up sepeda motor injeksi, pemasangan instalasi otomasi listrik industri, pelatihan drafter CAD, public speaking, Teknik engine tune up mobil.

    Kemudian ada pelatihan las SMAW 4G, pelatihan teknisi perawatan AC, pelatihan practical office advance, operator forklift, security, operator excavator, operator scaffolding, tenaga kerja bangunan tingkat tinggi, tata boga, desain grafis, pemasangan listrik bangunan sederhana, tata rias pengantin, K3 umum dan P3TIK.

    Saat dikonfirmasi Kepala BLK Cilegon Khairiyah mengatakan, dari jenis pelatihan tersebut ada yang mendapatkan sertifikasi dari Disnaker Cilegon, ada yang dari Kemenaker, dan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Kalau yang sertifikasi dari Kemenaker pelatihan operator forklift sama operator excavator.

    Sertifikasi dari BNSP seperti pemasangan listrik bangunan sederhana, pelatihan pemasangan instalasi otomasi listrik industri, Teknik engine tune up sepeda motor injeksi, pelatihan menjahit, las SMAW 4G, perawatan AC, practical office advance dan drafter CAD,” kata Khairiyah.

    Perempuan yang biasa disapa Yayah ini mengatakan bagi peserta pelatihan BLK yang mendapatkan sertifikasi tentu bisa menambah keuntungan ketika mendaftar pekerjaan di industri.

    Kemudian, ilmu yang didapatkan diharapkan bisa menunjang kemampuan warga Kota Cilegon untuk bisa bersaing di dunia kerja. “Yang sudah dilaksanakan sampai saat ini 7 jenis pelatihan dengan peserta 292 orang,” ujarnya.

    Dikatakan Yayah, pada tahun ini kuota pelatihan mencapai 980 orang. Kuotanya menurun dibandingkan 2022, lantaran adanya penurunan anggaran. “Tahun 2022 ada 1.072 orang, berkurang sedikit,” tuturnya.

    Kemudian dikatakan Yayah, peserta pelatihan di BLK Cilegon paling banyak diminati operator forklift dan operator excavator. Selain pelatihan untuk mencetak tenaga kerja, pihaknya juga mendorong pelatihan untuk warga berwirausaha.

    “Dua jenis pelatihan ini memang banyak dibutuhkan di Kota Cilegon. Seperti pelatihan menjahit, tata rias, tata boga, itu kan peluangnya cukup bagus untuk usaha,” terangnya.

    “Peserta pelatihan tidak dipungut biaya, bahkan mendapatkan fasilitas makan dan seragam serta beberapa peralatan gratis,” sambungnya.

    Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca Nugrahestianto Widodo mengatakan, selain kegiatan pelatihan di BLK, pihaknya juga mempunyai program-program untuk mempersiapkan siswa yang sudah lulus SLTA untuk menghadapi dunia kerja, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Cilegon. Salah satunya program penyuluhan bimbingan jabatan.

    “Supaya menambah wawasan kepada anak-anak SMK, khususnya bahwa mereka harus dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja,” katanya.

    Panca meminta, pihak sekolah untuk memotivasi para siswa agar lebih bersemangat dalam menghadapi dunia kerja. Terlebih, dengan adanya kolaborasi dengan industri di Kota Cilegon.

    “Materinya bagaimana cara melakukan perekrutan perusahaan, cara menarik perhatian dalam membuat cv dan wawancara,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Ribuan Loker Dihadirkan pada Virtual Job Fair Kota Tangerang

    Ribuan Loker Dihadirkan pada Virtual Job Fair Kota Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Layanan pengurangan angka pegangguran di Kota Tangerang tak pernah henti digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker).

    Salah satunya, melalui program virtual job fair, yang hingga kini konsisten digelar di setiap bulannya. Diketahui, virtual job fair edisi Juli akan dihelat pada Kamis (27/7) dengan 1.530 lowongan pekerjaan.

    Kepala Disnaker, Kota Tangerang, Ujang Hendra Gunawan, mengungkapkan bahwa pada Juli ini ada 21 perusahaan yang terlibat dengan menyediaakan 1.530 lowongan pekerjaan, dengan 77 formasi jabatan.

    Lowongan kerja itu meliputi Marketing, Staff Admin, Kurir, Account Officer, Telemarketing, Design Engineering, Driver, Welding Operator, Waiterss, hingga Section Head Warehouse dan banyak lainnya.

    “Secara kualifikasi pendidikan, dari 1.530 lowongan pekerjaan, 985 diantaranya untuk lulusan SMA, 167 lowongan untuk Dimploma Tiga, 371 lowongan untuk Strata Satu, dan tujuh lowongan untuk Strata Dua. Dengan ini, ayo catat tanggal pelaksanaanya, siapkan berkasnya, dan segera apply lamarannya ke perusahaan yang diinginkan melalui aplikasi Tangerang LIVE,” ungkap Ujang.

    Tak berbeda dengan virtual jobfair bulan-bulan sebelumnya. Kegiatan ini hanya diperuntukkan bagi mereka ber-KTP Kota Tangerang.

    Pemaparan perusahaan juga akan disiarkan secara langsung melalui channel youtube Tangerang TV, mulai pukul 09.00 wib hingga selesai.

    “Pastikan, kalian para pencari kerja yang ingin memanfaatkan virtual jobfair untuk lebih dulu mendownload aplikasi Tangerang LIVE dan memiliki akun yang terlah terverifikasi,” jelasnya.

    Pada aplikasi Tangerang LIVE, pencaker bisa mengkases menu layanan Ketenagakerjaan, pilih Tangerang Cakap Kerja, lalu pilih fitur Job Fair dan lengkapi data diri.

    Untuk mengetahui daftar lowongan, pencaker bisa klik lowongan daftar yang tersedia. Setelah itu masuk area job fair, pilih daftar lamaran lalu pilih lamar di area job fair.

    “Jangan lewatkan kesempatan ini, siapa tau rejekinya di virtual job fair bulan ini. Jadi, ayo segera siapkan aplikasi Tangerang LIVE yang akunnya telah terverifikasi, siapkan berkas lamarannya, dan coba peruntungannya ke perusahaan yang kalian inginkan,” imbau Ujang. (DZH)

  • Pemkab Lebak Gelar Penghargaan untuk Perangkat Daerah

    Pemkab Lebak Gelar Penghargaan untuk Perangkat Daerah

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) memberikan penghargaan kepada Perangkat Daerah terbaik.

    Penghargaan ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu bendahara pengeluaran terbaik dan pengurus barang terbaik dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah serta kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbaik dalam progres Semester 1 Tahun 2023.

    Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, mengatakann bahwa bentuk penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi pemantik semangat dan motivasi meningkatkan kinerja ASN dalam pelayanan di pemerintahan.

    “Semoga penghargaan ini bisa memacu semangat kerja para ASN di pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena kinerja yang baik akan berdampak positif pada peningkatan pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Lebak,” ujarnya.

    Adapun raihan juara untuk penghargaan dengan Kategori Pengurus Barang Terbaik diberikan kepada Juara 1 Tia Mutiara Setianingsih dari Kecamatan Gunung Kencana, Juara 2 Izet Syifaullah Bittaufiq dari Dinas Tenaga Kerja dan Juara 3 Sinta Uswatun Hasanah dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

    Dan untuk penghargaan Bendahara Pengeluaran Terbaik, yakni Juara 1 Suhardi dari Dinas P3AP2KB, Juara 2 Iyan Ardiansyah dari BKPSDM dan Juara 3 Tamara Khoirunnisa dari Kecamatan Rangkasbitung.

    Sementara untuk kategori OPD terbaik diberikan kepada Juara 1 Kecamatan Sajira, Juara 2 Dinas Permukiman dan Pertanahan dan Juara 3 Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian. (WDO/DZH)

  • Cuaca Bagus, Tangkapan Ikan di Lebak Melimpah

    Cuaca Bagus, Tangkapan Ikan di Lebak Melimpah

    HIMPUNAN Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Wanasalam menyebut hasil tangkapan ikan nelayan Binuangeun Desa Muara, Kecamatan Wanasalam mengalami peningkatan.

    Ketua HNSI Kecamatan Wanasalam, Toton Sopyan, mengatakan bahwa peningkatan hasil tangkapan banyak dipengaruhi faktor cuaca. Menurutnya, kendati cuaca laut baik sesaat, tentu akan berpengaruh pada pendapatan tangkapan ikan juga.

    “Iya, memang kalau musim sih belum masuk. Tapi nelayan yang melaut dalam dua hari ini mendapatkan ikan meningkat. Memang saat ini cuaca baik, tidak seperti kemarin-kemarin. Cuaca baik seperti ini biasa disebut ‘telenggongan’, artinya cuaca baik hanya sesaat, dan mungkin besok atau lusa bisa berubah buruk seperti yang telah beberapa bulan kami alami. Cuaca baik ini adalah posisi sebelum masa musim panen ikan,” jelas Toton.

    Dirinya juga mengaku satu kapal tangkapannya mendapatkan ikan banyak saat pulang melaut dalam dua hari itu.

    “Tadi Kapal Motor saya dengan ukuran di bawah 5 GT hasil tangkapannya lumayan. Itu menggunakan jaring rampus,” terangnya.

    Pada bagian lain, pihaknya mengimbau para nelayan untuk tetap waspada dan memperhatikan keselamatan saat melaut. “Saya tetap mengimbau agar nelayan tetap waspada saat melaut, karena saat ini cuaca selalu berubah-rubah. Jika laut sedang ekstrem jangan memaksa melaut,” ungkapnya.

    Salah seorang nelayan setempat, Ayung, kepada BANPOS membenarkan dalam dua hari ini cuaca laut di perairan Binuangeun sedang bersahabat, dan hasil tangkapan di hampir semua nelayan meningkat.

    “Iya benar sih, cuaca baik ini sejak hari Minggu kemarin. Hasil tangkapan juga lumayan, Alhamdulillah. Mudah-mudahan cuaca bisa seperti ini terus,” harapnya. (WDO/DZH)

  • Didominasi Wajah Baru

    Didominasi Wajah Baru

    SERANG, BANPOS – Perserang resmi mengikat 21 orang pemain untuk mengarungi Liga 2 musim 2023/2024. Dari 21 pemain itu, mayoritas diisi pemain baru. Kini manajemen Perserang masih memburu pemain tambahan untuk melengkapi skuad.

    Manajer Perserang, Babay Karnawi mengatakan punggawa Laskar Biru langit musim ini memang didominasi pemain baru. Pemain-pemain itu disaring melalui proses seleksi yang digelar secara bertahap.

    “Hanya ada lima pemain lama yang bertahan. Beberapa sebenarnya sudah dipanggil lagi untuk menjalani latihan, tetapi cuma lima yang masih bertahan,” kata manajer yang populer disapa Jibay itu.

    Kelima pemain itu adalah penjaga gawang Arbia Sutan, pemain bertahan Nanda Helvrit, Muhammad Hambali dan Dede Sulaiman serta penyerang Hendri Rivaldi. Sisanya diisi pemain baru yang rata-rata berusia muda.

    “Komposisi pemain ini tentu belum lengkap. Kami masih mencari pemain, termasuk untuk mengisi dua slot pemain asing,” kata Jibay.

    Soal banyaknya pemain lama yang dicoret, Jibay mengaku menyerahkan keputusan itu kepada Lukas Tumbuan sebagai pelatih kepala. Menurutnya, pelatih yang lebih tahu soal kualitas pemain sehingga dia yang diberi tanggung jawab untuk memilih pemain.

    Meski mayoritas diisi pemain baru, Jibay mengaku tetap optimis skuadnya bisa membuat kejutan di Liga 2 musim ini. Apalagi chemistri antar pemain semakin terbangun setelah lebih dari tiga pekan menjalani pemusatan latihan.

    “Skema dan gaya permainan yang diusung oleh pak Lukas sudah semakin terlihat. Dari situ saya makin optimis Perserang bisa bersaing di Liga 2 musim ini,” kata Jibay.

    Sementara, Lukas Tumbuan mengaku belum puas dengan skuad yang ada saat ini.

    Beberapa posisi masih membutuhkan pemain tambahan untuk melengkapi kekuatan tim.

    “Kita masih mencari striker, stopper dan kiper. Terutama striker dan stopper sampai saat ini belum ada yang cocok dengan skema permainan kita,” kata Lukas.

    Sejumlah pemain asing memang sempat menjalani trial bersama para pemain Perserang.

    Diantaranya adalah striker asal Belanda Yoran Streefkerk dan stopper Jepang, Shain Kawasaki. Namun kedua pemain ini kemudian dicoret karena tak memenuhi ekspektasi pelatih.

    “Sampai saat ini kita masih mencoba mendapatkan pemain asing yang berkualitas dan bisa menambah kekuatan skuad yang sudah ada,” kata Lukas.

    “Harapannya tentu skuad lengkap bisa segera terbentuk agar pemain yang baru punya waktu untuk beradaptasi dengan tim,” pungkas Lukas.

  • Sarjana Kedokteran Hasil Pandemi

    Sarjana Kedokteran Hasil Pandemi

    Saat Budi Gunadi Sadikin resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, menggantikan Terawan Agus Putranto di Istana Negara Jakarta pada akhir tahun 2020 yang lalu, saya langsung memikirkan bagaimana kondisi adik saya Panca yang saat itu baru saja masuk ke Jurusan Kedokteran.

    Bagaimana tidak, baru saja masuk kuliah tahun 2019, langsung menghadapi situasi Pandemi Covid 19 yang tentu saja membuat proses pembelajarannya menjadi berbeda jauh. Eh ditambah, punya pengambil kebijakan kesehatan yang bukan merupakan lulusan dari pendidikan kesehatan, tapi seorang Sarjana Fisika Nuklir yang malang melintang di dunia perbankan.

    Saat itu, saya sempat berharap Panca lulus, menkes sudah berganti.

    Namun ternyata, dalam masa pandemi ini, Panca dan beberapa rekan-rekannya bisa menyelesaikan pendidikan kedokteran hanya dalam tempo 3,5 tahun. Dan menkes masih pak Budi Gunadi Sadikin yang bersama DPR memberikan warisan Omnibus Law Kesehatan.

    Panca sempat bercerita, bagaimana sulitnya untuk melakukan praktik dalam mata kuliah yang sedang dilakukan. Masalah praktikum ini menjadi hal yang sepertinya paling banyak terjadi, apalagi profesi dokter tidak hanya sebagai ilmuwan saja, namun juga profesi yang membutuhkan kemampuan teknis, jadi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik harus berjalan beriringan. Namun, mengutip dari tulisan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. David S Perdanakusuma, dr., SpBP-RE(K), pada masa pandemi, pembatasan aktivitas fisik hanya memungkinkan pembelajaran jarak jauh terkait aspek kognitif secara online.

    Aspek psikomotor dan afektif sulit dilaksanakan sehingga kegiatan praktikum, tugas lapangan, kegiatan di rumah sakit, dan penelitian sulit berjalan. Kegiatan ini tidak dapat tergantikan dengan model pembelajaran jarak jauh secara online. Aspek psikomotor pada jenjang akademik merupakan aspek penting yang paling terdampak bencana ini karena memerlukan kehadiran fisik, misalnya praktikum anatomi, histologi, faal, biokimia, keterampilan medik, dan lain-lain.

    Saat saya mencoba bertanya kepada Panca, dia mengakui bahwa memang tantangan tersebut nyata adanya, dia merasa tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dengan adanya pembelajaran model jarak jauh tersebut. Akan tetapi, disisi lainnya, ia harus lulus dan menyesuaikan diri dengan tantangan tersebut.

    “Ya sudah saya perdalam ilmu itu di masa co-ass,” ujar Panca saat saya tanya terkait kesulitan belajar di masa pandemi.

    Sebagaimana diketahui, menurut data Kementerian Kesehatan yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah dokter di Indonesia mencapai 176.110 orang pada 2022.

    Angka tersebut merupakan gabungan dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.

    Dengan angka tersebut, rasio dokter Indonesia pun membaik. Menurut data World Health Organization (WHO) yang dihimpun Index Mundi, pada 2019 Indonesia hanya memiliki rasio 0,47 dokter per 1.000 penduduk.

    Kemudian pada 2022, dengan membandingkan data jumlah dokter dan total jumlah penduduk Indonesia terbaru, angka rasionya naik menjadi sekitar 0,63 dokter per 1.000 penduduk.

    Namun, rasio tersebut masih lebih rendah dari standar ideal WHO, yakni 1 dokter per 1.000 penduduk.

    Kebutuhan meningkatkan rasio dokter tersebut seharusnya tidak sampai mengabaikan aspek profesionalitas. Dokter masa depan itu bisa dipastikan diantaranya adalah dokter yang melalui proses pendidikan pada masa pandemi tersebut. Padahal sebagaimana menjadi perbincangan di masyarakat, dokter yang melalui proses normal saja terkadang dipertanyakan profesionalitasnya.

    Saat Panca menjawab merasa masih kurang ilmunya, saya sempat bercanda dengan serius.

    “Kalau begitu saya tidak mau dirawat dokter Panca deh,” gurau saya.
    Ya memang kita berharap akan sehat terus.

    Karena sakit akan lebih mahal, apalagi mandatory spending dihapuskan dalam Omnibus Law Kesehatan.

  • Kurikulum PAUD Akan Berisi Kesetaraan Gender

    Kurikulum PAUD Akan Berisi Kesetaraan Gender

    JAKARTA, BANPOS – Dalam menjalankan perannya sebagai Ketua ASEAN ke-5, pemerintah Indonesia menggandeng negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menguatkan komitmen bersama dalam mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini (PAUD).

    Langkah tersebut diambil untuk mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah oleh situasi pandemi Covid-19.

    Sebagai wujud komitmen memprioritaskan PAUD, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terus konsisten dalam melakukan modifikasi kurikulum agar lebih responsif terhadap perkembangan zaman, menyusun metode pembelajaran yang lebih bervariasi, serta membuka peluang kolaborasi multisektor yang melibatkan sektor swasta.

    Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM) Iwan Syahril, di Jakarta dalam Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE).

    Iwan Syahril mengatakan bahwa sebagai langkah pemulihan pembelajaran pascapandemi, perlu dirancang kurikulum yang memiliki resiliensi dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

    Kurikulum menurutnya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat global, kesetaraan gender, perubahan iklim, pendidikan inklusif, sehingga mendukung ketersediaan layanan PAUD yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

    “Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” kata Iwan, di hadapan para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi, di Jakarta, Selasa (25/7).

    Iwan mengatakan, konferensi hari ini adalah bagian dari dialog kebijakan di Asia Tenggara yang berkenaan dengan PAUD.

    Turut terlibat dalam konferensi para akademisi yang akan membagikan gagasan strategis terkait peningkatan kualitas PAUD.

    “Besar harapan saya bahwa kita akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN,” imbuhnya.

    Pada tahun 2023, pemerintah Indonesia kembali menjalankan perannya sebagai Ketua ASEAN untuk yang kelima kali. Keketuaan ASEAN oleh Indonesia tahun ini mengusung tema, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang menyimpan makna tentang harapan Indonesia untuk mengangkat relevansi dan peran ASEAN dalam kemajuan regional dan global.

    Dalam keketuaan tahun ini, Indonesia melalui Kemendikbudristek, didukung oleh Sekretariat ASEAN dan The Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) menyambut kedatangan 200 peserta yang terdiri atas menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi dan pembicara di Hotel St. Regis Jakarta, 25-26 Juli 2023.

    Selain memimpin pertemuan para delegasi negara-negara anggota ASEAN melalui Dialog Kebijakan PAUD di ASEAN (SEA PD on ECCE) ini, Kemendikbudristek juga melanjutkan keberhasilan dalam memimpin Kelompok Kerja Bidang Pendidikan G20.

    Melalui forum-forum internasional, Kemendikbudristek terus memperkenalkan transformasi Merdeka Belajar serta menguatkan gotong royong dan komitmen dalam upaya mempercepat transformasi PAUD dan memulihkan ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pascapandemi Covid-19.

    Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam upaya percepatan transformasi PAUD termasuk penyediaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berkualitas yang inklusif melalui perencanaan, pemantauan dan evaluasi yang tepat.

    Selain itu, proses transisi PAUD ke Sekolah Dasar yang menyenangkan sebagai bagian penting dari program Merdeka Belajar juga menjadi hal vital dalam menentukan kesuksesan transformasi PAUD.

    Fokus utama lainnya yang menjadi perhatian khusus juga memastikan adanya kolaborasi ekosistem PAUD, termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orang tua dan masyarakat. (PBN/RMID)

  • Ekonomi Jangan Jadi Alasan Putus Sekolah

    SERANG, BANPOS – Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten ternyata masih terdapat banyak anak putus sekolah. Salah satu hal yang menjadi alasan banyaknya anak putus sekolah ialah karena faktor ekonomi.

    Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua III DPRD Kota Serang, Hasan Basri mengatakan, terkait 133 anak di Kota Serang yang putus sekolah yang alasannya karena faktor ekonomi. Menurutnya hal tersebut bukan lagi alasan.

    Menurut Hasan, Pemkot Serang dalam hal pendidikan sudah mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen dari APBD Kota Serang tahun 2023 untuk pendidikan jenjang SD Negeri dan SMP Negeri.

    “Kalau alasan ekonomi, itu kita sudah mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan SD dan SMP. Mestinya sudah tidak ada alasan karena faktor ekonomi,” katanya, Selasa (25/7).

    Hasan menyampaikan, jika penyebabnya hal lain. Menurutnya, semua OPD bisa untuk bekerjasama dalam hal penyelesaian masalah tersebut.

    “Kalau misal penyebabnya yang lain, nah ini penyelesaiannya harus lebih integratif dan mungkin kita ada kerjasama lintas sektoral, lintas OPD,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa bila ada penyebabnya karena kasus broken home atau perceraian, penanganannya harus lebih komprehensif.

    Hasan juga menuturkan, instansi terkait pun perlu turun untuk melakukan penanganan anak putus sekolah. Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan edukasi, sehingga angkanya tidak terus meningkat.

    “Makanya harus komprehensif, lintas sektoral. Baik edukasi keluarga, lapangan pekerjaan, dan lain-lain. Kita ada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Mungkin perlu turun juga untuk edukasi. Perda dan Perwalnya sudah ada,” tandasnya.

    Sebelumnya, Sekdis Dindikbud Kota Serang Tb. Agus Suryadin mengatakan, saat ini data siswa yang putus sekolah yang ada di Kota Serang ada sebanyak 133 anak dari mulai SD hingga tingkat SMA.

    “Anak-anak yang putus sekolah sudah kita data dan ada sebanyak 133 yang putus sekolah. 80 persen itu karena faktor ekonomi. 20 persen sisanya karena adanya anak yang cacat dan juga ada yang sewaktu sekolah jadi korban bullying dan lain sebagainya. Dari 133 orang ini kita akan bantu agar anak-anak ini dapat melanjutkan sekolah,” katanya.

    Kemudian, Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang, Tb. M. Suherman mengatakan, kebanyakan faktor ekonomi menjadi alasan untuk tidak melanjutkan sekolah.

    Padahal, menurutnya saat ini sudah banyak program yang membantu peserta didik.
    “Rata-rata alasannya ekonomi, padahal alasan ekonomi sudah bisa diatasi. Ada program Indonesia pintar, kuliah Indonesia pintar, artinya hal tersebut tidak bisa menjadi suatu alasan. Kalau alasannya ekonomi. Kalaupun ada, persentasenya sedikit. Tapi yang banyak ditemui karena alasan membantu orang tua atau karena dirinya sendiri memang tidak mau melanjutkan. Padahal, kalau alasannya bayaran kan sudah ada dana bos,” katanya.

    Suherman juga mengimbau untuk seluruh masyarakat Kota Serang, agar tidak menjadikan alasan ekonomi untuk tidak melanjutkan sekolah.(MG-02/PBN)