LEBAK, BANPOS – Dalam rangka mengevaluasi dan meningkatkan kinerja, Simpul Gerakan Madani (SIGMA) Kabupaten Lebak menggelar penilaian Indeks Kinerja Forum (IKF) di Sekretariat PD ‘Aisyiyah Kabupaten Lebak, Selasa (20/9).
Koordinator Program PPSW Pasoendan Digdaya, Roni Pranayuda mengatakan, kegiatan IKF ini adalah yang kedua setelah yang pertama dilakukan pada tahun 2021 yg diikuti oleh 12 orang anggota forum secara langsung dengan mengisi IKF melalui aplikasi Google Form dengan mengisi beberapa indikator pencapaian IKF dengan tujuan apakah keberadaan Forum ada pada level Tumbuh, Berkembang atau Dewasa.
“Untuk hasilnya masih dalam proses, karena harus dilihat sampai pada hasil kurva akhir yang muncul seperti apa garis kurvanya, karena masing-masing anggota forum memiliki penilaian sendiri terkait IKF nya,” kata Roni.
Ia menjelaskan, IKF ini bersifat self assessment, dimana yang menilai adalah forum itu sendiri. Dari indikator yang masih dianggap kurang oleh para anggota forum akan ditindaklanjuti dengan upaya pemenuhan pencapaian indikator tersebut melalui Rencana Kerja Penguatan Kinerja Forum ( RKPKF).
“Ini sebetulnya akan ditindaklanjuti dengan penyampaian hasil IKF dan penyusunan Rencana Kerja Forum,” jelasnya.
Sementara itu, Field Coordinator USAID MADANI Lebak, Solihin Abas mengatakan, pelaksanaan IKF kali ini untuk menilai kinerja forum satu tahun kebelakang. Dengan pertanyaan yang masih sama seperti tahun lalu, fokus IKF kali ini terletak pada sejauh mana mereka memahami visi misi forumnya serta sejauh mana aturan organisasinya dilakukan.
“Iya dengan melakukan evaluasi rutin di masing-masing Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), tentunya kita bisa memaksimalkan kinerja kita untuk pembangunan daerah dan masyarakat,” kata Solihin.
Ia menjelaskan, SIGMA ini hadir untuk bisa membangun kerjasama yang konstruktif dan saling menguntungkan antara OMS dan pemerintah. menurutnya, pembangunan daerah butuh dukungan dan kontribusi dari OMS. Sebab pemerintah tidak bisa sendirian untuk melaksanakan programnya.
“OMS itu bagian dari elemen Bangsa, OMS itu sudah diberikan keleluasaan mengelola pekerjaan yang dibiayai pemerintah sesuai dengan Perpres 2016. Dengan adanya SIGMA, OMS bisa berkonsentrasi besar bagi pembangunan daerah, karena memiliki sumber daya yang beragam,” ujarnya.
Solihin berharap, organisasi lain dapat menjadi bagian dari SIGMA, dengan tujuan menegaskan kehadiran OMS yang berada di Kabupaten Lebak dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Organisasi apapun, baik berlatar belakang agama, profesi atau bahkan pendidikan boleh bergabung, kecuali mereka yang terikat dengan politik,” terangnya.
“Tujuan SIGMA adalah sebagai wadah atau forum OMS untuk silaturahmi dan sharing pengalaman, pengetahuan dan merespon isu daerah, OMS harus menunjukan peran lebih nyata untuk sama sama membangun daerah baik SDM maupun infrastruktur,” tandasnya.(MG-01/PBN)