Penulis: Gina Maslahat

  • Jalan Nasional di Banten Jadi Sorotan

    Jalan Nasional di Banten Jadi Sorotan

    SEJUMLAH ruas jalan nasional yang berada di Provinsi Banten menjadi sorotan sejumlah kelompok masyarakat. Selain banyak yang menganggap kondisinya memprihatinkan, jumlah anggaran yang fantastis juga dinilai tidak sepadan dengan kondisi jalan saat ini.

    Koordinator Koalisi Masyarakat Banten untuk Banten Bersih, Samsul mengatakan, dirinya merasa iri dengan kondisi jalan nasional di provinsi lain. Di Banten, pemeliharaan yang dilakukan diduga kerap mengabaikan perencanaan dan terkesan ditutup-tutupi dari publik.

    “Kondisinya kan ya memperihatinkan lah dengan anggaran mereka ratusan miliar rupiah, ya kondisinya amburadul lah, seperti itu,” kata Samsul membuka pembicaraan dengan BANPOS. via sambungan telepon WhatsApp pada Kamis (20/7).

    “Ada yang timpang tindih dengan APBD provinsi. Nah batasan itu nggak jelas. Kita pertanyakan, mereka gak ada yang mau jawab,” Kata Samsul saat dihubungi oleh BANPOS.

    Keadaan itu juga kemudian didukung dengan kondisi pelaksanaan jalan nasional penghubung Cikande-Rangkasbitung yang dinilainya tidak diberengi dengan perencanaan yang matang. Bukan hanya tidak matang dalam perencanaan, Samsul juga turut menyoroti pelaksanaan pemangunan jalan penghubung itu yang dinilainya tidak transparan.

    “Namanya jalan nasional itu harus sudah steril. Maksudnya dalam kata steril itu ya tunjukanlah kualitasnya karena kan nasional gitu, baik dari konstruksinya, baik tenaga kerjanya. Nah ini kadang-kadang K3 juga acak-acakan. Terus konstruksi pembesian juga kadang ada yang terlihat, ada juga yang tidak. Apakah unsur sengaja apakah memang belum terpasang,” tanya dia.

    “Terus mutu betonnya. Nah ini mutu beton yang mereka pakai itu apakah K300, apa FS45 itu kita kan tidak tahu. Karena mutu beton berapa yang mereka pakai? Diuji di tempat enggak? Kubus betonnya di mana? Uji selamnya di mana? Kita enggak tahu, kita kan menanyakan itu,” tuturnya.

    Melihat sejumlah kejanggalan itu, Samsul bukannya tidak pernah melapor. Ia justru mengaku kerap mengadukan sejumlah temuannya itu kepada pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Banten, hanya saja upayanya itu kerap berujung tanpa tanggapan dari pihak terkait.

    “Kita sudah berulang kali mempertanyakan, sehubungan mereka masih dalam pelaksanaan, supaya kalau memang kitanya keliru atau pun baik dari mereka (keliru), ya kita bareng-bareng. Kita juga enggak ngapa-ngapain, kita kan ngasih masukan sebenarnya. Tapi terkesan pihak dari balai menghindar,” katanya.

    “Saya sudah melayangkan surat dari forum masyarakat perwakilan Banten Bersih, ya itu, sampai detik ini belum ada respon,” tuturnya.

    Mendapati laporannya kerap diabaikan, Koordinator Koalisi Masyarakat Banten untuk Banten Bersih itu pun mengaku menyayangkan sikap BPJN seperti itu. Padahal menurutnya, aduan dari masyarakat penting untuk diperhatikan, agar dapat menjadi kontrol bersama dalam proses pelaksanaan pembangunan jalan nasional itu.

    “Kita mau mengarahkan mereka ke arah yang benar, kita kasih tahu informasi kita ini. Mereka gak ada tanggapan, gak nanggapin pihak dari balai besar. Sebenarnya, kita ini sangat membantu mereka. Cuma merekanya melihatnya apakah memang berat atau bagaimana?,” ucapnya.

    Di samping itu, Samsul mendesak kepada pemerintah baik di tingkat daerah maupun pusat untuk segera melakukan audit terhadap pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional di Provinsi Banten.

    Tujuannya tentu, agar potensi kecurangan yang terjadi di lapangan dapat diminimalisir semaksimal mungkin.

    “Pemerintah harus segera mengaudit itu, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Batasannya kan jelas, mereka itu. Nah itu harus benar-benar dipantau. Jadi kalau misalnya berkata nasional, batas mereka yang mana? APBD Provinsi yang mana? kadang-kadang ini tumpang tindih,” terangnya.

    “Jadi anggaran dari pusat APBN-nya ada, APBD juga menggelontorkan dana dengan tempat yang sama. Paling ‘aku’ itu padahal mereka nggak ngebangun. Terutama pemeliharaan, itu riskan sekali. Banyak bohongnya menurut saya. Karena mereka kalau ditanya, tidak ada yang memberikan jawaban,” pungkasnya.

    Sementara, berdasar penelusuran BANPOS, pada tahun ini juga tengah dilaksanakan Preservasi Jalan Serang-Cilegon-Merak. Tak main-main, anggaran untuk mendanai preservasi selama dua tahun itu mencapai nyaris Rp200 miliar, tepatnya Rp191,937 miliar, berdasar keterangan di situs LPSE Kementerian PUPR.

    Jumlah anggaran itu terlihat fantastis. Karena dengan anggaran sebesar itu Kementerian PUPR sebenarnya bisa melakukan peningkatan kondisi jalan dengan melakukan pembetonan di ruas jalan Serang Merak, yang selama ini diketahui sering kali rusak dan bergelombang.

    Ketika menelusuri E Katalog milik LKPP, sejumlah perusahaan batching plan diketahui menyediakan ready mix kualitas K350, yang biasa digunakan untuk membeton jalan dengan kisaran harga Rp1,5 juta per kubik.

    Artinya, dengan anggaran sebesar itu bisa disediakan 127 ribu kubik beton yang seharusnya cukup untuk membangun ruas jalan beton sepanjang jalan Serang-Merak.

    Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada DPUPR Kota Cilegon Retno Anggraini mengaku tak bisa berbuat banyak terkait kerusakan jalan nasional di Kota Cilegon. Di wilayahnya ada dua ruas jalan nasional, yaitu PCI-Merak dan PCI-Anyer.

    “Untuk identifikasi bukan ada di ranah PUPR Kota tapi lebih ke BPJN Banten, kami hanya sebatas memberikan laporan kerusakan dan titik lokasinya dimana,” kata Retno kepada BANPOS melalui pesan WhatsApp, Kamis (20/7).

    Terkait jumlah total jalan nasional yang rusak di kota, pihaknya tidak memiliki data terperinci. Namun, pihaknya tetap menginformasikan titik lokasi kerusakan kepada BPJN Banten.

    Dikatakan Retno untuk mekanisme pengumpulan laporan dan aduan dari masyarakat terkait kondisi jalan nasional yang rusak di Kabupaten/Kota, pihaknya langsung melaporkan kepada pihak terkait.

    “Peranan kami adalah memberikan respon cepat kepada BPJN Banten apabila ada kerusakan jalan yang harus segera di perbaiki dan itu sudah kami lakukan,” terangnya.

    Untuk melibatkan masyarakat dan dukungan publik dalam mendukung upaya pemeliharaan dan perbaikan jalan nasional yang rusak, pihaknya memberikan ruang dengan memfoto atau video titik yang rusak.

    “Kami memberikan ruang kepada masyarakat untuk segera melakukan pelaporan apabila kerusakan jalan terjadi dengan menentukan titik akurat berikut dengan foto atau video. Langsung akan kami teruskan ke BPJN Banten,” tandasnya.

    Sementara itu, BPJN Banten tak merespon konfirmasi yang coba dilakukan BANPOS. Petugas keamanan meminta BANPOS untuk membawa surat permohonan informasi untuk bisa agar bisa dilayani konfirmasinya.

    “Supaya mengajukan permohonan wawancara dulu, karena bapak Kepala balai sibuk. Beliau jarang berada di kantor Serang, karena lebih sering berada di Pattimura (Kantor Kementerian PUPUR, red),” kata petugas keamanan.

    BANPOS juga berusaha mengkonfirmasi salah seorang Pejabat pembuat komitmen di BPJN Banten, yaitu Suratno. Namun, setelah dikirimi pesan dan tiga kali dihubungi melalui telepon Whatsapp, yang bersangkutan tidak merespon. (MG01/LUK/ENK)

  • Prabowo-Erick Makin Lengket

    Prabowo-Erick Makin Lengket

    JAKARTA, BANPOS – Di tengah wacana duet di Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Erick Thohir sering ketemuan. Keduanya juga tampak semakin lengket. Hal ini pun menguatkan wacana Prabowo-Erick akan berpasangan sebagai Capres-Cawapres di 2024.

    Dalam sepekan terakhir, Prabowo dan Erick sudah dua kali bertemu. Pertama, Minggu (16/7), saat keduanya makan malam bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Ketiganya duduk di meja bundar, yang di atasnya sudah tersedia beberapa menu makanan. Jokowi duduk di tengah, diapit Prabowo di kiri dan Erick di kanan. Di depan mereka, ada masing-masing satu kelapa muda.

    Prabowo terlihat sedang berbicara. Jokowi dan Erick memerhatikan sambil memandang ke arah Prabowo.

    Momen hangat itu, dibagikan Prabowo di akun Instagramnya, @prabowo. Keduanya dipanggil Jokowi untuk urusan kenegaraan. Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan Erick sebagai Menteri BUMN.

    “Minggu sore, 16 Juli 2023, di Istana Bogor. Saya dan Pak @erickthohir menerima arahan dari Presiden @jokowi. Industri Pertahanan Nasional Indonesia harus kuat dan semakin maju,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu, memberikan keterangan dalam unggahan fotonya.

    Kedua, Prabowo dan Erick bertemu di Kementerian Pertahanan, Selasa (19/7). Dalam pertemuan ini, Erick mengajak Rosan Perkasa Roeslani, yang baru dilantik menjadi Wakil Menteri BUMN, Senin (18/7). Prabowo duduk di tengah, diapit Rosan dan Erick di atas meja bundar, di ruangan Menhan.

    Momen ini dibagikan Erick di akun Instagramnya, @erickthohir. Ada dua foto yang diunggah Erick. Dalam foto-foto itu terlihat, ketiganya terlihat tersenyum dan tertawa lepas.

    Erick menerangkan, pertemuan itu sebagai tindak lanjut arahan Jokowi, yakni memperkuat industri pertahanan Indonesia. “Saya bersama Wamen BUMN @RosanRoeslani membicarakan perkembangan industri pertahanan nasional,” tulis Erick, memberi keterangan foto unggahannya.

    Erick menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan industri pertahanan nasional demi perlindungan keamanan negara dan masyarakat. “Perlindungan terhadap keamanan negara dan seluruh masyarakat akan selalu menjadi prioritas kami. Demi terwujudnya stabilitas dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia,” tandasnya.

    Apakah dalam pertemuan ini juga dibicara mengenai Pilpres 2024? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menerangkan, dalam pertemuan itu, Prabowo-Erick berbicara banyak hal. Mulai dari membicarakan kepentingan bangsa bangsa, khususnya di sektor pertahanan negara, sampai ke kelanjutan program Presiden Jokowi.

    “Mereka bicara bagaimana Indonesia ke depan. Segala prestasi, legasi, capaian, dan seluruh kebijakan Pak Jokowi dilanjutkan, dijaga, diamankan oleh pemerintahan yang akan datang,” ucap Habib.

    Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat, hubungan Prabowo dan Erick ini tidak lepas dari peran Jokowi. Dia menduga, Jokowi sengaja mempertemukan Prabowo-Erick, sebagai upaya menduetkannya di Pilpres 2024.

    “Asumsi ini tinggal menunggu langkah lanjutan Erick, yakni pertemuan dengan PKB.

    Karena, bagaimana pun Erick perlu lakukan pengkondisian PKB agar merelakan kursi Cawapres Prabowo padanya,” ucap Dedi.

    Saat ini, Partai Gerindra sudah menjalin kerja sama dengan PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). PKB terus berusaha agar Ketumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bisa menjadi Cawapres Prabowo.(PBN/RMID)

  • Bappeda Kota Tangerang Pastikan DAU Kelurahan untuk Sarpras

    Bappeda Kota Tangerang Pastikan DAU Kelurahan untuk Sarpras

    TANGERANG, BANPOS — Untuk memastikan Dana Alokasi Umum (DAU) kelurahan dapat terserap efektif dan maksimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang mengadakan sosialisasi persiapan pelaksanaan pendanaan kelurahan anggaran DAU APBD tahun 2023 kepada camat dan lurah se-Kota Tangerang. Kegiatan bertempat di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemkot Tangerang, Kamis (20/7).

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman, saat membuka kegiatan, menjelaskan, DAU pendanaan kelurahan dari pusat dialokasikan untuk kegiatan fisik dan non fisik dengan pelaksanaannya berpedoman pada peraturan yang berlaku.

    “Kegiatan pendanaan ini dititikberatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat di kelurahan serta membantu isu-isu strategis nasional seperti pencegahan stunting,” jelas Herman.

    Pada pelaksanaannya, lanjut Herman, akan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas) sehingga para lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan camat selaku pengguna anggaran (PA) dan juga pembina serta pengawas kegiatan pendanaan kelurahan perlu memahami tugas, fungsi dan wewenangnya dengan baik terutama laporan pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran ini.

    “Manfaatkan kegiatan ini, untuk berdiskusi dan bertanya kepada narasumber tentang pedoman swakelola dan kebijakan perpajakan untuk pendanaan kelurahan yang akan dilaksanakan oleh pokmas melalui swakelola tipe IV,” terangnya.

    Menutup arahannya, Herman, menginstruksikan para organisasi perangkat daerah terkait untuk turut membantu memfasilitasi baik secara teknis maupun administrasi kepada pihak kecamatan dan kelurahan serta menginstruksikan para camat dan lurah untuk melaksanakan kegiatan pendanaan dengan sebaik-baiknya.

    “Pertanggungjawaban pendanaan ini baik fisik maupun administrasi harus berjalan sesuai ketentuan yang ada dan tentunya dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Tangerang,” tukas Herman.

    Kepala Bappeda Kota Tangerang, Decky Priambodo, turut melaporkan progres kegiatan perencanaan pendanaan DAU tahun 2023, khususnya untuk pendanaan kelurahan ini, telah dimulai dari musyawarah kelurahan yang dilaksanakan oleh seluruh kelurahan di Kota Tangerang dan hasilnya telah dibuatkan Rancangan Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) kepada Kecamatan.

    “Dari dana sebesar Rp 200 juta rupiah kelurahan ini akan dialokasikan untuk dua sub kegiatan yaitu pembangunan sarana dan prasarana kelurahan berupa rehabilitasi jalan lingkungan dan drainase serta pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan stunting di pos gizi yang akan dilaksanakan oleh pokmas di kelurahan dengan kerjasama swakelola tipe IV,” tutur Decky.

    Sebagai informasi, narasumber dalam kegiatan ini adalah Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP, Setya Budi Arijanta, serta Asisten Penyuluh Pajak Terampil KPP Tangerang Timur, Amalia Insani Basori Putri, yang memaparkan materi melalui sambungan daring.(PBN/BNN)

  • Dewan Desak Sistem Zonasi PPDB Dihapus

    Dewan Desak Sistem Zonasi PPDB Dihapus

    TANGERANG, BANPOS — Sistem zonasi pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) dianggap tidak mencerminkan keadilan. Untuk itu wakil rakyat Kota Tangerang mendorong agar sistem tersebut dihapuskan.

    Pendapat itu disampaikan salah satunya oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang Riyanto, Kamis (20/7). Terlebih, sistem ukur jarak dengan menggunakan google map dinilai kurang akurat alias tidak valid. Sehingga banyak siswa yang gugur meski jarak rumahnya dengan sekolah hanya ratusan meter.

    “Banyak orangtua siswa yang mengadu ke kami bahwa anaknya tidak lolos seleksi PPDB, padahal jarak rumahnya dengan sekolah hanya ratusan meter,” ujar Riyanto.

    Menurut Riyanto, sistem zonasi dalam PPDB juga bisa membuka celah terjadinya dugaan praktik jual beli bangku, titip Kartu Keluarga (KK) atau manipulasi data dan lain sebagainya.

    “Kita semua bisa lihat beberapa kasus yang viral belakangan ini. Seperti kasus orang tua siswa yang mengukur secara manual jarak rumah dan sekolah di SMAN 5 Kota Tangerang. Lalu di Jawa Barat, Pemprov Jabar akhirnya membatalkan keikutsertaan 4.791 siswa dalam proses PPDB lantaran ditemukan adanya pemalsuan data,” ucap Riyanto.

    Sejatinya, kata Riyanto, pendidikan merupakan hak mendasar bagi warga negara. Itu, diatur dalam undang-undang dasar. Sehingga, ia menilai sistem zonasi ini justru bertentangan dengan undang-undang dimaksud. “Pada Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 menjelaskan bahwa ‘Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan’. Maka dari itu saya minta sistem zonasi dihapus saja, karena bertentangan dengan undang-undang,” ujarnya lagi.

    Lebih jauh, legislator dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyarankan agar sistem PPDB menggunakan dua metode saja, yakni melalui seleksi jalur prestasi dan afirmasi. Hal tersebut menurutnya lebih fair ketimbang sistem zonasi.

    “Kalau mau fair ya jalur prestasi dan afirmasi. Jalur prestasi misalnya, itu kan dibagi dua kategori, prestasi akademik dan non akademik. Saya rasa itu lebih fair. Karena di situ seleksinya benar-benar kompetitif, dan buat motivasi juga bagi anak-anak untuk belajar lebih rajin lagi,” pungkasnya.

    Terpisah, dalam sebuah diskusi, akademisi Yuppentek Bambang Kurniawan juga mengatakan, sistem zonasi pada PPDB selalu kisruh tiap tahunnya. Ia pun berpandangan bahwa tim satgas belum optimal dalam memberikan evaluasi aturan pelaksanaan PPDB.

    “Permasalahan PPDB zonasi ini selalu berulang ulang terjadi, ada kesalahan dalam sistem. Ada baiknya dikembalikan dengan sistem lama yang mengacu pada nilai NEM,” ucapnya saat menjadi narasumber dalam diskusi publik yang digelar Komunitas Fraksi Teras, Rabu (19/07), di Aula Museum Juang Taruna di Sukaasih.

    Bambang lebih jauh mengatakan, dengan sistem kurikulum dulu yang menggunakan Nilai Ebtanas Murni (NEM) membuat para siswa berlomba-lomba menghasilkan nilai tertinggi untuk mengincar sekolah favorit mereka.

    “Jadi sudah seharusnya aturan PPDB ini dievaluasi kembali, agar para siswa yang merupakan generasi bangsa mampu memiliki kompetensi yang berkualitas,”ujarnya.

    Sementara Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa mengatakan permasalahan PPDB terjadi lantaran daya tampung sekolah khusus SMA atau SMK sangatlah terbatas. Hal tersebut membuat puluhan ribu siswa tidak lolos PPDB pada tahun ini.

    “Saya mendapat laporan, data lulusan SMP itu kurang lebih di angka 220 ribuan jiwa. sedangkan yang mendaftar ke SMA atau SMK itu sekitar 150 ribuan, kemudian untuk daya tampung PPDB itu hanya sekitar 80 ribu, artinya hanya kurang lebih 30 persen dari 220 ribu siswa yang lulus itu,” sebutnya.

    Menurutnya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam penerapan PPDB, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dan harus mencari jalan keluar.

    “Dari sisi konvensional misalnya menambah kelas, menambah sekolah baru, dan memanfaatkan teknologi,” tandasnya. (PBN/BNN)

  • Bapenda Kota Serang Akan Evaluasi Target PAD

    Bapenda Kota Serang Akan Evaluasi Target PAD

    SERANG, BANPOS – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Serang respon permintaan dari Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi mengusulkan untuk evaluasi target pendapatan untuk mengatasi defisit anggaran di Kota Serang serta untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD).

    Kepala Bapenda Kota Serang, Hari Pamungkas mengatakan, pihaknya akan sejalan dengan apa yang diminta oleh DPRD Kota Serang, termasuk mengecek juga untuk melakukan pengecekan prihal izin rumah-rumah berlantai dua.

    Menurutnya, banyak rumah-rumah di Kota Serang sudah berubah. Pada awalnya saat membangun izin mendirikan bangunan (IMB) rumah lantai satu. Akan tetapi, saat ini mengalami perubahan menjadi dua lantai.

    “Tentunya dua hal yang dilakukan, dari sisi IMB apabila kita menyesuaikan dengan perhitungan sekarang atau dengan adanya persetujuan bangunan gedung (PBG) tentunya ada pengawasan bangunan ada di dinas PU,” ujarnya, Rabu (19/7).

    Dirinya menerangkan bahwasanya sistem yang dimiliki oleh Bapenda sudah terintegrasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mendapatkan informasi dari perubahan peruntukkan atau izin dari bangunan apabila dilihat dari sisi pengawasan bangunannya.

    “Yang ke dua, memang yang dapat dilakukan Bapenda untuk supporting apa yang disampaikan oleh pimpinan DPRD dengan melakukan sensus, sensus pajak daerah khusus,” terangnya.

    Ia mengatakan, apabila ingin melihat khusus untuk pajak bumi dan bangunan (PBB) bisa dilakukan melalui pendataan dan penilaian ulang tentang PBB nya. Hal itu dilakukan agar mengetahui besaran pajak sesuai atau tidaknya dengan ril bangunan yang ada.

    “Dua hal itu bisa kita lakukan, bisa barengan bisa masing-masing berjalan sesuai tupoksinya,” katanya.

    Selain itu, dirinya juga menyampaikan, untuk prihal meningkatkan PAD, pihaknya mengutamakan pajak yang didapatkan dari perdagangan dan jasa.

    “Kita lihat karakteristik dari kontribusi pajak daerah yang di Kota Serang. Kita tahu Kota Serang adalah kota jasa dan perdagangan, maka dari itu kontribusi jasa dan perdagangan itu kan yang kita utamakan,” ucapnya.

    Hari menuturkan, Kota Serang dapat mendulang pendapatan pajak melalui pajak resto hingga pajak hiburan. Hal ini karena menjamurnya cafe-cafe hingga event besar yang mendatangkan artis nasional ke Kota Serang.

    “Contoh seperti banyak berdirinya cafe-cafe karena kita sifatnya perkotaan, itu kan otomatis terpengaruh terhadap pajak resto. Kemudian banyak event-event yang di Kota Serang yang sifatnya mendatangkan artis-artis nasional itu juga kan mendulang pajak hiburan,” tuturnya.

    Selain itu, juga saat ini banyaknya rumah-rumah atau pemukiman Kota Serang yang juga berkontribusi mendongkrak pajak dari sisi PBB dan BPHTB.

    “Kita lihat dari penyusunan itu, baru kita formulasikan strategi apa yang kita lakukan baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi untuk meningkatkan pendapatan tersebut,” tandasnya. (MG-02/AZM)

  • Kontingen Banten Tiga Besar Pornas Korpri

    Kontingen Banten Tiga Besar Pornas Korpri

    SERANG, BANPOS – Cabang Olahraga (Cabor) Catur kontingen Provinsi Banten berhasil menyabet dua emas dan satu perak di Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri XVI yang diselenggarakan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Dengan perolehan itu, Kontingen Provinsi Banten masuk tiga besar dengan perolehan medali yang sama, yakni Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan tuan rumah Jawa Tengah.

    Dua emas Provinsi Banten diperoleh dari perorangan putri pada kelas standar dan kilat atas nama Diyah Rachmawati. Kemudian untuk satu perak dari beregu mix kilat diperoleh tim beregu campur pada kelas mix kilat.

    Manager Cabor Catur Beni Ismail mengaku sangat bersyukur atas raihan prestasi yang telah diukir oleh para atlet kontingen Banten. Dengan prestasi itu, Banten berada pada urutan kedua setelah tuan rumah, Jawa Tengah.

    “Alhamdulillah Catur merebut medali emas 2 dan medali perak 1,” katanya, Kamis (20/7).

    Sementara itu atlet perorangan putri pada kelas standar dan kilat atas nama Diyah Rachmawati mengatakan, pada catur kelas cepat dirinya berhasil mengumpulkan 6 poin dari total 7 babak yang dipertandingkan. Poin itu sama dengan atlet fide master Kadek Dwiyanti dari Kementerian PUPR, hanya saja dirinya masih unggul pada nilai pertandingan.

    “Saya pernah mengalahkan mba Kadek pada pertandingan sebelumnya, sehingga poin saya meskipun sama tapi lebih unggul,” katanya. (RUS/AZM)

  • Pemkot Cilegon Komitmen Penuhi Hak Penyandang Disabilitas

    Pemkot Cilegon Komitmen Penuhi Hak Penyandang Disabilitas

    CILEGON, BANPOS – Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia berkunjung ke Kota Cilegon. Kunjungan diterima Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, di Ruang Rapat Asisten Daerah Kota Cilegon, Kamis (20/7).

    Kunjungan KND tersebut merupakan salah satu upaya guna mendorong pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Kota Baja.

    Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta pun menyambut baik kunjungan tersebut.

    Sanuji menyampaikan, Pemerintah Kota Cilegon akan terus melakukan berbagai upaya dalam memenuhi hak-hak dan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas.

    “Sudah banyak bantuan yang telah kita berikan untuk penyandang disabilitas, baik dari Pemkot ataupun provinsi. Salah satunya yaitu bantuan kursi roda sebanyak 560 yang digagas oleh Walikota Cilegon, dimana 90 persen dari jumlah penyandang disabilitas yang membutuhkan kursi roda sudah kita penuhi,” kata Sanuji.

    Orang nomor dua di Pemkot Cilegon itu juga memastikan seluruh pelayanan yang ada di Kota Cilegon dapat diakses dengan mudah tanpa adanya diskriminasi bagi penyandang disabilitas.

    “Kami tegaskan tidak ada diskriminasi, jadi pelayanan publik di Kota Cilegon itu dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat,” jelasnya.

    Tak hanya itu, pembangunan sarana prasarana fisik kota juga menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, Sanuji berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

    “Cakupan dan ruang lingkup untuk penyandang disabilitas juga akan terus kita perkuat dan tingkatkan agar seluruh pembangunan di Kota Cilegon ini dapat dirasakan oleh semua orang,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua KND Republik Indonesia Dante Rigmalia mengungkapkan bahwa ada 22 hak penting yang harus dijamin bagi masyarakat penyandang disabilitas. Ditambah dengan empat hak spesifik bagi perempuan dengan disabilitas, serta tujuh hak spesifik bagi anak dengan disabilitas.

    “Penyandang disabilitas memiliki haknya mulai dari hak hidup, hak bebas dari stigma, hak pendidikan, pendataan, kesehatan, politik, rekreasi, olahraga dan lainnya. Jadi tidak ada bedanya dengan Non disabilitas, dan untuk perempuan dengan disabilitas ada empat hak spesifik serta untuk anak disabilitas ada tujuh hak spesifik sebagai tambahan,” ungkapnya.

    Dante berharap seluruh penyandang disabilitas di Kota Cilegon mendapatkan pemenuhan hak sesuai dengan Undang-undang No. 19 Tahun 2011 tentang Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas dan Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang tentang Penyandang Disabilitas.

    “Kita akan terus melakukan pemantauan agar penyandang disabilitas ini mendapatkan pemenuhan terhadap hak-haknya sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Mudah-mudahan Pemerintah Kota Cilegon dapat semaksimal mungkin bisa melayani penyandang disabilitas dengan sepenuhnya,” harapnya. (LUK/PBN)

  • Minim Realisasi, RPJMD Kota Cilegon Harus Digenjot

    Minim Realisasi, RPJMD Kota Cilegon Harus Digenjot

    CILEGON, BANPOS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon agar memprioritaskan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon agar terealisasi pada 2024.

    Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Miraj menilai, hingga saat ini realisasi RPJMD masih cukup minim. Selain itu, masa jabatan Walikota Cilegon, Helldy Agustian, dan Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta akan berakhir pada tahun 2024.

    “Dengan jangka waktu yang mepet, visi misi yang tertuang dalam RPJMD terealisasi.

    Dan muaranya harus ke infrastruktur, pendidikan dan kesehatan,” kata Isro usai rapat paripurna dengan agenda penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2024, Kamis (20/7).

    Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar ini menekankan terhadap pembangunan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat, pembangunan sumber daya Manusia (SDM), pendidikan, dan kesehatan.

    Isro menilai, di sisa waktu yang mepet ini, Pemkot Cilegon perlu memacu kinerja agar realisasi program bisa maksimal. Seperti dua program yang menjadi sorotan yaitu pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) serta Pelabuhan Warnasari.

    “Realisasi dua program RPJMD itu masih sangat minim hingga tahun ini. Meskipun itu program lama tapi kan masuk RPJMD, harus diselesaikan,” tandasnya.

    Sementara itu, Walikota Cilegon, Helldy Agustian mengatakan disisa masa jabatannya, ia ingin memprioritaskan realisasi janji kampanye. Politisi Partai Gerindra ini ingin merealisasikan janji kampanyenya yang tertuang dalam RPJMD.

    “Masa jabatan kita kan seharusnya berakhir di 2026, tapi berakhir di 2024 sesuai regulasi yang ada. Maka Kita prioritaskan di janji kampanye kita dulu sesuai RPJMD,” tuturnya.

    Menurut Helldy, karena masa kepemimpinannya hanya 3,5 tahun, masih banyak janji kampanye yang harus dikejar realisasinya. (LUK/PBN)

  • Rp41 Miliar Piutang Tirta Albantani Belum Tertagih

    Rp41 Miliar Piutang Tirta Albantani Belum Tertagih

    SERANG, BANPOS – Sebagai salah satu Badan usaha, PDAM Tirta Albantani juga tidak terlepas dari masalah keuangan. Salah satu permasalah yang terjadi pada PDAM tersebut ialah masih banyaknya piutang yang belum tertagih dari para pelanggan.

    Tidak tanggung-tanggung, piutang yang belum tertagih tersebut mencapai Rp41 miliar.

    Direktur Utama PDAM Tirta Albantani, Eli mulyadi, menyampaikan bahwa dari tahun 2002 hingga tahun 2021 piutang yang belum tertagih hingga mencapai Rp41 miliar.

    “Dari 2002 sampai 2021 lalu, ada tunggakan dipelanggan non aktif yang sudah kita (PDAM Tirta Albantani) putus sebanyak Rp41 miliar,” ujarnya, Jumat (14/7)

    Dirinya menjelaskan, hal tersebut terjadi karena PDAM tersebut tidak sepenuhnya berorientasi pada bisnis. Akan tetapi juga berorientasi sosial, karena air merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

    “Masalahnya, saat ini kita dari PDAM ini orientasinya bukan hanya orientasi bisnis. Tapi kita ada orientasi sosialnya. Karena kan kebutuhan air itu kebutuhan pokok. Kalau kita orientasinya bisnis, mungkin tidak seberapa pelanggan yang betul-betul efektif. Tapi kan kita harus bisa melayani semua unsur, makanya kita harus dalam posisi di orientasi bisnis dan sosial. Makanya tunggakan air itu besar sekali karena masyarakat,” jelasnya.

    Dalam upaya penagihan piutang tersebut, Eli menyampaikan bahwa saat ini membuat program, dimana masyarakat yang sebelumnya memiliki tunggakan dan dinonaktifkan dapat membayar tunggakannya hanya sebesar 50 persen dari total tunggakan.

    “Saat ini kita ada program untuk penagihan pelanggan non aktif, dengan kita berikan diskon 50 persen dan nanti baru kita aktifkan kembali,” ungkapnya.

    Eli mengatakan, bahwa dengan menggunakan strategi penagihan tersebut, ada saja masyarakat yang memanfaatkan momentum diskon tersebut untuk mengaktifkan kembali jaringan air bersihnya.

    “Sampai saat ini sudah ada yang membayar dengan cara seperti itu, walaupun belum signifikan dan memang cukup berat untuk menagih uang yang non aktif sebesar itu,”

    Eli menuturkan, upaya tersebut merupakan sebuah upaya yang dilakukan pihaknya untuk menambah pendapatan dari piutang yang belum tertagih sebelum nantinya piutang tersebut dihapuskan.

    “Jadi kita upayakan dulu untuk menagih sebelum nanti kita hapuskan. Karena itu tagihan yang sudah lama dan sudah kita diskusikan hal tersebut dengan bupati dan DPRD, sebelum dihapus dineraca kita. Kita juga kerjasama dengan kejaksaan untuk pendampingan. Jika upaya penagihan itu tidak tertagih, baru nanti kita diskusikan secara parsial bertahap kita hapuskan di neraca pembukuan,” tuturnya. (MG-02).

  • Divhumas Mabes Polri Gelar Penyuluhan Pensatwil di Pandeglang

    Divhumas Mabes Polri Gelar Penyuluhan Pensatwil di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Tim Divisi Humas Mabes Polri menggelar penyuluhan kegiatan pemberdayaan dan pengembangan potensi kehumasan dalam rangka Penerapan Satuan Wilayah (Pensatwil) di Aula Mapolres Pandeglang, Kamis (20/7).

    Kabag Pensat Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan kegiatan Pensatwil merupakan program kerja Divisi Humas Mabes Polri yang dilaksanakan di seluruh Polda dan Polres, dengan tujuan untuk meningkatkan penguatan peran Humas Polri di tengah kemajuan teknologi informatika, dan meningkatkan kemitraan dengan awak media.

    “Kegiatan ini intinya penguatan tentang manajemen media, ada beberapa pesan dan penekanan yang kita berikan kepada mereka salah satunya bagaimana kita mengelola manajemen ini dengan kemitraan media, baik itu media televisi, online maupun media sosial,” kata Kombes Pol Hendra kepada awak media.

    Menurutnya, awak media merupakan mitra yang sangat kuat dalam memberikan suatu efek yang positif untuk Polri, maka dari itu jajaran Polri yang berada di wilayah harus meningkatkan kolaborasi bersama awak media.

    “Kemudian dengan media ini kita harus kolaborasi, komunikasi dengan baik dan koordinasi yang baik, agar menjadi suatu kekuatan untuk kepolisian itu sendiri.

    Karena teman-teman media merupakan mitra kuat dalam memberikan suatu efek yang positif buat kita. Bukan hanya hal negatif, justru yang positif diangkat oleh teman media,” terangnya.

    Dijelaskannya, peran Humas Polri di Polres sendiri sudah melakukan hal yang baik, dengan terus bermitra dengan awak media. Namun, ada beberapa dukungan Humas Mabes Polri yang bentuknya pelatihan, assesment dan bagaimana penguatan manajemen diwilayah.

    “Ini bukan hanya untuk fungsi pembantu saja, tetapi fungsi utama di Kepolisian untuk membuat exciting sehingga pencitraan polisi baik. Bukan hanya sekedar pencitraan saja, tapi memang faktanya baik. Nah fakta yang baik itu kita harus publikasikan dengan teman-teman media,” jelasnya.

    Selain memberikan pemahaman manajemen media, lanjut Hendra, Humas Mabes Polri juga memberikan pemahaman terkait kesiapan anggota jelang Pemilu 2024, dan yang lebih utama yakni memberikan pemahaman terciptanya kamtibmas yang kondusif, memberikan pelayanan penegakan hukum, serta bagaimana cara mengayomi masyarakat dengan baik.

    “Selain itu juga kita berikan pemahaman terkait kesiapan berbicara di media sosial, kemudian kesiapan anggota dalam hal pemilu karena tahapannya berlangsung terus. Bersama pemerintah kita mendukung beberapa program yang sifatnya untuk masyarakat. Dan yang terpenting adalah menciptakan kamtibmas kita, penegakan hukum yang baik dan juga mengayomi masyarakat yang harus ditingkatkan,” ungkapnya. (DHE/DZH)