Penulis: Gina Maslahat

  • Demokrat Bagikan 300 Paket Kurban

    Demokrat Bagikan 300 Paket Kurban

    Momentum hari raya Idul Adha 1443 hijriah, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang memotong hewan kurban 1 ekor sapi limosin dan membagikan sebanyak 300 paket daging kurban kepada warga, di kantor DPC Partai Demokrat, Senin (11/7).

    Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, MM Fuhaira Amin mengatakan, pemotongan hewan qurban 1 ekor sapi limosin ini akan dibagi menjadi 300 paket daging.

    “Kami dari DPC Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Rencananya akan kami bagi menjadi 300 paket daging kurban dan akan kami bagikan kepada masyarakat yang berhak mendapatkan disekitar kantor DPC Partai Demokrat,” kata Fuhaira.

    Menurutnya, pelaksanaan pemotongan hewan kurban ini merupakan sebagai bentuk konsistensi partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk selalu hadir ditengah-tengah masyarakat.

    “Nanti daging hewan kurban ini akan kami salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, terkhusus bagi mereka yang tinggal di sekitar kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang. Kami juga akan datang langsung ke rumah warga, untuk mengantarkan daging kurban. Harapannya dengan kami datang kerumah warga secara langsung, kami dapat bersilaturahmi secara langsung pula dengan masyarakat,” terangnya.

    Selain merayakan hari raya Idul Adha 1443 hijriah dengan membagikan paket daging kurban, lanjut Fuhaira, kegiatan ini juga sekaligus tasyakuran kantor sementara DPC Partai Demokrat.

    “Dan ini juga sekaligus tasyakuran perpindahan kantor sementara, sampai dengan kantor kita yang berada di Kumalirang selesai dibangun. Kemudian saya juga berharap, agar diberikan berkah dan memohon doa kepada Allah SWT serta semua kader, karena pada bulan Agustus besok saya sudah menjadi ketua DPC Demokrat Definitif. Dan rencananya, saya akan mengambil surat keputusan kepengurusan DPC partai Demokrat Pandeglang karena sudah menjadi ketua DPC Partai Demokrat secara definitif,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Ketua Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, Iing Andri Supriyadi menuturkan, makna dari Idul Adha 1443 Hijriah ini, merupakan sebuah hari rayanya umat Islam yang memperingati peristiwa qurban.

    “Momen Idul Adha biasanya diperingati umat Muslim dengan menyembelih hewan qurban. Makanya kami keluarga besar Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang, menggelar pemotongan hewan qurban yang diberikan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Aa Rizki Natakusumah. Selain itu, saya juga mengingatkan kepada seluruh kader, agar menjaga dan merawat kantor yang baru ini. Karena, ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari Partai Demokrat,” katanya.(dhe/pbn)

  • Penunggak BPJS Ketenagakerjaan Dipanggil Kejari

    Penunggak BPJS Ketenagakerjaan Dipanggil Kejari

    LEBAK, BANPOS – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Lebak mengundang 28 perusahaan di wilayah kerjanya, yaitu 18 perusahaan diantaranya belum mendaftar BPJS Ketenagakerjaan dan sisanya menunggak iuran dengan total Rp1,3 miliar, selama tiga hari sejak Rabu (6/7) hingga Jumat (8/7).

    Kepala Seksi (Kasie) Intelijen Kejari Lebak Rans Fismy P, SH dalam keterangan persnya yang diterima Jumat (8/7) mengatakan, pihaknya telah memanggil badan usaha sejumlah itu sesuai dengan kerjasama yang sudah terjalin dengan BPJS Ketenagakerjaan setempat dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hak pekerja dalam program jaminan sosial.

    “Terhadap kewajiban Badan Usaha mendaftarkan Tenaga Kerjanya sesuai dengan UU BPJS Pasal 14 yang berbunyi: ‘Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program jaminan sosial (kesehatan maupun ketenagakerjaan)’,” kata Rans Fismy.

    Menurut Rans, ketentuan itu diperjelas lagi oleh Pasal 15 Ayat 1 yang menyatakan bahwa, Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta pada BPJS (kesehatan maupun ketenagakerjaan), sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti.

    Disebutkannya, seluruh perusahaan yang menunggak melakukan penandatanganan surat pernyataan komitmen kepada BPJS Ketenagakerjaan terkait kesanggupan membayar iuran tersebut dengan cara dilunasi/dibayarkan secara bertahap sesuai kesepakatan bersama.

    “Dari Surat Pernyataan Komitmen tersebut, perusahaan Cipanyusuhan yang memiliki tunggakan sebesar Rp4,2 juta dan Hasdasa Jaya Sejahtera Rp31,7 juta telah melakukan pembayaran tunggakan iuran seluruhnya,” ujar Rans.

    Kemudian perusahaan Bayah Jaya Persada telah melakukan pembayaran secara bertahap kepada BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp15.923,496 dan Perkebunan Kroewoek sebesar Rp42.267,280, sehingga dapat disimpulkan Pemulihan Keuangan Negara oleh Jaksa Pengacara pada kegiatan tersebut sementara sebesar Rp119,2 juta.

    Sementara, ada 18 perusahaan yang belum menjadi peserta dengan total 126 pekerja, “Mereka menyatakan sanggup dan menyetujui untuk mendaftarkan para pegawainya pada bulan Juli 2022 kepada BPJS Ketenagakerjaan,” paparnya.

    Terpisah, Kepala BP Jamsostek Cabang Serang Utama  Didin Haryono menyebut, sebagaimana amanat Presiden melalui Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2021 yang menyatakan bahwa seluruh pekerja baik formal maupun informal berhak mendapatkan jaminan sosial.

    “Dengan demikian diharapkan tidak ada satu pekerja pun yang tidak mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan, karena semua pekerja memiliki hak untuk dilindungi saat menjalankan pekerjaan, melalui Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm), dan perlu juga didaftarkan dalam program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP),” kata Didin.

    Namun, bagi perusahaan yang sudah mendaftar namun masih menunggak, pihaknya mengimbau untuk segera melunasi kewajibannya,” Karena yang rugi nantinya adalah pekerja yang telah menjadi peserta namun tidak bisa mengklaim bila mengalami kecelakaan kerja, atau tidak mendapat santunan bila meninggal dunia,” katanya.

    Adapun bagi pekerja informal sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang belum mendaftarkan pada program perlindungan Jamsostek, kata Didin, agar segera mendaftarkan.

    “Karena setiap pekerja mempunyai hak untuk dilindungi dan melindungi dirinya, dengan pembayaran iuran mulai dari yang terendah hanya Rp16.800 perbulan bagi pekerja bukan penerima upah (BPU), “papar Didin.(WDO/PBN)

  • Perputaran Uang di Daerah Wisata Capai Rp20 Miliar

    Perputaran Uang di Daerah Wisata Capai Rp20 Miliar

    LEBAK, BANPOS – Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak Usep Suparno mengatakan perputaran uang pada kawasan wisata di daerah ini bisa mencapai Rp20 miliar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

    “Perputaran uang Rp20 miliar itu jika didasarkan pada  rata-rata belanja wisatawan Rp50 ribu per orang dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 400 ribu orang (periode Januari-Juni-Juni 2022), ” kata Usep Suparno, Sabtu (9/7).

    Menurut dia, perputaran uang sebesar itu cukup besar menyumbangkan pendapatan ekonomi pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM).

    Mereka para pengunjung wisatawan mengeluarkan uang untuk membeli jajanan hingga makanan oleh-oleh.

    Kunjungan wisatawan sebanyak 400 ribu itu terhitung sejak Januari sampai Juni 2022 dan melebihi target yang ditentukan pemerintah 250 ribu.

    Kebanyakan wisatawan itu setelah hari raya Idul Fitri dengan mengunjungi 10 destinasi wisata alam dan wisata buatan di antaranya Pantai Bagedur, Pantai Sawarna, Budaya Baduy, Negeri Diatas Awan, Museum Multatuli, Kolam Renang Cipanas, Permainan Air Curugbitung dan BIM Rangkasbitung.

    “Kami mendorong kunjungan wisatawan itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat, ” katanya.

    Ia mengatakan, peningkatan kunjungan wisatawan itu setelah pemerintah melonggarkan kegiatan ekonomi masyarakat dengan melandainya kasus pandemi COVID-19.

    Disamping itu juga didukung kemudahan transportasi dengan beroperasi Commuter Line Rangkasbitung – Jakarta juga Jalan Tol Rangkasbitung – Serang.

    Saat ini juga infrastruktur jalan menuju kawasan destinasi wisata membaik dengan betonisasi dan aspal hotmiks, sehingga arus lalu lintas berjalan lancar.

    “Kami meyakini destinasi wisata kedepan menjadikan primadona pendapatan ekonomi masyarakat, ” jelasnya.

    Sementara itu, sejumlah pelaku UMKM di kawasan wisata Pantai Bagedur Kabupaten Lebak menyatakan bahwa mereka sangat terbantu pendapatan ekonomi pada akhir pekan, karena banyak wisatawan yang datang ke sini.

    “Kami setiap akhir pekan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp800 ribu,” kata Saepul (40) seorang pedagang baso ikan warga Malimping Kabupaten Lebak.(PBN/ANT)

  • 13.733 Pasien Covid Dinyatakan Sembuh

    Pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Lebak, sampai 5 Juni 2022 mencapai 13.733 orang. Mereka dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit, isolasi mandiri maupun isolasi di lokasi yang disediakan pemerintah daerah.

    “Kita mengapresiasi angka kesembuhan pasien Covid-19 cukup besar dan saat ini sembilan orang masih menjalani isolasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah kepada BANPOS, Jumat (8/7).

    Menurut Firman, yang juga Jubir Percepatan dan Penanganan Covid-19 Lebak, hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak tetap mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, meski angka kesembuhan pasien Covid-19 cukup tinggi.

    Dikatakannya, penyebaran virus korona masih ada karena hingga saat ini dilaporkan sembilan orang masih menjalani isolasi dan dirawat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

    Firman menjelaskan, masyarakat Lebak yang terpapar Covid-19 tercatat 13.969 orang dan di antaranya sebanyak 13.733 orang dinyatakan sembuh dan 227 orang meninggal dunia.

    “Kami minta warga tetap waspada dan disiplin prokes juga selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilisasi dan menghindari kerumunan,” jelas Firman.

    Sementara, Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung, dr Jauhari Asyukri mengatakan, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan medis tersisa dua orang dan mereka diisolasi di ruangan Anggur guna mencegah penyebaran kepada pasien lain maupun pengunjung.

    Kata dia, kedua pasien Covid-19 itu kondisinya sudah membaik dan tinggal menunggu pemulihan kesehatannya.

    “Kami berharap kedua pasien COVID-19 segera sembuh dan bisa berkumpul bersama anggota keluarga,” paparnya. (WDO/PBN)

  • Wabup Lebak Hadiri Pelantikan Pengurus DPD PGMI Lebak 

      LEBAK, BANPOS – Wakil Bupati (Wabup) Lebak, Ade Sumardi beberapa hari lalu menghadiri giat pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kabupaten Lebak Periode 2022-2027 yang dilaksanakan di Gedung paripurna DPRD Lebak, Kamis (07/07).

          Saat itu dalam sambutannya, Wabup Ade Sumardi mengatakan dengan dilantiknya Pengurus DPD PGMI nantinya akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pendidikan di Kabupaten Lebak khususnya dalam pendidikan agama.

          “Mudah-mudahan tugas yang diamanahkan dapat diemban dengan baik sehingga harapan kedepannya dapat lebih memajukan pendidikan di Kabupaten Lebak,” ujar Wabup Ade Sumardi.

          Ade Sumardi berharap, PGMI Kabupaten Lebak tidak mengandalkan iuran dari anggota, namun harus melakukan inovasi, misalnya dengan mendirikan koperasi.

         Wabup juga menyatakan guru agama harus berbangga karena salah satu pendiri negara, Soekarno juga awalnya seorang guru agama.

         “Dulu sewaktu dalam pembuangan penjajah, Bung Karno sempat menjadi guru agama. Jadi, pendiri negara ini dari kalangan guru agama. Jadi guru agama tidak boleh minder atau merasa termarjinalkan,” kata Wabup memberi motivasi.

          Pada bagian, Ade Sumardi juga mengajak PGMI agar bisa menjadi wadah bagi para guru madrasah. Kata dia, ini agar para guru agama mampu bersinergi dengan berbagai pihak, baik dengan sesama organisasi keguruan, pemerintahan, organisasi pendidikan maupun pihak yang lain dalam membangun dan meningkatkan mutu pendidikan.

          “Selamat kepada pengurus DPD PGMI yang baru dilantik.” ujarnya.

          Senada, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Banten, Nanang Fatchurrochman berpesan, kepengurusan PGMI ini harus bisa mewadahi keberadaan guru madrasah yang mampu menjadi motor penggerak para guru madrasah menuju profesionalitas.

          “Dengan adanya PGMI ini, sebagai wadah untuk memberikan motivasi dan dorongan bagi para guru madrasah di Lebak mampu menciptakan generasi yang lebih unggul, baik dalam akademik maupun kemajuan akhlak,” tuturnya.

          “Semoga pengurus DPD PGMI yang baru saja dilantik merupakan guru-guru yang telah diamanahi agar bisa membawa insan madrasah menjadi lebih baik, sejahtera dan profesional,” imbuh Nanang.

          Sementara, Ketua DPW PGMI Provinsi Banten Mashudi meminta agar PGMI Lebak memperjuangkan kesejahteraan guru madrasah.

          Mashudi menjelaskan, PGMI di Lebak harus mampu mengakomodir kepentingan-kepentingan strategis guna meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru-guru madrasah di Lebak.

          Terpisah, Ketua PGMI Lebak, Humaedi Hakim berjanji kepengurusannya akan terus mengenalkan organisasi PGMI ke semua kalangan.  “Masih banyak yang belum tau tentang apa itu PGMI. Program kerja akan segera kita susun, demi kebermanfaatan organisasi ini,” ungkap Humaedi Hakim.

          Dalam acara yang juga dihadiri perwakilan Polres Lebak, Bank Woori serta tamu undangan lainnya itu berlangsung khidmat.

          Diketahui, Pengurus DPD PGMI Lebak yang dilantik hari ini Humaedi Hakim (ketua), Furkon (Wakil ketua) Deden M. Fatih (Sekretaris) Aang (Bendahara) dan belasan pengurus lainnya. (WDO)

  • Subadri Disambut di Kabupaten

    Subadri Disambut di Kabupaten

    ISU mengenai akan lompatnya Subadri Ushuludin ke Kabupaten Serang untuk nyalon sebagai Bupati dianggap mungkin oleh DPC PPP Kabupaten Serang. Selain it, ada kelompok masyarakat yang menyambut baik opsi tersebut.

    Isu mengenai akan pindahnya pencalonan Subadri ke Kabupaten Serang sebenarnya telah didengar oleh masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh salah satu tokoh pemuda di Jawilan, Deden. Ia mengatakan bahwa jika Subadri mencalonkan diri sebagai Bupati Serang, maka menjadi angin segar bagi masyarakat Jawilan.

    “Karena beliau putra asli Jawilan. Beliau juga memiliki track record yang cukup baik di Kota Serang, jadi sah-sah saja mencalonkan diri di Kabupaten Serang. Ibaratnya beliau akhirnya bisa kembali ke kampung halaman untuk membangun secara langsung kampung halamannya,” ujar dia.

    Kendati demikian, ia tidak mau terburu-buru menyatakan apakah masyarakat akan mendukung Subadri ketika mencalonkan diri sebagai Bupati Serang. Sebab, harus Subadri langsung yang menanyakan kepada masyarakat Jawilan dan Kabupaten Serang.

    “Tapi tentunya, akan menjadi kebanggaan bagi warga Jawilan apabila ada putra daerahnya yang maju sebagai calon Bupati Serang. Silakan pak Subadri bersilaturahmi ke sini untuk meminta restu, saya yakin warga mau mendukung demi kebaikan bersama,” terangnya.

    Di sisi lain, meski belum resmi, namun DPC PPP Kabupaten Serang mengaku tidak masalah jika Subadri ingin mencalonkan diri di Kabupaten Serang.

    Ketua DPC PPP Kabupaten Serang, SM Hartono, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah memanaskan mesin politik partai untuk menghadapi Pemilu 2024. Berbagai kegiatan pun terus dilakukan guna melancarkan kondolidasi politik.

    “PPP Kabupaten Alhamdulillah terus berjalan konsolidasi dan agenda-agenda politik. Seperti biasa, persiapan kami menghadapi Pemilu 2024,” ujarnya saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon, Rabu (6/7).

    Salah satu upaya politik yang telah dilakukan oleh PPP Kabupaten Serang ialah dengan membuka perekrutan bakal calon legislatif (Bacaleg) 2024. Saat ini, persiapan menghadapi Pemilihan Legislatif sudah hampir 100 persen rampung.

    “Ya kami sudah melakukan recruitment, kami buka sejak beberapa bulan yang lalu. Alhamdulillah berjalan dengan lancar yah. Sudah banyak yang mendaftar sebagai Bacaleg. Insyaallah kami sesuai dengan jumlah daerah pemilihan (Dapil) dan memenuhi keterwakilan perempuan,” terangnya.

    Pihaknya pun memasang target yang cukup tinggi untuk Pileg 2024 nanti. Menurut Hartono, PPP Kabupaten Serang menargetkan dua kursi untuk setiap Dapil. Hal itu tentunya untuk mendapatkan tiket kontestasi Pilkada yang digelar 8 bulan setelah Pileg usai.

    “Kan tujuan kami berpolitik, tentunya tidak berlebihan jika PPP memiliki harapan kadernya untuk maju dalam Pilkada yang akan datang. Tentunya dengan tolok ukur melalui Pileg ini,” ungkap dia.

    Meski berniat untuk bisa mengajukan nama sebagai Calon Bupati Serang, pihaknya tetap menunggu hasil dari Pileg. Karena, dari hasil Pileg juga dapat menentukan apakah masyarakat benar-benar bersimpati terhadap partai berlambang Ka’bah tersebut.

    “Ya insyaallah nanti akan kami lihat, bagaimana hasil konsolidasi PPP. Lalu bagaimana hasil dari PPP menghadapi Pileg 2024 yah. Karena bagaimanapun, tolok ukurnya ada di Pileg itu sendiri. Apakah PPP layak, apakah masyarakat menaruh harapan kepada PPP. Bisa dilihat dari hasil Pileg,” terangnya.

    Jika memang masyarakat menaruhkan harapan pada PPP, pihaknya telah memiliki sejumlah nama yang bakal diusung sebagai Calon Bupati Serang. Nama-nama tersebut merupakan kader terbaik yang dimiliki oleh PPP.

    “Tentunya untuk nama-nama, kami sebagai Partai Politik memiliki nama-nama yang akan diusung dari internal partai. Meskipun memang sampai saat ini masih belum dimunculkan nama-namanya. Kita lihat nanti, sepak terjang para calon ini seperti apa, ini akan menjadi barometer partai untuk merekomendasikan kader tersebut,” ucapnya.

    Terkait dengan isu kepindahan Subadri untuk mencalonkan diri di Kabupaten Serang, menurutnya hal itu sangat mungkin terjadi. Pihaknya pun tidak masalah, meskipun secara resmi lompatnya Subadri ke Kabupaten Serang masih belum resmi diperbincangkan di forum-forum resmi.

    “Semua serba mungkin kan. Dalam politik kan tidak ada yang tidak mungkin. Tapi sampai sekarang belum muncul secara resmi sih. Pada rapat-rapat internal juga belum muncul, belum ada yang membahas terkait itu. Nanti kalau sudah ada keputusan, saya akan kabarkan,” katanya.

    Menurutnya, mungkin saja isu terkait dengan kepindahan Subadri ke Kabupaten Serang berkaitan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terbentuk di tatanan pusat. Namun kembali lagi, pihaknya akan fokus terlebih dahulu dalam memenangkan Pileg 2024.

    “Nanti bisa kita lihat juga kan, karena memang untuk tarikannya di koalisi bisa saja terjadi. Untuk saat ini kami akan fokus untuk bagaimana menjadikan PPP menjadi kontestan yang mendapatkan simpati dari masyarakat,” tandasnya.(DZH/ENK)

     

  • Polemik Pewaris Tahta Tatu

    Polemik Pewaris Tahta Tatu

    KONSTELASI politik menjelang Pilkada 2024 semakin memanas. Salah satunya di wilayah Kabupaten Serang. Banpos mengendus sejumlah skenario pelik yang disipakan untuk mencari pengganti Bupati Serang saat ini, Ratu Tatu Chasanah. Ada Nama Andiara Hikmat Tomet yang bakal diperebutkan. Ada juga yang bakal dikorbankan.

    Meski disebut dinamis, namun sejumlah sudah mulai menerka-nerka peta politik yang akan dihadapi, khususnya di sejumlah daerah di Provinsi Banten. Apalagi di tingkatan pusat, sudah berdiri Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

    Dengan dibentuknya koalisi tersebut, sejumlah pihak berani berasumsi terkait pertarungan politik yang akanterjadi pada kurang lebih dua tahun mendatang. Salah satunya adalah tersanderanya Partai Golkar di Provinsi Banten oleh PAN maupun PPP.

    Asumsi tersebut muncul lantaran Partai Golkar disebut membutuhkan PAN dan PPP agar dapat kembali mengusung Andika Hazrumy untuk mencalonkan diri pada kontestasi Pilgub 2024. Hal itu karena kursi Partai Golkar sempat turun cukup signifikan di tahun 2019. Sehingga, agar bisa mengamankan tiket menuju Pilgub, Partai Golkar perlu mengamankan kursi sebanyak-banyaknya.

    Berdasarkan informasi yang diterima BANPOS dari sumber internal Partai Golkar, sejumlah kesepakatan politik tengah dipersiapkan oleh masing-masing anggota Koalisi Indonesia Bersatu. Sebelumnya, BANPOS pada edisi khusus ‘Potensi Duet Jadi Duel’ telah mempublikasikan skenario mendepak salah satu partai untuk keluar dari koalisi di daerah, untuk mengamankan kursi eksekutif Kota Serang.

    Namun skenario lain pun dimunculkan. Kali ini, skenario tersebut dianggap lebih menguntungkan bagi seluruh pihak. Skenario tersebut yakni menarik Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, untuk mencalonkan diri di Kabupaten Serang. Sejumlah kandidat pun dimunculkan untuk bisa menemani Subadri, salah satunya yakni Andiara Aprilia Hikmat, anak dari mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

    “Skenario mendistribusikan calon kepala daerah dari koalisi ke Kota dan Kabupaten Serang menjadi skenario paling masuk akal dibandingkan harus mendepak salah satu anggota koalisi. Karena kepentingan yang paling utama adalah Aa (Andika Hazrumy – Red), bisa nyalon lagi di Provinsi Banten,” ujar sumber BANPOS di internal Partai Golkar.

    Namun, skenario ini akan ‘memakan korban’ dari internal Partai Golkar sendiri. Korban tersebut yakni Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Serang, Fahmi Hakim. Diketahui, Fahmi Hakim digadang-gadang bakal melanjutkan estafet kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah di Kabupaten Serang, meskipun Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sebagai mekanisme resmi penentuan calon yang akan diusung, belum digelar hingga saat ini.

    Menurutnya, saat ini Partai Golkar mengalami dilema yang sangat berat. Pasalnya, Partai Golkar dihadapkan pada persoalan pemenangan di Pilpres dan juga Pilkada dalam waktu berdekatan. Menurutnya, tidak mungkin Partai Golkar, khususnya di Provinsi Banten, mengorbankan Pilpres demi daerah.

    “Memang yang sempat menjadi opsi adalah mendepak salah satu anggota koalisi. Tapi ada opsi lain yaitu mengorbankan Kota Serang agar koalisi tetap utuh hingga di tingkat pusat. Tapi skenario untuk distribusi Kepala Daerah akhirnya menjadi opsi terbaik,” ungkapnya.

    Sebenarnya, baik Subadri maupun Syafrudin bisa saja ‘ditransfer’ ke Kabupaten Serang. Sebab, keduanya merupakan putra terbaik dari daerah yang saat ini menjadi wilayah Kabupaten Serang. Subadri merupakan putra daerah kelahiran Jawilan, sementara Syafrudin merupakan putra daerah kelahiran Bojonegara.

    Namun, keinginan Subadri untuk bisa menjadi ‘si orang nomor satu’ sangatlah besar. Apalagi setelah hampir satu periode dirinya menjadi ‘ban serep’ dari Walikota Serang, dirinya disebut menginginkan untuk bisa menjadi orang nomor satu.

    “Ya ini memang jadi opsi terbaik, meskipun belum resmi. Karena kalau dipasangkan dengan bu Andiara, pak Subadri memang bisa jadi Kabupaten Serang satu. Intinya pembagian wilayah ini sangat dibutuhkan untuk bisa mencalonkan di Provinsi Banten,” ucapnya.

    Saat dikonfirmasi BANPOS, Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan isu mengenai dirinya yang akan lompat ke Kabupaten Serang untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Serang merupakan hal yang wajar. Sebab, dalam politik segala hal dimungkinkan lantaran dinamis.

    “Wajar-wajar saja, politik kan dinamis. Mau kemana kita, ya itu hak kita,” ujar Subadri saat diwawancara BANPOS di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang, Rabu (6/7).

    Akan tetapi menurutnya, meskipun mencalonkan dan dicalonkan serta dipilih dalam kontestasi politik merupakan hak bagi setiap warga negara, tetap saja pemegang kekuasaan tertinggi adalah masyarakat. Sehingga, dirinya tetap akan berpegang teguh pada keinginan masyarakat, apakah ia akan mencalonkan diri di Kota Serang ataupun Kabupaten Serang.

    “Saya ini orang yang selalu menyadari bahwa jadinya saya berangkat dari doanya masyarakat. Dan kenangan itu akan saya ingat sampai akhir hayat. Makanya nanti setelah saya selesai, idealnya, afdolnya, saya pasti akanmeminta restu kepada masyarakat. Saya direstuinya dimana,” kata Ketua DPW PPP Provinsi Banten itu.

    Ia mengatakan, dirinya bisa diangkat derajatnya dari masyarakat biasa menjadi orang nomor dua di Kota Serang berkat dukungan dan doa dari masyarakat. Sehingga, tidak mungkin dirinya mengabaikan keinginan dari masyarakat.

    “Jadi bukan karena saya malu-malu kucing, bukan karena saya tidak gentle. Tapi itu merupakan ta’dzim saya terhadap masyarakat yang telah mengangkat harkat dan martabat saya,” tuturnya.

    Bahkan menurutnya, apabila masyarakat memutuskan agar Subadri tidak lagi menjabat sebagai Wakil Walikota Serang, bahkan mencalonkan diri menjadi Walikota Serang atau Bupati Serang, maka dirinya akan mengikuti kemauan dari masyarakat itu.

    “Kalaupun masyarakat tidak menghendaki saya, saya jelek (dalam memimpin), saya tidak baik. Udahlah haji Badri tidak usah nyalon lagi, saya akan turuti. Tapi sebaliknya, jika masyarakat meminta saya (untuk mencalonkan diri), arep gajah geh pasti tak lawan (Gajah sekalipun akan saya lawan, Red),” ungkapnya.

    Bahkan menurutnya, jika memang masyarakat menginginkan dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati Serang dan dipasangkan dengan Anggota DPD RI, Andiara Aprilia Hikmat, maka dirinya akan mengikuti. Sebab kembali lagi ia tegaskan bahwa politik itu dinamis.

    “Politik itu dinamis, namun politik juga itu kompromi. Tapi yang saya maknai secara pribadi, politik itu juga tidak bisa dipisahkan dari yang namanya momentum. Momennya pas enggak kita di Kabupaten, momennya pas enggak di Provinsi, momennya pas enggak kita di Kota. Seperti itu,” tandasnya.

    Di sisi lain, meski Subadri siap bertarung di Kabupaten Serang, skenario ‘mengawinkan’ Subadri dengan Andiara masih harus menempuh jalan berliku. Karena di sisi lain, di tubuh Partai Golkar pun masih ada kader potensial yang mungkin bisa mengganjal ‘perkawinan’ itu.

    Karena saat ini, nama ketua DPD Golkar Kabupaten Serang, Fahmi Hakim menjadi figur yang sebelumnya digadang-gadang bakal meneruskan estafet kekuasaan Golkar di Kabupaten Serang. Selain itu, ada juga nama Bahrul Ulum, Sekjen DPD Golkar Provinsi Banten yang dinilai punya kedekatan dengan Bupati Serang saat ini sekaligus Ketua DPD Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah.

    Jalan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Serang, Fahmi Hakim, untuk bisa menduduki kursi Kabupaten Serang satu agaknya bakal jauh dari kata mulus. Selain harus dihadapkan pada kandidat dari pemilik ‘darah penguasa’ yakni Andiara Aprilia Hikmat pada skenario penyelamatan Koalisi Indonesia Bersatu, Fahmi Hakim juga dihadapkan pada persoalan saling sikut di dalam tubuh Partai Golkar sendiri.

    Bagaimana tidak, Fahmi Hakim juga disebut akanberhadapan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD I Partai Golkar Provinsi Banten yang juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum. Potensi tersebut pun dianggap tak berlebihan, mengingat Partai Golkar sampai saat ini belum menentukan siapa yang benar-benar akan dicalonkan pada Pilkada. Penentuan tersebut akan dilakukan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda).

    Nama Fahmi Hakim mulai naik kepermukaan dan dianggap sebagai calon pewaris tahta Ratu Tatu Chasanah setelah adanya buka bersama sekaligus konsolidasi struktural Partai Golkar Kabupaten Serang, di kediaman Fahmi Hakim pada Senin (11/4) lalu. Pada saat itu, Andika Hazrumy yang merupakan Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I DPP Partai Golkar, mempersilahkan Fahmi untuk maju dalam kontestasi Pilbub.

    Namun, Andika memberikan syarat kepada Fahmi jika ingin dicalonkan sebagai Bupati Serang. Syarat tersebut yakni Fahmi selaku Ketua Partai Golkar Kabupaten Serang, harus bisa membawa Partai Golkar untuk menduduki 30 persen kursi DPRD Kabupaten Serang.

    “Pak Fahmi saya tugasin dulu 30 persen. Kalau sanggup, bisa maju sebagai Calon Bupati. Jadi jangan punya cita-cita ini itu, kalau perahu kitanya tidak siap,” kata Andika pada saat menyampaikan sambutan pada kegiatan konsolidasi tersebut.

    Andika juga menegaskan bahwa mesin Partai Golkar harus segera dipersiapkan dengan matang untuk menghadapi Pemilu 2024, khususnya di Kabupaten Serang. Hal itu guna menarik simpati dari masyarakat agar memilih Golkar di tahun 2024.

    Namun untuk saat ini, Andika meminta agar seluruh struktural Partai Golkar, kader hingga simpatisan, agar berfokus memenangkan Pemilihan Legislatif terlebih dahulu. Sebab, kursi legislatif menjadi tiket bagi Partai Golkar untuk bisa mencalonkan Bupati.

    “Jadi kita harus fokus dulu di Pileg. Kemudian, kita juga sekarang sedang menggodok dengan Pak Ketua, untuk menyusun strategi di setiap kader partai Golkar, yang akan dimajukan di setiap daerah,” tutur Andika pada saat itu.

    Hasrat Fahmi Hakim untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Serang pun ditunjukkan secara serius. Dirinya pun sudah memiliki tagline sendiri yakni ‘Fahmi Hakim Bersama Kita’. Bahkan tak tanggung-tanggung, Fahmi Hakim pada situs resmi miliknya yaitu fahmihakim.com menyebutkan bahwa iamerupakan ‘Calon Bupati Serang Potensial’.

    Dalam beberapa kesempatan pun, Fahmi Hakim terlihat terus merapatkan diri kepada Andika Hazrumy. Kemesraannya kerap kali dipublikasikan oleh sejumlah media massa. Seperti pada reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kabupaten Serang Dapil Waringinkurung, Ratu Julmi Hayati dan Anggota DPRD Kabupaten Serang Dapil Kramatwatu, Mawardi.

    Dalam reses tersebut, Andika Hazrumy turun ke lapangan untuk memantau kinerja dua anggota legislatif dari partai berlambang pohon beringi tersebut. Fahmi Hakim pun turut mendampingi Andika Hazrumy dalam memantau reses.

    Salah satu sumber BANPOS di internal Partai Golkar mengatakan bahwa sebenarnya banyak dari kader Partai Golkar yang enggan memilih Fahmi Hakim untuk maju di Pemilihan Bupati Serang nanti. Pasalnya, Fahmi dianggap kurang layak untuk maju sebagai pengganti Ratu Tatu Chasanah.

    Menurut sumber tersebut, jika memang pengganti Ratu Tatu harus orang eksternal keluarga besar Chasan Sohib, maka mayoritas dari para kader akan memilih Bahrul Ulum ketimbang memilih Fahmi Hakim.

    “Banyak dari kader yang lebih memilih Bahrul Ulum ketimbang Fahmi Hakim. Karena dari segi kualitas menurut kami lebih mumpuni Bahrul Ulum,” ujar sumber BANPOS.

    Selain kualitas yang dianggap lebih baik, Bahrul Ulum juga dianggap lebih memahami arah pembangunan Kabupaten Serang ketimbang Fahmi Hakim. Sebab, Bahrul Ulum merupakan Ketua DPRD Kabupaten Serang.

    “Dari segi struktural juga Bahrul Ulum lebih dekat dengan Ibu Tatu. Karena beliau ini merupakan Sekjennya bu Tatu di Provinsi Banten. Jadi menurut kami, Bahrul Ulum lebih layak untuk maju sebagai calon Bupati Serang,” tuturnya.

    Informasi yang didapat, gesekan antara kubu Fahmi Hakim dan kubu Bahrul Ulum sudah sering terjadi di berbagai agenda kegiatan internal Partai Golkar. Terkadang, kedua kubu saling mengirimkan orang mereka ke agenda internal partai, mewakili Kabupaten Serang.

    Seperti pada agenda internal Partai Golkar yang diselenggarakan di salah satu hotel di Anyer. Pada kegiatan tersebut, seharusnya masing-masing DPD II mengirimkan delegasi sebanyak antara empat sampai lima orang.

    Namun, DPD II Partai Golkar Kabupaten Serang justru mengirimkan sebanyak 9 orang delegasi. Usut punya usut, sembilan orang delegasi itu merupakan gabungan dari delegasi Fahmi Hakim dan Bahrul Ulum. Mulanya, delegasi dari Fahmi Hakim terlebih dahulu yang hadir. Namun ternyata, delegasi Bahrul Ulum turut hadir di sana.

    “Jadi memang ada semacam perselisihan antara mereka. Ibaratnya kalau ditempatkan di satu tempat, kedua orang itu akan selalu berada di kutub yang berbeda. Toh sekarang ini kan belum ada nama resmi yang akan diusung. Apalagi partai sampai saat ini baru sebatas menyatakan akan mengusung kader terbaiknya. Pertanyaannya, siapa kader terbaiknya?” tegas dia.

    BANPOS mencoba melakukan konfirmasi kepada Fahmi Hakim dan Bahrul Ulum terkait dengan isu tersebut. Namun, BANPOS tidak berhasil mengonfirmasi Fahmi Hakim. Sementara Bahrul Ulum saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa saat ini Partai Golkar tengah berfokus pada Pileg dan Pilpres terlebih dahulu.

    “Bahwa konsentrasi Golkar saat ini adalah pemilu legislatif dan Pilpres. Karena hasil Pemilu menjadi tolok ukur dan kunci dalam menghadapi Pilkada,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (7/7).

    Sementara terkait dengan sejumlah nama yang muncul dan digadang-gadang bakal dicalonkan sebagai Bupati Serang pada kontestasi Pilkada 2024, Bahrul Ulum menegaskan bahwa hal itu menjadi bukti Partai Golkar memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan berintegritas dalam membangun daerah.

    “Dan semua kader Golkar, apalagi yang memiliki kapasitas, tentu menuju Pemilu 2024, harus semakin dekat dengan masyarakat. Maka seluruh kader Golkar harus konsentrasi memenangkan pemilu legislatif menuju sukses Pilkada,” terangnya.

    Selain itu, saat ini Partai Golkar masih belum berani menyampaikan dan menyosialisasikan nama-nama calon kepala daerah yang akan mereka usung. Yang saat ini berani dan tegas pihaknya lakukan adalah menyosialisasikan Airlangga Hartanto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia.

    “Konsentrasi penuh saat ini, salah satunya juga bagi kami adalah menyosialisasikan Ketua Umum Partai Golkar, bapak Airlangga Hartarto sebagai kandidat Calon Presiden dari Partai Golkar sesuai amanat Rapimnas dan Munas,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa Partai Golkar serius dalam memenangkan Pemilihan Legislatif 2024 nanti. Pasalnya, jika Partai Golkar tidak bisa memenangkan legislatif, maka Partai Golkar akan kehilangan tiket untuk mencalonkan kader terbaiknya menjadi Bupati Serang.

    “Sekarang semua fungsionaris dan kader harus konsentrasi memenangkan Pemilu Legislatif. Sebab tiket Pilkada ada pada suara Pileg. Maka memenangkan Partai Golkar di semua tingkatan Pileg adalah tugas utama agar menang mudah di Pilkada. Tentu menang pilpres juga wajib dilakukan, karena itu, sosialisasi pak Airlangga harus masif dilakukan oleh kader di daerah,” tuturnya.

    Jika hasil Pileg sudah didapatkan, barulah pihaknya membicarakan siapa saja yang akan diusung menjadi calon kepala daerah dengan menggelar Rakerda. “Rakerda digelar menjelang Pilkada dimulai, setelah Pemilu Legislatif dan Pilpres,” tandasnya.(DZH/ENK)

  • DPRD Akan Audit Dindikbud

    DPRD Akan Audit Dindikbud

    Persoalan dugaan siswa siluman SMA dan SMK Negeri di Banten yang terjadi pada tahun 2021 lalu membuat deretan pajang, persoalan PPDB Online.

    Adanya data yang mengejutkan sebanyak 4. 187 yang diduga siswa siluman di sekolah-sekolah favorit, membuat lembaga legislatif terkejut.

    Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa ditemui usai bertemu Pj Gubernur Banten, Al Muktabar di Pendopo KP3B Curug, Kota Serang mengaku baru mengetahui adanya, daya tampung sekolah, lebih banyak dari data riil siswa.

    “Kita nanti akan audit Dindikbud. Karena kami juga belum mendapatkan informasi daya tampung sekolah setiap tahun ajaran baru secara detailnya dari Dindikbud,. Tujuan audit tentunya agar transparan,” ujarnya.

    Jika dugaan siswa siluman tersebut benar, Yeremia meminta pihak-pihak terkait untuk melaporkan dan menyampaikan bukti-bukti.

    “Kalau ada dugaan permainan uang, segera disampaikan. Ada rekaman atau bukti-bukti lainnya, itu tantangan kita,” katanya.

    Politisi PDI Perjuangan ini mengaku terbantu dengan adanya informasi yang disampaikan tentang dugaan siswa siluman di SMA dan SMK Negeri di Banten.

    “Informasinya bagus. Makanya apapun informasi yang, kalau  untuk perbaikan kedepan, tentunya akan kita tindak lanjuti. Termasuk nanti kedepannya kita akan memfokuskan sekolah digital atau metaverse,” ujarnya.

    Sekolah digital  tersebut nantinya akan menampung belasan ribu siswa SMA dan SMK Negeri di Banten. “Tadi juga dibahas bersama dengan Pak Pj Gubernur Banten  dengan sistem sekolah metaverse ada 12 ribu nantinya akan tertampung dari daya tampung sebelumnya. Kita juga nanti akan memikirkan sekolah swasta, agar tetap bisa beroperasi dengan adanya metaverse ini,” ujarnya.

    Aktivis KP3B yang juga Tokoh Masyarakat, TB Mochammad Sjarkawi merasa prihatin melihat fenomena dunia pendidikan di Banten dewasa ini.

    Menurutnya, sebutan sekolah favorit tidak layak disebutkan. Karena yang namanya SMA Negeri favorit tidak ada. Semua SMA baik negeri maupun swasta, sama semuanya.

    “Ini merupakan pembelajaran bagi kita dan diharapkan para orang tua lebih bijaksana dan arif memasukkan anak- anaknya ke SMA Negeri maupun swasta. Karena semuanya sama,” katanya.(RUS/PBN)

  • Penambahan Melalui Jalur Legal

    Penambahan Melalui Jalur Legal

    Pj Gubernur Banten ditemui di Pendopo KP3B, Curug Kota Serang mengaku akan mengecek data adanya dugaan siswa siluman pada PPDB Online tahun 2021 yang angkanya lebih dari 4 ribu orang. Kendati demikian pihaknya akan mempertanyakan langsung ke Dindikbud.

    “Nanti kita lihat ke dinas bersangkutan,” kata Al Muktabar.

    Menurut Al Muktabar, kemungkinan besar ribuan peserta didik yang diduga siluman adalah pengajuan tambahan yang dilakukan oleh Dindikbud ke Kementerian, lantaran tingginya partisipasi masyarakat.

    “Saya dengar itu, ada proses penambahan Rombel, dan itu legal mengajukan secara resmi kalau tidak salah yah. Pada saat itu, mengajukan secara resmi ke kementerian untuk penambahan Rombel. Dengan kemampuan yang ada di sekolah itu. Kalau itu, pengajuan Rombel formal,” katanya.

    Akan tetapi Al Muktabar belum meyakini sepenuhnya apakah penambahan tersebut atau ribuan dugaan siluman di SMA dan SMK tidak benar.

    “Kalau pasti banget sih saya belum bisa memastikan (dugaan ribu siswa siluman benar atau tidak benar), karena ini kehidupan nggak ada yang pasti banget,” kilahnya.

    Ketika disinggung apakah dugaan siswa siluman pada PPDB tahun 2022 ini  terjadi, Al Muktabar meyakini dan berharap semua dugaan kecurangan seperti itu, tidak ada.

    “Tidak ada kekisruhan. Bolehlah dikatakan berjalan baik. Kalau ada yang belum puas tentu pastinya ada, makanya ada mekanismenya yang penambahan  rombel,” katanya.

    Bahkan untuk memberikan pelayanan kepada semua masyarakat dalam memenuhi konstitusi,  Al Muktabar berencana akan menerapkan sekolah digital atau metaverse, sehingga masyarakat dapat bersekolah yang dituju.

    “Solusi dari cara yang belum bisa berikan fasilitas tatap muka, kita akan menambahkan sekolah tambahannya yang online, digitalisasi metaverse. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan itu,” ujarnya.

    Disinggung adanya sejumlah kabupaten/kota yang memiliki kuota daya tampung tidak terpenuhi alias minus, Al Muktabar mengaku belum bisa memastikan, apakah siswa.lulusan SMP atau MTs tersebut putus sekolah.

    “Kalau yang minus (sesuai daya tampung), bisa tidak melanjutkan atau memang ada banyak faktor. Kalau lah sekolahnya gratis  tentunya  ada ongkos, jajan di sekolah, seragam dan sebagainya. Mungkin mereka tidak mampu itu. Kalau kita buat online nantikan bisa teratasi semua. Akan sangat murah  karena dia bisa, kalaupun pakai sepatu  mungkin sepatunya bisa lebih tahan karena tidak dipakai setiap hari, termasuk seragamnya. Kalau kuota internetnya kita berikan  dan kalau handphone kalau tidak punya nanti kita lihat spesifik lagi . Tapi secara rata-rata masing masing sudah memiliki handphone  androidnya sudah ada,” terangnya.

    Kepala Dindikbud Banten, Tabrani dihubungi melalui telepon genggam berkali-kali tidak aktif.

    Diketahui, PPDB  Online Berbasis website sekolah di Banten . Untuk jalur zonasi PPDB SMA Negeri 2022 dimulai 15 Juni hingga 18 Juni dan pengumuman pada 20 Juni 2022. Untuk jalur afirmasi pendaftaran mulai 23-25 Juni 2022.

    Jalur perpindahan orang tua dilakukan pada 23-25 Juni 2022 dan terakhir jalur prestasi dimulai 30 Juni hingga 2 Juli 2022. Dan PPDB SMK Negeri dimulai 15 hingga 20 Juni. Penyelenggaraan uji kompetensi dilakukan pada 21 sampai dengan 29 Juni dan pengumuman pada 4 Juli.(RUS/PBN)

  • Jangan Ada Siswa ‘Siluman’ di 2022

    Jangan Ada Siswa ‘Siluman’ di 2022

    Penerimaan peserta didik baru (PPDB) Online tahun 2022 diharapkan berjalan dengan bersih dan tidak menerima kehadiran siswa ‘siluman,’ yaitu siswa yang tidak melalui jalur resmi dengan indikasi melebihi kuota kursi sekolah.

    Namun sayangnya, pada penerimaan PPDB Online tahun ajaran 2022/2023 untuk SMA dan SMK Negeri pada pertengahan bulan Juni lalu diwarnai isu tak sedap, yakni dugaan permainan uang atau jual beli kursi, ditambah lagi masih banyak keluhan dari calon siswa  maupun orang tua, lantaran kesulitan mengakses pendaftaran melalui internet yang diselenggarakan oleh sekolah.

    Sementara diketahui, muncul dugaan 4.187 siswa siluman SMA dan SMK Negeri. Mereka terdaftar dan diterima disekolah-sekolah setelah proses PPDB Online untuk semua jalur resmi, seperti zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua dan prestasi selesai berlangsung, dan sudah diumumkan kepada publik.

    Dugaan adanya ribuan siswa siluman di sekolah favorit di SMA dan SMK Negeri tersebut, terungkap pada PPDB tahun ajaran 2021/2022 lalu. Dimana, daya tampung yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  (Dindikbud) Banten untuk PPDB dengan data riil siswa di tiap sekolah di seluruh Provinsi Banten pada saat awal tahun ajaran baru tidak sama, alias melebihi kuota.

    Berdasarkan data dihimpun BANPOS, Kamis (7/7), dari dugaan 4. 187 siswa siluman terdiri dari, siswa di SMA sebanyak 3. 346 siswa, dan SMK 841 siswa.

    Dari angka tersebut, siswa siluman di SMA Negeri terbanyak di Kabupaten Tangerang yakni, 1.241 orang, selanjutnya Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 957,  Kota Serang, 508 orang, disusul Kota Tangerang sebanyak 391 orang, Kabupaten Serang 249 orang, dan Kota Cilegon 33 orang (rincian lihat Tabel)

    Untuk Kabupaten Pandeglang dan Lebak, berdasarkan catatan BANPOS tidak tercatat  adanya dugaan siswa siluman, bahkan di kedua daerah tersebut, daya tampung dan peserta didik eksistingnya  minus alias masih banyak bangku di SMA Negeri yang kosong.

    Sementara untuk rincian dugaan siswa siluman di SMK Negeri se Provinsi Banten  sebanyak 841 orang, paling banyak di Kabupaten Tangerang 584 orang, Kota Serang 136, Lebak 93, dan Kota Tangsel 28 orang.

    Dan untuk dugaan siswa siluman SMK Negeri di Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Pandeglang dan Kota Tangerang tidak ada, alias daya tampung dan peserta didik eksistingnya minus atau masih banyak bangku di SMK Negeri yang kosong.

    Dugaan ribuan siswa siluman di SMA dan SMK di Provinsi Banten dibenarkan oleh Ombudsman Perwakilan Provinsi Banten. Bahkan lembaga tersebut telah mengadukan permasalahan ini ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek),

    Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan pada Ombudsman Banten, Zainal Muttaqin dihubungi melalui pesan tertulisnya membenarkan adanya ketidakberesan jumlah riil siswa dengan saya tampung dalam PPDB Online tahun 2021 lalu.  Bahkan pihaknya pada PPDB online SMA dan SMK tahun 2022 telah meminta dan mengingatkan Dindikbud Banten agar transparan.

    “Sejak sebelum PPDB bergulir, Ombudsman berupaya membangun komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, baik secara informal maupun formal, untuk berkoordinasi menyampaikan potensi permasalahan yang muncul, menindaklanjuti keluhan, laporan/pengaduan masyarakat serta mengawal proses PPDB tingkat SMA-SMK di Provinsi Banten sesuai prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan non-diskriminatif,” katanya.

    Ia menjelaskan, transparansi yang diminta kepada Dindikbud yakni mengenai daya tampung sekolah, dimana  pada tahun-tahun sebelumnya muncul informasi dugaan jual beli kursi atau permainan uang.

    “Salah satu yang Ombudsman Banten dorong adalah adanya keterbukaan terkait data dan informasi, diantaranya daya tampung tiap SMA-SMK negeri di Banten. Selain informasi publik, data daya tampung SMA-SMK. Ini penting bagi publik untuk membantu memastikan apakah dugaan adanya titipan, jual beli kursi, dan kekhawatiran publik lain yang muncul sepanjang proses PPDB benar adanya atau tidak,” ungkapnya.

    Namun sayangnya, permintaan resmi Ombudsman kepada Dindikbud Banten diabaikan. Tidak ada jawaban apapun dari pejabat terkait.

    “Ombudsman Banten secara tertulis sudah meminta informasi daya tampung kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, tetapi sampai hari ini informasi dimaksud tidak diberikan,” kata Zainal.

    Oleh karena itu, Ombudsman menyangkan sikap Dindikbud Banten yang terkesan tidak transparan dan meragukan komitmen yang Pj Gubernur Banten Al Muktabar dengan berjanji memberikan pelayanan prima kepada masyarakat terkait PPDB SMA dan SMK Negeri.

    “Jika Dinas (Dindikbud) tidak menyampaikan segera data tersebut kepada publik, Ombudsman mempertanyakan komitmen Dinas bahkan Pj Gubernur dalam menyelenggarakan PPDB yang bersih. Tidak hanya itu, juga komitmen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas di Provinsi Banten,” jelasnya.

    Adapun 4 ribu lebih siswa yang diduga ‘siluman’, ditemukan oleh Ombudsman Banten tersebut berada di 30 rombongan belajar (Rombel) atau kelas. Bahkan kata Zainal, temuan-temuan PPDB tahun 2021 telah disampaikan ke Pemprov Banten, sebagai antisipasi dugaan ketidakberesan pelaksanaan PPDB 2022, serta ke pemerintah pusat bersama dengan beberapa Ombudsman perwakilan provinsi lain seperti Kepulauan Bangka Belitung dan Bali.

    “Kita lakukan investigasi/ kajian, dengan membandingkan daya tampung yang ditetapkan Dindikbud Banten untuk PPDB dengan data riil siswa di tiap sekolah. Semua data sudah kita sampaikan secara langsung kepada Dindikbud Banten dan Inspektorat Daerah Provinsi Banten sejak awal tahun, sebelum PPDB 2022 berjalan sebagai bahan evaluasi, perbaikan, dan antisipasi demi PPDB yang bersih,” ujarnya.

    Disinggung mengenai adanya kemungkinan dugaan siswa siluman di SMA dan SMK Negeri tahun 2022 ini yang baru saja tuntas pada tanggal 5 Juli lalu  pihaknya melihat gelagat tersebut terulang kembali.

    “Namun, temuan Ombudsman tahun lalu (2021) justru ketentuan daya tampung ini diabaikan. Sekolah kembali menerima siswa setelah PPDB selesai yang kriterianya sama sekali tidak diatur. Sekolah-sekolah akan menginput data siswa pada sistem data pokok pendidikan (Dapodik) pada awal tahun ajaran. Ini jadi bagian dari laporan Dindikbud kepada Kementerian. Kementerian akan menggunakan data itu sebagai basis untuk program-program pendidikan. Tahun lalu, kami dapat akses dan cek sebulan setelah proses PPDB selesai. Kemungkinan, data Dapodik sudah diisi pada minggu-minggu  pertama tahun ajaran baru. Tahun ini sekira mid (pertengahan) sampai akhir Juli,” kata dia.

    Padahal, daya tampung sekolah menjadi salah satu ukuran atau indikator untuk melihat ada tidaknya dugaan maladministrasi dalam proses pelaksanaan PPDB maupun usai selesainya PPDB. Dengan diketahuinya daya tampung maka akan diketahui sekolah-sekolah yang melanggar ketentuan daya tampung yang telah ditetapkan

    “Ini rawan dimanipulasi jika tidak dibuka secara transparan kepada Publik, jadi wajar jika ada dugaan pungutan liar dalam proses PPDB yang tidak transparan. Ombudsman Banten masih mendorong Dindikbud untuk transparan terhadap seluruh proses PPDB yang berlangsung dan diharapkan kepada semua pihak untuk bersama sama menjaga integritas dalam pelaksanaan PPDB ini,” terang dia.

    Masyarakat saat ini telah memahami adanya celah atau siklus yang diduga tidak beres dalam setiap pelaksanaan PPDB SMA dan SMK Negeri di Banten.

    “Beberapa waktu terakhir, berbagai unsur masyarakat sudah lebih memahami bahwa waktu krusial adalah paska PPDB yang diatur oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dinyatakan selesai. Artinya, seluruh sekolah mengumumkan hasil akhir seleksi sesuai dengan daya tampung yang sudah ditentukan berdasarkan kapasitas ideal sekolah merujuk pada standar yang ditetapkan Kemendikbudristek,” jelasnya.

    Disinggung mengenai adanya sanksi yang harus diberikan kepada pemprov atas adanya dugaan ketidakberesan pelaksanaan PPDB Online tahun 2022 ini. Ombudsman meminta ketegasan dari pemerintah pusat.  Yang juga nampaknya mengetahui permasalahan tersebut.

    “Dalam rapat koordinasi dengan Kemendikbudristek membahas pengawasan penyelenggaraan PPDB, Kemendikbudristek menyatakan dengan tegas akan menyampaikan teguran melalui Mendagri bagi kepala daerah yang terbukti tidak memedomani dan mematuhi Permendikbud terkait PPDB,” tandasnya.(RUS/PBN)