Penulis: Gina Maslahat

  • Bae Sin-yeong, Adaptasi Pelatih Baru

    Bae Sin-yeong, Adaptasi Pelatih Baru

    _KICK OFF_

    GELANDANG asal Korea Selatan, Bae Sin-yeong memiliki harapan tinggi bersama dengan Persita Tangerang di musim keduanya. Pemain yang musim lalu tampil dalam 32 pertandingan di Liga 1 ini tak memiliki masalah berarti untuk menjalankan instruksi pelatih baru Alfredo Vera.

    “Saya sangat senang bisa bermain di musim kedua saya bersama Persita, tentu saya berterima kasih kepada manajemen tim karena memberi saya kesempatan,” ujar Bae.

    Seperti diketahui, dalam empat pertandingan di fase grup A Piala Presiden 2022, pemain berusia 30 tahun ini selalu tampil. Namun di beberapa laga awal ia tampil bukan di posisi aslinya sebagai gelandang tengah, melainkan agak melebar.

    Meski demikian Bae tak memiliki masalah berarti dalam tampil di lapangan, dia dengan senang menjalankan keinginan pelatih tentunya.

    “Merupakan pengalaman yang baik untuk mencoba posisi baru, dan saya harus melakukan yang terbaik di posisi apapun,” lanjut Bae.

    “Saya bisa beradaptasi dengan cepat karena pelatih membuat saya merasa nyaman, dan saya pribadi menantikan musim ini.”

    Target membantu Persita untuk tampil lebih baik lagi pada musim lalu juga dicanangkan oleh mantan pemain Suwon FC dan Daegu FC ini.

    “Saya ingin menjadi pemain yang berguna bagi tim dan saya akan mencoba membantu tim meraih banyak poin pastinya,” tutup Bae.


    Liga 1 musim 2022/23 sendiri rencananya akan dimulai pada 23 Juli mendatang.(ENK)

     

  • Mahasiswa Unbaja Gelar Diskusi Sampah Plastik

    Mahasiswa Unbaja Gelar Diskusi Sampah Plastik

    SERANG, BANPOS – Persoalan sampah menjadi sorotan, terutama sampah plastik. Hingga kini, penanganan sampah dianggap belum optimal dan masih menyisakan persoalan hingga di tingkat masyarakat.

    Oleh sebab itu, dalam memperingati hari bebas sampah kantong plastik internasional, Himpunan Mahasiswa Universitas Banten Jaya (Unbaja) yang terdiri dari mahasiswa teknik lingkungan, mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Serang dan Kota Serang, serta siswa-siswi yang berasal dari Kota Serang menggelar Diskusi Publik bertajuk ‘Ramai-Ramai Kelola Sampah Sudah Optimalkah?’. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, (2/7) ini bertempat di Teras Meeting Room Unbaja.

    Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang mewakili Pemerintahan Kabupaten Serang, legislative dan akademisi. Para narasumber tersebut yaitu Kepala Kesbangpol Kabupaten Serang, Epi Priatna, Anggota DPRD Kabupaten Serang Komisi VI, Ahmad Jajat, Perwakilan DLH Kabupaten Serang, Cahyo Harsanto, dan akademisi yaitu dosen teknik lingkungan Unbaja, Ricky Febiyanto.

    Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL), Gilang Afandi, mengungkapkan bahwa tujuan diskusi publik tersebut adalah untuk mengetahui implementasi strategis dari pihak akademisi, praktisi, dan pemerintahan dalam menangani sampah plastik di Kabupaten Serang. Kegiatan itu juga diharapkan dapat menambah softskill mahasiswa dalam penyelesaian masalah lingkungan, mengenai penanganan sampah secara keilmuan teknik dibidangnya.

    “Seperti yang kita ketahui bersama, permasalahan sampah khususnya sampah plastik masih menjadi problematika di kehidupan sehari-hari. Kuantitas sampah khususnya sampah plastik terus meningkat dan berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk,” ujarnya.

    Gilang mengungkapkan, melalui diskusi yang juga dihadiri oleh para dosen Unbaja ini menghadirkan inovasi-inovasi dan teknologi pengelolaan sampah plastik yang terbaru. 

    “Inovasi teknologi tersebut, diharapkan mampu diterapkan di kehidupan sehari-hari demi menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.

    Perwakilan DLH Kabupaten Serang, Cahyo Harsanto, saat diskusi berlangsung, ia menjelaskan beberapa poin seperti dasar hukum mengenai pengelolaan sampah, aspek pengelolaan sampah, dan beberapa program pengelolaan sampah oleh DLH Kabupaten Serang.

    “Dengan jumlah penduduk di Kabupaten Serang Tahun 2020 adalah 1.622.630 jiwa, berpotensi menghasilkan sampah 3650 meter kubik per hari atau 1200 ton per hari. Maka dari itu, diharapkan masyarakat ikut berperan aktif dalam mengelola sampah, bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti composting, bank sampah serta 3R,” ujarnya,

    Akademisi Unbaja, Ricky Febiyanto, menjelaskan analisis business as usual pengelolaan sampah di Kabupaten Serang. Ia menyampaikan perihal proyeksi model dinamis serta alternatif penerapan skema retribusi Kabupaten Serang dengan skema satuan harga penuh, skema satuan harga parsial, skema satuan harga pilihan, dan skema satuan harga berbasis berat dan frekuensi. 

    “Bagi saya, sebenarnya tidak ada istilah sampah. Yang ada adalah ketidakmampuan kita mengubah output materi menjadi input kembali dalam siklus materi,“ ungkapnya.

    Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Serang komisi IV, Ahmad Jajat, menyampaikan adanya Perda Nomor 03 Tahun 2019 tentang pengelolaan persampahan. 

    “Dalam Perda tersebut dijelaskan tugas wewenang dan tanggung jawab Pemda dalam pengelolaan sampah serta peran masyarakat dalam pengelolaan sampah,” ucapnya. (MUF/AZM)

  • Sekolah di Ibukota Banten Memprihatinkan

    SERANG, BANPOS – Sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Serang, Ibukota Provinsi mengalami kondisi memprihatinkan. Beberapa diantaranya plafon atap runtuh, pintu jebol dan dinding retak.

    Hal itu terungkap saat Ketua Komisi IV DPRD Kota Serang, Khoeri Mubarok, melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada sejumlah sekolah di Kota Serang yang dibawah naungan Dindikbud Kota Serang. Salah satunya yaitu SMPN 23 yang berlokasi di Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (4/7).

    Berdasarkan pantauan BANPOS, bagian belakang SMPN 23 rata-rata plafon jebol. Atap yang masih ada plafon, terlihat seperti menampung bocoran air yang menyebabkan plafon itu berjamur.

    Hasil sidak, Khoeri mengungkapkan kondisi sekolah tersebut sangat memprihatinkan. Bahkan menurutnya, bangunan sekolah tersebut sudah tidak layak untuk digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM) karena membuat siswa tidak nyaman.

    “Kami melakukan pengawasan terkait kondisi sekolah di SD-SMP di Kota Serang, saat ini di SMP 23 Kota Serang kondisinya ternyata bangunan yang sudah dibangun tahun 2011 ini sudah tidak layak,” ujarnya.

    Ia menegaskan agar Dindikbud Kota Serang segera mendata sekolah-sekolah yang tidak layak terutama SD. Khoeri mengaku, sebagai Ibukota Provinsi, pihaknya merasa malu lantaran kondisi sekolah yang kondisinya tidak baik.

    “Kita Kota Serang, Ibukota Provinsi. Dindikbud harus cepat mendata sekolah-sekolah yang tidak layak, terutama SD,” tegasnya.

    Khoeri mengungkap bahwa ada sejumlah sekolah yang mengajukan bantuan secara langsung ke DPRD Kota Serang. Artinya, sekolah-sekolah tersebut merasa tidak diperhatikan oleh Dindikbud, sehingga mereka mendatangi anggota dewan.

    “Didata saya, Kasemen ada 2 SD yang tidak layak yaitu SD Sukadana dan Sukabelen mengajukan bantuan permohonan rehab, mereka menyampaikan ke dewan minta dibantu,” ungkapnya.

    Kondisi bangunan yang terakhir direhab tahun 2012 itu merupakan salah satu sekolah satu atap (Satap). Khoeri menegaskan bahwa sekolah tersebut sudah tidak layak, sehingga dirinya berupaya untuk mendorong pengajuan DAK untuk tahun 2023.

    “Terkait masalah satap, ini sudah tidak layak. Mudah-mudahan kita nanti akan dorong di raker, tadi juga disampaikan ada pengajuan DAK untuk tahun 2023. Karena ini terbentur dengan anggaran juga, APBD Kota Serang juga kecil, jadi bagaimana caranya supaya terbagi rata,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala SMPN 23 Kota Serang, Yayah Juariah, mengaku telah mengajukan permohonan rehab bangunan sekolah kepada Dindikbud Kota Serang. Namun beberapa kali disurvey, namun hingga kini belum ada realisasi pembangunan.

    “Sudah beberapa kali menyampaikan kepada Dindikbud, beberapa kali ditinjau dan ini hasilnya, belum ada realisasi,” katanya.

    Meski belum lama menjabat, ia mengakui bahwa kondisi sekolah tersebut cukup memprihatinkan. Sehingga besar harapan pihaknya tidak menunggu terlalu lama untuk dilakukan pembangunan secara bertahap.

    “Meskipun tidak serempak semua direhab, bertahap, itu bisa diwujudkan tahun ini. Kebetulan sekolah kami berencana tahun ini melaksanakan full day school,” ungkapnya.

    Diketahui, SMPN 23 menampung sebanyak 440 siswa yang berasal dari beberapa wilayah termasuk Sayar. Yayah mengatakan, meski tidak begitu parah sekali, namun dirinya khawatir akan kaca yang sewaktu-waktu dapat menimpa siswa. Sehingga ia berharap Dindikbud dapat lebih memperhatikan sekolah yang cukup memprihatinkan itu.

    “Kondisi parah sekali sih enggak, hanya saja kadang saya khawatir melihat jendela yang setengah copot, khawatirnya menimpa siswa. Malah kadang siswa nongkrong di jendela yang tidak ada kacanya, namanya juga anak-anak, itu yang saya khawatirkan,” tandasnya.(MUF/PBN)

  • Polusi Sebabkan ISPA Mendominasi

    Polusi Sebabkan ISPA Mendominasi

    SERANG, BANPOS – Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi penyakit menular kedua terbanyak setelah penyakit diare di Provinsi Banten. Penyakit ISPA menular kedua terbanyak akibat kondisi udara yang terpapar polusi, khususnya di daerah industri.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti. Ia menuturkan bahwa berdasarkan data yang pihaknya miliki, pada 2021 jumlah penyakit ISPA berdasarkan cakupannya mencapai 46,99 persen.

    “Sedangkan berdasarkan klasifikasi kasus ISPA tahun 2021 yaitu kategori pneumonia 8,63 persen, pneumonia berat 0,24 persen dan batuk bukan pneumonia 91,13 persen,” ujar Ati kepada awak media saat diwawancara, kemarin.

    Ia mengatakan, tingginya jumlah penyakit ISPA salah satunya diakibatkan terpaparnya udara oleh polutan. Ia mengaku, hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh masyarakat, sehingga perlu diawasi ambang batas kualitas udara.

    “Kalau dari sisi kesehatan tentu berbahaya. Jadi ada namanya batas ambang dari udara sendiri yang kualitas udaranya diukur oleh Dinas LH. Tapi yang pasti, berbahaya bagi kesehatan manusia jika dihirup,” terangnya.

    Salah satu dampak polusi udara tersebut yakni ISPA. Bahkan menurut Ati, penyakit ISPA berpotensi merenggut nyawa masyarakat, apabila dihirup oleh anak-anak dan menimbulkan penyakit Pneumonia.

    “Banyak penyakit yang timbul akibat polusi udara. Daerah yang terpapar polusi itu biasanya penyakit ISPA. Kalau untuk anak-anak itu penyakit Pneumonia. Kalau sudah terkena Pneumonia, dia bisa sesak nafas. Kalau sesak nafas itu bisa meninggal,” jelasnya.

    Menurutnya, hampir seluruh daerah rata-rata udaranya telah terpapar polusi. Bukan hanya akibat dari industri saja, namun juga akibat berbagai hal lainnya. Maka dari itu, pengawasan terhadap kualitas udara harus benar-benar dilakukan.

    “Penyakit ISPA hampir rata-rata kena. Memang penyakit menular terbanyak selain diare, itu ISPA. Karena tadi, polusi udara. Makanya Dinas LH ada untuk menjaga agar kualitas udaranya tidak melebihi ambang batas. Jika ada industri yang melewati ambang, maka harus ditegur seharusnya,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, laporan kualitas udara yang dikeluarkan oleh platform pemantau kualitas udara, IQAir, menunjukkan bahwa dua daerah di Provinsi Banten yakni Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang, menjadi daerah terpolusi se-Indonesia.

    Keduanya menempati urutan pertama dan kedua. Kabupaten Tangerang, khususnya di Pasarkemis, menjadi urutan pertama dengan indeks kualitas udara sebesar 152 dengan tingkat kategori polusi udara tidak sehat. PM2.5 atau partikulat menjadi polutan utama di Kabupaten Tangerang, dengan nilai konsentrasi 56.9µg/m³. Adapun polutan lainnya yakni PM10 dengan nilai konsentrasi 68.1µg/m³.

    Sedangkan Kabupaten Serang, diketahui menempati urutan kedua dengan indeks kualitas udara sebesar 188 dengan tingkat kategori polusi udara tidak sehat. PM2.5 atau partikulat juga menjadi polutan utama, dengan konsentrasi senilai 126.4µg/m³.

    Kendati dua daerah di Provinsi Banten menempati urutan pertama dan kedua sebagai daerah terpolutif di Indonesia dalam kurun waktu seminggu terakhir, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten mengklaim sulit untuk membuktikan kebenaran data tersebut.

    Kepala Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada DLHK Provinsi Banten, Agus Sudrajat, mengatakan bahwa kualitas udara sangat dipengaruhi oleh kondisi meteorologis seperti arah angin, kecepatan angin dan curah hujan. Begitu juga dengan topografi bentang alam daerah.

    “Sumber emisi yang ada di wilayah tersebut (juga berpengaruh), apakah emisi yang bergerak maupun tidak bergerak. Sehingga kami agak kesulitan (membuktikan data) karena tergantung arah angin dan kecepatan angin,” ujarnya.(DZH/PBN)

  • Pasar dan Terminal Tunjungteja Tak Berguna

    Pasar dan Terminal Tunjungteja Tak Berguna

    SERANG, BANPOS – Bangunan pasar dan Terminal Tunjungteja yang selesai dibangun ternyata terlihat tetap terbengkalai hingga saat ini. Pantauan BANPOS, akses masuk ke Pasar Tunjungteja terlihat sulit dimasuki, selain itu di lapangan juga terlihat rumput liar yang cukup tinggi. Bangunan yang ada saat BANPOS mencoba memantau terlihat tidak digunakan.

    Hal yang sama juga terjadi di Terminal Tunjungteja yang bersebelahan dengan pasar. Terlihat tidak ada aktivitas sama sekali di terminal tersebut. Tidak ada angkutan umum yang singgah. Bahkan saat BANPOS melihat sekeliling, plafon ruang tunggu penumpang sudah jebol dan terlihat tidak terurus.

    Salah seorang warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, memang dua bangunan tersebut tidak terlihat aktivitasnya setelah selesai dibangun.

    “Saya kurang tahu ya, tapi sepertinya tidak ada aktivitasnya. Sayang juga sih bangunan seperti itu jadi terbengkalai,” terangnya.

    Menurutnya, area tersebut memang kadang digunakan oleh anak muda untuk sekedar nongkrong dan ngobrol-ngobrol saja.

    “Saya lihat sih cuma dipakai nongkrong anak-anak,” jelasnya.

    Kepada BANPOS, Tokoh Pemuda Serang Selatan, Mulya Nugraha mengaku geram dengan tidak bergunanya dua bangunan tersebut. Menurutnya, ini mengindikasikan adanya kemungkinan permainan di perencanaan dua bangunan itu.

    “Kalau dibilang gagal perencanaan, rasanya terlalu halus, ini indikasinya ada main-main dengan menggunakan anggaran negara untuk dua bangunan yang tidak jelas manfaatnya,” terang Mulya, Senin (4/7)

    Menurutnya, sesuatu bisa dibilang gagal dalam perencanaan jika sebenarnya memang ada kebutuhan, namun ternyata kebutuhan tidak dipenuhi dengan tepat.

    “Kalau ini kan tidak jelas kebutuhannya, malah mungkin tidak ada, tiba-tiba malah muncul pasar dan terminal,” ungkapnya.

    Terkait bangunan yang sudah rusak juga menjadi pertanyaan dari Mulya, ia menyatakan bahwa dengan waktu yang tidak terlalu lama, ternyata bangunannya sudah rusak, yang memunculkan dugaan adanya kualitas yang buruk pada saat pembangunannya.

    “Selain main-main di perencanaan, sepertinya saat pembangunan juga ada dugaan permainan, ini buktinya bisa cepat rusak,” jelas Mulya.

    Sebab itu, ia meminta kepada OPD terkait serta kontraktor yang membangun pasar dan terminal tersebut untuk bertanggung jawab.

    “Jika perlu, APH harus turun untuk melihat ada tidaknya dugaan pelanggaran pidana dalam permasalahan ini,” terangnya.

    Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Serang, Tb. Baenurzaman saat dicoba komentarnya oleh BANPOS menyatakan tidak mengetahui terkait pembangunan pasar dan terminal tersebut.

    “Saya belum pernah dengar, sepertinya kalau pasar ada di Komisi II, silakan dicek kesana,” jelasnya.

    Saat dikonfirmasi melalui panggilan telepon seluler, Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat, tidak menjawab.

    Sebelumnya diberitakan BANPOS beberapa waktu yang lalu, pembangunan Terminal Tunjungteja menuai kritik dari berbagai pihak dikarenakan tidak jelas perencanaan dan penggunaannya.

    Ketua DPC PERMAHI Banten, Rizki Aulia Rohman, setelah melakukan peninjauan sekaligus kajian atas keberadaan terminal tersebut menyayangkan tidak beroperasinya Terminal Tunjungteja hingga saat ini.

    “Terminal Tunjungteja sudah ada fasilitasnya namun tidak beroperasi dan tidak strategis. Padahal keberadaan terminal harusnya melihat kajian strategis dan penentuan lokasi harus melihat situasi serta titik dimana masyarakat membutuhkan keberadaan terminal tersebut,” ujarnya.

    Menurutnya, hal itu sesuai dengan UU LLAJ Pasal 33 – 42 yang memuat fungsi, klasifikasi, tipe terminal, penetapan lokasi terminal, fasilitas terminal, lingkungan kerja terminal, pembangunan dan pengoperasian terminal, serta seluruh ketentuan yang harus dipenuhi dalam pembentukan terminal.

    “Terminal Tunjungteja harusnya melewati berbagai kajian strategis dan perencanaan yang baik, dimana UU LLAJ pasal 37 tentang penetapan lokasi terminal harusnya memperhatikan tingkat aksesibilitas angkutan jalan,” ungkapnya.

    Selain itu, kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten atau kota, kesesuaian dengan rencana pengembangan atau kinerja jaringan jalan, jaringan trayek dan jaringan lintas, rencana pengembangan dan pusat kegiatan pun harus diperhatikan.

    “Namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan harapan bersama, dimana keberadaan terminal harusnya ramai dan masyarakat juga mengetahui secara luas, bukannya sepi dan tidak ada aktivitas transportasi di sana,” terangnya.

    Sementara untuk pasal 40 UU LLAJ, Aulia mengatakan bahwa pembangunan dan pengoperasian terminal seharusnya melewati berbagai prosedur dan tahapan, serta memenuhi kelayakan kriteria untuk di bentuk terminal.

    “Harusnya dilengkapi dengan rencana bangunan, buku kerja rencana bangunan, rencana induk terminal, analisis dampak lalu lintas dan analsis mengenai dampak lingkungan serta meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan operasional terminal,” katanya.

    Pihaknya pun mendorong Pemkab Serang, khususnya Dishub Kabupaten Serang untuk melakukan tindakan strategis atas keberadaan terminal Tunjungteja, agar sesuai dengan fungsi keberadaan terminal seperti terminal pada umumnya.

    “Dimana perusahan angkutan jalan, pengguna jalan dan penegakkan lalu lintas yang tertib mampu memaksimal keberadaan terminal tersebut. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah khusus Kabupaten Serang,” tandasnya.(MUF/DZH/PBN)

  • ACT Sedang Berbenah

    ACT Sedang Berbenah

    SERANG, BANPOS – Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) sempat limbung diterpa dugaan penyelewengan dana sumbangan oleh para mantan pimpinannya. Laporan itu bahkan sempat membuat tagar JanganPercayaACT populer di jagat maya.

    ACT pusat membenarkan bahwa mereka sempat diterpa permasalahan. Namun, mereka mengklaim telah berbenah diri. Sementara ACT Banten mengaku akan tetap menjalankan tugas kemanusiaan, sebagaimana yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya.

    “Insyallah kami akan selalu hadir di tengah masyarakat dan memberikan layanan maksimal. Ada banyak problematika umat yang harus bahu membahu kita selesaikan bersama,” ujar Direktur ACT Banten, Ais Komarudin, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin (4/7).

    Bahkan, Ais mengatakan bahwa permasalahan yang terjadi di pusat sama sekali tidak mengganggu kerja-kerja kemanusiaan yang pihaknya lakukan. Sejumlah agenda kemanusiaan pun akan terus berlanjut, seperti distribusi dua ton beras untuk santri di Banten yang akan digelar Selasa (5/7) hari ini.

    “Terima kasih kepada warga masyarakat Banten, para alim ulama, pimpinan pesantren dan para stakeholder yang selalu hadir untuk menyemangati dan mendoakan ACT dalam menjalankan tugas kemanusiaan,” ucapnya.

    Terpisah, di Jakarta, ACT pusat menggelar konferensi pers. Dalam konferensi pers tersebut, secara kelembagaan ACT menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, atas permasalahan yang sempat menerpa tubuh salah satu lembaga filantropi terbesar di Indonesia itu.

    Presiden ACT, Ibnu Khajar, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pembenahan. Salah satu pembenahan yang dilakukan, sejak Januari 2022, ACT telah melakukan restrukturisasi organisasi.

    Selain melakukan penggantian Ketua Pembina ACT, dengan 78 cabang di Indonesia, serta 3 representatif di Turki, Palestina dan Jepang, ACT melakukan banyak perombakan kebijakan internal.

    “Sejak 11 Januari 2022 tercipta kesadaran kolektif untuk memperbaiki kondisi lembaga. Dengan masukan dari seluruh cabang, kami melakukan evaluasi secara mendasar,” ujar Ibnu Khajar dalam sesi konferensi pers di kantor ACT di Menara 165, Jakarta Selatan.

    Ibnu menegaskan bahwa sejak 11 Januari 2022, sudah dilakukan penataan dan restrukturisasi lembaga. Restrukturisasi termasuk manajemen, fasilitas dan budaya kerja. Pergantian manajemen itu merupakan titik balik momentum perbaikan organisasi dengan peningkatan kinerja dan produktivitas.

    “SDM kita saat ini juga dalam kondisi terbaik, tetap fokus dalam pemenuhan amanah yang diberikan ke lembaga. Kita juga telah melakukan penurunan jumlah karyawan untuk peningkatan produktivitas. Pada 2021 lalu, jumlah karyawan kita 1.688 orang, sementara Juli 2022, telah dikurangi menjadi 1.128 orang,” katanya.

    Ia mengatakan, restrukturisasi yang terjadi juga berupa penyesuaian masa jabatan pengurus menjadi tiga tahun, dan pembina menjadi empat tahun. Selain itu, sistem kepemimpinan akan diubah menjadi bersifat kolektif kolegial, yakni melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam mengeluarkan kebijakan melalui mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat.

    Mekanisme itu juga akan diawasi secara ketat oleh Dewan Syariah yang telah dibentuk ACT. Sementara terkait fasilitas yang didapatkan, Ibnu menegaskan sudah ada penyesuaian sejak restrukturisasi Januari lalu. Seluruh fasilitas kendaraan Dewan Presidium ACT adalah INNOVA. Kendaraan tersebut pun tidak melekat pada pribadi, melainkan juga bisa digunakan untuk keperluan operasional tim ACT.

    “Sebelumnya, rata-rata biaya operasional termasuk gaji para pimpinan pada tahun 2017 hingga 2021, adalah 13,7 persen. Rasionalisasi pun kami lakukan untuk sejak Januari 2022 lalu. Insyaallah, target kita adalah dana operasional yang bersumber dari donasi adalah sebesar 0 persen pada 2025. Namun tentu perlu ikhtiar dari masyarakat sehingga bisa melakukan distribusi bantuan sebaik-baiknya,” tutur Ibnu.

    Untuk diketahui, ACT merupakan lembaga kemanusiaan global yang telah mendapat izin resmi dari Kementerian Sosial RI. ACT juga memiliki predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) termasuk dalam Opini tata kelola keuangan terbaik yang diberikan oleh auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) dari Kementerian Keuangan.

    Pada tahun 2020, ACT secara total menerima Rp519 miliar dan telah disalurkan ke sekitar 281.000 aksi kemanusiaan. Lewat aksi tersebut, 8,5 juta warga telah menjadi penerima manfaat dalam berbagai program kemanusiaan yang dijalankan ACT.

    “Semua permasalahan yang sebelumnya terjadi pada tubuh lembaga, telah diselesaikan sejak Januari 2022 lalu, dan saat ini kami telah berbenah untuk mengoptimalkan penyaluran kedermawanan ke para penerima manfaat,” tandasnya.(DZH/PBN)

  • Indonesia vs Brunei Darussalam, Pantang Meremehkan

    Indonesia vs Brunei Darussalam, Pantang Meremehkan

    LIVE INDOSIAR

    Piala AFF U-19 2022

    Senin, 4 Juli 2022 | 20:00 WIB

    BEKASI, BANPOS – Indonesia akan melakoni laga kedua di Piala AFF U-19 kontra Brunei Darussalam, Selasa (4/7) sore ini. Skuad Garuda muda wajib menang tetapi pantang meremehkan lawan. Apalagi mereka punya masalah di penyelesaian akhir.

    Penyelesaian akhir yang buruk memang menjadi perhatian pelatih tim nasional U-19 Indonesia Shin Tae-yong. Saat meraih hasil 0-0 kontra Vietnam, Sabtu (7/2) malam, persoalan ini membuat Marceloni Ferdinan cs gagal menaklukkan lawan meski mendapat sejumlah peluang.

    “Saya mengakui finishing kami kurang baik. Kami akan memperbaiki ini,” ujar Shin.

    Menurut juru taktik asal Korea Selatan tersebut, para pemainnya belum menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengalirkan bola sehingga membuat serangan Indonesia tersendat dan, pada akhirnya, laga berakhir dengan skor imbang 0-0.

    “Untuk mencetak gol diperlukan ‘timing’ umpan yang baik. Kecepatan bola juga harus pas. Andai itu diterapkan, kami bisa mencetak banyak gol. Namun kami tak bisa melakukannya pada laga kemarin,” tutur Shin.

    “Penyelesaian akhir itu memang tidak bisa diubah dalam waktu singkat, itu harus dibenahi dari waktu usia dini secara sistematis. Tetapi itu yang saya sayangi memang harus ada usaha dari usia dini untuk membangun secara pelan-pelan,” kata pelatih asal Korea Selatan itu.

    Soal lawannya sore ini, pelatih asal Koea Selatan itu mengaku tak mengetahui banyak soal kekuatan Brunei Darussalam. Dia tak mau gegabah, apalagi meremehkan lawan dan bakal menganalisa lebih dalam pola permainan lawan.

    “Memang sampai saat ini belum nonton pertandingan Brunei dan permainannya seperti apa. Tetapi saya tahu mereka kemasukan 7 gol saat lawan Myanmar, dan saya dengar meski kemasukan banyak tetapi performa mereka lumayan baik, hanya kemasukan gol saja yang banyak,” kata Shin Tae-yong.

    “Kami tetap harus menyiapkan tim dengan baik untuk melawan Brunei jadi setelah ini kembali ke hotel dan analisa tim Brunei seperti apa?” kata dia menambahkan.

    Soal target sore ini, Shin tetap menekankan anak asuhnya untuk meraih kemenangan. Tak peduli berapapun jumlah golnya.

    “Tapi bagi saya tidak begitu penting untuk berapa gol nanti, memang turnamen ini jangka waktu yang panjang tetapi dengan jarak satu hari bermain tentu kemenangan lebih penting,” kata Shin Tae-yong.

    Soal pemain yang bakal diturunkan di pertandingan sore ini, Shin mengaku ada salah satu andalannya yang tak bisa diturunkan. Sang kapten, Muhammad Ferarri dipastikan absen menghadapi Brunei Darussalam di Piala AFF U-19 2022. Bahkan ada kemungkinan pemain Persija Jakarta itu tak lagi bisa diturunkan di AFF U-19 kali ini.

    Muhammad Ferarri mengalami cedera hamstring ketika Timnas Indonesia U-19 diimbangi Vietnam. Shin Tae-yong memperkirakan bahwa cedera hamstring dapat memaksa Muhammad Ferarri beristirahat sekitar sebulan.

    “Setahu saya, Ferarri tidak bisa bermain untuk partai berikutnya. Namun, belum ada laporan detail. Namun, cedera hamstring memang cedera parah dan butuh waktu satu bulan untuk bisa pulih,” jelas arsitek asal Korea Selatan itu.

    Shin Tae-yong masih punya pelapis untuk menggantikan Muhammad Ferarri. Bek asal Bali United, Marcell Januar Putra berpeluang bermain melawan Brunei Darussalam. Marcell juga diturunkan menggantikan Ferrari di laga kontra Vietnam.

    Sementara, gelandang timnas U-19 Indonesia Marselino Ferdinan juga tak mau berlama-lama tenggelam dalam kekecewaan usai ditahan seri Vietnam. Dia pun bertekad meraih kemenangan pertama di turnamen ini demi memuluskan langkah meraih juara seperti yang ditargetkan.

     

    “Kami memang gagal menang. Semoga pada laga berikutnya kami bisa lebih maksimal,” ujar Marselino.

    Sementara, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap pertandingan kedua melawan Brunei Darusallam (4/7), Tim U-19 bisa meraih angka penuh untuk terus membuka asa lolos ke babak selanjutnya.

    “Grup A ini sangat ketat. Ada Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Filipina yang tidak bisa kita remehkan. Jadi setiap kemenangan itu sangat berarti,” kata Iriawan.(ENK/NET)

     

  • Primkokas Kembalikan Dana Nasabah Rp32,3 Miliar

    Primkokas Kembalikan Dana Nasabah Rp32,3 Miliar

    Primer Koperasi Karyawan Krakatau Steel (Primkokas) melakukan pengembalian dana kepada total 208 nasabah Simpanan Berjangka (Sijaka) yang dilakukan pada Kamis, 30 Juni 2022.

    “Primkokas telah mengembalikan dana kepada nasabah Sijaka dengan total Rp32,3 miliar atau sebesar 52,9 persen dari total dana yang ditempatkan,” ujar Ketua Primkokas Kohir Aman sebagaimana rilis yang dikirimkan kepada Banten Pos, Kamus (30/6).

    Kohir menyatakan, bahwa pengembalian dana ini memberikan guna kejelasan penyelesaian kepada nasabah atas permasalahan Primkokas. Pengurus Primkokas juga akan terus berupaya memberikan solusi terhadap tuntutan para nasabahnya.

    Di pihak lain, Vice President of Legal & Risk Management Krakatau Steel Rachman Hidayat menjelaskan bahwa secara undang-undang, Primkokas merupakan badan hukum yang terpisah dan tidak terkait dengan Krakatau Steel, namun manajemen Krakatau Steel terus membantu upaya Primkokas dalam penyelesaian permasalahan ini.

    “Kita berharap Primkokas dapat segera menyelesaikan permasalahannya secara tuntas dan segera menindak pihak  yang bertanggung jawab atas permasalahan ini,” teranf Rachman. (BAR/RUL)

  •  Luncurkan Aplikasi Smart Genre, Pemkot Tekan Angka Pernikahan Dini 

    CILEGON, BANPOS – Inovasi yang diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui DP3AKB Kota Cilegon yaitu Inovasi Sistem Manajemen Aksi Remaja Terampil Generasi Berencana (Smart Genre) yang diperuntukan bagi para remaja Kota Cilegon memiliki banyak manfaat.

    “Inovasi Smart Genre ini memiliki banyak manfaat untuk para Remaja Cilegon, salah satunya yaitu untuk mengurangi pernikahan dini di Kota Cilegon,” kata Walikota Cilegon kemarin.

    Diketahui sebelumnya, Walikota Cilegon, Helldy Agustian mengikuti prosesi presentasi dan wawancara dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2021 secara virtual di Ruang Rapat Walikota Cilegon, Jum’at (1/7) lalu.

    Tes presentasi dan wawancara ini merupakan tahapan menuju top 45 dari 99 finalis lomba kompetisi inovasi yang telah berhasil lolos yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-RB RI). Sedikitnya terdapat sebanyak 8 Tim Panelis Independen yang memberikan penilaian. Adapun yang diketahui yaitu Nurjaman Mochtar, Rudy Sumarwono, Haris Turino, dan R. Siti Zahro.

    Pada kesempatan itu, Helldy menjelaskan terkait inovasi yang telah diluncurkan oleh Pemkot Cilegon melalui DP3AKB Kota Cilegon yaitu Inovasi Sistem Manajemen Aksi Remaja Terampil Generasi Berencana (Smart Genre) yang diperuntukan bagi para remaja Kota Cilegon. 

    “Inovasi Smart Genre ini memiliki banyak manfaat untuk para remaja Cilegon, salah satunya yaitu untuk mengurangi pernikahan dini di Kota Cilegon. Oleh karena itu, Pemkot Cilegon mengeluarkan 5 kebijakan pada aplikasi Smart Genre ini,” ucapnya.

    Adapun 5 arah kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Cilegon menurut World Bank pada aplikasi Smart Genre ini meliputi Continue Learning (Melanjutkan Sekolah), Start Working (Mencari Pekerjaan), Form Families (Memulai Berkeluarga), Exercise Citizenship (Menjadi Anggota Masyarakat) dan Practice Healthy Life (Mempraktekan Hidup Sehat).

    Helldy juga menyampaikan jika Inovasi Smart Genre ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pendewasaan usia perkawinan dengan cara peningkatan skill. “Inovasi Smart Genre ini memiliki sasaran untuk remaja yang berusia 10 – 24 tahun yang belum menikah, dan memiliki target agar supaya remaja dapat menikah pada usia yang ideal,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala DP3AKB Kota Cilegon Agus Zulkarnain menjelaskan, Smart Genre merupakan sebuah inovasi yang dilaksanakan oleh forum Genre Kota Cilegon yang memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pendewasaan usia perkawinan yaitu dengan cara peningkatan skill.

    Kemudian kata Agus, ada 4 dampak dari Inovasi Smart Genre di Kota Cilegon. “Ada 4 dampak yang telah dirasakan dari adanya Inovasi Smart Genre ini yaitu usia perkawinan pertama diatas 21 tahun meningkat dari 42,79 persen menjadi 49,64 persen. Jumlah kelompok PIK remaja meningkat dari 32 menjadi 52 kelompok, jumlah remaja yang kuliah meningkat sebanyak 523 remaja, terbentuknya majalah digital MR. GTV, Studio Podcast Youth Center dan Duta Genre,” paparnya.

    Agus menambahkan pengimplementasian yang dilakukan Pemerintah Kota Cilegon dalam melaksanakan Inovasi Smart Genre ini yaitu dengan menggunakan metode FIESTA (Fasilitas, Inovasi, Edukasi, Sosialisasi, Teknologi dan Anggaran). “Yang diharapkan dapat memiliki dampak yang positif bagi para remaja di Kota Cilegon,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • IKPM Banten Siap Sukseskan 1 Abad Gontor

    Berdasarkan S.K Sidang Badan Wakaf ke 89, dibentuk panitia peringatan 1 abad Ponpes Modern Gontor (PMG) yaitu, menunjuk KH. Hamid Zarkasyi sebagai Ketua SC dan KH  Husnan Bay Fananie sebagai Ketua OC.

    Kemudian, Ketua OC didampingi Sekpim Pondok Modern Gontor, dan Sekpim Majalah Gontor, mengundang Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Se-Jabodetabek, untuk menggelar rapat awal, Kamis (30/6).

    Ketua IKPM Cabang Banten, KH. Sholeh Rosyad mengatakan, dalam rapat awal itu dibahas persiapan struktur kepanitiaan secara lengkap.

    “Peringatan 1 Abad Gontor, Insyaallah rencananya akan dibuka di Ibu Kota DKI Jakarta, melibatkan IKPM seluruh Indonesia dan perwakilan dari berbagai negara di dunia,” kata KH. Sholeh, saat bersilaturahmi di Pandeglang,” Kamis (30/6)

    Katanya, pembahasan program dan rencana persiapan dipimpin Ketua OC atas persetujuan Ketua SC.

    Berkembang diskusi, program – program yang akan dilakukan skala nasional dan internasional, baik dalam bentuk kegiatan ilmiah, seni, pendidikan, budaya, kekaryaan, penulisan dan lain-lain.

    “Bahkan, Insyaallah akan ada beberapa event khusus dan unik, tentang bagaimana Gontor mewarnai peradaban. Sehingga, tercetus pula rencana mengundang tokoh-tokoh dunia, terutama dari Universitas yang sudah menerima mahasiswa dari alumni PMG,” tambahnya

    Ketua OC, KH. Husnan menyatakan, menuju kegiatan spektakuler ini semua kepengurusan IKPM akan dilibatkan, baik yang berada di dalam maupun luar negeri.

    “Khususnya akan dilibatkan untuk sosialisasi 1 Abad Gontor, sebagai Syiar dan dakwah,” ungkap KH. Husnan.

    Ditambahkannya, di awal 1 Abad Gontor, akan dimeriahkan dengan berbagai rangkaian program, acara dan kegiatan seperti, olahraga sepak bola, badminton, basket, tenis meja, bahkan gowes IKPM.

    “Berharap, Gontor yang dibangun di desa atau pedesaan, mampu mewarnai mindset global melalui pendidikan,” tambahnya.

    Tasyakuran 1 Abad Gontor juga ujarnya, akan dibuka dengan Silaturahmi Nasional (Silatnas), di Graha Bung Karno, Jakarta.

    Untuk diketahui, perayaan acara ini direncanakan pada tanggal 27/9/2023 mendatang.(PBN/BNN)