JAKARTA, BANPOS – Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (PP HPN) masa khidmah 2022-2027 resmi dilantik di Hotel Sultan Jakarta, pada Rabu (8/6). Pelantikan dilakukan Dewan Pembina PP HPN yang juga Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Abun Bunyamin didampingi Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha dan A’wan PBNU, yang juga Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin Hafidz, pengurus wilayah HPN, dan pengurus kabupaten/kota.
Ketua Umum PP HPN Tyovan Ari Widagdo mengatakan, HPN adalah sebuah organisasi yang mengampu seluruh pengusaha, pedagang, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Namun, sebagian besar pengusaha dan pedagang yang tergabung dalam HPN adalah pengusaha dan pedagang kecil.
“Jika di Indonesia terdapat sekitar 60 juta UMKM maka sebanyak 10 juta adalah pengusaha nahdliyin. Jadi, sangat besar.
Perekonomian yang dikembangkan kalangan nahdliyin, kata Tyovan, sudah berlangsung lama, bahkan sejak beberapa tahun sebelum NU berdiri, tepatnya sekitar tahun 1918. Saat itu, lahir nahdlatut tujjar untuk menggerakan ekonomi masyarakat, terutama untuk mendukung dakwah para ulama.
“Semangat itu yang kemudian terus mengalir sampai saat ini, kebangkitan ekonomi mulai hadir saat ini. Kita bukan hanya perjuangan ekonomi, tetapi dalam rangka mendukung gerakan dakwah,” kata Tyovan.
Ia mengatakan, ada beberapa program yang dicanangkan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya pengusaha nahdliyin. Pertama, kata dia, HPN memiliki program HPN strong. Dimana program tersebut lebih diarahkan untuk penguatan organisasi.
Kedua, HPN kapital. Melalui program ini, HPN bertekad mendorong penguatan permodalan di berbagai level usaha. Selanjutnya, program HPN network. Program ini akan menjadi ajang silaturahmi seluruh pengurus dan anggota HPN, sekaligus memperkuat jejaring usaha.
Program selanjutnya adalah HPN akademi. Melalui program ini, HPN akan memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas pengusaha. Jika masih ada pengusaha nahdliyin yang belum melek digital maka mereka akan didorong untuk terus mempelajari dan membuka peluang usaha yang berkaitan dengan digital.
Dalam mengembangkan empat program tersebut, kata Tyovan, diperlukan dukungan dari seluruh pengurus. HPN juga siap bermitra dan siap menjadi mitra utama serta mitra strategis pemerintah untuk membantu penguatan ekonomi, terutama UMKM. “Karena ini juga saya kita menjadi fokus pemerintah,” ujarnya.
Tyovan juga mendorong pengurus HPN di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk membangun sinergi dan kebersamaan dalam pengembangan sektor ekonomi, utamanya UMKM dengan pemerintah daerah.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto HPN agar menjadi rumah para ekonom nahdliyin. “Berdasarkan sejarah, para nahdliyin sudah menjadi pengusaha sejak 1918, ini suatu luar biasa,” katanya.
Walikota Cilegon Heldy Agustian siap bekerja sama dengan HPN, termasuk dalam pengembangan UMKM dan digitalisasi. Menurut orang nomor satu di Kota Cilegon tersebut, Cilegon merupakan daerah lintas, baik yang akan berkunjung ke kawasan wisata Anyar, maupun yang akan menyeberang ke Pulau Sumatra.
Oleh karena, sangat tepat jika Cilegon mengembangkan UMKM, khususnya oleh oleh khas Cilegon dan Banten pada umumnya. Menurut rencana, Cilegon akan mengembangkan pusat UMKM yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan.
“Sebelumnya, saya sampaikan selamat atas pelantikan pengurus PP HPN. Dan kami menyambut baik rencana kerja sama dengan pemerintah daerah. Saya berharap, melalui kerja sama tersebut, produk Cilegon menjadi produk nasional, dan dikenal luas,” kata Heldy.
Dalam upaya mendorong UMKM, kata Heldy, Pemkot sudah memprogramkan sertifikasi halal, bantuan UMKM senilai Rp 1 juta untuk usaha perintisan dan Rp5 juta untuk usaha penguatan, serta mengumpulkan perbankan dalam menyosialisasikan KUR.(PBN)