Penulis: Gina Maslahat

  • Polres Incar Bandar Togel

    Sat Reskrim Polres Lebak mengamankan seorang pria berinisial ZA (31). ZA diamankan polisi karena diduga melakukan tindak pidana perjudian jenis Toto gelap (togel) di wilayah Kabupaten Lebak berikut barang bukti uang tunai sebesar Rp. 535.000, 1 (satu) unit Hp Oppo Type A16 warna silver dan kertas rekapan pemasang togel yang sudah rusak terbakar.

    Pengungkapan kasus perjudian togel di wilayah Kabupaten Lebak oleh polisi, setelah beredar kabar Lebak darurat judi togel dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, menyatakan haram game judi online seperti slot yang sekarang tengah ramai dimainkan banyak orang khususnya kalangan anak muda.

    Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak menanggapi fenomena dan menegaskan, judi online merupakan haram dan sangat dilarang oleh agama Islam.

    “Setiap judi itu haram dalam Agama Islam, jadi siapapun tidak boleh berjudi baik remaja maupun orang dewasa,” kata Wakil Ketua MUI Lebak Kh. Ahmad Hudori.

    Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan membenarkan bahwa jajaran, Sat Reskrim Polres Lebak telah berhasil mengungkap tindak pidana perjudian Toto gelap (togel) di wilayah Kabupaten Lebak.

    “Ini merupakan komitmen Polres Lebak membasmi segala bentuk perjudian salah satunya perjudian togel di daerah hukum Polres Lebak,” ungkapnya.

    Karenanya, ia mengajak seluruh komponen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberantas perjudian di wilayah Kabupaten Lebak. Informasi dan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting untuk memberantas penyakit masyarakat.

    “Apalagi Agama kita Islam melarang dan mengharamkan perjudian,” ungkapnya.

    Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Indik Rusmono, menjelaskan modus operandi yang dilakukan oleh pelaku. ZA berperan sebagai pengepul dengan membuka lapak di rumahnya di Kampung Sindang Sono RT 003 RW 001 Desa Sindang Sari Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.

    “Pelaku menerima pembelian dan pemasangan nomor togel, setiap orang yang sudah membeli dan memasang akan diberikan tanda bukti pemasangan berupa kertas merk 888 warna putih sedangkan pengepul menyimpan kertas yang berwarna merah muda,” jelasnya.

    Dikatakan Indik, untuk judi togel Sydney dibuka pemasangan pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB dan baru akan diumumkan pada pukul 14.00 Wib di tayangkan di aplikasi youtube dengan akun “Live Draw”. Sedangkan untuk judi togel Hongkong dibuka pemasangan pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB diumumkan pukul 23.00 WIB di aplikasi youtube dengan akun “Live Draw.

    “Jika nomor yang dipasang keluar, pemasang akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut dengan harga Rp1.000,00 per 1 quantity taruhan 4 angka 1 quantity Rp2.500.000, taruhan 3 angka 1 quantity Rp350.000, taruhan 2 angka 1 quantity Rp60.000,00,” katanya.

    Menurutnya, dari hasil pemasangan pemain pengepul mendapatkan keuntungan sebesar 15 persen, sisanya sebesar 85 persen di setorkan ZA ke pengepul yang diatasnya berinisial DD yang sekarang masuk daftar pencarian orang (DPO).

    Indik menegaskan, kemudian keuntungan yang didapat pelaku untuk omset dari judi togel (toto gelap) per harinya sebesar Rp3.500.000, dan keuntungan yang didapatkan oleh ZA pengepul mendapatkan uang rata-rata sebesar Rp535.000 per hari.

    “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku ZA dikenakan Pasal 303 ayat 1 KUH Pidana dengan hukuman sepuluh tahun penjara atau denda sebanyak-banyaknya Rp25 juta. Saat ini Team Sat Reskrim Polres Lebak sedang melakukan pengembangan ke bos-bos besar dibelakangnya,” tegasnya.(HER/PBN)

  • Farid Mukti Pimpin HIPKA Lebak

    Farid Mukti Pimpin HIPKA Lebak

    LEBAK BANPOS – Farid Mukti secara aklamasi ditetapkan menjadi Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Korps Alumni HMI (HIPKA) Kabupaten periode 2022-2027.

    Alumni HMI Cabang Serang itu ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) I BPDHIPKA Kabupaten Lebak yang digelar di Gedung PKK Pemkab Lebak, Sabtu 4 Juni 2022.

    Hadir dalam kegiatan Musda tersebut pengurus BPP HIPKA Anang Rahmatullah, BPW HIPKA Provinsi Banten Khoerul Umum dan Sekum BPW  HIPKA Provinsi Banten Banten Didi Wandi dan anggota HIPKA Kabupaten Lebak.

    Farid mengaku kaget saat dirinya diberi amanah memimpin HIPKA. Namun begitu, tradisi mengelola organisasi hal yang tidak aneh lagi bagi dirinya.

    “Insya Allah saya akan mengemban amanah ini dengan baik, dan memberikan kontribusi yang positif kepada pengurus HIPKA,” katanya.

    Farid menjelaskan, ke depan dirinya akan fokus menjalankan roda organisasi pengusaha muda yang terlibat dalam HIPKA ini bisa memberikan dampak positif untuk kemajuan organisasi.

    “Untuk pengurusan ke depan saya akan fokuskan para pengusaha muda alumni HMI yang bisa memberikan kontribusi kepada HIPKA,” jelasnya.

    Farid mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan dari semua yang hadir dalam Musda. Menurutnya, berdirinya HIPKa itu dilatarbelakangi kebutuhan warga Korps Alumni HMI (Kahmi) yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berlatar belakang akademis intelektual untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

    Para alumni itu telah berhasil berkontribusi kepada bangsa dalam berbagai bidang. Umumnya mereka memilih mengabdi di birokrasi, politik, profesional, LSM, sampai dengan akademisi atau perguruan tinggi.

    “HIPKA hadir mendorong para anggota (alumni) HMI yang fokus pada entrepreneurship atau kewirausahaan. Sehingga, HIPKA Kabupaten Lebak bisa berkontribusi mewujudkan kekuatan ekonomi masyarakat,” katanya. (Her/PBN)

  • Moch Nabil Jayabaya Siap Tambah Sarana Prasarana IPSI

    Moch Nabil Jayabaya Siap Tambah Sarana Prasarana IPSI

    LEBAK, BANPOS – Mochammad Nabil Jayabaya berhasil terpilih menjadi Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Lebak, pada perhelatan Musyawarah Kabupaten (Muskab) VIII IPSI Lebak, Sabtu (4/6).

    Terpilihnya putra mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya menjadi Ketua IPSI Lebak ini berlangsung pada Muskab VIII IPSI Lebak yang bertempat di Rahaya Resort Aweh, Rangkasbitung.

    Dalam sambutannya, Mochamad Nabil Jayabaya mengatakan, dirinya berharap agar generasi muda dapat mengharumkan Kabupaten Lebak di kancah Nasional dan bisa go Internasional.

    “Kedepannya mari kita bersama-sama untuk memajukan IPSI, dan khususnya kepada generasi muda, tanamkan semangat. Buktikan bahwa orang-orang di Kabupaten Lebak mempunyai potensi bisa mengharumkan Kabupaten Lebak, baik ditingkat Nasional, maupun Internasional” ujar Nabil yang juga Ketua Gapensi Lebak ini mengungkapkan.

    Menurut Nabil, untuk memajukan IPSI di Kabupaten Lebak, diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga kedepannya IPSI Lebak bisa lebih maju lagi.

    “Nanti secepatnya untuk tempat kantor akan segera disediakan, mari kepada seluruh paguron pencak, seluruh pengurus, agar setiap bulannya kita mengadakan coffee morning, itu sebagai bentuk silaturahmi sekaligus evaluasi, agar kedepannya IPSI khususnya di Kabupaten Lebak, lebih maju lagi,” katanya.

    Mantan Ketua IPSI Lebak Maman SP, menyebut dengan terpilihnya Ketua IPSI baru diharapkan IPSI di Lebak lebih maju lagi.

    “Alhamdulilah, melalui Muskab VIII ini, Bapak Mochamad Nabil Jayabaya terpilih menjadi Ketua IPSI Kabupaten Lebak, pada kepemimpinan beliau, saya yakin IPSI di Kabupaten Lebak lebih maju. Dan kepada generasi muda, khususnya atlet pesilat yang akan berangkat pada Popda X Banten 2022, bisa sukses mengharumkan Kabupaten Lebak,” papar Maman SP, yang juga Kadis Perkim Lebak ini menuturkan.

    Sementara saat terpilihnya Mochamad Nabil Jayabaya menjadi ketua IPSI Lebak, semarak seremoni ditandai dengan penyerahan bendera pataka, dari kepemimpinan sebelumnya, yaitu Maman SP ke kepemimpinan baru Mochammad Nabil Jayabaya.(WDO/PBN)

  • Pengembangan Wisata Desa Potensial

    MALINGPING, BANPOS – Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Provinsi Banten, siap mensupport dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Lebak Selatan (Baksel). Hal tersebut mencuat dalam diskusi Asidewi Lebak di Malingping, Minggu (5/6).

    Pada catatan Asidewi Banten, kawasan Baksel ini memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan baik secara mandiri atau juga dengan menggandeng para investor yang siap menjalin kerjasama positif.

    Ketua Asidewi Lebak, Ram Ariff kepada BANPOS mengatakan bahwa keberadaan pariwisata di kawasan Baksel itu sangat potensial untuk dikembangkan secara profesional. Setiap desa di Baksel rata-rata memiliki aset wisata yang bisa dikembangkan,

    “Yang saya amati setiap desa di kawasan kabupaten Lebak bagian selatan ini memiliki aset potensi wisata yang layak dikembangkan menjadi wisata profit. Namun dalam hal ini pihak desa tentunya harus proaktif untuk mewujudkan itu,” ungkap Ram.

    Menurut Ram, pihaknya melalui wadah Asidewi siap menjembatani pengembangan potensi wisata tiap desa dengan para investor yang tertarik mengembangkan wisata.

    “Dalam wadah ini kita hadir untuk membantu menjembatani setiap pemerintah desa dengan investor yang sekiranya berhasrat mengembangkan aset wisata yang ada di desanya. Dan tentunya harus dibangun kerjasama,” jelasnya.

    Dikatakannya, dengan kerjasama dan pengelolaan yang baik, pihaknya meyakini bahwa sektor pariwisata akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat perekonomian kawasan desa mandiri.

    “Kita melihat sejuta potensi wisata yang ada di Kabupaten Lebak, khususnya bagian selatan ini sangat luar biasa, sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, karena jika dikelola dengan serius, sektor pariwisata di sini akan membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat desa,” tutur Ram.

    Ram pun mengaku bahwa konsep yang ditawarkan kepada hampir seluruh desa yang memiliki potensi wisata belum dipelajari dengan baik oleh pihak desa.

    “Saat ini konsep kita sudah disebar ke setiap desa. Hanya hingga saat ini masih belum ada tanggapan positif. Padahal wadah kita ini siap membantu menjembatani dengan para investor,” terangnya.

    Upaya ini, tentu salah satu kendala buat Asidewi, karena upaya membangun daerah dengan pemanfaatan alam yang ramah lingkungan pastinya harus disampaikan dengan baik, agar pihak desa maupun masyarakatnya bisa memahami semua konsep yang ditawarkan oleh Asidewi.

    “Sampai saat ini tim kami masih terkendala dengan penawaran kerjasama yang kurang mendapat respon dari pihak kepala desa, padahal kedatangan kami tidak untuk merebut atau ingin mendapatkan bagian dari wisata baik yang sudah berjalan atau pun yang akan digali untuk dikembangkan. Ini kita hanya akan bantu menjembatani dengan konsep kita. Kami melakukan ini karena sesuai pengalaman di tempat lain yang sudah mulai berhasil,” paparnya.

    Ketua Asidewi Kabupaten Lebak, Wijaya DS menyebut, cita-cita untuk menjadikan desa wisata mandiri merupakan program dan tujuan Asidewi. “Kita membuat gagasan hingga kepada konsep ingin mewujudkan wisata desa mandiri. Tentunya ini ke depan akan menguntungkan desa dan bisa mendongkrak perekonomian kawasan,” katanya.

    Terangnya lagi, konsep yang dikembangkan Asidewi itu sebenarnya bisa dimanfaatkan, baik dengan modal mandiri desa maupun dengan menjalin kerjasama dengan investor, dan yang dikembangkan itu tentunya sesuai potensi yang ada di desa tersebut.

    “Itu silahkan pihak desa bisa mandiri mengembangkannya, di sini kita bantu secara konsep. Atau kita bantu mencarikan investor yang tertarik pada jenis konsep wisata yang akan kita kembangkan. Adapun jenis konsep yang akan dikembangkannya itu disesuaikan dengan potensi lokal desa, bisa destinasi alam, pantai, kearifan lokal budaya atau juga kuliner di desa masing-masing,” tutur Wijaya DS.(WDO/PBN)

  • WNA Dibuatkan KTP Elektronik

    WNA Dibuatkan KTP Elektronik

    Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cilegon menerbitkan secara perdana Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el), untuk satu Warga Negara Asing (WNA) Giani Venture asal Australia. 

    Kepala Disdukcapil Kota Cilegon, Hayati Nufus mengatakan KTP elektronik untuk WNA dan WNI memiliki perbedaan dari segi warna dan fungsinya. Blanko KTP elektronik untuk WNA itu juga berasal dari Kementerian Dalam Negeri Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil.

    “KTP untuk WNA itu warnanya merah muda, kalau WNI ya seperti yang kita punya warna biru. KTP WNA juga gak bisa digunakan untuk mencoblos ketika ada Pemilu, hanya untuk identitas saja dan tidak berlaku seumur hidup,” kata Nufus kepada awak media di Kantor Disdukcapil Cilegon, Jumat (3/6). 

    Lebih lanjut, Nufus menyampaikan, Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi menjadi syarat mutlak bagi WNA yang ingin mendapatkan KTP elektronik. “Lalu Disdukcapil berdasarkan dokumen dari Kantor Imigrasi itu menerbitkan KTP elektroniknya. Sementara bagi yang masih memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) kita hanya menerbitkan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) untuk WNA,” katanya.

    Saat ini, menurut Nufus di Disdukcapil Kota Cilegon sudah terdapat 48 WNA yang telah memiliki KITAP namun untuk KTP elektroniknya belum dapat diterbitkan karena masih terdapat persyaratan yang belum dipenuhi. “Total di 2022 sudah 48, kalau 2021 mesti dilihat dulu datanya,” pungkasnya.

    Di tempat yang sama, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengimbau kepada seluruh WNA yang sudah memiliki KITAP di Kota Cilegon untuk bisa memenuhi persyaratan lainnya. Hal itu bertujuan agar para WNA tersebut dapat terdata dengan jelas. “Ini sebagai informasi buat WNA yang lain yang ada di Cilegon harus tercatat dengan baik dan benar. Kita pengen ada catatan yang intinya data-datanya valid,” tandasnya. (LUK/RUL)

  •  Kaum Perempuan Diharapkan Menjadi Generasi Berkualitas

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon menggelar acara puncak Peringatan Hari Kartini Kota Cilegon Tahun 2022 bertema “Dengan semangat Raden Ajeng Kartini  Mari Kita Tingkatkan Peranan Perempuan Menuju Keluarga Sehat Ekonomi Kuat” bertempat di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika, Sandi & Statistik Kota Cilegon, Jumat (3/6).

    “Hari Kartini merupakan momentum peringatan bagi tokoh emansipasi wanita di Indonesia yang berhasil mewujudkan paham bahwa kedudukan perempuan bisa sederajat dengan kaum laki-laki. Dalam sejarahnya, RA Kartini sudah berhasil menyetarakan kedudukan kaum perempuan di Indonesia sejajar dengan kaum laki-laki dalam segala hal baik dalam hal hak memperoleh pendidikan, dan persamaan kesempatan memperoleh lapangan kerja di segala bidang,” kata Helldy dalam sambutannya.

    Lebih lanjut, Helldy menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Kartini merupakan inspirasi bagi perempuan di Kota Cilegon untuk terus meningkatkan kualitas diri. 

    “Momentum peringatan hari Kartini yang ke-143 tahun 2022, melalui tema “dengan semangat Raden Ajeng Kartini Mari kita tingkatkan peranan perempuan menuju keluarga sehat ekonomi kuat” dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi perempuan Indonesia, khususnya kaum perempuan di Kota Cilegon untuk tidak henti-hentinya meningkatkan kualitas diri untuk lebih dapat mandiri, dan berperan lebih besar dalam pembangunan serta berperan dalam pembentukan generasi penerus bangsa,” tuturnya.

    “Perempuan harus mampu menjadi generasi yang berkualitas secara ilmu dan pengetahuan, beriman, bertakwa, berakhlak mulia serta generasi yang mampu dan siap bersaing secara kompetitif di era global ini, terutama untuk Kota Cilegon dalam rangka mewujudkan Cilegon Baru, Modern, dan Bermartabat,” lanjut Helldy.

    Di akhir sambutannya, Helldy berdoa akan kesehatan bagi semua kaum perempuan di Kota Cilegon. “Dalam momentum yang baik ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan bagi semua kaum perempuan di Kota Cilegon dan kemudahan dalam menjalani setiap aktifitas sehari-hari,” harapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala DP3AKB Kota Cilegon, Agus Zulkarnain menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya peringatan ini merupakan bentuk penghargaan atas perjuangan RA. Kartini dan apresiasi kepada Perempuan di Kota Cilegon. 

    “Adapun tujuan diselenggarakannya peringatan ini merupakan salah satu bentuk menghargai perjuangan Raden Ajeng Kartini serta memberikan apresiasi kepada Perempuan di Kota Cilegon,” ungkapnya. (LUK/RUL)

  • Soal Dampak Industri, Pemkot Diminta Tegas

    Soal Dampak Industri, Pemkot Diminta Tegas

    CILEGON, BANPOS – Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup sedunia, GMNI Cilegon mengingatkan dampak bahaya lingkungan di Kota Cilegon. Ketua DPC GMNI Kota Cilegon Novreza Fajri mengatakan momentum hari lingkungan hidup, GMNI Cilegon mengkaji dampak lingkungan industrial karena Kota Cilegon merupakan kota industrial.

    “Peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini sangat menarik untuk dikaji, mengingat Kota Cilegon merupakan kota industrial,” ungkap ketua DPC GMNI Cilegon, Novreza Fajri, melalui rilis tertulis yang diterima BANPOS, Minggu (5/6).

    Reza sapaan akrabnya, menjelaskan akan banyak potensi yang diakibatkan, dimana 80 persen industri di Kota Cilegon adalah industri kimia dan sudah seharusnya Pemkot Cilegon harus tegas dan fokus.

    “Tercatat 80 persen Kota Cilegon merupakan industri kimia, adanya potensi kerusakan alam akibat efek dari polusi pencemaran lingkungan hidup. Tentu Pemerintah Kota Cilegon bersikap tegas dan fokus terhadap persoalan lingkungan di Kota Cilegon,” imbuhnya.

    Sementara itu, Sekretaris DPC GMNI Cilegon Ihwan Muslim menyoroti dampak lingkungan industri diantaranya polusi udara, kegagalan teknologi, serta limbah yang dikeluarkan ke laut.

    “Kami mengkaji banyak sekali dampak industri terhadap lingkungan hidup yang seharusnya di perhatikan dan pertanggung jawabkan, contoh polusi yang dikeluarkan dari industri sehingga mengakibatkan hujan asam, kegagalan teknologi, limbah yang dibuang kelaut sehingga merusak ekosistem biota laut yang pada yang akhirnya merugikan profesi nelayan,” ujarnya.

    “GMNI mendorong untuk mempersiapkan hal-hal yang tidak diinginkan itu dengan pertanggung jawaban yang jelas seperti kejelasan kepada masyarakat mengenai sosialisasi jikalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” sambungnya.

    Ihwan juga mengatakan, pihaknya mempertanyakan mengenai pengelola sampah serta tambang galian c yang masih beroperasi sehingga banyak mengakibatkan dampak buruk bagi masyarakat Cilegon.

    “Banyak hal yang kompleks dalam kasus sampah di Kota Cilegon, layaknya sampah yang menggunung sehingga mengakibatkan banyak kerusakan lingkungan yang sekarang ini terjadi seperti banjir ataupun kerusakan ekosistem sungai serta galian c yang masih banyak beroperasi dengan dalih perataan lahan pada akhirnya mengeruk menjadi kubangan sampai mengakibatkan kematian anak kecil di masyarakat,” paparnya.

    Ihwan juga menegaskan GMNI Cilegon mengutuk keras atas perusahaan yang memiliki penilaian proper merah di Kota Cilegon dan siap turut serta membantu secara solutif untuk kebaikan lingkungan di Kota Cilegon.

    “Kami juga mengutuk keras untuk perusahaan yang mendapatkan penilaian proper merah di Kota Cilegon untuk segera memperbaiki management sehingga tidak berdampak buruk pada lingkungannya. Dan kami juga telah mengkaji banyak hal mengenai lingkungan di Kota Cilegon dan siap untuk membantu secara solutif menjadikan Cilegon ramah lingkungan serta nyaman,” tandasnya. (LUK/RUL)

  •  Penuh Tumpukan Sampah, Kampung Nelayan Pulomerak Memprihatinkan

     Penuh Tumpukan Sampah, Kampung Nelayan Pulomerak Memprihatinkan

    CILEGON, BANPOS – Sampah menumpuk di sepanjang pantai Merak, tepatnya di Lingkungan Medaksa Sabrang RT 04/05, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Selain menutupi bibir pantai, sampah juga telah mencemari lautan karena dibiarkan begitu saja sejak beberapa tahun silam. 

    Berdasarkan hasil pantauan, tumpukan sampah berbagai jenis mulai dari plastik, ban bekas hingga perahu nelayan justru sudah menjadi pemandangan dan aroma bau busuk yang ditimbulkan. 

    Salah satu warga setempat yang juga nelayan di Kampung Nelayan, Zukni Azkar mengaku kondisi ini sudah terjadi 3-4 tahun lalu. Sampai tahun ini belum ada perhatian penuh dari pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon untuk mengeruk tumpukan sampah tersebut. 

    “Sejauh ini belum ada perhatian apapun dari Pemkot Cilegon. Kita mau gerak aja nyari ikan susah. Kalau pun mau nyari ikan, kapal harus didorong-dorong. Dorong perahu ini kan gak mudah, perlu tenaga dan waktu juga untuk dorong ini (perahu-red). Pernah sih dengar ada pemerintah datang untuk ngecek ini tapi hanya foto-foto doang. Tapi realisasinya nggak ada,” kata Zukni saat ditemui di lokasi kemarin.

    Sebelum pendangkalan ini, sambung Zukni, para nelayan masih bisa melaut untuk mencari ikan. Akan tetapi, dengan kondisi ini, para nelayan mulai ahli profesi menjadi kuli bangunan, pekerja proyek bahkan membuka usaha kecil-kecilan untuk dapat bertahan hidup. 

    “Dulu mah nggak seperti ini. Kedalaman sampah masih 1,5 meter dan perahu masih bisa digunakan untuk ke tengah pantai. Tapi, dengan kondisi seperti ini, justru membuat teman-teman nelayan mulai ahli profesi jadi tukang bangunan, kerja proyek agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka,” sambungnya. 

    Menurutnya, terjadinya penumpukan sampah di Kampung Nelayan ini, karena faktor Kali Medaksa yang banyak ditutupi sampah dan kurangnya tempat pembuangan sampah sehingga terjadinya penumpukan sampah. 

    “Dulu kan sempat banjir di sini (Medaksa -red) akhirnya sampah-sampah disini masuk. Apalagi tidak adanya tempat pembuangan sampah yang tersedia di sini. Saya sih mewakili warga di sini, berharap, pemerintah bisa memperhatikan kondisi di kampung kami ini,” harapnya. 

    Hal senada dikatakan warga lainnya Abdullah. Ia mengatakan, total nelayan yang berada di wilayah ini ada sebanyak 87 nelayan. Akibat kondisi ini, hampir 20-30 nelayan mulai berubah profesi. 

    “Total kalau menurut data sih ada 87 nelayan. Tapi yang masi bertahan untuk melaut dengan kondisi ini hanya 57 orang. Sebanyak 20-30 nelayan sudah berubah profesi. Yah mau gimana lagi, kita gak ada tempat dan ahli lain selain menjadi nelayan. Berharap sih, pemerintah bisa mengeruk kali ini dan mengangkut sampah yang ada di dalam sini,” imbuhnya. 

    Menanggapi hal ini, Lurah Tamansari Kecamatan Pulomerak, Lutfi mengaku, jika Kelurahan Tamansari akan berkoordinasi dengan dinas terkait (Dinas LH dan Dinas Perkim) Kota Cilegon untuk mengangkut sampah yang ada di wilayah tersebut. 

    “Kita sudah koordinasi dengan pihak dinas agar mengangkut sampah di wilayah ini. Saya tidak tahu kalau kondisi ini sudah lama terjadi karena sebelumnya saya belum menjadi lurah di Tamansari. Tapi, Insyaallah sampah di sini akan kami keruk,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Monyet Peneror Warga Diamankan

    Monyet Peneror Warga Diamankan

    Setelah sebelumnya menyerang warga dan pemiliknya, seekor monyet peliharaan milik Sumirjo warga Kampung Cigadung, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang yang terlepas dari ikatan dan berkeliaran di pemukiman hingga meresahkan warga di Kampung Cigadung, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang.

    Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banten, berhasil menangkap dan mengamankan seekor monyet peliharaan milik warga Cigadung yang meresahkan warga.

    Kepala Resort Konservasi Wilayah III Kantor BKSDA Banten, Tuwuh Rahadianto Laban mengatakan, penangkapan seekor monyet tersebut menindak lanjuti pemberitaan di media massa.

    “Kami tim terpadu dari BKSDA Serang, Puskeswan Pandeglang, Dokter Hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan Pandeglang dan Dokter Hewan dari Dinas Pertanian Pertanian Provinsi Banten Bidang Kesehatan Hewan telah berhasil menangkap dan mengamankan monyet ekor panjang yang meresahkan warga Kelurahan Cigadung dengan cara upaya disumpit bius sekitar pukul 11.25 WIB,” kata Tuwuh Rahadianto Laban kepada wartawan, Jum’at (03/06).

    Dijelaskannya, penangkapan monyet berjenis kelamin jantan dengan berat badan 6 kilogram tersebut sedang berada diatas pohon lalu disumpit dengan obat bius. “Monyet tersebut sedang berada diatas pohon karena cuaca sedang panas, lalu disumpit dengan obat bius. Selanjutnya monyet tersebut disuntik vaksin rabies lalu dievakuasi ke kantor BKSDA Serang untuk rehabilitasi dan apabila sudah dinyatakan sehat dan layak dilepasliarkan selanjutnya akan kami lepas liarkan di tempat habitatnya,” terangnya.

    Dengan adanya peristiwa tersebut, Ia berharap agar masyarakat jangan memelihara monyet dan satwa liar lainnya yang nantinya akan merugikan masyarakat dan mendatangkan bibit penyakit. Apabila nanti ada satwa liar yang dilindungi, pihaknya meminta agar masyarakat menyerahkan kepada BKSDA Provinsi Banten.

    “Untuk masyarakat, jangan ada yang memelihara monyet atau satwa liar lainnya yang dilindungi yang nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri dan bisa mendatangkan bibit penyakit seperti rabies ataupun hepatitis. Jangan memelihara yang dilindungi, karena nanti ada sanksi hukumnya,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Pelindo Gandeng Empat Konstituen Dewan Pers di Banten 

    Pelindo Gandeng Empat Konstituen Dewan Pers di Banten 

    SERANG, BANPOS – PT Pelindo (Persero) melakukan kunjungan ke Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten, Jumat (3/6). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka mempererat tali silaturahmi guna mengoptimalkan sinergitas dengan empat konstituen Dewan Pers.

    Hadir dalam kesempatan tersebut, Manager Komersial PT Pelindo Regional 2 Banten Irtanto Armawan selaku, Staff Officer PT. Jasa Armada Indonesia Aldi Putra Hutomo, dan Administrasi Humas & Pelayanan Pelanggan PT Pelindo Regional 2 Banten Nanang Prihandoko. Kunjungan mereka disambut hangat oleh Ketua PWI Banten Rian  Nopandra, Ketua SMSI Banten Lesman Bangun, Ketua PRSNNI Banten Cahyono Adi, Ketua SIWO PWI Badrudin, beserta Ketua PWI Kota dan Kabupaten Serang beserta jajaran.

    Manager Komersial PT Pelindo Regional 2 Banten, Irtanto Armawan mengatakan, pihaknya ingin  membuka keran silaturahmi dengan institusi Dewan Pers. Kesempatan tersebut juga digunakan olehnya untuk dapat membangun sinergitas yang solid.

    “Momentum ini merupakan hal yang bagus untuk kami dapat bersilaturahmi dengan institusi  bersama Dewan Pers. Semoga kedepan kita dapat membuka informasi publik kepada institusi  Dewan Pers untuk disampaikan ke publik,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, sejauh ini kehadiran media sudah memberitakan hal yang positif untuk PT Pelindo. Menurutnya, sejak awal PT Pelindo sudah berkomitmen dengan berbagai media baik lokal maupun nasional.

    “Dengan pelonggaran ini kami menggandeng institusi Dewan Pers dan akan memberikan informasi publik yang dibutuhkan untuk membantu teman-teman media, untuk kepentingan publik yakni masyarakat luas. Kedepan dalam hal pemberitaan, kita sama-sama untuk memajukan Banten dalam sisi pemberitaan. Mari kita sama-sama dukung usaha di Pelabuhan Banten,” tandasnya. 

    Hal yang sama diungkapkan Ketua PWI Banten, Rian Nopandra. Ia mengatakan, kunjungan PT Pelindo ini merupakan momentum untuk membangun sinergitas antara PT Pelindo dengan empat konstituen Dewan Pers yang ada di Banten, yakni PWI, PRSNNI, SMSI dan SPS.

    “Saya harap sinergitas kerjasama antara PT Pelindo dengan konstituen Dewan Pers ini tidak seumur jagung, tapi sinergitas dalam jangka panjang,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua SMSI Banten, Lesman Bangun menyampaikan bahwa konstituen Dewan Pers di Banten selalu kompak, solid dan berkomitmen. Ia mengatakan, kedepan konstituen Dewan Pers termasuk SMSI Banten akan mendukung PT Pelindo untuk memajukan perekonomian di Banten.

    “Mari kita bersama-sama memajukan perekonomian  di Banten melalui  PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Banten,” ucapnya. (MUF/AZM)