Penulis: Gina Maslahat

  • Polsek Dengan Toko Mataram Jual Migor Murah

    Polsek Dengan Toko Mataram Jual Migor Murah

    PANDEGLANG, BANPOS-Polsek Kota Pandeglang, Polres Pandeglang, bekerjasama dengan Toko Mataram, menyediakan minyak goreng (migor) murah dengan harga Rp 14 ribu per liter untuk warga sekitar Polsek Kota Pandeglang dan warga yang melintas.

    Kapolsek Kota Pandeglang, Kompol Kosasih mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Toko Mataram menyediakan minyak goreng murah untuk masyarakat sekitar dengan harga Rp 14 ribu per liter.

    “Program tersebut dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi masih mahalnya harga minyak goreng kemasan yang dijual pedagang di pasaran. Warga kesulitan ekonomi akibat lonjakan harga minyak goreng, sehingga kami melakukan pasar murah minyak goreng,” kata Kosasih kepada wartawan, Kamis (12/5).

    Dijelaskan Kosasih, saat ini pihaknya menyediakan sekitar 3 ribu migor kemasan ukuran 1 liter untuk dijual kepada masyarakat yang ada diwilayah hukum Polsek Kota Pandeglang dan sekitarnya.

    “Polsek Kota Pandeglang memberikan jaminan keamanan dan ketertiban serta tetap menjaga protokol kesehatan dalam pasar murah minyak goreng ini, agar masyarakat yang kesulitan bisa mendapatkan minyak goreng. Kalau untuk harga per liternya itu seharga Rp 14 ribu dan tiap warga mendapatkan jatah sebanyak 2 liter saja,” terangnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, Rusman mengatakan, dengan adanya program migor murah tersebut, dirinya merasa sangat terbantu. Karena saat ini harga migor di pasaran sangat mahal.

    “Meskipun terjadi antrian, saya dan warga yang lain sangat gembira dengan program migor murah ini. Mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut agar kami sebagai warga bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah,” katanya.

    Warga lainnya, Nadia berharap agar program bazar migor murah sering dilakukan agar kebutuh untuk membeli migor bisa dialihkan untuk membeli kebutuhan dapur lainnya.

    “Kalau dipasaran kan harganya dua kali lipat, kalau ada migor murah kan bisa untuk membeli kebutuhan dapur yang lain,” ungkapnya.(dhe/PBN)

  • Kendaraan Perpustakaan Keliling Tak Ada Anggaran

    Kendaraan Perpustakaan Keliling Tak Ada Anggaran

    PANDEGLANG, BANPOS-Tidak ada anggaran untuk melakukan perbaikan, kendaraan operasional Perpustakaan keliling dengan plat nomor A 8072 J milik Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Pandeglang, selama satu tahun belum diperbaiki.

    Kepala DPAD Kabupaten Pandeglang, Dadan Tafif Danial  mengatakan, karena dalam keadaan rusak, kendaraan operasional perpustakaan keliling milik DPAD tidak bisa dioperasikan.

    “Iya satu mobil kita memang rusak, makanya belum bisa kita gunakan untuk kegiatan keliling dan membaca anak-anak,” kata Dadan kepada wartawan, Kamis (12/5).

    Menurutnya, karena tidak adanya anggaran, sehingga pihaknya hingga saat ini belum melakukan perbaikan. Pihaknya berjanji akan segera melakukan perbaikan agar kendaraan tersebut bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat.

    “Anggarannya enggak ada, kalau ada anggarannya sudah kita perbaiki. Sekarang itu untuk operasional saja enggak ada, apalagi kalau untuk perbaikan kendaraan,” terangnya.

    Dadan memastikan, pihaknya akan mengajukan penambahan anggaran untuk melakukan perbaikan kendaraan operasional perpustakaan keliling tersebut.

    “Iya pasti akan kita perbaiki kendaraannya. Karena bagaimanapun, kendaraan yang rusak itu merupakan aset daerah dan harus kita jaga agar tetap bisa beroperasi,” ujarnya.

    Dadan menambahkan, meskipun salah satu kendaraan operasional perpustakaan keliling dalam keadaan rusak, namun pihaknya masih bisa melakukan kegiatan membaca keliling terutama pada akhir pekan.

    “Kita masih ada satu mobil untuk membaca keliling. Setiap akhir pekan kita di Alun-alun Pandeglang. Kalau hari biasa kita keliling ke sekolah-sekolah,” ucapnya.

    Terpisah, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Pandeglang, M Habibi Arafat menyarankan agar kendaraan operasional tersebut untuk segera diperbaiki agar bisa digunakan untuk membaca anak-anak sekolah.

    “Harus secepatnya diperbaiki jangan dibiarkan rusak. Kan sudah lama rusaknya, harusnya bisa segera diperbaiki dan diajukan anggaran perbaikannya,” katanya.(dhe/pbn)

  • Helldy Minta Restu ke Pensiunan ASN

    Helldy Minta Restu ke Pensiunan ASN

    CILEGON, BANPOS – Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian hadir dalam rangkaian acara Halal bihalal Purna Bhakti ASN Pemerintah Kota Cilegon yang diadakan di Aula Ponpes Modern Al Hasyimiyah Kota Cilegon, Rabu (11/3).

    Dalam sambutannya, Helldy mengatakan momen halal bihalal ini dapat dijadikan semangat kebersamaan. “Momentum halal bihalal hari ini, tentunya harus kita pergunakan untuk memperbaiki citra diri dengan meningkatkan motivasi dan semangat kebersamaan, sehingga kita dapat menjadi bagian dari proses pembangunan menuju ke arah yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Helldy juga mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi kepada para sepuh Purna Bhakti Kota Cilegon. “Saya sebagai Wali Kota Cilegon mengucapkan terima kasih dan sekaligus apresiasi kepada para sepuh Purna Bhakti yang telah mengabdikan diri pada Pemerintah Kota Cilegon,” ucap Helldy.

    “Saya juga mohon do’a dan restu dari para sepuh Purna Bhakti Pemerintah Kota Cilegon, untuk melanjutkan perjuangan Bapak dan Ibu guna terus melakukan peningkatan layanan dan berinovasi serta memiliki target dan progress yang terarah demi kemajuan Kota Cilegon dan tentunya akan mampu bersaing dengan kabupaten / kota lainnya,” sambungnya.

    Helldy berharap agar pelaksanaan halal bihalal dapat dijadikan sebuah kesempatan baik untuk mempertahankan keberkahan Ramadan.

    “Saya memiliki harapan agar pelaksanaan halal bihalal pada hari ini dapat dijadikan sebagai sebuah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk terus mempertahankan keberkahan Ramadhan, untuk terus mempertahankan ritme ibadah di bulan Ramadhan pada hari-hari di luar Ramadhan,” tutupnya.

    Sementara itu, Ketua Forum Purna Bhakti Kota Cilegon, Hakim Lubis mengatakan bahwa Forum Purna Bhakti Kota Cilegon ingin selalu bersilaturahmi. “Kami mengucapkan terima kasih atas segala fasilitas yang telah di sediakan oleh Ponpes Modern Al Hasyimiyah dan kami ingin selalu bersilaturahmi, khususnya bersilaturahmi dengan para sepuh pensiunan Kota Cilegon,” katanya. (LUK/RUL)

  • Bumbu Dapur Naik Tajam

     

    CILEGON, BANPOS – Seminggu pasca lebaran 2022 harga bumbu dapur di Pasar Kranggot, Kota Cilegon terpantau masih naik. Berbagai bumbu dapur yang mengalami kenaikan yaitu, cabai merah, bawang merah dan bawang putih.

    Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, harga cabai merah kriting dibanderol harga Rp 50.000 per kilo sebelumnya Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilogram, cengek sebelumnya Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram. Selanjutnya, bawang merah sebelumnya Rp 38.000 naik menjadi Rp 45.000 dan bawang putih sebelumnya Rp 30.000 menjadi Rp 38.000 per kilogram.

    “Kalau tomat masih stabil diharga Rp 10.000 per kilo. Yang naik cabai rawit, cengek, bawang merah dan bawang putih,” kata salah satu pedagang di Pasar Kranggot Ruslan, Rabu (11/5).

    Ruslan menambahkan, kenaikan harga bumbu dapur ini karena pengiriman barang masih belum normal seperti hari-hari biasa. “Pengiriman barang masih belum stabil seperti biasanya. Karena pengiriman barang belum stabil berimbas juga pada naiknya harga bumbu dapur saat ini,” katanya.

    Hal senada dikatakan pedagang lainnya yaitu Hartoyo. Ia juga mengatakan kenaikan harga bumbu dapur ini sudah terjadi usai lebaran. Kenaikan harga bumbu dapur ini Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilo. “Sebelum lebaran sempat normal. Tapi setelah lebaran ini justru naik. Mungkin karena pengiriman barang dari distributor belum sepenuhnya optimal betul,” ujarnya.

    Ia mengaku, imbas dari kenaikan harga bumbu dapur ini, pendapatannya berkurang. “Yang biasanya mereka beli 1 kg karena naik jadi mereka beli 1/2 kg bahkan 1/4 kilo. Otomatis mengurangi pendapatan kita,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Ditinggal Pergi, Rumah Ludes Terbakar

    Ditinggal Pergi, Rumah Ludes Terbakar

     

    Satu unit rumah di Desa Sangiangtanjung Kecamatan Kalanganyar ludes dilalap si jago merah, Rabu (11/5).

    Berdasarkan laporan warga, kebakaran terjadi pada Rabu sekitar jam 04.00 dini hari Wib, api telah meluluhlantakkan bangunan rumah itu, dan hingga berita ini ditulis dugaan sementara penyebab kebakaran belum diketahui.

    Pemilik rumah Asna saat kejadian tidak berada ditempat karena dirinya menginap di Tangerang karena anaknya tengah sakit. Dan saat mendengar kabar tersebut, Asna hanya mengaku pasrah.

    Kepala Desa Sangiangtanjung, Hapid Jurkoni saat meninjau TKP mengatakan, api sudah berhasil dipadamkan warga dan kerugian material diperkirakan puluhan juta rupiah.

    “Pas saya dapat info dari warga sekitar saya langsung ke lokasi. Api sudah berhasil dipadamkan warga, dan taksiran kerugian dialami pemilik rumah bisa puluhan jutaan. Kejadian sekitar Pukul 4.” katanya.

    Sementara Camat Kalanganyar, Cece Saputra saat dihubungi BANPOS dirinya mengaku sudah meninjau lokasi dan memberikan santunan.

    Kepada korban, Camat Kalanganyar berpesan agar bersabar dan tabah menghadapi musibah yang dialami.

    Pihaknya pun menjelaskan, bahwa dirinya melanjutkan bantuan terhadap keluarga Asna. Dan menyebut pihak desa dan Kecamatan telah berkoordinasi ke BPBD Lebak dan BAZNAS Lebak. “Untuk soal ini, Kami dan pihak desa sudah berkoordinasi dengan BPBD dan BAZNAS Lebak,” papar Cece.

    Terpisah, Kapolsek Rangkasbitung AKP Pipih Iwan saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    “Kami telah menerjunkan anggota untuk menyelidikinya, dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran ini kita belum bisa diketahui dan masih penyelidikan.”terangnya. (WDO/pbn)

     

     

  • Potensi Tinggi, Warga Ciseke Kembangkan Budidaya Ikan Nila

    Potensi Tinggi, Warga Ciseke Kembangkan Budidaya Ikan Nila

    LEBAK, BANPOS – Kebutuhan akan ikan memang tak pernah ada habisnya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan konsumsi atau sebagai ikan hias. Salah satu jenis ikan yang sering dicari adalah ikan mas dan nila.

    Ikan mas dan ikan nila banyak diminati masyarakat karena tubuh dan dagingnya yang relatif besar serta cita rasanya yang enak jika diolah untuk dikonsumsi. Hal itulah yang membuat salah seorang warga Kampung Ciseke, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung Nana Sofyan tertarik.

    Menurut Nana, bahwa bisnis budidaya ikan tawar sekarang semakin diminati masyarakat dan dibutuhkan untuk menjadi persiapan dihari depan. Seiring pemerintah mengalokasikan anggaran dari dana desa yang diterima masing-masing desa sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan, banyak desa di Kabupaten Lebak memilih untuk melakukan budidaya ikan.

    “Saya rasa kebutuhan ikan dalam kehidupan sehari-hari tidak akan ada habisnya. Karena itu saya memulai usaha budidaya ikan ini untuk persiapan di hari depan,” katanya, Rabu (11/5).

    Nana menyebut tidak mudah memang membangun usaha budidaya ikan, perlu ketekunan dan kesabaran bila ingin menuai hasilnya. Untuk saat ini jelas Nana, bisnis budidaya ikan nila menjadi salah satu bisnis yang cukup menarik untuk ditekuni. Selain itu, ikan nila juga memiliki harga yang relatif jauh lebih terjangkau jika dibanding dengan jenis-jenis ikan lainnya.

    “Untuk memelihara ikan nila pun tidak sulit, sehingga sangat cocok untuk pemula yang baru mau belajar budidaya ikan. Saya sendiri memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong ini. Tentu saya berharap dan saya yakin usaha ini bisa berhasil,” ungkapnya.

    Ia menyampaikan, sedikitnya ada 10 cara budidaya ikan nila bagi pemula agar untung. Untuk dapat mengolah serta memaksimalkan potensi dari usaha budidaya ikan nila kata Nana, kita harus memahami seluruh tahapan mulai dari pemilihan lokasi hingga ke cara perawatan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.

    “Dengan memahami seluruh tahapan itu, dapat mengurangi risiko akan kerugian yang mungkin terjadi nantinya,” ujarnya.

    Bagi masyarakat yang ingin melakukan budidaya ikan nila wajib tahu pakan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh ikan nila. Ikan nila sendiri tergolong ke dalam hewan pemakan segala (omnivora). Di alam bebas, ikan nila memakan tumbuhan air, plankton, serta berbagai jenis hewan air lainnya.

    “Yang membedakan budidaya ikan nila dengan budidaya ikan seperti lele atau ikan mas adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan buatan. Untuk biayanya sendiri relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pakan buatan untuk ikan mas atau ikan lele,” jelasnya.

    Pemilihan lokasi untuk budidaya ikan nila sebenarnya dapat berkembang dan dibudidayakan pada berbagai jenis media, mulai dari kolam semen, akuarium, kolam tanah, hingga kolam terpal. Sebisa mungkin pilih lokasi dimana kita dapat mengawasi dan mengecek kolam setiap saat.

    “Saya sendiri memilih media untuk budidaya ikan nila ini pada kolam semen dan dekat dengan rumah, kita bisa mengawasi dan mengecek perkembangan ikan dan kolam setiap saat. Intinya dalam usaha ini kita ya harus serius dan yakin akan berhasil,” tegasnya.

    Dilain pihak Kepala Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga Rendi memilih mengalokasikan anggaran ketahanan pangan yang berasal dari dana desa untuk usaha budidaya ikan patin di desanya. berbekal pengalaman sebelum menjadi Kepala Desa, Rendi meyakini budidaya ikan yang dikelola pihaknya akan berhasil.

    “Anggarannya berasal dari DD yang dialokasikan pada program Ketahanan Pangan sesuai Perpres 104 kemarin, ikan patin. Ada sih pengalaman dulu, makanya kami optimistis bisa berhasil,” katanya (Her/PBN)

  • SK Pelantikan Ketua Karang Taruna Diprotes

    SK Pelantikan Ketua Karang Taruna Diprotes

    LEBAK, BANPOS – Kantor Pemerintah Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur didatangi massa dari para pemuda berbagai kampung yang ada di Desa Cigoong Utara untuk menuntut pemerintah Desa agar membatalkan SK pelantikan Ketua Karang Taruna (Katar) Desa yang diduga tidak sesuai prosedur aturan yang berlaku, Selasa (10/5)

    Koordinator Aksi Hadi mengatakan, Pemerintah Desa Cigoong Utara diduga telah melakukan kesewenangan dengan melantik ketua Katar Desa Cigoong Utara tanpa adanya pemilihan sesuai aturan AD/ART Organisasi Kepemudaan Katar Desa. Disebutkan, pelantikan Ketua Katar Desa itu diduga cacat aturan.

    Menurut Hadi, tindakan tersebut telah menodai demokrasi, khususnya pemuda masyarakat Desa Cigoong Utara.

     “Tuntutan kami sebetulnya sederhana, jadi kemarin ada pelantikan Ketua karang taruna Desa Cigoong Utara yang menurut kami kurang transparan. Jadi kami meminta kepada pemerintah Desa untuk membatalkan atau menggugurkan pelantikan ketua Karang Taruna Desa dan memilih ulang secara demokratis oleh para kepala pemuda.” ungkap Hadi.

    Terpisah, Kepala Desa Cigoong Utara, Habibi, membenarkan pelantikan Ketua Katar tersebut dilakukan oleh dirinya, namun pihaknya juga menyepakati tuntutan pemuda yang meminta Ketua Katar yang dilantiknya untuk digugurkan.

    “Itu kita diskualifikasi lah, karena memang dianggap cacat aturan. Saya sebetulnya dari kemarin tuh sudah merasa janggal itu, kemarin sempat saya sampaikan juga ke ketua karang taruna kecamatan,” ujarnya.

    Kata dia, pihak Karang Taruna Kecamatan justru memintanya pelantikan dilanjutkan dan urusan lainnya bisa diselesaikan belakangan.

    “Itukan sempet saya tanyakan. Tapi kata ketua karang taruna kecamatan pelantikan tetap dilanjut aja dulu, nanti hal-hal lain bisa diobrolin belakangan.” paparnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada kejelasan soal batal tidaknya pelantikan Katar Desa Cigoong Utara tersebut. Dan pihak Karang Taruna Kecamatan Cikulur belum bisa dikonfirmasi.(WDO/PBN)

  • PKL Sunan Kalijaga Digusur

    PKL Sunan Kalijaga Digusur

    LEBAK, BANPOS – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak membongkar puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Rangkasbitung di Jalan Sunan Kalijaga, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Rabu (11/5).

    Eksekusi pembongkaran lapak pedagang kaki lima yang menempati fasilitas umum berupa trotoar jalan di Jalan Sunan Kalijaga tersebut dilakukan sekira pukul 08:30 WIB hingga pukul 11:55 WIB dengan menggunakan alat berat.

    Sebanyak 268 petugas dari Disperindag, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Perhubungan dikerahkan. Lantaran hasil kesepakatan bersama sebelumnya, saat petugas melakukan pembongkaran lapak tidak ada perlawanan dari pedagang.

    Sekretaris daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Lebak, Budi Santoso mengatakan, selain kondisi Jalan Sunan Kalijaga sangat tidak nyaman karena dipadati pedagang kaki lima, penertiban lapak pedagang kaki lima yang menempati fasilitas umum di Jalan Sunan Kalijaga ini dilakukan sudah sesuai dengan Perda nomor 17 tahun 2006.

    “Dengan adanya PKL di sepanjang trotoar Jalan Sunan Kalijaga ini kita perhatikan sangat tidak nyaman, sedangkan wajah Rangkasbitung ini ada di Jalan Sunan Kalijaga,” katanya.

    Tindakan penertiban dan pembongkaran lapak PKL tersebut menurut Budi, merupakan salah satu tindakan dalam melaksanakan visi misi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dalam mengembangkan destinasi wisata dengan melaksanakan penertiban hal-hal yang dinilai kurang pantas di pandang.

    Dikatakan Budi, dalam memberikan pelayanan, pemerintah melayani seluruh masyarakat, tetapi bukan hanya pedagang lantaran disana itu ada hak masyarakat pejalan kaki dan pengguna kendaraan yang harus juga diperhatikan. Kegiatan penertiban lapak PKL yang ada di sepanjang Jalan Sunan Kalijaga kata Budi, tidak semena-mena dilakukan pemerintah.

    “Sudah banyak pertimbangan juga melalui musyawarah sebelumnya. Kita bukan semena-mena dalam melaksanakan penertiban ini,” kata Budi.

    Budi menjelaskan, beberapa langkah persuasif telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Lebak, mulai tanggal 24 Februari 2022 sudah dilakukan pemberitahuan, tanggal 25 Februari sudah dilaksanakan musyawarah, 9 Maret surat diberikan peringatan, 19 maret sudah diberikan surat peringatan ke 3, dan diberikan waktu sampai selesai hari raya Idul Fitri.

    “Tindakan kita sudah sesuai SOP maka dari itu jangan ragu-ragu dalam melaksanakan penertiban. Kita bertindak sudah sesuai aturan dan prosedur yang berlaku dalam penertiban dan pembongkaran lapak PKL,” jelasnya.

    Senada disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana. Menurutnya, bahwa penertiban lapak PKL yang menempati fasilitas umum di Jalan Sunan Kalijaga sudah sesuai SOP dan arahan pimpinan.

    “Selain sesuai Perda nomor 17 tahun 2006, langkah persuasif juga sudah kita lakukan sebelumnya sehingga pembongkaran lapak PKL hari ini berjalan lancar,” katanya.

    Pantauan BANPOS di lokasi, kegiatan penertiban pembongkaran lapak PKL tidak ada perlawanan dari pihak pedagang, karena pihak Pemerintah Kabupaten Lebak sebelumnya sudah memberikan surat pemberitahuan pelaksanaan eksekusi tersebut. Sejumlah pedagang juga terlihat mengeluarkan dan merapikan dagangan.

    Kepala Bidang Perdagangan dan Pasar Dedi Setiawan menambahkan, dirinya bersyukur penertiban lapak PKL berjalan lancar tanpa adanya perlawanan.

    “Alhamdulillah penertiban berjalan lancar. Iya sebelumnya memang sudah dilakukan musyawarah dan para PKL di Jalan Sunan Kalijaga ini minta waktu setelah lebaran Idul Fitri ini,” katanya.(Her/PBN)

  • Daftar Tunggu Haji Lebak Capai 15.000

    Daftar Tunggu Haji Lebak Capai 15.000

    LEBAK, BANPOS – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengumumkan kuota haji Indonesia pada tahun 2022 ini sebanyak 100.051 jemaah. Kloter pertama rencananya akan berangkat pada pada 4 Juni 2022.

    Pemberangkatan jemaah haji sekarang ini merupakan yang pertama kali setelah dunia dihantam badai pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu. Selama dua tahun, Indonesia tidak bisa memberangkatkan jemaah haji.

    Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Lebak Ahmad Firdaus mengatakan, akibat adanya badai pandemi Covid-19 selama dua tahun sejak tahun 2020 lalu, daftar tunggu jemaah haji asal Kabupaten Lebak terus bertambah. Tercatat sebanyak 15 ribu lebih jemaah haji Indonesia asal Kabupaten Lebak masuk daftar tunggu.

    “Insyaallah 295 orang calon jemaah haji asal Lebak akan berangkat pada tahun 2022 ini. Iya ada sebanyak 15 ribu lebih jemaah haji di Lebak masuk daftar tunggu,” katanya, Rabu (11/5) kepada BANPOS.

    Dikatakan Firdaus, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para calon jemaah haji agar pada pelaksanaan pemberangkatan tidak ada kendala. Menurutnya, setelah dua tahun tidak memberangkatkan jamaah haji karena pandemi Covid-19, alhamdulillah atas ikhtiar dan doa semua pihak, pada tahun 2022 bisa memberangkatkan kembali jemaah haji.

    “Mudah-mudahan pada waktunya nanti tidak ada lagi kendala. Maka dari itu kita terus melakukan sosialisasi dan bimbingan kepada para calon jemaah haji baik yang akan berangkat tahun ini maupun yang akan datang,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, bahwa penentuan untuk kuota calon jemaah haji Indonesia ini, berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Saudi Arabia. Firdaus berharap, pada tahun mendatang kuota haji bisa terus bertambah hingga Kementerian Agama Kabupaten Lebak ini bisa memberangkatkan jemaah haji lebih banyak sehingga daftar tunggu bisa berkurang.

    “Iya mudah-mudahan untuk tahun depan Kabupaten Lebak diberikan kuota lebih banyak misalnya 1000 atau 2000 calon jamaah. Dengan begitu jemaah haji yang masuk daftar tunggu bisa terus berkurang,” harapnya.

    Kepala Kementerian Agama Lebak Badrusalam mengatakan, dirinya optimis dengan disiplin protokol kesehatan, Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Lebak akan terbebas dari wabah virus Covid-19. Ia juga berharap kedepan Kabupaten Lebak bisa mendapatkan kuota pemberangkatan haji lebih banyak.

    “Tentu sosialisasi dan bimbingan kepada para calon jemaah haji terus dilakukan agar kesiapannya itu matang. Harapan kita tentunya wabah segera hilang dan kuota pemberangkatan jemaah haji bertambah,” katanya.

    Adapaun jadwal pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama kata Badrusalam, pada bulan Juni tanggal empat dan gelombang kedua Juni tanggal 27 dan gelombang ketiga pada Juli mendatang. Namun begitu, banyaknya calon jamaah haji yang belum divaksin nasional akan berpengaruh terhadap jadwal keberangkatan.

    “Oleh karena itu kami terus melakukan sosialisasi dan pembinaan, termasuk menginfokan kelengkapan administrasi dan kelengkapan lainnya” katanya.(Her/PBN)

  • BBWSC3 Sudah Layangkan Surat Teguran, Hari Ini, Bangli Dekat Pasar Kranggot Dibongkar  

    BBWSC3 Sudah Layangkan Surat Teguran, Hari Ini, Bangli Dekat Pasar Kranggot Dibongkar  

     

    CILEGON, BANPOS – Direktorat Jendral Sumber Daya Air pada Balai Besar wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) pada Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melayangkan surat teguran kepada pemilik dan penghuni bangunan liar (Bangli) di tanah negara sepanjang Bantaran Irigasi Pamarayan Barat D.I Ciujung. Tembusan surat tersebut juga dilayangkan kepada Walikota Cilegon, Camat Jombang, Danramil Kecamatan Jombang dan Kapolsek Jombang Kota Cilegon.

    Surat tersebut juga informasinya ditunjukkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon.

    Surat teguran ini meminta Disperindag Kota Cilegon untuk membongkar pedagang kaki lima (PKL) liar yang berjualan di sepanjang bantaran irigrasi Pamarayan Barat D.I. Ciujung.

    Kepala UPTD Pasar Kranggot, Aceng Syafrudin membenarkan jika pihaknya menerima surat teguran dari Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian  (BBWSC3) pada 27 Januari 2022 untuk segera merelokasi semua pedagang yang berada di bantaran sungai Pasar Kranggot.

    “Pedagang yang berjualan di sana (bantaran sungai) ini telah menyalahi aturan. Karena pedagang tersebut telah melanggar garis sempadan irigrasi yang semestinya tidak diizinkan ada aktivitas berjualan. Jadi, kami diminta oleh BBWSC3 untuk memindahkan para pedagang tersebut dari bantaran sungai,” kata Aceng, Rabu (11/5).

    Aceng menambahkan, atas surat teguran tersebut pihaknya akan membongkar lapak milik pedagang yang berjualan di bantaran sungai. “Besok, Kamis (12/5/2022) usai rapat gabungan, kami akan langsung membongkar lapak tersebut. Tapi semuanya tergantung hasil rapat besok,” tambahnya.

    Kemudian, Aceng menuturkan, total pedagang yang berjualan di bantaran sungai berjumlah 97 pedagang yang sudah 3 tahun menempati bantaran sungai. Pihaknya juga telah merelokasi pedagang sebanyak dua kali. Namun, para pedagang masih tetap menempati bantaran sungai.

    “Kami sudah pernah bersihkan dua kali. Tapi tetap pedagang masih suka ngeyel berjualan. Surat himbauan pun sudah kami layangkan sebanyak tiga kali. Namun, tetap aja mereka tidak mendengarkan himbauan kami. Kami pun meminta sebelum lapak dibongkar, kami sudah minta agar lapak tersebut dibongkar sendiri tapi kalau tidak dibongkar sendiri, nanti dari petugas Satpol PP yang akan bongkar lapak tersebut,” terangnya.

    Lebih lanjut Aceng mengatakan para pedagang rencananya akan ditempatkan hanggar utara, hanggar barat dan hanggar selatan.

    “Jadi sudah kami siapkan untuk menampung para pedagang yang ada di bantaran sungai. Kami juga akan menempatkan petugas keamanan untuk berjaga-jaga di bantaran sungai apabila ada pedagang yang kembali berjualan di sana. Kami juga pertegas, pedagang yang berjualan di bantaran sungai ini tidak kami pungut retribusi pasar,” tuturnya.

    Salah satu pedagang sayur mayur, Masudin mengaku enggan meninggalkan lapak tersebut. Mengingat, lapak yang ditempati saat ini ramai untuk pembeli.  “Kalau pindah takut sepi pembeli. Lagian di sini (bantaran sungai) lumayan banyak yang beli,” tandasnya. (LUK/RUL)