Penulis: Gina Maslahat

  • 13 Pelaku Pengeroyokan Ditangkap

    LEBAK, BANPOS – Polres Lebak menetapkan 13 orang tersangka kasus penganiayaan 7 warga di Desa Sukanegara Kecamatan Muncang, Minggu (8/5) sekira Pukul 13.00 Wib. Ketujuh orang korban dianiaya setelah dituduh sebagai pencuri kerbau oleh para tersangka.

    Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan mengungkapkan, pihaknya menerima laporan peristiwa penganiayaan yang dialami tujuh orang warga yaitu SA (43), ST (40) YI (45) GR(30) YAA(42) AS (28) KL(50) yang terjadi di Desa Sukanegara Kecamatan Muncang. Dengan adanya  laporan itu, penyidik telah melakukan pemeriksaan saksi dan barang bukti serta telah melakukan gelar perkara. Dari hasil gelar perkara kata Wiwin, penyidik telah menetapkan 13 orang tersangka yang sudah berhasil diamankan.

    “Ke 13 orang tersangka masing-masing berinisial AT (23), AA(30), DI(29), AN (28) DH (24) DI (32) FS (35) SM (21) SR (23) IM (20) TB (21) SF (18) dan AL (18),” ungkap Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan dalam keterangan pers kepada wartawan, Senin (9/5).

    Wiwin menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika salah satu korban SA (43) kehilangan sepeda motornya pada Jumat (6/5) lalu. Berdasarkan informasi dari paranormal, SA itu berusaha mencari sepeda motornya. Menurut paranormal, sepeda motor milik SA tersebut disembunyikan di perkebunan di Kampung Bengkok Desa Sukanagara Kecamatan Muncang.

    Pada saat korban tiba di Kampung Babakan, mereka itu diberhentikan oleh beberapa warga secara paksa. Mereka dicurigai telah melakukan pencurian hewan karena di wilayah tersebut sering terjadi pencurian ternak. Sampai akhirnya korban dikeroyok oleh 13 orang tersangka yang mengakibatkan ketujuh korban mengalami luka di bagian kepala dan satu orang masih mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Muncang.

    “Akibat perbuatannya, 13 orang tersangka itu dijerat pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan Pasal 170 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun enam bulan penjara,” jelasnya.

    Masih kata Wiwin, pemeriksaan yang dilakukan oleh pihaknya masih berlangsung. Kemungkinan bertambah pelaku masih ada.

    “Kita minta warga tidak gegabah dalam mengambil tindakan, kita ini negara hukum, serahkan kepada pihak yang berwenang,” katanya.

    Untuk mereduksi kemungkinan-kemungkinan terburuk pihaknya juga menggandeng tokoh masyarakat dan Satbrimob Polda Banten.

    “Perintah Bapak Kapolda satu peleton Brimob diterjunkan untuk mengamankan tempat kejadian agar tidak terjadi gejolak masyarakat yang berlanjut,” ujarnya.

    Kepala Bidang Humas Polda Banten Shinto Silitonga turut prihatin atas peristiwa penganiayaan tersebut. Ia berharap, kejadian serupa tidak lagi terjadi dan dijadikan pelajaran bagi masyarakat bahwa aksi tersebut tidak dibenarkan secara hukum.

    “Saya turut prihatin atas kejadian tersebut, semoga kejadian ini dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat yang lain. Saya berharap untuk kedepan, tidak ada lagi masyarakat yang main hakim sendiri, Negara kita adalah Negara hukum jika ada kejadian yang mencurigakan silahkan lapor ke petugas kepolisian terdekat,” katanya (Her/PBN)

  • Lebak Diterjang Bencana

    LEBAK, BANPOS – Puluhan rumah warga Kampung Dederan, Desa Gunungkencana mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung. Sementara itu terpisah, hujan angin yang terjadi Senin dini hari, mengakibatkan tiga rumah warga di Kecamatan Cibeber dilaporkan mengalami longsor dan tertimbun tanah.

    Peristiwa puting beliung yang terjadi Senin (9/5) sekira Pukul 17.00 WIB tidak hanya mengakibatkan kerusakan puluhan rumah milik warga, tetapi gedung sekolah dan perkantoran di wilayah setempat juga mengalami kerusakan. Bahkan, atap SD Negeri 1 Gunungkencana yang terbuat dari rangka baja terbang diterjang puting beliung.

    Camat Gunungkencana Firman Arief Hidayat membenarkan, angin puting beliung yang menyapu rumah milik warga, gedung SDN I Gunungkencana dan perkantoran terjadi pada Senin sore. Beberapa rumah dan satu lokal bangunan sekolah mengalami rusak berat.

    “Iya, atap sekolah terbang diterjang puting beliung. Alhamdulillah, enggak ada korban jiwa,” kata Firman, Senin (9/5) kepada BANPOS.

    Firman mengungkap, sampai sekarang pihaknya masih melakukan pendataan. Jadi, belum bisa memberikan informasi akurat terkait berapa jumlah rumah milik warga yang rusak akibat puting beliung.

    “Belum, datanya nanti kita infokan. Sekarang masih didata oleh tim dari desa dan kecamatan,” ungkapnya.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama juga membenarkan bencana angin puting beliung terjadi di Gunungkencana. Selain di Kecamatan Gungungkencana menurutnya, kabar yang didapat dirinya hujan es terjadi di wilayah Kecamatan Bojongmanik.

    “Betul, teman-teman relawan sedang berangkat ke lokasi. Yang terdata baru 1 lokal SDN I Gunungkencana rusak berat, untuk rumah sedang didata BNBA. Untuk sementara jumlah rumah 20, data detailnya sedang dikerjakan,” katanya.

    Sementara seorang warga setempat Angga mengatakan, bencana angin puting beliung yang terjadi mengakibatkan rumah milik warga di Kampung Pasar Lebaksiuh, Kampung Dederan dan Kampung Gunungbilul, Desa Gunungkencana rusak.

    Angga menceritakan, saat bencana angin puting beliung terjadi, warga berhamburan keluar rumah karena panik. Kencangnya angin puting beliung juga membuat atap rumah warga Desa Gunungkencana itu hancur.

    “Data sementara rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung di Kampung Pasar Lebaksiuh sebanyak 29 rumah.

    Terpisah, tiga rumah warga di Kampung Cikoneng RT/RW 001/006 Desa Warungbanten Kecamatan Cibeber dilaporkan mengalami longsor dan tertimbun tanah. Kendati tidak ada korban jiwa dan luka, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.

        Diketahui, tiga rumah semi permanen milik Odih (54), Yandi (33) dan Badrudin (30) itu berada di bawah tebing yang mengalami pergeseran akibat hujan, dan sekitar Pukul 02.00 tanah tebing itu mengalami longsor.

         Salah seorang pemilik rumah, Yandi mengaku saat kejadian sedang tidur terjaga karena mendengar bunyi reruntuhan di bagian belakang. Ia pun langsung keluar bersama istri dan anaknya.

         “Saat itu hampir subuh, saya terbangun ketika mendengar ada bunyi seperti ada pohon tumbang di sekitar dapur, rumah bergetar. Saya langsung mengajak keluar istri dan anak. Pas dilihat rumah dalam keadaan tertimbun sebagian. Hanya saya dan istri sedikit shock. Tapi Alhamdulillah tidak ada luka,” ungkapnya.

         Tokoh warga Cibeber, Endin kepada BANPOS mengatakan bahwa musibah terjadi setelah di kawasan itu terjadi hujan lebat pada Senin dini hari. “Kejadian di Kampung Cikoneng Desa Warungbanten, yang tertimpa longsor sekitar tiga rumah milik Badrudin, Odih dan Yandi,” kata Endin.

         Menurutnya, ketiga rumah itu posisinya berada di sekitar bawah tanah tebing landai yang rawan melorot. “Itu posisi ketiga rumah berada di bawah tebing landai. Dan saat hujan lebat tanah itu melorot dan menimbun sebagian rumah. Kalau taksiran kerugian puluhan juta.” jelasnya.

         Selanjutnya pada Senin siang seluruh warga setempat pun bergotong royong membantu memperbaiki tiga rumah yang tertimbun longsor.

         “Siang tadi tiga keluarga itu sementara tinggal di rumah saudara dan tetangganya. Tadi siangan warga sudah gotong royong membersihkan matrial tanah dan membantu memperbaiki rumah itu. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka,” papar Endin.(WDO/Her/PBN)

  • ASN Diminta Jangan Bermalas-malasan

    ASN Diminta Jangan Bermalas-malasan

    TIGARAKSA, BANPOS – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memimpin Apel Pagi Hari Pertama Masuk Kerjadi Lapangan Maulana Yudha Negara Tigaraksa, Senin (9/5). Setelah berakhirnya masa cuti bersama.

    Dalam Apel Pagi yang juga diikuti oleh Wakil Bupati Tangerang H. Mad Romli, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menekankan setelah berakhirnya cuti bersama Idul Fitri 1443 H, agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa langsung melayani masyarakat, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga Tangerang bebas dari Covid-19.

    Bupati juga berharap para ASN tidak bermalas-malasan untuk bekerja kembali melayani masyarakat setelah libur hari raya. “Segera layani masyarakat, ASN dalam melayani masyarakat, tidak boleh malas-malasan,” pinta Bupati.

    Menurut Bupati, rasa malas harus dilawan dengan kesabaran, karena kesabaran kita sudah dilatih saat Bulan Suci Ramadhan yang lalu.

    “Semoga mereka bisa menunjukan dedikasi yang baik, sehingga tidak menunda pekerjaan karena bolos pada hari pertama masuk kerja usai libur hari raya,” kata Bupati.

    Sementara itu, Wakil Bupati Tangerang H. Mad Romli berharap, ASN jangan bermalas-malasan, mengingat pada hari pertama masuk kerja banyak warga yang perlu dilayani. Lanjutnya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat, salah satunya kecamatan harus langsung memberikan pelayanan.

    “Jangan adalagi ASN bolos kerja, tanpa alasan yang jelas. Kami melakukan monitoring kepada para ASN sehingga warga tidak ada lagi yang mengeluh,” kata H. Mad Romli.

    Wakil Bupati juga menghimbau agar para ASN bisa terus memberikan contoh penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Hal ini penting mengingat karena saat ini pandemi Covid-19 belum 100 persen hilang. Terlebih usai liburan Idul Fitri, banyak warga yang pulang kampung dan berdesak- desakan saat mudik.

    “Satgas Covid harus terus memberikan sosialisasi lagi kepada warga, agar menerapkan 6 M, sehingga Kabupaten Tangerang bebas dari Covid 19,” ungkapnya.

    Hadir juga pada kegiatan apel tersebut, Sekda Maesyal Rasyid, para Asisten Daerah, serta para kepala OPD di lingkup Puspemkab Tangerang di Tigaraksa. (ADITYA/BNN)

  • Dilarang Berjualan di Pinggir Kali, Pedagang Kali Sipon Ditertibkan

    Dilarang Berjualan di Pinggir Kali, Pedagang Kali Sipon Ditertibkan

    TANGERANG, BANPOS – Ratusan pedagang di Jalan Irigasi Kali Sipon, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tak lagi bisa berjualan di pinggir kali. Adapun mereka boleh berdagang asal tidak di pinggir kali.  Pedagang yang sebelumnya berjualan di pinggir Kali Sipon kini sudah ditertibkan.

    Namun belum diketahui relokasi atau tempat yang akan disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk para pedagang tersebut. Camat Cipondoh, Rizal Ridholloh  mengatakan, para pedagang hanya dipindahkan ke kios-kios yang berada di seberang Kali Sipon. Kata dia banyak kios-kios kosong di lokasi tersebut.

    “Relokasinya ya silakan isi los-los yang ada yang di seberangnya (kios). Banyak yang kosong itu ternyata,” ujarnya, Senin, (9/5).

    Rizal menuturkan, pihaknya mengarahkan para pedagang untuk membuka lapak di kios. “Sebetulnya kalau memang diarahin gitu, kalau sepi itu banyak yang jual di luar, mungkin saja masyarakat juga kalau di luar itu kan yang bikin macet juga kalau beli-belinya itu kaya drive thru di atas motor, itu bikin macet,” jelasnya.

    Kata dia, kios tersebut kelola oleh pihak swasta. “Masih banyak kios yang kosong, sementara pasar itu punya pribadi bukan dikelola pemerintah,” imbuhnya.

    Namun demikian, dia tak mengetahui harg sewa kios di pasar tersebut. Tapi dia mengimbau ke pengelola agar tak mematok harga sewa yang mahal. “Cuma saya imbau jangan mahal-mahal juga (biaya sewanya) kasihan. Kalau harganya sih kita enggak (menentukan), karena punya pribadi, silakan saja-lah,” tuturnya.

    Rizal mengatakan pihaknya memang sulit membendung antusias pedagang berjualan di lokasi tersebut. Namun, cara mereka berdagang itu melanggar ketertiban. “Kalau itu kan namanya juga dagang, ya kita juga nggak bisa. Tapi kan dia udah melanggar, nggak boleh dagang di situ ada aturannya,” katanya.

    Para pedagang kata Rizal memang sudah berjualan di lokasi itu sejak lama. Pihaknya baru dapat menertibkan setalah mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat. Keluhan yang didapat yakni kemacetan lalu lintas, kumuh hingga para pedagang yang membuang sampahnya sembarangan ke kali sipon.

    “Udah lama (berdagang di Pasar Sipon), puluhan tahun. Masyarakat sekitar sudah banyak yang mengeluh, keluhan makin banyak. Kalau dulu kan mungkin sedikit ya. Sekarang sudah semakin banyak yang mengeluh,” katanya.

    Dia menegaskan apabila ada pedagang yang masih bandel berjualan di pinggir Kali Sipon maka lapaknya akan dibongkar. Apalagi, kini pasar Sipon dijaga oleh Satpol PP Kota Tangerang selama 24 jam.

    “Nanti kita coba (koordinasi) dengan Pol PP Kota, distribusi kalau memang dia masih bandel dan sebagainya kita bongkar. sekarang sudah 24 jam kita tunggu disitu,” tegasnya.

    Diketahui, penertiban ini telah dilakukan secara bertahap. Hari pertama pada H-1 perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah atau Minggu, (01/05). Lalu, hari kedua pada Selasa, (3/5) dan ketiga Jumat, (06/05). Kata Rizal pihaknya belum memberlakukan sanksi. “Belum, sanksi administrasi belum, baru himbauan, melarang aja,” tuturnya.

    Dia menjelaskan, tim gabungan Satpol PP Kota Tangerang berjaga selama 24 jam di pasar tersebut. Terdapat spanduk imbauan di sisi kali sipon. Sepanjang empat kelurahan yakni Gondrong, Kenanga, Cipondoh dan Poris Plawad. Lokasi bekas pedagang berjualan yakni pinggir Kali Sipon akan di buat taman kata Rizal. Hal itu merupakan kewenangan dari Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar). “Mau dibuat taman nanti dipinggir kali sama Bidang Pertamanan,” pungkasnya.

    Sementara salah seorang warga warga RW 01, Kelurahan Cipondoh, Kusnul Qomari mengaku  terganggu dengan keberadaan PKL yang membuat kekumuhan lingkungan dan kesemrawutan lalu lintas setiap harinya.

    Buat Qomari, keberadaan Pasar Sipon dengan adanya pedagang resmi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Terlebih, ia pun mengetahui PKL di Kali Sipon didominasi pedagang dari luar Cipondoh bahkan luar Kota Tangerang.

    “Saya baru tahu ada penertiban hari ini, karena semalam baru pulang dari kampung. Ya alhamdulillah banget dengan penertiban ini. Semoga Dinas terkait dapat menindak terus, jangan lengah dan jangan kendor, jangan timbul tenggelam penindakannya. Supaya, lingkungan Kali Sipon benar-benar bersih dari PKL,” ungkapnya.

    Ia pun mengapresiasi, atas perbaikan dan perluasan jalan Kali Sipon. “Tapi itu diperluas untuk kelancaran lalu lintas, bukan untuk PKL. Jadi udahlah Pemerintah harus tegas dengan ormas atau apa pun itu. Tindak tegas siapa pun mereka yang melanggar,” harapnya.

    Hal senada juga diungkapkan, Muhammad Mustopa, Warga Keluarahan Cipondoh yang mengaku warga asli Cipondoh. Ia menyatakan, mengikuti aksi Pemkot Tangerang sejak penertiban hari pertama.

    Pasalnya, tindakan inilah yang ia tunggu-tunggu sejak lama. “Saya udah lama kesel sama PKL liar di Sipon, bikin macet dan bau lingkungan karena sampah yang dibuang sembarangan.

    Masa baru keluar rumah udah macet, subuh-subuh mereka udah semrawut jualannya” tegasnya. (IRFAN/MADE/BNN)

  • Lurah Bakti Jaya Silaturahmi ke Tokoh

    Lurah Bakti Jaya Silaturahmi ke Tokoh

    Perangkat Kelurahan Bakti Jaya Kecamatan Setu menyambangi para tokoh dalam rangka Syawalan atau lebaran Idul Fitri. Momen ini digunakan dalam rangka memperkokoh tali silaturahmi di wilayah.

    Hal itu yang dilakukan Lurah Bakti Jaya Fiqri Yanuardi Putra bersama dengan jajaranya, keliling dari rumah tokoh ke tokoh yang lain.

    Ia terlihat begitu semangat dalam memperkokoh orang-orang yang berpengaruh di tengah masyarakat. Orang-orang yang didengar petuahnya. Sebagai perangkat pemerintah, perlu menyatukan kebersamaan dengan seluruh komponen salah satunya dengan Syawalan.

    “Bulan Syawal bulan yang di sangat kita nanti setelah bulan Suci Ramadan, karena di bulan ini seluruh umat Islam merayakan kemenangan setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa. Karenanya di bulan Syawal ini umat Islam merayakannya dengan cara berkumpul dengan keluarga, kerabat maupun sahabat,” ujarnya.

    Selain silaturahmi saling bersalaman, kesempatan ini digunakan untuk tukar pikiran. Di mana para tokoh tentu memiliki pandangan tersendiri melihat kondisi masyarakat di wilayah Bakti Jaya.

    Dengan tukar pikiran bisa untuk memperbaiki dalam pembangunan di wilayah. Ada juga mantan lurah yang tak luput dari kunjungan dengan para kasi Kelurahan Bakti Jaya. Tradisi seperti ini sangat baik untuk dicontoh bagi jajaran kelurahan yang ada di Tangsel.

    “Hari ini adalah hari pertama kita sebagai ASN melaksanakan aktifitas kita sebagai pegawai setelah kurang lebih satu minggu mendapatkan libur Idul Fitri. Di hari pertama ini saya manfaatkan untuk berkunjung ke rumah – rumah tokoh masyarakat dan juga para mantan lurah yang pernah menjabat di Kelurahan Bakti Jaya ini. Saya sengaja mengajak para kasi dan perwakilan staf untuk berkunjung, selain untuk bersilaturahmi moment ini juga saya manfaatkan untuk berdiskusi dengan para tokoh,” tambah ia. (DIN/BNN)

  • Babinkamtibmas Polsek Cilegon Sukses Budidayakan Golden Melon

     

    CILEGON BANPOS – Guna menunjang ketahanan pangan nasional dan meningkatkan perekonomian masyarakat Cilegon, Babinkamtibmas Polsek Cilegon bersama petani binaan memanfaatkan lahan tidur seluas 3.500 meter persegi milik pengembangan perumahan untuk ditanami golden melon yang berlokasi di Lingkungan Terate Udik, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

    Babinkamtibmas Polsek Cilegon, Aipda Hamjah mengatakan awal mula pihaknya melihat ada lahan tidur yang tidak terpakai dan tidak dimanfaatkan, pihaknya kemudian mempunyai ide untuk dapat memanfaatkan lahan tersebut.

    “Pak Kapolsek (AKBP Karep Waluyo) menginisiasi, kemudian kami berkolaborasi dengan petani binaan, kita memanfaatkan lahan yang tidak terpakai ini,” kata Hamjah saat ditemui di lokasi, Senin (9/5).

    Kemudian pihaknya langsung menggarap lahan tidur tersebut dengan menggandeng petani binaan untuk membudidayakan buah golden melon. Kemudian, ada sekitar 10 babinkamtibmas dari dua Kecamatan yaitu Cilegon dan Jombang turun langsung menggarap lahan tersebut.

    “Kita sama-sama turun dari awal, rumput-rumput masih tinggi kita babat, kita nyangkul, kita narik selang basahin lahan ini, kita mupukin kita nyemai bareng-bareng disini. Kita tanam sampai dengan hari ini kurang lebih hampir tiga bulan bisa panen golden melon. Alhamdulillah hasil dan kualitasnya memuaskan,” terangnya.

    Dengan adanya program guyub babinkamtibmas saat kondisi masih pandemi, pihaknya bisa memanfaatkan lahan tidur demi meningkatkan ketahanan pangan nasional khususnya di Kota Cilegon. Kemudian bisa mengajak masyarakat sekitar dengan petani-petani yang lain juga, supaya bisa meningkatkan nilai ekonomi.

    “Jadi ada sisi positifnya, ada manfaatnya, ada lahan yang tidak terpakai kita olah, ada nilai ekonomi dibalik lahan kosong tersebut,” katanya.

    “Alhamdulillahnya kami sangat terbantu dengan pengalaman pak Kapolsek hampir 7-8 tahun di pertanian, kami sangat berterimakasih kepada pak Kapolsek kami bertambah ilmu dengan memanfaatkan lahan tidur dengan ditanami golden melon ini,” sambungnya.

    Dikatakan Aipda Hamjah, ini merupakan terobosan baru di bidang budidaya melon, sebelum pandemi ada lahan kosong juga dimanfaatkan untuk menanam jagung ungu di Kampung Tangguh Nusantara.

    “Pandemi pak Kapolsek menyarankan untuk (menanam) golden melon karena tahan terhadap virus atau hama,” ujarnya.

    Hamjah menambahkan, selain memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian melon, tujuan utama guyub babin Polsek Cilegon dalam menanam golden melon, yaitu, guna meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat khususnya di wilayah Cilegon.

    “Dalam waktu 2 bulan (sejak semai hingga panen) kita mampu menghasilkan 7 ton golden melon. Dan Alhamdullilah, Minggu (8/5) kemarin, 4 ton golden melon berhasil kami panen dengan dihadiri langsung oleh Pak Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono dan Pak Walikota Cilegon, Helldy Agustian). Sisa 3 ton lagi buah melon ini sudah bisa dinikmati,” tambahnya.

    Hamjah menuturkan, selain dipasarkan ke warga Cilegon, buah golden melon ini juga  dipasarkan ke sejumlah industri di wilayah Kabupaten Serang dan berbagai kios lainya.

    “Kami jual untuk 1 kilo golden melon alisha sebesar Rp 17 ribu. Kalau soal rasa tidak kalah dengan melon biasanya. Untuk tekstur buah ini, enak dan renyah. Sedangkan kalau melon yang biasanya lembek gitu,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • Arief Ancam Pemprov Banten

    Arief Ancam Pemprov Banten

    Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah gerah melihat sejumlah ruas jalan milik Pemprov Banten di Kota Tangerang hampir selalu tergenang banjir manakala hujan turun.

    Pasalnya masalah banjir itu selalu berulang dan bahkan cenderung  meluas, sementara upaya pembenahan nyaris tak terlihat.

    Rasa “geregetan” Arief diungkapkan orang nomor satu di Kota Tangerang itu saat menjadi pembina apel pada hari pertama kerja usai libur Lebaran Idul Fitri 1443 H pada Senin (9/5) pagi.

    “Ada genangan di jalan provinsi, surati provinsi.  Kalau perlu bersurat setiap hari, nggak apa-apa setahun 365 surat kita kirimin, karena apa? Kita di sini pemerintah kota yang harus langsung  berhadapan dengan masyarakat,” ujarnya.

    Karena itu, Arief menambahkan komunikasi dan koordinasi harus intens dilaksanakan. Termasuk melalui surat kepada instansi yang lebih tinggi “Kalau perlu tinggal dipersiapkan formatnya, tinggal dikirim (surat) saja tiap hari, begitu juga ke pemerintah pusat  dan lainnya” ulangnya.

    Jangan sampai katanya pelayanan kepada masyarakat terkendala  komunikasi dan koordinasi yang menyebabkan masalah tidak selesai.

    “Kota Tangerang ini kota  yang terus tumbuh berkembang, sekarang pilihannya terus bertumbuh menjadi lebih baik atau  justru berkembang masalahnya karena nggak kita tuntaskan,”jelasnya.

    Ia juga menyebutkan momemtum Lebaran harus menjadi semangat baru dalam menjalankan tugas sebagai pelayanan masyarakat. “Kembali melaksanakan fitrah kita sebagai ASN yang melayani masyarakat,” ujar Arief. (MADE/BNN)

  • KKP Banten: Tak Ada Korban Jiwa Saat Arus Mudik Lebaran

     

    CILEGON, BANPOS – Meskipun kemacetan saat arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak menggila. Namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa sejak H-7 hingga H+7 Lebaran 2022. Seperti diketahui kemacetan terjadi hingga belasan kilometer. Pemudik harus menempuh waktu perjalanan hingga lebih dari 10 jam untuk berkendara sekitar 18 kilometer.

    Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banten Sedya Dwisangka mengatakan, selama arus mudik dan balik Lebaran 2022, ada 175 pemudik di sekitar Pelabuhan Merak yang mengalami gangguan kesehatan. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 166 pemudik mengalami gangguan kesehatan ringan, dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Sumatera,” kata Sedya saat dikonfirmasi, Senin (9/5).

    Lebih lanjut, Ongki panggilan akrabnya mengatakan, sebanyak 5 pemudik yang mengalami gangguan kesehatan dirujuk ke Puskesmas Pulomerak. Sementara, 4 pemudik dirujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon.

    “Kalau yang dirujuk ke puskesmas yang mengalami gangguan kesehatan sedang, ada juga yang melahirkan di atas kapal. Sedangkan yang mengalami gangguan kesehatan berat dirujuk ke dua rumah sakit rujukan yaitu RSKM dan RSUD Cilegon,” tuturnya.

    Kemudian Ongki mengungkapkan, beberapa pemudik mengalami gangguan kesehatan ringan seperti dehidrasi, kelelahan, pusing, mual, akibat perjalanan jauh.

    “Yang punya gangguan kesehatan ringan kita minta istirahat dulu sebelum masuk kapal, dan diberi multivitamin. Yang mengalami gangguan kesehatan berat ada yang terkena serangan stroke secara mendadak saat akan naik kapal, ada juga yang epilepsi tetapi lupa bawa obat, itu kita rujuk ke rumah sakit dan diberi penanganan dulu,” ungkapnya.

    Dikatakan Ongki, pada arus mudik dan balik Lebaran 2022, pihaknya menjadi leading sektor posko kesehatan. Selain pelayanan kesehatan gratis, pihaknya juga menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 gratis di sekitar Pelabuhan Merak. “Ada sekitar 100 pelayanan vaksinasi Covid-19 yang kita berikan,” ujarnya.

    Ongki mengatakan, dalam pendirian posko kesehatan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai pihak. Seperti Posko di Dermaga 6 dari PT ASDP Indonesia Ferry dan Dokkes Polda Banten. Di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, posko bersama Basarnas Banten. Posko di Dermaga 5 menjadi posko dari KKP Banten. Posko dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Badan Intelijen Negara di Dermaga 4. “Kolaborasi dengan Dinkes Cilegon di Terminal Terpadu Merak,” ujarnya.

    Kemudian, Ongki menjelaskan, pihaknya menggunakan ambulans motor dalam menembus kemacetan di sekitar Pelabuhan Merak. “Dari 827.000 lebih pemudik, hanya ada 175 kasus yang kesehatan, dan nol kejadian meninggal dunia, jadi tidak ada korban jiwa. Jika dari gangguan kesehatan ringan seperti kelelahan atau dehidrasi ringan, juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan berat, jika tidak segera kita tangani,” tandasnya.

    Dibagian lain, Petugas Kesehatan Dinkes Provinsi Banten Ade Faturahman mengatakan, pelayanan kesehatan di Posko Kesehatan Dinkes Banten di Pelabuhan Merak bukan hanya melayani pemudik saja, tetapi ada kru kapal dan petugas kepolisian yang sedang bertugas mengalami gangguan kesehatan. “Kita pelayanan 24 jam non stop dari H-7 Lebaran hingga H+7 Lebaran,” singkatnya. (LUK/RUL)

  • Jangan Persulit Pelayanan ke Masyarakat, Helldy Ultimatum ASN

     

    CILEGON, BANPOS – Hari pertama kerja usai libur panjang Idul Fitri 1443 H, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menggelar apel bersama yang dirangkaikan dengan halal bihalal yang bertempat di Halaman Kantor Walikota Cilegon, Senin (9/5).

    Kegiatan Apel ini dipimpin langsung oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang dihadiri Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin serta Asisten Daerah I, II, III Setda Kota Cilegon, Pejabat Eselon II, III, IV dan Seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon.

    Dalam sambutannya, Helldy menyampaikan ucapan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh pegawai Pemerintah Kota Cilegon.

    “Di momen Idul Fitri ini saya atas nama pribadi dan selaku Walikota Cilegon mengucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Taqabbal Ya Karim, Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin, semoga puasa kita selama sebulan penuh yang telah dilalui mendapatkan keridhoan dari Allah SWT,” ucapnya.

    Helldy menyampaikan jika apel ini dapat dijadikan sebagai titik balik ASN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Cilegon.

    “Semoga kegiatan apel ini dapat menjadi titik balik untuk kita semua yaitu dengan menyatukan persepsi-persepsi kedepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan konsep ASN harus melayani masyarakat bukan dilayani masyarakat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Helldy menginginkan untuk mempermudah segala bentuk pelayanan di Kota Cilegon. “Jika mindset konsep kita melayani masyarakat bukan dilayani masyarakat, hal itu dapat terbentuk dengan baik maka tidak ada pikiran kita untuk mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bagaimanapun caranya saya menginginkan jika pelayanan di Kota Cilegon ini harus mudah,” tegasnya.

    Pada kesempatan itu, Helldy juga menjelaskan bahwa Kota Cilegon telah berhasil menurunkan angka pengangguran sebesar 2,56%.

    “Jumlah pengangguran kita masih tetap ke 7 se provinsi Banten, meskipun kita telah mengalami penurunan pengangguran sebesar 2,56% dari 12,96 % menjadi 10,13% dan Cilegon menjadi satu – satunya kota yang mengalami penurunan pengangguran dan pengangguran kita masih peringkat ke 7 ini disebabkan karena awalnya pengangguran di Cilegon ini sangat tinggi sekali jadi kita harus bersama – sama kerja keras agar supaya pengangguran di Cilegon ini dapat terus turun,” jelasnya.

    “Oleh sebab itu kerja tim menjadi hal yang sangat penting sebab kita tidak bisa bekerja sendiri – sendiri kita harus bisa bekerja bersama – sama untuk bisa mewujudkan Cilegon yang Baru, Modern dan Bermartabat,” sambungnya.

    Di akhir sambutannya, Helldy berpesan untuk jadikan jabatan agar bermanfaat untuk masyarakat. “Saya ingin seluruh pejabat dan ASN dapat menjadikan jabatannya agar supaya bermanfaat banyak untuk masyarakat Cilegon jangan sampai pangkat dan jabatan kita ini tidak ada manfaatnya di masyarakat,” ungkapnya.

    “Tugas pemerintah Kota Cilegon yaitu mensejahterakan masyarakat Cilegon, dan tugas masyarakat serta ASN yaitu mendoakan pemerintah Kota Cilegon agar pemerintah Kota Cilegon dapat terus memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” tutup Helldy. (LUK/RUL)

  • IDUL FITRI SEBAGAI HARI KEMENANGAN

     

    Pengertian “idul Fitri” berasal dari bahasa (bahasa Arab: عيد الفطر, translit. ‘Īd al-fiṭr‎), Idul Fitri
    secara bahasa atau etimologi bisa berarti Hari Raya Kesucian atau bisa juga diartikan sebagai
    Hari Kemenangan umat Islam. Kemenangan disini adalah bentuk dari kemenangan dalam
    menggapai kesucian atau perwujudan dari kembali kepada keadaan fitrah.

    Secara Umum Idul Fitri adalah Hari raya setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa
    Ramadhan satu bulan penuh, dinamakan Idul Fitri karena manusia kembali suci seperti bayi
    yang tidak mempunyai dosa dan salah.

    Idul Fitri juga bisa diartikan sebagai puncak atau klimaks dari pelaksanaan ibadah puasa di bulan
    Ramadhan. Idul Fitri sendiri memiliki keterkaitan makna dengan tujuan akhir yang ingin diraih
    dari pelaksanaan kewajiban berpuasa.

    Idul Fitri bukan sekedar hari raya biasa seperti hari-hari raya yang lainnya. Dikatakan tidak biasa
    karena Idul Fitri adalah puncak pendakian tangga setelah meniti tangga Ramadhan selama satu
    bulan penuh. Makanya bagi orang-orang yang sudah bersusah payah dan berlapar-lapar puasa
    melaksanakan ibadah puasa, mempunyai arti serta kebahagiaan tersendiri, baik secara fisik
    maupun secara mental atau psikologis. Keistimewaan Hari Raya Idul Fitri dibandingkan hari
    raya lainnya di luar Islam, pelaksanaannya diawali dengan perintah Ibadah sunah sholat Idul
    Fitri. Hal ini tak lain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt bahwa perjuangan panjang
    selama satu bulan dapat di menangkan sampai tibanya waktu tanggal 1 syawwal.

    Untuk melengkapi kesempurnaan nilai ibadah Idul Fitri, biasanya momentum ini dimanfaatkan
    sebagai sarana meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan bersilaturrahim
    (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga,
    sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita ketika ada kebencian terhadap mereka.

    Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian, sehingga orang yang dalam dirinya ada
    kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan
    relasi disebut dengan memutus tali silahturahmi, orang yang memutuskan silahturahmi tidak
    akan masuk surga.

    Pada awalnya, hari raya Idulfitri mulai dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah, di mana pada saat
    itu bertepatan dengan kemenangan Islam dalam perang Badar. Hal ini secara tidak langsung
    bahwa hari Idul fitri merayakan dua kemenangan sekaligus. Kemenangan berperang dan
    kemenangan dari ibadah puasa di bulan ramadhan satu bulan penuh
    Selain itu, pada masa Islam belum hadir, orang Arab jahiliyah memiliki dua hari perayaan yang
    dirayakan dengan sangat meriah. Namun, setelah Islam masuk, Rasulullah shallallahu ‘alaihi

     

    wasallam mengganti dua hari perayaan meriah tersebut dengan Idul fitri dan Idul adha. Hal ini
    seperti yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW berikut ini.

    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
    الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

    Artinya: "Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya
    memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain. Ketika Nabi Muhammad SAW datang ke
    Madinah, Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain,
    sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idulfitri dan
    Iduladha," (HR Abu Dawud & an-Nasa’i).

    Jadi Idul Fitri dapat dikatakan merupakan perayaan kemenangan bagi seluruh kaum muslimin.
    Kemenangan dari perjuangan melawan hawa nafsu, kemenangan dari melawan sifat sombong,
    kemenangan dari mengendalikan sifat rakus, yaitu sikap yang selalu ingin memakan sesuatu
    yang diharamkan oleh Allah dan Rasul Nya, dan kemenangan untuk membuang jauh-jauh sikap
    ego, serta nafsu hewani dalam setiap diri manusia yang dapat merusak rasa kebersamaan,
    empati terhadap yang miskin dan lemah.

    Idul Fitri juga mempunyai nilai refleksi diri untuk memperbaiki sifat dan kelakuan yang kurang
    baik sebelum dan selama bulan Ramadhan, agar secepatnya untuk ditinggalkan. Spirit inilah
    yang dikatakan sebagai fitri, yaitu suci dari perbuatan yang kurang baik sehingga betubah
    menjadi baik. Dari suka berbohong berubah menjadi orang yang jujur, dan dari orang yang kikir
    berubah menjadi dermawan, serta dari orang yang bersifat individualis menjadi orang yang
    bermasyarakat.

    Momentum yang sangat penting dan sudah menjadi kelajiman saat Idul Fitri ini dijadikan
    sebagai sarana untuk meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan cara bersilaturrahim
    (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga,
    sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita ketika ada kebencian terhadap mereka.

    Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian, sehingga orang yang dalam dirinya ada
    kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan
    relasi disebut dengan memutus tali silahturahmi, orang yang memutuskan silahturahmi tidak
    akan masuk surga.

    Di samping kita meminta maaf, kita juga harus dan wajib menjadi pribadi pemaaf, memberi
    maaf berbeda dengan meminta maaf, kalau memberi maaf terjadi ketika ada orang yang
    meminta maaf, sedang meminta maaf adalah orang yang memohon maaf atas kesalahannya.
    Dalam surah Ali-Imran (3) ayat 134 :

    ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

    3

    ( Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu
    yuḥibbul-muḥsinīn)
    Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
    sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
    menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

    Dan bentuk ekspresi rasa syukur dari kemenangan itu digambarkan dengan sikap saling
    mendoakan dengan ucapan Idul Fitri yang biasa diucapkan kaum muslimin dalam bahasa Arab
    beserta artinya:

    “Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal
    ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”

    Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang
    Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang
    yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun
    semoga kamu senantiasa dalam kebaikan.”

    Ucapan tersebut dapat dipersingkat menjadi taqabbalallahu minna wa minkum yang artinya
    “Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan kamu”.
    Atau juga ucapan berikut : “Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum,
    kulla 'amin wa antum bikhoir”

    Artinya: Semoga Allah SWT menerima puasa kita dan semoga kita senantiasa diberkahi
    kebaikan.

    Dan masih banyak versi ucapan dengan lafazd yang berbeda dengan makna yang sama untuk
    mendo’akan sesame kaum muslimin yang telah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
    Ungkapan hikmah yang terkandung pada Idul Fitri adalah rasa syukur yang luas dan mendalam.
    Dan secara umum dapat diuraikan hikmah yang terkandung dalam Idul Fitri itu seperti dalam
    uraian berikut.
    Adapun beberapa hikmah serta keutamaan dari arti Idul Fitri dalam Islam yang terkandung
    didalamnya adalah sebagai berikut :

    1. Kemenangan Melawan Hawa Nafsu
    Saat puasa berakhir, Allah SWT memerintahkan kepada umat muslim untuk merayakannya. ini
    menjadi bentuk syukur bahwa selama satu bulan, umat Islam mampu mengendalikan diri dari
    hawa nafsu.

    Puasa telah menjadi menjadi alternatif yang diberikan oleh Allah SWT belajar menjauhi
    perbuatan buruk. Merayakan keberhasilan menahan hawa nafsu ini menjadi makna dan arti
    Idulfitri.

    2. Kembali ke Fitrah
    Karena menjadi momen kembali ke fitrah, banyak arti Idulfitri adalah sebagai momen
    pengembalian diri seolah seperti bayi yang suci dan baru dilahirkan. Hal ini sebagaimana
    dikatakan dalam hadist Rasulullah SAW berikut :
    Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

    مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Artinya: “Barang siapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah),
    maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Muttafaq ‘alaih)
    3. Menjadi Ajang Silaturahmi
    Orang yang menyambung silaturahmi menjadi ciri orang-orang yang beriman. Berkaitan dengan
    ini, Allah SWT berfirman:

    وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِۗ

    (Wallażīna yaṣilụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yakhsyauna rabbahum wa yakhāfụna sū`al-
    ḥisāb)
    Artinya: "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya
    dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk," (QS Ar-
    Ra'du: 21).
    Seperti sudah menjadi tradisi bagi umat Islam, momen Idul fitri menjadi ajang silaturahmi
    seluruh keluarga. Bahkan, mudik menjadi cara banyak orang untuk dapat berkumpul bersama
    keluarga saat Lebaran. Itu menjadi makna dan arti Idulfitri sebagai momen perekat silaturahmi
    yang sangat dinantikan.
    4. Pengingat untuk Terus Bersyukur
    Hari Raya Idulfitri menjadi momen penuh makna dan hikmah yang mengingatkan umat Islam
    untuk terus bersyukur, karena masih memiliki kesempatan untuk hidup. Juga bersyukur masih
    diberi kesempatan untuk menikmati berkah bulan Ramadan. Bersyukur masih dapat bertemu
    dengan hari raya Idulfitri.
    Salah satu kebaikan yang menunjukkan rasa syukur adalah bersedekah seperti berbagi melalui
    zakat fitrah. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

    خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا

    5

    (Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā…)
    Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakataa tersebut engkau
    membersihkan dan mensucikan mereka,” (QS At-Taubah: 103).
    Beberapa hikmah yang diuraikan diatas dapat dijadikan refleksi bagi kita semua kaum muslimin
    dan muslimat untuk berhasabah. Dan mari kita tanyakan pada diri kita semua, apakah nilai-nilai
    diatas sudah ada atau kita rasakan dalam diri kita masing-masing. Kalau perasaan itu ada,
    artinya kita mendapartkan kemenangan yang dijanjikan Allah Swt termasuk kelompok orang
    yang muttaqin. Tetapi jika perasaan dalam diri kita pasca ramadhan biasa-biasa saja artinya
    harus banyak istigfar dan sekaligus merenungkan apa saja yang kita lakukan selama Ramadhan
    dan sisi mana yang harus diperbaiki dari ibadah kita.
    Jadi kemenangan yang diraih dari seorang muslim sangat berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh
    niat dan amalan ibadahnya sendiri. Untuk itu mari kita senanti mengevaluasi diri sendiri (self
    evaluation) setiap saat agar kemenangan yang kita raih setiap saat berkesinambungan. Bukan
    saja saat Idul Fitri, bahkan sepanjang hayat sebagai bekal untuk menemui Allah Swt kelak di
    akhirat, Amien.
    Wallahu ‘alam bisshowab.