Penulis: Gina Maslahat

  • Bendungan Sindangheula Belum Sesuai Harapan

    Bendungan Sindangheula Belum Sesuai Harapan

    SERANG, BANPOS – Bendungan Sindangheula, yang seharusnya berfungsi sebagai pengendalian banjir dan sumber air irigasi, belum mencapai tujuan yang diharapkan.

    PDAM Tirta Albantani, menyatakan, air dari bendungan seharusnya dialirkan ke sungai-sungai kecil untuk memudahkan pengambilan air. Namun, konsep yang diterapkan oleh pihak provinsi menimbulkan kendala dan beban bagi pihak kabupaten kota yang ingin mengambil air dari bendungan tersebut.

    Selain itu, perlunya pembahasan yang matang dan kolaborasi antara pihak provinsi dan kabupaten kota untuk memastikan keberhasilan program tersebut. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pembangunan jaringan distribusi utama sebelum memulai pembangunan Water Treatment Plant (WTP).

    Hingga saat ini, pengelolaan Bendungan Sindangheula belum memiliki kelanjutan yang jelas, sehingga diperlukan upaya koordinasi dan investasi yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

    Direktur Utama PDAM Tirta Albantani, Eli Mulyadi mengatakan, terkait Bendungan Sindangheula, seharusnya air yang ada di bendungan tersebut dialirkan ke sungai-sungai kecil agar mempermudah untuk pengambilan airnya.

    “Keinginan kita Sindangheula ini dialirkan ke sungai-sungai kecil dan nanti WTP (water treatment plant, red) kita itu mengambilnya dari sungai-sungai kecil jadi kita tidak lagi membuat WTP baru, pakai jaringan yang ada. Sehingga kita ambil airnya itu di WTP kita di sungai-sungai itu, di sungai kecil-kecilnya, ” katanya, Jumat (14/7).

    Ia mengaku keberatan dengan konsep yang saat ini diterapkan pihak provinsi. Pasalnya hal tersebut memberatkan kepada pihak kabupaten kota yang hendak mengambil air dari bandungan tersebut.

    “Cuman sayangnya ini kan masih perdebatan. Harusnya, kemarin itu walaupun Sindangheula mau dibangun WTP nya, provinsi jangan serta merta menjual air curah tinggi ke kita,” ungkapnya.

    Menurutnya dalam penyaluran air dari Sindangheula tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk biaya pipanisasi dan hal lain yang diperlukan untuk mengaliri aliran air tersebut. Dirinya menjelaskan sampai saat ini hal tersebut masih menjadi perdebatan.

    “Akan tetapi, ini mah kita beli di provinsi tapi kan jelas kita butuh jaringan, pipa dari Sindangheula. Kecuali pihak provinsi membuat jaringan. Kalau sekarang, provinsi buat WTP, kita beli air ke provinsi dengan tarif sekian. Itu kan kita harus buat lagi jaringan distribusinya, jadi double pengeluarannya dan itu yang beberapa waktu lalu masih kita perdebatkan,” ujarnya.

    Eli mengatakan, dalam membuat jaringan pipanisasi tersebut bukanlah hal yang mudah. Pasalnya perlu adanya izin serta modal yang tidak sedikit.

    “Kan tidak mudah membuat jaringan baru itu. Provinsi tidak memikirkan hal tersebut. Mereka buat WTP, mengolah, dan menyuruh kita membeli air ke mereka, lantas yang buat pipanya siapa,” katanya.

    Eli menjelaskan, seharusnya pihak provinsi saat hendak membuat suatu program perlu adanya diskusi yang matang, agar dalam pemanfaatannya bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.

    “Jadi mereka itu membuat program tidak melakukan diskusi awal terlebih dahulu, tiba-tiba memiliki konsep seperti itu. Saat kita diskusikan, terus kita beli ke mereka, lalu air itu mau kita lempar kemana, kalau kita lempar kita harus keluar investasi lagi untuk pipanisasi nya. Kalau mau, buat saja jaringan ke WTP kita terlebih dahulu, kita nanti belinya langsung kalau sudah masuk jaringan WTP kita.

    Agar tidak terlalu membebani kita,” jelasnya.

    Eli juga mengatakan sampai sekarang Bendungan Sindangheula masih belum adanya kelanjutan yang jelas terkait pengolahannya.

    “Makanya saat ini dikejar oleh pihak pusat, ini Bendungan Sindangheula dibangun akan tetapi penyerapan bagaimana. Kan bendungan itu dibangun untuk aliran irigasi, untuk air bersih masyarakat. Okelah untuk irigasi sudah, tapi untuk air bersih masyarakat bagaimana. Diolah lah oleh provinsi, dijual ke kabupaten kota,” katanya.

    Dirinya juga menuturkan, kalau mau pihak provinsi membuat jaringan Distribusi Utama nya (JDU) terlebih dahulu agar bisa dekat dengan WTP PDAM Tirta Albantani.
    “Nanti tinggal hitung saja harga air curahnya berapa, itu namanya provinsi membantu kabupaten kota. Kan provinsi paling banyak uangnya juga, APBD-nya saja sampai sekitar Rp12 Triliun. Kalau ada pihak swasta atau BUMN yang mau membantu membuatkan jaringannya ya silahkan. Nanti kita yang nyicil,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Liga Futsal Kota Serang Resmi Bergulir

    Liga Futsal Kota Serang Resmi Bergulir

    SERANG, BANPOS – Liga futsal Kota Serang resmi bergulir. Ajang ini diselenggarakan Asosiasi Futsal Kota (AFK) Kota Serang bersama Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) setempat.

    Kick off berlangsung mulai Minggu (16/7/2023) di lapangan futsal Yumaga, Kota Serang usai resmi dibuka langsung oleh Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Serang, Edi Susanto.

    Liga Futsal Kota Serang memperlombakan dua kategori yaitu Kelompok Usia (KU)-13 tahun dan KU-16 tahun. Khusus KU-16 tahun ada nomor putri.

    Di KU-13 putra diikuti Radar Banten Ajibola Tim A, Radar Banten Ajibola Tim B, Hero Futsal Academy Junior, Hero Futsal Academy Kid, MIFA Futsal, Amara FS.

    Lalu di KU-16 putra ada Radar Banten Ajibola, Hero Futsal Academy, MIFA Futsal, Amara FS dan Phoenix FC. Di KU-16 putri berjibaku Ajibola JK, Amara FS, MIFA Angel dan Phoenix FC.

    Ketua Askot PSSI Kota Serang, Edi Susanto mengaku sangat mendukung pelaksanaan Liga Futsal Kota Serang. Pasalnya kegiatan positif dan ajang pembinaan berjenjang.

    “Saya dukung sekali. Kalau bisa diadakan terus setiap bulan. Agenda positif ini,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang ada, Edi pun berpesan kepada seluruh peserta agar menjunjung tinggi sportivitas dan ingat, yang dihadapi bukan musuh.

    “Kalian adalah rekan, sahabat, teman sendiri. Jadi di pertandingan jangan sampai ada keributan. Kita harus tanamkan jiwa sportivitas sejak usia dini,” pesannya.

    Sementara Ketua Umum AFK Kota Serang, Muhammad Arif Hamdi menyatakan, Liga Futsal Kota Serang diselenggarakan untuk mencari wakil Kota Serang berlaga di kompetisi AAFI tingkat nasional.

    “Kami ingin mencari tim terbaik untuk mewakili Kota Serang. Dan untuk pelaksananya, digeber setiap satu minggu sekali, selama lima pekan ke depan. Selamat berkompetisi adik-adik, junjung tinggi sportivitas,” pungkasnya. (CMB/ENK)

  • Menang Tandang Pertama

    Menang Tandang Pertama

    SERANG, BANPOS – Persita sukses meraih kemenangan atas tuan rumah RANS Nusantara dengan skor 1-0 di pekan ketiga BRI Liga 1 musim 2023/24. Organisasi permainan yang baik diklaim menjadi senjata bagi Pendekar CIsadane untuk kemenangan tandang pertamanya musim ini.

    Duel kedua tim digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Sabtu (15/7) sore, gol tunggal Ezequiel Vidal membawa Pendekar Cisadane meraih tiga poin pertama di laga tandang musim ini.

    Bermain tanpa Bae Sin Yeong di lini tengah karena cedera, pelatih Luis Edmundo menurunkan Fahreza Sudin dan juga pemain muda Ahmad Fahd sejak menit awal.

    Sejumlah peluang pun hadir lewat usaha dari Ezequiel Vidal dan juga Ramiro Fergonzi yang berduet di lini depan. Sesekali Mateo Bustos juga merangsek naik dan menyulitkan pertahanan RANS.

    RANS yang dalam kepercayaan diri tinggi usai meraih dua kemenangan di awal musim ini tampil kompak menjaga kedalaman permainan mereka, Persita sedikit kesulitan untuk membongkar jantung pertahanan lawan. Babak pertama pun berakhir tanpa gol (0-0).

    Sepuluh menit waktu berjalan di babak kedua, Persita bisa mencetak gol. Akselerasi Irsyad Maulana di sisi kanan sukses melepaskan umpan kepada Vidal yang lolos dari jebakan offside.

    Dengan tenang Pulga sapaan akrab sang pemain, menceploskan bola ke gawang Try Hamdani. Ini menjadi gol kedua Vidal sepanjang musim ini.

    Persita sebenarnya bisa menambah keunggulan, jika saja peluang dari Fahreza Sudin yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan bisa mencetak gol. Sayang usahanya masih membentur pemain RANS.

    RANS pun harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-89, setelah sang kiper mendapat kartu merah langsung karena melanggar Bustos. Skor 1-0 bertahan hingga wasit meniupkan tanda pertandingan usai.

    Usai laga Luis Duran mengatakan timnya bermain dengan organisasi permainan yang bagus dengan sejumlah peluang yang muncul di sepanjang laga.

    “Pertandingan berjalan sulit, semua terjadi seperti yang kita rencanakan. Kita tau RANS memenangi dua pertandingan pertama jadi tren positif ada dalam diri mereka,” buka Luis.

    “Kita sadar dari pertama kita mulai, kita akan menjalankan organisasi permainan yang kita rencanakan. Dan buat pertandingan ini kita bisa mengontrol dan di babak pertama kita ada banyak peluang jadi sesuai dengan yang kita bayangkan.

    “Tapi kita tidak bisa memaksimalkan semua peluang yang ada, setelah itu babak kedua setelah kita cetak gol, mungkin RANS lebih sering menyerang. Tapi kita bisa bertahan dengan baik dan para pemain bekerja dengan maksimal, dan itu membantu kita mendapat tiga poin hari ini,” lanjutnya.

    Sosok asal Chile ini juga enggan berkomentar banyak mengenai kartu merah yang diterima kiper RANS, Try Hamdani yang melakukan pelanggaran kepada Mateo Bustos. Baginya kartu merah adalah wajar di sebuah pertandingan.

    “Di sepakbola hal itu biasa terjadi (kartu merah). Dari pertama saya sudah berbicara kepada para pemain, supaya kita selalu kontrol dari menit pertama sampai pertandingan selesai.

    “Kita tahu mereka incar tiga poin, kita pun demikian. Mau tidak mau kita harus kontrol semua, agar tidak terpengaruh dengan semua situasi di lapangan. Dan akhirnya bisa terjadi, ada situasi yang panas tapi semua pemain bisa kontrol. Dan semua pertandingan berjalan seperti yang kita rencanakan,” bebernya.

    Tambahan tiga poin membawa Persita naik ada di posisi tiga klasemen dengan raihan 6 poin. Ujian berikutnya pasukan Pendekar Cisadane adalah menjamu Persija Jakarta di pekan keempat pada 22 Juli mendatang di Indomilk Arena.(ENK/NET)

  • LMND Pandeglang Desak Dindik Periksa Ulang Bantuan Siswa Miskin

    LMND Pandeglang Desak Dindik Periksa Ulang Bantuan Siswa Miskin

    PANDEGLANG, BANPOS-Menanggapi dugaan tidak disalurkannya dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) Tahun Anggaran (TA) 2013-2014, oleh mantan Kepsek SMAN 3 Pandeglang. Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kabupaten, meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, untuk turun ke setiap sekolah yang mendapatkan program bantuan tersebut.

    Ketua LMND Pandeglang, Muhammad Abdulah mengatakan, dengan ditangkapnya mantan Kepsek SMAN 3 Pandeglang oleh pihak kepolisian karena diduga tidak menyalurkan dana BSM. Pihaknya meminta agar dinas terkait memeriksa kembali seluruh sekolah yang mendapatkan program tersebut.

    “Kami meminta agar pihak Dindikbud Banten, turun ke sekolah yang mendapatkan program bantuan tersebut untuk memastikan apakah bantuan tersebut sampai kepada penerimanya atau tidak,” kata Abdulah kepada BANPOS melalui pesan WhatsApp, Minggu (16/7).

    Abdul mengungkapkan, jika nanti ditemukan kembali kasus tidak disalurkannya dana BSM kepada siswa penerima, pihaknya meminta Dindikbud memberikan Tindakan tegas.
    “Kami meminta pihak Dindikbud Banten memberikan tindakan tegas terhadap si pelaku, jika nanti ditemukan Kembali kasus yang serupa,” tegasnya.

    Selain itu, pihaknya juga meminta agar kepolisian menelusuri dana BSM yang tidak disalurkan kepada siswa oleh mantan Kepsek SMAN 3 Pandeglang tersebut.
    “Kami meminta pihak kepolisian menelusuri dana BSM yang tidak disalurkan,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan, mantan Kepala Sekolah (Kepsek) dan anggota Komite SMA Negeri 3 Pandeglang, diamankan Satreskrim Polres Pandeglang, diwilayah Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (13/7) malam, akibat diduga tidak menyalurkan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) Tahun Anggaran (TA) 2013-2014, .

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton melalui Kanit Tipikor Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Jefri Martahi mengatakan, terduga pelaku berinisial EK (57) ditangkap bersama salah seorang anggota komite yang bertugas sebagai penyalur program dana BSM di SMA Negeri 3 Pandeglang.

    “Kami Unit Tipikor Satreskrim Polres Pandeglang, telah berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku korupsi dana BSM SMA Negeri 3 Pandeglang,” kata Ipda Jefri.

    “Kedua pelaku tersebut yakni EK sebagai mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pandeglang dan AP sebagai anggota komite sebagai penyalur,” sambungnya.

    Dijelaskannya, mantan Kepsek SMA Negeri 3 Pandeglang tersebut, saat masih aktif menjabat sebagai Kepsek SMA Negeri 4 Pandeglang. Berdasarkan bukti yang ada, dana BSM tahun anggaran 2013-2014 yang tidak disalurkan sebesar Rp234.815.000.

    “Sekarang EK menjabat Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pandeglang, dan dana yang tidak disalurkan oleh kedua terduga pelaku tersebut sebesar Rp234.815.000,” terangnya.

    Menurutnya, dugaan tindak pidana korupsi ini baru terungkap saat ini, karena pihak kepolisian kesulitan mencari informasi dari para siswa yang menerima bantuan.

    Pasalnya, para siswa tersebut sudah lulus sekolah.

    “Kendala kita itu karena siswanya sudah lulus semua, ada yang sudah menikah dan dibawa suaminya tidak tinggal di Pandeglang, tapi Alhamdulillah tahun ini terungkap,” jelasnya.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku terjerat pasal 2 (1) dan atau pasal 3 Jo pasal 18 UU RI nomor : 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, Jo UU RI nomor: 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI nomor: 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    “Pelaku kita jerat dengan pasal tindak pidana korupsi, dengan ancaman 15 tahun penjara,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Kepala Dindikbud Didesak Dicopot, Tim Investigasi PPDB Minta Dibentuk

    Kepala Dindikbud Didesak Dicopot, Tim Investigasi PPDB Minta Dibentuk

    LEBAK, BANPOS – Maraknya kecurangan dan kejanggalan yang muncul di PPDB 2023 di Provinsi Banten membuat berbagai pihak mulai mengusulkan dibentuknya tim khusus investigasi dugaan kasus kecurangan PPDB. Di sisi lain, Kepala Dindikbud Provinsi Banten pun didesak untuk dicopot lantaran selama menjabat, gagal dalam melaksanakan PPDB.

    Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten, Ihsanudin, menyampaikan bahwa pembentukan tim Khusus PPDB harus dilakukan, dan perlu melibatkan pihak dari eksternal Pemprov Banten. Salah satunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    “Iya, tim khusus dari KPK dan Inspektorat, ini wajib,” ujar Ihsan kepada BANPOS, Minggu (16/7).

    Ia menjelaskan, dalam teknisnya, hasil tim khusus bisa menjadi bahan untuk kemudian dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Sehingga dugaan kecurangan bisa terungkap secara terang benderang.

    “Bahkan wajib menyampaikan hasilnya ke Kepolisian,” katanya.

    Lanjut Ihsan, dugaan kecurangan PPDB, ada tiga dugaan pidana yaitu suap menyuap (tipikor), Penipuan/Kecurangan, pemalsuan dokumen negara dalam hal ini Kartu Keluarga (KK).

    Oleh sebab itu menurutnya, tim khusus untuk mengungkap dugaan kecurangan PPDB, harus juga mengikut sertakan aparat penegak hukum.

    “Pemprov Banten (Pj Gubernur Banten) dan Ombudsman tidak punya kewenangan dalam hal pidana. Maka tim investigasi yang dimaksud, wajib melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH),” tegasnya.

    Ia memaparkan, hasil tim khusus bisa menjadi bahan evaluasi Pemprov Banten dalam memperbaiki pelaksanaan PPDB online di Banten. Sehingga persoalan yang sama tidak terjadi lagi.

    “Jangan sampai kasus yang pernah terjadi terulang kembali. Harus menjadi bahan evaluasi Pemprov Banten. PPDB ini ruang rekrutmen generasi penerus bangsa. Jadi jangan sampai prosesnya tidak baik,” paparnya.

    Terkait ribuan sisa kuota PPDB 2023 di wilayah Banten, Ihsan menjelaskan bahwa untuk mengisinya harus benar-benar disusun Petunjuk Teknis (Juknis) yang tepat dan benar. Jangan sampai kecurangan-kecurangan yang terjadi sebelumnya, kembali terjadi dalam pengisian kuota kosong itu.

    “Tahap verifikasi harus lebih diperketat. Pemprov harus tegas copot orang orang yang bermain di kecurangan PPDB ini. Katanya pendidikan mencerdaskan malah ini membuat dunia pendidikan lebih buruk dengan praktik seperti itu,” tandasnya.

    Terpisah, Koordinator Jaringan Nurani Rakyat (JANUR) Banten, Ade Yunus, mengatakan bahwa pelaksanaan PPDB di Provinsi Banten telah gagal total. Hal itu pun membuat banyak calon peserta didik yang terzalimi.

    Menurutnya, hal itu berdasarkan hasil temuan lapangan yang pihaknya lakukan selama pelaksanaan PPDB. Berdasarkan uji sampling yang pihaknya lakukan pada SMAN 1 Kota Tangerang, terdapat sejumlah kejanggalan.

    “Pertama, berdasarkan hasil pengumuman seleksi Jalur Zonasi SMAN 1 Kota Tangerang, calon peserta didik baru dengan jarak/radius terdekat adalah 51 meter. Padahal jarak terdekat SMAN 1 Kota Tangerang dengan permukiman adalah 110 meter,” ujarnya.

    Selanjutnya, pihaknya menemukan sejumlah siswa berdomisili di Kelurahan Karang Sari dan Mekarsari Kecamatan Neglasari, yang menurut data secara letak geografis dan wiliayah administratif berdasarkan ukur jarak Google Maps sejauh 2,8 km dengan jarak tempuh menuju SMAN 1 Kota Tangerang 7 menit.

    “Namun berdasarkan hasil seleksi zonasi, jarak domisili siswa dengan SMAN 1 Kota Tangerang berjarak 398 meter dan dinyatakan diterima di sekolah tersebut,” ungkapnya.

    Kejanggalan lainnya yakni terdapat siswa yang berdomisili di Kelurahan Sukarasa atau secara administratif berada satu kelurahan dengan SMAN 1 Kota Tangerang, berdasarkan hasil seleksi Zonasi berjarak 554 meter dan dinyatakan tidak diterima.
    “Padahal jarak tempuh siswa tersebut hanya 4 menit dari SMAN 1 Kota Tangerang,” terangnya.

    Ade menuturkan, berdasarkan hasil temuan sampling tersebut, patut diduga panitia PPDB sengaja tidak cermat dalam melakukan verifikasi faktual, dan diduga melanggar Juknis No 800/180-DINDIKBUD/2023.

    “Dugaan ‘pengaturan’ jarak/radius oleh Panitia PPDB SMAN 1 Kota Tangerang merupakan cerminan atas lemahnya implementasi Juknis PPDB tingkat SMAN, yang menjadi celah dugaan upaya ‘titip-menitip’ oleh oknum Panitia PPDB SMAN,” tuturnya.

    Maka dari itu, pihaknya menilai bahwa PPDB tingkat SMA di Banten gagal total, karena diduga marak praktik manipulasi pengukuran zonasi, yang telah menzalimi para calon peserta didik yang seharusnya layak diterima di SMA Negeri.

    “Kami menuntut agar mencopot jabatan Kadisdikbud, Kepsek SMAN 1 Kota Tangerang dan Kepala SMA/SMK lain yang lalai dalam melaksanakan verifikasi faktual,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Peduli Keselamatan Kelistrikan, PLN dan Brigif Mekanis 14/ MY Kolaborasi Edukasi Masyarakat dan Cek Instalasi

    Peduli Keselamatan Kelistrikan, PLN dan Brigif Mekanis 14/ MY Kolaborasi Edukasi Masyarakat dan Cek Instalasi

    LEBAK, BANPOS – PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melalui salah satu Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Selatan, bersinergi dengan Divisi Infanteri 1/ Prakasa Vira Gupti Brigade Infanteri Mekanis 14/ Mandala Yudha dengan menggelar sosialisasi dan edukasi keselamatan ketenagalistrikan, sekaligus pengecekan Instalasi Jaringan Listrik pada hari Rabu (12/7) di Asrama Brigif Mekanis 14/MY/1 Kostrad Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Manager PLN UP3 Banten Selatan beserta jajarannya, serta Letnan Kolonel Infanteri Mario Christian Noya selaku Komandan Brigif Mekanis 14/ MY yang juga membuka langsung kegiatan ini, turut hadir jajaran Perwira, Prajurit dan Persatuan Istri Tentara (PERSIT).

    General Manager PLN UID Banten, Abdul Mukhlis mendukung kegiatan edukasi kelistrikan tersebut dan mengajak segenap masyarakat untuk peduli terhadap adanya bahaya listrik.

    “PLN terus berkomitmen memberikan listrik yang andal dan aman bagi masyakarat, salah satunya dengan kolaborasi antara PLN UP3 Banten Selatan dan Brigif Mekanis 14/MY sebagai wujud sinergi dalam menjaga keselamatan ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi zero accident di bidang kelistrikan,” ungkap Abdul Mukhlis.

    Letnan Kolonel Infanteri Mario Christian Noya selaku Komandan Brigif Mekanis 14/ MY menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin baik antara PLN dan TNI khususnya Brigif Mekanis 14/MY.

    “Kami mengapresiasi sinergi yang terjalin baik dengn PLN salah satunya dengan mengadakan kegiatan sosialisasi ini. Selain upaya pencegahan dengan memeriksa instalasi listrik yang ada di Lingkungan Brigif Mekanis 14/MY ini, setiap orang juga harus ikut mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan arus listrik seperti melepas colokan alat elektronik apabila rumah akan ditinggalkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Pemeriksaan instalasi listrik juga merupakan kegiatan yang penting dilakukan karena dapat mencegah hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran dan kejadian tersengat listrik,” ungkap Letkol Mario.

    Kegiatan sosialisasi ini ditanggapi dengan antusias dan mendapat respon positif
    seluruh peserta atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Mereka tampak menyimak dengan seksama dan memahami berbagai arahan dari tim PLN yang bertugas memaparkan materi.

    Manager PLN UP3 Banten Selatan, Zulhamdi menyampaikan dengan dilakukannya sosialisasi ini, diharapkan semua pihak dapat lebih bersinergi dan berkomitmen untuk sama-sama menjaga keselamatan ketenagalistrikan. Seperti melaporkan kepada pihak PLN jika ada gangguan dekat jaringan listrik PLN melalui kemudahan layanan yang bisa diakses pelanggan PLN di aplikasi PLN Mobile.

    “Kegiatan Sosialisasi ini adalah salah satu bagian dari usaha atau ikhtiar PLN untuk mengamankan jaringan listrik dari bahaya ketenagalistrikan itu sendiri, maupun dari pemadaman listrik dan terputusnya aliran listrik. PLN memberikan atensi yang sangat besar terhadap keselamatan karena tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia, oleh sebab itu mari bersama kita jaga diri dan lingkungan kita dari bahaya listrik yang bisa muncul kapan saja, misalnya dengan mencabut semua peralatan listrik ketika tidak dipergunakan, gunakan peralatan listrik yang terstandarisasi, tidak menumpuk stop kontak, jauhkan atau hindari genangan air di instalasi listrik untuk menghindari korsleting,” ujar Zulhamdi.

    Lebih lanjut Zulhamdi menyampaikan terkait terjadinya padam listrik. Dimana kondisi padam listrik dapat terjadi karena dua kategori, yakni terencana dan tidak terencana. Untuk yang terencana, dilakukan dengan tujuan melakukan kegiatan pemeliharaan instalasi kelistrikan milik PLN. Namun kami telah berinovasi dan meminimalisir pemadaman terencana dengan adanya Pasukan Khusus PLN yang Bernama PDKB yang memiliki keahlian dan sertifikasi untuk melakukan pemeliharaan tanpa padam sehingga aliran listrik tetap bisa disalurkan ke pelanggan.

    Untuk yang tidak terencana, bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena faktor alam seperti jaringan listrik yang tersambar petir, pohon dan binatang yang mengganggu instalasi. Khusus penanganan pohon, pihak PLN melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar bisa melakukan pemangkasan atau penebangan terhadap pohon yang mengganggu atau mengancam jaringan listrik yang ada.

    Semoga dengan sinergi yang terjalin baik ini, diharapkan proses pelayanan ketenagalistrikan ke masyarakat dapat berjalan dengan baik dan aman. PLN menghimbau kepada masyarakat untuk mempermudah akses layanan kelistrikan dengan menggunakan aplikasi PLN Mobile yang bisa diunduh melalui Appstore dan Playstore. Melalui PLN Mobile pelanggan dapat memanfaatkan berbagai fitur layanan seperti pengaduan, pembelian token atau pembayaran listrik, dan banyak fitur lainnya. (*)

  • Kolaborasi dengan PNG Power, PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini

    Kolaborasi dengan PNG Power, PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini

    JAKARTA, BANPOS – PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik antar negara di Desa Wutung yang menjadi batas wilayah antara Indonesia dan Papua Nugini. Sebagai tindak lanjut kunjungan bilateral Presiden RI Joko Widodo pada Juni lalu untuk membahas kerja sama Indonesia dan Papua Nugini, PLN melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Papua Nugini, Jumat, (14/7).

    Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso membahas tindak lanjut terkait rencana pasokan listrik antar negara. Nantinya, PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power untuk memasok listrik ke Desa Wutung yang merupakan desa di perbatasan Indonesia – Papua Nugini.

    “PLN siap menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Papua Nugini. Namun lebih dari itu, Papua Nugini bukan hanya sekadar tetangga dekat Indonesia, kita berbagi satu tanah dan harapan yang sama. Indonesia dan Papua Nugini merupakan wujud persahabatan erat yang memiliki kesamaan tekad untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua bangsa,” ujar Darmawan.

    Darmawan menjelaskan saat ini PLN sendiri memiliki daya mampu terpasang listrik di wilayah Papua yang mencukupi. Memakai jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan tersebut.

    “Kita sudah cek, total suplai di wilayah perbatasan sebesar 6 Megawatt (MW) sedangkan demand di Skouw sebesar 1 MW, jadi masih ada ketersediaan pasokan listrik sebesar 5 MW untuk dialiri ke Papua Nugini,” tambah Darmawan.

    Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39%. Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.

    Sedangkan di Papua Nugini sendiri, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW). Dibawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa dan Tidal Power Plant. Melihat struktur tersebut, Papua Nugini membutuhkan pasokan listrik, khususnya di daerah daerah perbatasan dengan Indonesia.

    Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso menjelaskan hubungan diplomatis antara Indonesia dan Papua Nugini telah terjalin erat lama. Kerjasama ini menjadi salah satu penguat hubungan diplomatis kedua negara dan juga untuk kepentingan rakyat.

    “Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri kami menjadi sinyal untuk memperkuat hubungan diplomatis maupun ekonomi kedua negara. Kami sangat ingin menindaklanjuti hal tersebut,” ujar John Rosso.

    John Rosso juga menjelaskan salah satu tantangan Papua Nugini saat ini adalah pasokan listrik. Tak hanya pasokan saja, namun harga listrik yang mahal. Upaya Papua Nugini untuk bisa menghadirkan pasokan listrik yang andal dan lebih murah dilakukan salah satunya dengan membuka kemitraan dan kerjasama.

    “Kami melihat PLN memiliki kompetensi dalam hal ini. Kami menemukan salah satu solusi untuk menjawab persoalan kami yaitu melakukan bisnis dan kemitraan dengan PLN,” tegas John Rosso. (*)

  • Penyintas Bencana Robohkan Rumah

    Penyintas Bencana Robohkan Rumah

    LEBAK, BANPOS – Sejumlah warga penyintas bencana pergerakan tanah asal Kecamatan Cimarga yang terjadi pada 2018 lalu, melakukan aksi perobohan bangunan rumahnya yang telah rusak akibat bencana alam tersebut.

    Diketahui, aksi tersebut dilakukan guna menghindari penghuni rumah mendapat luka, karena kondisi bangunan yang telah rusak berat yang diakibatkan oleh bencana tersebut.

    “Kita lebih baik dirobohkan (rumahnya) daripada menimpa kita,” kata Mahmudi (50), salah satu warga Desa Sidomanik, Kecamatan Cimarga, Sabtu (15/7).

    Ia menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem juga menjadi alasan kuat warga untuk melakukan aksi merobohkan rumah tersebut.

    “Kami terpaksa merobohkan bangunan rumah itu, dan kembali mendirikan rumah di sampingnya untuk keluarga,” jelasnya.

    Sementara itu, salah satu warga lain, Padma, memaparkan bahwa sebanyak 42 rumah menjadi korban dalam bencana alam beberapa tahun lalu tersebut. Ia menerangkan, terdapat puluhan warga telah direlokasi ke tempat lain agar terhindar dari ancaman hal serupa.

    Ia berharap, ia beserta warga lain dapat menerima relokasi pula guna memberikan keselamatan terhadapa diri dan keluarganya. “Iya kami merobohkan sekaligus menunggu relokasi dari pemerintah,” tandasnya.

    Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, mengatakan bahwa Pemkab Lebak masih terus mengajukan pembangunan rumah hunian tetap, bagi warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga dan Cikulur.

    Ia menerangakan, tercatat penyintas bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga sebanyak 51 KK dan di Cikulur 48 KK. Selain itu pula, terdapat ratusan KK korban banjir bandang pada tahun 2020 lalu masih juga menunggu bantuan hunian tetap.
    “Semua warga korban bencana alam itu ingin direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tandas Febby. (MYU/DZH)

  • Kelurahan Kedaleman Fokus Kembangkan UMKM

    Kelurahan Kedaleman Fokus Kembangkan UMKM

    Pemerintah Kelurahan Kedaleman Kecamatan Cibeber Kota Cilegon tengah fokus mengembangkan produk unggulan UMKM Kelurahan Kedaleman.

    Inovasi terus dilakukan Kelurahan Kedaleman dalam mengembangkan UMKM, bahkan 2 produk UMKM yakni batik krakatoa dan cemilan kerupuk kulit menjadi fokus utama Kelurahan Kedaleman dalam pembinaan UMKM.

    Lurah Kedaleman, Ashru Robi Khan menyebut 2 produk unggulan tersebut memiliki pasar yang potensial baik di dalam kota maupun luar kota.

    “Produksi sementara ini mereka hanya di home industri atau rumah masing masing tetapi tidak berbentuk freezing ataupun berlabel tetapi pasarnya cukup menjanjikan,” ujar Ashru, Minggu (16/7).

    Ashru menjelaskan, pihaknya tengah mengkaji kendala yang dialami pegiat UMKM khususnya UMKM kerupuk kulit yang baru muncul ke permukaan.

    “Makanya kita akan coba angkat bagaimana membuat sentra kerupuk kulit ini lebih berkembang, kita sedang kajian seperti apa sih permasalahan kendalanya padahal kerupuk kulit ini makanan yang familiar tetapi tidak terjemah karena ketika kita pesan baru kita buatkan,” katanya

    “Pasarnya cukup mumpuni makanya kita angkat kajian dulu aspek aspek yang di lapangan supaya ini bisa menjadi produk unggulan,” imbuh Ashru.

    Produk UMKM unggulan Kelurahan Kedaleman yang berpusat di Lingkungan Kadipaten tersebut telah melibatkan ratusan warga dalam memproduksinya.

    Dikatakan Ashru, kerajinan batik krakatoa memiliki daya minat dan pasar tersendiri. Batik krakatoa selalu hadir setiap event dan pameran pemerintah Kota Cilegon.

    “Selain itu kita juga melakukan pembinaan kalau mereka mendapat pembinaan masalah produk itu akan bisa mendapatkan bertahan dengan baik. Banyak sekali ratusan warga yang terlibat, inovasi ini mungkin tidak akan tercipta kalau tidak ada kerjasama dengan seluruh pihak yang baik itu masyarakat stakeholder yang kita gaet untuk mensukseskan inovasi kita ini kelompok UMKM kita ini,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • AHY Tunjukkan Kesolidan Koalisi

    AHY Tunjukkan Kesolidan Koalisi

    Meskipun bakal calon wakil presiden (Cawapres), pendamping Anies Baswedan belum kunjung diumumkan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) diklaim masih tetap solid.

    Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7). Menurutnya, NasDem, PKS, dan Demokrat masih ingin terus bersama.

    “Membangun kebersamaan baik dalam pikiran, gagasan, maupun dalam kerja-kerja dan perjuangan,” kata AHY, saat menghadiri undangan apel siaga perubahan yang dihadiri ratusan ribu kader NasDem di GBK, seperti dilansir Antara.

    Selain AHY, tampak juga hadir Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama sejumlah elite partai lainnya.

    Terkait bakal cawapres, AHY mengklaim telah selesai dan diserahkan sepenuhnya kepada bacapres yakni Anies

    “Tentu sesuai kriteria-kriteria dan bisa sama-sama membawa kemenangan,” tandasnya.(pbn/rmid)