Penulis: Gina Maslahat

  • Pilar Tegaskan Debus dan Silat Banten Harus Dilestarikan

    Pilar Tegaskan Debus dan Silat Banten Harus Dilestarikan

    SENI dan budaya Banten seperti debus dan silat merupakan warisan budaya yang tidak boleh hilang ditelan zaman.

    Pesan tersebut disampaikan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, saat menghadiri silaturahmi Pendekar Banten Korda II Kota Tangerang, kemarin.

    “Tradisi budaya Banten seperti debus dan silat merupakan local wisdom yang harus terus ada dan dilestarikan,” ucap Pilar.

    Di mana pun kita berada, kata Pilar, apalagi sebagai orang Banten, jangan sampai melupakan tradisi budaya Banten itu sendiri.

    “Bisa kualat kita sebagai orang Banten kalau sampai melupakan tradisi budaya yang kita punya ini,” ujarnya.

    Oleh karenanya, Pilar menegaskan pentingnya kekompakan dari masyarakat Banten dalam melestarikan tradisi seperti debus dan silat, termasuk yang dilakukan oleh para pendekar Banten.

    “Semoga pendekar Banten ini tetap kompak dan terus melestarikan semangat seni budaya bangsa, agar sampai ke generasi cucu kita nanti,” ucapnya.

    Terlebih saat ini, kata Pilar, banyak anak muda yang juga terlibat dalam melestarikan seni debus dan silat. Oleh karenanya ia berharap agar semakin banyak anak muda yang tergerak untuk memasifkan dan melestarikan kebudayaan di Banten.

    “Saya sangat senang, banyak sekali anak muda yang ikut terlibat melestarikan ini, kita pertahankan dan tingkatkan di tengah gempuran budaya global yang sangat hebat,” tandasnya. (DZH)

  • KOTA SERANG, KOTA PENDIDIKAN

    KOTA SERANG, KOTA PENDIDIKAN

    KOTA SERANG memang baru berdiri pada Agustus 2007 lalu. Meski demikian, jauh sebelumnya Kota Serang sendiri sudah menjadi magnet bagi para penuntut Ilmu. Baik di tingkat menengah atas maupun perguruan tinggi. Misalnya saja dahulu untuk STM Negeri, nyaris hanya STM Negeri Serang yang kini menjadi SMKN 2 Kota Serang dikejar oleh pelajar di Banten.

    Juga perguruan tinggi negeri, Untirta yang berdomisili di Kota Serang menjadi target utama para orang tua agar anaknya dapat berkuliah di kampus ini. Kini, sudah hampir memasuki usia 16 tahun Kota Serang berdiri. Tak kurang dari 17 kampus besar yang dua diantaranya berstatus perguruan tinggi negeri berada di Ibukota Provinsi Banten ini.

    Dari belasan kampus tersebut, tak kurang dari 50 ribu mahasiswa berada tinggal di Kota ini. Tentu jumlah ini tidak sedikit, dan keberadaannya sudah semestinya dapat dimanfaatkan baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. Baik dalam sisi ekonomi maupun bidang lainnya. Pengembangan keilmuan juga sudah sepatutnya dapat menyumbangkan sesuatu bagi pembangunan Kota yang berjuluk Kota Madani ini.

    Menukil dari pernyataan Pembina Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia yang menaungi Universitas Primagraha Haerofiatna yang sangat mendorong terciptanya Kota Serang menjadi Kota Pendidikan. Karena menurutnya, Kota Serang saat ini memang sudah menjadi kota industri pendidikan karena berbanding lurus dengan kota perdagangan dan jasa. Terlebih lagi, multiplayer pendidikan berdampak luar biasa ke semua lini. Salah satunya bisa menghidupkan UMKM.

    Untuk itu, pembangunan sarana dan prasarana di Kota Serang sejatinya sudah harus lari jauh dari kata ketertinggalan. Bukan cuma karena statusnya sebagai Ibukota Provinsi Banten tapi sebagai wajah cerah pendidikan di Banten. Salah satunya jangan ada lagi lampu PJU yang di sekitaran kampus-kampus. Selain itu, perlu ditambahkan berbagai fasilitas di taman-taman yang ada di Kota Serang sebagai penunjang para pelajar maupun perantau yang sedang menuntut ilmu di Kota Serang.

    Disisi lain, Pemerintah Kota Serang juga perlu mulai mencontoh pemerintah daerah tetangga. Karena mereka sudah mampu memberikan beasiswa kepada warganya untuk perguruan tinggi, sedangkan di Kota ini hanya baru wacana. Jangan sampai nanti Kota Serang yang menjadi Kota Pendidikan warganya kesulitan dalam menggapai pendidikan. Juga jangan sampai warga Ibukota Provinsi Banten hanya menjadi penonton bagi para perantau yang sedang pendidikan. (AZM)

  • Kontingen Banten Sementara di Posisi ke 4 FORNAS VII

    SERANG, BANPOS – Hari ketiga pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VII Tahun 2023 Jawa Barat, Hingga hari Kamis (6/7) pukul 16.06 WIB, Kontingen Provinsi Banten berada diposisi keempat pada klasemen sementara perolehan medali sebanyak 56 Medali dengan rincian, 18 Emas, 16 Perak dan 22 Perunggu.

    Pada klasemen sementara, posisi pertama ditempati Jawa Barat, disusul Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah di posisi kelima. Pada Fornas VII Tahun 2023 Jawa Barat, Kontingen Provinsi Banten targetkan di posisi 5 (lima) besar.

    Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Kormi Provinsi Banten yang juga sebagai verifikator perolehan medali kontingen Provinsi Banten Akhmad Jazuli mengatakan, berdasarkan data raihan medali, bakal ada tambahan 10 medali emas. Namun raihan medali emas itu belum masuk dalam penghitungan raihan medali klasemen sementara.

    Sebagai informasi, FORNAS VII tengah berlangsung di Jawa Barat, 2 sampai dengan 9 Juli 2023. Perhelatan akbar para Pegiat Olahraga Masyarakat ini telah dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Pembangunan dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, pada Minggu Malam kemarin (2/7) di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Acara akan ditutup pada Minggu Malam (9/7). (RUS/AZM)

  • Drum Band Kontingen Banten Raih 10 Medali di Fornas VII 2023

    Drum Band Kontingen Banten Raih 10 Medali di Fornas VII 2023

    SERANG, BANPOS – Cabang olahraga (cabor) drum band sukses meraih banyak medali di ajang Festival Olahraga Nasional (Fornas) VII 2023 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 4 Juli. Tercatat 10 medali mampu disegel.

    Sepuluh medali yang didapat kontingen Banten terdiri dari tiga medali emas, dua medali perak dan lima medali perunggu.

    Medali emas didapat dari nomor soundsport, kostum flag ensemble dan individu battery. Sedangkan dua perak disumbang kelas drum battle dan individual contes drumset.

    Sedangkan medali perunggu disegel dari nomor costume street parade, drum major soundsport, kostum soundsport, flag ensemble dan keyboard individual.

    Manager Drum Band Banten di Fornas VII 2023, Tubagus Kumaru Nurjaman mengaku bangga.

    “Alhamdulillah kami mampu memberikan yang terbaik untuk Banten. Sepuluh medali mampu dibawa pulang dari Bandung, tanpa ditarget tanpa diduga-duga. Hasil latihan panjang yang berbuah prestasi,” papar pria yang kerap disapa Entus tersebut kepada awak media, Rabu (5/7/2023).

    Entus memaparkan, 10 medali yang disabet Banten sendiri dari atlet empat kabupaten/kota. Yakni, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Sedangkan yang paling banyak menyumbang medali dari Kota Serang dengan tiga medali emas, satu medali perak dan tiga medali perunggu.

    “Emasnya ya dari soundsport, kostum flag ensemble dan individu battery. Perak dari drum battle sementara perunggu dari costume street parade, drum major soundsport dan kostum soundsport. Terima kasih Kota Serang dan tentunya juga Kota Tangerang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan,” tuturnya. (CMB/BNN/ENK)

  • Padmamitra Award 2022, Chandra Asri Terima Penghargaan Pelestarian Lingkungan & Biodiversity

    Padmamitra Award 2022, Chandra Asri Terima Penghargaan Pelestarian Lingkungan & Biodiversity

    CILEGON, BANPOS – PT Chandra Asri Petrochemical menerima penghargaan Pelestarian Lingkungan & Biodiversity pada ajang Padmamitra Award Tahun 2022, yang diselenggarakan oleh Forum CSR Indonesia, Rabu (5/7).

    Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, didampingi oleh Plt Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI, Beni Sujanto, Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Bayasut, dan diterima oleh Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai.

    Penghargaan Padmamitra Award diberikan kepada pelaku usaha di Indonesia dengan tujuan untuk mengapresiasi kepedulian mereka yang telah berpartisipasi memitigasi perubahan iklim serta mendukung kesejahteraan sosial.

    Penghargaan ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan berlandaskan pada Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang TJSLBU (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha). Padmamitra Award 2022 juga diharapkan menjadi salah satu upaya menumbuhkan motivasi dan keteladanan di kalangan dunia usaha untuk mensukseskan target dekarbonisasi menuju Indonesia Net Zero Emission pada 2060.

    Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan dalam ajang ini, Chandra Asri mengajukan dua program unggulan yang berkaitan dengan lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati, yaitu konservasi mangrove di Kawasan Edu Ekowisata Mangrove Patikang Lestari, Pandeglang, dan inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah plastik dalam program End-To-End Plastic Waste Management.

    Kedua program tersebut, kata Edi mengadopsi pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG) Perusahaan, salah satunya melalui penerapan ekonomi sirkuler dan perlindungan keanekaragaman hayati untuk menjaga serta meningkatkan stok karbon.

    Chandra Asri berkomitmen untuk terus melakukan studi, kajian serta implementasi untuk mendorong, inisiatif dan inovasi baru dalam mengurangi emisi.

    “Sebagai mitra pertumbuhan, Chandra Asri mendukung penuh agenda Indonesia dalam
    mewujudkan misi dekarbonisasi sebagai upaya bersama memitigasi perubahan iklim,” kata Edi melalui keterangan persnya, Rabu (5/7).

    “Penghargaan Padmamitra Award juga menjadi motivasi untuk terus turut andil menghadirkan program keberlanjutan dalam mewujudkan Indonesia Asri. Misi ini selaras dengan peta jalan pengurangan emisi karbon yang tertera dalam kerangka komitmen ESG Perusahaan dan untuk mempertahankan capaian Peringkat Risiko ESG Rendah di 1 persen teratas sub-industri kimia komoditas yang diberikan oleh Morningstar Sustainalytics,” paparnya.

    Selain itu, kata Edi Chandra Asri bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Putri Gundul Kampung Patikang mengembangkan dan melestarikan Kawasan Edu-Ekowisata Mangrove Patikang Lestari.

    Perseroan juga mendorong adanya lahan yang terpisah untuk area khusus konservasi dan area untuk wisata, serta telah menanam 300 bibit di lahan konservasi.

    “Melalui berbagai pengembangan, kawasan ini diharapkan menjadi target Desa Wisata Kementerian Pariwisata, sehingga menjadi kawasan strategis untuk pengembangan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” tuturnya.

    Kemudian dikatakan Edi, intervensi yang dilakukan Chandra Asri diantaranya berupa perbaikan infrastruktur dengan memanfaatkan limbah non-B3 perusahaan berupa palet kayu untuk memperbaiki track mangrove yang kini telah mencapai 179 meter, dermaga kecil dan 1 saung edukasi, serta 1 toilet dan 1 saung serbaguna.

    “Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan Pokdarwis dan dengan mempekerjakan masyarakat setempat,” ujarnya.

    Selain itu, kata Edi di Cilegon dan Anyar, Chandra Asri membina inisiatif end-to-end plastic waste management yang melibatkan aktivitas pengumpulan sampah, pemilahan sesuai jenisnya, hingga pengolahan menjadi produk yang bermanfaat.

    “Inisiatif pengelolaan sampah yang berbasis ekonomi sirkuler ini terdiri atas Program SAGARA di Anyar dan fasilitas IPST ASARI di Cilegon. SAGARA merupakan program berbasis masyarakat yang mengedukasi nelayan serta warga pesisir untuk melakukan pemilahan agar sampah tidak bocor ke laut. Sedangkan IPST ASARI mengelola sampah plastik low value SAGARA menjadi bahan bakar setara minyak tanah, bensin, dan solar, yang mana dimanfaatkan pula oleh nelayan di Anyar untuk melaut,” terangnya.

    Inisiatif pengelolaan sampah plastik berbasis ekonomi sirkuler lain yang dilakukan oleh Chandra Asri adalah Program Aspal Plastik untuk Indonesia Asri.

    “Program ini mengadopsi penelitian Kementerian PUPR dan bermitra dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dalam penyediaan cacahan plastik untuk campuran aspal.

    Perseroan menargetkan 100 km gelaran aspal plastik di Indonesia terwujud pada akhir tahun 2023,” tandasnya. (LUK/PBN)

  • Momen Harganas Ke-30, Helldy Beri Motivasi Sales Toyota

    Momen Harganas Ke-30, Helldy Beri Motivasi Sales Toyota

    CILEGON, BANPOS – Di sela menghadiri Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Kota Palembang, Walikota Cilegon, Helldy Agustian menyempatkan diri memberikan motivasi kepada puluhan sales dan pegawai Auto 2000 Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/7).

    Dalam kesempatan itu, Helldy membakar semangat para sales dengan segudang pengalamannya sebagai tenaga pemasaran Toyota pada dekade 1990 hingga tahun 2000-an.

    Helldy menceritakan bagaimana pengalamannya memimpin Tunas Toyota Cabang Cilegon.

    Dari 14 cabang, Cilegon urutan buncit secara penjualan mobil.

    “Tapi dengan kerja keras kami secara tim, Tunas Toyota Cilegon dalam beberapa bulan sudah urutan kedua dengan penjualan 200 hingga 300 unit per bulan,” katanya.

    Helldy pun memberikan beberapa tips agar menjadi sales yang sukses. Antara lain dengan menerapkan 5K, yakni kreatif, komitmen, konsentrasi, konsisten dan konsekuen.

    “Jangan pernah bermimpi mendapatkan hal yang luar biasa kalau kita melakukan hal yang biasa-biasa saja,” ujarnya.

    Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin bila dilakukan dengan sungguh-sungguh.

    “Jadi tidak ada yang mustahil. Buktinya saya bisa menjadi seorang walikota.

    Rasanya baru kali ini ada sales Toyota menjadi seorang walikota,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Cabang Auto2000 Palembang Plaju Handy Soesanto mengucapkan terimakasih kepada Walikota Cilegon Helldy Agustian karena di sela kesibukannya bisa memotivasi jajarannya agar lebih semangat dan produktif.

    “Ini luar biasa, ide positif dan kreatif. Yang kita jual itu kreativitas. Banyak tips yang diberikan Pak Helldy. Motivasi yang luar biasa. Semoga membawa perubahan buat teman-teman Auto 2000,” harapnya. (LUK/PBN)

  • KSM di Lebak Resmi Dimulai, Diharap Jadi Sarana Memperteguh Akhlak

    KSM di Lebak Resmi Dimulai, Diharap Jadi Sarana Memperteguh Akhlak

    LEBAK, BANPOS – Kelompok Kerja Madrasah di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag)Kabupaten Lebak menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2023 di MTsN 4 Lebak.

    Kegiatan yang mengangkat tema ‘Mandiri Berprestasi Membangun Kemuliaan Generasi’ tersebut diharapkan dapat menjadi sarana, untuk memperteguh akhlak dari anak-anak Lebak.

    Ketua Panitia KSM, Baekandi, dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan KSM tingkat Kabupaten Lebak ini dilaksanakan selama enam hari, dan di ikuti oleh peserta sebanyak 751 orang terdiri dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah 123 orang, tingkat Madrasah Tsanawiyah 360 orang dan tingkat Madrasah Aliyah 268 orang.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk untuk memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin serta menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi,” ujar Baekandi, kemarin.

    Sementara itu, Plh Kakanwil Kemenag Provinsi Banten, Muhtadi, mengapresiasi serta mengaku kagum dan bangga kepada semua Madrasah, dengan telah dilaksanakannya kegiatan KSM ini.

    Ia mengatakan, Kabupaten Lebak terkenal dengan kearifan lokal budayanya. Dengan demikian, maka ke depan haruslah mulai dibudayakan keterampilan prestasi akademik para siswa-siswi madrasah, melalui kegiatan KSM.

    “Semoga ada perwakilan dari Lebak yang akan berangkat ke Provinsi dan KSM tingkat nasional di Kendari,” tandas Muhtadi.

    Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Badrusalam, memaparkan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksakan setiap tahun dengan bagus dan baik.

    Di tahun ini, lanjutnya, diharapkan menjadi bentuk evaluasi untuk bekerja keras mendidik anak, agar berprestasi dan bisa menjuarai di tingkat Provinsi Banten.

    “Minimal menjadi juara dua. Untuk itu dari sejak sekarang, mari kita sama-sama dukung dan berikan motivasi yang setinggi-tingginya, agar anak didik kita tetap semangat. Semoga sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa,” tandas Badrusalam. (MYU/DZH)

  • Jangan Sampai Euforia! Ingat, ASN Dilarang Berpolitik Praktis

    Jangan Sampai Euforia! Ingat, ASN Dilarang Berpolitik Praktis

    EUFORIA Pesta Demokrasi sering kali membuat banyak pihak lupa diri, sehingga terbawa suasana untuk ikut andil dalam memeriahkan pagelaran lima tahun sekali tersebut.

    Namun, terdapat beberapa golongan yang dilarang ikut serta kedalam Politik Praktis. Salah satunya ialah Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi (PPI) BKPSDM Kabupaten Lebak, Iqbaludin, saat diwawancara BANPOS kemarin di ruang kerjanya.

    “Semua tertuang dalam PP No. 94 tahun 2021, disana juga mengatur tentang hukuman disiplin tentang Netralitas ASN,” ujar Iqbaludin.

    Ia mengatakan, netralitas bagi ASN salah satunya yakni PNS dilarang memberikan dukungan kepada peserta Pemilu.

    Dalam peraturan tersebut juga ditetapkan berbagai jenis pelanggaran beserta hukuman, mulai dari ringan, sedang hingga berat.

    “Dari tiga pelanggaran tersebut juga ada tiga hasil kategori lagi. Misal, di pelanggaran berat nantinya ada kualifikasi apakah termasuk berat ringan, berat sedang atau bahkan berat berat,” jelasnya.

    Menurutnya, kualifikasi tersebut diterapkan guna menilai pelanggaran yang dilakukan tersebut secara sengaja atau tidak.

    “Kan bisa saja ASN tersebut misal tidak sadar pakai baju partai terus di foto,” lanjut Iqbal.

    Ia menerangkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pelatihan dan sosialisasi bagi seluruh ASN di Kabupaten Lebak, dengan narasumber dari beberapa pihak guna menanamkan sikap netralitas menjelang Pemilu serentak 2024.

    “Tentunya ini sebagai pemantantapan juga bagi kami khususnya sebagai Pelayan Masyarakat,” tandasnya. (MYU)

  • Aktivis Lebak Bakal Laporkan Dugaan Penjualan Tanah Negara oleh Oknum Kades

    Aktivis Lebak Bakal Laporkan Dugaan Penjualan Tanah Negara oleh Oknum Kades

    LEBAK, BANPOS – Dugaan penjualan tanah negara oleh sejumlah oknum di Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, bakal dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Banten. Pelaporan tersebut lantaran adanya dugaan penjualan sempadan pantai seluas 33.900 meter persegi, untuk dijadikan sebagai tambak.

    Ketua Forum LSM Kabupaten Lebak, Yayat Ruyatna, mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi yang pihaknya lakukan, ditemukan dugaan transaksi peralihan tanah garapan lahan seluas 33.900 meter persegi, dengan nilai Rp37 ribu per meter.

    “Area itu merupakan tanah negara yakni sempadan pantai. Lahan tersebut saat ini masuk ke dalam area salah satu perusahaan tambak udang. Berdasarkan informasi yang saya dapat, ada transaksi peralihan tanah garapan dengan nilai Rp37 ribu per meter, jadi totalnya lebih dari Rp1,2 miliar,” ungkap Yayat, kemarin.

    Menurut Yayat, tanah tersebut dibuatkan SPPT dengan NOP: 36.02.010.006.019-0141.0 atas nama inisial SI, warga Pejaten, Jakarta Selatan. Lalu oleh pemerintah desa setempat, dialihkan garapannya kepada EES, warga Probolinggo, Jawa Timur pada tanggal 27 Oktober 2017 lalu.

    “Artinya di sini ada pemalsuan identitas yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa. Secara logika masa sih orang Jakarta punya tanah garapan di Malingping, di-over alih garapan kepada orang Malingping, kan tidak masuk akal. Dari surat-surat yang kami dapatkan, jelas ini ada kebohongan atau upaya mengelabui,” jelas Yayat.

    Aktivis Lebak ini menduga, ada over alih garapan yang dilakukan oknum merupakan modus untuk menutupi seolah-olah tanah tersebut tidak diperjualbelikan, tapi alihkan garapannya kepada pihak lain. Atas dasar itulah, pihaknya akan segera melaporkan perkara ini ke Polda Banten.

    “Yang akan kami laporkan bukan hanya oknum Kades, tapi orang-orang yang terlibat yang menandatangani surat keterangan peralihan garapan, baik itu sebagai saksi maupun sebagai pejabat. Kades berinisial H, oknum camat yang menjabat saat itu dan saksi-saksi EC, MR, EB,” kata Yayat.

    Dalam hal ini, aktivis Forum LSM Lebak ini mengaku sudah mengumpulkan surat-surat atau bukti terkait, seperti Surat Penguasaan Garapan, Surat Peralihan Garapan, SPPT PBB, dan sudah disimpan dalam bentuk soft copy dan siap diberikan kepada aparat penegak hukum, sebagai pelengkapan berkas laporan. (WDO/DZH)

  • Jangan Cuma Illegal Logging, Politisi PPP Minta Polisi Juga Berantas Illegal Mining di Cibeber-Lebak

    Jangan Cuma Illegal Logging, Politisi PPP Minta Polisi Juga Berantas Illegal Mining di Cibeber-Lebak

    LEBAK, BANPOS – Politisi PPP, Musa Weliansyah, meminta kepada pihak Kepolisian untuk tidak tebang pilih dalam memberantas aktivitas ilegal di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHGS). Sebab selain illegal logging atau penebangan ilegal, juga ada Illegal Mining atau penambangan ilegal.

    Sekretaris Fraksi PPP Lebak ini menilai, pemeriksaan terhadap dua orang terduga pelaku illegal logging oleh Polres Lebak terkesan tebang pilih. Pasalnya, di kawasan TNGHS tersebut juga marak kegiatan illegal mining yang kerap diduga memanfaatkan kayu hutan, untuk penyangga lubang tambang.

    Musa menyebut, sebaiknya aparat penegak hukum (APH) dapat lebih objektif dan profesional, dalam menindak setiap kejahatan yang merugikan, baik kerugian terhadap negara mau pun kerusakan lingkungan alam.

    “Saya kira ini bukti tebang pilih kasus yang terjadi di Polres Lebak, bukan berarti saya mendukung tindakan illegal logging, namun harusnya Krimsus Polres Lebak lebih objektif dan profesional di dalam menangani kasus,” tegas Musa, Rabu (5/7)

    Mantan aktivis Lebak ini membeber beberapa kegiatan praktik illegal mining, yang berdampak rusaknya lingkungan serta dapat menjadi penyebab bencana alam.

    “Ada yang lebih besar dan berbahaya dari kasus illegal logging, yaitu illegal mining atau pertambangan ilegal di kawasan TNGHS, dan Perum Perhutani, baik itu pasir, batubara dan emas namun kesannya APH tutup mata, ada apa ini?” katanya.

    Oleh karena itu, kata politisi Lebak ini, pihaknya meminta kepolisian jangan tutup mata terkait persoalan tambang yang juga marak di kawasan TNGHS tersebut.

    “Saya kira penegakan hukum yang tebang pilih tidak boleh terjadi. Kalau mau, siapa pun pelaku tindak pidana harus diusut tuntas. Apalagi soal tambang ilegal, itu jelas merugikan negara lebih besar dan bahkan berdampak merusak lingkungan. Saya minta Polres Lebak objektif dan profesional,” tegasnya.

    Sebelumnya diberitakan, pembangunan Kantor Desa Cikadu Kecamatan Cibeber yang baru, diduga menggunakan kayu hasil dari penebangan kayu ilegal atau illegal logging di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHGS). Kayu yang digunakan untuk pembangunan kantor desa itu berjenis Raksamala dan Pasang.

    Salah satu warga yang enggan disebut namanya mengatakan, dua jenis kayu tersebut tidak ditemukan di kebun masyarakat, melainkan di TNHGS yang dikelola oleh perhutani. Terduga pelaku disebut merupakan Ketua Badan Usama Milik Desa (BUMDes) Cikadu berinisial S.

    “Sebelum kayu itu dipergunakan untuk material, itu ditimbun terlebih dahulu di rerumputan sekitar rumah inisial S yang juga Ketua BUMDes setempat,” ujar sumber BANPOS, Selasa (4/7).

    Ia pun menuturkan bahwa S merupakan orangnya kepala desa, yang kerap ditugaskan sebagai penyuplai material atau pelaksana pembangunan kantor desa.
    Menurut sumber BANPOS tersebut, persoalan ini tengah dalam penyelidikan Satreskrimsus Polres Lebak. Namun untuk informasi lebih lanjut, masih belum dirinya ketahui.

    Sementara, Unit Krimsus Polres Lebak, Aiptu Koko, saat dikonfirmasi BANPOS membenarkan pihaknya sudah memanggil dan memeriksa dua orang yang berinisial S dan D, warga Cikadu Desa Cibeber terkait illegal logging.
    “Iya, kita sudah jemput dan amankan terduga pelaku pemanfaatan kayu hutan lindung tanpa izin itu. Inisial S dan D dari Desa Cikadu. Mereka saat ini masih tahap pemeriksaan, tapi belum kepada pengembangan. Tunggu aja nanti perkembangannya akan dikabari lagi,” jelas Koko. (WDO/DZH)