Penulis: Gina Maslahat

  • Job Fair SMKN 1 Serap Ribuan Tenaga Kerja

    Job Fair SMKN 1 Serap Ribuan Tenaga Kerja

    PANDEGLANG, BANPOS – Peringati milad ke-58, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pandeglang menggelar Job Fair yang diikuti oleh kurang lebih sekitar 15 perusahaan yang mengikuti Job Fair tersebut.

    Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMKN 1 Pandeglang, Lili Suruli mengatakan, dengan digelarnya job fair tersebut, nantinya akan terserap ribuan tenaga kerja di Kabupaten Pandeglang.

    “Dari 15 perusahaan akan membuka sebanyak 1.000 lowongan pekerjaan, seleksi ini diikuti dan terbuka untuk umum bukan saja alumni SMKN 1 Pandeglang,” kata Lili usai pembukaan job fair di Aula SMKN 1 Pandeglang, Selasa (1/8).

    Menurutnya, seluruh lowongan pekerjaan yang dibuka oleh perusahaan bisa terserap semua. Sebab kata Lili, terkadang pelamar enggan jika lowongannya untuk luar daerah bahkan luar negeri.

    “Kita kembalikan lagi kepada pelamarnya, kadang pelamarnya tidak mau kalau bekerja jauh, bahkan sekarang ada dua perusahaan yang membuka lowongan untuk ke Malaysia dan Jepang,” terangnya.

    Namun, jika jumlah pelamarnya lebih banyak dari jumlah lowongan atau kebutuhan dunia industri, tidak akan dilakukan penambahan kuota.
    “Jika lebih dari seribu pelamar, mereka akan bersaing dalam tes. Karena perusahaan sudah punya standar penilaian,” ungkapnya.

    Sementara, Asda Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Pandeglang, Nuriyah mengatakan, dengan adanya job fair ini bisa menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Pandeglang.

    “Ini solusi yang diharapkan kita semua, perusahaan eksisting di Pandeglang belum bisa optimal menyerap tenaga kerja karena jumlahnya tidak banyak, kami ucapkan terimakasih kepada pihak sekolah,” katanya.

    Untuk diketahui, 15 perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam job fair tersebut diantaranya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Serang, PT Sumber Indah Lestari Tangerang, PT Permodalan Nasional Madani Jakarta, PT Sinar Sosro Jakarta Banten, PT Solusi Artha Jaya Serang, LPK Monas Edukasi Indonesia Tangerang, PT Trijaya Adi Bersama Jakarta, PT Mitra Muda Reksa Mandiri Serang, PT Marjuba Sejahtera Indonesia Depok, PT Swakarya Insan Mandiri Serang, PT Indomarco Prismatama Tbk Lebak, BCA KCP Wahid Hasyim Jakarta pusat, PT Paragon Technology and Innovation Kabupaten Serang.(dhe/pbn)

  • Hiswana Migas Diminta Lebih Ketat

    Hiswana Migas Diminta Lebih Ketat

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) bahas terkait pendistribusian gas elpiji 3 kilogram kepada masyarakat, di Pendopo Pandeglang, Selasa (1/8).

    Dalam kesempatan tersebut, Irna menekankan kepada Hiswana Migas agar lebih ketat untuk pengawasan di tingkat agen dan pangkalan. Sebab, banyak terjadi kenaikan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pangkalan ke pengecer.

    “Pangkalan jangan sampai lebih dari HET, saya harap Hiswana Migas bisa mengontrol, mulai dari tingkat agen hingga ke pangkalan,” kata Irna.

    Oleh karena itu, lanjut Irna, agar tidak meresahkan masyarakat, ia meminta agar HET di pangkalan harus berjalan sesuai dengan aturan agar harga ditingkat konsumen tidak terlalu tinggi.

    “Pangkalan jangan semena-mena memberi harga, sehingga warga tidak resah dengan harga elpiji 3 kilogram,” terangnya.

    Sementara, Ketua Hiswana Migas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Banten, Irvan Cahyadi mengatakan, pihaknya akan lebih ketat dalam melakukan pengawasan dari mulai tingkat agen, pangkalan, hingga ke pengecer.

    “Nanti setiap pangkalan akan kami tempel call center, masyarakat bisa mengadukan jika ditemukan harga yang tinggi, karena rencana kami akan melakukan penyesuaian harga untuk tahun 2023 untuk Pandeglang,” katanya.

    Irvan menegaskan, jika nanti ditemukan harga jual elpiji sangat tinggi, pihaknya akan memberikan teguran dan jika masih bandel akan dilakukan pemutusan Kerjasama.

    “Mereka akan kami layangkan surat teguran satu hingga tiga kali, jika masih nakal berujung pemutusan kerjasama,” tegasnya.(DHE/PBN)

  • Pemkab Serang dan Pemkot Cilegon Teken MoU, Optimalkan Pelayanan Daerah Perbatasan

    Pemkab Serang dan Pemkot Cilegon Teken MoU, Optimalkan Pelayanan Daerah Perbatasan

    SERANG, BANPOS – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Walikota Cilegon Helldy Agustian melakukan penandatanganan kesepakatan bersama untuk meningkatkan potensi daerah dan pelayanan kepada masyarakat, Selasa (1/8).

    Terutama dalam rangka mengoptimalkan pelayanan masyarakat di wilayah perbatasan Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

    “Cakupan kerja sama ini banyak, dalam bidang kesehatan, pendidikan, keamanan, ketertiban, dan bersama-sama meningkatkan potensi daerah masing-masing. Terutama daerah perbatasan, tentu banyak hal yang perlu dibicarakan dengan duduk bersama,” kata Tatu di Aula Setda Pemkot Cilegon.

    Menurutnya, di Provinsi Banten, Kabupaten Serang berbatasan dengan tiga kabupaten dan dua kota. Yakni Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    “Kerja sama rutin, termasuk dengan Pemkot Cilegon, dan setiap tahun diperpanjang. Setelah MoU atau kesepakatan bersama, dilanjutkan penandatanganan kerja sama antar organisasi daerah,” ujarnya.

    Tatu menegaskan, kerja sama saling menguntungkan antar daerah, yang fokus pada peningkatan pelayanan dan potensi daerah. Salah satunya, Pemkot CIlegon menerima potensi sampah dari kecamatan di Kabupaten Serang yang berdekatan dengan Kota Cilegon.

    “Kapasitas yang diterima sesuai yang diizinkan Pemkot Cilegon, sesuai kapasitas mesin juga, dan sampah jadi bernilai untuk bisa disuplai untuk kebutuhan bahan bakar ke PT Indonesia Power,” ujarnya.

    Sekadar diketahui, Pemkot Cilegon mendapatkan bantuan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupa pembangunan pabrik pengelolaan sampah bahan bakar jumputan padat (BBJP) di TPSA Bagendung. Dari TPS Ini, diproduksi BBJP 30 ton per hari, dan diproyeksi tahun ini menjadi 200 ton per hari.

    Menurut Tatu, Pemkab Serang juga terus berupaya melakukan penanganan sampah. Antara lain pengadaan satu alat refuse derived fuel (RDF) dan dua mesin pengolah sampah atau incinerator. Dengan jumlah 29 kecamatan dan keterbatasan anggaran, Pemkab Serang lakukan pengadaan bertahap.

    “Kami bertahap lakukan penanganan, dan nanti dua sampai tiga kecamatan ada satu alat pengolah sampah,” ujarnya.

    Walikota Cilegon, Helldy Agustian mengatakan, ada 20 bidang kerja sama yang akan dilakukan antara Pemkab Serang dan Pemkot Cilegon.

    “Kita secara umum terlebih dahulu membantu yang memang bisa kami bantu, yaitu di wilayah terdekat soal sampah. Kapasitas yang diterima nanti itu akan dihitung oleh dinas lingkungan hidup berapa banyak yang akan kita terima,” ujarnya.

    Pemkot Cilegon tahun ini akan mendapatkan bantuan Rp120 miliar dari Bank Dunia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk penanganan dan pengadaan mesin pengolahan sampah.

    “Insya Allah awal-awal bulan ini harapan kami bisa berjalan. Namun kerja sama dengan Pemkab Serang ini ada 20 urusan, dan sampah hanya salah satunya,” ujarnya. (AZM)

  • DPRD Dukung Pemisahan Bank Banten dari BGD

    DPRD Dukung Pemisahan Bank Banten dari BGD

    SERANG, BANPOS – Upaya pemisahan Bank Banten dari PT Banten Global Development (BGD) mendapat dukungan dari Komisi III DPRD Banten.

    Ketua Komisi III DPRD Banten, Muhammad Faizal mengatakan pemisahan itu baik adanya. Karena dengan diambilnya langkah pemisahan itu maka, akan semakin memperjelas status Bank Banten sebagai bank pembangunan daerah di Provinsi Banten.

    Dalam prosesnya, Faizal menjelaskan, langkah pemisahan Bank Banten dari BGD tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    “Nanti kalau disetujui oleh Kemendagri mungkin akan terjadi pemisahan antara Bank Banten dengan BGD. Supaya jelas di situ soal profit dan kerugiannya,” katanya pada beberapa waktu lalu.

    Selain memperjelas terkait status, pemisahan itu juga nantikan akan berdampak pula pada kejelasan urusan-urusan administratif yang ada hari ini.

    “Selama inikan BGD menaungi Bank Banten, jadi seolah-olah Bank Banten sendiri, BGD sendiri. Padahal Bank Banten bagian dari BGD,”

    “Nanti kalau udah dipisah akan jelas semua keuangan dan laporan lainnya. Tinggal kita tunggu saja persetujuan atau masukan dari Kementerian Dalam Negeri,” jelasnya.

    Anggota Fraksi Partai Golkar itu berharap setelah dilakukan pemisahan antara keduanya, Pemerintah Provinsi Banten dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di Bank Banten.

    Sehingga dengan begitu, maka semakin memantapkan status Bank Banten sebagai bank pembangunan di Provinsi Banten.

    “Jadi mudah-mudahan harapan saya, investor atau yang menanamkan modal di Bank Banten lebih terbuka, lebih banyak minat nya untuk menanamkan modalnya di Bank Banten,” ucap dia.

    Di samping itu juga, Faizal menekankan kepada para jajaran Direksi untuk dapat bekerja optimal, demi memaksimalkan kinerja Bank Banten yang selama ini selalu menuai sorotan dari berbagai pihak.

    “Bagi saya yang terpenting mereka (Direksi) bisa meningkatkan kinerjanya, menurunkan NPL nya, menurunkan efisiensi operasionalnya, dan juga mendapatkan dana-dana yang murah dari masyarakat maupun dari publik,” imbuhnya.

    Sebab jika mereka mampu menunjukan performa yang gemilang, serta mampu menghasilkan profit, maka kinerja mereka dalam menahkodai Bank Banten dapat dikatakan berhasil.

    “Kalau nanti profitnya tercapai, bagus kan berarti mereka berhasil,” tandasnya. (MG-01/AZM)

  • Pemkab Siap Kembali Gelar Festival Budaya Tanara

    Pemkab Siap Kembali Gelar Festival Budaya Tanara

    SERANG, BANPOS – Pemkab Serang kembali menggelar Festival Budaya di Taman Masjid Syekh Nawawi Al Bantani Desa Tanara, Kecamatan Tanara pada 3 Agustus 2023. Festival yang digelar tahun kedua ini bekerjasama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM).

    Festival Budaya tersebut bertemakan ‘Bangkitkan Wisata Religi Tanara untuk Indonesia Maju’ dalam kegiatannya akan melombakan pencak silat kaserangan, ringkang jawari, mewarnai kaligrahi, videografi kebudayaan dan penampilan-penampailan islami lainnya.

    Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya berharap, dengan adanya Festival Seni dan Budaya Tanara ada dampak untuk perkembangan wisata religi kedepannya. Karena dengan adanya amenitas, aksebilitas dan atraksi (3A) dimana salah satu bagian dari pariwisata.

    ”Mudah-mudahan dengan adanya atraksi ini bisa membuat daya tarik wisatawan sehingga mau datang kembali ke Tanara, karena nanti kedepannya juga jadi pusat kajian kitab kuning,” ujarnya, disela Rapat Evaluasi Persiapan Festival Budaya di Aula Disporapar, Selasa, (1/8).

    Menurutnya, dengan digelarnya festival budaya, bukan berarti masih belum maksimalnya menyosialisasikan Wisata Religi Tanara, hanya saja perlu mengikut sertakan masyarakat yang ada di Kecamatan Tanara. Karena tanpa adanya sadar wisata dari masyarakat sangat sulit untuk berkembang pariwisata di suatu daerah.

    ”Jadi kami berharap pihak kecamatan, desa dan OPD terkait untuk bagaimana mengajak masyarakat bagaimana agar sadar jika di Tanara merupakan wisata religi,” ungkapnya.

    Terlebih setiap tahunnya di peringati Haul Syekh Nawawi Tanara yang di datangi ribuan masyarakat dari berbagai daerah. Dengan demikian pihaknya berharap dengan kesadaran yang tinggi masyarakat mau melayani wisatawan yang datang dengan baik dan disuguhkan berbagai ekonomi kreatif dan seni budaya.

    ”Dengan begitu wisatawan bisa membuat kenangan ditempat wisata religi Tanara, sehingga mereka ingin kembali kesana dengan berbagai atraksi dan ekonomi kreatif yang ditampilkan disana,” terangnya.

    Anas menyampaikan, Festival Budaya yang merupakan tahun kedua bekerjasama dengan KKN Mahasiswa UGM yang tersebar di Kecamatan Tanara, Tirtayasa, Cinangka dan Kecamatan Anyer yang lebih menitikberatkan kepada seni dan budaya.

    ”Ada juga hasil KKN Mahasiwa UGM yang akan diserahkan pada saat acara yaitu telor asin dengan pengolahannya hanya satu kali 24 jam,” ucapnya.

    Sekretaris Disporapar Kabupaten Serang, Beni Kusnandar mengatakan pada Festival Budaya selain melombakan silat kaserangan, ringkang jawari, mewarnai kaligrahi, videografi kebudayaan dan lainnya, juga akan menampilkan 12 motif batik Kabupaten Serang. Maka pihaknya pun akan melombakan desain motif batik Tanara. Festival sebagai upaya Disporapar untuk terus mempromosikan wisata religi khususnya Tanara

    ”Kami akan terus mempromosikan Wisata Religi Tanara ini , sehingga apa yang diharapkan Ibu Bupati Serang Wisata Religi Syekh Nawawi yang sudah mendunia banyak dikunjungi wisatawan,” ujarnya.

    Turut hadir pada Rapat Evaluasi Persiapan Festival Budaya Staf Khusus Bupati Serang Bidang Media Amrin Nur dan Staf Khusus Bupati Serang Bidang Pariwisata, Bimo serta perwakilan OPD terkait di lingkungan Pemkab Serang. (CR-01/AZM)

  • Daya Tampung Disebut Jadi Biang Kerok PPDB Kacau

    Daya Tampung Disebut Jadi Biang Kerok PPDB Kacau

    SERANG, BANPOS – Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa menilai kacaunya pelaksanaan PPDB tahun ini disebabkan oleh rendahnya kapasitas daya tampung yang dimiliki oleh SMA dan SMK Negeri di Provinsi Banten.

    Hal itu terlihat dari sekitar 230 ribu lulusan SMP tahun ini, ada sekitar 150 ribu orang calon peserta didik yang berminat untuk mendaftarkan diri bersekolah di SMA/SMK Negeri.

    Namun, tingginya minat tersebut tidak turut diimbangi oleh daya tampung yang hanya berkisar di angka 35 persen, atau sekitar 80 ribu orang.

    Oleh sebab itu, demi mendapat satu tempat di sekolah negeri yang dituju, maka para orang tua pun terpaksa melakukan hal apapun, termasuk melakukan tindak praktik kecurangan.

    “Terlihat antusiasme masyarakat, orang tua untuk mendaftarkan anaknya kepada sekolah negeri cukup besar. Terbukti dengan yang jumlah pendaftar ke sekolah negeri itu ada kura lebih 150 ribu yang mendaftar di sekolah negeri tadi,” kata Yeremia Mendrofa kepada BANPOS saat ditemui di ruangannya pada Selasa (1/8).

    Ada banyak alasan mengapa sekolah negeri lebih banyak diminati oleh masyarakat ketimbang sekolah swasta. Selain karena gratis atau paling tidak ringan dalam biayanya, menurut Yeremia, juga karena pandangan masyarakat yang menganggap bahwa sekolah negeri jauh lebih memiliki kualitas ketimbang sekolah swasta.

    “Ada beberapa faktor yang menimbulkan antusiasme ini yang pertama adalah sekolah ke negeri itu kan gratis, tidak berbayar khususnya tidak membayar SPP dan uang masuk segala macam,”

    “Kemudian yang kedua, kita melihat bahwa ada semacam pandangan ketika menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri, itu artinya bahwa mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih bagus dibanding dengan sekolah swasta. Oleh karena itu, maka munculah berbagai macam problematika terkait dengan PPDB,” jelasnya.

    Melihat dua faktor penyebab permasalahan tersebut, Yeremia mengatakan bahwa pihaknya akan membawa permasalahan itu dalam rapat evaluasi nanti.

    Khusus berkaitan dengan masalah daya tampung, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu pun akan mengupayakan optimalisasi daya tampung bagi kategori afirmasi.

    Harapannya, semakin besar daya tampung yang diberikan, maka semakin besar pula peluang masyarakat kurang mampu untuk bersekolah di sekolah negeri.

    “Mungkin yang perlu dievaluasi, yang perlu dilihat ke depan adalah berkaitan dengan jumlah kuotanya itu sendiri. Komisi V akan mendorong (optimalisasi) jalur afirmasi yang kemarin baru 15 persen, kami dorong supaya meningkat sampai 25 persen,”

    “Sehingga masyarakat yang tidak mampu punya peluang besar untuk masuk ke sekolah negeri. Nah kita berharap ini bagian koreksi ke depan supaya kuota afirmasi ini semakin diperbanyak lagi,” tandasnya.

    Di samping mendorong adanya penambahan jumlah kuota jalur afirmasi dan juga penambahan jumlah ruang baru serta unit sekolah baru, Ketua Komisi V itu pun juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten agar bisa berkolaborasi dengan sekolah swasta melalui program pemberian subsidi.

    “Yang perlu harus dipikirkan oleh Dinas Pendidikan dan juga Pemprov Banten adalah bagaimana berkolaborasi dengan swasta. Dengan misalnya mensubsidi anak yang tidak mampu, yang tidak tertampung di sekolah negeri kemudian disubsidi lah masuk ke swasta,” tandasnya. (MG-01/AZM)

  • Nelayan Minta Muara Karangantu Dikeruk, Tempat Bersandar Perahu Alami Pendangkalan

    Nelayan Minta Muara Karangantu Dikeruk, Tempat Bersandar Perahu Alami Pendangkalan

    SERANG, BANPOS – Pendangkalan sungai menghambat kegiatan para nelayan Karangantu, Kecamatan Kasemen. Pasalnya, akibat pendangkalan di muara karangantu tersebut para nelayan kesulitan untuk menepikan perahunya di pinggiran sungai yang memang menjadi lokasi tempat bersandarnya perahu nelayan-nelayan tersebut.

    Salah satu nelayan di Karangantu, Tahir (32) mengatakan bahwa adanya pendangkalan di sungai tersebut membuat aktivitasnya terganggu. Karena perahu yang dirinya miliki kesulitan untuk berangkat melaut, juga saat kembali.

    “Lalu lintas perahu seperti parkir sulit untuk menepi, saat pagi mau melaut juga susah. Menghambat nelayan,” katanya.

    Tahir mengaku pendangkalan tersebut sudah terjadi sejak lama. Akan tetapi hingga saat ini tidak kunjung dilakukan pengerukan untuk mengurangi lumpur, sampah hingga bangkai kapal yang ada di sungai tersebut.

    “Sudah lama, lama banget malah. Terakhir kira-kira sekitar 10 tahun belum ada pengerukan kembali. Pagi ini (1/8) malah parah, paling tidak sampai satu meter airnya,” ujarnya.

    Dirinya menyampaikan, bahwa ia bersama nelayan lainnya sudah sering mengajukan pengerukan lokasi tersebut. Akan tetapi, hingga saat ini tidak kunjung dilakukan pengerukan.

    “Maunya sih setiap tahun dilakukan pengerukkan. Kita juga sudah sering mengajukan ke pihak terkait untuk meminta pengerukan. Katanya sih sudah diajukan untuk ditindaklanjuti prihal pengerukan lumpur yang ada di sungai yang jadi dermaga ini,” ungkapnya.

    Menurutnya, pengerukan tersebut idealnya dilakukan dua kali dalam lima tahun. Tahir berharap, agar sungai tersebut bisa segera dilakukan pengerukan. Agar aktivitasnya sebagai nelayan tidak terhambat.

    “Standarnya lima tahun dua kali dilakukan pengerukkan. Harapannya, ini bisa dilakukan pengerukkan supaya lalu lintas nelayan bisa lancar tanpa hambatan,” ujarnya.

    Senada dengan itu, nelayan lainnya, Supri (50) mengungkapkan, bahwa aktivitasnya sebagai nelayan terganggu dengan pendangkalan tersebut. Pasalnya tidak hanya lumpur yang ada di sungai tersebut, tetapi juga adanya bangkai-bangkai perahu dan sampah juga mengganggu dirinya dalam menggerakan kapal untuk melaut.

    “Sulit, kan banyak sampah, kayu sisa bangkai kapal terus lumpur kan itu ganggu. Apalagi itu sampah sama kayu, kalo kena kipas kapal bisa rusak kipasnya. Ini kan menghalangi aktivitas nelayan,” ungkapnya.

    Dirinya mengaku sudah seringkali mengajukkan kepada pihak terkait untuk melakukan pengerukan dan pembersihan sungai tersebut baik dari lumpur, sampah juga kayu sisa bangkai kapal.

    “Sudah beberapa kali ngajuin, tapi cuma jawab iya-iya aja, tapi ga ada tindaklanjut sampai sekarang. Yah mudah-mudahan ini bisa secepatnya dibersihkan,” tandasnya. (CR-01/AZM)

  • Kapolres Pimpin Apel Kenaikan Pangkat

    Kapolres Pimpin Apel Kenaikan Pangkat

    LEBAK, BANPOS – Kapolres Lebak, AKBP Suyono, memimpin Upacara Laporan Kenaikan Pangkat Pengabdian Personel Polres Lebak di Lapangan Mapolres Lebak, Selasa (1/8).

    Diketahui, Kenaikan Pangkat Pengabdian tersebut berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/781/ VI/2023 tanggal 20 Juni 2023.

    Dalam keputusan tersebut, terhitung mulai 1 Agustus 2023, telah dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari Aiptu menjadi IPDA kepada Syarif Efendi yang menjabat sebagai Kepala SPKT I Polsek Muncang Polres Lebak.

    “Kenaikan pangkat Pengabdian, selain anugerah dari Tuhan, juga merupakan pengakuan dari Institusi dan Pimpinan Polri atas dedikasi dan pengabdian tanpa cela selama mengemban amanah sebagai insan Bhayangkara,” ujar Kapolres Lebak, AKBP Suyono.

    Ia menjelaskan, puluhan tahun dilalui dengan Pengabdian bukanlah hal yang mudah, diperlukan konsistensi, kesetiaan dan dedikasi yang tinggi, terlebih di tengah tantangan tugas Polri yang semakin berat dan kompleks.

    Menurutnya, pencapaian yang telah diraih tentu menjadi inspirasi bagi seluruh anggota Kepolisian. Bukan hanya dalam menapaki jenjang karir, tetapi menginspirasi untuk memacu dedikasi dan memelihara konsistensi dalam meningkatkan kinerja.

    “Apalagi tahun depan kita akan menghadapi Pemilu Serentak yang memerlukan situasi Kamtibmas yang tetap aman dan kondusif,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Siswi Lebak Jambore di Korsel

    Siswi Lebak Jambore di Korsel

    SALAH seorang siswi berprestasi dari SMPN 04 Rangkasbitung bernama Qystin Chalma Nur Iskandar, mendapat kepercayaan mewakili Provinsi Banten untuk mengikuti 25th World Scout Jamboree atau Jambore Pramuka Dunia 2023.

    Jambore tingkat dunia itu diselenggarakan pada 1 sampai 12 Agustus, yang berlangsung di Sae Man-Geum, Jeollabuk-do, Korea Selatan (Korsel). Diketahui, Qystin bergabung dengan kontingen Indonesia untuk bergabung bersama 1.587 orang dari 178 negara, untuk pelepasan pertama berlangsung pada 25 Juli lalu oleh Pj Gubernur Banten.

    Sehari sesudah itu, Wakil Bupati Lebak yang juga Ketua Kwarcab Pramuka Lebak, Ade Sumardi, juga turut melepaskan Qystin. Pelepasan itu pun dihadiri juga oleh dua Mabigus SMPN 04 Rangkasbitung dan SMAN 03 Rangkasbitung.

    “Alhamdulilah ananda Qystin ikut jambore dunia di Sannamgeum Korea Selatan, yang akan berangkat mulai awal Agustus ini, hingga nanti Tanggal 15 Agustus. Qystin itu satu-satunya siswi mewakili penggalang di kabupaten Lebak yang ikut ke Jambore internasional,” ujar Ade Sumardi, Senin (31/7).

    Sementara, Ibunda Qystin, Wawa Nurwati, mengatakan bahwa putrinya itu pernah dua kali mengikuti seleksi, yaitu pada saat duduk di SMPN 04 Rangkasbitung, dan pada kesempatan kedua pada saat duduk di SMA 03.

    “Iya, Alhamdulillah terpilih untuk mewakili Banten ke Jambore Internasional di Korea. Dulunya memang Qystin pernah ikut seleksi waktu kelas 8 di SMP N 4 Rangkasbitung, dan sekarang dia lolos seleksi saat sekarang duduk SMAN 03 Rangkasbitung kelas 10,” tandasnya. (WDO/DZH)

  • Perlintasan Sebidang JPL 183 Ditutup Permanen

    Perlintasan Sebidang JPL 183 Ditutup Permanen

    LEBAK, BANPOS – Perlintasan sebidang JPL 183 di Jalan Rt Hardiwinangun, Stasiun dan Pasar Rangkasbitung resmi ditutup secara permanen pada Selasa (1/8). Penutupan itu dilakukan guna menekan angka kecelakaan dan kemacetan di daerah tersebut.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak, Rully Edward, saat dihubungi BANPOS mengatakan bahwa ditutupnya perlintasan sebidang tersebut merupakan program dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Betul, terhitung sejak 31 juli pukul 23.00 sudah ditutup (permanen),” kata Rully.

    Ia menjelaskan, selain hal tersebut, dengan adanya pengembangan stasiun Kereta Api Rangkasbitung menjadi Stasiun Ultimate, tentunya perlu didukung dengan adanya koneksitas antarmoda. Koneksitas tersebut yakni dengan Terminal Kalijaga.

    “Diharapkan apabila sudah terbangun koneksitas, tidak ada lagi angkot atau angdes yang ngetem di perlintasan pintu kereta, yang bisa mengakibatkan kecelakaan sekaligus mengurai permasalahan lalulintas di Jalan Hardiwinangun,” tandasnya.

    Diketahui, dengan ditutupnya jalur tersebut, saat ini jalan Kalijaga menjadi dua arah. Dari jalan Multatuli, kini bisa langsung belok kanan ke arah jalan Kalijaga.

    Sementara itu, Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota (PWK) asal Lebak, Nuraeni Santika, mengatakan bahwa penutupan jalur tersebut merupakan langkah yang tepat demi menyelesaikan masalah kemacetan yang ada di titik tersebut.

    “Semua juga akan menyesuaikan, pun ada keluhan masyarakat soal jauh ke stasiun, itu hanya tinggal menunggu waktu penyesuaian,” paparnya. (MYU/DZH)