Penulis: Gina Maslahat

  • Pemkab Gelar Bazar Olahan Ikan

    Pemkab Gelar Bazar Olahan Ikan

     

    DINAS Perikanan (Diskan) Kabupaten Tangerang menggelar bazar produk olahan ikan pada Jumat (15/6). Dengan kegiatan rutin ini, masyarakat bisa lebih mengenal produk olahan perikanan dan para pengolah bisa memasarkan olahannya lebih luas lagi.

    Bazar yang rutin digelar setiap bulannya ini digelar di Gedung Usaha Daerah (GUD) Tigaraksa. Acara tersebut menampilkan produk-produk olahan ikan dari sejumlah UMKM binaan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang.

    “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mempromosikan produk dari olahan perikanan yang diproduksi oleh UMKM binaan dari Dinas Perikanan. Ada sekitar 10 UMKM yang ikut berpartisipasi pada bazar hari ini,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Kelembagaan Perikanan Diskan Kabupaten Tangerang, Rini Dwi Ari Hayati.

    Dia menuturkan, kegiatan tersebut melibatkan para UMKM binaan Dinas Perikanan secara bergantian setiap bulannya, sehingga mereka dapat mempromosikan produk olahan mereka di bazar tersebut.

    Sementara itu, salah satu penjual yang merupakan Ketua Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan), Suryati, mengatakan dirinya merasa terbantu dengan adanya kegiatan yang digagas oleh Diskan tersebut.

    “Sebagai salah satu kelompok binaan Dinas Perikanan, tentunya saya merasa sangat terbantu, karena saya dapat memasarkan produk dan juga memperkenalkan produk kepada masyarakat,” ucapnya.

    Suryati juga menuturkan selain mempromosikan produk, kegiatan tersebut turut membantu perekonomian para anggota binaan. Ia berharap kedepannya akan ada kegiatan serupa yang membantu perkembangan penjualan produk. (DZH)

  • Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Banten, Wadah Diskusi Pemuda

    Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Banten, Wadah Diskusi Pemuda

    RUMAH Kebangsaan Banten resmi dijalankan oleh kelompok Cipayung Plus Banten sebagai wadah dari 9 Organisasi Kemahasiswaan yang ada di Provinsi Banten untuk berdiskusi membahas segala problematika yang terjadi di Provinsi Banten.

    Launching Rumah Kebangsaan Banten dihadiri oleh Polda Banten, Kesbangpol Provinsi Banten, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten, dengan pemotongan pita secara simbolis di Rumah Kebangsaan Banten yang berlokasi di Perumahan Banjarsari Permai, Cipocok, Kota Serang, Banten. Kamis (15/6). 

    Dalam peresmian ini, Wakapolda Banten Brigjen Pol H. M. Sabilul Alif yang hadir mewakili Kapolda Banten mengatakan terbentuknya Rumah Kebangsaan Banten yang digagas oleh mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus, dapat dijadikan tempat atau wadah bagi para pemuda dan mahasiswa Indonesia berdiskusi memecahkan masalah terkait isu-isu terkini. Serta, menggagas konsep untuk terus menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan, sehingga tidak menimbulkan disintegrasi di masyarakat.

    “Mudah-mudahan dengan adanya Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Banten ini, harapan-harapan, keinginan-keinginan, suara-suara dari pemuda dapat di wadahi itu yang paling penting,” Ucap Wakapolda Banten Brigjen Pol M. Sabilul Alif.

    Kemudian Sabilul berpesan kepada Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus agar bisa menjadi mitra bagi Polda Banten dan Pemerintah Provinsi Banten untuk mencegah serta mematahkan segala bentuk kejahatan agar terciptanya keamanan di masyarakat.

    “Kami sudah berikan dukungan penuh semoga dapat di manfaatkan sebaik mungkin dan saya siap terlibat serta berbagi ilmu kepada rekan rekan demi kemajuan kita bersama,” tambahnya.

    Di Tempat yang sama Indra selaku Ketua DPD GMNI yang juga menjabat sebagai Ketua Cipayung Plus Banten mengatakan jika sembilan OKP yang membentuk Rumah Kebangsaan ini memiliki VISI dan MISI yang sama untuk membangun Provinsi Banten dengan cara yang lebih elegan mengikuti perkembangan digitalisasi dan informasi di Indonesia.

    “di Rumah Kebangsaan ini adalah tempat kami berkreasi, didalamnya juga ada tempat Podcast yang sengaja dibuat untuk mengundang para narasumber. Kalau di era digital seperti ini kan enak kita bisa kritis yang solutif, jadi jika ada masalah di bidang pendidikan kita undang dinas pendidikan untuk membahas permasalahan itu dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi,” kata Indra.

    Dengan dibentuknya Rumah Kebangsaan Banten diharapkan dapat mengundang minat pemuda lainnya untuk bergabung dan berdiskusi bersama untuk membangun Provinsi Banten kearah yang lebih baik.

    “Rumah Kebangsaan ini bukan hanya untuk Cipayung Plus Banten saja, Seluruh Pemuda di Banten yang memiliki keinginan untuk memajukan Provinsi Banten silahkan datang bergabung dan berdiskusi bersama memecahkan segala permasalahan yang terjadi,” Jelas Indra. (ZIK/AZM)

  • Kecelakaan PT SMI Bojonegara, 2 Orang Tewas Tertimpa Crane

    Kecelakaan PT SMI Bojonegara, 2 Orang Tewas Tertimpa Crane

    CILEGON, BANPOS – Insiden kecelakaan kerja terjadi di PT Samudra Marine Indonesia (SMI) 2 di Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten pada Sabtu (17/6/2023) sekira pukul 14.30 WIB.
    Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun
    Crane jatuh di Jetty area PT SMI. Lalu, Crane itu menimpa para pekerja. Sebanyak tiga pekerja menjadi korban. Dua diantaranya tewas dan satu orang mengalami luka berat. Korban yang tewas berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bojonegara.
    Diketahui pada Sabtu (17/6) sekitar pukul 14.30 WIB, terjadi kecelakaan kerja di jetty 6 PT SMI 2. Peristiwa tersebut terjadi saat crane melakukan pengangkatan tangki kosong tempat penyimpanan limbah oli dari airbag 5 dipindah ke jetty 6 sebelah. Secara tiba-tiba, crane roboh dan menimpa pekerja yang sedang melakukan pengecatan. Dua Pekerja yang berada di sekitar lokasi, M Rudi Taufik (26) warga Kampung Solor Bojonegara dan Hidayatullah (40) meninggal dunia tertimpa crane.
    Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Banten AKBP Sujoko membenarkan adanya kejadian kecelakaan kerja di PT SMI 2 tersebut.
    “Kemarin, Ditpolairud mendapatkan informasi adanya laka kerja, setelah mendapatkan informasi Ditpolairud mengecek lokasi kejadian, di sana ada crane jatuh ke arah kolam,” kata Sujoko, Minggu (18/6).
    Lebih lanjut, AKBP Sujoko, mengatakan, akibat jatuhnya crane tersebut, mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
    “Satu sebagai operator crane, satu bekerja di PT SMI. Informasi yang kami dapat subkontraktor, lagi melakukan pembersihan kapal,” tuturnya.
    Kemudian kata Sujoko saat ini kasus kecelakaan tersebut masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya saat ini akan melibatkan Tim Inafis dari Polda Banten.
    “Sesuai permintaan keluarga, korban diambil dari rumah sakit, dan dimakamkan,” katanya.
    Sujoko mengungkapkan saat ini telah memeriksa 6 orang saksi. Saksi merupakan orang yang berada di sekitar lokasi kecelakaan kerja. “6 saksi yang diperiksa, yang saat kejadian ada di lokasi,” tandasnya.
    Sementara itu, Humas PT SMI Jumadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler tidak mengangkat pun demikian pesan WhatsApp yang dikirimkan wartawan tidak direspon.(LUK/PBN)

  • Sekolah Jangan Abai Kasus Pelecehan, Oknum Sekmat Diduga Cabul Didesak Dipecat

    Sekolah Jangan Abai Kasus Pelecehan, Oknum Sekmat Diduga Cabul Didesak Dipecat

    SERANG, BANPOS – Terungkapnya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum Sekretaris Kecamatan (Sekmat) kepada anak SMK yang sedang melakukan PKL membuat banyak pihak merasa gusar.
    Selain perilaku amoral yang diduga dilakukan oleh Sekmat tersebut, kasus yang sudah terjadi kira-kira empat bulan yang lalu juga dituding terkesan ditutup-tutupi dan diabaikan, sehingga korban memilih untuk mempublikasikannya secara terbuka.
    Pegiat Pusat Studi dan Informasi Regional (PATTIRO) Banten Martina Nursaprudianti mengaku merasa geram, ketika mendapati kabar tentang tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum Sekmat terhadap siswi SMK di Kecamatan Carenang yang terjadi pada Selasa (14/3) lalu.
    Menurutnya sebagai pelayan publik, tidak sepatutnya oknum pegawai kecamatan itu melakukan tindakan tercela semacam itu. Seharusnya, dirinya harus mempu memberikan pelayanan yang terbaik serta teladan bagi masyarakat, terutama anak-anak.
    ”Tentunya mendapati kabar tersebut, saya sebagai perempuan merasa geram. Pegawai pemerintahan yang alih-alih dapat menjadi contoh serta teladan, justru malah berlaku tercela,” katanya pada Rabu (14/6)
    Tidak hanya geram terhadap oknum Sekmat, Martina juga turut menyayangkan sikap sekolah yang terkesan abai terhadap kasus yang menimpa anak didiknya.
    Bagaimana tidak? Martina menambahkan, kasus yang terjadi kurang lebih empat bulan lalu, justru malah baru terungkap ke hadapan publik baru-baru ini.
    Ditambah lagi, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari beberapa pemberitaan yang beredar, laporan korban terhadap pihak sekolah justru malah terkesan dikesampingkan.
    Padahal di posisi seperti itu, korban tentunya membutuhkan perlindungan dan pendampingan dari pihak sekolah, yang diharapkan mampu menjadi ruang aman baginya.
    ”Sangat disayangkan pihak sekolah terkesan mengabaikan aduan korban atas tindak pelecehan itu. Padahal sekolah diharapkan mampu menjadi pendamping dan ruang aman bagi korban. Namun sayangnya, hal itu tidak didapatkan oleh korban,”
    ”Padahal Kementerian Pendidikan sudah menerbitkan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, seharusnya peraturan ini menjadi landasan bagi si guru juga untuk menangani kasus ini,” terangnya.
    Oleh karenanya, Martina mengatakan, pihak yang seharusnya menuai sorotan tidak hanya oknum Sekmat dan pegawai Kecamatan lainnya, melainkan juga pihak-pihak lain yang mengabaikan penderitaan korban atas perlakuan yang diterimanya itu.
    ”Saya melihat, selain terduga pelaku, seharusnya pihak-pihak lain yang terkesan mengabaikan aduan si korban juga harus menuai sorotan dan sanksi. Sebab bagaimanapun, korban perlu mendapatkan keberpihakan. Karena sekali lagi, dalam kondisi seperti itu, korban perlu untuk diperhatikan,” tegasnya.
    Ia mendesak agar pihak sekolah juga melakukan pendampingan proses ini, dan berharap para guru tidak akan abai dan cuek dengan dugaan-dugaan kekerasan seksual yang mengancam anak muridnya. Walaupun kejadian tersebut di luar sekolah, namun ini merupakan program yang dilaksanakan pihak sekolah, dan tidak boleh lepas tangan.
    “Sekolah itu seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak. Bukan malah menjadi lingkungan yang abai bahkan membahayakan. Saya harap kita semua dan khususnya guru dapat memperhatikan dengan baik hal ini,” tegasnya.
    Ia juga mendesak agar, terduga pelaku segera diproses secara hukum. Dan nanti jika memang benar-benar bersalah, pelaku dicopot dari jabatannya dan ditimpali dengan hukuman yang berat.
    ”Saya berharap pelaku diberikan hukuman yang berat atas perbuatannya itu, dan dicopot dari jabatan yang saat ini diembannya,” imbuhnya.
    Sementara itu, Ketua KPAI Provinsi Banten Hendry Gunawan mengatakan bahwa pihaknya akan tetap terus mengawal kasus tersebut.
    ”Posisinya kan sudah dilaporkan ke polresta yang dari sisi kami Komnas Perlindungan Anak, termasuk juga dari Komnas Anak Kabupaten Serang nanti kita tentu akan terus mengawal dan mendampingi kasus ini,” ucapnya pada Rabu (14/6).
    Hendry menjelaskan dalam proses pengawalan kasus pelecehan seksual itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Serang, guna memantau serta memastikan kasus tersebut diproses dengan baik.
    ”Jadi nanti langkah lebih lanjut tentu yang akan kami pastikan lebih dulu, memastikan bahwa kasus ini tetap berjalan. Kalau kemudian nanti sudah ada perkembangan sudah sejauh mana proses pendampingannya termasuk sudah sejauh mana prosesnya, itu nanti akan kami dorong lebih lanjut,” katanya.
    Terhadap kasus itu, Hendry menjelaskan, perlu adanya perhatian yang serius sebab kejadian tersebut sudah berlangsung lebih dari empat bulan lamanya.
    Khawatirnya jika tidak mendapatkan perhatian yang lebih, terduga pelaku akan menghilangkan sejumlah barang bukti yang dibutuhkan selama proses penyelidikan kasus tersebut.
    ”Karena kalau informasi nya ini sudah lebih dari 4 bulan yang kita khawatirkan memang si pelaku akan menghilangkan barang bukti, alat bukti dan tentu saja ada hal-hal yang mungkin nanti kita khawatirkan akan berdampak pada proses hukumnya,” terangnya.
    Hendry berharap, jika memang oknum Sekmat itu terbukti bersalah telah melakukan tindak pelecehan terhadap siswi SMK tersebut, terduga pelaku diberikan hukuman yang berat.
    Namun selain itu, ia juga berharap agar terduga pelaku selain mendapatkan sanksi pidana juga mendapatkan sanksi yang jauh lebih berat dari lembaga yang menaunginya.
    ”Kami akan dorong agar ada sanksi baik itu etik maupun sanksi yang memang lebih tegas dari lembaganya. Sampai kemudian kalau ini kita khawatirkan berulang kami harap ada sanksi tegas, mungkin sampai pemecatan terkait dengan fungsi posisinya kan Sekmat ini sebagai pengayom masyarakat salah satunya, tetapi kemudian ternyata dia melakukan kejahatan seksual dan yang dilakukan terhadap anak-anak,” tegasnya.
    Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang Surtaman mengaku, pihaknya telah bergerak membentuk Tim Pemeriksa terkait kasus itu.
    Surtaman menjelaskan Tim Pemeriksa yang dibentuknya terdiri dari atasan kepegawaian, inspektorat, serta BKPSDM itu sendiri.
    ”Hari ini dari mulai kemarin malam sudah ramai ada berita-beritu kaya gitu, maka kita tindak lanjutnya satu bentuk Tim Pemeriksa. Tim Pemeriksa itu terdiri dari atasan langsung, terus inspektorat, dan BKPSDM,” katanya saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp.
    Terkait upaya pemeriksaan terhadap kasus tersebut, Surtaman mengatakan, dirinya berharap minggu depan tim sudah mulai bisa bergerak melakukan pemeriksaan kasus.
    ”Mudah-mudahan minggu depan sudah mulai pemeriksaan. Dipanggil saksi-saksi segala macam, sampai terakhir panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi pembuktian, apakah benar atau tidak terjadinya kasus pelecehan itu,” terangnya.
    Nantinya, bila berdasarkan hasil pemeriksaan tim internal terduga pelaku terbukti bersalah, Kepala BKPSDM itu mengatakan, terduga pelaku akan diganjar dengan sanksi disiplin berat.
    ”Apabila terbukti maka ancamannya karena ini pelecehan anak di bawah umur, maka ancaman hukumannya disiplin berat. Karena pelecehan seksual itu merusak nama baik pemerintah dan negara,” tuturnya.
    Terkait dengan hukuman disiplin berat yang dimaksud, Surtaman menjelaskan, sesuai dengan PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil salah satu ancamannya adalah pemecatan pegawai.
    ”Hukuman disiplin berat itu sesuai PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil ada beberapa hukuman disiplin berat ya, dari mulai turun jabatan, di-nonjob kan, misalkan turun jabatan itu dari Sekmat itu menjadi Kasi, kalau nonjob dari Sekmat jadi pelaksana, gitu. Sampai pemberhentian dengan hormat itu hukuman disiplin beratnya,” jelasnya.
    Namun terkait dengan penanganan kasus, Kepala BKPSDM itu mengatakan jika kasus itu sudah ditangani oleh pihak Aparat Penegak Hukum (APH), maka pihaknya menunggu hasil pemeriksaan APH.
    Karena menurut penjelasannya, terkait dengan pemberian saksi atau hukuman, tidak bisa pelaku diberikan dua hukuman sanksi.
    ”Kita akan menunggu penanganan dari APH, kalau diambil oleh APH ya. Kecuali itu tidak diproses oleh APH. Artinya gini, pak, kalau ditangani oleh APH kan nanti menunggu putusan pengadilan yang inkrah berapa hukuman disiplinnya kan. Kalau misalkan BKPSDM terlanjur proses terus menjatuhkan hukuman disiplin, terus di APH juga sedang proses takutnya terjadi dua hukuman disiplin kan gak boleh. Satu kesalahan dua kali hukuman disiplin,” tuturnya.
    Namun ia juga menjelaskan, jika memang hal itu terlanjur terjadi, maka pihaknya akan mengambil hukuman terberat yang dijatuhkan kepada terduga pelaku.
    ”Kita akan ambil yang terberat kalau hukuman misalkan APH lebih berat, kan misalkan dipidana atau apa, maka kita ambil hukumannya nunggu vonis pidananya,” imbuhnya.
    Kemudian ia juga menegaskan, nantinya jika terduga pelaku ditetapkan sebagai tersangka atas kasus itu, maka yang bersangkutan akan diberhentikan sementara dari status jabatanya saat ini.
    ”Kalau itu dibawa ke ranah hukum ditetapkan tersangka, kita akan berhentikan sementara ya dari Pegawai Negeri Sipil nya,” tandasnya.
    Saat disinggung perihal upaya pencegahan agar kasus semacam itu tidak terulang kembali, Surtaman menerangkan bahwa pihaknya kerap melakukan pembinaan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkup Pemerintahan Kabupaten Serang.(MG-01/PBN)

  • Ratu Klaim Siap Berdayakan Perempuan

    Ratu Klaim Siap Berdayakan Perempuan

    Berangkat dari kepeduliannya  agar kaum perempuan di Kota Cilegon bisa mandiri, tangguh dan berdaya saing global.
    Ratu IIIus Susilaningrum siap mewakili kaum perempuan menyampaikan aspirasi di gedung parlemen DPRD Kota Cilegon.
    Ratu Illus Susilaningrum yang merupakan bakal calon legislatif (Bacaleg) dari Partai Gerindra ini mempunyai program pemberdayaan bagi kaum hawa bilamana terpilih nanti.
    “Saya ingin menyampaikan aspirasi rakyat khususnya kaum perempuan dan kaum ibu dan terutama untuk janda-janda dan manula. Manula yang masih sehat kalau bisa dikaryakan kenapa ngga?, biar mereka merajut, dikasih pelatihan-pelatihan,” kata Ratu kepada BANPOS, Rabu (14/6).
    Menurutnya, pemberdayaan perempuan tidak dibatasi oleh usia dari mulai remaja sampai manula.
    “Biar mereka (kaum perempuan) punya kegiatan yang positif yang bisa menghasilkan nilai ekonomi untuk membantu keluarga,” ujarnya.
    Selain itu, Ia juga fokus terhadap isu stunting karena menurutnya stunting adalah isu multisektoral yang penanganannya membutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Ia menyebut isu stunting tidak akan dapat diselesaikan jika pengentasan isu stunting dikerjakan secara sendiri-sendiri.
    “Seluruh sektor pembangunan harus bekerja bersama, termasuk juga dalam menyelesaikan isu-isu ketidaksetaraan gender dan isu perempuan dan anak lainnya yang saling berkaitan dengan isu stunting,” ujar Bacaleg dari Dapil I Jombang-Purwakarta ini.
    Ratu menambahkan kaitan ketidaksetaraan gender dalam keluarga khususnya rumah tangga dengan isu stunting cukup erat. Misalnya adanya perbedaan peran dalam pengasuhan anak yang hanya dibebankan pada salah satu gender.
    “Pengasuhan anak yang berkualitas merupakan kunci utama untuk mencegah stunting. Seharusnya ada kerjasama antara perempuan dan laki-laki dalam rumah tangga untuk terus mendorong pembagian peran dalam keluarga. Pengasuhan yang berkualitas dilakukan secara setara antara ayah dan ibu. Orang tua harus bersama-sama bertanggung jawab, berakal dan berpengetahuan dalam mengasuh dan mendidik anak,” jelasnya.
    Selain itu berbagai kegiatan dan sosialisasi dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat.
    Seperti senam bersama ibu-ibu PORPI (Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia) di Islamic Center. Mengunjungi lansia terlantar di Rumah Singgah Dinas Sosial Cilegon di Cikerai yang ditinggal keluarganya di Terminal Seruni. Berbagi Jum’at berkah kepada security, driver online, tukang ojek pemulung dan masyarakat yang membutuhkan. Kemudian ketika bulan puasa berbagi di Pintu Tol Cilegon Barat kepada supir-supir angkutan menjelang buka puasa.(LUK/PBN)

  • Geger Mahar Rp3,5 Miliar NasDem Dibantah

    JAKARTA, BANPOS – Partai Nasional Demokrat (NasDem) memastikan tidak ada mahar politik dalam penentuan nomor urut Bacaleg. Soal komposisi jagoan partai di Pileg 2024, ditentukan oleh internal melalui berbagai kebijakan. Dari mulai elektabilitas tokoh, hingga program kerakyatan apa yang akan ditawarkan Bacaleg.
    “NasDem itu tidak pernah meminta mahar kepada siapapun, apalagi ke pengurus partai yang ingin maju Pileg 2024,” ujar Pengurus Harian DPW DKI NasDem, Ilal Ferhard, Selasa (13/6).
    Pernyataan ini merupakan geger protes eks Ketua DPD Partai NasDem Indramayu, Husen Ibrahim yang pindah ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo), karena dimintai uang sebesar Rp 3,5 miliar jika ingin mendapatkan nomor urut kecil.
    Ilal meyakini pernyataan itu tidak benar. Buktinya, Ilal tidak memberikan sepeserpun uang untuk menjadi Bacaleg DPR-RI di Dapil III DKI Jakarta. Mantan politisi Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) ini berkelakar mungkin Husen sedang galau.
    “Saya berfikir, bahwa Saudara Husen Ibrahim sedang galau pikirannya,” kelakarnya.
    Selaku pegiat hukum di Indonesia, Ilal menilai pernyataan Husen Ibrahim itu tidak memiliki dasar atau legal standing yang jelas. Sehingga, ini merugikan nama baik NasDem sebagai partai politik yang akan berkontestasi di Pemilu 2024.
    Salah satu pendiri Partai Demokrat ini mengasumsikan, celotehan Husen Ibrahim ini semata mencari sensasi agar diterima oleh Perindo. Pasalnya, saat ini waktunya sudah sangat mepet untuk merubah jagoan partai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk merubah komposisi Bacaleg 2024.
    “Jadi kalau mau pindah, ya pindah saja. Jangan membuat cerita bohong dan berakibat fitnah. Partai sudah mempolisikan kasus ini yang tidak memiliki legal standing ini,” tegasnya.
    Atas aksi tegas yang dilakukan NasDem, Ilal berharap Husein Ibrahim sadar diri dan tidak melakukan hal bersifat arogansi.
    “Janganlah merasa paling benar, padahal kasus-kasus hukumnya masih berjalan di Bareskrim maupun Polda Metro,” ungkapnya.
    Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan di halaman Kantor DPD Partai NasDem, di Indramayu, Jawa Barat, Minggu (11/6). Sejumlah kader mencopot atribut partai, melempar seragam, serta merobek spanduk dan stiker bergambar Ketum NasDem, Surya Paloh.
    Sebabnya, Ketua DPD Partai NasDem Indramayu, Husen Ibrahim, kecewa karena berada di posisi nomor 3 di dapil Jabar VIII Pileg 2024. Padahal, kata Husen, sebelumnya Dia dijanjikan mendapatkan nomor urut 1.
    “Kami menagih janji ketua DPW bahwa Jabar VIII untuk pencalegan DPR. Kami dijanjikan nomor urut 1, tetapi sampai sekarang tidak menjadi kenyataan. Dari bocoran, kami diposisikan nomor urut 3,” kata Husen.
    Husen mengaku dirinya malah dimintakan mahar lebih dari Rp3,5 miliar apabila mau pindah ke nomor urut 2.
    “Saat kami mempertanyakan masalah nomor urut 3, DPW lakukan rapat dan memutuskan saya boleh dipindah ke nomor urut 2 dengan catatan Rp 3,5 miliar harus disiapkan sebagai kompensasinya,” jelasnya.
    Imbasnya, pendukung Husen mundur massal dari Partai NasDem.
    Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari atau Tobas, membantah pernyataan Ketua DPD NasDem Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Husen Ibrahim, yang mengaku diminta Rp 3,5 miliar untuk menjadi caleg DPR RI nomor urut 2.
    “Pertama-tama hal tersebut tidak benar. Partai NasDem tidak pernah meminta mahar kepada calegnya. Jika pun ada, siapa, tinggal disebutkan. Kita pasti akan tindak,” kata Tobas kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
    Tobas menegaskan, sejak Pemilu 2014 hingga pemilu tahun ini, partainya tidak pernah mengeluarkan kebijakan permintaan mahar.
    “Jika pun ada oknum yang melakukan perbuatan yang terlarang tersebut, pasti akan kita tindak,” tegasnya.(PBN/RMID)

  • Parpol Diberi Peringatan Tidak Libatkan ASN

    Parpol Diberi Peringatan Tidak Libatkan ASN

    JAKARTA, BANPOS – Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengimbau partai politik peserta Pemilu 2024 tidak melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kampanye. Hal ini penting demi menjaga netralitas dan profesionalitas ASN.
    “Memberi imbauan kepada para parpol, politikus, dan kepala daerah untuk tidak melibatkan ASN,” ujar Suhajar, saat menjadi narasumber dalam Webinar KASN bertajuk “Dilema Camat dan Lurah: Antara Profesionalisme dan Politik Tahun 2024”, seperti dikutip Antara, Rabu (14/6).
    Dia juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memperketat pengawasan terhadap ASN. Jika ada yang melanggar, bisa segera dilaporkan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Kemendagri.
    Dia memastikan, KASN dan Kemendagri akan menindaklanjuti laporan tersebut dan memastikan adanya penjatuhan sanksi kepada ASN yang terbukti melanggar.
    Dalam kesempatan yang sama, Ketua KASN Agus Pramusinto menyampaikan, dalam pelaksanaan pemilu, para peserta pemilu memang akan berupaya memperluas ceruk dukungan publik demi mendapatkan suara pemilih. Termasuk pemilih dari kelompok ASN.
    Agus menyampaikan, upaya seperti itu dilakukan secara masif oleh peserta pemilu melalui aktor-aktor struktur partai politik, tim sukses, dan relawan dengan menggunakan berbagai media. ASN yang memangku jabatan pada unsur lini kewilayahan, seperti lurah dan camat, memiliki daya tarik khusus di mata bakal calon atau calon peserta pemilu dan pemilihan.
    “Setidaknya, terdapat dua alasan lurah dan camat memiliki daya tarik khusus. Pertama, seorang lurah dan camat memiliki akses langsung kepada warga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Semakin baik citra mereka di mata warga, semakin besar pengaruh untuk memobilisasi dukungan kepada pihak tertentu,” jelas dia.
    Kedua, lanjut Agus, kewenangan dan bidang tugas lurah dan camat yang bersifat lintas sektoral di wilayah administrasinya. Seperti perizinan, penyaluran bantuan sosial, serta pembinaan organisasi masyarakat sehingga mereka berpotensi menjadi pendulang suara (vote getter) dalam pemilu dan pemilihan.
    Dengan demikian, kata Agus, sikap profesionalisme ASN, khususnya lurah dan camat, bernilai mahal dalam Pemilu 2024.(PBN/RMID)

  • Politikus Jangan Rusak Keindahan

    Politikus Jangan Rusak Keindahan

    SERANG, BANPOS – Masyarakat meminta calon legislatif (Caleg) baik di Senayan, Kabupaten/Kota dan Provinsi, maupun tim pemenangan calon presiden dan wakilnya untuk tetap menjaga etika dalam berpolitik. Salah satunya adalah tidak memasang baliho, spanduk atau gambar di batang pohon atau sejenisnya sehingga merusak dan mengganggu keindahan.
    “Ini sudah memasuki tahun politik. Dan sebentar lagi calon presiden dan wakilnya. Calon legislatif dan calon Dewan Pimpinan Daerah (DPD) mulai tebar pesona dengan memasang baliho, spanduk wajah dan nama. Saya harap tidak seperti sebelumnya banyak spanduk dipasang sembarangan seperti pohon atau tiang listrik. Di tahun ini sampai dengan pencoblosan semua pihak termasuk tim pemenangannya tetap menjaga etika,” ujar salah seorang warga Taktakan Kota Serang, Andi, Selasa (13/6).
    Ia berharap semua pihak memahami akan ketertiban dan keindahan. Masyarakat ditahun politik ini tidak dipertontokan spanduk yang merusak pohon dan mengotori jalan-jalan. “Kecuali memang ada space atau tempat resmi pemasangan spanduk maupun pamplet-pamplet yang telah disediakan oleh pemerintah,’ katanya.
    Terpisah, kepada wartawan, Kasatpol PP Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan pihaknya akan melakukan penindakan jika menemukan adanya pemasangan baliho atau spanduk yang tidak pada tempatnya dan melanggar ketertiban umum.
    “Saya akan berkoordinasi dulu dengan KPU. Sudah masuk tahapan belum? Kalau belum (spanduk) akan kita tertibkan,” ucap Rozi.
    Ia mengungkapkan, sebelum melakukan penindakan itu, pihaknya juga bakal berkoordinasi terlebih dahulu dengan para penyelenggara pemilu salah satunya KPU menyangkut perihal pelanggaran tahapan pemilu.
    “Kita nanti akan tanyakan soal tahapan pemilu apakah sudah masuk tahapan atau belum soal pemasangan spanduk itu,” kata dia.
    Sementara, Ketua Bawaslu Kabupaten Tangerang, Andi Irawan mengatakan Bawaslu tengah mengkaji dan menganalisa soal alat peraga yang bernada sosialisasi itu, pihaknya belum bisa memastikan apakah hal tersebut sebagai alat peraga kampanye atau bukan.
    “Bawaslu sifatnya mendata saja dan kemudian berkoordinasi dengan Satpol PP apakah itu melanggar K3 (ketertiban, kebersihan dan keindahan),” ujarnya.
    Dia menyampaikan dari hasil kajian tersebut nantinya akan memberikan rekomendasi kepada Satpol PP untuk mempertimbangkan dan menertibkan jika hal tersebut melanggar K3.
    “Mudah-mudahan itu ada kajian kepada Satpol PP untuk dipertimbangkan sebagai melanggar K3 dipersilakan ditertibkan,” ungkap dia.(RUS/PBN)

  • Pandawara Tercengang Kondisi Pantai Teluk

    Pandawara Tercengang Kondisi Pantai Teluk

    PANDEGLANG, BANPOS – Lima orang anggota Pandawara Group tercengang melihat kondisi Pantai Teluk, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang yang sebelumnya dipenuhi sampah dan saat ini sudah terpasang paving block. Kelima orang tersebut diantaranya Rafly Fasya, Agung Permana, Rifki Sadulah, Muchamad Ikhsan dan Gilang Rahma.
    Kedatangan Pandawara Group tersebut dalam rangka melihat secara langsung kondisi Pantai Teluk yang sebelum dinobatkan menjadi pantai terburuk dan terkotor nomor 1 di Indonesia. Dimana sebelumnya sempat viral karena diposting dalam media sosial Pandawara.
    Namun kondisi saat ini di Pantai Teluk membuat Pandawa Group tercengang karena cepatnya proses pembersihan sampah di Pantai Teluk tersebut.
    Anggota Pandawara, Rifki Sadulah mengatakan, inilah perubahan yang terjadi di Pantai Teluk atau Pantai terburuk dan terkotor nomor 1 di Indonesia.
    “Dan inilah perubahan keseluruhan di Pantai Labuan hingga saat ini. Perubahan yang cukup signifikan,” katanya, dikutip BANPOS dari tayangan video di akun Instagram, @pandawaragroup, Selasa (13/6).
    Rifki menjelaskan, meskipun belum sampai kepada titik sempurna. Namun untuk merubah semua ini sampai titik sempurna butuh waktu proses dan biaya yang lebih besar.
    “Kita harap masyarakat setempat dan pemerintah setempat dapat lebih bersinergi melestarikan dan menjaga seluruh ekosistem laut yang ada di pantai ini,” ucapnya.
    Sementara itu, anggota Pandawara lainnya, Rafly Fasya mengucapkan rasa sukur atas perubahan yang telah dilakukan pemerintah daerah di Pantai Teluk.
    “Alhamdulilah bisa dilihat kondisi sekarang sudah memakai paving block. Sebelumnya memprihatinkan sih,” katanya.
    Anggota Pandawa Group lainnya, Agung Permana mengungkapkan, terjadinya perubahan di Pantai Teluk merupakan upaya hebat telah dilakukan oleh masyarakat dan  pemerintah.
    “Telah menghasilkan progres yang sangat signifikan. Walau secara kasat mata masih banyak sampah terlihat, menurut beberapa informasi dan laporan kita dapatkan sisa sampah ini sengaja dibiarkan untuk mengantisipasi bilamana terjadi abrasi di Pantai Teluk ini,” katanya.
    Selanjutnya, Muchamad Ikhsan, mengungkapkan  bahwa apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam menangani masalah sampah di Pantai Teluk merupakan implementasi dari Pancasila.
    “Dan inilah upaya dilakukan masyarakat dan pemerintah dalam penerapan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia,” katanya.
    Anggota Pandawa Group lainnya, Gilang Rahma menyampaikan harapannya agar ke depan Pantai Teluk menjadi tempat wisata.
    “Kami berharap untuk kedepannya semoga Pantai Teluk Labuan ini, menjadi pantai dengan perubahan terbaik di Indonesia. Dan tentunya ini bisa menjadi tempat wisata, serta menciptakan ekonomi kreatif bagi warga setempat,” katanya.
    Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengungkapkan, kalau Pandawara datang kembali ke Pantai Desa Teluk, Kecamatan Labuan.
    “Datang kembali setelah 22-23 Mei 2023 lalu Pandawara melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pantai Teluk,” katanya.
    Waktu kedatangan kembali Pandawa Group yakni pada hari Senin, 12 Juni 2023. Pandawara kembali datang dan memposting perubahan yang terjadi di Pantai Desa Teluk.
    “Saya mengapresiasi gerakan yang dibuat oleh Pandawara generasi muda peduli, sehingga berhasil menggerakan berbagai lapisan masyarakat untuk turut peduli dalam aksi ini,” katanya.
    Dijelaskannya, mulai dari para siswa, mahasiswa, masyarakat, pelaku UMKM Desa Teluk, organisasi pemuda, pecinta alam, pihak swasta, BUMN, BUMD dan seluruh aparatur pemerintah dari tingkat desa, daerah dan provinsi. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam penanganan sampah.
    “Perlu kesadaran semua pihak karena kerusakan lingkungan akibat sampah adalah musuh kita bersama. Dengan adanya gerakan ini semoga dapat menyadarkan semua pihak agar lebih bijak dalam pengelolaan sampah,” katanya.(dhe/PBN)

  • FISIP UNIBA adakan Kuliah Bareng Praktisi

    FISIP UNIBA adakan Kuliah Bareng Praktisi

    SERANG, BANPOS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bina Bangsa (UNIBA), menggelar Kuliah Umum Praktisi Goes To campus.

    Kuliah umum tersebut dengan tajuk ‘Memperkuat Generasi Milenial Melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi’ yang diikuti oleh ratusan pelajar SMA/SMK se-Provinsi Banten.

    Dalam kegiatan kuliah Umum bareng Praktisi Goes To Campus 2023, FISIP UNIBA menghadirkan tiga praktisi nasional. Pertama, Irnawati W Kahardja (Head Of Protocol & Fublik Affairs SCTV),Herman Yulianto (Head Of News Indosiar), dan Mus Mulyadi (Media Efic Kreatif). Diskusi ini dipandu oleh Try Adhi Bangsawan yang juga Kaprodi Administrasi Publik Uniba.

    Dekan FISIP UNIBA, Noerma Kurnia Fajarwati dalam sambutannya mengapresiasi mahasiswa FISIP UNIBA yang mampu melaksanakan kegiatan Kuliah Umum bersama Praktisi Goes To Kampus 2023.

    “Semoga dalam kegiatan, para mahasiswa dan dan pelajar yang mengikuti kuliah umum bisa menambah wawasan, baik yang sudah lulus maupun yang belum lulus agar selalu menuntut ilmu sampai akhir hayat,” ujarnya, rabu (14/6) di Auditorium Kampus UNIBA Gedung D Lantai 6, Kota Serang.

    Ia menambahkan, FISIP UNIBA menyesuaikan dengan tema kuliah umum dalma uoaya mendorong para pelajar untuk lanjut sekolah ke Perguruan Tinggi

    ”sesuai dengan tema kuliah umum untuk mendorong para pelajar melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, maka FISIP UNIBA konsisten membantu pemerintah dalam meningkatkan SDM generasi muda bangsa” tambahnya

    Selain itu, Bambang Dwi Suseno (Wakil Rektor 1) menambahkan, para narasumber yang merupakan ahli dibidangnya bisa berhasil karena pendidikan.

    “Nantinya para pembicara akan memberikan wawasan kepada teman-teman dalam meningkatkan kualitas kemampuan, serta meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya pendidikan,” tandasnya.

    Sementara itu, Bagus (Ketua Pelaksana) menambahkan, harapannya kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang mapan untuk adik-adik Siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

    “Intinya, ini menjadi bekal untuk adik-adik Siswa yg akan melanjutkan ke perguruan tinggi,” ucapnya.


    Dirinya juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para sponsor yang membantu dalam mengsukseskan kegiatan tersebut.
    “Alhamdulilah kami juga terima kasih, kepada Bjb KCK Banten dan Wardah Cosmetics, yang sudah bersedia menjadi sponsor kegiatan kami,” ungkapnya

    Kemudian, Wakil Ketua Pelaksana, Nurul mengatakan, dalam kegiatan tersebut rangkaian kegiatannya juga di isi oleh Bazar UMKM produk mahasiswa dan pameran Poto.

    “Karena banyak mahasiswa yang punya usaha jadi seklalian kita libatkan buat di kenalin, Sedangkan untuk Poto itu hasil perlombaan yang di gelar dari tanggal 9 Juni sampai 12 Juni,” katanya
    Salah satu perserta asal SMKN 1 Kota Serang,  Amsiah mengungkapkan, dirinya merasa tertarik dengan kegiatan Goes To Campus. Karena terdapat narasumber yang berkompeten di bidangnya.

    “Kebetulan saya baru lulus tahun ini, jadi sekalian cari informasi mengenai pergguruan tinggi. Sekaligus sambil cari wawasan dan pengalaman dari kakak mahasiswa,” ungkapnya (MG-02/AZM)