LEBAK, BANPOS – Aktivis Unma Banten Hadi Anwar Mutha meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebak untuk segera menetapkan tersangka terkait kasus dugaan pungutan liar (Pungli) dan gratifikasi di Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping terkait pembebasan lahan tambak udang.
Dikatakan, bahwa kasus yang melibatkan Kepala Desa dan suaminya yang berstatus sebagai ASN itu sudah ramai menjadi sorotan publik.
Aktivis yang berstatus Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Unma Banten ini menuding jika yang dilakukan oknum kades tersebut merupakan perilaku menabrak hukum, pasalnya ia telah menyalahgunakan wewenang dan jabatannya.
“Berdasarkan kajian kami di divisi Sospolkum Himakom, yang dilakukan Kades Pagelaran Kecamatan Malingping itu merupakan bentuk pelanggaran Undang undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa,” ungkap Hadi kepada BANPOS, Senin (12/6)
Ditambahkannya, selain pasal yang telah disebutkan, menurut Hadi, Kades Pagelaran dan suaminya yang berstatus sebagai ASN dipastikan bisa terkena delik Pasal 12 huruf e Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.
“Tindakan Kades dan suaminya sebagai ASN yang memaksa meminta succes fee kepada korban termasuk pada kategori pemerasan demi mendulang keuntungan pribadi, ini tentu melanggar pasal 12 huruf e UU No 20 Tahun 2001 yang berbunyi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri,” jelas Hadi.
Sesuai UU tersebut, terang Hadi, pelakunya harus dikenakan sanksi hukum dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp 1 Miliar.
Karenanya, dalam hal ini pihaknya mendesak Kejari Lebak, dalam hal ini bagian Kasie Pidsus yang tengah menangani kasus itu seharusnya segera menaikan status yang bersangkutan sebagai tersangka. Kata Hadi, jika tidak ada kepastian terus pihaknya akan melakukan class action ke Kejari dan Kejati.
“Sebagaimana informasi yang kami ikuti dan kami kaji, maka kami mendesak Kejari Lebak bertindak objektif dan segera menetapkan status tersangka kepada Kades Pagelaran dan suaminya, karena barang bukti yang ada termasuk saksi sudah jelas. Jika tidak segera ada kepastian tak ada jalan lain kita akan menggelar aksi jalanan,” tegasnya.(WDO/PBN)
Penulis: Gina Maslahat
-
Kejari Lebak Diminta Segera Tetapkan Tersangka
-
Lutung Terkam Warga Banyuasih
Hewan jenis lutung yang kerap muncul ke perkampungan di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar, karena lutung liar tersebut sering menyerang dan melukai warga. Dalam kurun waktu satu bulan, sudah ada dua orang warga Desa Banyuasih yang menjadi korban cengkeraman hewan lutung liar tersebut.
Sebelumnya, orang pertama yang menjadi korban hewan penular rabies tersebut adalah seorang bocah berusia 12 tahun. Akibat keganasan lutung tersebut, korban mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya.
Kemudian, dua hari lalu lutung liar tersebut telah menimbulkan korban lagi. Yakni warga Banyuasih yang bernama Endin (30), ia terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Cigeulis lantaran bagian tubuhnya luka-luka akibat diserang lutung.
Kepala Desa (Kades) Banyuasih, Iyat mengatakan bahwa korban (Endin) diserang lutung saat korban melintas di jalan Gembreng dengan mengendarai sepeda motor.
“Iya, lutung yang kerap muncul ke lingkungan permukiman di desa kami telah menimbulkan korban lagi. Dalam sebulan ini sudah ada dua orang yang jadi korban lutung itu,” ungkap Kades Banyuasih, Senin (12/6).
Menurutnya, peristiwa serangan lutung liar yang membuat warganya terluka tersebut merupakan kejadian yang kedua kalinya dalam satu bulan terakhir. Korban diserang dan digigit lutung liar saat mengendarai sepeda motor di jalan Kampung Gembreng.
“Korban saat hendak pulang ke rumahnya melewati jembatan Gembreng. Tidak diketahui asalnya darimana, tiba-tiba seekor lutung menggigit kaki korban,” jelasnya.
Dijelaskannya, saat itu korban berusaha untuk menyelamatkan diri dari serangan lutung liar tersebut dengan menghentikan sepeda motor yang dikendarai korban dan langsung memegang leher lutung, dengan berharap gigitannya lepas.
“Namun, tiba-tiba lutung kembali menggigit kaki korban lagi dan kemudian tidak lama gigitan lutung berhasil dilepas dan korban lari meminta bantuan kepada warga lainnya,” terangnya.
Iyat menambahkan, untuk saat ini korban telah ditangani oleh pihak medis dari Puskesmas Cigeulis, karena pada saat kejadian, korban langsung dibawa ke Puskesmas.
“Kaki korban luka-luka akibat gigitan lutung, dan sekarang korban sudah ditangani pihak medis,” ujarnya.
Dengan adanya lutung liar yang masuk ke perkampungan tersebut, lanjut Iyat, menjadi ancaman bagi masyarakat, bahkan sekarang ini warganya sangat merasa resah dengan hewan liar dan buas itu yang kerap muncul ke kawasan permukiman warga.
“Kami harap pihak terkait bisa segera mengamankan lutung itu. Karena sudah ada dua orang warga kami yang jadi korbannya,” ungkapnya.(dhe/pbn) -
BP3MI Sambangi Pemkab, Perlindungan Pekerja Migran Diperkuat
LEBAK, BANPOS – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten mendatangi Pemkab Lebak, guna membahas Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, terkait dengan perlindungan pekerja migran. Kedatangan BP3MI ke Pemkab itu pun sebagai penjajakan, untuk sinergi perlindungan pekerja migran asal Kabupaten Lebak ke depannya.
Kepala BP3MI, Dharma Saputra, mengatakan bahwa kedatangam pihaknya tersebut sebagai upaya penguatan sinergitas serta berniatan melakukan penjajakan kepada Pemkab Lebak, melalui Bupati dan jajaran terkait
Nota Kesepahaman itu akan dilakukan antara Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat dengan Pemkab Lebak untuk mengatur tata kelola pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Lebak.
“Selain masalah pelindungan tentunya hal ini juga menjadi momentum untuk memanfaatkan peluang kerja yang ada di luar negeri bagi masyarakat Lebak serta dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Provinsi Banten khususnya di Kabupaten Lebak,” ujar Dharma, kemarin.
Menanggapi Hal tersebut, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, menjelaskan bahwa Pemkab Lebak senantiasa berupaya mengurangi angka pengangguran, salah satunya melalui Dinas Pendidikan dengan mendirikan Rumah Bahasa Gratis yang mengajarkan berbagai bahasa mulai dari Mandarin, Korea, Perancis, Inggris dan lain sebagainya.
Menurut Iti, hal itu dilakukan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di Kabupaten Lebak, serta memberikan berbagai pelatihan keterampilan untuk memenuhi SDM yang siap bekerja.
Selanjutnya, Iti mengatakan bahwa pola pikir masyarakat bahwa tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri itu merupakan buruh kasar nyatanya kurang tepat. Karena tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri harus tenaga kerja profesional, yang telah dilatih dengan keterampilan yang memenuhi standar tertentu.
“Tentunya kami mohon bimbingan dan dukungan dari bapak beserta jajaran, untuk para pahlawan devisa kita di luar negeri, semoga hal ini menjadi bagian dari ikhtiar kita untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Lebak,” tandas Iti. (MYU/DZH)
-
O2SN Ajang Penyaringan Bakat
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD-SMP tingkat Kabupaten Lebak.
Diketahui, Kegiatan yang mengangkat tema ‘Raih Prestasi Junjung Tinggi Sportifitas’ tersebut diikuti oleh 811 peserta yang terdiri dari 604 peserta setingkat SD, dan 207 peserta setingkat SMP yang memperebutkan juara di pelbagai Cabang olahraga yakni pencak silat, tenis meja, senam, karate, sepak takraw, bulu tangkis, catur, atletik, bola voli, renang dan taekwondo.
O2SN Tingkat Kabupaten Lebak Tahun 2023 ini resmi dibuka oleh Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dan didampingi oleh Forkompimda serta Kepala Perangkat Daerah di Stadion Uwes Qorny, Rangkasbitung, Senin (12/6).
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pelaksana kegiatan O2SN. Karena meski di tengah keterbatasan, namun dapat melaksanakan kegiatan ini dengan meriah.
Iti mengatakan, selain olahraga, kegiatan O2SN ini dapat membangun sumber daya yang berintegritas sejak dini melalui pendidikan karakter, fisik dan mental.
“Kegiatan ini dapat membangun sikap disiplin dalam mempersiapkan atlet dan pelatih dalam berkiprah di ajang yang lebih luas,” ujar Iti.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut juga dapat dinilai sebagai bentuk dukungan atas kemajuan pembangunan Kabupaten Lebak.
“Saya ucapkan terimakasih kepada orangtua, guru, pelatih dan pihak yang terlibat pada event ini. Lebak adalah milik kita, tentunya kita memiliki tugas bersama dalam membangun kemajuan Kabupaten Lebak,” tandasnya. (MYU/DZH)
-
Virgo Jamin Pasokan Bahan Pangan Aman
SERANG, BANPOS – Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti memastikan bahwa pasokan bahan pangan statusnya masih dalam kondisi aman untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Provinsi Banten.
Hal itu disampaikan langsung olehnya saat ditemui seusai menggelar pertemuan rapat koordinasi pengendalian inflasi di Gedung Pendopo Gubernur Banten pada Senin (12/6).
Namun meski begitu, Virgojanti juga mengingatkan untuk tidak lengah, sebab berdasarkan data yang ada beberapa wilayah pemasok kebutuhan pangan kini tengah terancam terpapar cuaca ekstrem.
Tentunya hal itu juga dapat memberikan dampak terhadap pemenuhan pasokan bahan pangan di Provinsi Banten.
”Untuk ketersediaan bahan pangan di Provinsi Banten masih tetap terkendali, namun kita harus tetap waspada dan jangan sampai abai,” ucapnya.
Virgojanti menekankan kepada semua pihak untuk dapat terlibat dalam upaya aksi nyata guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan akibat berkurangnya pasokan bahan pangan dari wilayah produsen.
Salah satu caranya, Virgojanti menjelaskan, adalah dengan melakukan gerakan pemanfaatan lahan yang tidak terpakai untuk digarap sebagai lahan penghasil bahan kebutuhan pangan.
”Dampak El Nino ini kan tidak menutup kemungkinan menyerang ke daerah penghasil, makanya nanti takut di sini meningkat harus siap juga melakukan aksi nyata. Misalnya untuk meningkatkan produksi pangan tersebut seperti sayurannya, cabai. Ya minimal pasti ada peningkatan tapi masih tetap tersedia,”
”Kita sampaikan ke Dinas Pertanian untuk bisa melakukan langkah kolaborasi baik itu dengan kabupaten/kota juga, kemudian juga dengan bapak-bapak dari TNI, misalnya bisa melakukan gerakan pemanfaatan lahan-lahan yang tidak terpakai untuk menanam komoditas sayuran, atau juga komoditas lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan kita,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Virgojanti juga menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terhadap lahan pertanian di Provinsi Banten dari ancaman kekeringan ekstrim. Caranya dengan menyediakan pasukan Brigadir Pompa.
Nantinya tim tersebut akan disiapkan untuk mengatasi kekeringan yang melanda lahan pertanian di wilayah Selatan Provinsi Banten, jika sewaktu-waktu terjadi.
”Nah disamping itu juga Dinas Pertanian sudah kita minta kan untuk siap untuk beberapa wilayah yang rawan kekeringan, ya kita sudah siapkan untuk tim Brigade Pompanya tadi sudah kita siapkan untuk wilayah selatan, terutama karena lahan sawahnya cukup luas supaya tetap terjaga kebutuhan airnya,” terangnya.
Kemudian saat disinggung soal masih tingginya harga bawang putih di pasaran, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Banten Babar menjelaskan, hal itu terjadi karena adanya masalah pendistribusian di pasar.
”Kemarin importir itu belum bisa mendistribusi penuh, terhambat di gudangnya gitu, di perizinan,” tuturnya.
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan bawang putih, Babar menjelaskan, pasar di Indonesia khususnya Provinsi Banten masih mengandalkan pasokan dari negara Cina dan juga India. ”Luar negeri biasanya dari India sama Cina,” tambahnya.(MG-01/PBN) -
150 Ribu Motor BBM Dikonversi Listrik Tahun Depan
JAKARTA, BANPOS – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki target untuk melakukan konversi motor BBM menjadi motor listrik sebanyak 50 ribu unit pada 2023 dan 150 ribu unit di 2024.
Untuk mengakselerasi program tersebut, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, yang mengatur pemberian insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi motor BBM ke listrik.
“Jadi jika memang ada yang berminat untuk melakukan konversi sepeda motor listrik ini akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah sebesar Rp 7 juta. Menurut perkiraan kami saat ini, biaya untuk konversi sepeda motor sekitar Rp 15-17 juta, dengan adanya insentif ini, maka masyarakat hanya perlu mengeluarkan sisanya sekitar Rp 8-10 juta saja,” ujar Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanan pada acara Forum Bakohumas yang mengusung tema: No Emisi, Yes Konversi, di kantornya, Senin (12/6).
Senda juga mengatakan, saat ini jumlah sepeda motor di Indonesia terbanyak ketiga di dunia. Diproyeksikan, pada tahun 2025, jumlah sepeda motor di Indonesia sebanyak 150 juta, dengan rincian 139 juta unit sepeda motor BBM, 5 juta unit sepeda motor listrik baru, dan 6 juta unit sepeda motor konversi.
Saking besarnya jumlah sepeda motor, menghabiskan bensin sekitar 800 ribu barel per hari. Sementara produksi minyak mentah hanya 600 ribu barel, dari konsumsi itu pemerintah harus impor sekitar 800 ribu barel, karena konsumsi BBM nasional sekitar 1,5 juta barel per hari.
“Jadi kalau berhasil melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, diharapkan kita nanti tidak perlu lagi impor BBM, karena dari sisi energi pun kita cukup, kita punya banyak sumber energi baru dan terbarukan (EBT),” ungkap Senda.
Saat ini, lanjut Senda, sudah ada 24 bengkel yang tersedia yang siap melayani proses konversi, salah satunya BBSP KEBTKE. Selanjutnya ada 23 bengkel swasta yang tersebar di seluruh Jawa dan siap menerima program konversi.
“Jadi tahun ini targetnya ada 50 ribu unit yang akan dikonversi dan anggarannya sudah tersedia dari Pemerintah, sekitar Rp 350 miliar. Jadi bantuan ini siap untuk dilaksanakan dan diberikan kepada masyarakat yang tertarik untuk melakukan konversi,” ujarnya.
Kemudian, setelah mendengarkan penjelasan dari Kepala BBSP, para peserta Forum Bakohumas mengunjungi Bengkel Konversi BBSP KEBTKE untuk melihat proses konversi sepeda motor secara langsung dan mengetahui secara teknis kebutuhan bahan baku konversi sepeda motor listrik.(PBN/RMID) -
DBD di Banjarsari Mengkhawatirkan
LEBAK, BANPOS – Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak kini tengah ‘diserang’ oleh nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk yang mengakibatkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam sebulan terakhir, tercatat sebanyak 7 kasus DBD di Desa Kerta, hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Kepala Desa (Kades) Kerta, Ricki Jaenal Abidin, membenarkan bahwa DBD telah menyerang salah satu RT di desanya, dengan tujuh kasus dan laporan satu orang pasien meninggal dunia.
“Dalam kurun waktu hampir sebulan ini lebih terdapat 7 kasus DBD di wilayah Desa Kerta meliputi wilayah RT 02 RW 01, terdapat 7 kasus. Satu diantaranya meninggal dunia pada Minggu bulan Mei lalu. Kini dua anak sedang dilakukan rawat inap di RSUD Malingping secara intensif,” terang Ricki, Minggu (11/6).
Menurut Kades, pihaknya hanya sebatas memberikan pertolongan dan memfasilitasi ketika ada warga yang sakit dan membawa ke Puskesmas atau ke RSUD. Ricki menuturkan bahwa pihaknya sudah melaporkan kepada Puskesmas untuk meminta pengasapan.
“Untuk terkait fogging, desa cuma sebatas memfasilitasi atau melaporkan, agar dilaksanakannya fogging dikarenakan sudah beberapa warga terjangkit penyakit DBD. Adapun terkait aturan fogging mah itu dari Dinkes,” ujar Kades Kerta.
Dalam hal ini, ia berharap pemerintah melalui Dinas Kesehatan segera berupaya secepatnya untuk memberikan solusi terbaik, agar penyakit DBD yang menyerang warga tidak bertambah, seperti melakukan fogging menyeluruh ke tiap tiap RT.
Sementara, keterangan salah seorang warga Desa Kerta mengatakan, sudah ada beberapa orang yang diduga terkena DBD bahkan ada yang meninggal. Oleh karena itu, warga berharap untuk segera ada pengasapan.
“Betul pak, sudah beberapa anak yang terkena, kami cemas. Jadi kami sebagai warga merasa was-was,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini pengasapan dilakukan hanya sebatas di rumah yang positif DBD saja, tidak menyeluruh.
“Bahkan kemarin fogging sudah dilakukan oleh Puskesmas, cuman gak rata. Kami ingin fogging dilakukan di semua RT supaya semua warga tak khawatir DBD,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Bojongjuruh Kecamatan Banjarsari, Tb Farid Yani, menyebut bahwa fogging sudah dilaksanakan pada 16 Mei 2023 sejauh radius 100 meter. Kata dia, epidemi DBD di pemukiman komplek masjid Desa Kerta, setelah difogging bertambah 3 orang, 1 positif dan 2 suspek.
“Kami dari pihak Puskesmas sudah melaporkan kasus DBD ini ke Dinkes Kabupaten Lebak. Mudah-mudahan semua bisa segera teratasi,” tandasnya. (WDO/DZH)
-
Nelayan Karangantu Beli Solar Pakai Barcode
SERANG, BANPOS – Pembelian bahan bakar minyak subsidi oleh PT. PERTAMINA diwajibkan menggunakan aplikasi QR Code. Pembelian dengan metode tersebut dengan alasan agar penyaluran BBM Subsidi menjadi tepat sasaran.
Tidak terkecuali dengan pembelian BBM Subsidi jenis solar yang dibutuhkan bagi nelayan untuk bahan bakar perahu guna melaut. Berdasarkan pantauan BANPOS di lapangan, banyak Nelayan di Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang membeli solar untuk perahu mereka menggunakan QR Code hanya terima beres dari petugas.
Hal tersebut lantaran keterbatasan para Nelayan dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi smart phone. Para nelayan pun mengaku tidak memiliki kuota bahkan android yang digunakan untuk transaksi.
Karena pembelian solar subsidi harus dengan aplikasi QR Code. Dalam memudahkan Nelayan untuk membeli solar subsidi, pihak Pengawas SPBUN Karangantu pun mensiasatinya dengan mengakomodir pembelian solar subsidi untuk para Nelayan tersebut.
Pengawas SPBUN Karangantu, Sutra mengungkapkan, bahwa sejak ditetapkanya Pembelian bahan bakar minyak subsidi oleh PT. PERTAMINA yang mewajibkan menggunakan aplikasi QR Code membuatnya harus bekerja lebih giat serta teliti. Pasalnya, nelayan banyak yang gagap teknologi (gaptek), dan akhirnya hanya terima beres.
“Alhamdulilah kalau nelayan Karangantu kan semua dikoordinir oleh petugas SPDN-nya, mereka (nelayan-red) tahu beresnya saja. Tapi pihak SPDN ini yang ngerjainya cukup kerepotan. Karena kan harus diinput datanya tiap bulan,” ujarnya, kamis (8/6).
Dirinya menjelaskan, dalam kegiatan transaksi dengan metode tersebut, para nelayan hanya menerima barcodenya saja. Jadi, barcode tersebut hanya seperti bukti transaksi pembelian semata.
“Kalau untuk SPBUN Karangantu yang pegang aplikasi hanya Petugas SPBUN, kalau nelayan cuma nerima barcode, jadi terima bersih terima barcode saja udah,” jelasnya
Hal tersebut dilakukan, lantaran masih banyak nelayan yang belum memiliki Hp Android serta ada juga yang juga tidak memiliki kuota untuk membuka aplikasi tersebut.
“Karena kan tidak semua nelayan punya Hp, ada juga rata-rata Hp-nya pun bukan android. Harapannya, kalau memang penyaluran ini masih berjalan tetap pakai barcode, kalau bisa jangan tiap bulan penginputannya, minimal pertiga bulan, perenam bulan. Jadi, kita juga supaya tidak begitu ribet untuk penginputan datanya,” tandasnya.
Kemudian, salah saorang nelayan yang membeli solar, Lili (41) mengatakan dirinya dalam membeli solar hanya terima beres. Karena menurutnya, kalau dirinya memakai hp sendiri terkendala dengan hp dan juga paket data (kuota internet, red).
“Seharusnya kan memang pakai hp sendiri, tapi kan banyak nelayan juga yang kurang paham. Kita terima jadi saja, biar lebih simpel. Karena kita juga bingung kalau pake hp sendiri, kita juga ada yang nggak punya hp, terus kita juga bingung kalau nggak punya kuota,” katanya. (MG-02/AZM) -
Prodi Teknik Mesin Untirta Latih Guru Aplikasi AutoCAD
Prodi Teknik Mesin Untirta menggelar Workshop dan pelatihan aplikasi Autocad bersama SMK YP Fatahillah 1 Cilegon.
Ketua Jurusan Teknik Mesin Untirta, Dhimas Satria, mengatakan bahwa kegiatan ini dilatar belakangi oleh salah satu tugas utama perguruan tinggi yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni berupa Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Dhimas Satria menambahkan, ia berharap dengan adanya kegiatan itu, Jurusan Teknik Mesin Untirta dapat lebih memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum, dan khususnya pada masyarakat sekitar kampus.
Ketua Pelaksana acara, Syarif Abdullah, mengatakan bahwa pemilihan pelatihan aplikasi AutoCAD merupakan hasil dari observasi dan wawancara langsung dengan pihak sekolah, terkait kebutuhan lulusan SMK di perusahaan atau industri yang mana membutuhkan keahlian salah satunya yaitu drawing softskill berupa aplikasi AutoCAD.
“Ada 24 peserta dari kalangan guru, laboran, dan karyawan atau staff pada SMK Fatahillah 1 Cilegon,” ujarnya, Sabtu (10/6).
Syarif menyampaikan, acara ini berlangsung selama tiga hari dengan harapan peserta bisa memberikan ilmunya kembali kepada siswa yang ada di SMK YP Fatahillah 1 Cilegon.
“Mulai pembukaan dari Kamis, 8 Juni 2023 sampai Sabtu, 10 Juni 2023, di SMK YP Fatahillah 1, Citangkil, Kota Cilegon,” ucapnya.
Mengusung tema ‘Peningkatan Kemampuan dan Kesiapan SMK dalam Menghadapi Ekonomi Global dan Dunia Kerja Melalui Pelatihan Penguatan Drawing Softskill, Syarif menjelaskan acara ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin Untirta.
“Yang diajarkan berupa Aplikasi CAD (Computer- Aided Design), khususnya yaitu software AutoCAD, dimana aplikasi ini dapat menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi. Menurut data tahun 2023, aplikasi AutoCAD merupakan aplikasi yang paling sering digunakan di dunia kerja atau industri. Pemateri kegiatan ini yaitu dari dosen di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Untirta dan beberapa mahasiswa dari asisten laboratorium,” katanya.
Kepala Sekolah SMK YP Fatahillah 1 Cilegon, Ruslan Muhadi, mengucapkan banyak terimakasih kepada Jurusan Teknik Mesin Untirta yang telah memilih sekolahnya sebagai tempat pengabdian masyarakat.
“Nanti setelah ini guru-guru disini akan meningkatkan potensi guru untuk ditransformasi ke siswa di sini. Harapannya di waktu yang sangat singkat ini akan diaplikasikan sebaik mungkin,” tutur Ruslan.
Ruslan menambahkan, mudah-mudahan program dan kerjasama seperti ini terus berjalan untuk meningkatkan kompetensi guru supaya anak didik sudah siap ketika setelah lulus bisa bersaing di dunia industri dan kerja. Sehingga kompetensi dan kualitas guru dan lulusan akan semakin meningkat.
“Semoga selanjutnya bisa dilakukan pelatihan berupa proses manufaktur, pengoprasian mesin CNC, welding atau pengelasan,” tambah Ruslan.
Senada dengan itu, Kadiv P2MP Yayasan Pendidikan, Fatahillah Abdul Aziz, mengungkapkan kegiatan ini disambut dengan baik oleh guru-guru disini sebagai peserta.
“Acara ini sangat menarik antusias peserta dari penyampaian pihak Untirta yang mudah dipahami. Karena ini bukan berbicara profesi saja, tapi pengabdian dari dosen dan mahasiswa ke masyarakat Kota Cilegon. Ini juga merupakan sarana peningkatan mutu guru. Jangan sampai hanya berpikiran setelah lulus langsung bekerja, tetapi harus dibekali materi softskill seperti saat ini,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Nurul Hasan menyampaikan ucapan rasa syukur dan terimakasih yang sangat mendalam dengan adanya dedikasi berupa pelatihan aplikasi AutoCAD yang dicanangkan oleh Teknik Mesin Untirta dan tentunya merupakan ilmu yang bermanfaat. “Semoga pelatihan bisa lebih lama lagi supaya peserta bisa lebih mahir lagi,” katanya. (*) -
Chandra Asri Cegah Sampah Bocor
CILEGON, BANPOS – PT Chandra Asri Petrochemical salah satu industri Petrokimia yang berbasis di Kota Cilegon mendukung inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyelenggarakan Indonesia Coastal Clean Up di Pantai Berok, Anyar perbatasan antara Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, Sabtu, (10/6).
Bersama Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Serang, dan Bank Sampah Digital, agenda Coastal Clean Up dilaksanakan serempak mengikuti rangkaian utama yang diselenggarakan KLHK di Balikpapan.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni.
Aksi bersih yang dilaksanakan di Provinsi Banten dan diikuti lebih dari 250 peserta ini berhasil mencegah 790,75 kilogram sampah bocor ke laut. Peserta yang hadir juga diedukasi mengenai pemilahan sampah sesuai jenisnya sehingga sampah tidak tercampur dan terjaga nilainya.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan dalam kegiatan ini, sebanyak 10 tong sampah juga turut Chandra Asri serahkan kepada masyarakat Pantai Berok untuk mendukung lingkungan yang bersih dan asri.
Selain Coastal Clean Up yang diselenggarakan bersama KLHK ini, Chandra Asri juga telah beberapa kali melakukan acara bersih-bersih pantai. Acara bersama KLHK ini merupakan penyelenggaraan ketiga acara bersih pantai oleh perusahaan bersama dengan masyarakat, pramuka, sekolah adiwiyata, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan lainnya. Selain aksi bersih pantai, Chandra Asri juga turut melakukan penanaman pohon ketapang laut di pesisir pantai sebagai upaya meminimalisir karbon dan mengantisipasi perubahan iklim.
Berdasarkan data United Nations Environment Programme, 80 persen sampah yang berada di lautan berasal dari daratan. Tingginya angka tersebut dikarenakan banyak sampah yang tidak terkumpul dan terpilah dengan baik sehingga ‘bocor’ ke lingkungan. Pengumpulan dan pemilahan menjadi kunci utama dari manajemen sampah yang baik, karena sampah yang terpilah akan terjaga nilai materialnya sehingga mendukung terciptanya proses ekonomi sirkular bagi sampah.
Dikatakan Edi Rivai, Chandra Asri sebagai mitra siap mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi sampah plastik di laut.
“Kami senang dapat menjadi bagian dari kegiatan Coastal Clean Up bersama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Chandra Asri sebagai mitra pertumbuhan mendukung penuh target Indonesia dalam mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada tahun 2025. Kami melakukannya dengan menerapkan ekonomi sirkular bekerja bersama dengan seluruh pemangku kepentingan guna menghadirkan solusi bagi permasalahan sampah plastik di Indonesia,” kata Edi.
Sejak September 2021, Chandra Asri bersama masyarakat Anyar telah menjalankan program SAGARA untuk mengumpulkan sampah di wilayah pesisir dan lingkungan sekitarnya guna mencegah sampah bocor ke laut. Melalui program SAGARA, masyarakat juga diedukasi untuk memilah sampah dari sumbernya dan nelayan diajak untuk mengangkut sampah plastik yang mereka temukan saat melaut.
Kemudian diungkapkan Edi, Chandra Asri bersama dengan masyarakat yang tergabung dalam KSM Sehati Maju Bersama di Serdang, Kota Cilegon mengembangkan fasilitas pengelolaan sampah terintegrasi yang berbasis ekonomi sirkular, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) yang mengelola cacahan plastik low value menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Terhitung hingga akhir tahun 2022, SAGARA telah melibatkan 225 KK (Kepala Keluarga) di Desa Anyar dan menghimpun total 12.415 kilogram sampah, dimana sejumlah 6.453 kilogram adalah sampah plastik. “Di Serang, fasilitas IPST ASARI yang dikelola komunitas Serdang, Serang, telah mengelola 12.825 kg sampah kantong plastik dan mengubahnya menjadi 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI). Chandra Asri juga terus mengimplementasikan program ekonomi sirkular melalui program Aspal Plastik untuk Indonesia Asri. Hingga Desember 2022 sepanjang 78,3 kilometer aspal plastik telah terimplementasi, atau setara dengan mengalihkan 651.726 kilogram sampah plastik dari TPA,” tandasnya.(LUK/PBN)