Penulis: Gina Maslahat

  •  Berprestasi Bidang Pertanian, Tatu Raih Satyalancana Wira Karya

     Berprestasi Bidang Pertanian, Tatu Raih Satyalancana Wira Karya

    SERANG, BANPOS – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kembali menuai prestasi. Kali ini, Ratu Tatu sebagai kepala daerah dinilai sukses menjalankan program bidang pertanian dan menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). 

    Penyerahan satyalancana dilakukan pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). Pada kesempatan tersebut, Ratu Tatu diwakili oleh Asisten Daerah (Asda) III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Serang Ida Nuraida.

    ”Alhamdulillah, Ibu Bupati Serang menerima penghargaan tertinggi bidang pertanian dari Bapak Presiden Jokowi,” kata Ida melalui keterangan tertulisnya yang disiarkan Diskominfosatik Kabupaten Serang, Minggu (11/9)

    Ida memaparkan, penghargaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 29/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satylancana Wira Karya. Dalam uraian Kepres, Ratu Tatu selaku Bupati Serang dinilai berperan aktif dalam bidang pertanian melalui pembentukan Komunitas Penggilingan Padi dan Beras (KPPB).

    Ida menambahkan, Ratu Tatu berhasil menjalin sinergitas dengan multi pihak tenaga ahli, industri dan perbankan serta memberikan dukungan sarana dan prasarana pertanian. “Hal itu telah menunjang program swasembada pangan, stabilitas harga pangan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Serang,” paparnya.

    Sekadar diketahui, proses penilaian satyalancana ini cukup ketat. Tim penilai dari Sekretariat Militer Presiden Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan verifikasi lapangan dan kunjungan ke Pendopo Bupati Serang pada Kamis, 11 Mei 2023. Mereka didampingi tim Kementerian Pertanian yang juga pengusul penghargaan.

    Ratu Tatu diusulkan mendapat penghargaan Presiden karena dinilai sukses meningkatkan pendapatan petani dan swasembada pangan melalui Komunitas Penggilingan Padi dan Beras Mandiri (KPPBM). Dibentuk melalui Keputusan Bupati Serang Nomor 620/Kep.721-Huk-Disperta/2016. 

    Dikonfirmasi terpisah, Tatu mengatakan, KPPBM dibentuk untuk menjawab tantangan pada tahun 2016. “Ketika panen raya, kita surplus gabah, menjadi daerah lumbung pangan. Namun dalam praktiknya, banyak terjadi sistem ijon, persaingan tidak sehat, sehingga merugikan petani,” kata Tatu. 

    KPPBM menghimpun para pengusaha penggilingan padi dan kelompok tani, dan bersama menciptakan brand padi lokal bernama Jaseng (Jawara Serang). “Dalam akses pemasaran, kami bantu untuk masuk ke aparatur sipil negara atau ASN dan ke perusahaan dalam dan laur daerah. Sehingga gabah atau padi yang diproduksi KPPBM, mampu kita serap maksimal,” ujarnya.

    Dalam peningkatan produktivitas pertanian telah tercipta varietas padi Trisakti 01 bersama Profesor Ali Zum Masyar. Varietas ini mampu menciptakan panen hingga 11-12 ton per hektare dari rata-rata 6-7 ton per hektare. “Tujuan akhir program kami adalah petani lebih sejahtera, dan swasembada pangan tercapai maksimal,” kata Tatu. (AZM)

  • Revisi UU ITE Diharap Hapus Pasal Karet

    Revisi UU ITE Diharap Hapus Pasal Karet

    SERANG, BANPOS – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) kini tengah berupaya melakukan revisi atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau biasa dikenal dengan UU ITE.
    Revisi itu perlu dilakukan, lantaran UU ITE menuai banyak kritikan dari berbagai pihak, karena dinilai mengandung banyak sekali pasal karet yang dapat merugikan masyarakat.
    ”Karena banyak pasal-pasal yang dianggap, di antaranya yang ambigu kemudian menjadi istilah orang umum itu jadi pasal karet, gitu. Banyak hal yang atas masukan-masukan dari berbagai pihak dan masyarakat itu sebabnya kita revisi,” ucap anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini saat ditemui di Gedung Pendopo Gubernur Banten pada Jumat (9/6).
    Juwaini menegaskan dalam rencana revisi kali ini, pihaknya ingin memastikan bahwa pasal-pasal yang terkandung di dalam undang-undang tersebut nantinya dapat lebih objektif dalam memutuskan suatu perkara.
    ”Ya sebenarnya jauh lebih objektif lah. Kita ingin undang-undang itu kan dibuat bagaimana pas gitu, mengatur yang tidak terlalu yang sebenarnya masalahnya ringan tapi diberatin gitu. Ada masalahnya berat, tapi diringankan gitulah,” terangnya.
    Ia lantas mencontohkan dalam kasus judi online, bandar dan pemain tidak disamakan dalam penentuan hukumannya.
    ”Kaya tadi masukan dari Kapolda itu bagus tentang judi online. Masa bandar sama orang yang masang sama hukumannya.  Ini contoh aja. Saya kira itu objektif masukan itu,” imbuhnya.
    Saat disinggung perihal pasal 45A tentang ujaran kebencian, yang dalam praktiknya dinilai sebagai pasal karet karena kerap digunakan sebagai alat pembungkaman terhadap pihak-pihak yang dinilai keras mengkritisi kebijakan pemerintah, apakah akan tetap dipertahankan atau justru malah dihapuskan? Jazuli memiliki jawabanya sendiri.
    Menurutnya, masyarakat harus bijak dalam membedakan mana kritik dan ujaran kebencian. Namun ia tidak menutup kemungkinan, jika memang pasal tersebut dianggap sebagai pasal karet maka akan dilakukan revisi terhadap pasal tersebut.
    ”Nah justru itu, jadi kita harus bedakan antara mengkritik dengan ujaran kebencian, ya kan gitu. Di negara Demokrasi kritik itu harus mendapat ruang, jangan sebenarnya orang mengkritik tetapi secara subjektif dia bisa dikriminalisasi. Itu yang tidak kita inginkan,”
    ”Makanya kita revisi, nah itu yang dimaknai pasal karet. Pasal karet itukan bisa berkembang, sebenarnya kesini tapi bisa dikembangin ke sini, Nah itu kita benahi,” jelasnya.
    Selain itu, anggota Fraksi PKS itu pun berani menjamin bahwa pihaknya tidak tengah berencana menciptakan suatu pemerintahan yang diktator lewat revisi Undang-Undang ITE.
    ”Bukan untuk jadi lebih diktator, tidak. Saya kan partai oposisi. Gak mau rakyat dijerat bicara karena Ketua Fraksi kalau ngomong kritik pemerintah juga tidak boleh dijerat,” tegasnya.
    Di samping itu, Jazuli juga mengingatkan kepada masyarakat dalam memberikan kritikan terhadap pemerintah, sepatutnya hal itu dilakukan dengan cara yang santun dan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia.
    ”Karena kritiknya yang penting membangun. Kritiknya itu adalah kritikal yang memberikan solusi alternatif, dengan bahasa-bahasa yang santun lah. Kita inikan negara yang dasarnya Pancasila, adat keTimuran, dan segala macam,” tuturnya.(MG-01/PBN)

  • KORMI Gencarkan Sosialisasi  untuk Kembangkan Organisasi

    KORMI Gencarkan Sosialisasi  untuk Kembangkan Organisasi

    SERANG, BANPOS – Dalam upaya untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait organisasi Komite Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI)  Kabupaten Serang akan menggencarkan Sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Serang.
     
    Ketua Komite Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI)  Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri dirinya mengatakan bahwasannya akan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Serang.

    “Memastikan bakal menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Serang. Sebab, jika tidak adanya upaya untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat maka organisasi yang tidak akan berkembang,” ujarnya, jumat (9/6).

    Dirinya mengaku dalam pelantikan tersebut sengaja mengundang para camat ketua apdesi kecamatan karena menurutnya perlu adanya penyebarluasan informasi ditengah masyarakat agar organisasi yang dipimpinnya berkembang.

    ”Pada agenda pelantikan ini sengaja saya mengundang para camat, ketua apdesi kecamatan merupakan sarana sosialisasi, karena tanpa ada sosialisasi untuk menyebarluaskan informasi di tengah masyarakat maka organisasi ini tidak akan berkembang,” ujarnya.

    Oleh karena itu sambung Entus, Jajaran Pengurus KORMI Kabupaten Serang menggencarkan upaya sosialisasi dengan mengajak bergabung induk olah raga tradisional yang ada di Kabupaten Serang. Tujuannya, untuk bisa bersama-sama memajukan keberadaan olah raga masyarakat yang bersifat rekreasi untuk berhimpun.

    ”Pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat, sehat, bugar bergembira dan bahagia serta sejahtera,”ungkapnya.

    Lebih lanjut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang ini juga mengungkapkan, berkaitan Pelantikan KORMI Kabupaten Serang periode 2019-2024 yang baru dilaksanakan saat ini lantaran adanya pandemi covid-19 dan lain-lain. Meskipun demikian kegiatan KORMI Kabupaten Serang sejak tahun 2019 tidak kosong dan tidak berhenti.

    Dirinya juga mengatakan, instansinya akan mengirimkan delegasi-delegasi guna bisa mewakili Kabupaten Serang dalam ajang Festival  Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas).

    “Kita mengirimkan delegasi-delegasi ke Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) yang di laksanakan di berbagai daerah, termasuk Fornas Tahun 2023 yang akan dilaksanakan di Jawa Barat akan kita kirimkan,” katanya.

    Sedangkan dalam kepengurusan KORMI Kabupaten Serang yang baru dilantik, Entus juga memastikan sudah menghimpun orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap olahraga tradisional di Kabupaten Serang. Pihaknya juga meyakini jajaran KORMI Kabupaten Serang periode 2019-2024 akan bisa memajukan, membina.

    ”Kemudian mengoordinasikan seluruh olahraga masyarakat yang memang tumbuh dari budaya Kabupaten Serang itu sendiri. Yang sudah bergabung ada 8 cabang olahraga,”terangnya.

    Entus berharap dengan keberadaan KORMI Kabupaten Serang yang semakin solid, masyarakat bisa lebih sehat, lebih bugar dan bahagia. Karena KORMI organisasi yang bersifat rekreasi.

    ”Jadi kita membuat suasana masyarakat yang bergembira dalam melakukan aktivitas sehari-hari, melalui kegiatan olah raga tradisional,” harapnya.

    Senada dengan itu, Ketua Umum KORMI Provinsi Banten, Nuraeni mengaku pihaknya meminta kepada Ketua dan Pengurus KORMI Kabupaten Serang untuk bisa mensosialisasikan, mengajak melakukan komunikasi yang baik dengan seluruh elemen. Baik pemerintah daerah, organisasi-organisasi seperti KONI, atau organisasi kemasyarakatan bidang olahraga dan lainnya agar dilakukan pola hubungan yang baik, kordinasi, kolaborasi, sinergitas yang terintegrasi pencapaiannya.

    ”Jadi bagaimana olahraga masyarakat yang ada di Kabupaten Serang yang belum tahu, belum mengenal, dan belum bergabung bisa dinaungi melalui FORMI Kabupaten Serang,” ujarnya.

    Selain itu, Nuraeni juga meminta agar KORMI Kabupaten Serang bisa berpartisipasi pada agenda nasional untuk mengirimkan delegasi para atlet dari berbagai cabor yang ada di Kabupaten Serang yaitu Fornas Tahun 2023 di Jawa Barat.

    ”Harus mengirimkan atlet-atlet terbaiknya untuk mengikuti Fornas 2023,” tandasnya.

    Dalam agenda tersebut, jajaran Pengurus KORMI Kabupaten Serang periode 2019-2024, dilantik oleh Ketua Umum KORMI Provinsi Banten,  Nuraeni.  (MG-02/AZM) 

  • Persita Membangun Chemistry

    Persita Membangun Chemistry

    TANGERANG, BANPOS – Pemusatan latihan Pendekar Cisadane sudah berjalan lebih dari sepekan di Sleman, Yogyakarta dalam menyambut Liga 1 musim 2023/24 yang akan dimulai bulan Juli mendatang.

     

    Kapten Persita, Muhammad Toha mengatakan bahwa pemusatan latihan kali ini berjalan dengan lancar dan diikuti dengan penuh semangat dari para pemain.


    “Alhamdulillah pemusatan latihan ini membuat kondisi saya khususnya semakin meningkat untuk menghadapi musim baru,” ujar Toha yang akan menjalani musim keenamnya di Tangerang.

     

    Toha menambahkan bahwa saat ini chemistry para pemain semakin menunjukan perkembangan yang positif dan terus membaik, entah itu saat berada di dalam maupun di luar lapangan. Ia berharap hal ini bisa terus terjaga saat Persita mengarungi kompetisi Liga 1.


    “Rekan setim menjalani pemusatan latihan dengan penuh semangat. Walau lelah mereka tetap semangat untuk menyelesaikan setiap sesi latihan. Itu sungguh luar biasa, saya berharap chemistry kami semakin membaik,” ujar pemain asal Bontang ini.


    Sementara, pelatih Persita Luis Edmundo mengatakan, setelah dua pekan berlatih, para pemain, termasuk para pemain asing yang baru bergabung telah beradaptasi dengan baik. Terutama Bustos dan juga Rontini, dimana nama pertama sudah pernah membela Persita di musim 2020 lalu.

    “Komposisi pemain asing yang kami miliki musim ini sangat bagus, beberapa pemain asing kami perpanjang kontraknya karena mereka tampil konsisten musim lalu. Mereka sangat profesional saat latihan dan juga di pertandingan, jadi mereka adalah contoh yang baik bagi para pemain muda dan pemain lainnya,” buka Luis.

    Kekompakan tim juga selalu terjaga saat Pendekar menjalani pemusatan latihan di Sleman, Yogyakarta dan menurut Coach Luis itu adalah kunci utama untuk menjalani musim ini. 

    “Mereka semua selalu menjaga kekompakan dalam tim dan itu penting buat saya sebagai pelatih. Para pemain asing yang baru mereka sedang adaptasi dan berjalan dengan baik dan cepat,” ujar Luis.

    Berdasarkan jadwal yang sudah diterima, Persita akan menjalani pekan pertama musim 2023/24 melawan tuan rumah Barito Putera pada 2 Juli 2023 mendatang di Banjarmasin.


    Laga ini akan krusial dan penting bagi Pendekar untuk memutus rekor buruk saat melawan Barito. Dimana pada musim lalu Barito sukses mengalahkan Persita dua kali. Masing-masing dengan skor 3-0 dan 1-0.(ENK)

     

  • Pendamping PKH jadi Petugas Haji, Khusus Tangani Jemaah Lansia

    Pendamping PKH jadi Petugas Haji, Khusus Tangani Jemaah Lansia

    LEBAK, BANPOS – Siti Idoh Mardotillah, seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Warunggunung, terpilih menjadi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.

    Hal itu disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak, Lela Gifty.

    “Iya benar a, dia (Idoh) satu-satunya wakil PKH Lebak yang melayani dan memfasilitasi para Jama’ah disaana (Arab Saudi),” singkatnya.

    Diketahui, Idoh menjadi satu-satunya wakil asal Kabupaten Lebak yang melayani Jama’ah haji di Tanah Suci tersebut.

    “Alhamdulillah suatu kebanggaan tentunya dipercaya oleh Allah melayani tamu Allah disini (Arab Saudi),” ujar Idoh saat dihubungi BANPOS, Minggu (12/6) melalui panggilan telepon.

    Idoh mengatakan, selama lebih dari dua bulan ke depan dirinya ditugaskan menjadi Petugas Haji di sektor Layanan Haji Lansia.

    Terhitung, telah dua pekan dirinya berada di tanah suci. Ia menerangkan, selain melayani Jama’ah Lansia yang kelelahan dan kondisi fisiknya sedang kurang baik, tak jarang dirinya menemukan Jama’ah yang tersesat dari kelompoknya.

    “Mungkin karena faktor usia juga ya, tentu kita mencoba memberikan pelayanan terbaik agar para Jama’ah dapat fokus beribadah. Kadang, karena kita menangani seluruh Jama’ah se-Indonesia jadi ada aja yang pakai bahasa daerah dan saya kebingungan,” terang Idoh.

    Mantan aktivis HMI-MPO Lebak ini pun berpesan kepada seluruh Jama’ah haji khususnya asal Lebak agar senantiasa menjaga diri dan kesehatan terutama pola makan agar tetap bisa bugar dalam pelaksanaan ibadah haji.

    “Karena iklim yang beda juga ya, jadinya kita ga bisa sembarangan konsumsi makanan. Semoga kita sama-sama bisa berkah dalam beribadah haji,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Kontingen Lebak Ikut Penas KTNA

    Kontingen Lebak Ikut Penas KTNA

    PEKAN Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia merupakan ajang berkumpul dan bersilaturahmi bagi para kontak tani, nelayan dan petani hutan. Pada kegiatan tersebut, berbagai petani dan nelayan dari seluruh daerah di Indonesia berkumpul dan saling memamerkan hasil pencapaiannya.

    Diketahui, Penas KTNA XVI tahun 2023 akan berlangsung di Kota Padang sejak 10 hingga 15 Juni. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Lebak ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

    Pada Kamis malam (8/6), Kontingen KTNA asal Kabupaten Lebak resmi dilepas oleh Bupati Lebak di Aula Tajur. Ketua KTNA Lebak, Ferdi Saepulloh, mengatakan bahwa terdapat 84 peserta yang akan mengikuti Penas KTNA di Kota Padang.

    Ia memaparkan, sebagai organisasi independen yang berorientasi pada aktivitas sosial di sektor agrikultur yang berbasis agribisnis, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Lebak senantiasa membantu Pemkab Lebak dalam memastikan ketersediaan pangan yang ada di Kabupaten Lebak.

    “Diharapkan teman-teman banyak belajar dan menimba ilmu, selain itu juga bisa mencari mitra bisnis karena ini pertemuan dengan KTNA se-Indonesia, semoga program kita ada yang menarik perhatian mereka sehingga terjadi jalinan kerja sama,” ujar Ferdi.

    Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengatakan, Kabupaten Lebak adalah daerah terluas yang ada di Provinsi Banten dengan potensi pertanian yang besar. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lebak menaruh perhatian lebih pada sektor pertanian.

    Iti berpesan kepada seluruh peserta untuk memperluas jejaring dengan petani, peternak dan nelayan dari seluruh Indonesia.

    “Ikuti seluruh rangkaian kegiatan Penas XVI di Kota Padang sebaik-baiknya dengan membawa bakat dan kemampuan terbaik dari masing-masing kita membawa nama baik Kabupaten Lebak, nama baik Provinsi Banten demi kejayaan di tingkat Nasional, serta jaga kesehatan selama mengikuti Penas,” singkatnya. (MYU/DZH)

  • Tampung Aspirasi Kawan Industri Dan Pecinta Bola, ASC Gelar Liga Bola Antar Perusahaan

    Tampung Aspirasi Kawan Industri Dan Pecinta Bola, ASC Gelar Liga Bola Antar Perusahaan

    DALAM rangka menampung aspirasi dari kawan-kawan industri dan pecinta sepak bola, Agung Sport Centre (ASC) menggelar kegiatan liga sepak bola antar perusahaan.

    Dalam kegiatan tersebut, ASC Berkolaborasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Banten. Kegiatan liga sepak bola antar perusahaan itu digelar dengan memperebutkan piala Wadirkrimsus (Wakil Direktur Kriminal Khusus).

    Ketua panitia liga yang juga owner Agung Sport, Agung Kurniawan menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat, baik peserta, panitia, sponsorship, TNI-Polri, dan masyarakat setempat yang telah ikut untuk mesukseskan kegiatan tersebut.

    “Mudah-mudahan bisa menjadi suatu wadah silaturahmi dengan olahraga khususnya bersama Wadirkrimsus, dan ini juga menandakan bahwasanya perusahaan juga cinta sepak bola menjadi dan dengan liga ini semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya, minggu (11/6).

    Agung menjelaskan, dalam agenda Agung Sport Centre tersebut konsep dari liga perusahaan sudah dibuat sejak Februari dan merupakan suatu agenda dari Agung Sport Centre.

    “Sampai akhirnya, kami diskusi dengan Wadirkrimsus Bapak Sigit Haryono, lahirlah kolaborasi dengan kegiatan liga perusahaan yang menghadirkan piala Wadirkrimsus,” jelasnya.

    Dirinya juga mengatakan dari kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Adam Alis Arena tersebut, pihaknya juga berencana akan melaksanakan piala bergilir setiap tahunnya.

    Sementara itu, Wadirkrimsus Polda Banten,  AKBP Sigit Haryono yang membuka acara liga perusahaan piala Wadirkrimsus menyampaikan, kegiatan terselenggara atas keinginan dari kawan-kawan industri khususnya pegiat sepak bola.

    “Maksud diadakannya piala Wadirkrimusus ini asalnya dari teman-teman di Perusahaan. Mereka ingin silaturahmi biar ada momen supaya bisa kumpul bersama. Sampai akhirnya, Pak Agung diskusi dengan saya, menyampaikan apa yang diinginkan teman-teman, dari mereka mengusulkan untuk melaksanakan kegiatan liga sepakbola dan sepakat untuk olahraga bersama. Konsepnya biar seru dan agak menarik, dibungkus dengan piala, hadiah, sehingga menjadi piala Wadirkrimsus,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Sigit menambahkan, sesuai commander wish Kapolda Banten, Irjen Pol Dr Rudy Heriyanto untuk menyamakan persepsi serta langkah Program Kerja Polda Banten ke depan terkait pelaksanaan tugas Kepolisian dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, maka untuk menjaga itu semua perlu dibuat suatu kegiatan untuk menjaga silaturahmi.

    “Dengan jargon Pendekar Banten, Kapolda Banten Irjen Pol Dr Rudy Heriyanto menyampaikan bahwa personel Polda Banten, harus jadi Polisi yang Empati, mengayomi dekat dengan rakyat, mengandung makna merajut keberagaman merawat kebhinekaan. Sosok Pendekar Banten ini, harus ada di semua Personel Polda Banten dan Polres jajaran, kita harus memiliki komitmen bersama untuk menjadi Polisi yang Empati, mengayomi dan dekat dengan rakyat Banten (Pendekar Banten),” ujarnya

    Sigit juga mengatakan, kegiatan tersebut juga diselenggarakan dalam rangka menyambung euforia kemenangan Timnas di Sea Games kemarin.

    “Selain itu, dari kemenganan Timnas di Sea Games, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa revolusi mental bisa diawali dari sepakbola,” tandasnya. (MG-02/AZM) 

  • Masih Ada Kawasan Kumuh, Helldy Datangi Kemen PUPR

    Masih Ada Kawasan Kumuh, Helldy Datangi Kemen PUPR

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon tengah serius menangani kawasan kumuh di Kota Baja. Hal itu dapat terlihat dari dilakukannya beberapa program penanganan kawasan kumuh dengan melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar target penyelesaian kawasan kumuh bisa tercapai dengan baik. Demikian terungkap pada acara Sosialisasi Penanganan Kawasan Kumuh Terpadu di Kota Cilegon di Aula Setda II Kota Cilegon, Jumat (9/6).
    “Pemerintah Kota Cilegon sangat peduli atas kesehatan masyarakat, yang salah satu faktor kesehatan dari bidang perumahan dan permukiman itu ada di beberapa wilayah yang masuk dalam kawasan kumuh,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin usai sosialisasi, Jumat (9/6).
    Melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim), tambah Maman, Pemkot Cilegon tengah berupaya mengarahkan semua alokasi penanganan untuk kawasan kumuh di Kota Cilegon.
    “Sebetulnya kita ini sedang mengingatkan teman-teman OPD yang lainnya untuk mengarah semua alokasi penanganan terhadap beberapa kawasan yang masih kumuh. Dalam kurun waktu 4 tahun ini kita sudah baik,” tambahnya.
    Dalam hal ini, Maman  berharap, sosialisasi tersebut dapat menjadi salah satu langkah penyelesaian penanganan kawasan kumuh di Kota Cilegon.
    “Kita harus serang (Bekerja bersama-red), kita harus selesaikan penanganan kawasan kumuh ini. Dengan diserang oleh seluruh OPD, termasuk kecamatan dan kelurahan, maka kita dapat konsentrasi dalam mengurangi dan menangani kawasan kumuh di Kota Cilegon,” jelasnya.
    Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Kota Cilegon M Ridwan mengatakan, Kota Cilegon masih memiliki permasalahan kawasan kumuh di beberapa wilayah.
    “Kota Cilegon sebagai Kota industri, perdagangan dan jasa mempunyai beberapa permasalahan, diantaranya terdapat kawasan kumuh yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan dan kelurahan,” katanya.
    Diterangkan Ridwan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor : 600/Kep/304/DPU/2016, terdapat 60 hektar kawasan kumuh di Kota Cilegon.
    “Kemudian pada tahun 2020 diperbaharui dengan SK Wali Kota Nomor : 600/Kep/304-Disperkim/2020 tersisa 37,6 hektar,” jelasnya.
    Ridwan berharap, sosialisasi penanganan kawasan kumuh terpadu dapat memberikan pemahaman terkait persoalan kawasan kumuh di Kota Cilegon.
    “Saya berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman dan bermanfaat bagi kita semua dalam mengatasi permasalahan kawasan kumuh di Kota Cilegon,” harapnya.
    Kemudian berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perkim Kota Cilegon ada 12 titik kumuh di Kota Baja. Diantaranya, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan dan Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil.
    Ridwan mengatakan, dari 8 kecamatan di Cilegon,  Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Grogol tergolong paling kumuh. Untuk Kecamatan Pulomerak yang masih kumuh seluas 14 hektar sedangkan Kecamatan Grogol 6 hektar. “Tertinggi wilayah Pulomerak dan Grogol,” kata Ridwan.
    Terkait adanya penyusutan angka kekumuhan ini, karena sudah terbantu dengan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama ini. Seperti adanya program DPW-Kel, pembangunan paving blok dan pembangunan TPT (Tembok Penahan Tanah).
    “Dengan pembangunan yang dikerjakan di lingkungan ini, akhirnya mengurangi indeks kekumuhan di Cilegon. Untuk mengurangi angka kekumuhan di Cilegon, tentu membutuhkan keterpaduan anggaran, keterpaduan perencanaan, keterpaduan anggaran dan keterpaduan penanganan,” jelasnya.
    Upaya yang dilakukan Dinas Perkim Cilegon, untuk menekan angka kekumuhan tersebut, pihaknya hanya melakukan perbaikan jalan lingkungan dan drainase lingkungan.
    “Dalam persoalan ini, tentu bukan hanya tanggung jawab kami (Dinas Perkim). Melainkan tugas seluruh stakeholder. Mulai dari Dinkes Cilegon yang menyelesaikan masalah sanitasi san dinsos persoalan rutilahu,” paparnya.
    Dikatakan Ridwan, faktor suatu wilayah kumuh, dilihat dari tingkat kepadatan suatu lingkungan dan ketidakteraturan bangunan rumah serta adanya bangunan diatas saluran air dan di jalan jalur kereta api.
    “Jadi kumuh itu ada yang sudah lama dan muncul kumuh baru. Contoh kumuh baru, adanya bangunan diatas saluran air dan di jalan jalur kereta api. Untuk anggaran, saya belum tahu detail APBD Cilegon untuk menyelesaikan persoalan kekumuhan ini,” jelasnya.
    Terkait upaya mengurangi angka kekumuhan di Cilegon, sambung Ridwan, pihaknya menargetkan dapat menyelesaikan dan menuntaskan kawasan kategori kumuh 5 hektar pada tahun ini. “Berharap 5 persen ini bisa tuntas di 2023,” tutupnya.
    Sementara itu, menindaklanjuti hal tersebut, Walikota Cilegon Helldy Agustian kembali menyambangi Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
    Ia didampingi sejumlah pejabat Plt Asisten Daerah (Asda) II Ahmad Aziz Setia Ade Putra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sabri Mahyudi dan Kepala Dinas Kominfo Agus Zulkarnain, Plt Kepala Dinas PUTR Kota Cilegon Heri Suheri, serta beberapa pejabat teknis lainnya.
    Pertama, Helldy dan rombongan langsung ke gedung Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Ia menyampaikan beberapa program yang diharapkan bisa bersinergi. Mulai soal kebutuhan air baku dari bendungan, sanitasi, kawasan kumuh dan juga pengolahan lumpur tinja.
    Setelah itu, rombongan Walikota juga ke Direktorat Jenderal Bina Marga, Helldy secara khusus datang untuk menyampaikan terima kasih karena Pemkot Cilegon mendapatkan anggaran Rp112 miliar untuk memperbaiki Jalan Lingkar Selatan (JLS).
    “Kami juga ingin jika jalan kota lainnya bisa dibangun lewat anggaran pusat,” harapnya.
    Gencarnya Walikota mencari pembiayaan pembangunan dari pusat bukan tanpa alasan. Itu semua karena APBD diprioritaskan untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM), seperti Rp120 miliar untuk beasiswa full sarjana sebanyak 5 ribu mahasiswa se-Cilegon.
    “Jadi memang kami datang untuk menyampaikan beberapa program yang diharapkan bisa bersama disinergikan antara pemerintah pusat dan daerah,” katanya.
    Disisi lain, Helldy juga datang ingin mematangkan program soal pembangunan pengelolaan sampah dari bank dunia senilai Rp120 miliar lebih.
    “Harapannya ini bisa dilakukan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman, sebelum adanya pekerjaan sambil paralel terus menyempurnakan dokumen dan ketentuan yang dibutuhkan,” katanya.
    Untuk kawasan kumuh, Helldy juga mengharapkan bisa bersinergi dengan pengentasan kawasan kumuh di Kota Cilegon seluas 37 hektar yang tersebar di sejumlah titik. Hal itu, papar Helldy, butuh sinergis dari kementerian.
    Program selanjutnya, jelas Helldy yakni air baku, dimana Kota Cilegon melalui Perumda Cilegon Mandiri masih terbatas mendapatkan kuota air baku sehingga hingga kini hanya mampu memfasilitasi 20 persen warga.
    “Untuk itu, diharapkan ada kebijakan untuk bisa meningkatkan kapasitasnya untuk Kota Cilegon,” kata dia.
    Pihaknya berharap adanya bantuan dan sinergitas untuk pembangunan jalan tingkat kota yang bisa dialokasikan kembali untuk Kota Cilegon. “Tadi juga sudah koordinasi, ternyata bisa juga untuk jalan kota. Nanti ini akan ditindaklanjuti secara serius agar ada alokasi dari pusat,” jelasnya.
    Sementara itu, Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Tanozisochi Lase menyampaikan, ada dua media yang bisa dilakukan untuk mensinergikan program Kemen PUPR dengan pemerintah daerah.
    Misalnya, pertama medianya lewat rencana induk, dimana itu menjadi jembatan untuk bisa dimohonkan kepada Kemen PUPR. “Perencanaan itu dari Pemkot dulu, misalnya rencana induk air minum, air limbah dan lainnya sebab jangan sampai kaki bantu malah tidak menyelesaikan masalah,” ujarnya.
    Media selanjutnya, yakni Kemen PUPR punya balai atau satuan kerja  (Satker) di setiap daerah. Artinya bisa masuk dalam perencanaan melalui balai. “Kami punya balai dan tugasnya menyusun program cipta karya urutannya dari program kota nanti didampingi, mana yang menjadi prioritas jadi semacam program jangka menengah,” katanya.
    Sedangkan, Ditjen Bina Marga Hedy Rahadian menyampaikan, jika pihaknya siap untuk terus mendorong pembangunan di daerah termasuk Kota Cilegon. Bukan saja soal JLS, tapi juga jalan kota bisa diajukan sepanjang secara spesifikasi besar.
    “Bisa tinggal nanti koordinasi, dan tentu ada mekanismenya untuk input dahulu dalam sistem, baru nanti akan dialokasikan jika jadi prioritas dan memenuhi ketentuan,” paparnya.(LUK/PBN)

  • Pengusaha Minta Izin Impor Bawang Dipermudah

    Pengusaha Minta Izin Impor Bawang Dipermudah

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Pengusaha Bawang Putih dan Umbi Indonesia (Pusbarindo), Antonius Reinhard mengatakan pihaknya mendukung Pemerintah menstabilkan harga bawang putih di pasaran. Salah satunya, dengan cara melakukan operasi pasar yang dilakukan bersama Pemerintah.
    “Ini demi membantu masyarakat agar mendapatkan harga yang lebih baik,” ujar Anton, melalui keterangan tertulis, Minggu (11/6).
    Sebagai organisasi perkumpulan pengusaha, Anton menangkap pihaknya mendapatkan sejumlah aspirasi. Di antaranya, berupa keluhan para pelaku pasar bawang putih yang sulit mendapatkan izin impor.
    Diamininya, pelaku usaha bawang putih dalam satu dua tahun ini sulit mendapatkan Surat Perizinan Impor (SPI) dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).
    Ihwal ini, pihaknya telah menyurati Kementerian Perdagangan namun belum mendapatkan respon.
    “Karena sulitnya mendapatkan izin walaupun sesuai Permendag itu lima hari kerja otomatis terbit. Kami mendengar keluhan dari pelaku usaha yang belum terbit, menyurati kementerian terkait yaitu Kemendag 1-2 kali tetapi memang masih sibuk dengan yang lain dan belum merespon dari mereka,” katanya.
    Oleh karena itu, Pusbarindo berharap Pemerintah bisa membantu mengatasi keluhan-keluhan yang dialami oleh para pelaku usaha. Sebab, lanjut Anton, bawang putih termasuk penyumbang inflasi 0,02 persen.
    “Kami tetap meminta kepada Pemerintah untuk membantu kami dan kami terus melakukan beberapa kali FGD dengan Pemerintah seperti Bank Indonesia, karena mungkin ini juga sudah lampu kuning karena bawang putih sudah memberi inflasi 0,02 persen,” jelasnya.
    Demi mengurai persoalan ini, Pusbarindo juga melakukan diskusi publik atau FGD dengan pihak terkait. Di antaranya, Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Ombudsman.
    Harapannya, sejumlah supaya tersebut dapat mengeluarkan izin impor. Untuk diketahui, pernyataan ini juga disampaikan Anton di acara FGD yang diselenggarakan HMC di Jakarta, Jumat (9/6).(PBN/RMID)

  • Bebani APBD, Perencanaan BIS Tidak Matang

    Bebani APBD, Perencanaan BIS Tidak Matang

    SERANG, BANPOS – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Banten Gembong Rudiansyah Sumedi, mendorong Pemprov Banten untuk segera menunjuk pihak ketiga terkait pengelolaan stadion Banten International Stadium (BIS).
    Karena menurutnya, jika tidak demikian, maka Pemprov Banten akan kesulitan untuk melakukan pengelolaan terhadap stadion tersebut. Apalagi dalam perencanaan BIS tersebut ternyata tidak mempertimbangkan beban APBD yang akan ditanggung karena terburu-buru pelaksanaanya.
    Sementara selama ini, stadion BIS belum mampu memberikan pemasukan pendapatan bagi kas daerah Provinsi Banten.
    ”Konsekuensi logis kita buat stadion berstandar internasional ini memang praktis biaya pemeliharaan juga cukup tinggi.  Apalagi yang selama ini berapa? Rp700 jutaan itu luar biasa. Sehingga memang dari awal saya sering mendorong agar segera gandeng pihak ketiga,”
    ”Supaya apa? Supaya jangan sampai Pemprov yang sudah dibebani untuk membangun stadion, harus juga dibebani dengan biaya pemeliharaan. Kan kalau kita sudah menggandeng pihak ketiga kan enak tuh, udah pemeliharaan urusan mereka,” ujarnya.
    Dengan adanya pihak ketiga yang berminat menjadi pengelola, Gembong berharap roda perekonomian di wilayah sekitar stadion tersebut dapat berputar serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
    ”Ya jadi memang ketika di situ sudah ada yang masuk di situ, kemudian membuat event-event, saya pikir itu akan banyak orang ke situ. Termasuk dari pengusaha-pengusaha lain juga mungkin akan masuk ke situ, kan bisa dia sebagai pengelola, mungkin dia membuat kebijakan apa tenant-tenant yang di situ bisa ditarikan biaya sewa segala macam kan supaya ada perputaran,” jelasnya.
    Namun di samping itu dengan kondisi yang ada, Gembong menyadari betul bahwa menunjuk pihak ketiga untuk mau menjadi pengelola BIS memang bukanlah pekerjaan mudah. Hal itu dikarenakan secara lokasi stadion BIS tidak begitu menguntungkan.
    Akan tetapi meski begitu Gembong merasa yakin, jika ada pihak ketiga yang berminat untuk menjadi pengelola, maka bukan tidak mungkin stadion BIS nantinya dapat menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di sana.
    ”Memang kan kalau melihat posisi stadion yang agak menjorok, gak strategis gitu ya, itu yang menjadi kendala. Tapi saya yakin kalau di situ ada grup sepak bola yang profesional, kemudian bisa mengelola ini, saya pikir ya akan ramai gitu di sana,” terangnya.
    Namun sekali lagi, Gembong menyadari betul bahwa menarik minat pihak lain agar mau menjadi pihak ketiga untuk bekerjasama dalam hal pengelolaan bukanlah perkara yang mudah.
    Oleh karenanya, ia mengkritisi langkah Pemprov Banten diawal yang dinilai nya terlalu terburu-buru dan tidak berpikir panjang dalam merencanakan suatu pembangunan, termasuk stadion Banten International Stadium.
    ”Ini memang, sekali lagi bukan pekerjaan yang mudah. Tapi mustinya, Pemprov itu berpikir panjang ketika akan membangun stadion sudah harus disiapkan kira-kira siapa nih pengelolanya?,” imbuhnya.
    Maka dari itu, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Banten itu mendesak Pemprov Banten untuk segera membuka stadion tersebut, agar fasilitas tersebut dapat segera digunakan serta mampu menarik minat masyarakat secara luas.
    ”Sebetulnya salah satu upaya yang bisa itu, stadion itu segera dibuka untuk masyarakat datang ke sana, ya minimal untuk olahraga gitu, jalan pagi di luar stadion. Supaya masyarakat juga ada keterikatan dengan stadion di situ. Minimal ramai masyarakat tahu tuh ada stadion di situ, kan sekarang yang tahu paling hanya orang-orang di situ aja,” tandasnya.(MG-01/PBN)