Penulis: Gina Maslahat

  • Empat Titik Jalan Provinsi Longsor

    Empat Titik Jalan Provinsi Longsor

    SERANG, BANPOS – Sebanyak empat titik ruas jalan di Kabupaten Lebak terjadi longsor.  Lokasi tersebut berada titik Ciparay-Cikumpay.

     

    Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan kemarin mengungkapkan, Ruas Jalan Ciparay-Cikumpay dengan panjang ruas 24,9 kilometer. Saat ini terdapat 4 titik longsor.

     

    Ruas jalan Ciparay-Cikumpay merupakan penggerak perekonomian masyarakat terutama sektor pariwisata. Menjadi jalan alternatif wisatawan dari Ibu Kota dan Jawa Barat menuju Pantai Sawarna, Bagedur, dan Bayah.

     

    “Jalan ini termasuk ke dalam 13 ruas jalan baru dengan peningkatan status dari semula kewenangan Kabupaten/Kota ke Provinsi Banten pada Maret 2023 lalu,” ungkap Arlan usai meninjau Ruas Jalan Ciparay-Cikumpay, Selasa (6/6).

     

    “Sesuai arahan prioritas bapak Pj gubernur, secepatnya akan kita lakukan perbaikan agar jumlah wisatawan meningkat terutama dari Ibu Kota dan Jawa Barat,” tambahnya.

     

    Dijelaskan Arlan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Banten tahun 2023 Nomor 620/Kep.16-Huk/2023 tentang Penetapan Status, Fungsi, dan Kelas Jalan Provinsi Banten dan Penetapan Fungsi Ruas Jalan Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Banten di Ruas Arteri Primer dan Kolektor Primer. Saat ini jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten bertambah 13 ruas atau sepanjang 94,97 Km.

     

    “Jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten per Maret 2023 kemarin keseluruhan dalam kondisi mantap dengan 91,45 persen atau 783,684 km,” katanya.

     

    “Jadi secara keseluruhan 91 persen jalan mantap. Tinggal 9 persen lagi PR kita. Memang itu sebagian besar eks jalan Kabupaten/Kota yang naik statusnya. Ada sekitar 73 km yang masih kondisinya rusak ringan dan berat,” paparnya.

     

    Arlan berharap, dengan adanya peralihan kewenangan status jalan oleh Provinsi Banten, dapat menjadikan pembangunan infrastruktur di Banten lebih baik dan merata.

     

    Untuk diketahui, 13 ruas jalan tersebut diantaranya, Kabupaten Lebak (Ciparay-Cikumpay, Gunung Luhur-Cipulus, Cibadak-Padasuka, dan Beyeh-Simpang). Kabupaten Pandeglang (Cimaying-Jiput, Sumur-Taman Jaya-Ujung Jaya). Kabupaten Serang dan Kota Serang (Warung Selikur-Pamanuk, Cikande-Garut-Kopo, Baros-Petir, Gunungsari-Tanjung, Jalan Bhayangkara, Nyapah-Silebu-Sentul dan Banten). (RUS/AZM)

     

  • Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang Dilanjutkan

    Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang Dilanjutkan

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang bekerjasama dengan PT Telkom bersama Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) Banten serta komunitas Forum Pelestari Terumbu Karang (FPTK) Banten melanjutkan Gerakan Rehabilitasi Terumbu Karang (GRTK).

    Kegiatan tersebut merupakan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang diluncurkan oleh PT Telkom untuk melanjutkan GRTK yang telah berjalan sejak tahun 2021 lalu.

    General Manager PT Telkom Ritel Banten, R. Adam mengatakan, launching program TJSL ini merupakan tahun ketiga yang dilaksanakan di Kampung Nelayan Cipanon, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Program TJSL melalui GRTK ini merupakan gerakan sosial PT Telkom dalam upaya pelestarian lingkungan.

    “Dalam GRTK tahun 2023 kali ini, kami dari PT Telkom melalui Program TJSL telah menyiapkan 770 rak jaring laba-laba sebagai media tanam terumbu karang yang rencananya akan ditebar secara berkala selama satu tahun di perairan Pulau Liwungan. Dimana dari total 770 rak jaring laba-laba itu, akan ditanami transplantasi bibit terumbu karang sebanyak 13.860 fragmen karang,” kata R. Adam, Rabu (7/6).

    Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, GRTK yang dilaksanakan oleh PT Telkom dan LAZ Harfa ini merupakan kegiatan yang sangat positif bagi kelestarian hayati bawah laut, disamping dapat mengembalikan kondisi terumbu karang yang rusak, juga dapat menambah keanekaragaman hayati, serta terciptanya tempat berlindung bagi berbagai biota laut.

    “Saya sangat apresiasi dengan diluncurkannya program TJSL PT Telkom ini, dengan melakukan GRTK secara konsisten selama tiga tahun di wilayah perairan Kabupaten Pandeglang, atau di perairan Pulau Badul dan Liwungan. Semoga program yang saya nilai cukup baik dan positif ini, bisa ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain, sehingga tercipta lingkungan laut yang sehat, dan kembalinya keanekaragaman hayati yang sempat rusak karena ulah manusia dan faktor alam,” katanya.

    Direktur Utama Yayasan Laz Harfa, Abdul Rofur mengucapkan rasa terima kasihnya pada PT Telkom yang telah memberi kepercayaan penuh pada lembaganya, untuk melaksanakan GRTK selama tiga tahun berturut-turut. Dan besar harapannya, GRTK yang dinilai sangat besar manfaatnya ini bisa terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

    “Kami dari Yayasan Laz Harfa, mengucapkan terimakasih atas kepercayaan PT Telkom pada kami selama ini. Dimana PT Telkom sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi, ternyata sangat konsen dan peduli pada lingkungan, sehingga GRTK ini bisa terlaksana secara berkelanjutan, dari mulai tahun 2021 hingga tahun 2023 ini. Dan semoga ini tidak menjadi program terakhirnya PT Telkom,” katanya.

    Koordinator FPTK Banten, Nurwarta Wiguna yang juga sebagai pelaksana lapangan GRTK dari Program TJSL PT Telkom dengan Laz Harfa mengatakan, rak jaring laba-laba yang menjadi media tanam bibit terumbu karang, telah tersebar selama tahun 2021 hingga akhir 2022 di sekitar Pulau Badul dan Liwungan, yakni sebanyak 850 rak jaring laba-laba.

    “Tahun pertama GRTK dari Program TJSL PT Telkom, yakni di tahun 2021, kita telah tebar sebanyak 350 rak jaring laba-laba di Pulau Badul, Sumur. Sedangkan di tahun kedua (2022), kita kembali tebar 500 rak jaring laba laba di Badul dan Luwungan. Tahun ini (2023) kita kembali dipercaya untuk menebar 770 rak jaring laba-laba di sekitar Pulau Liwungan,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Timnas Senior, Pemain Belum Lengkap

    Timnas Senior, Pemain Belum Lengkap

    _CORNER_

    HINGGA hari ketiga pemusatan latihan di Surabaya, baru 15 pemain yang datang. Kondisi ini membuat manager timnas Sumardji kecewa. Sumardji berharap klub segera melepas pemain sehingga bisa berkumpul bersama-sama di Surabaya. 

    “Saya sampaikan di sini, ada dua pemain Persija yang masih ditahan. Semestinya Witan Sulaeman dan Rizky Ridho ada di sini karena tidak ada kegiatan di klub. Mohonlah mengerti karena kami juga menginginkan adanya chemistry antar pemain. Komunikasi timnas dan klub jangan seperti ini lagi,” jelasnya.

    Sumardji menekankan pentingnya jiwa nasionalisme untuk memenuhi panggil tim nasional. “Semua ini demi bangsa dan negara. Jadi saya mohon pengertiannya. Ini dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.

    Saat ini baru 15 pemain yang datang dari 26 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong. Mereka adalah Sandy Walsh, Andy Setyo, Rafael Struick, Ivar Jenner, Syahrul Trisna, Dendy Sulistyawan, Fachruddin Aryanto, Dimas Drajad, Stefano Lilipaly, Ernando Ari, Marselino Ferdinan, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Marc Klok, Edo Febriansyah.

    Selain dua pemain Persija, masih ada tiga pemain PSM Makassar, yakni Reza Arya Pratama, Yacob Sayuri, Yance Sayuri dan beberapa pemain yang bermain di luar negeri.

    Khusus untuk pemain PSM Makassar, PSSI bisa memaklumi karena mereka sedang menjalani babak play-off AFC Champions League melawan Bali United dengan sistem home and away.

    Sumardji mengatakan pemain akan full team pada tanggal 12 Juni atau 2 hari jelang FIFA matchday digelar antara Indonesia dan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

    Sebab, pemain yang bermain di luar negeri Seperti Jordi Amat, Saddil Ramdani (Malaysia), Pratama Arhan (Jepang), Shayne Pattynama (Norwegia), Asnawi Mangkualam (Korsel) masih memperkuat klubnya masing-masing hingga tanggal 10-11 Juni. Sedangkan Elkan Baggott baru akan tiba di Surabaya besok, Kamis (8/6).(ENK)

    [contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]

  • Masyarakat Lebih Nikmati Sistem Pemilu Terbuka

    Masyarakat Lebih Nikmati Sistem Pemilu Terbuka

    SERANG, BANPOS – Guru Besar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Suwaib Amiruddin menyatakan bahwa wacana Pemilu 2024 yang akan menggunakan sistem proporsional tertutup tidak menguntungkan masyarakat.
    “Berkaitan dengan tertutup atau terbuka, sebenarnya masyarakat sedang menikmati dengan sistem pemilu terbuka,” katanya, Rabu (7/6).
    Dirinya juga menyampaikan kalau pendekatan dalam pemilu bukan interaksi yang dilakukan antara masyarakat dengan partainya. Akan tetapi kedekatan antara masyarakat dengan calon.
    “Karena masyarakat memiliki kedekatan secara langsung dengan calon, bagaimanapun juga bukan partai yang berinteraksi dengan calon, akan tetapi yang berinteraksi iyalah calon dengan masyarakat,” ujarnya.
    Suwaib yang merupakan seorang Sosiolog dari Untirta tersebut menilai, bahwa bukan pembenahan sistem tertutup atau terbuka yang perlu dibenahi. Akan tetapi, yang perlu untuk dibenahi ialah mereka yang hendak mencalonkan diri harus memiliki kualitas, integritas dan memiliki komitmen yang tinggi untuk pada masyarakat.
    “Calon-calon yang akan terlibat dalam pemilu 2024 harus betul-betul memiliki pengalaman dalam menata sistem pemerintahan, memiliki kemampuan berfikir serta dapat menganalisis tentang pemerintahan,” ucapnya.
    Ia juga mengungkapkan, seorang yang mencalonkan diri dalam pemilu haruslah mereka yang bisa membaca dinamika dalam masyarakat.
    “Calon legislatif harus memiliki kemampuan secara intelektual dan analisis sesuai dengan bidang, karena bagaimanapun juga dalam anggota legislatif harus memiliki kemampuan situasi membaca dinamika masyarakat jadi itu yang harus kita dorong,” ungkapnya.
    Suwaib mengaku, terkait dengan sistem pemilu, seharusnya tidak perlu adanya suatu perdebatan. Pasalnya, sistem yang saat ini berjalan (sistem terbuka) dinilai sudah berjalan baik.
    “Kalau misalnya kita lihat hari ini masyarakat sudah merasa sistem terbuka sudah berjalan dengan baik sudah berjalan dengan proporsinya, seharusnya tidak perlu diperdebatkan dengan sistem yang sudah berjalan saat ini,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Dinsos Kota Serang Kewalahan Tangani PMKS

    Dinsos Kota Serang Kewalahan Tangani PMKS

    SERANG, BANPOS – Semakin banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Serang yang berkeliaran di jalan-jalan Kota Serang, membuat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang mengaku kewalahan untuk menangani hal tersebut.
    Hal itu terjadi karena minimnya anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Kota Serang untuk penanganan PMKS. Akibatnya, para PMKS yang sudah pernah diberikan teguran pun kembali turun ke jalanan di Kota Serang, serta melakukan aktivitas meminta-minta atau mengemisnya lagi.
    Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Toyalis mengaku bahwa instansinya telah melakukan pendampingan mulai dari asesmen, hingga pemberian bantuan kepada PMKS. Akan tetapi, hingga kini masih belum ada perubahan yang ditunjukkan.
    “Sebelumnya, kita sudah pernah melakukan asesmen terhadap PMKS di Kota Serang, bahkan sudah diberikan surat teguran untuk tidak meminta-minta lagi di jalan, akan tetapi mereka malah kembali lagi ke jalan,” ujarnya, senin (5/6)
    Dirinya juga mengatakan bahwasannya pihaknya untuk memberdayakan para PMKS seperti anak jalanan sudah beberapa kali mengirimkan  mereka untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinsos.
    “Kita sudah pernah mengirim tiga anak untuk pelatihan, saya tanya kenapa anak jalan tidak dikirim, ternyata mereka pada kabur. Jadi memang sudah wataknya mungkin ingin seperti itu. Mentalnya seperti itu tidak mau berubah, jadi susah,” katanya.
    Toyalis juga mengaku heran terhadap para anak-anak muda yang mau jadi pengemis di jalan. Pasalnya, mereka masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
    “Saya juga heran kenapa anak-anak muda mau minta-minta di jalan,” ujarnya.
    Toyalis menerangkan terkait alasan PMKS memilih untuk melakukan kegiatan meminta-minta di jalan, selain karena kebutuhan hidup untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, tampaknya memang sudah menjadi sebuah kebiasaan. Jadi, saat diberikan sebuah pendampingan PMKS tersebut malah melarikan diri.
    “Alasannya untuk kebutuhan hidup. Tapi setelah diberikan pendampingan mereka kabur melahirkan diri,” terangnya.
    Dirinya juga mengungkapkan, instansinya dalam upaya pemberdayaan PMKS yang ada di wilayah Kota Serang sudah memiliki tempat penampungan. Akan tetapi, untuk program pendampingan khusus, Kota Serang masih belum memiliki sarana penunjang, maupun fasilitas yang dimiliki masih belum sesuai.
    “Ya kalau tempat memang sudah ada, tapi kalau mereka suruh tidur saja, ya ngapain. Mereka juga kan harus dikasih makan, juga sarana penunjang lainya.Terkecuali yayasan yang punya Kemensos, mereka ada anggarannya, ada anggaran untuk pelatihanya, sedang di Kota Serang nggak ada anggarannya,” ungkapnya
    Toyalis juga menyebutkan, para PMKS yang berkeliaran di Kota Serang bukan hanya berasal dari Kota Serang, akan tetapi juga dari luar Kota Serang.
    “Kebanyakan sih orang Serang asli, campur saja, ada orang Serang, ada juga dari luar,” ucapnya.
    Sekadar diketahui, PMKS di Kota Serang terbagi menjadi 26 golongan, dari mulai fakir miskin, anak jalanan, gelandangan, pengemis, manusia silver, manusia badut, manusia kemoceng, pengamen, sampai ke manusia gerobak.(MG-02/PBN)

  • DPRD Usulkan Insentif Perusahaan Padat Karya

    DPRD Usulkan Insentif Perusahaan Padat Karya

    SERANG, BANPOS – Menanggapi mulai terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Provinsi Banten, DPRD menilai harus ada solusi yang dapat dilakukan oleh Pemprov Banten. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif kepada perusahaan padat karya.
    Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten Dede Rohana Putra, menyayangkan, atas rencana PHK massal tersebut.
    Ia bisa memahami bahwa masalah itu terjadi disebabkan oleh kondisi pasar global yang sedang lesu. Ditambah lagi karena sejumlah perusahaan yang ada, merasa keberatan dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Provinsi Banten yang dianggapnya terlalu tinggi.
    Oleh karenanya, anggota Fraksi PAN itu pun meminta kepada semua pihak untuk dapat bersama-sama mencarikan solusi, agar masalah itu dapat segera teratasi.
    “Memang informasinya karena pasar yang lesu termasuk karena memindahkan produksinya dari Banten ke daerah Jawa yang UMK nya masih rendah. Maka mudah-mudahan kondisi ini bisa segera kita carikan solusinya secara bersama-sama, supaya pihak industri bisa tetap bertahan di Banten, bisa tetap survive, bisa tetap untung tidak harus pindah dari wilayah Provinsi Banten,” ucapnya.
    Menanggapi soal tingginya UMK di Provinsi Banten yang dirasa terlalu memberatkan sejumlah perusahaan, sehingga menjadi pemicu terjadinya gelombang PHK, Dede mengaku bahwa pihaknya sempat mengajukan sejumlah solusi kepada Pemprov Banten.
    Salah satunya adalah dengan melakukan pemberian insentif bebas pajak daerah bagi industri padat karya. Tujuannya adalah agar, perusahaan tersebut dapat terus bergerak dan bertahan.
    “Saya juga menawarkan, selain itu, bisa gak dikasih insentif bebas pajak daerah misalnya bagi beberapa industri yang padat karya yang memang mengalami kesulitan,” terangnya.
    Hanya saja, terkait hal itu, Dede mengaku masih butuh kajian lebih dalam terhadap usulan tersebut, sebelum akhirnya diterima dan diterapkan.
    Namun saat disinggung perihal, apakah gelombang PHK itu merupakan imbas dari ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja seperti yang disampaikan oleh kelompok serikat buruh dan Partai Buruh, Dede mengaku bahwa dirinya belum melihat adanya keterkaitan akan hal itu.
    “Saya belum melihat benang merahnya, karena memang ini baru informasi saya baca juga di beberapa media, korelasinya saya belum melihat antara Undang-Undang Omnibus Law dan PHK massal yang terjadi di Banten. Jadi saya belum melihat argumentasinya, belum melihat konsideran apa dasarnya mereka menyatakan itu,” tegasnya.
    Sebelumnya, dikabarkan bahwa salah satu perusahaan sepatu di Kabupaten Tangerang, PT Horn Ming Indonesia, berencana akan memberhentikan sekitar 40 persen atau sekitar 600 orang karyawannya dalam waktu dekat ini.
    Mendapati kabar tersebut, Ketua Mahkamah Partai Buruh yang sekaligus juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Riden Hatam Aziz menyayangkan hal itu terjadi.
    Ia menilai, gelombang PHK yang terjadi selain karena disebabkan oleh lesunya kondisi pasar global, juga turut disebabkan oleh Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang membuat perusahaan dapat bertindak seenaknya terhadap para buruh.
    Hal itulah yang kemudian disayangkan, sekaligus disoroti oleh kelompok serikat buruh dan Partai Buruh di Provinsi Banten.
    Sebagai contoh, Riden menggambarkan, bagaimana kini perusahaan dapat menetapkan besaran pesangon bagi karyawan dengan jumlah yang kecil.
    “Di undang-undang sekarang (Cipta Kerja) pesangon itu 0,5 (kali). Itulah yang mendorong pengusaha mudah mem-PHK,” terangnya.(MG-01/PBN)

  • Pemuda Pelopor Diminta Cetak Generasi Tangguh 

    SERANG, BANPOS – Pemprov Banten secara resmi telah membuka kegiatan seleksi Pemuda Pelopor Provinsi Banten 2023 di Hotel Le Dian pada Rabu (7/6).

     

    Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti menjelaskan bahwa program tersebut, nantinya akan diikuti oleh sekitar 39 pemuda-pemudi dari delapan Kota/Kabupaten di Provinsi Banten.

     

    Selain itu, Virgojanti menambahkan, nanti akan ada lima jenis kategori bidang kepeloporan yang digunakan oleh panitia untuk dijadikan sebagai indikator penilaian dalam proses seleksi program tersebut.

     

    “Insyaallah ada 39 pemuda dari delapan kabupaten/kota dan ada lima jenis kategori yang akan dinilai dari masing-masing perwakilan pemuda se Provinsi Banten,” terangnya.

     

    Dari 39 peserta yang mengikuti program Pemuda Pelopor tahun ini, nanti akan dipilih lima orang peserta yang akan diikutsertakan di tingkat nasional sebagai perwakilan pemuda/pemudi Provinsi Banten.

     

    Melalui program tersebut, Virgojanti berharap, mampu mencetak generasi pemuda maupun pemudi yang tangguh.

     

    “Pemuda Pelopor ini, nanti kita ingin mencetak pemuda-pemuda, generasi-generasi muda Banten yang tangguh ke depan,” katanya.

     

    Menambahkan apa yang disampaikan oleh Plh Sekda Provinsi Banten, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten Ahmad Syaukani menjelaskan lima bidang kepeloporan yang dinilai salah satu di antaranya adalah masalah lingkungan hidup.

     

    “Kabupaten/Kota mengirimkan lima orang pemuda dengan lima kepeloporan, tadi sudah disampaikan ada bidang pendidikan, teknologi, agama, sosial budaya, lingkungan hidup, pangan,” jelasnya.

     

    Terkait dengan seleksi di tingkat nasional, Ahmad Syaukani mengaku tidak memasang yang tidak terlalu muluk terhadap wakil pemuda Provinsi Banten.

     

    “Ya mudah-mudahan bisa masuklah satu kategori, enggak muluk-muluk,” ungkapnya.

     

    Selain itu, Kadispora itu juga menjelaskan bahwa program Pemuda Pelopor diselenggarakan secara berjenjang, dimulai di tingkat kabupaten/kota yang kemudian puncaknya diselenggarakan di tingkat nasional pada 28 Oktober, bertepatan pada peringatan hari sumpah pemuda. (MG-01/AZM) 

  • Bansel Diproyeksikan Jadi ‘Eco-Industrial Park’

    SERANG, BANPOS – Pemprov Banten melalui Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti mengungkapkan bahwa saat ini, Pemprov Banten tengah berupaya untuk mewujudkan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang sebagai kawasan industri berwawasan lingkungan atau Eco-Industrial Park.

     

    Dengan memanfaatkan Proyek Strategis Nasional berupa jalan tol yang melintasi kedua wilayah tersebut, diharapkan perekonomian di Provinsi Banten bagian Selatan (Bansel) dapat meningkat.

     

    “Kita ingin supaya jalan tol tidak lewat begitu saja, daerah-daerah yang terlintasi jalan tol itu bisa memanfaatkan potensi jalan tol. Makanya adanya exit tol, exit to itu jangan sampai nanti malah mempercepat orang yang dari desa pergi urban ke kota. Tapi bagaimana kawasan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) bisa dibangun menjadi pusat pertumbuhan baru, melalui pengembangan kawasan industri terpadu di beberapa wilayah baik itu di Kabupaten Lebak maupun di Kabupaten Pandeglang,” katanya pada Rabu (7/6).

     

    Kendati di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang diproyeksikan sebagai kawasan industri baru di Banten, Virgojanti menjelaskan, bukan berarti Pemprov Banten akan mengabaikan hal-hal seputar kelestarian lingkungan di dua wilayah tersebut.

     

    Terlebih lagi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, keduanya memiliki wilayah konservasi yang perlu dilindungi. Oleh karenanya di dua daerah itu, nantinya akan dibangun kawasan industri yang berorientasi pada pelestarian lingkungan.

     

    “Adanya kawasan industri di sana bukan berarti kita juga mengabaikan dari sisi kapasitas ruang di mana kawasan Selatan, daerah Selatan ini kan merupakan daerah konservasi secara tata ruang. Kita kembangkan industri di sana, industri yang berwawasan lingkungan,” terangnya.

     

    Sejauh ini, berdasarkan hasil kajian sementara, Virgojanti mengatakan bahwa pemerintah saat ini telah mendapatkan satu konsep pengembangan industri yang pantas untuk diterapkan di kedua wilayah itu, yakni kawasan industri ramah lingkungan dan smart.

     

    “Sudah didapatkan satu konsep bahwa di sana adalah kawasan yang ramah lingkungan dan smart. Berarti apa? Transformasi teknologi juga diterapkan di sana dengan berwawasan lingkungan. Smart Eco Industrial Park di sana konsepnya,” jelas Virgojanti.

     

    Namun Kepala DPMPTSP itu mengaku, Pemprov Banten masih butuh waktu untuk dapat mewujudkan impian itu. Sebab masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan pendalaman kajian.

     

    Ia pun juga kembali menegaskan bahwa industri yang dibangun di wilayah-wilayah itu tidak boleh keluar dari konsep yang telah ditetapkan yakni yang berorientasi pada pelestarian lingkungan.

     

    “Konsepnya tidak boleh keluar dari konsep itu, berwawasan lingkungan,” tegasnya.

     

    Terkait jenis industri, Virgojanti mengaku bahwa Pemprov Banten tidak memberikan batasan pada jenis industri apa yang nantinya boleh berdiri di kawasan industri tersebut.

     

    “Yah silahkan mau apa saja, terpadu di sana bisa industri tekstil, dan sebagainya,” katanya.

     

    Di samping itu, wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang dianggap pantas untuk dijadikan sebagai kawasan industri. Sebab, segala yang dibutuhkan terbilang cukup memadai, seperti ketersediaan air dan juga elektrifikasi yang tercukupi. (MG-01/AZM)

     

  • Antisipasi LSD, Pemprov Siapkan 10 Ribu Vaksin Ternak

    Antisipasi LSD, Pemprov Siapkan 10 Ribu Vaksin Ternak

    SERANG, BANPOS – Sebagai langkah upaya antisipasi terjangkitnya wabah Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak jelang Lebaran Idul Adha, Pemprov Banten telah menyiapkan vaksin sebanyak 10 ribu dosis.
    Nantinya, Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten akan bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemberian dosis vaksin tersebut.
    “Vaksin datang di hari Rabu, pekan kemarin, sebanyak 10 ribu dosis dan posisi vaksin berada di Balai P2V. Rencana pekan ini akan kita dropping sesuai permintaan Kabupaten/Kota,” terang Kepala Distanak Provinsi Banten Agus Tauchid.
    Agus menerangkan, dalam pemberian dosis vaksin tersebut Kabupaten Tangerang menjadi wilayah dengan permintaan paling banyak, yakni sebanyak 5.000 dosis vaksin.
    “Paling banyak Kabupaten Tangerang sebanyak 5.000 dosis,” imbuhnya.
    Kendati tidak berbahaya bagi manusia, namun Agus mengingatkan bahwa wabah LSD tetap harus diwaspadai. Sebab wabah tersebut dapat membuat rugi para peternak.
    Karena menjangkit hewan ternak, wabah itu dapat menyebabkan kematian bagi hewan ternak yang terjangkit.
    “Ini kan penyakit kulit pada hewan yang ditularkan oleh lalat. Kalau hewannya penyakitan, kan nanti tidak ada yang beli karena tidak memenuhi ketentuan untuk hewan kurban,” terang Kepala Distanak itu.
    Sementara itu, dalam upaya mengatasi masalah itu Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, agar wabah tersebut tidak menyebar dan menjangkiti hewan ternak.
    “Untuk hewan kurban kita terus koordinasi terkait ada informasi perkembangan penyakit LSD itu. Kita punya langkah-langkah teknis untuk hal tersebut. Seperti mengumpulkan data-data dan akan berkomunikasi dengan para peternak,” ungkap Al Muktabar.
    Kemudian selain itu, ia juga telah menginstruksikan pemerintah daerah di kabupaten/kota untuk meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak yang ada, terlebih lagi hewan ternak yang diperuntukan untuk qurban di hari raya Idul Adha.
    “Kita kerjasama dalam rangka kita saling mendukung,” tegasnya.(MG-01/PBN)

  • Benzema Ikuti Jejak Ronaldo

    Benzema Ikuti Jejak Ronaldo

    SERANG, BANPOS – Penyerang Real Madrid Karim Benzema mengikuti jejak Cristiano Ronaldo yang hijrah ke klub Arab Saudi, setelah ia meneken kontrak tiga tahun dengan Al-Ittihad, demikian dikonfirmasi klub yang bermarkas di Jeddah itu pada Rabu pagi.

    “Benzema sudah berada di sini. Harimau baru akan mengaum. Selamat datang di Al-Ittihad,” demikian cuit akun Twitter resmi Al Ittihad.

    Benzema akan bergabung dengan mantan rekan setimnya di Real, Cristiano Ronaldo, memperkuat salah satu klub di negara Teluk tersebut, setelah bintang Portugal itu pada tahun lalu pindah dari Manchester United ke Al Nasr.

    Lionel Messi yang akan meninggalkan PSG setelah merumput selama dua musim juga dikait-kaitkan dengan langkah kepindahan ke Arab Saudi.

    Para pejabat senior dari klub Arab Saudi lainnya, Al Hilal, telah terbang ke Prancis untuk merekrut Messi setelah pemain Argentina itu memainkan pertandingan terakhirnya di PSG pada akhir pekan silam. Hal itu dikonfirmasi dua narasumber klub kepada AFP pada Minggu (4/6).

    Delegasi Arab Saudi itu berencana bertemu dengan ayah Messi dan agennya, Jorge, dengan tujuan mendapatkan tanda tangan sang pemain sesegera mungkin.

    Pengumuman mengenai Benzema terjadi beberapa hari setelah Real Madrid mengatakan bahwa Benzema akan meninggalkan klub setelah bermain di sana selama 14 musim, sehari setelah pelatih Real Carlo Ancelotti menegaskan bahwa masa depan Benzema ada di klub ibukota Spanyol itu.

    Benzema bergabung dengan Real pada 2009 dari klub Liga Prancis Olympique Lyon.

    Ia mencatatkan 648 penampilan untuk Real dan berada di posisi kedua daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real dengan 354 gol. Benzema hanya kalah dari Ronaldo dalam jumlah gol untuk Real.

    Ia telah lima kali mengangkat trofi Liga Champions, empat gelar Liga Spanyol, dan tiga Piala Raja bersama Los Blancos.

    Namun setelah penampilan gemilang pada musim 2021/2022 saat ia memimpin Real menjuarai Liga Champions dan membuatnya diganjar Ballon d’Or, ia direpotkan dengan masalah cedera dan gagal membela Prancis di Piala Dunia 2022 karena masalah pada paha.

    Benzema telah mengadakan acara perpisahan di lapangan latihan Real pada Selasa (6/6).

    “Ini menyakitkan karena saya memiliki impian di dalam kepala, untuk direkrut Madrid dan mengakhiri karier di Madrid. Namun terkadang hidup memberikan Anda peluang-peluang lain,” ucapnya saat itu.(ENK/RMID)