JAKARTA, BANPOS – Senayan menyoroti rekomendasi Ombudsman yang kerap dicuekin oleh kementerian/lembaga negara. Di undang-undang, aturan sanksi untuk pihak yang tidak menjalankan rekomendasi Ombudsman hanya bersifat administratif.
Anggota Badan Legislasi DPR Johan Budi Sapto Prabowo mengusulkan agar Ombudsman diberi kewenangan pro justitia. Ombudsman bisa memanggil paksa pihak terlapor jika enggan memenuhi panggilan Ombudsman.
Namun dia mengingatkan, kewenangan memanggil paksa ini sudah masuk wilayah pro justitia, sementara Ombudsman ini bukanlah penegak hukum seperti Kejaksaan Agung atau Kepolisian.
“Kalau mau begitu, Ombudsman harus diberi kewenangan untuk melakukan pro justitia,” kata Johan di Jakarta, kemarin.
Johan bilang, kewenangan memanggil paksa ini tentu harus ada kriteria-kriteria yang juga mengacu pada tindakan-tindakan pro justitia. Makanya, revisi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman ini bisa memberi penguatan pada lingkup tugas dan kewenangan Ombudsman.
“Saya setuju Ombudsman diperkuat tetapi ruang lingkup pekerjaannya dipersempit. Jadi jangan semua diambil oleh Ombudsman sampai masukan pejabat publik dan lain sebagainya,” katanya.
Menurutnya, bisa saja penguatan kelembagaan Ombudsman ini diberikan asal ruang lingkupnya dipersempit. Misal terkait pencegahan dalam hal mewujudkan sebuah lembaga yang ‘good governance’, tidak maladministrasi. Apalagi anggaran Ombudman juga sangat terbatas.
“Kalau semua diambil oleh Ombudsman sementara kapasitas dan kapabilitas lembaga Ombudsman itu sangat kecil sekali dari anggaran. Masa sebuah lembaga anggarannya hanya Rp230 miliar, Anda bisa apa gitu?” ujarnya.
Makanya, dia usul agar Undang-Undang Ombudsman diubah total. Dia lalu mencontohkan Ombudsman di Filipina yang rekomendasinya ampuh dan pasti dilaksanakan. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Filipina itu bermitra dengan Ombudsman.
“Kadang kita lupa juga ada Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tugasnya hampir mirip-mirip. Ombudsman kan diawasi juga Komisi ASN, oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sementara dia (Ombudsman) juga mengawasi. Ini membingungkan,” ujar eks Juru Bicara KPK ini.
Yang jelas, sambung Johan, pada prinsipnya Ombudsman jangan menjadi lembaga yang sudah makan anggaran yang banyak tapi tidak ada hasilnya. Apalagi faktanya, banyak rekomendasi yang dikeluarkan Ombudsman tapi tidak dijalankan alias dicuekin.
“Kalau mau diperkuat, ya kita perkuat dengan proses memberi kewenangan kepada Ombudsman. Jadi kalau rekomendasinya tidak dilaksanakan, itu sanksinya jangan administrasi tapi pidana. Kalau bisa,” ujarnya.
Ketua Ombudsman Mokhamad Najih mengusulkan agar dilakukan revisi terhadap pasal 7 dan 8 dalam terkait tugas dan kewenangan Ombudsman yang diatur dalam undang-undang ini.
Salah satunya berkaitan dengan investigasi atas prakarsa sendiri yang dipindah menjadi kewenangan.
“Karena inisiatif atas prakarsa sendiri merupakan satu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Ombudsman secara pro aktif tanpa menunggu laporan masyarakat,” katanya.
Begitu juga terkait dengan masalah pemanggilan. Pengaduan penyelenggara publik itu kurang memperhatikan apa yang menjadi pemanggilan oleh Ombudsman dalam kaitan penyelesaian laporan, klarifikasi, ataupun mediasi.
Di undang-undang sekarang, Ombudsman telah difasilitasi kewenangan melakukan pemanggilan secara paksa. Namun, kewenangan ini hendaknya didukung oleh instrumen penegakan yang lebih kuat.
Sebab, di Undang-Undang Ombudsman, memanggil paksa boleh dilakukan apabila telah 3 kali dipanggil namun tak kunjung hadir. “Maka dilakukan pemanggilan secara paksa melalui bantuan oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Diakuinya, kewenangan ini jarang digunakan walau sudah ada kerja sama dengan kepolisian terkait hal tersebut. Hanya saja, pemanggilan ini menjadi terkendala jika berurusan dengan aparat kepolisian.
“Di situ seolah-olah ada persoalan ego sektoral mengenai apa kewenangan Ombudsman memanggil secara paksa,” ujarnya.(PBN/RMID)
Penulis: Gina Maslahat
-
DPR Harap Ombudsman Bisa Panggil Paksa
-
Dugaan Pungli KPU Lebak Masih Didalami
LEBAK, BANPOS – Terkait dugaan pungutan liar (Pungli) dengan dalih penarikan pajak penghasilan (PPh) pada honorarium Badan Ad Hoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) beberapa waktu lalu oleh KPU Lebak, Polres Lebak hingga kini masih mendalami kasus itu. Dugaan pungli tersebut dilakukan KPU Lebak dari PPh sebesar lima persen untuk setiap anggota komisioner PPK dan PPS, Rabu (31/05).
Kepada wartawan, Kanit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Lebak, Iptu Putu Ari Sanjaya, pihaknya masih menggali informasi dari para terduga korban, sehingga kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan.
“Kasus ini dalam proses penyelidikan di Polres Lebak. Seperti wawancara, pengumpulan bahan keterangan (pulbaket), serta mengklarifikasi beberapa yang diduga menjadi korban pungli tersebut,” ujar Putu Ari baru-baru ini.
Sementara saat disinggung mengenai hasil pemeriksaan keterangan terhadap saksi, apakah ada indikasi tindak pidana kerugian negara, Kanit Tipikor ini menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan perkara tersebut karena masih diaudit juga oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Jika nanti ditemukan indikasi tindak pidana, kita bisa menggandeng instansi seperti BPK dalam proses penghitungan kalau memang ada kerugian negara, intinya saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” jelasnya.
Menurutnya pihaknya akan terus melanjutkan penyelidikan dengan memanggil saksi-saksi yang selanjutnya akan tersimpulkan.
“Yang jelas kita running terus nih tidak stop. Kita rampungkan dulu, nanti kita simpulkan. Karena saksi yang akan kita mintai keterangan masih banyak, ada di setiap kecamatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris KPU Lebak Mohamad Rukbi membantah tuduhan Pungli tersebut. Dan menurutnya pungutan kepada anggota Badan Ad Hoc dilakukan sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan bendahara KPU Lebak.
Diketahui, sebelumnya kasus ini sempat mencuat setelah Badan Ad Hoc mengeluhkan adanya pungutan dengan dalih untuk membayar pajak penghasilan. Padahal, berdasarkan Peraturan KPU, honorarium Badan Ad Hoc merupakan jenis penghasilan yang tidak kena pajak.(WDO/PBN) -
Krisis Air Bersih Ancam Kota Cilegon
CILEGON, BANPOS – Kota Cilegon menghadapi ancaman serius terhadap pasokan air bersih. Ancaman itu disebabkan oleh pencemaran air laut dan kegiatan industri yang mengkhawatirkan.
Kota Cilegon yang terletak di pesisir barat Pulau Jawa, memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sumber daya air tanah sebagai sumber pasokan air bersih. Namun, pencemaran air laut yang terjadi akibat kegiatan industri dan polusi lingkungan, telah mengancam keberlanjutan pasokan air bersih bagi penduduk Cilegon.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cilegon, Taufiqurrohman menyampaikan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon menyebutkan bahwa beberapa tahun kedepan Kota Cilegon akan krisis air bersih yang diakibatkan oleh pencemaran air laut dan kegiatan industri.
Saat ini saja Taufiq mengungkapkan, terdapat dua kecamatan di Cilegon yang air bersihnya sudah berubah rasa menjadi payau. Yakni, Kecamatan Jombang dan Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon.
“Bukan industri saja, ini kan artinya intrusi air laut segala macam coba daerah situ tuh daerah yang arah ke utara itu yang perbatasan Bojonegara ya seperti Kecamatan Jombang di Perumahan Taman Cilegon sudah tidak bisa menggunakan air sumur dalam itu nggak bisa sudah benar-benar tergantung pada PDAM,” kata Taufiq beberapa waktu lalu.
Dikatakan Taufiq, pencemaran air laut di Cilegon memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan ekosistem laut. Selain itu juga, warga setempat yang mengandalkan sumber air tanah sebagai sumber air bersih menghadapi risiko kesehatan yang tinggi.
“Seperti keracunan logam berat dan gangguan sistem pernapasan. Selain itu, kehidupan laut, termasuk ikan dan organisme laut lainnya, juga terancam oleh bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam rantai makanan,” ujarnya.
“Masyarakat ini harus dijaga ya kebutuhan airnya harus ya tadi itu, tidak membahayakan harus sehat dan sebagainya karena kita tahu kalau air sudah tercemar kita kan wilayah industri,” ucap Taufiq.
Lebih lanjut, Taufiq mengungkapkan, para ahli lingkungan memperingatkan bahwa jika pencemaran air laut dan kegiatan industri yang tidak terkendali terus berlanjut, Cilegon akan menghadapi krisis air bersih dalam waktu dekat.
Tingkat kerusakan ekosistem laut yang semakin parah dan penurunan kualitas air laut membuat air tidak lagi layak untuk dikonsumsi atau digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini akan berdampak pada kesehatan, pertanian, dan sektor industri di Cilegon.
“Pemerintah dan otoritas lingkungan harus melakukan penanganan yang serius dalam masalah tersebut dan sedang mengambil langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan. Maka, upaya penegakan hukum yang lebih ketat terhadap industri yang mencemari lingkungan, perbaikan infrastruktur dan lain sebagainya harus dilakukan dengan tegas,” katanya.
Taufiqurrohman mengakui saat ini pihaknya baru memenuhi 20 persen kebutuhan air bersih atau sekitar 21.157 pelanggan rumah tangga dari jumlah penduduk di Kota Cilegon sebanyak 442.803 penduduk Kota Cilegon. Masih belum terpenuhinya air bersih untuk rumah tangga secara merata di Kota Cilegon, Taufiq mengaku lantaran jangkauan pipa air milik PDAM belum merata di Kota Cilegon.
“Iya baru 20 persen sangat jauh dari 100 persen. Karena keterbatasan jangkauan pipa kita (PDAM),” ujarnya.
Meski demikian, Taufiq mengungkapkan setiap tahunnya jumlah pelanggan air bersih di Cilegon terus meningkat yang mencapai sekitar 1.500 pelanggan air bersih untuk rumah tangga di Kota Cilegon dan akan terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat Cilegon dengan cara bekerja sama dengan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dan beberapa perusahaan yang lainnya di Cilegon.
“Kami terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Cilegon, salah satunya dengan cara menggandeng industri yang ada di Cilegon,” katanya.
Dibagian lain, Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta mengatakan kebutuhan air bersih untuk rumah tangga di Kota Cilegon baru terpenuhi sebanyak 20 persen dari jumlah penduduk yang ada di Kota Cilegon. Sisanya masyarakat masih mencari sumber air bersih secara mandiri. Oleh karena itu Pemkot Cilegon meminta bantuan Pemprov Banten agar menyalurkan air bersih dari Bendungan Sindangheula ke PDAM Kota Cilegon.
Sanuji mengatakan, kebutuhan air bersih untuk rumah tangga di Kota Cilegon baru terpenuhi sebanyak 20 persen dari jumlah penduduk Kota Cilegon. “Harus kolaborasi dengan semua pihak untuk menghadirkan kebutuhan air baku, jadi terus meningkatkan cakupan kita 100 persen. Karena saat ini kita baru bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk rumah anggaran sebesar 20 persen,” ujarnya.
Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan lantaran Kota Cilegon tidak memiliki danau maupun sungai untuk memenuhi kebutuhan air baku yang bisa dijadikan untuk air bersih di Cilegon. Namun demikian, Sanuji mengklaim PDAM Kota Cilegon telah memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat Cilegon.
“Fasilitas menurut PDAM sudah cukup baik, tapi perlu ditanyakan kepuasan pelanggan kepada masyarakat. Tapi tetap harus terus ditingkatkan pelayanannya,” tandasnya.(LUK/PBN) -
Rayakan Waisak dengan Sederhana Namun Bermakna
SERANG, BANPOS – Umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak, peringatan ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti melakukan persembahan atau sembahyang di vihara.
Pengurus Vihara Metta Kota Serang, Rivin halim menjelaskan bahwa Hari Raya Waisak ini bertepatan dengan hari Tri Suci Waisak, yang merupakan tiga kejadian dalam bulan suci yaitu bulan waisak.
“Hari raya ini bertepatan dengan hari Tri suci waisak yang diartikan bahwa pada saat ini ada tiga kejadian yaitu kelahiran Sang Pangeran Jaya Sidharta Gautama dan yang kedua adalah Pangeran Sidharta Gotama mencapai pencerahan atau dia menjadi Buddha dan yang ketiga adalah mangkatnya pangeran Sidharta Gautama atau Sakyamuni Buddha Parinibbana. Jadi Tri Suci waisak itu tiga kejadian dalam bulan suci yaitu bulan waisak,” jelasnya, minggu (4/6)
Dalam peringatan Waisak tersebut, Rivin mengungkapkan makna dari Hari Raya Waisak itu sendiri ialah tentang bertekad untuk hidup berbahagia dan mengamalkan lima sila yang diajarkan guru dalam agama Buddha.
“Makna dalam Tri Suci Waisak adalah supaya kita bertekad, yaitu bertekad semua makhluk hidup berbahagia. Tidak terkecuali apapun makhluknya tetap berbahagia, yaitu melepaskan dari penderitaan. Jadi, guru (Budha) itu mengajarkan bahwa ada lima sila, tidak boleh membunuh atau bertekad tidak membunuh, Bertekad tidak susila, bertekad tidak mengambil hak orang lain atau mencuri, bertekad tidak mabuk-mabukan, tidak berbohong. Sehingga kalau kita akan menjalankan sila ini kita akan hidup berbahagia,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan, dalam perayaan-perayaan tertentu seperti waisak, para umat yang berkumpul di Vihara Metta sampai 250 umat hadir untuk merayakan hari raya waisak.
“Kalau di dalam acara-acara tertentu seperti waisak begini umat yang hadir itu gabungan dari Sekolah Minggu, Pemuda, Majelis dan orang tua lebih kurang umatnya bisa sampai 200 sampai 250 umat. Karena di Serang sendiri Wihara bukan hanya Vihara Metta. Akan tetapi, ada Vihara di Legok yaitu Vihara Mandalawangi, di Mangga Dua juga ada dan juga Sukawati,” ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa dalam perayaan waisak tersebut sebagian umat Buddha Kota Serang juga merayakan Waisak secara bersamaan di Borobudur.
“Bertepatan tahun ini kebetulan kita merayakan waisak bersama di Candi Borobudur, sehingga umat kita lebih kurang hampir 60 umat, kita bagi tugas untuk berangkat kesana. Jadi seluruh Indonesia pada berkumpul di Borobudur. supaya lebih Semarak dan umat Buddha memperoleh keyakinan yang lebih baik,” katanya.
Ia berharap dalam perayaan waisak tahun ini, umat Budha bisa lebih meningkatkan keyakinannya, agar dalam beribadah ke Vihara tidak hanya pada perayaan atau hari-hari tertentu saja
“Saya berharap, agar umat bisa lebih meningkatkan keyakinannya bukan hanya pada waisak saja datang ke Vihara, tetapi setiap kegiatan juga harus mengikuti, yang kedua supaya umat itu dapat melaksanakan apa yang dikatakan Dharma atau ajaran kebenarannya diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.
Kemudian, ia juga menuturkan, Pasca-covid umatnya banyak melaksanakan merayakan waisak di rumah, lewat Zoom, secara ritualnya di Vihara Metta tetap melakukan hanya saja dengan jumlah umat yang dibatasi.
“Kita batasi umatnya. Seperti sekarang, umatnya 200 kalau pada saat covid kita kan berjarak, lebih kurang ada 50 umat saja sesuai dengan protokol kesehatan. Tetapi berbahagialah pada saat ini pandemi sudah menjadi endemi sehingga kita dapat bersukaria bersama, berkumpul bersama dan kita dapat melaksanakan kegiatan bersama,” tuturnya
Kemudian dirinya pun menyampaikan, dalam perayaan waisak tersebut. Vihara Metta melaksanakan dengan sederhana akan tetapi penuh dengan makna.
“Walaupun kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana, akan tetapi kita bisa berkumpul bersama dan yang penting kita mengambil maknanya,” tandasnya.(MG-02/PBN) -
Penyeberangan Merak-Bakauheni Ramai Lancar
MERAK, BANPOS – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan layanan angkutan penyeberangan khususnya di lintas tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk terpantau ramai lancar dan terkendali pada periode libur Hari Raya Waisak yang jatuh pada akhir pekan atau bertepatan dengan long weekend.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan momen long weekend yang dimulai pada hari Kamis (1/6) bertepatan dengan libur nasional Hari Lahir Pancasila, dilanjut dengan cuti bersama dan libur Hari Raya Waisak yang jatuh tepat pada Minggu (4/6).
“Karena long weekend, antusiasme sebagian masyarakat cukup tinggi, ada yang ingin berlibur dan melakukan trip via darat membawa kendaraan bersama keluarga, sehingga terjadi peningkatan trafik bilang dibandingkan hari normal,” ujar Shelvy.
ASDP memastikan layanan penyeberangan dan pelabuhan khususnya di lintas Merak – Bakauheni dan Ketapang Gilimanuk telah siap melayani pengguna jasa yang akan bepergian menggunakan kapal ferry. “Di Merak – Bakauheni saat ini beroperasi 29 unit kapal selama 24 jam yang dilayani total 6 dermaga. Kami telah antisipasi karena long weekend, diperkirakan akan terjadi kenaikan trafik 3-5 persen, bila dibandingkan hari normal,” tutur Shelvy.
Shelvy berharap, para pengguna jasa yang akan berlibur dengan menggunakan kapal ferry agar mengatur waktu perjalanan agar tidak mengalami antrian. Dan untuk kelancaran perjalanan, idealnya pengguna jasa telah bertiket minimal sehari sebelumnya. “Ini kuncinya, agar melakukan reservasi tiket jauh-jauh hari melalui Ferizy. Karena sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan,” ujarnya.
Sebagai bentuk peningkatan pelayanan, ASDP membuka penjualan tiket ferry sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan, sehingga masyarakat dapat melakukan reservasi tiket jauh-jauh hari sehingga perjalanan lebih terjamin, lebih aman, tidak perlu mengantre, dan pastinya lebih nyaman.
“Pengguna jasa pastikan beli tiket online secara mandiri hanya di Website Ferizy, Aplikasi Ferizy, atau di mitra resmi ASDP, yaitu: Indomaret, Alfamart, Agen BRILink, dan Agen Finpay (Delima Point). Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan tiket dan memperlancar pelayanan di pelabuhan,” ujar Shelvy.
Pengguna jasa, lanjutnya, yang telah membeli tiket untuk mengatur waktu di hari H agar tidak terlambat dan melakukan check in 2 jam sebelumnya. Tiket akan expired jika melewati waktu jadwal masuk pelabuhan. Apabila tiba di pelabuhan belum bertiket, maka kendaraan akan diputar balik keluar pelabuhan. “Jangan lupa saat membeli tiket via online, pastikan pengguna jasa mengisi daftar penumpang dalam kendaraan secara tepat dan lengkap, termasuk data kendaraannya. Ini penting terkait hak asuransi setiap penumpang dan memperlancar proses perjalanan,” tuturnya.
Berdasarkan data Pelabuhan Merak selama 24 jam (periode 1 Juni 2023 pukul 08.00 WIB hingga 2 Juni 2023 pukul 08.00 WIB), tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 29 unit kapal dengan total 100 trip. Adapun realisasi total penumpang mencapai 32.231 orang dengan jumlah penumpang pejalan kaki sebanyak 2.163 orang.
Untuk realisasi kendaraan roda dua mencapai 1.066 unit sedangkan realisasi kendaraan roda empat mencapai 3.572 unit. Adapun total seluruh kendaraan tercatat 7.608 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada hari menjelang libur panjang awal Juni 2023.
Sebaliknya, data Pelabuhan Bakauheni pada periode yang sama (24 jam) tercatat realisasi total penumpang mencapai 26.377 orang dengan jumlah penumpang pejalan kaki sebanyak 1.606 orang.
Untuk realisasi kendaraan roda dua mencapai 679 unit sedangkan realisasi kendaraan roda empat mencapai 3.113 unit. Adapun total seluruh kendaraan tercatat 6.991 unit yang telah menyeberang dari Sumatera ke Jawa.
Sementara itu, berdasarkan data Pelabuhan Ketapang selama 24 jam (periode 1 Juni 2023 pukul 08.00 WIB hingga 2 Juni 2023 pukul 08.00 WIB), tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 28 unit kapal dengan total 207 trip.
Adapun realisasi total penumpang mencapai 23.000 orang dengan jumlah penumpang pejalan kaki sebanyak 752 orang.
Untuk realisasi kendaraan roda dua mencapai 1.413 unit sedangkan realisasi kendaraan roda empat mencapai 2.167 unit. Adapun total seluruh kendaraan tercatat 5.852 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali pada hari menjelang libur panjang awal Juni 2023.
Sebaliknya, data Pelabuhan Gilimanuk pada periode yang sama (24 jam) tercatat realisasi total penumpang mencapai 14.551 orang dengan jumlah penumpang pejalan kaki sebanyak 362 orang. Untuk realisasi kendaraan roda dua mencapai 1.089 unit sedangkan realisasi kendaraan roda empat mencapai 1.404 unit. Adapun total seluruh kendaraan tercatat 4.204 unit yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa.(LUK/PBN) -
Perwali Pendidikan Inklusi Kota Tangerang Mandek
TANGERANG, BANPOS – Peraturan Walikota (Perwali) Kota Tangerang yang mengatur terkait dengan pelaksanaan dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan inklusi, hingga saat ini masih juga belum disahkan. Padahal, Perwali itu dapat menjadi cantolan hukum, dalam pelaksanaan pendidikan inklusif di Kota Tangerang.
Mandeknya pembuatan Perwali itu pun membuat Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) kecewa. Pasalnya, YDMI sudah sejak tahun lalu, sudah mendesak agar Perwali itu segera disahkan. Apalagi di Kota Tangerang, pelaksanaan pendidikan inklusi sudah terlaksana, hingga pada penganggaran untuk setiap sekolah.
Diketahui, terdapat sebanyak 13 SMP Negeri dan 53 SD Negeri di Kota Tangerang, yang telah menerapkan pendidikan inklusi, dan menerima peserta didik berkebutuhan khusus. Pemkot Tangerang pun menyiapkan anggaran sebesar Rp100 juta untuk SD, dan Rp200 juta untuk SMP inklusi.
Meski demikian, YDMI menilai bahwa keberadaan Perwali yang mengatur terkait dengan pelaksanaan dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan inklusi harus segera disahkan. Sehingga, belum adanya Perwali itu dinilai sebagai bentuk kendornya komitmen dari Dindik Kota Tangerang terkait dengan pendidikan inklusi.
“Kami sangat kecewa dengan kendornya komitmen Dindik Kota Tangerang, dalam mengawal lahirnya Perwal Penyelengra Pendidikan Inklusi,” ujar Direktur YDMI, Tuty Alawiyah, dalam keterangan tertulis yang diterima BANPOS, kemarin.
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan dialog dan memfasilitasi pertemuan, sehingga Dindik Kota Tangerang dapat segera melakukan pembahasan terkait dengan penyusunan Perwali itu.
“Namun karena alasan yang tidak jelas, proses pembahasan gagal. Informasi terakhir dari dinas, saat ini Rancangan Perwali Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi, masih dalam proses. Namun, tidak disampaikan prosesnya sampai di mana,” ungkapnya.
Di sisi lain, ada pula alasan yang disampaikan bahwa saat ini seluruh pihak tengah sibuk untuk mengurusi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Padahal menurutnya, PPDB tidak boleh menjadi alasan karena memiliki urgensi yang sama dengan pembentukan Perwali itu,
“Rancangan Perwali seharusnya didahulukan karena akan memperjelas tugas sekolah dan meminamilisir kesalahpahaman yang dialami orangtua siswa. Guru dan sekolah juga semakin siap memahami tujuan dari penyelengaraan pendidikan inklusi. Sehingga lebih jelas kriteria anak disabilitas, layanan yang ada di sekolah, mekanisme pengaduan dan hak-hak peserta didik di dalam pelaksanaan pendidikan inklusi,” ucapnya.
PPDB pun menurutnya, tidak bisa menjadi pembenaran untuk lambatnya proses pembahasan rancangan Perwali tersebut.
“Dinas Pendidikan dan Bagian Hukum sebaiknya terus berkoordinasi dan membuka pembahasan yang transpran, melibatkan organisasi penyandang disabilitas, komite sekolah, orangtua, guru dan kepala sekolah, dalam pembahasan Rancangan Perwali ini,” terangnya.
Pegiat Pattiro Banten, Nana, mengatakan bahwa seharusnya rancangan Perwali ini dapat segera disahkan sebelum pelaksanaan PPDB. Sebab, peraturan itu akan menjadi pegangan bagi sekolah inklusi, untuk menerima peserta didik baru.
“Saat ini sekolah pelaksana masih mengalami kebingungan dan belum mempunyai pegangan serta arahan yang jelas untuk mengimplementasikan dengan baik,” ujarnya.
Sehingga, ia menuturkan bahwa Dindik Kota Tangerang harus segera mengesahkan Perwali tersebut, agar menjadi arahan yang jelas dalam menyesuaikan metode pengajaran, agar dapat dipahami oleh peserta didik reguler dengan peserta didik berkebutuhan khusus beserta guru.
“Mengingat pelaksanaan pendidikan inklusi sudah akan masuk tahun ketiga. Sehingga seluruh unsur, baik itu masyarakat, orang tua, tenaga pendidik dan pemerintah daerah, dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kami berharap Dinas Pendidikan segera membahas dan Peraturan Walikota tentang Penyelengra Pendidikan inklusif segera disahkan,” tandasnya. (DZH)
-
YPUI Bersama BTNUK Jajaki Kerjasama
PANDEGLANG, BANPOS – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) bersama dengan Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI) saat ini tengah menjajaki kerjasama antar lembaga dalam hal penguatan fungsi berupa pemulihan ekosistem pesisir di sejumlah wilayah di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Kepala BTNUK, Anggodo mengatakan, dengan adanya rencana Kerjasama antara YPUI bersama BTNUK, pihaknya memberikan apresiasi. Karena peran mitra dalam pemulihan ekosistem pesisir di kawasan TNUK sangat penting dilakukan demi keberlangsungan rumah besar dari satwa langka Badak Cula Satu.
“Tentunya kami sangat menyambut baik dengan kedatangan YPUI yang menginginkan adanya kerjasama dengan kami (BTNUK,red), khususnya dibidang pemulihan ekosistem Pesisir, penyadartahuan tentang kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Anggodo kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Untuk rencana Kerjasama tersebut, lanjut Anggodo, pihaknya menyarankan agar YPUI untuk segera mengajukan permohonan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ke TNUK dengan melampirkan program kerja, lokasi serta rentang waktu program kerja yang akan dilaksanakan di kawasan TNUK untuk selanjutkan akan dimintakan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
“Saya menyarankan agar YPUI segera mengajukan PKS ke TNUK dengan melampirkan program kerja, lokasi serta rentang waktu program kerjanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur YPUI, Reonaldus mengatakan, pihaknya merasa sangat terhormat atas sambutan serta apresiasi yang diberikan oleh BTNUK yang telah menerima lembaganya untuk bisa berkontribusi langsung dalam proses pemulihan ekosistem pesisir khususnya rehabilitasi ekosistem mangrove di sejumlah wilayah di kawasan TNUK.
“Kami sangat terhormat dan terapresiasi dengan sambutan dari BTNUK yang telah menerima kami untuk bisa berkontribusi dan bersama-sama terlibat dalam pemulihan ekosistem TNUK dan konservasi Badak. Kami berterima kasih atas segala masukan dan usulan kepada kami dan akan segera kami tindak lanjuti,” katanya.
Dijelaskannya, Lembaga yang dipimpinnya saat ini tengah fokus pada pelaksanaan program Mangrove Ekosistem and Rhinoceros Conservation Indonesia yang fokus pada 4 komponen kegiatan yakni menumbuhkan kesadaran lingkungan tentang mangrove, ekosistem pesisir serta badak jawa di sekolah dan ruang publik dan komponen kedua berupa penanaman mangrove dan tanaman pantai di dalam kawasan TNUK dan luar Kawasan.
“Komponen kegiatan ketiga adalah melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi berdasarkan potensi lokal dan yang terakhir adalah meningkatkatkan kapasitas lokal dan menjalin Kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung tercapainya pemulihan ekosistem,” ungkapnya.(dhe/pbn) -
Pendukung Prabowo Balik Kandang
Meroketnya elektabilitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto disebut bukan semata-mata karena Jokowi Effect, melainkan juga disebabkan oleh banyaknya pendukung Prabowo yang sempat lari ke Anies Baswedan, sekarang balik kandang.
Buktinya, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu turun drastis. Sementara elektabilitas Prabowo yang naik, berhasil menyalip posisi Ganjar Pranowo, yang sebelumnya bertahta di puncak survei. Meskipun, elektabilitas keduanya terpaut tipis.
Persaingan sengit di 3 besar elektabilitas capres itu terlihat dalam survei bertajuk “Saling Salip Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang 2024” yang dirilis Indikator Politik Indonesia (IPI), Minggu (4/6).
Dalam survei IPI itu, Prabowo berhasil nangkring di urutan pertama, setelah tren elektabilitas Ganjar menurun dalam 1 bulan terakhir. Dari 29,3 persen di tanggal 5 Mei 2023 turun menjadi 25,2 persen di 30 Mei 2023.
Sementara Prabowo, tren elektabilitasnya secara konsisten naik dari April 2023. Masing-masing 22,2 persen di bulan April, lalu 24,2 persen di awal Mei dan akhir Mei 25,3 persen. Unggul 0,1 persen dari Ganjar.
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengakui bahwa selisih 0,1 persen, cukup tipis. Apalagi masih di bawah nilai toleransi kesalahan atau margin of error. Kendati demikian, temuan terakhir cukup menjadi bukti bahwa elektabilitas Prabowo makin menguat.
“Sebelumnya Pak Ganjar unggul sekitar empat persen, sekarang ada tren Pak Prabowo mulai menyalip Ganjar meskipun selisihnya hanya 0,1 persen,” kata Burhan saat merilis hasil surveinya secara virtual, Ahad (4/6).
Di tengah sengitnya persaingan antara Prabowo versus Ganjar, elektabilitas Anies malah down. Tingkat keterpilihan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan itu turun drastis, dari 15 persen di awal Mei turun menjadi 12,5 persen di akhir Mei.
Kondisi itu membuat Anies semakin jauh terpaut dengan 2 rivalnya di 3 besar, yakni Prabowo dan Ganjar. Penurunan ini ditengarai karena sebagian pendukung Prabowo yang sempat minggat ke Anies, kini kembali lagi ke Prabowo.
“Jadi menurut saya tidak fair juga mengatakan Pak Prabowo naik karena semata-mata karena mendapatkan blessing dari kinerja Presiden Jokowi. Karena faktanya basis lama Pak Prabowo yang sempat lari ke Anies sebagian sudah balik ke kandang,” ungkap Burhan.(PBN/RMID)
BalasTeruskan -
Bawaslu Janji Awasi Dana Kampanye Pemilu
JAKARTA, BANPOS – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) komitmen mengawasi transparansi dana kampanye peserta pemilu. Caranya, dengan menggandeng pihak terkait.
Anggota Bawaslu Totok Hariyono mengatakan, ikhtiar tersebut sebagai upaya Bawaslu menjamin transparansi penerimaan, penggunaan dan pelaporan dana kampanye peserta Pemilu Serentak 2024.
“Dalam konteks pengawasan transparansi dana kampanye, kami (Bawaslu) siap bekerja sama dengan stakeholder (pemangku kepentingan terkait). Tentunya stakeholder yang punya kewenangan terkait penelusuran aliran dana,” katanya.
Menurut Totok, selama ini pengawasan Bawaslu dalam laporan dan transaksi dana kampanye baru sebatas menilai asas kepatuhan partai politik dalam melakukan laporan.
Contohnya, jika terjadi keterlambatan pelaporan dana kampanye, atau ada tidaknya korelasi akuntan publik yang melakukan audit laporan dana kampanye.
“Pemeriksaan dana kampanye ini asasnya baru kepatuhan. Nah, untuk menilai sampai sejauh mana kebenarannya Bawaslu belum sampai situ. Itu ranah akuntan publik,” ungkap dia.
Adapun stakeholder pengawasan transaksi dana kampanye, lanjut Totok, adalah lembaga yang memiliki wewenang melacak aliran transaksi dana. Contohnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, menurut Komisioner Bawaslu Padang Yunasty Helmi, pihaknya tidak memiliki kewenangan melakukan pengujian terhadap sumber dana kampanye yang dilaporkan partai politik kepada KPU dalam Pemilu 2024.
“Dana kampanye ini nantinya akan diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Mulai dari pemberi bantuan dana kampanye, baik itu perorangan atau badan serta besaran maksimal,” katanya.
Dia mencontohkan, untuk bantuan perorangan maksimal Rp 750 juta, dan bantuan dana dari badan juga ada batasan maksimal yang diatur.
Selain itu, dana kampanye tidak diperbolehkan datang dari dana asing, dana yang bersumber dari kejahatan seperti jaringan narkoba, tindak pidana pencucian uang dan lainnya.
“Kita masih menunggu aturan soal dana kampanye di Pemilu 2024,” kata dia.
Menurut Yunasty, data inilah yang akan dilaporkan ke KPU terkait sumber dana kampanye yang mereka gunakan untuk Pemilu 2024. Bawaslu hanya melakukan pengawasan agar partai politik itu melaporkan sumber dana kampanye mereka.
“Kita tidak ada kewenangan menguji dana kampanye tersebut, baik ke perbankan atau menelusuri sumber tersebut ke PPATK,” kata dia.
Bawaslu, lanjut Yunasty, tidak memiliki kewenangan dan landasan dalam melakukan pengujian dana kampanye.
“Lain cerita jika ada regulasi, tentu akan kami telusuri semua dana kampanye yang dilaporkan apakah sesuai dengan jumlah itu atau hanya laporan semata,” kata dia.
Sementara, peneliti dari Transparency Internasional Indonesia Sahel Muzzamil menyayangkan uji publik yang dilakukan KPU beberapa waktu lalu terkait PKPU Dana Kampanye.
Menurutnya, ada pasal soal KPU menghapus ketentuan Laporan Penerimaan dan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).
“Satu poin yang sangat disayangkan, KPU menghapus LPSDK. Padahal ini sudah diterapkan pada pemilu lalu,” terangnya.
Ketua Umum Netfid Indonesia M Adit Komsani mendorong KPU menjelaskan lebih rinci akses informasi dalam aplikasi Sistem Informasi Dana Kampanye (Sidakam) yang diberikan kepada Bawaslu, dan lembaga penegak hukum lainnya.(PBN/RMID)
-
Yandri Makin Pede Nyagub
SERANG, BANPOS – Wakil Ketua DPP PAN, Yandri Susanto menyatakan siap maju sebagai calon Gubernur Banten pada Pilkada 2024. Dirinya yang juga saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), mengaku semakin banyak mendapatkan dorongan untuk maju pada pilgub.
Yandri Susanto mengatakan, usai dirinya menyatakan bahwa hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten. Dukungan pada dirinya kian terus bertambah.
“Nyalon Gubernur, tambah hari tambah banyak yang dorong saya,” ujarnya, selasa (30/5).
Dirinya mengungkapkan, dorongan pada dirinya agar terus maju pada pilgub 2024 mendatang, menurutnya sangat bagus. Dukungan tersebut banyak datang baik melalui pesan Whatsapp maupun yang langsung datang menemuinya.
“Yang wa banyak, yang datengin saya banyak. Jadi ketika saya waktu itu menyampaikan siap menjadi gubernur Banten, itu dukungan bagus sekali,” ungkapnya.
Yandri juga menyebutkan, dirinya juga akan maju pada pilgub tersebut. Akan tetapi, sebelum melangkah pada pilgub, ia menyampaikan bahwasanya akan maju terlebih dahulu pada pemilu legislatif.
“Itu masih on the trek. Tapi, tetap saya berkhidmat untuk menuju Banten 1, yang pasti saya maju di DPR RI dulu, maju kembali, Insya Allah dapil banten 2,” ucapnya.
Lebih lanjut, Yandri mengaku, untuk saat ini belum ada partai politik yang merapat padanya untuk mengusungnya dalam pilgub. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa partai nya akan segera melakukan komunikasi dengan partai politik lain.
“Belum. Nanti, itu setelah Pemilu kelihatan. Karena hasil untuk mengusung di Pilgub itu kan hasil pemilu 2024. Jadi kita tunggu saja hasil pemilu nanti. Tentu, PAN akan melakukan komunikasi dengan partai politik yang lain,” katanya.
Kemudian, ia juga menuturkan pasangan dalam pilgub mendatang untuk saat ini belum ada. Akan tetapi, dirinya mengaku bahwa secara diam-diam dirinya tengah melakukan komunikasi serta kunjungan membahas hal tersebut.
“Untuk wakil ya belum, partai politiknya aja belum.Ya kalau komunikasi, secara diam-diam saya lakukan, kunjungan, diskusi juga saya lakukan,” tuturnya.
Selain itu, Yandri juga menyampaikan dalam Pilpres nanti, partainya tetap akan mengusung Erick Thohir sebagai Cawapres. Namun, Yandri mengungkapkan bahwa dirinya juga memunculkan paket pasangan untuk diusung dalam pilpres mendatang
“Cawapres, kita sekarang tetap Erick Thohir, walaupun Kemarin saya memunculkan paket baru yaitu Airlangga-Zulkifli Hasan. Tapi kalau dalam hal keputusan Rakernas, kita mendorong Erick Thohir. Apakah berpasangan dengan Ganjar atau dengan Prabowo, tapi kalau misalkan itu tidak ada titik temu, kemungkinan PAN akan berkoalisi dengan Golkar. Karena itu cukup 22,3 persen untuk mengusung sendiri,” tandasnya.(MG-02/PBN)