Penulis: Gina Maslahat

  • Zulkifli Hasan Lakukan Zigzag Politik

    Zulkifli Hasan Lakukan Zigzag Politik

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan zigzag politik. Setelah mesra dengan Gerindra dan Golkar, Zul juga merapat ke PDIP.

    Zul melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, kemarin. Zul dan rombongan tiba sekitar pukul 14.42 WIB.

    Menteri Perdagangan itu, didampingi sejumlah fungsionaris PAN. Di antaranya Sekjen PAN Eddy Soeparno, Yandri Susanto dan Viva Yoga Mauladi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN.

    Kedatangan Zul disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, di lobi markas Banteng. Mereka pun saling menyalami hingga melempar senyum sembari melakukan cipika-cipiki.

    Setelahnya, elit parpol pendukung Pemerintah itu, menaiki lift menuju salah satu ruangan untuk menunggu kedatangan Mega. Beberapa saat kemudian, Zulhas dan Mega nongol di ruangan yang berada di lantai 5. Mega yang mengenakan outfit berwarna merah hitam, ditemani Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Pemerintahan Puan Maharani dan capres PDIP Ganjar Pranowo. Setelah itu, mereka melakukan pertemuan tertutup.

    Dua jam berselang, awak media diberikan kesempatan untuk meliput di ruang pertemuan yang sebelumnya dilakukan tertutup. Dalam kesempatan ini, Mega mengatakan, tidak kuasa memaksa PAN bergabung mencapreskan Ganjar. “Umpamanya saya bilang, saya bilang sama PAN, ayo ke sini. Biar sampai capek, kalau PAN ndak mau, ya nggak akan datang,” kata Mega.

    Presiden ke-5 RI itu mempersilakan PAN terlebih dulu mendiskusikannya secara internal. Mengingat ini baru pertemuan pertama. Mega mengaku, prinsip politik partainya dengan PAN sudah sangat sama. Namun, hal itu tidak menjamin PAN ikut mengusung Ganjar. Untuk itu, dia menjanjikan akan ada pertemuan lanjutan terkait kerja sama di Pilpres 2024.

    Dalam pertemuan lanjutan, Mega mengutus Puan untuk bertemu Zul. Puan merupakan tim pemenangan Ganjar.
    Di kesempatan sama, Zul mengungkapkan pertemuan pertama ini hanya sebatas membahas rencana koalisi. Sehingga belum ada pernyataan resmi terkait dukungan partainya kepada Ganjar.

    “Ini pertemuan pertama kami yang penuh persaudaraan, persahabatan, saling pengertian, tapi ini pertemuan pertama,” kata Zul.

    Dia menyebut, pihaknya akan berdiskusi kembali di internal PAN sebelum melakukan pertemuan kedua dengan PDIP. “Mbak Mega sudah ada tim juga kan, setelah kami rapat tentu akan berkomunikasi dengan tim yang dibentuk oleh PDIP. Ada dipimpin oleh Bu Puan,” ucapnya.

    Dia berharap, segera ada pertemuan lanjutan antara PAN dan PDIP. “Kita harapkan ada pertemuan-pertemuan lanjutan setelah dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional melakukan diskusi-diskusi apa yang kami bahas tadi,” papar dia.

    Zul juga menyinggung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), koalisi yang dibentuknya bersama Golkar dan PPP. Dia menegaskan kedatangannya ke PDIP bukan pertanda KIB bubar.

    “Kami koordinasi mau ke kantor PDIP,” papar Zul.

    Dia menjamin KIB hingga kini masih ada. Walaupun PPP sudah memutuskan bergabung bersama PDIP mengusung Ganjar. Menurutnya, jika pada akhirnya PAN dan Golkar atau juga PPP punya tujuan yang sama, maka akan kembali bersama. Sebaliknya, jika dua partai yang tersisa ini memilih berbeda, maka nasib KIB ke depannya akan dibicarakan kemudian.

    “Kalau istilahnya Yoga (Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi) itu, KIB koalisi masih ada tapi mimpinya mulai agak beda-beda,” sebut Zul sembari tersenyum.

    Sebelum bertemu dengan PDIP, Zul sudah melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto dan Gerindra. Bahkan Zul mesra dengan Golkar untuk bikin poros keempat di pilpres untuk memajukan Airlangga-Zul.

    Lalu apa tanggapan KIB? Politisi Golkar Dave Laksono tidak mau gegabah dalam berkomentar. Terlebih, sebelumnya ada wacana menduetkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Zul.

    Kata Dave, bagaimana sikap Golkar ke depannya, akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Sehingga, ia tidak ingin buru-buru merespons pertemuan Zul dengan Mega.

    “Tunggu Minggu yah. Pas Rakernas,” katanya, singkat.

    Lalu apa kata pengamat soal langkah Zul! Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro mengatakan, Zul sedang bermain politik zigzag. Dia mencoba masuk ke semua.

    Menurut dia, peluang PAN gabung koalisi PDIP sangat besar. Ini bisa dilihat dari pernyataan Mega dan Hasto. PAN juga sedang mencari “rumah baru” pasca Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ditinggalkan PPP. “Dalam konteks kunjungan ke PDIP hari ini menjadi salah satu pilihan PAN, selain dengan Golkar dan Gerindra cs,” tukasnya.(PBN/RMID)

  • Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad Dihadiri Ribuan Jemaah

    Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad Dihadiri Ribuan Jemaah

    PANDEGLANG, BANPOS – Hadirkan penceramah kondang, Ustaz Abdul Somad pada Tabligh Akbar dalam rangkaian kegiatan hari jadi Kabupaten Pandeglang yang ke-149. Alun-alun Kabupaten Pandeglang dipadati ribuan warga dari Kabupaten Pandeglang dan dari luar wilayah Kabupaten Pandeglang.

    Hadir dalam kegiatan Tabligh Akbar tersebut, Ulama Cidahu Abuya Muhtadi, Anggota Komisi III DPR RI, Raden Achmad Dimyati Natakusuma, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, para anggota DPRD Kabupaten Pandeglang serta Forkopimda Pandeglang.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, Tabligh Akbar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan hari jadi Kabupaten Pandeglang ke-149.

    “Kegiatan tabligh akbar ini merupakan momen yang sangat baik untuk terus bersinergi dan bermuhasabah diri secara totalitas agar lebih baik lagi. Satukan niat kita, berkumpulnya ditempat ini hanya ingin mendapatkan keridhaan Allah SWT. Kebersamaan kita semata – mata hanya untuk ibadah,” kata Irna saat membuka Tabligh Akbar, Sabtu (3/5).

    Dalam kesempatan tersebut, Irna juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jemaah yang telah hadir di acara Tabligh Akbar. Pihaknya berharap dalam kegiatan tersebut mendapatkan pahala.

    “Terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah hadir ditempat ini, Insya Allah langkah kita ke tempat ini mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan, bahwa jika perbedaan aqidah dalam beragama, namun sebagai warga diikat oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Sesama umat muslim kita diikat dengan ikatan kuat oleh ikatan Laa ilaaha illallah, sedangkan jika kita beda aqidah  kita diikat oleh ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

    Menurutnya, Kabupaten Pandeglang dalam merayakan hari ulang tahun selalu menggelar Tabligh Akbar. Hal tersebut menandakan bahwa Kabupaten Pandeglang kental dalam bidang keagamaan.

    “Kabupaten Pandeglang selalu menggelar Tabligh Akbar, istighosah dan pengajian, hal ini membuktikan bahwa Pandeglang sangat kental di bidang keagamaan. Maka dari itu, jika ingin melihat perayaan ulang tahun diisi dengan pengajian – pengajian datang ke Pandeglang,” ungkapnya. (DHE/PBN)

  • Cegah Kekacauan PPDB, Dindikbud Siapkan Aplikasi

    Cegah Kekacauan PPDB, Dindikbud Siapkan Aplikasi

    SERANG, BANPOS – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) sudah menetapkan petunjuk teknis (Juknis) terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Dalam rangka mencegah terjadinya kekacauan dan carut marut dalam proses PPDB online juga akan disiapkan aplikasi yang akan dikelola oleh pihak ketiga.
    Kepala Dindikbud Banten Tabrani menjelaskan, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi terkait teknis PPDB tersebut ke masing-masing Kepala Sekolah.
    ”Saat ini sedang disosialisasikan kepada Kepala Sekolah. Kepala Sekolah selanjutnya mensosialisasikan ke masyarakat,” ucapnya saat ditemui usai menggelar Rapat Kerja bersama Komisi V DPRD Provinsi Banten pada Selasa (30/5).
    Kemudian Kepala Dindikbud Provinsi Banten itu pun juga mengatakan bahwa dalam proses PPDB tahun ini tidak mengalami banyak perubahan, hanya saja dari empat jalur yang disediakan jalur afirmasi lebih didahulukan.
    ”Perbedaannya cuma afirmasi didahulukan, kemudian zonasi, prestasi dan perpindahan itu dilakukan setelah afirmasi selesai. Sesuai edaran SE Mendikbud 2022,” terangnya.
    Ditemui di tempat terpisah, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrofa mengatakan bahwa untuk kuota penerimaan siswa, jalur zonasi menjadi yang paling banyak dibandingkan dengan jalur penerimaan lainnya.
    ”Jadi kuota untuk afirmasi sebanyak 15 persen, kemudian perpindahan tugas orangtua 5 persen, kemudian jalur prestasi 30 persen yang dibagi ke dalam 2 kategori yaitu prestasi akademik dan non akademik. Kemudian jalur zonasi sebanyak 50 persen,” terangnya.
    Selain itu, Yeremia juga menjelaskan nanti dalam teknis penerimaan peserta didik baru Pemprov Banten akan menyediakan aplikasi guna memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran.
    ”Pada tahun ini pelaksanaan PPDB menggunakan aplikasi terintegrasi yang berbeda dengan tahun yang lalu, yang dilaksanakan web melalui web sekolah masing-masing sekolah. Tetapi tahun ini ada aplikasi terintegrasi di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Banten,” tuturnya.
    Harapannya dengan menggunakan aplikasi tersebut, kendala yang pernah terjadi di tahun lalu dapat diminimalisir sebisa mungkin di tahun ini.
    Seperti misalnya website yang sulit diakses oleh masyarakat hingga halaman website tidak menuai respon pencarian.
    ”Supaya tidak terulang lagi di tahun ini. Contohnya tadi dengan aplikasi terpadu jangan sampai berulang pada kasus 2021 seperti server mati, aksesnya lambat yang hang segala macam,” imbuhnya.
    Guna memastikan kelancaran aplikasi PPDB itu, Yeremia meyakinkan bahwa nantinya aplikasi tersebut akan menggunakan server yang terpisah dengan server yang dimiliki oleh website Dindikbud.
    ”Platform atau aplikasinya adalah web based yang tidak menggunakan server di lokal atau di Dinas Pendidikan, tetapi ada di pihak kerjasama atau pihak ketiga yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan,” ucapnya.
    Kemudian saat disinggung perihal upaya pengawasan dari tindak kecurangan titip menitip peserta didik, anggota Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan perlu adanya keterlibatan semua pihak dalam pengawasannya.
    ”Pengawasan ini kita berharap juga tidak hanya dilakukan oleh DPRD, tetapi oleh rekan-rekan media atau elemen masyarakat untuk bagaimana kita melakukan pengawasan secara bersama-sama terhadap pelaksanaan PPDB,” terangnya.
    Terkait dengan pelaksanaan PPDB di Provinsi Banten, jalur afirmasi mulai akan dibuka pada tanggal 19-23 Juni 2023. Sedangkan untuk jalur Zonasi, Perpindahan Wali/Orangtua, dan jalur Prestasi mulai akan dibuka pada 3-6 Juli 2023.(MG-01/PBN)

  • Samad ‘Seret’ Opar, Kasus Tipikor Samsat Malingping

    Samad ‘Seret’ Opar, Kasus Tipikor Samsat Malingping

    SERANG, BANPOS – Terpidana kasus korupsi pengadaan lahan SAMSAT Malingping Tahun Anggaran 2019 Samad, menyeret-nyeret nama mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banten, Opar Sohari dalam kasusnya tersebut. Ia menyatakan bahwa sebagai pemegang kebijakan, seharusnya Opar juga terkena hukuman.
    Ditemui usai menjalani persidangan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) melalui Pengadilan Negeri Tipikor Serang pada, Selasa (30/5), Samad merasa bahwa dirinya telah dijadikan tumbal atas kasus yang menjerat dirinya. Sebab menurutnya dalam kasus ini ada pihak-pihak lain yang juga turut terlibat di dalamnya.
    Terlebih lagi pada saat itu Samad mengaku bahwa dirinya hanyalah sekretaris pelaksana pengadaan, bukan menjadi pihak pemegang kebijakan. Oleh karenanya, menurut terpidana kasus korupsi itu pihak yang ia maksud harus juga turut diseret ke meja persidangan.
    ”Bukan saya gak mau dihukum sendiri. Saya bukan pemegang kebijakan, saya juga di pengadaan itu cuman sekretaris, ketuanya ada. Kalau misalkan kepala badan (Opar, red) tidak membayarkan ya saya tidak masalah sih, saya juga gak memaksa. Tapi kepala badan kan membayarkan,” tuturnya.
    Kemudian mantan kepala UPTD SAMSAT Malingping itu pun merasa heran sekaligus juga turut mempertanyakan terkait proyek pengadaan SAMSAT di Malingping pada 2016 yang tidak terpakai saat ini.
    Menurutnya kasus pengadaan itulah yang seharusnya diusut oleh Aparat Penegak Hukum (APH), bukan kasusnya. Karena menurut Samad, pengadaan yang dilakukannya justru bernilai manfaat karena dapat digunakan.
    ”Dan kedua, tanah yang kemarin saya beli itu memang saya perjuangkan benar-benar pure akhirnya bisa dibangun, ada manfaatnya lah. Beda dengan pengadaan 2016, Malingping udah ada pengadaan dulu, gak dipakai, gak ada masalah. Aneh. Kalau mau adil mah itu yang diusut mah,” terangnya.
    Samad kembali menegaskan bahwa dalam kasus ini, pihak yang seharusnya bertanggung jawab bukan hanya dirinya semata, melainkan pihak-pihak lain yang tergabung ke dalam tim pengadaan lahan seperti PPA hingga PPTK.
    ”Ya kitakan bekerja tim, harusnya tim juga salah. Di sana ada PPK, ada PA, dan sendiri dia. Terus ada sekretariat PPTK, PPTK, Baladiah sebagai anggota tim pengadaan. Kalau misalkan mau disalahkan ya timlah jangan sendiri. Gak ada sejarahnya Tipikor itu sendiri,” tegas Samad.
    Diketahui, tanpa didampingi oleh kuasa hukumnya, Samad menjalani persidangan PK di Pengadilan Negeri (PN) Serang dengan seorang diri.
    Dalam persidangan tersebut Samad menjelaskan, alasan ia mengajukan permohonan PK itu lantaran dirinya merasa dirugikan atas putusan hakim yang diterimanya.
    Karena Samad mengaku telah mempelajari sejumlah berkas seperti putusan Pengadilan Negeri Tipikor Serang, putusan PK, dan putusan kasasi atas perkara yang menimpanya serta menganalisis dari perkara yang sifatnya sama yakni pengadaan lahan SMKN 7 Tangerang Selatan.
    Hasilnya menurut Samad kedua kasus tersebut memiliki sifat yang sama, namun meski begitu, terdapat perbedaan putusan pemidanaan oleh hakim yang mana menurutnya putusan yang ia terima justru jauh lebih berat ketimbang Agus Karsono.
    Sebab berdasarkan berkas petikan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Serang yang dimiliki Samad, Agus Karsono hanya menerima putusan pidana selama 4 tahun dengan kerugian negara yang dihasilkan sebesar Rp8,3 miliar. Sementara dirinya menerima putusan hakim dengan pidana selama 6,6 tahun dengan kerugian negara yang dihasilkan sebesar Rp680 juta.
    ”Karena adanya ketidakadilan dalam memutuskan perkara terhadap saya Yang Mulia,” terangnya.
    Namun saat diteliti lebih lanjut atas berkas memori PK, Hakim Ketua menilai, jika terdakwa Agus Karsono kasusnya belum sampai pada tahapan putusan berkekuatan hukum tetap atau inkrah, melainkan masih dalam tahapan kasasi.
    Sehingga Hakim Ketua menyayangkan, apabila proses PK terus dilanjutkan maka bukan tidak mungkin nantinya setelah hasil kasasi turun Samad lah yang justru lebih dirugikan.
    ”Itu semua kan belum inkrah, belum mempunyai kekuatan hukum, belum ada sesuatu yang pasti. Kalau saudara ini tetap saudara ajukan, nanti kalau turun putusan putusan kasasinya. Ibaratnya nanti menjatuhkan pidana yang jauh lebih berat nanti saudara tidak bisa lagi mengajukan PK,” terangnya.
    ”Jadi kalau saudara tetap masih memproses permohonan saudara, yang nanti kalau putusannya yang saudara jadikan novum itu berbeda, itu malah merugikan saudara,” jelas Hakim Ketua dalam persidangan tersebut.
    Meski dijelaskan begitu Samad merasa yakin atas keputusannya itu untuk tetap melanjutkan proses PK atas putusan pidana yang diterimanya itu.
    Usai dilakukan berbagai pertimbangan, Hakim Ketua memutuskan bahwa persidangan tersebut akan kembali dilanjutkan dengan agenda mendengarkan tanggapan atas permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh terpidana Samad pada Selasa, 6 Juni 2023 di PN Serang.
    ”Saudara hadir lagi pada persidangan minggu depan untuk mendengarkan tanggapan permohonan Peninjauan Kembali saudara,” katanya.
    Saat BANPOS mengkonfirmasi melalui telepon, ke nomor mantan Kepala Bapenda, Opar Sohari, telepon BANPOS ditolak. Namun, pesan BANPOS dibalas oleh seseorang yang mengaku sebagai istri dari Opar Sohari dan mengatakan jika yang bersangkutan tengah dalam keadaan sakit.
    ”Waalaikumussalam maaf saya istrinya. Bapak saat ini sedang sakit karena pembuluh darah otak kirinya pecah, dan masih dirawat secara intensif. Terimakasih,” tulis istri Opar Sohari melalui pesan singkat.(MG-01/PBN)

  • Orang Tua Calon Siswa Diingatkan Untuk Registrasi Pra-PPDB

    Orang Tua Calon Siswa Diingatkan Untuk Registrasi Pra-PPDB

    TANGERANG, BANPOS — Pemkot Tangerang mengingatkan kepada para orang tua calon siswa Sekolah Dasar (SD), untuk melakukan registrasi Pra-PPDB sebelum mendaftarkan anaknya untuk ikut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengatakan bahwa sebelum mendaftarkan calon siswa, para orang tua murid harus melakukan registrasi Pra-PPDB melalui website prappdb.tangerangkota.go.id, untuk mendapatkan PIN yang akan digunakan saat melakukan pendaftaran PPDB. Pra-PPDB ini dibuka sejak 11 April 2023 hingga 22 Juni 2023.

    “Pra-PPDB adalah proses pendaftaran awal calon peserta didik dengan cara menginput atau melengkapi biodata calon peserta didik, dan mengunggah dokumen kelengkapan yang dipersyaratkan. Jika persyaratan sudah lengkap, maka akan dilakukan verifikasi dan akan kami berikan PIN melalui WhatsApp. Setelah itu, orang tua dapat melakukan registrasi saat PPDB dibuka,” jelasnya Selasa (30/5).

    Ia melanjutkan, berkas Pra-PPDB yang harus dilengkapi di antaranya adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) jika ada, nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, nama ibu kandung, alamat lengkap, nomor telepon WhatsApp, asal sekolah (bagi yang bersekolah TK/RA/SPS/KB/TPA), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) bagi yang bersekolah TK/RA/SPS/KB/TPA, dan unggah foto atau scan Kartu Keluarga.

    “Seluruh rangkaian pendaftaran Pra-PPDB dan PPDB dilakukan secara daring dan tidak perlu lagi untuk datang ke sekolah. Kami juga menyediakan Help Desk jika para orang tua membutuhkan bantuan dalam registrasi melalui WhatsApp,” ucapnya.

    Sebagai informasi, daya tampung PPDB jenjang SD tahun ajaran 2023/2024 adalah sebanyak 80 persen, afirmasi 15 persen, dan perpindahan orang tua/wali sebanyak lima persen.

    Help Desk Dinas Pendidikan dapat dihubungi melalui nomor 0823-1169-9556, 0823-1169-9557, 0823-1169-9558, 0823-1169-9559, 0823-1169-9566 atau melalui email ppdb.tangerangkota.go.id dan media sosial instagram @disdiktangkot. (DZH/BNN)

  • SMPN 24 Kota Tangerang Gelar Panen Karya

    SMPN 24 Kota Tangerang Gelar Panen Karya

    SEKOLAH Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Tangerang pada Selasa (30/5), menggelar panen karya. Kegiatan yang diadakan di halaman sekolah ini merupakan implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

    Dalam panen karya ini, sekolah menampilkan berbagai karya dan kreasi siswa yang berkaitan dengan keragaman budaya seperti fashion show pakaian adat nusantara, lagu dan tari daerah yang mewakili seluruh pulau di Indonesia. Mulai dari perwakilan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon hingga Papua.

    Selain mengangkat kebudayaan, sekolah juga menampilkan kewirausahaan yakni bazar. Namun yang berbeda dalam bazar ini peserta juga menampilkan khazanah kuliner tradional Indonesia. Ada minuman Selendang Mayang dari Betawi, Papeda dari Maluku, es pisang hijau khas Makassar dan lain sebagainya. Tak heran, stan makanan tradisional ini ramai diserbu pembeli yang tak lain tentu saja teman-teman mereka.

    “Untuk temanya adalah Indahnya Negeri, yakni Kebhinnekaan,” ujar Kepala SMP Negeri 24 Kota Tangerang, Bustami, kepada awak media saat ditemui di sela-sela kegiatan yakni di Jalan Sunan Giri No.44, Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

    Bustami menyatakan, SMP Negeri 24 Tangerang sengaja memilih pelestarian budaya lantaran seni budaya tidak lain merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka.

    “Ini berbeda  dengan kurikulum sebelumnya, biasanya dulu kita laksanakan pensi. Dan pensi itu biasa kita  lakukan di akhir semester ganjil, yakni pas pelaksanaan kegiatan ulang tahun SMP,” katanya.

    Tapi lantaran ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, maka kini seni budaya manjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

    “Untuk pesertanya merupakan kelas VII.  Kita adakan baru tahun ini, karena kami kan bukan sekolah penggerak, tapi IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yang pada waktu kemarin kami ambil mandiri belajar,” katanya.

    Untuk ke depan, Bustami mengatakan bahwa kegiatan ini akan terus dilaksanakan, khususnya bagi kelas VII baru. Tapi bagi kelas IX sekolah masih menggunakan Kurikulum 2013. “Harapan kami ke depan anak-anak bisa mempunyai kreasi dan inovasi semakin banyak,” terangnya. (DZH/BNN)

  • Gapura Pemkot Kena Gusur

    Gapura Pemkot Kena Gusur

    Gapura perbatasan Kota Cilegon dengan Anyer Kabupaten Serang akan dibongkar. Untuk itu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Cilegon masih menunggu persetujuan Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Cilegon untuk melakukan pembongkaran.

    Seperti diketahui, gapura penanda perbatasan yang terletak di Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan itu terkena dampak pelebaran jalan nasional oleh Kementerian PUPR.

    Karena dianggap mengganggu, maka tugu atau gapura perbatasan tersebut harus terpaksa dibongkar, namun ada mekanisme dan proses yang harus ditempuh untuk penghapusan sebagai aset Kota Cilegon.

    Kepala Disperkim Kota Cilegon, Ridwan mengatakan pihaknya hanya menunggu persetujuan penghapusan aset dari BPKPAD Kota Cilegon sebelum dilakukan pembongkaran.

    “Surat penghapusan aset itu sudah kami ajukan, tinggal disetujui saja. Begitu disetujui besoknya akan dilakukan pembongkaran,” tutur Ridwan, Selasa (30/5).

    Lebih lanjut, Ridwan mengatakan nantinya gapura perbatasan Kota Cilegon dengan Kabupaten Serang itu bakal di bangun kembali.

    Kendati demikian, dirinya belum memastikan kapan dimulainya pembangunan gapura pengganti namun, saat ini pihaknya masih melakukan tahap perencanaan.

    “Tentu itu akan dibangun, karena itu kan penanda perbatasan cuma saat ini masih tahap perencanaan karena pasti ada perubahan lebar segala macam,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Dishub Cari Solusi Pecahkan Kemacetan di Ciputat

    Dishub Cari Solusi Pecahkan Kemacetan di Ciputat

    TANGSEL, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) berkomitmen untuk mewujudkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Salah satunya dilakukan dengan penandatanganan komitmen bersama antar stakeholder terkait.

    Penandatangan komitmen bersama itu diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan, mulai dari jajaran Dishub Kota Tangsel, Satlantas Polres Tangsel, Satpol PP, tokoh masyarakat, hingga perwakilan universitas.

    Kepala Dishub Kota Tangsel, Chaerudin, menerangkan bahwa seperti diketahui transportasi jalan tak ubahnya menjadi ujung tombak dan urat nadi seluruh aktivitas manusia.

    “Sebagai penunjang, penggerak, dan pendorong pembangunan serta berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, untuk mewujudkan sistem transportasi jalan yang andal, berkemampuan tinggi dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan barang, guna mendukung pengembangan daerah,” ujar Chaerudin, Selasa (30/5).

    Maka dari itu, lanjut Chaerudin, penataan sistem transportasi yang baik harus diwujudkan. Untuk mewujudkannya, harus mengedepankan faktor efisiensi dan keamanan. 

    “Efisien dapat diukur dari kecepatan dan biaya yang digunakan, sedangkan aman dapat diukur dari keselamatan perjalanan sampai ketempat tujuan,” katanya.

    Jika kedua hal tersebut tak dapat terwujud, maka yang timbul hanyalah masalah kemacetan. “Kemacetan yang akan berakibat pada meningkatnya biaya perjalanan,” imbuhnya.

    Chaerudin menyebut, masalah kemacetan itulah yang menjadi topik pembahasan dalam acara Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) tersebut. Dishub Kota Tangsel dan seluruh stakeholder berkomitmen untuk memecahkan persoalan tersebut.

    “Kemacetan lalu lintas yang terjadi di Kota Tangerang Selatan merupakan dampak dari meningkatnya pertumbuhan kendaraan tanpa diimbangi oleh peningkatan kapasitas jalan. Oleh karena itu, diperlukan adanya manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk mengoptimalisasi kinerja ruas jalan dan simpang yang ada di Kota Tangerang Selatan,” terangnya.

    Chaerudin memaparkan, salah satu lokasi yang kerap menyebabkan kemacetan berada di wilayah Ciputat, yakni daerah yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

    “Ruas Jalan Ir. H. Juanda Kecamatan Ciputat Timur dan ruas Jalan Dewi Sartika Kecamatan Ciputat yang berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta Selatan,” paparnya.

    Ia menyebut, kemacetan dapat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya, yakni imbas dari banyaknya volume lalu lintas dari dan menuju DKI Jakarta yang seringkali terjadi.

    “Baik pada waktu jam sibuk pagi dan sore hari. Oleh karena itu, perlu adanya wadah komunikasi antar stakeholder untuk mencari solusi dalam menangani kemacetan lalu lintas di sepanjang ruas jalan Ir. H. Juanda dan Dewi Sartika,” tegasnya.

    Ia berharap agar forum ini dapat berfungsi sebagai wadah untuk mensinergikan tugas pokok dan fungsi setiap penyelenggara lalu lintas dan angkutan.

    “Setiap instansi pemerintah beserta stakeholder terkait berkewajiban menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan jalan yang berkeselamatan, aman, dan nyaman di wilayah Kota Tangerang Selatan. Semoga dengan adanya forum lalu lintas ini dapat mewujudkan terselenggaranya sistem transportasi yang lebih baik dan berkurangnya titik kemacetan lalu lintas, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pembangunan di wilayah Kota Tangerang Selatan,” tandasnya. (DZH/BNN)

  • Hati-hati, Penyakit Sifilis Intai Warga Cilegon 

    Hati-hati, Penyakit Sifilis Intai Warga Cilegon 

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat sedikitnya ada 5 warga yang terjangkit penyakit kulit sifilis akibat hubungan seksual sembarangan.

    Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKP UKM) pada Dinkes Cilegon dr. Febri Naldo mengatakan, dari total 3.802 yang diperiksa menggunakan test Triple Eliminasi yang dilaksanakan di 9 puskesmas dan 5 rumah sakit di Kota Cilegon, ditemukan ada 5 orang yang terjangkit penyakit sifilis.

    “Dari 5 orang ini, 2 orang merupakan ibu hamil dan 3 orang pasien umum,” kata Febri saat dikonfirmasi, Selasa (30/5).

    Febri menambahkan, pada 2022 pasien yang menderita penyakit sifilis di Kota Cilegon mencapai 10 orang. 10 orang ini terdiri dari 6 ibu hamil dan 4 di luar ibu hamil.

    “Pada 2023, 2 ibu hamil yang terjangkit sifilis, hanya 1 yang diobati. Sedangkan di 2022, dari 6 ibu hamil yang menderita sifilis, 5 orang ibu hamil yang menerima pengobatan sedangkan 1 ibu hamil tidak mau diobati,” tambah Febri.

    Masih kata Febri, masyarakat yang terjangkit penyakit sifilis sendiri rata-rata di usia produktif, karena di usia inilah yang sering melakukan hubungan seks bebas, atau bergonta-ganti pasangan dalam berhubungan badan.

    “Selama ini yang terkena sifilis di usia produktif seperti 20 hingga 40 tahun. Bilamana ada indikasi penyakit tersebut, harap segera ke puskesmas terdekat atau ke rumah sakit agar bisa segera tertangani dan tidak semakin parah,” lanjutnya.

    Dikatakan Febri, pencegahan penyakit sifilis sendiri hanya bisa dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, karena penyakit ini menular karena adanya hubungan seks bebas dan suka bergonta-ganti pasangan.

    “Bisa hal ini terjadi ketika si pasien suka bergonta-ganti pasangan seperti dilakukan di tempat-tempat prostitusi terselubung,” tutur Febri.

    Febri menjelaskan, sekali suntik BV (Benjatin Venisilin) atau dikenai biaya Rp600 ribu untuk sekali suntik.

    “Kita bersyukur mendapatkan hibah dari Provinsi Banten untuk BV. Namun, BV yang diberikan  tidak banyak. Mengingat, kasus di Cilegon kecil dan kalau banyak-banyak khawatir basi,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Jabatan Kosong Kembali Disorot

    Jabatan Kosong Kembali Disorot

    CILEGON, BANPOS – Masih banyaknya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diisi oleh pejabat Pelaksana Tugas (Plt) kembali mendapat sorotan dari mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC). Tidak hanya OPD diisi Plt, namun permasalahan lambatnya rotasi mutasi pejabat dan belum digelarnya seleksi terbuka atau dikenal open bidding juga disorot kaum intelektual di Kota Baja ini.

    Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi I DPRD Kota Cilegon dengan memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah Kota Cilegon dengan IMC di DPRD Cilegon, Selasa (30/5).

    Ketua PP IMC Arifin Solehudin menganggap, banyak OPD yang diisi Plt kemudian jabatannya diperpanjang diduga telah melabrak aturan.

    Karena masa jabatannya sudah melebihi batas waktu. Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1/SE/I/2021 tentang kewenangan Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas Dalam Aspek Kepegawaian yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    Disisi lain, mahasiswa juga mempertanyakan kinerja dari tim panitia seleksi (pansel). Menurutnya tim pansel belum melakukan langkah konkret menyelesaikan masalah tersebut.

    “Ini kenapa sampai hari ini tim pansel belum melakukan langkah konkret. Atau kenapa belum melakukan upaya-upaya untuk segera menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Arifin menyatakan, IMC mengkritisi masalah tersebut karena menilai akan berdampak pada program kerja yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026. Menurutnya dengan kewenangan terbatas seorang Plt maka program kerja yang dijalankan tidak berjalan maksimal. Oleh karena itu, mahasiswa mendesak agar open bidding segera digelar untuk memecahkan masalah tersebut.

    “Maka kami menginginkan tim pansel segera melakukan open bidding. Sehingga masalah bisa segera diselesaikan,” ungkapnya.

    Mahasiswa berpandangan, jangan sampai keputusan yang nanti diambil nanti dalam rotasi mutasi pejabat bernuansa politis.

    “Jangan sampai kemudian ada unsur- unsur, karena ini tahun politik, unsur-unsur titipan segala macamnya. Kami berharap, untuk dilakukan secara terbuka. Supaya mahasiswa dan masyarakat tahu seleksi kepala dinas mempunyai track record yang baik dan yang jelas,” paparnya.

    Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin menyatakan, Pemkot untuk mengisi jabatan kepala OPD definitif sedang menempuh tahapan serta mekanisme dan saat ini sedang berproses.

    Proses yang akan ditempuh terlebih dahulu yakni melakukan mutasi dan rotasi pejabat yang diperkirakan akan dilangsungkan pada Juni mendatang. Setelah mekanisme itu ditempuh, Pemkot baru kemudian akan melakukan open bidding.

    Maman menyatakan, baik rotasi mutasi dan open bidding seluruhnya sedang berproses. Salah satunya tengah berkonsultasi kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

    “Ini semua sedang berproses. Kemarin pun staf saya pak Dhani sudah ke KASN. Insya Allah, besok lusa persetujuan perbaikan, besok saya sudah membuat jadwal pelantikan,” ungkapnya.

    Maman menyatakan, jika konsultasi telah selesai maka tahapan selanjutnya yang ditempuh dilakukan rotasi mutasi. Baru setelahnya, Pansel akan melakukan open bidding.

    “Saya Ketua Pansel akan bergerak selanjutnya jika ada rotasi mutasi,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Bidang Mutasi, Promosi dan Penilaian Kinerja Pada BKPSDM Kota Cilegon, Dhani Karna Rajasha membantu Sekda menjawab pertanyaan mahasiswa.

    Dhani menyatakan, memang pengisian Plt diatur dalam SE BKN. Namun kewenangan untuk  memperpanjang jabatan Plt berada pada ranah Pejabat Pembina Kepegawaian yaitu Walikota Cilegon. Perpanjangan itu dilakukan untuk menjaga roda pemerintahan agar tetap berjalan.

    “Terkait dengan pengisian untuk Plt memang ketentuannya seperti itu. Tapi mungkin PPK punya pertimbangan lain untuk berjalannya masing-masing di OPD. Karena ketika tiga bulan ganti (Plt), tiga bulan ganti maka OPD akan tidak berjalan efektif,” tuturnya.

    Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi I, Masduki turut menyampaikan pertanyaan kepada Sekda terkait kapan proses rotasi mutasi dan open bidding digelar. Ia menyatakan, pertanyaan itu perlu dijelaskan agar seluruh informasi dapat diketahui oleh masyarakat.

    Tidak hanya Masduki, Sekretaris Komisi I, Agus Setiawan juga mengungkapkan pertanyaan yang sama. Ia menanyakan kapan tepatnya rotasi mutasi dilaksanakan.

    “Kami dari Komisi I meminta Pansel untuk segera mengisi jabatan kosong karena sangat berpengaruh kepada roda Pemerintahan Kota Cilegon. Jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut,” tandas Masduki.

    RDP dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Cilegon, Masduki didampingi Sekretaris Komisi I, Agus Setiawan. Hadir pada rapat tersebut Sekretaris Kota Cilegon, Maman Mauludin, Kepala Inspektorat Kota Cilegon, Mahmudin dan Plt Asda III, Syafrudin dan pejabat lainnya di lingkungan Pemkot Cilegon.(LUK/PBN)