Penulis: Gina Maslahat

  • 4 Kelurahan Bersaing

    4 Kelurahan Bersaing

    Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menggelar lomba kelurahan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di setiap wilayah kelurahan. Kepala Bagian Pemerintahan Setda Cilegon, Lilit Basuki, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 81 Tahun 2015.

    “Kelurahan sebagai unit pemerintahan terkecil yang langsung berinteraksi dengan masyarakat harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada warganya,” kata Lilit Basuki pada Senin (22/5).

    Lilit menekankan bahwa aparat pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan harus secara terus-menerus dievaluasi sesuai dengan tugas masing-masing. Hal ini meliputi pelayanan administrasi, kesehatan, sosial, dan lain sebagainya.

    Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam lomba kelurahan ini, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinsos, Pol PP, DP3AP2KB, dan beberapa OPD lainnya di Cilegon.

    “Dari 43 kelurahan yang ada di Cilegon, hanya 4 kelurahan yang dapat mengikuti lomba kelurahan ini. Hal ini dikarenakan masih banyak kelurahan yang belum memenuhi syarat yang ditetapkan, seperti belum memiliki profil kelurahan, tidak mengikuti lomba di tingkat kecamatan, dan sebagainya,” ujar Lilit.

    Empat kelurahan yang ikut dalam lomba tahun ini adalah Kelurahan Ketileng, Bulakan, Randakari, dan Kelurahan Purwakarta Kota Cilegon.

    “Diharapkan melalui lomba ini, pelayanan di setiap kelurahan di Cilegon terus ditingkatkan, sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan yang diberikan oleh pemerintah,” tambahnya.

    Sementara itu, Camat Cibeber, Sofan Maksudi, menambahkan bahwa terdapat tiga aspek penilaian dalam lomba tersebut, yaitu aspek pemerintahan, kemasyarakatan, dan aspek kewilayahan.

    “Melalui kegiatan lomba ini, terjadi perubahan yang lebih baik dalam pelayanan di setiap kelurahan, mulai dari pelayanan kepada masyarakat hingga pelayanan administrasi pemerintahan dapat berjalan dengan baik,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Pemuda Kota Tangerang Dilatih Wirausaha

    Pemuda Kota Tangerang Dilatih Wirausaha

    DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang akan menggelar pelatihan kewirausahaan bagi pemuda.  Pelatihan yang bertema reseller itu akan diikuti seribu pemuda Kota Tangerang dari unsur organisasi kepemudaan (OKP) dan mahasiswa pada awal Juli 2023.

    Sesuai dengan Perda 9/2016 tentang Kepemudaan, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang membuka akses yang luas kepada generasi muda yang aktif dan kreatif untuk bersama-sama membangun Kota Tangerang. 

    Kepala Dispora Kota Tangerang, Kaonang, mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan upaya penumbuhan wawasan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, serta menciptakan peluang usaha bagi pemuda yang mandiri dan kreatif di Kota Tangerang.

    “Pelatihan ini untuk meningkatkan sumber daya manusia agar berdaya guna dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Kaonang, kemarin. 

    Kaonang berharap dengan adanya kegiatan ini, pemuda Kota Tangerang dapat menciptakan jiwa kewirausahaan bagi pemuda, agar menjadi wirausahawan yang berhasil dan tangguh menghadapi persaingan.

    “Kegiatan pelatihan ini akan digelar sebanyak 5 sesi dimana masing-masing sesi berjumlah 200 peserta, dengan syarat usia 16-30 tahun,” ungkap mantan Camat Pinang ini. (DZH/BNN)

  • PNS Diminta Harus Tetap Profesional

    PNS Diminta Harus Tetap Profesional

    PANDEGLANG, BANPOS – Plh Sekda Pandeglang, Asep Rahmat, dalam acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sejumlah pejabat Eselon III, IV, dan fungsional auditor, mengingatkan bahwa seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus menjalankan tugasnya dengan profesionalitas.
    Dalam pidatonya, Asep Rahmat menegaskan pentingnya pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Ia menyoroti fakta bahwa banyak jabatan yang terbengkalai karena pensiun, yang mengakibatkan kekosongan dalam pelayanan publik.
    “Jabatan yang berkaitan langsung dengan pelayanan tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama, dan harus segera diisi,” tegas Asep Rahmat usai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Esselon III, IV dan Fungsional di Pendopo Pandeglang, Selasa (23/5).
    Ia juga menekankan kepada para pejabat yang baru dilantik untuk bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Profesionalisme menjadi landasan yang harus dijunjung tinggi dalam menjalankan tugas sebagai PNS.
    “Para pejabat yang dilantik hari ini harus segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan menghindari proses adaptasi yang berlarut-larut,” ucapnya.
    Asep Rahmat mengingatkan bahwa rotasi dan mutasi adalah hal yang biasa dalam upaya penyegaran dalam dunia kerja. Hal ini juga diperlukan untuk memperbaharui energi dan ide-ide segar dalam sebuah organisasi.
    “Kita harus mengapresiasi kesempatan ini sebagai sarana pengembangan karier. Semoga tugas baru yang diemban dapat memberikan pengalaman yang berharga dalam perkembangan profesional Anda,” tambahnya.
    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Pandeglang, Moh Amri, menekankan bahwa para pejabat yang dilantik harus menjunjung tinggi etika dan komitmen dalam melaksanakan tugas sebagai PNS. Kedisiplinan dan kejujuran juga merupakan nilai-nilai penting yang harus dipegang teguh.
    “PNS memiliki tanggung jawab besar terhadap pelayanan publik. Profesionalisme adalah kunci dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Mari kita jalankan tugas dengan penuh dedikasi dan integritas,” kata Moh Amri.
    Dengan adanya pelantikan ini, diharapkan bahwa PNS di Pandeglang dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kesempatan untuk mengembangkan karier harus diikuti dengan kinerja yang tangguh dan integritas yang tidak tergoyahkan. Dengan begitu, pemerintah daerah dapat mencapai tujuan pelayanan yang berkualitas dan berkelanjutan.
    Moh Amri mengatakan, pejabat yang dilantik untuk eselon III sebanyak 32 orang, Eselon IV 70 orang, Kepala Puskesmas 7 orang dan Auditor utama 1 orang.
    “Semuanya sebanyak 110 orang, untuk beberapa eselon II yang masih kosong bisa segera dilakukan lelang jabatan,” katanya.(dhe/pbn)

  • UMKM Untung Besar di Bandara

    UMKM Untung Besar di Bandara

    TANGERANG, BANPOS — Tangerang City Gateway of Indonesia Fest yang diselenggarakan Pemkot Tangerang dengan PT Angkasa Pura II, di area gerai Nusantara Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), sudah masuk pekan keempat. Hingga saat ini, pelaku UMKM Kota Tangerang yang dagang di sana berhasil meruap omzet hingga Rp107.695.900.

    Ketua Forum UMKM Kota Tangerang, Dewi Djaelani, mengungkapkan bahwa pada kegiatan ini, terdapat 70 produk unggulan Kota Tangerang yang dijajaki di 10 stan yang disediakan. Dalam catatan, mulai 1 hingga 21 Mei, rata-rata pendapatan per booth di angka Rp10 juta, dengan stan omzet tertinggi ialah FUKT Craft and Fashion dengan Rp23,2 juta.

    “Produk rajutan UMKM asal Kecamatan Karawaci juga meraih pendapatan yang luar biasa, yaitu Booth Dwi Lim dengan omzet Rp16,7 juta. Disusul Booth Dewi Sambi dengan Rp13,3 juta dan Booth Aramara dengan omzet Rp12,8 juta,” ungkap Dewi, Selasa (23/5).

    Ia pun menyatakan, pada event ini, Kota Tangerang juga menjajaki sederet oleh-oleh olahan asli Kota Tangerang. Tak kalah dengan handy craft dan fashion, booth oleh-oleh makanan, minuman dan cepat saji lainnya menghasilkan omzet hingga Rp13 juta.

    “Masih ada satu pekan terakhir, untuk memaksimalkan pendapatan para UMKM. Informasinya event ini pun akan diperpanjang satu bulan lagi, semoga aja ada kabar baik untuk para UMKM kita ini. Pastinya, jika diperpanjang produk-produk yang dijajaki akan diganti dengan UMKM lainnya yang belum ikut,” kata Dewi.

    Ia pun mengimbau, untuk masyarakat umum dari berbagai daerah, khususnya Kota Tangerang, untuk dapat memeriahkan dan mendukung produk-produk lokal Kota Tangerang.

    “Ayo belanja di Gerai Nusantara, Lobi Timur Termimal 3, Bandara Soekarno Hatta. Pilih produk kesukaan kalian, dipastikan semua produk lokal Kota Tangerang memiliki cita rasa dan kualitas yang tak kalah dengan produk bermerek lainnya,” ungkap Dewi. (DZH/BNN)

  • Pegawai Pemkot Diajari Penulisan Naskah Dinas

    Pegawai Pemkot Diajari Penulisan Naskah Dinas

    CILEGON, BANPOS –

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin menilai bahwa program penyuluhan Bahasa Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan tentang tata bahasa, terutama dalam penulisan naskah dinas bagi para aparatur pemerintah. Demikian disampaikan Maman pada acara Pembukaan Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Tenaga Profesional yang di gelar di Hotel Gondang Kota Cilegon, Selasa (23/5).

     

    “Pemerintah Kota Cilegon berterima kasih kepada Kantor Bahasa Provinsi Banten atas asistensinya melaksanakan kegiatan ini (Penyuluhan Bahasa-red), sehingga kita dapat menambah pengetahuan tata bahasa, khususnya dalam penulisan naskah dinas,” kata Maman, Selasa (23/5).

     

    Melalui program penyuluhan bahasa Indonesia itu, Maman berharap agar Pemerintah Kota Cilegon dapat berkontribusi lebih baik dalam penataan bahasa Indonesia.

     

    “Saya juga berharap, setelah penyuluhan ini para peserta bukan hanya menjadi garda terdepan di sekitar pemerintahan, tapi juga menjadi duta bahasa yang mengajak masyarakat dalam membudayakan bahasa Indonesia,” harapnya.

     

    Dalam hal ini, Maman meminta semua peserta dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik. “Saya minta agar semua peserta mengikuti penyuluhan ini dengan baik dan komitmen dalam pemahaman tata bahasa Indonesia yang baik,” pintanya.

     

    Sementara itu, Perwakilan Kantor Bahasa Provinsi Banten Wuri Dian Trisnasari mengatakan, Penyuluhan Bahasa Indonesia Bagi Tenaga Profesional di Kota Cilegon itu merupakan salah satu program kerja Kantor Bahasa Provinsi Banten.

     

    “Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia ini merujuk kepada bidang literasi. Kantor Bahasa Provinsi Banten merupakan unit pelaksana teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang pada tahun ini (2023-red) memiliki 3 program kerja utama, salah satunya adalah literasi,” katanya

     

    Menurut Wuri, penyuluhan bahasa itu digelar untuk memberikan pemahaman dan pembinaan tata bahasa Indonesia. “Ini (Penyuluhan-red) untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang tata bahasa ruang publik dan juga untuk meningkatkan kemampuan serta pemahaman penulisan naskah dinas,” tuturnya.

     

    Diketahui, Program Penyuluhan Bahasa Indonesia itu dilaksanakan atas kerjasama antar lembaga diantaranya Sekda Kota Cilegon, Dinas Pendidikan Kota Cilegon, MGMP Provinsi Banten dan Perwakilan Lembaga Terbina dari Kota Cilegon, Kota Serang serta Kabupaten Serang. Kegiatan yang digelar selama 3 hari itu diikuti 100 peserta dari utusan berbagai lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga swasta dan binaan Kantor Bahasa Provinsi Banten. (LUK/PBN)

  • Juventus Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    Juventus Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    Ibarat sudah jatuh tertipa tangga. Itulah kondisi yang menyelimuti klub raksasa Italia, Juventus. Federasi Sepakbola Italia (FIGC) resmi menghukum si Nyonya BEsar—julukan Juventus—dengan pengurangan 10 poin, beberapa jam kemudian skuad Massimiliano Allegri dibantai Empoli.

    Juventus resmi dijatuhi sanksi pengurangan 10 poin di Serie A oleh FIGC pada Senin (22/5) terkait kasus aktivitas manipulasi finansial dan nilai transfer, demikian laporan dari AFP pada Selasa. Pengurangan ini membuat Juventus sekarang turun ke peringkat tujuh dari posisi dua di klasemen sementara Liga Italia 2022/23. Sanksi ini akan memperkecil peluang Juventus untuk finis lima besar dengan tiga laga tersisa.

    Mereka terancam tidak mendapatkan tempat untuk bermain di kompetisi Eropa musim depan. Mereka sebelumnya telah disanksi pengurangan 15 poin yang dicabut sementara pada April lalu

    Pencabutan itu dilakukan agar pengadilan banding untuk merevisi hukuman yang dijatuhkan kepada klub dan beberapa tokoh kunci, termasuk mantan wakil ketua klub Turin itu, Pavel Nedved. Juventus mengatakan mereka “berhak” untuk mengajukan banding atas keputusan terbaru ke Dewan Jaminan Olahraga.

    “Sementara tidak mengabaikan urgensi, yang tidak pernah diabaikan oleh Juventus selama persidangan, ditekankan bahwa ini adalah fakta yang masih harus dievaluasi oleh hakim,” kata Juventus di akun Twitter-nya.

    Keputusan terbaru FIGC itu membuat Lazio yang menggantikan Juve di peringkat kedua. Lazio dipastikan lolos ke fase grup Liga Champions musim depan.

    Juventus juga terlibat dalam proses pidana atas praktik akuntansi mereka dengan 12 petinggi klub saat ini, termasuk Pavel Nedved dan Agnelli yang berpotensi akan disidang.

    Beberapa jam setelah keputusan itu diumumkan, Juventus menelan kekalahan telak 1-4 saat bertandang ke markas Empoli di pekan ke-36 Liga Italia di Stadion Carlo Castellani, Selasa dini hari WIB.

    Juve akan semakin sulit untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Kekalahan ini membuat mereka berada di posisi tujuh dengan 59 poin dari 36 laga, lima poin di belakang AC Milan di posisi empat yang merupakan batas zona Liga Champions.

    Sedangkan Empoli berada di posisi 14 dengan 42 poin, demikian catatan laman resmi Serie A.

    Empoli membuka keunggulan empat menit berselang lewat titik penalti, setelah Arkadiusz Milik melanggar Nicolo Cambiaghi. Francesco Caputo mengarahkan bola pojok kiri bawah gawang yang gagal dihentikan Wojciech Szczesny. Skor menjadi 1-0.

    Pada menit ke-21, tim tuan rumah menggandakan keunggulan. Berawal dari situasi sepak pojok yang dituntaskan Sebastian Luperto menjadi gol ke gawang Wojciech Szczesny. Kedudukan menjadi 2-0.

    Juventus kebobolan gol ketika pada menit ke-47. Akpa Akpro memenangi bola lalu merangsek ke kotak penalti sebelum umpannya diselesaikan Caputo dengan tendangan lob untuk membuat Empoli unggul 3-0 atas tim tamu.

    Upaya Juventus baru membuahkan hasil pada menit ke-85 lewat sepakan voli Federico Chiesa. Skor menjadi 3-1.

    Namun, mereka malah kembali kebobolan di masa injury time. Roberto Piccoli mendapatkan bola di dalam kotak penalti dari situasi sepak pojok dan menaklukkan Szczesny. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Empoli 4-1 atas Juventus.

  • Napi Dilatih Ternak Domba

    Napi Dilatih Ternak Domba

    DALAM meningkatkan mutu dan kualitas SDM WBP, Lapas kelas III Rangkasbitung Kanwil Kemenkumham Banten kembali memberikan Pelatihan bagi 20 orang Narapidana (Napi). Dengan menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Lebak, giat bertempat di Ruang Aula Serbaguna Lapas Rangkasbitung, Selasa (23/5).

    Acara pembukaan kegiatan pelatihan peternakan domba ini dihadiri langsung oleh Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo, didampingi pejabat struktural beserta jajaran Lapas Rangkasbitung. Hadir pula Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan (Nakeswan) Lebak, Rahmat Yuniar beserta jajarannya.

    Kalapas Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, dalam sambutan menyampaikan bahwa Lapas merupakan wadah pembinaan Napi yang juga berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan, yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi Napi dengan memberikan Program Pembinaan Kemandirian.

    “Pelatihan Keterampilan sebagai bekal bagi Narapidana untuk kembali ke masyarakat. Menciptakan Napi WBP agar dapat berintegrasi secara sehat dimasyarakat, meningkatkan keterampilan, mengembangkan kemampuan individu agar dapat menciptakan ekonomi mandiri ditengah masyarakat kelak,” ujar Kalapas.

    Ia mengatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan itu adalah agar WBP dapat meningkatkan kualitas diri, dan menjadikan keterampilan tersebut sebagai bekal ketika sudah kembali ke masyarakat.

    “Jadi harapan kami yaitu tolong ikuti giat ini dengan sungguh sungguh, karena ini merupakan peluang dan kesempatan yang baik bagi Warga Binaan yang saat ini menjadi peserta kegiatan. Kelak ilmu yang didapatkan akan bermanfaat dikemudian hari saat kembali ke masyarakat,” imbuhnya.

    Senada juga disampaikan Kadis Nakeswan Lebak, Rahmat Yuniar. Ia menyampaikan bahwa pentingnya menggali potensi yang ada dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan. menambahkan 

    “Kita akan terus support pembinaan di Lapas, dan kali ini konsennya kita akan ke peternakan domba, karena kami menilai ternak ini sangat potensial dan mudah dilakukan. Gali informasi dari tim instruktur kami, baik teori maupun nanti praktik. Untuk saat ini di SAE bisa praktik langsung, dan tentu ini menjadi peluang yang baik sekaligus media pembinaan yang tepat,” tandasnya. (WDO/DZH)

  • Polres Deklarasikan Polisi RW

    Polres Deklarasikan Polisi RW

    LEBAK, BANPOS – Polisi RW mulai dihadirkan di Kabupaten Lebak. Deklarasi pembentukan Polisi RW tersebut dilakukan pada saat apel yang dilaksanakan Polres Lebak di Lapangan Mapolres Lebak, Selasa (23/5).

    Apel yang mendeklarasikan ratusan personel Polres menjadi Polisi RW tersebut dipimpin oleh Wakapolda Banten yang juga dihadiri langsung oleh Karo Ops Polda Banten, Dir Binmas Polda, Kabid Propam Polda, Kapolres Lebak, Dandim 0603 Lebak, Wakapolres Lebak, Wakil Bupati Lebak, Forkompimda, para tokoh Ulama Lebak dan diikuti oleh personel Polres Lebak jajaran Polsek.

    Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif, mengatakan bahwa di Provinsi Banten ini terdapat sebanyak 7.543 RW. Sementara di wilayah Kabupaten Lebak, terdapat sebanyak 1.700 RW.

    Ia menjelaskan, tugas pokok Polisi RW adalah hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk menjadi problem solver dengan azas kemitraan, azas kesetaraan dan mampu membantu masyarakat dalam persoalan sosial di masyarakat.

    Menurutnya, seorang Polisi RW harus mampu memberikan edukasi positif dan proaktif kepada masyarakat, mendengarkan keluhan dan berikan solusi jalan keluarnya secara tepat.

    “Jadilah seorang Polisi RW yang mengayomi, sebagai kepanjangan tangan dari atasan guna menjamin situasi kamtibmas di lingkungannya. Sehingga, tujuan cooling system dari program Polisi RW ini dapat tercapai,” ujar Alif.

    Sementara itu, Kapolres Lebak, AKBP Wiwin Setiawan, mengatakan tujuan dari pembentukan Polisi RW adalah untuk meningkatkan kehadiran Polisi di tengah tengah masyarakat, mencatat, dan memberikan solusi terhadap permasalahan – permasalahan yang tengah dihadapi, serta menjadi sebuah Cooling System.

    “Para Polisi RW ini diharapkan mampu membantu tugas pimpinan untuk memupuk masyarakat dengan edukasi Kepolisian secara lebih dekat lagi, merawat Kamtibmas di lingkup yang lebih kecil, sehingga anggota tersebut mampu memahami dinamika masyarakat di lingkungannya,” kata Wiwin dalam sambutannya.

    “Dengan demikian, buah manis yang akan kita petik adalah terciptanya kondusifitas Kamtibmas dan mampu mencegah terjadinya kejahatan, Karena mencegah kejahatan merupakan sebuah kemuliaan,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Penanganan Stunting Difokuskan Dari Calon Pengantin

    Penanganan Stunting Difokuskan Dari Calon Pengantin

    LEBAK, BANPOS – Penanganan stunting di Kabupaten Lebak terus diperkuat. Saat ini, fokus yang akan dilakukan bukan hanya pada bagian hilir saja yakni intervensi terhadap balita, namun juga dimulai dari hulu, salah satunya kepada pada calon pengantin.

    Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Aula Bapelitbangda Kabupaten Lebak, Selasa (23/5). Rapat yang dipimpin oleh Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lebak tersebut melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki program langsung dalam pengentasan stunting.

    Dalam arahannya, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, mengatakan bahwa setiap OPD yang termasuk kedalam TPPS harus menyampaikan data-data terkait program beserta dokumentasi pendukung pada upaya penurunan stunting di Kabupaten Lebak.

    Ade menjelaskan, semua pihak termasuk OPD harus terlibat secara sungguh-sungguh dalam upaya percepatan penurunan stunting terintegrasi melalui 8 aksi konvergensi. Dari sejak perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan.

    “Insya Allah saya sendiri yang akan memaparkan materi tentang penilaian kinerja penanganan stunting di Kabupaten Lebak,” ujarnya.

    Sekretaris Bapelitbangda Lebak, Widy Ferdian, mengatakan bahwa Rakor tersebut bertujuan untuk mempersiapkan penilaian kinerja penanganan stunting di Kabupaten Lebak. Ia memaparkan, Penilaian ini sebagai bagian dari proses akuntabilitas kinerja Pemda di Tahun 2022.

    Widy menjelaskan, stunting tidak akan terentaskan jika semua pihak hanya fokus pada bagian hilir, yaitu pada usia balita.

    “Penanganan stunting harus dimulai dari calon-calon pengantin yang sehat dan paham dalam mengelola keluarga yang sehat. Untuk itu, diperlukan upaya bersama oleh seluruh pihak dalam mengentaskan stunting di Kabupaten Lebak,” tandasnya.

    Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk KB (DP3AP2KB), Abdul Rohim, mengatakan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama, terkhusus bagi OPD terkait yang memiliki program yang bersentuhan langsung terhadap masyarakat terutama masyarakat kelas bawah.

    “Dikumpulkannya pada rapat kali ini bertujuan untuk kebersamaan. Salah satunya lokus kegiatan penanganan stunting yang dimana Lokus tersebut sudah di SK kan oleh Ketua TPPS,” kata Rohim kepada BANPOS.

    Rohim menjelaskan, latar belakang munculnya stunting di masyarakat dikarenakan oleh berbagai faktor. Salah satunya, asupan gizi dan nutrisi bagi anak. Menurutnya, kampanye akan kesadaran asupan gizi yang cukup bagi anak, balita hingga ibu hamil harus terus digencarkan guna pengentasan stunting secara serius di Lebak.

    “Selain itu pula, faktor lainnya ialah fasilitas layanan kesehatan yang tersanitasi atau tidak, kesediaan pangan mulai dari desa dan lainnya. Maka dari itu, kita harus galakan Program Penanganan Stunting Terpadu yang tentu bersamaan dengan Pemantauan dan Evaluasi,” jelasnya.

    Ia memaparkan, Berdasarkan data dari SSGI, kasus stunting di Lebak mengalami penurunan yang sebelumnya berada di angka 27,3 persen, kini berada di 26,2 persen. Sedangkan berdasarkan EPPGBM yakni 24,27 persen.

    “Tentu keberhasilan ini bukan milik satu pihak saja, namun ini karena komitmen bersama dalam keseriusan pengentasan stunting di Lebak,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Mahasiswa Untirta Tolak Calon Rektor Bersejarah Hitam

    SERANG, BANPOS – Sejumlah mahasiswa melakukan aksi bentang spanduk, saat pelaksanaan kegiatan Penyampaian Visi Misi dan Program Kerja Bakal Calon Rektor Untirta di gedung auditorium kampus Sindangsari pada Selasa (23/5).

    Dalam aksi bentang spanduk tersebut, para mahasiswa menyampaikan tiga poin kriteria calon rektor dalam pelaksanaan Pemilihan Rektor (Pilrek) Untirta periode 2023-2027. Pertama, calon rektor harus yang dapat mensejahterakan mahasiswa. Kedua, harus dekat dengan mahasiswa. Ketiga, tidak boleh memiliki catatan hitam.

    Pemasangan spanduk tersebut dilakukan oleh mahasiswa di tengah-tengah sesi tanya jawab antara sivitas akademika dengan para bakal calon Rektor Untirta. Diketahui, dari enam bakal calon rektor, hanya 5 orang saja yang hadir. Sementara Suherman, salah satu bakal calon, tidak dapat hadir lantaran harus dilarikan ke Intensive Care Unit (ICU).

    Sementara kelima bakal calon yang hadir yakni Fatah Sulaiman yang juga merupakan petahana, Aceng Hasani, Sihabudin, Kartina dan Suherna. Kelimanya menyampaikan visi dan misi serta program kerja mereka, dengan masing-masing mendapatkan waktu selama 15 menit.

    Presiden Mahasiswa Untirta, Ferdinan Algifari Putra, mengatakan bahwa aksi bentang spanduk yang pihaknya lakukan merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi dari pihaknya, terkait dengan sosok rektor yang akan menjabat selama empat tahun ke depan.

    “Kami mau calon pemimpin dari kampus kami itu bersih lah. Semua pemimpin itu kan patut dicontoh, dari karakter, perilaku dan lain-lain. Kami tidak mau siapapun yang jadi nanti, bisa membuat mahasiswa mencontoh karakter dan perilaku tersebut,” katanya.

    Ditanya terkait dengan catatan hitam yang dimaksud oleh pihaknya, Ferdinan enggan membuka hal tersebut. Namun, Ferdinan menyampaikan bahwa catatan hitam yang pihaknya maksud, sudah tersebar secara luas di kalangan civitas akademika Untirta.

    “Kami tidak mau menyudutkan salah satu bakal calon, namun yang pasti siapapun yang jadi, mulai dari karakter, gaya kepemimpinan dan pengambilan keputusan, harus melibatkan kami sebagai mahasiswa. Jangan sampai rektor ini ekslusif,” ucapnya.

    Ketua Pelaksana Pilrek Untirta, Suwaib Amiruddin, dalam sambutan penutupan mengatakan bahwa pelaksanaan pemaparan visi misi bakal calon Rektor Untirta tersebut berjalan dengan lancar. Ia mengatakan, kegiatan tersebut dapat menjadi acuan bagi sivitas akademika, termasuk senat rektorat, untuk dapat menentukan siapa yang akan diusulkan menjadi calon rektor.

    “Mudah-mudahan kegiatan ini, bisa mengetahui apa sih yang akan dilakukan oleh para calon rektor kita. Dan tadi sudah komitmen bahwa siapapun yang akan menjadi Rektor Untirta 2023-2027, itu adalah Rektor Untirta yang kita usung bersama-sama,” ujarnya.

    Berdasarkan penelusuran BANPOS dan informasi dari internal Untirta, diketahui bahwa sejumlah ‘serangan’ terkait dengan catatan hitam bakal calon rektor, menyasar pada beberapa sosok. Diantaranya yakni Fatah Sulaiman, Aceng Hasani dan Kartina.

    Disebutkan bahwa Fatah Sulaiman mendapatkan catatan hitam lantaran sejumlah kasus yang ramai beberapa waktu yang lalu, seperti dugaan jual beli kursi yang terjadi di Universitas Lampung, yang merembet pada dugaan serupa di Untirta, terutama pada Fakultas Kedokteran.

    Sementara Aceng Hasani, disebutkan bahwa perkara dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada tahun 2014 silam dan ditangani oleh LBH APIK, masih menghantui sosok mantan dekan FKIP tersebut. Bahkan disebutkan jika serangan dengan dugaan itu, masih sering digunakan hingga awal tahun ini.

    Adapun Kartina, sosok satu-satunya perempuan pada Pilrek Untirta ini, pada akhir tahun 2020 terseret pada perkara tindak pidana korupsi (Tipikor) internet desa, yang menjadikan mantan Direktur Laboratorium Administrasi Negara (Ane) Untirta, DMH, sebagai terpidana. Kartina yang pada saat perkara terjadi merupakan Wakil Rektor IV itu, dua kali diperiksa oleh Kejati Banten berkaitan dengan perkara tersebut.

    BANPOS seusai kegiatan mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada tiga nama tersebut. Namun sayangnya, Kartina dan Fatah Sulaiman tidak dapat ditemui usai pelaksanaan kegiatan. Sementara Aceng Hasani, membantah bahwa dirinya memiliki catatan hitam, terutama kasus pelecehan seksual.

    “Catatan hitam apa? Siapa yang mencatatnya? Rasanya saya ini jadi dekan lalu jadi wakil rektor itu berdasarkan prestasi yang dilihat oleh semua unsur,” ujarnya kepada BANPOS.

    Koordinator Substansi Hukum, Tatalaksana & Kepegawaian Ditjen Dikti pada Kemendikbudristek RI, Suwitno, mengatakan bahwa tahapan yang baru saja dilaksanakan oleh Panitia Pilrek Untirta, merupakan tahapan penjaringan calon rektor.

    Dari tahapan itu, nantinya para bakal calon rektor akan dipilih sebanyak tiga besar oleh Senat Rektorat, dan nama-namanya akan disetorkan kepada Kemendikbudristek. Tiga besar itulah yang menyandang status sebagai calon rektor.

    Nantinya, para calon rektor tersebut akan dilakukan seleksi lagi oleh Kemendikbudristek, dengan melakukan penelusuran rekam jejak, wawancara dan kegiatan profiling lainnya, hingga nantinya diputuskan satu nama untuk ditetapkan sebagai Rektor definitif Untirta.

    Menurut Suwitno, segala masukan dari masyarakat, akan didengarkan oleh Kemendikbudristek. Termasuk pemberitaan dari awak media, serta tuntutan dari para mahasiswa.

    “Saran dari mahasiswa kan patut didengarkan yah, nanti bagaimana para rektor untuk dapat bisa merealisasikannya yah,” tandas dia.(DZH/PBN)