Penulis: Magang BANPOS

  • Polres Lebak Dirombak

    Polres Lebak Dirombak

    LEBAK, BANPOS – KAPOLRES Lebak, AKBP Suyono, memimpin upacara Serahterima Jabatan (Sertijab) beberapa pejabat di lingkungan Polres Lebak, yakni Wakapolres Lebak, Kasat Reskrim, Kasat Resnarkoba, Kasikum, Kapolsek Cibadak, Kapolsek Cijaku, Kapolsek Cikulur, Kapolsek Muncang dan Kapolsek Wanasalam di lapangan Mapolres Lebak, Rabu (30/8).

    Kapolres Lebak mengatakan, mutasi di lingkungan Polri merupakan hal biasa dalam rangka pembinaan karier yang diemban oleh fungsi SDM.

    Regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian, evaluasi dan assessment secara sistematik dan komprehensif dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas. Mudah- mudahan dengan adanya mutasi menjadi lebih berwarna sehingga kemampuan kita lebih lengkap,” ujar Suyono.

    Kepada pejabat lama, pihaknya mengucapkan selamat bertugas di tempat baru, dan selamat datang bertugas kepada pejabat baru.

    Kepada Pejabat Lama saya ucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas kepada institusi khususnya Polres Lebak ditengah kerjaan yang padat, akan tetapi mampu menjalankan program-program dan meningkatkan kinerja dengan baik. Selamat bertugas di tempat yang baru, semoga kesuksesan yang diraih dapat terus menghiasi lembaran karir pengabdian,” kata Kapolres Suyono.

    Kepada pejabat baru, segera menyesuaikan diri di tugas masing-masing, lanjutkan dan kembangkan inovasi dalam pelaksanaan program, lakukan analisa dan evaluasi secara periodik, apabila ada hambatan segera cari solusi penyelesaiannya,” tegas Suyono.

    Diketahui, berdasarkan Surat Telegram Kapolda Banten Nomor : ST/669/VIII/Kep/2023 tanggal 16 Agustus 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam Jabatan di lingkungan Polda Banten, Jabatan Wakapolres Lebak diserahterimakan dari Kompol Arya Fitri Kurniawan kepada Kompol Nono Hartono.

    Lalu, jabatan Kasat Resnarkoba diserahterimakan dari AKP Malik Abrahambkepada AKP Nagapip Rujito. Sedangkan jabatan Kasat Reskrim dari AKP Andi Kurniady Eka Setyabudi diberikan kepada AKP Wisnu Adicahya.

    Di jajaran Sektor, jabatan Kapolsek Cibadak dari Kompol Wawan Suhawan kepada AKP Kasih Suparja, jabatan Kapolsek Wanasalam dari AKP Kasih Suparja kepada Iptu Erwan Nurwanda, Jabatan Kapolsek Cikulur dari AKP Kemas Husni Thamrin kepada Ipti Mulyadi.

    Sedangkan jabatan Kapolsek Cijaku dari AKP Aam Marto Subroto kepada AKP Rd Ridwan K. Sementara Jabatan Kasikum dari Ipda Agus Suritno kepada AKP Jajang Junaedi, Jabatan Kapolsek Muncang dari AKP Jajang Junaedi kepada Iptu Deni Kusnadi. (WDO)

  • Bamsoet Kembali Raih Rekor MURI

    Bamsoet Kembali Raih Rekor MURI

    JAKARTA, BANPOS – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendapatkan dua rekor penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pertama, sebagai Ketua DPR sekaligus Ketua MPR Penulis Buku Terbanyak dengan total 31 Judul Buku, bernomor piagam 11189/R.MURI/VIII/2023. Kedua, sebagai Ketua DPR sekaligus Ketua MPR yang Merespons Masalah Kenegaraan Aktual Setiap Hari Secara Berkesinambungan, dengan nomor piagam 11190/R.MURI/VIII/2023.

    Piagam kedua Rekor MURI tersebut diserahkan langsung Pendiri MURI Jaya Suprana kepada Bamsoet, di Galeri MURI, Mall of Indonesia, Jakarta, Rabu (30/8).

    Bamsoet menerangkan, aktivitas menulis buku dan merespons berbagai isu kenegaraan tidak lepas karena latar belakang profesinya sebagai jurnalis. Sejak buku pertamanya, Rahasia Sukses dan Biografi Pengusaha Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1988, hingga kini Bamsoet masih menulis buku sekaligus memberikan respons terhadap isu-isu aktual kepada wartawan.

    “Terlebih saat ini sudah ada kemudahan untuk menulis. Cukup dengan handphone saat di mobil bahkan di toilet, sudah bisa menulis berbagai pemikiran dengan cepat,” ujar Bamsoet, saat menerima dua penghargaan Rekor MURI, di Galeri MURI, Mall of Indonesia, Rabu (30/8).

    Ketua DPR ke-20 ini juga mengapresiasi kiprah Jaya Suprana yang mendirikan MURI dengan dukungan kelompok perusahaan JAMU JAGO pada 27 Januari 1990 di kawasan perindustrian Jamu Jago, Srondol, Semarang Selatan. Selain mencatat berbagai rekor dunia yang dipecahkan anak bangsa, keberadaan MURI juga turut menggelorakan semangat kebanggaan nasional.

    “Tanpa MURI, seluruh prestasi anak bangsa bisa hilang ditelan roda waktu zaman. MURI mencatat rekor pertamanya pada 14 Juli 1990 yaitu Pejalan Kaki Termuda yang dipegang oleh Vinas V Lindri Saputri umur 6 tahun dan menempuh jarak 55 Km Semarang-Jakarta selama 26 hari. Hingga kini, sudah puluhan ribu rekor yang dicatat dalam MURI. Pencatatan Rekor MURI merupakan bagian dari mencatat perjalanan bangsa,” jelas Bamsoet.

    Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Doktor Ilmu Hukum UNPAD ini menerangkan, untuk melihat berbagai catatan rekor MURI yang ditorehkan anak bangsa, masyarakat bisa berkunjung langsung ke Galeri MURI yang berada di Lower Ground Mall Of Indonesia.

    “Galeri MURI ditata dan dikelola dengan sangat baik, sehingga pengunjung yang datang akan merasa nyaman. Lokasinya yang berada di dalam mall juga memberikan nilai tambah bagi pengunjung, sekaligus memudahkan masyarakat yang ingin berkunjung,” pungkas Bamsoet.

    Selain kedua rekor MURI tersebut, Bamsoet juga mengoleksi berbagai rekor lainnya dari MURI. Antara lain, Penyelenggaraan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Peserta Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa Terbanyak (2023), Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Anggota Komunitas Motor Terbanyak (2020), Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kejuaraan Tembak Nasional Legislator Championship dengan Penembak Terbanyak (2020) serta Penyelenggara Turnamen Catur dengan Peserta Master Terbanyak (2019).(pbn/rmid)

  • Disperindag Tera Ulang Alat Ukur Pedagang dan SPBU

    Disperindag Tera Ulang Alat Ukur Pedagang dan SPBU

    LEBAK, BANPOS – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan tera ulang alat ukur, yang digunakan pedagang di Pasar Tradisional Sampay dan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

    Kepala Bidang Kemetrologian pada Disperindag Kabupaten Lebak Agus Reza Sumantri, mengatakan bahwa pelaksanaan tera ulang alat ukur itu bertujuan untuk melindungi konsumen, agar mendapatkan ukuran, timbangan dan takaran yang tepat.

    Tera ulang alat ukur timbang, takar dan perlengkapannya (UTTP) milik pedagang serta tera alat ukur bejana SBPU dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari penggunaan alat ukur yang tidak berdasarkan standar dan merugikan konsumen," ujarnya, Rabu (30/8).

    Dia mengatakan pihaknya melibatkan petugas Kementerian Perdagangan itu, karena tidak memiliki petugas penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) untuk melakukan tera ulang. Pemeriksaan tera ulang di Pasar Tradisional Sampay dilakukan pada UTTP milik 59 pedagang serta dua unit SPBU.

    "Kami tidak menemukan pedagang berbuat kecurangan setelah dilakukan pengecekan tera ulang timbangan dan takaran di pasar itu, termasuk SPBU," ungkapnya.

    Pelayanan Tera dan tera ulang ini merupakan implementasi dari Undang Undang No 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah, dimana salah satu kewenangan pemerintah provinsi dialihkan ke kabupaten.

    Karena itu, untuk mengimplementasikan undang-undang tersebut dilakukan akselerasi di 13 pasar tradisional di Kabupaten Lebak.

    Kegiatan pemeriksaan tera ulang itu agar para pedagang tertib ukur sesuai dengan keakuratan timbangan dan takaran. "Kami secara bertahap melakukan pemeriksaan tera ulang itu dalam setahun," katanya.

    Ia mengajak para pedagang lebih aktif melakukan tera ulang timbangan agar tidak ada yang dirugikan dalam transaksi jual beli antara konsumen dan pedagang. Begitu juga para pedagang di Pasar Tradisional Sampay agar rajin merawat alat timbangan sehingga keakurasiannya bisa dipertanggungjawabkan.

    Jika alat timbangan itu terjadi kerusakan dan ketidakakurasian, maka segera melapor ke Disperindag Lebak dan petugas Metrologi mengambil tindakan dengan mencocokkan alat tersebut agar timbangan kembali normal. "Kami memperbaiki alat timbangan itu tidak dipungut biaya alias gratis," kata Agus menambahkan.

    Rohman (45) seorang di pedagang Pasar Tradisional Sampay Kabupaten Lebak, mengaku dirinya merasa senang adanya pemeriksaan tera ulang karena akan memberikan kepercayaan kepada konsumen sehingga dapat meningkatkan omzet pendapatan. (DZH/ANT)

  • Ratusan Ribu Liter Air Bersih Didistribusikan Di Lebak

    Ratusan Ribu Liter Air Bersih Didistribusikan Di Lebak

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak telah mendistribusikan air bersih sebanyak 310.540 liter di 18 kecamatan dan 40 desa, akibat kemarau panjang yang menyebabkan keringnya sumur dalam tanah sebagai sumber air bersih.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik (KL) pada BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faisal. Menurut Agust, pihaknya terus melakukan pendistribusian air bersih ke desa-desa, yang dilanda krisis air bersih.

    Ia mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan setiap hari oleh pihaknya sejak ditetapkan status darurat kekeringan di Lebak pada pertengahan Agustus 2023 kemarin.

    "Kami mendistribusikan pasokan air dengan menerjunkan tiga unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter/tangki," kata Agust, Rabu (30/8).

    Menurut dia, BPBD Lebak dalam menghadapi kemarau ekstrem itu memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 24 jam. Karena itu, pihaknya menyampaikan kepada masyarakat yang dilanda krisis air bersih, untuk segera mengajukan ke BPBD Lebak dengan perrsyaratan diketahui kepala desa dan aparatur kecamatan setempat.

    "Kami akan mendistribusikan air bersih setelah terpenuhi persyaratan itu," ujarnya. Ia menyebutkan, kekeringan ini dipastikan meluas ke kecamatan lainnya jika tidak ada curah hujan hingga Oktober 2023. Saat ini, kekeringan yang mengakibatkan krisis air sudah berlangsung di 18kecamatan.

    "Kami berharap kemarau itu tidak berlangsung lama, sehingga ketersediaan air bisa terpenuhi untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK)," ungkapnya.

    Sementara itu, warga Panggarangan Kabupaten Lebak, Mulyadi, mengaku bahwa masyarakat yang menerima pendistribusian air bersih dari BPBD setempat cukup terbantu untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.

    "Kami pendistribusian pasokan air bersih yang diterima itu cukup tiga hari ke depan untuk MCK," kata Mulyadi (40) warga Panggarangan Kabupaten Lebak. (DZH/ANT)

  • Berjasa Pada Bidang Pendidikan, Walikota Cilegon Helldy Raih Penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia

    Berjasa Pada Bidang Pendidikan, Walikota Cilegon Helldy Raih Penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian dinobatkan sebagai salah satu tokoh apresiasi Indonesia di bidang pendidikan dalam kegiatan Apresiasi Tokoh Indonesia oleh Tempo Media Grup, Selasa (29/8). Helldy dianugerahi penghargaan sebagai tokoh dengan kategori Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan yang diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas di Hotel Ritz Carlton Jakarta. Dimana, Helldy merupakan satu-satunya kepala daerah di Provinsi Banten yang mendapatkan penghargaan tersebut.

    Direktur Utama (Dirut) Tempo Media Grup Arif Zulkifli mengatakan, program Apresiasi Tokoh Indonesia merupakan langkah Tempo dalam memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang memiliki prestasi dan inovasi dalam melakukan pembangunan di daerah.

    “Acara apresiasi Tempo kepada pemerintah daerah ini tidak terlepas dari hubungan baik dengan para kepala daerah yang sudah cukup lama. Tempo yang selalu menjaga terus kredibilitasnya ingin menularkan apresiasi masyarakat dengan mencari kepala daerah terbaik,” kata Arif dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (29/8).

    Menurut Arif, misi Tempo tidak hanya menghadirkan informasi yang akurat dan kredibel mengenai kinerja kepala daerah, tapi juga menyediakan tolak ukur keberhasilan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menghadapi tantangan dan hambatan didaerahnya masing-masing.

    “Ada beberapa kategori pencapaian kepala daerah diantaranya, peningkatan sumber daya manusia dan pendidikan, percepatan infrastruktur, pariwisata berkarakter, pengembangan digitalisasi, pendorong ekonomi kerakyatan, pembangunan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal), pejabat kepala daerah inovatif, dan penggerak kemajuan daerah berciri kepulauan,” tuturnya.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Muhammad Tito Karnavian menilai bahwa Kepala Daerah yang mendapat penghargaan tersebut berarti diakui oleh media massa besar seperti TEMPO.

    “Penghargaan ini diberikan kepada Kepala Daerah yang memiliki prestasi dan ini diakui oleh media besar seperti TEMPO. Tentunya hal ini harus dijadikan motivasi Kepala Daerah untuk membangun daerahnya menjadi semakin baik,” ungkapnya.

    Dalam hal ini, Tito berharap, para Kepala Daerah mampu menciptakan inovasi dalam pembangunan daerah.

    “Disini ada Kepala Daerah yang akan selesai tahun ini (Tahun 2023-red) dan ada juga di tahun depan (Tahun 2024-red). Untuk yang tahun ini akan diisi dengan penunjukkan dari birokrasi. Ini tentunya harus dimanfaatkan dengan baik. Buktikan kalau Kepala Daerah itu mampu berinovasi, kan selama 3 bulan sekali saya lakukan rapat untuk mengevaluasi Kepala Daerah hasil penunjukan birokrasi ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengaku, pihaknya memiliki konsentrasi serius terhadap pembangunan pendidikan di Kota Cilegon.

    “Konsentrasi kami dari awal dilantik (Sebagai Wali Kota Cilegon-red) itu di dunia pendidikan, mulai Februari, Maret, April, Mei, Juni sudah ada 4 SMP Negeri baru di Cilegon. Kami ingin membangun SMP Negeri, karena kebutuhan sangat luar biasa. Alhamdulillah sekarang sudah ada SMP Negeri 12 di Purwakarta, SMP Negeri 13 di Jombang, SMP Negeri 14 di Citangkil dan SMP Negeri 15 di Grogol yang sudah menampung 800 siswa. Kami berharap, putra-putri Cilegon bisa bersaing sesuai dengan ghirah perjuangan di zaman dulu, dimana ada peristiwa Geger Cilegon. Kami ingin Putra-Putri Cilegon bisa bersaing, baik di daerah maupun nasional,” akunya.

    Menurut Helldy, penghargaan bersama sederet nama besar lain di kancah nasional itu menjadi pencetus semangatnya untuk terus membangun dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kota Cilegon. “Seperti disampaikan Pak Menteri Tito (Mendagri-red) tadi bahwa penghargaan ini diberikan kepada Kepala Daerah yang memiliki prestasi dalam membangun daerah. Alhamdulillah berarti kita diakui secara Nasional,” tuturnya.

    Pada acara yang sama, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menilai bahwa Walikota Cilegon merupakan seorang pemimpin yang cerdas, inovatif dan kreatif, sehingga mampu memimpin Kota Cilegon dengan sangat baik.

    “Satu kata buat pak Helldy (Wali Kota Cilegon-red), luar biasa. Program Walikota Cilegon ini sangat luar biasa, di dunia pendidikan memberikan beasiswa full sarjana, terus sampah di Kota Cilegon juga sering dibahas, inovasi-inovasi itulah yang dibutuhkan dari seorang pemimpin untuk membangun kota. Saya yakin Cilegon dibawah kepemimpinan beliau akan jauh lebih dahsyat dari sebelumnya,” katanya.(LUK/PBN)

  • Khofifah dan Susi Bersaing Jadi Cawapres Perempuan

    Khofifah dan Susi Bersaing Jadi Cawapres Perempuan

    JAKARTA, BANPOS – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengusulkan calon wakil presiden (cawapres) perempuan, jika terjadi kebuntuan dalam penentuan cawapres yang hingga kini masih alot. Hal itu berdasarkan hasil riset digital yang dilakukan Partai Gelora, yang berhasil memotret pendapat warganet mengenai kemungkinan cawapres perempuan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Sebab, ketiga bakal calon presiden (capres), yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, tampaknya kesulitan dalam menentukan siapa cawapres yang akan mereka pilih, karena melakukan kalkulasi hitung-hitungan politik. Sehingga cawapres ketiga capres tersebut, terlihat masih menggantung hingga kini. Dan kemungkinan baru diputuskan pada saat-saat akhir menjelang pendaftaran pasangan Capres-Cawapres pada bulan Oktober 2023.

    “Dari hasil riset Gelora Petamaya bekerja sama dengan Lembaga Riset Digital Cakradata, warganet menyarankan agar cawapresnya berasal dari perempuan saja, banyak yang memiliki rekam jejak dan popularitas cukup tinggi,” kata Ketua Bidang Rekrutmen Anggota DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Endy Kurniawan dalam keterangannya, Rabu (30/8).

    Hal itu disampaikan Endy Kurniawan saat memaparkan hasil riset digital Gelora Petamaya Edisi ke-8 tentang ‘Pandangan Warganet terhadap Cawapres Perempuan’ yang ditayangkan di kanal YouTube pada Minggu (27/8) malam. Menurut Endy, warganet mulai memotret tentang perimbangan suara perempuan dan suara laki-laki dalam daftar pemilih Pemilu 2024, ternyata diketahui cukup berimbang.

    “Suara perempuan dan suara pria dalam daftar pemilih pada pemilu 2024, itu cukup berimbang tinggi. Makanya warganet menyarankan agar cawapresnya perempuan untuk menjaga keseimbangan tersebut,” katanya.
    Karena itu, Partai Gelora merasa terpanggil untuk membahas secara khusus tentang bakal cawapres perempuan, dengan menyorot persepsi warganet menjadi perhatian utama agar posisi wakil presiden (Wapres) tidak sekedar menjadi ban serep.

    Sebab, Wapres tupoksi utamanya adalah menjadi pembantu Presiden, menjadi pengganti saat Presiden berhalangan. Sedangkan di masa pemilihan presiden seperti 2024 sekarang, cawapres bisa menjadi ‘modal’ elektoral yang bisa mendongkrak elektabilitas capres.

    “Data riset digital kami ambil dari data digital pada 1 Januari-15 Agustus 2023. Dan dari simulasi yang kami lakukan, muncul nama cawapres perempuan di sana,” katanya. Dalam melakukan riset ini, Gelora Petamaya dan Cakradata memasukan keyword nama-nama beberapa bakal cawapres perempuan.

    “Misalnya muncul yang tertinggi itu nama Khofifah Indar Parawansa diusulkan menjadi nama cawapres untuk mengamankan suara Nahdlatul Ulama sebesar 25 persen. Dan yang kedua, adalah Susi Pudjiastuti sebesar 24 persen, karena dianggap layak sebagai bakal cawapres,” ungkapnya.

    Sedangkan yang ketiga, bukan memunculkan nama, tetapi suara 24 persen warganet mengusulkan, kenapa tidak Wakil Presiden perempuan, karena akan mencetak sejarah Indonesia.

    “Keempat, pendapat dari warganet sebesar 17 persen mengatakan, cawapres perempuan akan punya peran penting terhadap isu lingkungan. Dan yang terakhir, kelima sebesar 9 persen ada keinginan warganet untuk mendapatkan bakal cawapres yang membawa menginspirasikan kaum perempuan,” paparnya.
    Ada beberapa nama cawapres perempuan yang diusulkan mendampingi capres Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

    Pertama adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 63.177 suara warganet. Lalu, yang kedua mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti sebesar 48.361 suara. Kemudian ketiga mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjadi Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 46.830 suara.

    “Riset ini setidaknya ini menggambarkan perbincangan yang terjadi di dunia maya dan referensi warganet terhadap siapa yang cocok dianggap sebagai cawapres perempuan yang mewakili kepentingan tertentu dan merepresentasikan mereka,” katanya.

    Endy berharap cawapres perempuan bisa menjadi pertimbangan bagi ketiga capres dalam menentukan cawapresnya. Karena elektabilitas para capres saat ini masih berkisar antara 36-38 persen. “Dengan masuknya capres perempuan ini perlu dilihat sebagai sebuah kemungkinan untuk menaikkan elektabilitas capres tersebut di atas 50 persen. Partai Gelora sendiri telah menentukan dukungannya ke Prabowo Subianto, dan tidak mengusulkan cawapres, tetapi kami ingin memberikan pemahaman inspirasi kepada masyarakat,” tegas Endy.

    Menanggapi usulan cawapres perempuan, Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelora Kumalasari Kartini mengatakan, peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata dalam membangun bangsa Indonesia. Sebab, kaum perempuan tidak hanya memikirkan nasib generasi bangsa setiap 5 tahun sekali seperti yang dilakukan para politisi, tetapi selamanya.

    “Tidak ada yang lebih tepat dalam memikirkan generasi bangsa itu selain di tangan para ibu atau perempuan. Di tangan para ibu-lah kebangkitan masa depan generasi bangsa Indonesia bisa ditentukan,” kata Kumalasari Kartini.

    “Karena itu tepat, Wapres 2024 diisi perempuan. Sebab, jangan pernah anggap remeh peran perempuan dalam membangun bangsa indonesia. Indonesia juga pernah punya Presiden perempuan (Megawati Soekarniputri),” imbuhnya. Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, keberadaan cawapres selama ini menjadi hak prerogatif dari seorang capres.

    “Capres secara sepihak bisa memutuskan siapa cawapres yang akan mendampinginya seperti halnya seorang Presiden mengangkat menterinya, karena pada dasarnya seorang wakil presiden juga adalah pembantu presiden. Memang nggak ada fungsinya, kalau tidak difungsikan,” kata Fahri.

    Sehingga ketika masa era Presiden Soeharto, maka Wapresnya adalah orang dekat Soeharto. Ketika BJ Habibie naik menjadi Presiden menggantikan Soeharto, memilih tidak menggunakan Wapres.

    “Nah, ketika masa Gus Dur dan Megawati. Yang jadi Presiden bukan berasal dari perolehan suara terbanyak, PDIP. Tetapi justru Gus Dur yang Presiden dan Megawati yang jadi Wapres, karena situasi politik saat itu menjadi jalan tengah agar tidak ada konflik,” katanya.

    Fahri menilai posisi Wapres yang dianggap berfungsi dan memberikan warna bagi perjalanan bangsa Indonesia, adalah Wakil Presiden Muhammad Hatta (Bung Hatta) di era Presiden Soekarno (Bung Karno).
    “Bung Hatta itu seorang intelektual besar, kalau bicara ilmu administrasi itu tidak ada tandingannya. Dia juga seorang sarjana hukum yang paham betul ketatanegaraan, dan dia juga seorang ekonomi,” tandasnya.(PBN/RMID)

  • Jiwa Nasionalisme Remaja Kota Tangerang Ditempa

    Jiwa Nasionalisme Remaja Kota Tangerang Ditempa

    TANGERANG, BANPOS – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Tangerang
    melalui Tim Pokja I mengadakan pembinaan bela Negara, terhadap ratusan remaja perwakilan dari 104
    Kelurahan dan 13 Kecamatan se-Kota Tangerang.

    Remaja yang hadir juga didampingi para kader PKK dari masing-masing wilayah. Mereka terlihat sangat

    antusias mengikuti kegiatan pembinaan yang berlangsung di Gedung Nyimas Melati, Kota Tangerang
    pada Rabu (30/8).

    “Kami melihat bahwa anak-anak sekarang ini rasa cintanya terhadap Republik Indonesia semakin
    berkurang. Untuk itu perlu kembali menanamkan nilai-nilai Nasionalisme kepada mereka, agar nantinya

    mereka bisa semakin mencintai dan membela negaranya. Apalagi sasaran kami adalah remaja usia 16-18

    tahun, sehingga ini waktu yang pas untuk mengajarkan mereka kesadaran pada negara,” tutur Ketua
    Pokja I PKK Kota Tangerang, Ina Susiana.

    Ia mengatakan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber dari satuan Kodim 0506 Tangerang,
    Mayor Inf. Reza Gita Armena, yang merupakan Danramil 06 Cibodas, serta diikuti 117 remaja dari
    masing-masing wilayah se-Kota Tangerang. Mereka diberikan pembekalan terkait penerapan apa saja
    yang menjadi landasan nilai bela negara.

    “Nantinya Kader PKK yang hadir pada kali ini akan melakukan sosialisasi kembali terkait materi yang

    disampaikan hari ini kepada keluarga di wilayahnya yang mempunyai remaja. Sehingga remaja-remaja di

    Kota Tangerang tidak hanya mencintai Kotanya, namun juga Negaranya,” tuturnya.
    Mayor Inf. Reza Gita Armena menyampaikan bahwa di era digitalisasi ini, para remaja perlu dilakukan

    pembinaan bela negara yang salah satunya digelar oleh PKK Kota Tangerang. Karena, pembinaan ini
    harus ditanamkan sejak usia dini, sehingga saat mereka dewasa sudah memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.

    “Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan oleh para remaja ini, namun yang harus difokuskan saat ini karena mereka masih belajar, jadi hal utama yang dapat dilakukan saat ini adalah belajar dengan giat.

    Sehingga nantinya mereka menjadi orang-orang yang sukses, dan membanggakan negara,” ucap Reza.
    Kegiatan pembinaan ini disambut antusias oleh remaja yang hadir. Terlihat mereka begitu mengikuti

    kegiatan dari awal hingga akhir. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang menjadi kesempatan mereka menggali lebih dalam materi yang disampaikan.

    Salah satu peserta, Endang Riani, yang merupakan warga Kecamatan Neglasari mengaku senang dapat
    mengikuti pembinaan ini.

    “Banyak pesan yang dapat diambil untuk menjadi teladan dalam diri. Selain itu, kami juga sebagai
    remaja menjadi semangat untuk mengejar cita-cita, agar berguna bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
    (DZH)

  • Polres Bantu Sumur Bor Warga Mogana

    Polres Bantu Sumur Bor Warga Mogana

    PANDEGLANG, BANPOS – Jajaran Polres Pandeglang, menyerahkan bantuan sumur bor kepada warga di Kampung Batu Karut, Desa Mogana, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.

    Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah melalui Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Pandeglang, Kompol Abul Mufahir mengatakan, bantuan sumur bor diberikan karena warga di kampung tersebut kesulitan air bersih di musim kemarau panjang seperti sekarang.

    “Dalam rangka Polri Peduli Lingkungan, kami dari Polres Pandeglang melaksanakan Program dari Bapak Kapolri untuk memberikan bantuan sumur bor kepada warga yang terdampak kekeringan agar mendapatkan air bersih,” kata Abul Mufahir, Rabu (30/8).

    Dengan diberikannya bantuan sumur bor tersebut, lanjut Abul Mufahir, ia berharap bantuan itu bisa bermanfaat untuk warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

    “Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi warga Kampung Batu Karut, untuk dipergunakan dengan baik dan seefisien mungkin. Semoga saja program seperti ini, bisa kami lanjutkan di tempat lain di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga Kampung Batu Karut, Eha mengatakan, bantuan sumur bor yang diberikan Polres Pandeglang sangat membantu warga saat ini yang sedang dilanda kekeringan.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran Polres Pandeglang, yang telah melaksanakan program dari Bapak Kapolri yang sangat peduli dengan kondisi kami di Kampung Batu Karut ini,” katanya.

    “Tentunya bantuan ini sangat berarti bagi kami, yang sangat membutuhkan ketersediaan air bersih untuk makan, minum, dan lainnya,” ungkapnya. (dhe/pbn)

  • Menilik Wisata Sejarah Petilasan Waliyullah Puncak Gunung Karang

    Menilik Wisata Sejarah Petilasan Waliyullah Puncak Gunung Karang

    PANDEGLANG, BANPOS – Sejarah Gunung Karang tidak terlepas dari cerita peradaban masa lalu hingga sejarah runtuhnya kerajaan Hindu – Budha. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ditemukannya sejumlah situs bercorak kerajaan Hindu – Budha, yakni Menhir.

    Menhir adalah batu tunggal berukuran besar yang ditatah seperlunya, sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak diatas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik (bahasa Indo-Eropa) yaitu kata men berarti ‘batu’ dan hir berarti ‘panjang’.

    Para arkeolog melihat bahwa Menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penghormatan kepada arwah nenek moyang. Salah satu Menhir yang ditemukan di Banten terletak di lereng Gunung Karang, Kampung Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang. Saat ini Menhir tersebut menjadi sebuah situs religi bernama Pahoman.

    Ketika memasuki area situs Pahoman, terlihat batu andesit tinggi tegak berdiri di gundukan bebatuan di bawah pohon besar. Ujungnya dibungkus kain putih. Itulah yang disebut Menhir.

    Kemudian di sebelah selatan Menhir itu terdapat lima gundukan batu yang juga ditutup kain putih. Masing- masing memiliki nama diantaranya yaitu petilasan Dalem Pamayungan, Ratu Rincik Manik, Mbah Suling, Mbah Panayagan, Raden Jalu, Mbah Jaga Kawasa dan Raden Pangasuh. Batu-batu berkain putih itu disebut sebagai tanda tempat atau makom para Waliyullah saat berkumpul di sekitar Menhir tersebut pada saat zaman Kesultanan Banten.

    Pengurus Lawang Agung Banten sekaligus pegiat Kebudayaan dan Peradaban Islam, Hasuri mengungkapkan bahwa Situs Pahoman dibangun sejak tahun 2001. Kemudian sebelum menjadi tempat wisata religi, dulunya adalah sebuah kebun, semak-semak dan hanya ada jalan setapak.

    “Pahoman kini sepertinya sudah dikelola sedemikian rupa. Di arah jalan masuk kawasan telah dilengkapi area parkir, demikian pula jalan tanah setapak itupun sudah di paving blok,” kata Hasuri yang juga sebagai dosen di Untirta kepada BANPOS, Rabu (30/8).

    Disamping itu, terdapat mata air yang sangat jernih di area petilasan. Warga setempat mempercayai bahwa air tersebut dijaga oleh Ratu Rincik Manik Rencang Emas. Dimana air itu terus mengalir deras, tidak pernah kering maupun berhenti.

    “Airnya memang jernih dan segar. Sampai sekarang aliran air itu digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat Desa Pasir Peuteuy. Seperti untuk mengairi lahan pertanian atau untuk kebutuhan rumah tangga,” terangnya.

    Menurutnya, Pahoman selain keramat juga sebagai tempat untuk melihat ke masa lalu (sejarah,red). Banyak pengunjung yang datang dengan beragam tujuan. Mulai dari ingin usahanya lancar, hidupnya sukses dan ada juga yang ingin cepat mendapat pasangan hidup.

    Disamping itu juga, terdapat hal unik dari tradisi ziarah yakni usai memanjatkan doa kepada Allah SWT, sang kuncen atau ustadz akan menuntun peziarah untuk duduk membelakangi batu berdiri atau Menhir. Kemudian peziarah diarahkan untuk memeluk Menhirnya itu dari belakang.

    “Dengan demikian, terdapat kepercayaan bahwa apabila peziarah mampu memeluk Menhir dengan mudah, maka hajatnya akan dikabulkan oleh Allah SWT,” ungkapnya. (dhe/pbn)

  • Belajar Sejarah Bareng Wara Wiri Mengajar

    Belajar Sejarah Bareng Wara Wiri Mengajar

    TANGERANG, BANPOS – KOTA Tangerang menjadi salah satu kota yang memiliki banyak situs sejarah dan beraneka ragam budaya. Hal tersebut menjadi suatu keunikan dan perlu dipelajari oleh banyak orang,

    khususnya masyarakat Kota Tangerang. Untuk menjelajahi dan mengenal situs-situs sejarah Kota Tangerang, ada satu komunitas yang dapat membantu yaitu Wara Wiri Mengajar.

    Ketua Wara Wiri Mengajar, Panji Bahri Majid mengatakan awalnya Wara Wiri Mengajar merupakan
    komunitas baca. Saat itu, ia memiliki banyak koleksi buku dan ingin orang lain juga memiliki kesempatan

    untuk membaca buku. Akhirnya, pada tahun 2017 berdirilah Wara Wiri Mengajar.
    "Setelah membuka membaca gratis di Taman Eco Park, akhirnya lambat laun kami juga membuka wisata

    sejarah di beberapa ikon yang ada di Kota Tangerang. Nanti kami akan berikan guide yang berasal dari

    anggota kami juga," ungkapnya, Rabu (30/8)
    Ia melanjutkan, wisata bersejarah yang dilakukan biasanya mengunjungi beberapa tempat di Kota
    Tangerang. Di antaranya Masjid Kali Pasir, Galeri Islam Masjid Al-A'zhom, Vihara Boen Tek Bio, Taman

    Makam Pahlawan Taruna, dan sebagainya.
    "Kami juga menggunakan Bus Jawara yang sudah disediakan Pemkot Tangerang. Dari rute yang dipilih

    juga melewati beberapa situs yang memang kami kunjungi. Ini juga sebagai upaya kami agar anak-anak

    muda Kota Tangerang lebih mengenal sejarah dan juga tempat-tempat wisata yang ada di Kota
    Tangerang," katanya.

    Jika ingin mengikuti tur wisata dengan Wara Wiri Mengajar, dapat melihat jadwal yang sudah ditentukan

    di Instagram @warawiri.mengajar. Selain itu, masyarakat juga dapat mendonasikan buku-buku atau ikut membaca bersama di Wara Wiri Mengajar. (DZH)