Penulis: Magang BANPOS

  • Tape Uli Uthe, Kuliner Murah Khas Betawi

    Tape Uli Uthe, Kuliner Murah Khas Betawi

    TANGERANG, BANPOS – Berbicara kuliner Betawi, rasanya belum lengkap jika tidak menyebutkan nama
    tape uli. Makanan khas yang dibuat dengan ketan ini, biasa menjadi teman saat minum teh dan kopi bagi masyarakat Betawi. Wahyu Utami, warga Kampung Atang, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang salah satu pelaku usaha yang menjajal tape uli makanan tradisional asal Betawi.

    “Karena saya suka sama tape uli, akhirnya saya iseng-iseng bikin dan ternyata banyak yang suka. Disitu
    awalnya ya masih berbagi ke tetangga, saudara atau lingkungan. Tapi setelah mereka coba, mereka
    memotivasi saya untuk dijual menjadi produk dagangan, jadilah memutuskan untuk jualan tape uli,”
    kata Wahyu.

    Ia mengklaim Tape Uli Uthe berbeda dengan tape uli lainnya. Tape buatannya ini memiliki rasa manis,
    berwarna hijau, legit dan segar. Sedangkan ulinya sendiri rasanya gurih dan lembut. Ia mengaku untuk
    pesanannya sendiri, tape uli buatannya paling laris saat di hari Lebaran hingga mencapai 100 lebih
    disetiap harinya.

    “Kalau hari-hari seperti saat ini, juga masih alhamdulillah terasa pergerakannya. Tape Uli Uthe bisa
    menjual 30 sampai 50 cup tape uli setiap harinya. Tentunya dengan berbagai ukuran, dan semua produk
    yang dijual adalah fresh, bukan produk stok dengan waktu lama,” tegasnya.

    Terkait harga, kara Wahyu ia menjual ukuran satu kilogram dengan harga Rp65 ribu, ukuran 500 mili
    Rp17 ribu dan ukuran 300 mili dengan harga Rp20 ribu. “Patut dicoba, dengan harga yang terjangka,
    rasa yang dimiliki pasti membuat ketagihan. Kami juga melayani orderan besar atau event-event dengan
    harga yang lebih special,” katanya. (DZH)

  • Biznet Lakukan Ekspansi Jaringan untuk Pemerataan Akses Internet

    Biznet Lakukan Ekspansi Jaringan untuk Pemerataan Akses Internet

    PANDEGLANG, BANPOS – Pada tahun 2023, Biznet fokus melakukan ekspansi jaringan untuk pemerataan akses internet beberapa tahun terakhir internet. Karena berbagai aktivitas telah berubah menjadi digital yang mengakibatkan perkembangan teknologi semakin berkembang pesat.

    Beberapa upaya telah dilakukan oleh Biznet untuk terus menghadirkan layanan Internet serta perluasan jaringan Biznet Fiber di seluruh area dan kota di

    Indonesia. Di tahun 2023 ini, Biznet pun masih akan melanjutkan pembangunan untuk terciptanya pemerataan akses Internet di Indonesia.

    “Kami telah memiliki 13 cabang di Provinsi Banten. Dan Biznet sendiri memiliki komitmen dalam membangun infrastruktur modern, untuk mengurangi kesenjangan digital antara Indonesia dengan negara berkembang lainnya,” kata Regional Manager Banten, Reza Pratama kepada wartawan, Jum’at (25/8) lalu.

    “Sejalan dengan hal ini, salah satu fokus utama Biznet adalah mengurangi kesenjangan digital dengan pemerataan akses Internet agar dapat terus mendukung transformasi digital di Indonesia,” sambungnya.

    Ia menambahkan, bahwa perkembangan teknologi telah menghasilkan digitalisasi dan modernisasi dalam berbagai industri.

    “Biznet berdiri pada tahun 2000 dan mulai menghadirkan internet dan jaringan berbasis Fiber Optic pada tahun 2005, di area Sudirman CBD menggunakan Teknologi Ethernet dengan konfigurasi ring,” jelasnya.

    Menurutnya, Biznet terus fokus dalam pembangunan jaringan di kota dan area baru di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan akan kehadiran layanan Internet yang cepat dan stabil. Oleh karena itu, hal tersebut, menjadi motivasi bagi Biznet untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.

    “Tahun ini, total panjang kabel Fiber Optic yang telah kami pasang sepanjang 85 ribu kilometer, Home Pass untuk jaringan Biznet Home sebanyak 22 ribu. Dan untuk wilayah Banten sendiri, Biznet saat ini tersedia di 138 Kelurahan dengan lebih dari 117.500 Home Pass dari 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,” paparnya.

    Saat ini, Biznet telah menghadirkan beragam inovasi terbaru salah satunya dengan menambah Bandwidth pada layanan Biznet Home hingga 250 Mbps. Kemudian, Biznet terus melakukan perluasan untuk menjangkau kota hingga kabupaten di Indonesia, termasuk di wilayah Banten.

    “Kita menyediakan 3 layanan untuk masyarakat, yang pertama Biznet Home dengan harga Rp 375 ribu, Small Medium Business dengan harga Rp 1 juta, dan Enterprise Dedicated Internet dengan harga Rp 6 juta. Biznet juga menjadi provider tercepat di Indonesia, berdasarkan Netflix ISP Index 2023,” ungkapnya.

    Sementara itu, Senior Manager West 3 Banten-Kalimantan, Dedi Riyanto mengatakan, pihaknya saat ini terus berupaya memperluas jaringan internet di wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh jaringan internet.

    “Untuk area blank spot kita juga bisa, namun kita melihat dulu bagus atau tidak marketnya. Kita juga mempekerjakan warga lokal,” singkatnya.(dhe/pbn)

  • Mendes Sebut Pemerintah Desa Lebih Transparan

    Mendes Sebut Pemerintah Desa Lebih Transparan

    SERANG, BANPOS – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi tata kelola keuangan dan perencanaan pembangunan di tingkat desa.

    Sebab menurutnya, tata kelola perencanaan pembangunan pemerintah desa jauh lebih transparan ketimbang pemerintahan lainnya di berbagai level.

    Pernyataan itu ia sampaikan usai menghadiri acara pelatihan peningkatan kapasitas pendamping desa di Hotel Le Dian pada Sabtu (26/8).

    “Hari ini satu-satunya perencanaan pembangunan yang paling transparan pada seluruh level itu adalah desa,” kata pria yang akrab disapa Gus Halim itu.

    Sebagai buktinya atas perkataannya itu, ia memberikan contoh jika Pemerintah Desa berani memampang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di depan kantornya.

    Sementara pemerintah daerah DPRD tidak melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa.

    Oleh karenanya, ia mengapresiasi itu, dan menilainya sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan.

    “Tidak ada namanya APBD di pampang di gedung DPRD gak ada, di kantor Pemkab gak ada. Tapi, APBDes itu dipampang,” jelasnya.

    Di samping itu ia juga mendorong kepada masyarakat untuk dapat ikut berperan aktif dalam melakukan pengawasan penggunaan APBDes.

    Karena menurutnya, pengawasan yang paling kuat dalam hal ini adalah dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

    Terlebih lagi ia mengatakan bahwa akan ada rencana penambahan jumlah alokasi anggaran untuk Dana Desa di dalam pembahasan draf revisi Undang-Undang Desa.
    Oleh sebab itulah kemudian, peran partisipasi masyarakat dalam pengawasan semakin dibutuhkan demi menjaga transparansi itu.

    “Salah satu pengawasan paling kuat adalah partisipasi masyarakat,” terangnya. Menurutnya, semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan,

    maka hal itu dapat menekan peluang seseorang untuk melakukan tindak kejahatan korupsi. “Kalau partisipasi masyarakat tinggi pasti pengawasannya bagus, kalau pengawasannya bagus peluang untuk korupsi pasti kecil,” tandasnya. (MG-01/AZM)

  • PWI Pandeglang Gelar Turnamen Catur

    PWI Pandeglang Gelar Turnamen Catur

    PANDEGLANG, BANPOS – Turnamen catur Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cup yang digelar oleh Siwo PWI Pandeglang mendapat apresiasi dari Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Pandeglang.

    Turnamen catur tersebut, digelar Siwo PWI dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78. Acara berlangsung di Sekretariat PWI Pandeglang, Jumat (25/8) lalu.

    “Kami sangat mengapresiasi turnamen catur yang digelar Siwo PWI Pandeglang,” kata Ketua Percasi Pandeglang, Emus Mustagfirin.

    Selain itu, pihaknya juga sangat mendukung kegiatan event turnamen Catur PWI Cup yang dilaksanakan oleh PWI Pandeglang. Menurutnya, hal itu sangat luar biasa, karena selain untuk mempererat silaturahmi para atlet catur, juga dapat mencari atlet catur yang berbakat dan berprestasi.

    “Bagi atlet catur yang menjadi juara dalam turnamen catur yang digelar PWI Pandeglang silahkan sampaikan kepada Percasi Kabupaten Pandeglang agar bisa diikut sertakan pada turnamen catur di divisi 1 tingkat Kabupaten Pandeglang,” terangnya.

    Kedepan lanjut Mustagfirin, PWI Pandeglang bisa bekerjasama dengan Percasi Kabupaten Pandeglang untuk menyelenggarakan turnamen catur tingkat kabupaten.

    “Karena informasi turnamen catur ini mendadak, namun kami Percasi siap mensupport acara ini dengan memberikan hadiah pembinaan untuk juara,” ungkapnya.

    Sementara, Ketua PWI Pandeglang, Yanadi yang didampingi Ketua Siwo PWI Pandeglang, Jandan mengatakan, bahwa kegiatan turnamen Catur PWI Cup ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-78.

    “Turnamen Catur ini merupakan program SIWO PWI Pandeglang dalam rangka untuk mencari atlet catur yang berbakat dan berprestasi di tingkat yang lebih besar,” katanya.

    “Kedepan PWI Pandeglang akan bekerjasama dengan Percasi Pandeglang dan cabang olahraga lainnya untuk mencari atlet-atlet yang berprestasi,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • KKM 32 Uniba Bantu Pelaku UMKM  Tanara

    KKM 32 Uniba Bantu Pelaku UMKM  Tanara

    KABUPATEN SERANG, BANPOS – Inovasi tersebut berupa pembuatan kemasan Produk agar lebih terlihat menarik di mata konsumen sehingga daya beli produk tersebut dapat meningkat .

    ” Kita Kelompok KKM 32 ingin membantu salah satu pelaku UMKM di Desa Tanara dalam
    rangka merealisasikan apa yang sudah di pelajari dari instansi lain yang diharapkan nantinya
    dapat menambah income yg lebih banyak karena kemasan nya ya ” Kata Zakia Tunavisa
    kepada Media Kamis, (10/8) .

    Yang dilakukan mahasiswa KKM ini diantaranya adalah pembuatan Design Logo, Label
    Kemasan, dan Spanduk untuk pelaku umkm kerupuk di Kampung Tanara, Rt 003, Rw 001
    Desa Tanara Kecamatan Tanara Kabupaten Serang .

    Sementara itu, menurut Syahroni apa yang dilakukan KKM 32 ini sangat membantu dan
    diharapkan dapat menunjang kepada usaha yang sedang di bangun nya .

    ” Alhamdulillah saya sangat merasa terbantu dengan adanya adek adek KKN ini, semoga
    dapat menunjang terhadap usaha saya ini ” Ungkapnya. (ZIKA/AZM)

  • Pemkab Distribusikan Air Bersih ke Pedalaman Panggarangan

    Pemkab Distribusikan Air Bersih ke Pedalaman Panggarangan

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mendistribusikan pasokan air bersih hingga ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan, dengan jarak mencapai 130 kilometer dari Rangkasbitung.

    ”Kami tetap komitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda krisis air bersih,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, di Lebak, Minggu (27/8).

    Diketahui, Pemkab Lebak telah menetapkan status darurat kekeringan sehingga masyarakat yang
    dilanda krisis air bersih, perlu mendapatkan pendistribusian air bersih. Saat ini, pendistribusian air bersih ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan dengan jarak tempuh dari Rangkasbitung sekitar 130
    kilometer. Mereka mendapatkan pasokan air bersih sebanyak 18.000 liter dengan menerjunkan tiga unit
    kendaraan.

    ”Kami hingga sekarang telah mendistribusikan air bersih sebanyak 130.200 liter di 28 kecamatan dengan 23 desa,” ujarnya.

    Menurut dia, pihaknya mengkhawatirkan krisis air bersih itu dapat menimbulkan ancaman ketersediaan
    pangan, karena areal persawahan mengalami kekeringan. Selain itu juga kekeringan itu berpotensi
    menularkan berbagai penyakit yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

    Berdasarkan prediksi, kekeringan ekstrem puncak terjadi hingga September 2023, sehingga dipastikan
    kemarau meluas ke sejumlah kecamatan lainnya. Saat ini, kata dia, masyarakat yang dilanda krisis air
    bersih mencakup 18 kecamatan.

    Masyarakat yang dilanda kekeringan terpaksa memanfaatkan air aliran sungai, irigasi dan kolam, yang
    kondisinya tidak layak untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK), karena sudah keruh dan berwarna.

    ”Jika warga menggunakan air yang tidak layak untuk MCK tentu berpotensi menimbulkan penyakit
    menular dan stunting,”ungkapnya.

    Sementara itu, warga Panggarangan menyambut positif dengan pendistribusian air bersih dari BPBD
    setempat, karena bisa memenuhi untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan. Masyarakat di daerah
    itu kini untuk mendapatkan air bersih harus mengambil air dari sungai, dengan jarak tempuh sekitar 1
    kilometer dari pemukiman.

    ”Kami jika ingin air bersih sungai tentu harus mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membayar ojek
    motor,” kata Mulyana, seorang warga Panggarangan Kabupaten Lebak. (DZH/ANT)

  • ASI Ekslusif untuk Generasi yang Berkualitas

    ASI Ekslusif untuk Generasi yang Berkualitas

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang, Irna Narulita menghadiri acara gebyar pekan Menyusui dunia tahun 2023, yang diselenggarakan oleh Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI), di UPTD Puskesmas Cimanuk, Sabtu (26/8) lalu.

    “Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif terhadap bayi dan balita merupakan pondasi utama anak untuk tumbuh cerdas, sehat dan produktif,” kata Irna.

    Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi anak, perlu diberikannya ASI kepada anak mulai pada usia enam bulan untuk membantu anak agar tumbuh secara optimal.

    “Pemberian ASI pada enam bulan pertama adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, karena dapat memperkuat pertumbuhan otak, hati dan sistem imun tubuh yang nantinya dapat membantu anak tumbuh secara optimal,” terangnya.

    Selain untuk tumbuh kembang anak, lanjut Irna, pemberian ASI juga menjadi salah satu intervensi prioritas yang terbukti efektif dalam pencegahan terjadinya stunting.

    “Pemberian ASI kepada anak harus terus didorong, agar prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang semakin menurun, sebagaimana target pemerintah pusat turun hingga 14 persen pada tahun 2024,” jelasnya.

    Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh jajaran terkait untuk memberikan dukungan kepada para ibu dan keluarganya dalam membangun kepercayaan diri tentang proses menyusui.

    “Memberikan konseling tentang mengatasi tantangan dalam menyusui dan menciptakan lingkungan yang ramah untuk seorang ibu menyusui, agar kesadaran ibu menyusui semakin meningkat, demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Pusat Ikatan Konselor Menyusui Indonesia (IKMI), Dr. Cut Budiarti Emasanda mengatakan, menyusui menjadi salah satu kunci untuk menciptakan generasi serta lingkungan yang sehat di masa depan.

    “Dari berbagai manfaat ASI, akan tercipta imunitas yang baik bagi anak-anak, sehingga anak dapat tumbuh sehat dan cerdas,” katanya.

    “Menyusui dapat menyelamatkan anak, karena dengan menyusui berarti anak mendapatkan nutrisi terbaik, selain itu akan terjalin bounding atau kedekatan ibu dan anak,” sambungnya.

    Ia menegaskan, dalam rangka Pekan Menyusui Dunia, pihaknya menggelar pelatihan untuk para kader kesehatan tentang pengolahan makanan gizi seimbang, pemeriksaan dan edukasi untuk ibu hamil dengan resiko tinggi serta pelayanan KB.

    “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, agar bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kampanye pekan ASI sedunia tahun ini. Karena pemberian ASI yang benar merupakan salah satu upaya dalam melahirkan generasi yang berkualitas,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Gampangnya Usaha PETI di Baksel

    Gampangnya Usaha PETI di Baksel

    BAKSEL, BANPOS – Untuk melakukan usaha Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Lebak Selatan, diklaim sangat mudah. Pasalnya, berbagai alat dan perlengkapan untuk melakukan pengolahan emas, mudah didapatkan oleh para pelaku usaha PETI.

    Berdasarkan informasi dari sumber BANPOS, peredaran bahan kimia untuk pengolahan emas seperti air raksa (kuik) dan sianida (cn), marak diperjualbelikan di Lebak Selatan, khususnya di Kecamatan Cibeber, Bayah, Cilograng dan Panggarangan.

    ‘’Bahan kimia seperti kuik dan sianida itu adalah bahan yang diperuntukan pengurai batu yang berkadar emas. Diduga bahan-bahan itu marak dijual kepada pegiat PETI yang berada di beberapa kecamatan di Baksel,’’ ungkap sumber BANPOS.

    Menurut mereka, maraknya PETI tersebut tak terlepas dari mudahnya mendapatkan bahan kimia untuk pengolahan batu mengandung emas. Dan bahkan, terangnya, para pegiat PETI itu sudah banyak merambah ke kawasan hutan taman nasional gunung halimun-salak (TNGHS).

    ‘’Kalau bahan kimia itu masih banyak beredar, ya selama itu pula PETI pasti marak. Bahkan kegiatan PETI itu makin marak masuk ke kawasan TNGHS. Coba itu penjualan kuik dan cn ilegal diusut, karena itu salah satu pemicu utama adanya PETI,’’ terangnya.

    Hal tersebut, jelasnya, diduga pula tak lepas dari peran oknum aparat yang turut membekingi termasuk tim kordinasi PETI.

    ‘’Data yang kami dapatkan ini hasil observasi dari beberapa titik lokasi-lokasi PETI yang ada di wilayah Baksel. Diduga banyak keterlibatan oknum dari pihak Aparat Penegak Hukum (APH), Pol PP termasuk dinas terkaitnya juga,’’ katanya.

    Pemerhati lingkungan di Lebak, Sutisna Darma Wijaya, mengatakan bahwa keberadaan limbah bahan kimia dari pengolahan emas itu akan menjadi bahan berbahaya dan beracun (B-3). Dampaknya akan terasa pada lingkungan dan kehidupan, seperti yang dibuang pada aliran sungai yang banyak dimanfaatkan warga.

    ‘’Bahan kimia buangan dari olahan emas itu sangat berbahaya dan mengkhawatirkan. Selain berbahaya bagi kelangsungan ekosistem biota pada sungai dan juga bagi kesehatan manusia,’’ ungkapnya.

    Ditambahkan Sutisna, dampak ini lambat laun akan menyerang manusia juga, terutama yang memanfaatkan air kali termasuk warga yang tinggal tak jauh dari tempat pengolahan itu,

    ‘’Apalagi bagi warga yang kerap menggunakan air sungai yang jadi tempat buangan limbah, ini sangat meresahkan dan harus dihentikan. Kita harus melihat ke depan apa yang akan terjadi pada lingkungan yang sudah tercemar bahan berbahaya tersebut,’’ jelasnya.

    Karenanya, Sarjana Sains ini meminta APH dan instansi terkait, agar segera mengantisipasi sumber masalah tersebut secara serius hingga tuntas.

    ‘’Saya minta ada ketegasan dari APH agar segera menghentikan itu secara serius. Karena praktek tambang ilegal dan penggunaan B3 itu sudah marak dan sangat meresahkan, terutama di hampir semua titik area Cibeber dan Bayah. Kita ingin lingkungan dan masa depan generasi tak rusak kesehatannya oleh ulah segelintir orang,’’ tegas Sutisna. (WDO/DZH)

  • Pemkot Serang Persilahkan Ahli Waris Bawa Pada Ranah Hukum

    Pemkot Serang Persilahkan Ahli Waris Bawa Pada Ranah Hukum

    SERANG, BANPOS – Aset Kota Serang yang saat ini ditempati sebagai SDN Kuranji Kota Serang tersebut diklaim oleh salah seorang oknum yang mengaku sebagai ahli waris dari lahan tersebut.

    Di depan SDN Kuranji Kota Serang, Oknum yang mengaku ahli waris memasang spanduk yang bertuliskan jika aset tersebut dalam perlindungan hukum.

    Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Tb Suherman mengatakan bahwa pemasangan spanduk oleh oknum yang mengaku sebagai ahli waris tersebut dilakukan oleh satu pihak saja.

    “Tiba-tiba pagi hari, ada spanduk itu, penjaganya sendiri tidak tahu. Apalagi izin masang spanduk itu kepada kami,” katanya, Jumat (25/08).

    Menurutnya, hal itu sangat disayangkan. Lantaran ahli waris tersebut langsung melakukan klaim atas kepemilikan aset yang saat ini ditempati sebagai SDN Kuranji tersebut.

    “Sebaiknya, selama belum ada keputusan dari pengadilan yang tetap, tidak boleh ada klaim secara sepihak,” ucapnya

    Dengan adanya hal tersebut, pihaknya merasa keberatan jika spanduk tersebut dipasang secara terus-menerus. Hal itu lantaran dapat menimbulkan kerasahan baik dari siswa maupun guru, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat terganggu.

    Oleh karena itu, Suherman mengaku bahwa pihaknya mencabut kembali spanduk yang terpampang jelas pada gapura SDN Kuranji tersebut.

    “Maka saya selaku kepala dinas atas dasar izin pimpinan maka spanduk saya dipindahkan,” ujarnya Kemudian, Analis Keuangan Pusat Daerah Ahli Muda BPKAD Kota Serang, Arif Hidayat menegaskan, bahwa tanah dan bangunan SDN Kuranji Kota Serang merupakan aset Pemerintah Kota Serang.

    Arif juga menjelaskan, bahwa hal tersebut dengan dasar undang-undang 32 tahun 2007 pasal 13 tentang pembentukan Kota Serang. Disebutkan bahwa aset dari Pemkab Serang wajib diserahkan kepada Pemkot Serang.

    “Untuk dasar pencatatan kita dari penyerahan kabupaten. Nah ini salah satunya adalah SDN Kuranji," jelasnya "Disamping itu, upaya kita untuk pengamanan aset tentu kita inventarisir dokumen-dokumen

    apa saja yang melekat di tanah ini,” tambahnya

    Arif juga menerangkan, kalau penyerahan lahan tersebut sudah disertai dengan surat keterangan jual beli dan juga surat keterangan hibah dari Kepala Desa .

    “Untuk surat keterangan jualnya tahun 1977 untuk surat keterangan hibanhnya tahun 1984, dihibahkan ke mendikbud untuk sekolah impres,” ujarnya

    Selain itu, Kepala SDN Kuranji Kota Serang, Nanah Nurjanah mengatakan gugatan yang dilontarkan oleh Ahmad Bin Samin terhadap tanah SDN Kuranji sama sekali tak diketahui oleh pihak sekolah.

    Ia mengaku, pihaknya tak mengetahui adanya permasalahan sengketa tanah pada SDN Kuranji Kota Serang yang kemudian digugat oleh ahli waris.

    “Kita mah disini ini hanya tugas saja, kan sebagai pengguna. Secara detail kepemilikannya saya tidak tau," ujarnya.

    Hal itu lantaran, tidak adanya konfirmasi apapun baik antara ahli waris sebagai penggugat dengan pihak sekolah maupun Pemerintah Kota Serang. Selain itu, pihak ahli waris juga tidak konfirmasi apapun pada pihak selolah,

    "Tiba-tiba langsung pasang. Entah malem, entah kapan kan. Tiba-tiba pagi sudah dipasang,” katanya.

    Nanah mengaku bahwa dirinya merasa kaget dan risau atas kejadian tersebut. Lantaran khawatir akan berimas terhadap Kegiatan Belajar Mengajar disekolah "Anak-anak rame, nanti takutnya berimbas juga pada kegiatan KBM, tapi alhamdulillah sampai saat ini KBM berjalan dengan lancar,” tandasnya. (CR-01/AZM)

  • Merchant QRIS di Banten Capai 1,5 Juta

    Merchant QRIS di Banten Capai 1,5 Juta

    TANGERANG, BANPOS – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten mencatat jumlah merchant pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga akhir Juni 2023, mencapai 1,5 juta pelaku usaha. Jumlah itu diperkirakan meningkat ​hingga akhir tahun, seiring bertambahnya layanan yang diberikan.

    “Kami terus mengoptimalkan sosialisasi kepada pelaku usaha dari skala besar hingga UMKM untuk bisa menggunakan QRIS sebagai metode transaksi pembayaran karena lebih mudah,” kata Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan BI Banten, Khoirinnisa El Karimah di Tangerang, Sabtu (27/8).

    Ia mengatakan, layanan QRIS semakin lengkap dengan diluncurkannya QRIS tuntas yang memudahkan
    pengguna. Layanan baru ini memungkinkan QRIS dapat digunakan untuk transaksi tarik tunai, transfer dan setor tunai.

    “Cukup dengan ponsel yang dimiliki, masyarakat bisa melakukan berbagai transaksi dengan menunjuk barcode yang dimiliki. Ini yang jadi optimisme kita,” ujarnya.

    Berdasarkan data Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten hingga bulan Juni 2023 atau semester satu, jumlah merchant atau pedagang yang menerapkan QRIS sebanyak 1,5 juta pelaku usaha.

    Khoirinnisa mengatakan, pengguna QRIS di Provinsi Banten paling dominan berada di tiga wilayah yakni Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.

    Oleh karena itu, semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi saat ini, telah
    memunculkan pelaku usaha baru. Tak hanya wilayah Tangerang, BI Perwakilan Banten juga
    menyosialisasikan ke daerah lainnya terutama di Banten selatan.

    “Banyak potensi yang bisa menambah jumlah merchant menggunakan QRIS sebab di Banten selatan
    tumbuh juga tempat wisata yang mendorong semakin banyaknya pelaku usaha,” ujarnya.

    Kemudian, optimisme Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten juga karena saat ini masyarakat sudah sebagian besar menggunakan ponsel selular sistem yang mumpuni untuk melakukan transaksi dengan uang elektronik.

    “Ponsel menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat untuk bekerja hingga transaksi. Ini yang jadi peluang besarnya peluang ke depan,” ujarnya.

    Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten menyebutkan nilai transaksi QRIS selama semester satu
    tahun 2023 dari delapan kabupaten/kota di wilayah itu sebesar Rp3,89 triliun dengan 89,7 juta
    transaksi. (DZH/ANT)