SERANG, BANPOS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten mengklaim, persiapan logistik penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di 2024 nanti sudah sepenuhnya siap. Bahkan jika dipresentasikan, kesiapan tersebut sudah mencapai 100 persen.
Hal itu diungkapkan langsung oleh anggota Komisioner KPU Provinsi Banten, Aas Satibi kepada BANPOS saat ditemui usai mengisi acara di salah satu universitas di Kota Serang pada Selasa (31/10).
“Secara umum, seluruh gudang di tingkat provinsi kemudian di tingkat kabupaten/kota itu semua sudah aman, sudah ada semua, sudah ready semua,” katanya.
Dia menegaskan, secara persiapan, penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Banten sudah mencapai 100 persen.
Meski secara kesiapan disebut sudah mencapai 100 persen, namun ia juga menjelaskan pada beberapa aspek kebutuhan ada yang masih dalam proses. Misalnya dalam pembuatan kotak suara, dan lain sebagainya.
“Kalau aspek persiapannya sudah 100 persen, tapi kalau proses cetaknya belum karenakan masih berjalan,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Aas juga mengatakan, semuanya dalam keadaan terkendali. Ia menyebutkan hingga sejauh ini tidak ada kendala yang begitu berarti yang dihadapi oleh KPU Provinsi Banten sebagai penyelenggara Pemilu di Banten.
“Sejauh ini sih belum ada kendala yang berarti, semoga saja Pemilu ini bisa berjalan sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan,” imbuhnya.
Kemudian terkait dengan kebutuhan logistik, Aas mengatakan bahwa dari delapan kota/kabupaten di Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang menjadi daerah yang paling besar kebutuhan logistiknya.
Pasalnya, hal itu didasarkan pada data jumlah pemilih tetap di Kabupaten Tangerang yang angkanya jauh lebih besar bila dibandingkan dengan delapan kota/kabupaten lainnya di Banten. Aas menyebutkan, jumlah pemilih tetap di Kabupaten Tangerang mencapai angka sekitar 2 juta pemilih.
“Kabupaten Tangerang (paling banyak), karena daftar pemilihnya terbanyak 2 juta lebih pemilihnya,” tuturnya.
Berkebalikan dari Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon disebut-sebut sebagai daerah dengan jumlah pemilih paling sedikit di Provinsi Banten. Ia menyebutkan bahwa jumlah pemilih tetap di Kota Cilegon angkanya kurang dari 500 orang pemilih.
“Paling sedikit Cilegon. Kota Cilegon itu daftar pemilihnya sekitar cuman 300 an,” tandasnya.
Pada bagian lain, Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro juga mengungkapkan, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, wilayahnya masuk dalam kategori rawan. Meski begitu, dia memastikan situasi saat ini Kota Baja dalam kondisi aman terkendali.
“Alhamdulillah sampai sekarang untuk di Kota Cilegon masih hijau tidak ada yang rawan,” ujarnya, Selasa (31/10).
Dikatakan Eko, dalam pengamanan Pemilu 2024, terbagi menjadi tiga kategori situasi. Mulai dari kategori rawan, sangat rawan dan rawan sekali. Sementara situasi Kota Cilegon, saat ini berada dalam kategori rawan atau berada di zona hijau. “Kita masuk kategori rawan, rawan itu aman dan paling rendah,” ungkapnya.
Meski Polres Cilegon juga membawahi beberapa wilayah kecamatan selain di Kota Cilegon yakni di Kabupaten Serang. Dikatakan Eko, baik itu di wilayah Kota Cilegon ataupun beberapa wilayah di Kabupaten Serang yang masih menjadi kewenangan Polres Cilegon. Hampir rata- rata, kata dia, saat ini kondisinya masih dalam kondisi aman tanpa adanya gesekan.
“Untuk saat ini masih hijau, ngga ada gesekan, yah kita harapkan pemilu saat ini berjalan aman, damai dan lancar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa pada pelaksanaan pemilu nanti, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 568 personel untuk mengamankan kegiatan Pemilu 2024. Sebanyak 568 personel itu akan menjaga seluruh TPS yang ada di wilayah hukum Polres Cilegon. “Untuk jumlah TPS, yang tergelar nanti itu ada sekitar 1.969 TPS, baik di Kabupaten Serang maupun di Kota Cilegon,” terangnya.
Sistem pengamanan yang dilakukan nantinya, kata dia, dari 568 personel itu akan dibagi dua. Sebagian personel dikerahkan untuk mengamankan beberapa wilayah di Kabupaten Serang, dan selebihnya mengamankan wilayah di Kota Cilegon.(CR-02/LUK/ENK)