Penulis: Magang BANPOS

  • Peringati Hari Oeang, DJP Banten Gelar Donor Darah

    Peringati Hari Oeang, DJP Banten Gelar Donor Darah

    SERANG, BANPOS – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Banten menggelar kegiatan donor darah dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia ke 77. Donor darah dilaksanakan di Aula Krakatau Kanwil DJP Banten, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 34, Sumurpecung, Serang, Banten, Kamis (5/10).

    Selain diikuti oleh pegawai Kanwil DJP Banten, donor darah juga diikuti oleh pegawai dari 4 unit vertikal DJP lainnya yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Serang Timur, KPP Pratama Serang Barat, KPP Pratama Cilegon, dan KPP Pratama Pandeglang. Diketahui, agenda tersebut diikuti total 74 calon pendonor.

    Bekerja sama dengan Unit Donor Darah PMI Kabupaten Serang, sejumlah 61 kantong darah berhasil dikumpulkan setelah pegawai lolos pengecekan kesehatan oleh petugas PMI. Berdasarkan data, terkumpul 23 kantong golongan darah A, 20 kantong golongan darah B, 14 kantong golongan darah O, dan empat kantong golongan darah AB.

    Plt. Kepala Kanwil DJP Banten Wansepta Nirwanda, mengungkapkan bahwa kegiatan donor darah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Kanwil DJP Banten dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia Tahun 2023. Dengan mengusung tema ’Kemenkeu Melayani Lebih Baik’, donor darah diselenggarakan dalam rangka membantu masyarakat yang membutuhkan.

    Semoga kegiatan donor darah dapat dilakukan secara rutin, tiga bulan sekali misalnya. Dengan donor darah, kita dapat mendapat kesempatan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

    Meski demikian, Wansepta mengingatkan bahwa donor darah ini juga bermanfaat bagi pendonor. Menurutnya, donor darah merupakan salah satu alternatif yang tepat dalam menjaga kesehatan.

    “Tapi jangan lupa, bahwa donor darah juga bermanfaat bagi kita sang pendonor. Terlebih dalam kondisi cuaca yang seperti sekarang ini, kita harus pintar menjaga imun dan kesehatan. Saya rasa donor darah adalah salah satu alternatif menjaga kesehatan yang sangat tepat,” tandasnya. (MUF)

  • Rumus Kaesang, Santun dan Santuy

    Rumus Kaesang, Santun dan Santuy

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengatakan bahwa semua pihak harus tetap bersikap santun dan santuy (santai) walaupun bersaing dalam pemilu.

    “Ini pesta demokrasi, harus dijalankan secara bergembira, santun, dan santuy,” ujar Kaesang seusai pertemuannya dengan politikus PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani di Jakarta, Kamis (5/10).

    Oleh karena itu, dia meminta maaf kepada Puan atas insiden saling sindir yang melibatkan kader kedua partai beberapa waktu lalu.

    “Saya dari PSI meminta maaf langsung kepada Mbak Puan dan teman-teman PDI Perjuangan lainnya,” kata Kaesang.

    Selain itu, dia juga meminta media untuk tidak membuat pemberitaan yang dapat menimbulkan perpecahan, baik di antara peserta pemilu maupun masyarakat, menjelang pesta demokrasi 5 tahunan yang akan berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024.

    “Media juga jangan malah memecah belah,” ucap Kaesang.

    Sebelumnya, pada hari Minggu (11/6) kader PSI Ade Armando melalui akun @adearmando61 menulis dalam cuitannya, “Saya dapat kabar, Ganjar sudah meneken kontrak dengan PDIP bahwa kalau dia jadi presiden, penentuan orang-orang yang jadi menteri dan menempati posisi strategis akan ditentukan oleh PDIP.”

    Namun, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah membantah bahwa pos menteri strategis ditentukan oleh PDI Perjuangan apabila Ganjar Pranowo menjadi presiden, dikutip dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (13/6).

    Bagi Said Abdullah, pihak-pihak yang berpandangan demikian berusaha membuat citra Ganjar Pranowo menjadi buruk.

    “Manuver-manuver seperti itu berniat jahat, merusak citra diri Pak Ganjar seolah-olah beliau hanya boneka,” ucapnya.

    Pada hari Selasa (13/6), Ade Armando mengklarifikasi cuitan sebelumnya dengan menyatakan, “Ganjar Pranowo sudah mengklarifikasi bahwa kalau nanti dia jadi Presiden, yang akan menentukan siapa anggota kabinetnya, ya, dia sendiri. Bukan partai.”

    Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan dirinya dan Ketua Umum PSI tidak saling menggoda untuk mendukung bakal calon presiden (capres) usungan masing-masing dalam pertemuan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.

    “Tidak saling menggoda (soal arah dukungan), kami saling memahami,” kata Puan usai pertemuan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.

    Dia pun meyakini Kaesang sudah mengetahui apa yang harus dia pilih dan putuskan sebagai ketua umum partai.

    “Tidak perlu digoda, Mas Kaesang sudah tahu harus melakukan apa yang terbaik,” tambah Puan.

    Menurut dia, PDI Perjuangan dan PSI tetap akan melakukan penjajakan lebih lanjut. Puan menegaskan pihaknya tak akan memaksa Kaesang membawa partainya untuk mendukung bakal capres usungan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

    Puan pun akan menghormati keputusan PSI meskipun tidak memiliki kesamaan dukungan politik di Pilpres 2024. Tak hanya itu, dia menambahkan PDI Perjuangan tetap menghormati keputusan PSI.

    Menurut Puan, setiap partai memiliki strategi masing-masing dalam memenangkan Pemilu Serentak 2024. Dia juga tak mau berandai-andai ihwal dukungan PSI ke PDI Perjuangan.
    “Yang pasti, yang kami bisa sepakati insyaallah di hari ini adalah apa pun yang akan kami lakukan, walaupun berbeda pilihan, kami akan siap bertanding. Namun, juga harus siap bersanding setelah pemilu yang akan datang untuk membangun Indonesia ke depan lebih baik dan lebih maju,” jelasnya.

    Dalam pertemuan itu, putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu sepakat untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif dan damai menjelang Pilpres 2024.

    Puan mengatakan pertemuannya dengan Kaesang berlangsung santai, meskipun diselingi dengan pembicaraan serius terkait isu-isu terkini serta situasi politik. Selain itu, pertemuan berlangsung dengan penuh kekeluargaan karena Puan sudah menganggap Kaesang seperti adiknya sendiri.

    Senada dengan Puan, Kaesang mengatakan pertemuan formal tersebut terasa seperti pertemuan informal.

    “Pertemuan kami diadakan di tempat yang netral, bukan di salah satu kantor (partai) kami, dan seperti yang Mbak Puan bilang, kami ini sebenarnya sudah seperti keluarga,” kata Kaesang.(PBN/ANT)

  • Dandim 0601/Pdg Ingatkan Anggota Jaga Netralitas

    Dandim 0601/Pdg Ingatkan Anggota Jaga Netralitas

    PANDEGLANG, BANPOS – Komandan Kodim (Dandim) 0601/Pandeglang, Letkol Inf Suryanto menekankan kepada seluruh anggota untuk menjaga netralitas menjelang pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024.

    Perintah tersebut disampaikan Suryanto, saat menjadi Inspektur upacara pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di halaman Makodim 0601/Pandeglang, Kamis (5/10).

    “Laksanakan komitmen netralitas TNI. Ikuti peraturan, pedoman, dan perintah yang telah diberikan terkait cara bersikap dan bertindak dalam tahapan pesta demokrasi lima tahunan ini,” kata Suryanto.

    Ditegaskannya, dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan mengadakan pemilihan umum secara serentak tahun 2024 mendatang.

    “Dimana akan dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota legislatif serta Pilkada serentak di 548 daerah, yaitu pada 38 Provinsi, 415 Kabupaten dan 98 Kotamadya,” terangnya.

    Menurutnya, kelancaran dan kesuksesan agenda pesta demokrasi tersebut akan sangat menentukan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan.

    “Untuk menyikapi kondisi tersebut, para prajurit TNI dituntut untuk peka dan antisipatif terhadap dinamika dan perkembangan situasi bangsa. TNI berkomitmen untuk menjamin keamanan dan kelancaran, dalam rangka mewujudkan Pemilu 2024 berlangsung dengan aman, damai dan sejuk,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Kemenkeu: Bonus Demografi Jadi Prasyarat RI Peringkat 5 PDB Dunia

    Kemenkeu: Bonus Demografi Jadi Prasyarat RI Peringkat 5 PDB Dunia

    JAKARTA, BANPOS – Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kemenkeu Yustinus Prastowo menyampaikan bahwa pemanfaatan bonus demografi yang efektif menjadi cara agar Indonesia mampu mencapai target peringkat ke-5 Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia pada 2045 mendatang.

    “Itu bisa terwujud jika prasyaratnya terpenuhi, kalau bonus demografi bisa kita konversi menjadi investasi demografi yang menghasilkan dividen 2045, bukan berubah menjadi kutukan demografi,” kata Yustinus dalam seminar UangKita Talks di Universitas Hasanudin, dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis (5/10).

    Per 2022, Indonesia masih menduduki peringkat ke-16 PDB di dunia berdasarkan acuan dolar AS. Yustinus menilai bahwa bonus demografi yang tengah dirasakan Indonesia harus benar-benar dimanfaatkan secara efektif.

    Sekitar 70 persen warga negara Indonesia saat ini berusia produktif, sehingga dependensi rasio ekonomi semakin rendah.

    Adapun bonus demografi merupakan fenomena di mana sebuah negara mempunyai jumlah penduduk usia produktif pada rentang usia 15 hingga 64 tahun yang lebih banyak dari penduduk yang tidak produktif.

    Lebih lanjut, Yustinus juga memprediksi bahwa kontribusi industri manufaktur terhadap PDB juga akan meningkat dari yang sebelumnya 20,5 persen, menjadi 26 persen pada 2045 mendatang.

    Menurut Yustinus, saat ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk memainkan perannya dalam kancah perekonomian internasional, khususnya di kawasan Asia. Ia memberikan contoh China yang tengah mengalami kontraksi dalam perekonomiannya.

    Ekonomi China diprediksi akan turun secara signifikan dalam jangka panjang, dan hal tersebut akan berdampak terhadap ekonomi negara-negara yang bermitra dengan China termasuk Indonesia. Begitu juga dengan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) saat ini yang mengalami perlambatan ekonomi.

    Momentum itu perlu dimanfaatkan Indonesia untuk memperluas jangkauan perekonomiannya di kawasan.

    “Artinya apa? Akan terjadi perebutan pasar yang lebih keras di Asia dan Asia Tenggara ini, lalu kita mau di mana Indonesia ini, kemudian kita bisa lebih strategis mengoptimalkan sumber daya kita untuk bisa ber-partner, bermitra dengan semakin banyak negara,” ujar Yustinus.

    Pada lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menargetkan PDB Nominal Indonesia mencapai 9,8 triliun dolar AS pada 2024, dengan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita 30.300 dolar AS.

    Ia menyasar porsi penduduk kategori middle income sebesar 80 persen, dengan kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28 persen dan penyerapan 25,2 persen tenaga kerja.

    Oleh karena itu, menurutnya pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan. (DZH/ANT)

  • Provinsi Banten Boyong Penghargaan di Fesyar Jawa

    Provinsi Banten Boyong Penghargaan di Fesyar Jawa

    JATIM, BANPOS – Bank Indonesia (BI) bersinergi bersama Pemerintah, KNEKS, dan MES menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa pada 29 September hingga 1 Oktober 2023. Kegiatan ini menjadi rangkaian dari road to show Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 24-29 Oktober mendatang.

    Pada kegiatan tersebut, dari 6 Kategori Lomba, Provinsi Banten berhasil memboyong 5 penghargaan pada 3 kategori lomba antara lain Juara 2 Favorit Wirausaha Muda Syariah Kategori Hulu (Gapoktan Padi

    Sukabungah Kabupaten Lebak), Juara 2 Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori PonPes (Pondok Pesantren Rodhotul Huda Kabupaten Pandeglang), Juara 3 Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori UMKM (Dewi Sambi, Kota Tangerang).

    Selanjutnya, Juara Favorit 1 Dakwah Eksyar antar Pesantren (PonPes Al Iman Kabupaten Pandeglang), dan Juara Favorit 2 Dakwah Eksyar antar Pesantren (PonPes Daar El Qolaam Kabupaten Tangerang).

    Penghargaan tersebut didapat berkat konsistensi, inovasi dan sinergi kuat antara BI Provinsi Banten, Pemerintah, dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) di daerah.

    Provinsi Banten turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Fesyar Jawa dengan mengirimkan 13 UMKM dan Pondok Pesantren binaan KPw Bank Indonesia Provinsi Banten yang telah lolos seleksi lebih dari 200 UMKM.

    Ke-13 UMKM tersebut di antaranya yang merupakan UMKM unggulan dari 8 kabupaten/kota, yaitu Dewi Sambi, Rhamala Hijab, Aramara Fashion, Ageman Ecoprint, Kaywood, Mitra Mandala, Prospero, Tawoon Banten Coffee Gn Karang, Cokelatin, Sanfood, PonPes Al Iman, dan PonPes Al-Furqon.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan pentingnya sinergi para pemangku kepentingan dalam menghadapi berbagai tantangan pengembangan Eksyar ke depan. Untuk itu, terdapat 4 strategi kunci pengembangan Eksyar Bank Indonesia yaitu mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan syariah, penguatan halal lifestyle, dan penguatan peran teknologi digital.

    “Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus diarahkan untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi. Upaya tersebut diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan teknologi 3 program unggulan wilayah Jawa,” ungkapnya.

    Tiga program unggulan yang dimaksud yaitu Penguatan Rantai Nilai Produk Halal (PAHALA) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai nilai produk halal melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) dan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal.

    Selanjutnya, Inklusivitas Ekonomi melalui Digitalisasi (INSANI) yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur Muslim-Friendly Tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa, dan Optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat (MASLAHAT) yang diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi dan bisnis pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF, lelang wakaf produktif serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi Nadzir di Jawa.

    Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa berlangsung meriah dengan mengangkat tema ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif’ di Surabaya, Jawa Timur.

    Tema tersebut direpresentasikan melalui 4 agenda utama Fesyar Jawa yaitu Sharia Economic Forum, Sharia Economic Fair, Sharia Economic Fair, dan Business Matching Financing.

    “Untuk showcasing UMKM, Fesyar Jawa berhasil mencatat transaksi penjualan mencapai Rp3,03 Miliar sepanjang pelaksanaan kegiatan Fesyar baik melalui online maupun secara offline yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,46 miliar,” terangnya.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Jawa Timur yang diwakilkan oleh Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak, menekankan pentingnya strategi untuk memotivasi pengembangan ekonomi syariah di Jawa yaitu melalui peningkatan compliance (sertifikasi halal).

    “Sebagai ikhtiar untuk meningkatkan berkah usaha. Kemudian pentingnya membangun ekonomi keumatan melalui pelaku ekonomi di sektor pesantren,” katanya.

    Di samping itu, Wagub juga mengarahkan agar para pelaku usaha untuk terus berupaya di kancah global. Dalam acara, turut hadir Kepala Perwakilan BI se-regional Jawa.

    Sebagai penutup acara yang memukau, karya terbaik para pemenang dan 20 finalis Modest Young Designer juga ditampilkan pada sesi fashion show, termasuk menampilkan karya UMKM dan Pondok Pesantren binaan Bank Indonesia Provinsi Banten yang mengangkat kombinasi pesona wastra Batik Banten dan Tenun Baduy sebagai bahan kain yang digunakan.

    Indriani, salah satu kontingen santri yang berhasil meraih Juara 1 Favorit kategori Dakwah Ekonomi Syariah Antar Pesantren menceritakan, bahwa ia bersyukur bisa menjadi perwakilan dari Kabupaten Pandeglang bahkan Provinsi Banten, serta merasa bangga karena bisa menantang kepercayaan diri untuk berdakwah ekonomi syariah di hadapan lebih dari 163 ribu pengunjung yang hadir pada acara FESyar Jawa 2023. (MUF/DZH)

  • Sosialisasi Anti-Narkoba Dimasifkan Di Kota Cilegon

    Sosialisasi Anti-Narkoba Dimasifkan Di Kota Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cilegon menggelar konsolidasi dalam rangka menyukseskan kebijakan Kota Tanggap Ancaman Narkoba, di Hotel Aston Cilegon, Kamis (5/10).

    Kepala BNN Kota Cilegon Raden Fadjar Widjanarko mengatakan, konsolidasi ini dilakukan lantaran selama tahun 2023 terjadi peningkatan penggunaan obat-obatan daftar G alias Gevaarlijk, yang berarti obat berbahaya.

    “Obat-obatan daftar G seperti tramadol excimer sehingga ada peningkatan dalam penggunaan obat-obatan daftar G tadi di marak kalangan siswa SMP, SMA, dan SMK,” katanya.

    Untuk itu, pihaknya berupaya untuk memperkuat sinergitas dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Polres Cilegon serta stakeholder terkait untuk mencegah peredaran narkoba dengan melakukan sosialisasi secara masif.

    “Agar sekolah-sekolah lebih intens nanti kita rumuskan penyuluhan yang baik. Kita lakukan secara masif lagi agar para siswa dan orang tua lebih paham tidak melakukan tindakan itu lagi,” ujarnya.

    Adapun wilayah yang masuk ke dalam zona merah tindak pidana narkoba, kata dia, di
    antaranya Kecamatan Citangkil, Pulomerak, Cibeber, dan Jombang. “Total yang sudah direhabilitasi ada 20 lebih dengan usia remaja dewasa rentang usia 16 sampai 30 tahun,” tuturnya.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Maman Mauludin menargetkan akan melakukan sosialisasi yang intensif di setiap kecamatan sehingga yang semula masuk zona merah menjadi zona orange.

    “Saya akan sisipkan disetiap kesempatan, di setiap kegiatan juga nanti di dalam kegiatan sosialisasi pembangunan pun akan saya sisipkan soal bahaya narkoba ini.

    Kita bersama dengan BNN Kota Cilegon dan juga stakeholder yang lainnya berkewajiban untuk mendukung program pemerintah,” ungkapnya.(LUK/PBN)

  • Kemenkes Beri Bantuan Alat Untuk Kasus Stunting Cilegon

    Kemenkes Beri Bantuan Alat Untuk Kasus Stunting Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Pemkot Cilegon mendapat bantuan 289 Antropometri Kit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Ini adalah alat untuk pertumbuhan tubuh bayi atau balita sebagai indikasi mengetahui asupan gizi pada anak untuk mengurangi stunting.

    Kepala Dinkes Kota Cilegon drg. Ratih Purnamasari mengatakan, setelah diterima oleh tim Dinkes Kota Cilegon, bantuan tersebut langsung didistribusikan ke masing-masing Puskesmas se-Kota Cilegon untuk selanjutnya diserahkan ke Posyandu.

    “Kami punya 389 Posyandu. Selama ini Antropometri yang kita miliki masih sangat sedikit, pada 2022 kita punya 71 unit. Kemudian pada 2023 ini kita beli dari dana APBN sebanyak 13 unit dan dari APBD 35 unit,” jelas Ratih, Kamis (5/10).

    Selama ini, kader-kader Posyandu masih banyak yang menggunakan timbangan beras untuk menimbang bayi. Padahal sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, setiap Posyandu harus memiliki alat yang terstandar.

    “Alhamdulillah setelah kita berjuang sampai pusat, akhirnya kita dapat alokasi bantuan Antropometri Kit ini. Otomatis nanti timbangan dacin (biasa digunakan untuk beras) sudah tidak akan kita gunakan lagi,” kata Ratih.

    Ratih berharap dengan menggunakan Antropometri Kit, kasus stunting di Kota Cilegon bisa lebih tertangani dengan baik. Alat ini tidak hanya bisa mengukur berat badan bayi, tapi juga lingkar kepala bayi, tinggi badan, serta lingkar lengan ibu hamil.

    “Dari sisi SDM kita sudah latih kader-kader Posyandu untuk bisa menggunakan alat ini. Jadi ini sudah sesuai dengan salah satu janji kampanye Pak Wali Kota, yakni meningkatkan sarana prasarana kesehatan, termasuk SDM dan juga utilitas,” jelasnya

    Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kota Cilegon Evelyn Yolanda Panggabean juga mengaku senang dengan adanya bantuan Antropometri Kit ini. Terlebih selama ini banyak kader Posyandu di Kota Cilegon yang masih menggunakan timbangan jaman dulu alias jadul.

    “Timbangan beras itu kan kalau tidak dikalibrasi, tidak akurat. Misal yang gizi kurang dibilang baik, sebaliknya gizi baik dibilang kurang. Nah dengan Antropometri Kit ini kan kita bersyukur. Apalagi ini cukup mahal. Katanya sih satu unitnya sampai Rp10 juta. Kalau sebanyak 289 unit kan bisa lebih dari Rp2 miliar nilai bantuannya,” tandas Yolanda.(LUK/PBN)

  • Bupati Serang Minta Pemprov dan Pusat Bantu Percepatan Puspemkab

    Bupati Serang Minta Pemprov dan Pusat Bantu Percepatan Puspemkab

    SERANG, BANPOS  – Dalam pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang memerlukan dukungan dari semua pihak. Pasalnya pembangunan skala besar tersebut menelan biaya yang tidak sedikit dan tidak bisa hanya ditunjang dengan APBD Kabupaten Serang.

    Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengungkapkan, apabila pembangunan Puspemkab Serang hanya menggunakan APBD Kabupaten Serang, pembangunan tersebut diproyeksikan tidak bisa diselesaikan dengan cepat.

    Dengan begitu diperlukan adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan pemerintah pusat untuk menunjang percepatan pembangunan Puspemkab Serang,
    ungkapnya, Kamis (5/10).

    Tatu mengatakan, Pemprov Banten jangan hanya memberikan bantuan keuangan (bankeu)
    yang nilainya disamaratakan dengan pemerintah kabupaten kota lain yaitu Rp30 miliar.

    Namun, Pemprov Banten juga harus ikut terlibat dalam percepatan pembangunan Puspemkab Serang.

    “Kami pindah ini, dampak dari pemekaran Kota Serang, karena menjadi provinsi harus punya ibukota, dan seharusnya semua turun tangan baik itu pusat maupun provinsi,katanya.

    Jangan hanya memberikan banprov (bankeu) yang nilainya sama dengan kabupaten kota lain, tidak bakalan selesai dengan cepat,” tambahnya.

    Menurut Tatu, DPUPR Kabupaten Serang telah menyiapkan Detail Engineering Design
    (DED) gedung yang siap dibangun untuk ditawarkan ke Pemprov Banten. Karena, pemekaran ini atas usulan Pemprov Banten yang menginginkan adanya ibukota untuk Provinsi Banten.

    “Jangan semua pembangunan dibebankan ke kami, Pemprov Banten harus ikut serta
    membangun juga. Dan kami telah menyiapkan DED-nya untuk langsung dibangun oleh
    Pemprov Banten,” ujarnya.

    Ia menegaskan, jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Serang dan Bankeu Pemprov
    Banten. Pembangunan Puspemkab Serang  tidak akan bisa selesai dengan cepat. Kemudian, akan berdampak pada terhambatnya penyerahan aset ke Pemkot Serang.

    “Kalau hanya mengandalkan kekuatan dari APBD Serang, kami tidak optimistis untuk bisa menyelesaikannya dengan cepat, tegasnya.

    Kecuali, ada support dari Pemprov Banten, seperti mengambil alih pembangunan gedung OPD, mungkin kita bisa lebih cepat,” tandasnya. (CR-01/AZM)

  • APH Didesak Usut Pemalak Belasan SKh di Pandeglang

    APH Didesak Usut Pemalak Belasan SKh di Pandeglang

    SERANG, BANPOS – Dugaan upaya pemalakan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat untuk Keadilan (AMMUK) terhadap belasan Sekolah Khusus (SKh) swasta di Pandeglang, didesak untuk segera diusut oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

    Di sisi lain, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang membantah melakukan komunikasi dengan AMMUK, terkait dengan Laporan Pengaduan (Lapdu) yang disebarkan oleh pihak AMMUK kepada para Kepala Sekolah.

    Wakil Ketua Ikatan Alumni (IKA) PKh Untirta, Nur Ahdi Asmara, mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa AMMUK, yang melakukan pemalakan dengan mengancam belasan Sekolah Khusus yang ada di Pandeglang.

    “Praktik tersebut selain mencederai nama mahasiswa sebagai kelompok intelektual, juga mencederai dunia pendidikan, terkhusus pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) atau disabilitas,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (5/10).

    Ahdi mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan perwakilan Kepala Sekolah yang diancam dan dipalak oleh oknum mahasiswa tersebut. Menurutnya, tudingan yang disampaikan oleh oknum mahasiswa itu tidak mendasar, dan hanya sekadar ‘asal jeplak’.

    “Semua orang juga bisa kalau berbicara menduga dan menduga. Pertanyaan yang terbesit saat pertama tahu akar masalahnya, tahu dari mana oknum mahasiswa itu soal pendidikan khusus? Apa mereka tahu jika Sekolah Khusus itu tidak seperti sekolah pada umumnya?” ungkap Ahdi.

    Terkait dengan dugaan pemalakan, ia menegaskan bahwa dengan atau tanpa nominal yang disebutkan, selama ada niat untuk mendapat keuntungan atas ancaman akan dilaporkan ke Kejaksaan terhadap para Kepala Sekolah, maka hal itu sudah masuk ke dalam unsur pemerasan atau pemalakan.

    “Maka ini jelas tindakan pidana. Kami mendesak agar APH untuk turun tangan mengusut praktik-praktik pemalakan ini. Hal ini tidak dapat dibiarkan, dan akan merusak dunia pendidikan. Anak-anak berkebutuhan khusus bisa mengenyam pendidikan saja sudah bagus, ini malah direcoki oleh isu yang tidak mendasar,” tegasnya.

    Di sisi lain, nama Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang sempat dijual oleh oknum mahasiswa AMMUK, dalam dugaan upaya pemalakan tersebut. Diketahui pada Jumat (29/9) lalu, perwakilan Kepala Sekolah SKh yang merasa dipalak oleh AMMUK, telah melakukan janji bertemu sekitar pukul 14.00 WIB.

    Namun, AMMUK yang diwakili oleh Ketuanya yakni Aning Hidayat, mengaku tengah bertemu dengan pihak Kepala Kejari Pandeglang yang baru, serta Kasi Intel Kejari Pandeglang, Wildan. Klaim pertemuan tersebut disampaikan oleh AMMUK, setelah dikirimkannya soft file dokumen Laporan Pengaduan (Lapdu), terhadap 14 SKh swasta yang ada di Pandeglang.

    Saat dikonfirmasi, Kasi Intel Kejari Pandeglang, Wildan, mengatakan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) pengaduan di Kejari, tidak dilakukan dengan cara pertemuan secara langsung dengan bidang terkait, melainkan melalui PTSP.

    “Kalau ada pengaduan pun, itu ke bagian PTSP. Jadi enggak ad aitu pertemuan-pertemuan pada hari Jumat kemarin. SOP-nya itu setiap laporan pengaduan, disampaikan ke PTSP. Lalu nanti akan disampaikan ke pimpinan, baru nanti disampaikan ke bidang yang menangani,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

    Ia pun menegaskan bahwa tidak ada pertemuan dengan AMMUK. Menurutnya, pertemuan itu tidak pernah terjadi, termasuk pertemuan untuk membahas Lapdu terhadap SKh.

    “Tidak ada, tidak ada itu. Sistemnya jika memang ada pengaduan, kita memang nanti akan melakukan klarifikasi. Apa yang disampaikan, datanya seperti apa. Saya kalau AMMUK itu belum pernah ada klarifikasi, belum pernah bertemu,” ungkapnya.

    Wildan pun mengimbau kepada masyarakat, untuk berhati-hati terhadap oknum-oknum tertentu, yang menjual nama Kejaksaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

    “Kami sampaikan kepada masyarakat untuk hati-hati (terhadap oknum yang menjual nama Kejaksaan). (Jika ada) bisa langsung kroscek ke kami, jangan percaya,” ujarnya kepada BANPOS, Kamis (5/10).

    Wildan menegaskan bahwa masyarakat jangan sampai terkecoh dengan ancaman-ancaman, yang menggunakan Laporan Pengaduan (Lapdu) kepada Kejaksaan. Kejari Pandeglang menurutnya, berkomitmen untuk tidak menjadi alat untuk ‘memalak’ oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.

    “Jadi imbauan, hati-hati tehadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Kejaksaan Negeri Pandeglang, atau pihak yang mengaku sudah menyampaikan laporan kepada kami. Di sini ada saya sebagai Kasi Intel, ada nomor info layanan publik, itu bisa dicek,” tegasnya.

    Terpisah, Ketua Presidium AMMUK, Aning Hidayat, akhirnya memberikan respon kepada BANPOS terkait dengan dugaan tersebut. Melalui pesan WhatsApp, ia membantah melakukan pemalakan terhadap belasan SKh swasta di Pandeglang.

    “Ini ada bukti otetiknya nggak, kalau saya memalak. Kalau ada buktinya, silakan tempuh jalur hukum, saya siap pertanggung jawabkan. Terus itu saya tidak merasa berbicara nominal buat ngopi, itu dasarnya dari mana ya,” jawabnya melalui pesan WhatsApp.

    Saat BANPOS sampaikan jika hal tersebut berdasarkan rekaman yang dimiliki BANPOS, dia tidak mengiyakan maupun membantah. “Oh, rekaman saya yang meminta uang rokok,” singkatnya. (DZH)

  • Provinsi Prioritas Penanganan Stunting Bakal Ditambah

    Provinsi Prioritas Penanganan Stunting Bakal Ditambah

    JAKARTA, BANPOS – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengusulkan tambahan 5 provinsi prioritas penanganan stunting, sebagai upaya mengejar target penurunan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

    “Kita rencanakan akan menambah 5 (provinsi). Ini usulan dari Kemenko PMK yaitu Papua, Papua Barat, Sumatera Barat dan satu lagi Kalimantan Timur,” kata Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi, di Jakarta, Kamis (5/10).

    Suprayoga usai pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Percepatan Penurunan Stunting 2023 itu mengatakan, provinsi kelima adalah Sulawesi Selatan dengan pertimbangan sebagai provinsi di luar Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk terbesar, sehingga memerlukan perhatian khusus.

    “Jadi kelihatannya pasiennya akan bertambah, tidak hanya 12 provinsi, menjadi sekitar 17 provinsi yang akan kita prioritaskan di 2024. Kemungkinan akan dilaporkan Tim Pelaksana kepada Tim Pengarah besok,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Satya Sananugraha, juga mengatakan perlunya upaya khusus untuk mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024.

    Untuk itu, perlu sinergi dan koordinasi dari kementerian dan lembaga serta berbagai pihak terkait lainnya.

    “Sinergi dan koordinasi antara kementerian dan lembaga yang ada dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting perlu kita tingkatkan melalui kegiatan- kegiatan seperti hari ini,” ungkap Satya.

    Sebagai informasi, dalam 4 tahun terakhir tercatat angka Prevalensi Stunting Nasional turun sebesar 9,2 persen, yakni dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,6 persen pada 2022. Untuk mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024, pemerintah harus dapat menurunkan angka prevalensi sebesar 7,6 persen dalam 2 tahun ke depan. (DZH/ANT)