Penulis: Magang BANPOS

  • Tipu Ratusan Juta, Karyawan Dealer Dibekuk

    Tipu Ratusan Juta, Karyawan Dealer Dibekuk

    LEBAK, BANPOS – Kepolisian Polsek Cipanas Polres Lebak membekuk oknum karyawan Dealer Honda Banten Cabang Kecamatan Cipanas, yang menjadi pelaku kasus penipuan pembelian motor di dealer tersebut.

    Diketahui, pelaku berinisial ES (33) yang merupakan warga Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor ini berhasil ditangkap usai menjadi buron selama berminggu-minggu, akibat berpindah-pindah tempat.

    Berdasarkan keterangan yang diterima BANPOS, ES menipu sekitar lebih dari 40 konsumen yang membeli motor secara cash dan kredit pada dealer Banten Bakti Motor.

    Dalam praktiknya, ES hanya memberi kwitansi dan stempel palsu buatannya sendiri, demi mengelabui korbannya. Total kerugian para korbannya mencapai sekitar Rp657.496.000.

    Setelah menerima laporan dari beberapa korban, Polsek Cipanas bergerak melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran. Pelaku berhasil dibekuk di Kota Serang.

    Kanit Reskrim Polsek Cipanas, IPDA Supardi, membenarkan pelaku berhasil ditangkap di Kota Serang. Saat ini menurutnya, kasus tersebut tengah didalami oleh pihak Kepolisian.

    “Iya betul, selanjutnya kita lanjutkan proses penyidikan,” tegas Supardi. (MYU/DZH)

  • Unilam Bentuk Satgas Kekerasan Seksual

    Unilam Bentuk Satgas Kekerasan Seksual

    LEBAK, BANPOS – Universitas Latansa Mashiro (Unilam) Rangkasbitung berkomitmen untuk mencegah tindakan kekerasan seksual, di lingkungan kampus. Hal itu dilakukan dengan membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan penanganan kekerasan seksual (P2KS).

    Wakil Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan pada Unilam Rangkasbitung, Mochamad Husen, mengatakan bahwa pembentukan Satgas P2KS itu merupakan upaya, untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di lingkungan kampus.

    “Kami berharap dengan terbentuknya Satgas P2KS itu dapat mengantisipasi pelecehan seksual di lingkungan kampus,” ujarnya, Rabu (28/9).

    Meski sejauh ini belum ada temuan maupun pelaporan adanya korban pelecehan dan kekerasan seksual yang dialami mahasiswa, namun ia mengatakan bahwa pembentukan Satgas P2KS tetap perlu untuk dilakukan.

    Menurutnya, Satgas itu nantinya akan memberikan penyuluhan dan edukasi di lingkungan kampus, untuk mencegah dan mengantisipasi pelecehan maupun kekerasan seksual.

    Selain itu juga, ia menuturkan bahwa satgas tersebut akan menangani dan menyelesaikan kasus pelecehan seksual, jika terjadi terhadap para mahasiswa, baik wanita maupun laki-laki.

    Namun, ujar Husen, jika ada kasus kekerasan seksual itu tidak bisa ditangani dan diselesaikan oleh satgas, maka kasus itu akan diproses ke penegak hukum kepolisian setempat.

    “Kami selalu mengingatkan mahasiswa jangan sampai terjadi pelecehan maupun kekerasan seksual,” katanya.

    Ia mengatakan saat ini, regulasi kampus Unilam Rangkasbitung membatasi para mahasiswa yang menyelenggarakan kegiatan akademis dan ekstrakurikuler sampai pukul 21.00 WIB.

    Selain itu juga, mahasiswa dan dosen setiap pekan sekali melakukan doa asmaul husna dan membaca sholawat, guna mengingatkan agar terhindar dari perbuatan yang tercela, termasuk kekerasan seksual.

    “Pihak kampus juga akan bertindak tegas bagi mahasiswa yang terlibat pelecehan dan kekerasan seksual akan dikeluarkan,” ungkapnya.

    Diketahui, Unilam Rangkasbitung memiliki 2.000 orang mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa itu selain berasal dari wilayah Provinsi Banten juga ada dari Lampung dan Aceh.

    “Kami meyakini dengan terbentuknya Satgas P2KS itu diharapkan ke depan tidak ada mahasiswa korban kekerasan seksual,” tandasnya. (DZH/ANT)

  • Kematian Ibu dan Bayi Peringkat 4 Terendah Nasional

    Kematian Ibu dan Bayi Peringkat 4 Terendah Nasional

    SERANG, BANPOS – Pemprov Banten terus menjalin kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam upaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). tahun 2022, AKI Provinsi Banten berada di posisi empat terendah nasional.

    Demikian diungkapkan Pj Sekda Banten Virgojanti usai membuka Diseminasi Capaian dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir dan Dukungan Momentum untuk Integrasi Layanan Primer (ILP) Provinsi Banten disalah satu hotel berbintang di Kota Serang, Rabu (27/9).

    Dikatakan, Dalam rangka meningkatkan kesehatan ibu dan anak, untuk menurunkan AKI dan AKB di Provinsi Banten memerlukan kepedulian seluruh pihak. Tidak bisa hanya Pemerintah saja yang bergerak. Dirinya juga mengimbau seluruh tingkatan pemerintahan untuk menjalin komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi.

    “Pemerintah Kabupaten/Kota harus aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi,” tambahnya.

    Diungkapkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, AKI Provinsi Banten menempati posisi 4 terendah secara nasional. Hingga tahun 2022 AKI Provinsi Banten mencapai 127 kasus per 100 ribu kelahiran. Sementara AKI Nasional mencapai 189 kasus per 100 ribu kelahiran.

    “Untuk AKB, Provinsi Banten di angka 13,8 per 1000 kelahiran hidup. Sementara nasional di angka 16,” ungkap Virgojanti.

    “Kita terus berupaya yang sudah bagus kita tingkatkan terus, tidak berpuas diri. Terus berupaya memperbaiki dari sektor hulu hingga hilir, khususnya layanan primer yang berada di Puskesmas,” tambahnya.

    Dijelaskan, melalui program pendampingan peningkatan kualitas layanan kesehatan, akan terjalin kolaborasi dengan enam Pemerintah Daerah, yakni Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

    “Khususnya dalam rangka  penurunan angka kematian ibu dan anak,” ungkap Virgojanti.

    “Peran masyarakat sangat strategis sekali karena melibatkan seluruh stakeholder,” pungkasnya. (RUS/AZM)

  • Ratusan Brimob Dikerahkan Bantu Amankan TNUK

    Ratusan Brimob Dikerahkan Bantu Amankan TNUK

    SERANG, BANTEN – Polda Banten mengerahkan ratusan personel Brigade Mobil (Brimob) untuk membantu mengamankan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dari aksi perburuan Badak Jawa.
     
    Menurut Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto personil yang diterjunkan dalam operasi tersebut sekitar sebanyak 150 personil. 
     
    Ia juga menerangkan, selain menerjunkan personil Brimob, Polda Banten juga turut menerjunkan personil Kriminal Umum atau Krimum dalam operasi pengamanan tersebut.
     
    “Sudah berjalan sejak dua bulan lalu, sekarang masih berjalan. Ada sekira 150 anggota mulai dari Brimob sampai Krimum yang ditugaskan,” katanya.
     
    Personil Brimob, Krimum Polda Banten, dan Tim Patroli Rhino Protection Balai TNUK berpatroli secara rutin di tempat yang menjadi habitat Badak Jawa.
     
    Sementara itu Kepala Balai TNUK Ardi Andono menjelaskan, selama ini personil Polisi Hutan (Polhut) rutin melaksanakan operasi pengamanan dan perlindungan di kawasan tersebut.
     
    Hanya saja menurutnya, secara jumlah, personil yang dimiliki oleh Balai TNUK itu dirasa belum memadai. Oleh karenanya, bantuan personil pengamanan dari Polda Banten dirasa sangat dibutuhkan oleh pihak Balai TNUK.
     
    “Oleh sebab itu perlu adanya bantuan personel dari Brimob Polda Banten jika TNUK mengadakan operasi-operasi di dalam kawasan,” kata Ardi.
     
    Disinggung mengenai jumlah Badak Jawa saat ini, menurut Ardi, jumlahnya kini sangat memprihatinkan.
     
    Berdasarkan data yang ada, hewan bernama latin Rhinoceros itu kini hanya ada sekitar 80 ekor saja.
     
    Oleh sebab itu menurut Ardi, seharusnya kesadaran untuk menjaga serta melestarikan hewan langka tersebut bukan hanya dimiliki oleh Balai TNUK saja, melainkan oleh semua pihak.
     
    “Bukan hanya tugas TNUK saja untuk menjaganya, tapi kita semua harus juga ikut menjaga kelestariannya untuk anak cucu kita nanti,” tandasnya. (CR-02)

  • Maksimalkan Pelayanan Adminduk Disdukcapil dan RS Hermina Teken PKS

    Maksimalkan Pelayanan Adminduk Disdukcapil dan RS Hermina Teken PKS

    SERANG, BANPOS – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Serang dan Rumah Sakit (RS) Hermina Ciruas melakukan Penandatangan Kerja Sama atau PKS Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) terintegrasi. Penandatangan PKS dilakukan oleh Kepala Disdukcapil, Abdullah dan Direktur RS Hermina, Roni Albert Wijaya.

    Penandatangan PKS terintegrasi untuk pelayanan adminduk terintegrasi balung anak, meliputi bayi lahir langsung dapat akta kelahiran, kartu keluarga (KK) dan kartu identitas anak (KIA) dan pelayanan penerbitan akta kematian dengan Rumah Sakit Hermina Ciruas pada Rabu, 27 September 2023.

    Kepala Disdukcapil Kabupaten Serang, Abdullah mengungkapkan PKS yang dilakukan untuk pelayanan adminduk terintegrasi balung anak, bayi lahir langsung dapat akta kelahiran, kartu keluarga (KK) dan kartu identitas anak (KIA) dan pelayanan penerbitan akta kematian.

    “Sudah sekitar 4 rumah sakit salah satunya RS Hermina Ciruas ini, tujuannya memang dalam proses pelayanan dukcapil ini mempercepat masyarakat punya identitas administrasi kependudukan,“ujarnya usai menandatangani PKS di Aula RS Hermina pada Rabu, (27/9).

    Abdullah mengungkapkan, sebelum dilakukan PKS bagi ibu yang melahirkan di RS Hermina hanya mendapatkan surat keterangan kelahiran atau keterangan kematian bagi keluarga pasien yang meninggal dunia dan mengurus sendiri untuk akta kematiannya. Namun saat ini dengan dilakukan kerjasama bagi bayi yang baru lahir langsung mendapatkan akta kelahiran dan KIA.

    “Data kita kumpulin langsung kita cetak pertama kita cetak KK, setelah kita cetak KK kita cetak akta kelahiran dan setelah akta kelahiran langsung cetak KIA, untuk akte kelahiran dan KK kita kirim melalui PDF dan dicetak. Kalau KIA kita kirimkan karena KIA seperti KTP bentuknya,” ungkapnya.

    Abdullah menerangkan, untuk PKS dengan rumah sakit bukan hanya RS Hermina Ciruas, melainkan RSDP Serang, RS di Kecamatan Kramatwatu, dan RS di Kecamatan Pulo Ampel.

    Selain rumah sakit pihaknya juga bekerjasama dengan bidang-bidang di 22 kecamatan salah satunya para bidan.

    “Jadi kalau yang lahir di bidan langsung mendapatkan adminduk yang sama. Pelayanan ini gratis, nanti bisa saja rumah sakit dengan bersalin dapet bonus kartu keluarga akte dan KIA,” terangnya.

    Adapun untuk capaian pelayan adminduk yang dilakukan Disdukcapil Kabupaten Serang, jelas Abdullah, untuk cakupan kepemilikan akta kelahiran 94 persen dari target 98 persen, penerbitan KIA target 50 persen capaian 48 persen, buku pokok pemakaman sebesar 75 persen dari desa sudah memiliki Buku Pokok Pemakaman atau sebanyak 245.

    “Dari 326 Desa dan meningkatnya cakupan pelayanan Akta Kematian 100 persen di Kabupaten Serang,” paparnya.

    Direktur RS Hermina, Roni Albert Wijaya mengatakan, sebagai pihak rumah sakit tentunya harus bisa membantu program pemerintah terlebih dapat memudahkan masyarakat atau pasien mendapatkan adminduk. Kata dia, untuk pasien yang melahirkan di RS Hermina sebanyak 200 sampai 250 setipa bulannya.

    “Sementara kalau kematian bervariasi bisa sekitar di bawah 50 kematian dalam satu bulan,” tandasnya. (CR-01/AZM) 

  • Banten Diklaim Masih Jadi Primadona Investasi

    Banten Diklaim Masih Jadi Primadona Investasi

    SERANG, BANPOS – Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) 1 dan II di Provinsi Banten hingga saat ini masih daerah primadona untuk investasi sektor industri kimia, farmasi, perumahan, sektor gas, air dan listrik.

    Diketahui, WKP I meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.  WKP II meliputi Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Serang, dan WKP III meliputi Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
     
    Pj Gubernur Banten Al Muktabar Rabu lalu mengungkapkan penanaman modal/investasi diperlukan untuk meningkatkan perekonomian daerah, pembangunan daerah dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

    “Penanaman modal di daerah sangat kita perlukan dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah, kita perlu menciptakan penanaman modal yang kondusif, promotif, kepastian hukum, keadilan dan tetap memperhatikan kepentingan daerah,” tambahnya.

    Dijelaskan, investasi di Provinsi Banten tersebar investasi paling tinggi di wilayah Utara WKP 1 dan WKP 2, dan investasi tertinggi pada sektor industri kimia, farmasi, perumahan, sektor gas, air dan listrik.

    “Harus progresif dengan perkembangan yang terus meningkat di Provinsi Banten, ingin memberikan layanan, kemudahan usaha, agar pencapaian efektif, efisien, akuntabel dan transparan,” ucapnya. 

    Al Muktabar berharap Provinsi Banten melampaui target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan juga Pemerintah Pusat. 

    “Provinsi Banten telah mencapai peningkatan yang cukup baik. Kita berharap pada akhir tahun kita melampaui target investasi di Provinsi Banten seperti tahun lalu,” Kata Al Muktabar.

    Saat ini lanjut Al Muktabar pihaknya telah menyampaikan Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Penanaman Modal pada Rapat Paripurna Penjelasan Komisi sebagai Pengusul Raperda Usul DPRD Provinsi Banten tentang Objek Pemajuan Kebudayaan Dan Penyampaian Nota Pengantar Gubernur mengenai Raperda Usul Gubernur tentang Penanaman Modal di Gedung DPRD.

    “Penyusunan Rancangan Perda Penanaman Modal didasari oleh dinamika perubahan peraturan perundang-undangan penanaman modal dan perijinan yang sudah diatur oleh pemerintah pusat, Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal,” jelas Al Muktabar.

    Dikatakan, pada semester 1 tahun 2023, Banten telah mencapai penanaman modal 82 persen sebesar Rp50,66 triliun dengan target daerah Rp60 triliun. Target nasional telah mencapai 61,05 persem dari Rp82,97 triliun. (RUS/AZM)

  • Harga Beras Bikin Resah

    Harga Beras Bikin Resah

    SERANG, BANPOS – Dampak El Nino semakin hari semakin terasa, musim kemarau yang
    berkepanjangan membuat proses tanam pun menjadi terganggu bahkan petani banyak yang
    mengalami gagal panen. Hal tersebut akhirnya berdampak pada mahalnya harga beras di
    pasaran yang juga mengakibatkan penjual beras pun mengalami penurunan pendapatan.

    Salah seorang penjual beras di Pasar Induk Rau, Bahrudin mengungkapkan, harga beras saat
    ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari harga biasanya.

    “Harga beras saat ini untuk yang kualitas medium Rp15 ribu perkilogram yang sebelumnya
    hanya Rp13 ribu perkilogram. Untuk beras kualitas sedang berada pada kisaran Rp14 ribu
    perkilogram sebelumnya Rp12 ribu perkilogram, kemudian untuk yang kualitas standar Rp13
    ribu perkilogram dari sebelumnya hanya Rp10 ribu perkilogram,” ungkapnya, Rabu (27/9).

    Bahrudin mengatakan, untuk minggu ini harga beras cenderung stabil karena tidak ada
    kenaikan. Pasalnya, harga beras setiap hari biasa mengalami kenaikan sebesar Rp200
    perkilogram, hal itu membuat banyak konsumen mengeluhkan harga beras yang terus
    mengalami kenaikan.

    Bahrudin juga menerangkan, akibat dari kenaikan harga tersebut, juga mempengaruhi pada
    daya beli masyarakat yang biasanya membeli satu karung beras saat ini hanya separuhnya.

    “Jangka waktu naiknya cepet, setiap hari biasanya naik Rp200. Makanya konsumen itu
    banyak mengeluh kok harganya naik terus. Ya info dari sana naik jadi mau tidak mau kita
    naikin, masa di produsen naik kita harganya tetap,” katanya.

    “Omset penjualan juga turun, biasanya Rp25 juta perhari sekarang paling dapet Rp15 juta
    perhari, jadi merosot banget,” sambungnya.

    Menurutnya, harga beras mengalami kenaikan lantaran harga padi yang saat ini cukup tinggi.
    Selain itu juga banyak petani yang mengalami gagal panen karena kemarau.

    Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, harga beras satu karung biasanya hanya Rp200 ribu
    perkarung, namun saat ini lebih dari Rp300 ribu perkarung. Selain itu, ia memprediksi pada
    bulan November dan Desember 2023 harga beras satu karung akan menyentuh kisaran Rp400
    ribu.

    “Prediksi toko harga beras bulan Februari 2024 stabil, untuk bulan November dan Desember
    2023 diprediksi akan meledak karena sedang dalam masa tanam dan musim kemarau,”
    ungkapnya.

    Bahrudin berharap harga beras bisa segera kembali stabil, sehingga para konsumen tidak lagi
    mengeluhkan harga beras yang mahal.

    Sementara itu, salah satu pembeli beras, yang juga merupakan seorang penjual nasi uduk di
    Kota Serang, Somi mengatakan, harga beras terus mengalami kenaikan sedangkan harga
    penjualan nasi uduknya tidak ia naikan. Hal tersebut juga akhirnya membuat pendapatannya
    pun menurun.

    “Beras sekarang makin naik, sedangkan kita penjualan sebagai tukang uduk harganya masih
    segitu ngejualnya,” katanya.

    “Biasanya beli satu liter beras seharga Rp9 ribu sampai Rp10 ribu perkilogram, tetapi saat ini
    naik menjadi Rp11 ribu hingga Rp12 ribu perkilogram. Ya pendapatannya turun, pas-pasan,” tambahnya.

    Dirinya juga mengatakan, meskipun ada kenaikan harga beras, ia tidak mengurangi porsi
    nasinya. Karena jika mengurangi porsi nasi, kemungkinan akan membuat pelanggannya
    berpindah ke tempat lain. Selain itu, Somi berharap agar harga beras bisa secepatnya kembali
    turun.

    “Harapan saya sih normal lagi. Supaya kita ada lebihnya. Kalau terus-terusan begini kita
    jualan tidak ada lebihnya,” tandasnya. (CR-01/AZM) 

  • Tirta Berkah Salurkan 117 Air Bersih

    Tirta Berkah Salurkan 117 Air Bersih

    PANDEGLANG, BANPOS – Krisis air bersih dampak dari kemarau panjang di Kabupaten Pandeglang terus meluas, dalam mengatasi krisis air bersih selama kemarau tersebut, Perumdam Tirta Berkah Pandeglang telah menurunkan sebanyak 117 mobil tangki air kepada masyarakat.

    Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Berkah Pandeglang, Euis Yuningsih mengatakan, bencana kekeringan dan krisis air bersih yang dialami sebagian besar masyarakat Pandeglang, menjadi perhatian pemerintah.

    Oleh karena itu, pihaknya turut serta mengatasi krisis air bersih dengan menurunkan ratusan mobil tangki air untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

    “Sekarang ini sebanyak 117 mobil tangki air, dengan kapasitas sebanyak 468 ribu liter air bersih telah didistribusikan kepada masyarakat terdampak kekeringan,” kata Euis kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, dengan adanya kegiatan pendistribusian air bersih yang saat ini terus dilakukan, pihaknya berharap masyarakat terdampak kekeringan tidak terlalu kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

    “Kita akan terus berupaya membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih dampak kemarau ini. Karena ini bagian dari kewajiban kita dalam membantu sesama yang tengah kesulitan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, Lilis mengatakan, pihaknya mencatat dari 35 kecamatan di Pandeglang sudah ada sekitar 24 kecamatan yang terdampak kekeringan.

    “Dari 24 kecamatan terdapat 72 desa lebih yang terdampak kekeringan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 17.040 KK,” katanya.(dhe/pbn)

  • 250 Penderita Stunting Mendapat Bantuan Nutrisi

    250 Penderita Stunting Mendapat Bantuan Nutrisi

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 250 anak penderita stunting di Kabupaten Pandeglang mendapatkan bantuan paket nutrisi. Bantuan tersebut diberikan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Indomaret.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pemberian bantuan tersebut dari salah satu waralaba di Kabupaten Pandeglang. Tujuannya, agar anak penderita stunting bisa mendapatkan tambahan nutrisi asupan makanan.

    “Kita dapat bantuan melalui program CSR,” kata Ali Fahmi kepada wartawan.

    Menurutnya, untuk pemberian bantuan tambahan asupan nutrisi tersebut untuk membantu tambahan gizi pada balita. Dengan begitu, penderita stunting di Kabupaten Pandeglang diharapkan bisa berkurang.

    “Kami harap perusahaan eksisting lainnya bisa melakukan hal yang sama untuk kemajuan Pandeglang. Sekali lagi atas nama Ibu Bupati dan pemerintah daerah kami ucapkan terimakasih kepada pimpinan dan jajaran Indomaret,” terangnya.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Eni Yati mengatakan, bantuan tersebut rencananya akan diarahkan ke lokus stunting seperti di Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang.

    “Harapan kami, bantuan ini bukan cukup satu kali tetapi secara periodik bisa membantu kami, sehingga meringankan pemerintah daerah dalam penanganan kasus stunting,” katanya.

    Menurutnya, selain bantuan dari pihak lain, instansinya juga terus berupaya menekan dan mengurangi anak penderita stunting di Kabupaten Pandeglang, diantaranya dengan pemberian nutrisi untuk stunting ini tidak satu kali saja melainkan secara bertahap selama tiga bulan berturut-turut.

    “Jadi balita stunting di kabupaten kita akan mendapatkan makanan tambahan pangan lokal secara continue selama 3 bulan berturut-turut,” terangnya.

    Dijelaskannya, hingga saat ini jumlah bayi penderita stunting di Kabupaten Pandeglang terus mengalami penurunan, hal itu terjadi berkat kerjasama semua pihak terkait. Pada tahun 2021 ada 37,8 persen anak menderita stunting, di tahun 2022 berkurang menjadi 29,4 persen, tahun 2023 ini menjadi 24 persen.

    “Angka penurunan stunting di Pandeglang rata-rata delapan persen,” ucapnya.
    Deputi Branch Manager Indomaret, Michael Cokro Wiharjo mengatakan, bantuan tersebut diberikan melalui dana CSR yang sudah disediakan. Sasarannya untuk membantu memberikan tambahan nutrisi pada anak penderita stunting.

    “CSR merupakan salah satu tanggung jawab sosial dari kami selaku perusahaan yang berada dalam lingkungan Kabupaten Pandeglang, sehingga kami bisa memberikan manfaat atau keberadaan kami bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar,” ungkapnya.(dhe/Pbn)

  • Antisipasi Karhutla, Personel BTNUK Diberikan Pelatihan Pemadaman Api

    Antisipasi Karhutla, Personel BTNUK Diberikan Pelatihan Pemadaman Api

    PANDEGLANG, BANPOS – Akibat kemarau panjang wilayah konservasi Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) rentan terjadi kebakaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, seluruh personel disiagakan dan diberikan pelatihan pemadam kebakaran.

    Kepala Balai TNUK, Ardi Andono mengaku, pihaknya merasa khawatir terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) karena kemarau panjang yang melanda wilayah Pandeglang belum berakhir. Hal tersebut menyebabkan lahan tandus dan mudah terbakar sehingga menyebabkan kebakaran hutan.

    “Musim kemarau panjang ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kami. Hal ini disebabkan karena dikawasan TNUK adalah areal hutan padat dan rapat, kemungkinan terjadinya kebakaran hutan sangat dimungkinkan,” kata Ardi kepada wartawan, Kamis (28/9).

    Oleh karena itu, pihaknya sudah memeriksa personel serta peralatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla) di semua wilayah atau kawasan konservasi Badak Cula Satu tersebut diantaranya di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah satu Pulau Panaitan di Desa Tamanjaya dan Seksi PTN Wilayah dua Pulau Handeuleum di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, serta Seksi PTN III Sukur di Cibayoni.

    “Kita sudah melihat kesiapan personel dan Dalkarhutla yang dimiliki untuk antisipasi Karhutla,” ujarnya.

    Ardi mengingatkan kepada semua personel Balai TNUK dan semua seksi PTN agr terus waspada dan bertindak cepat apabila terjadi kebakaran. Selain itu, pemberian pemahaman kepada masyarakat penggarap lahan juga harus terus ditanamkan sebagai upaya pencegahan.

    “Kita harus selalu waspada dan siap siaga, serta jangan bosan-bosan mengedukasi masyarakat disekitar kawasan apalagi yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan akan bahaya terjadinya kebakaran hutan, karena kondisi kering, dan banyaknya serasah, maka mudah sekali terbakar,” terangnya.

    Menurutnya, kebakaran hutan yang terjadi akibat kelalaian merupakan suatu kerugian bagi semua pihak, terutama pihak Balai TNUK dan masyarakat setempat. Selain menimbulkan kerugian materil, kebakaran juga bisa menyebabkan korban jiwa atau kerusakan hutan.

    “Jika terjadi kebakaran, nantinya bukan hanya TNUK yang merugi namun masyarakat pun akan merasakan kerugian tersebut. Ayo jaga hutan dari terjadinya kebakaran. Ingat, api jika kecil bisa jadi kawan, namun jika api besar maka akan jadi lawan,” ungkapnya.

    Humas Balain TNUK, Andri Firmansyah mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan di semua wilayah konservasi tersebut. Tujuannya, guna mengantisipasi Karhutla dimusim kemarau panjang ini.

    “Pengawasan terus kita lakukan. Apabila ada indikasi kebakaran, segera kita lakukan penanganan agar tidak merambat kemana-mana,” katanya.(dhe/pbn)