Penulis: Magang BANPOS

  • Warga Cilegon Serbu Gerakan Pangan Murah DKPP

    Warga Cilegon Serbu Gerakan Pangan Murah DKPP

    CILEGON, BANPOS – Warga menyerbu gerakan pangan murah (GPM) yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, Rabu (20/9).

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin mengatakan terselenggaranya kegiatan ini merupakan upaya Pemkot Cilegon dalam pengendalian harga bahan pokok.

    “Tentunya ini merupakan upaya Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menstabilkan harga pangan di Kota Cilegon,” kata Maman, Rabu (20/9).

    Maman juga turut senang atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Terlebih dia melihat ada produk dari Kelompok Wanita Tani (KWT) di bawah binaan DKPP yang menghasilkan bahan bahan lokal dengan kualitas premium.

    “Ini juga kita pacu untuk alternatif pangan lokal terutama di fase elnino ini yang diperkirakan mulai September sampai Januari nanti,” jelasnya.

    Maman mengapresiasi DKPP Kota Cilegon yang turut membantu mengendalikan harga pangan bagi masyarakat. “Kontribusi semacam ini penting di tengah harga pangan yang fluktuatif akibat cuaca dan lain sebagainya,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kota Cilegon Cahyaning Sukarti menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah digelar dalam rangka persiapan menghadapi acara keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

    “Biasanya harga pangan di pasar melonjak naik, pada momentum Maulid Nabi ini karena permintaan masyarakat begitu tinggi. Nah, dengan digelarnya Gerakan Pangan Murah ini kami harap dapat mengantisipasi lonjakan harga tersebut,” ungkapnya.

    Cahyaning juga menyampaikan jumlah paket yang disediakan pada Gerakan Pangan Murah ini, yakni paket sembako dengan harga Rp91 ribu yang berisi beras, gula, dan minyak.

    “Kami siapkan sebanyak 250 paket. Namun jika sampai nanti sore kami rasa kurang akan kami tambah jumlahnya. Tentunya paket sembako ini hanya diperuntukan untuk masyarakat yang memiliki KTP Kota Cilegon,” lanjutnya.

    Selain paket sembako, ada juga kebutuhan pangan lainnya seperti gula, daging ayam, telur, bawang Putih dan bawang merah, cabai dan lain-lain dengan harga di bawah pasaran.

    Salah seorang warga Taman Raya, Maesofah (46), mengaku sangat terbantu dengan adanya Gerakan Pasar Murah tersebut. Terlebih, harga beras yang kini mengalami kenaikan signifikan.

    “Apalagi harga beras dan telur semakin tinggi, ya dengan ini kita sangat membantu untuk kami, apalagi kebutuhan sehari-hari walaupun beda sedikit, tapi cukup membantu,” ucapnya. (LUK/PBN)

  • Pengedar Sabu-Sabu 184,26 Gram Dibekuk

    Pengedar Sabu-Sabu 184,26 Gram Dibekuk

    CILEGON, BANPOS – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Cilegon berhasil mengamankan dua pelaku pengedar dan kurir narkoba jenis sabu. Pelaku berinisial MF (42) dan SF (37). MF yang merupakan warga Kampung Nyamuk, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang ditangkap polisi di pinggir jalan, tepatnya di Perumahan Pesona, Kecamatan Bojonegara pada Senin, 7 Agustus 2023 sekira pukul 15.30 WIB.

    Sementara SF ditangkap di kediamannya di Perumahan Bukit Cilegon Asri, Kelurahan Bagendung, Kota Cilegon pada Sabtu, 1 September 2023 sekira pukul 23.00 WIB.

    Wakapolres Cilegon, Kompol Rifki Seftirian Yusuf menerangkan saat penangkapan pelaku MF, polisi mendapati dari tangan pelaku 8 bungkus plastik bening berisikan kristal warna putih diduga narkotika jenis sabu-sabu seberat 3,36 gram, 3 bungkus plastik bening berisikan kristal warna putih diduga narkotika jenis sabu-sabu seberat 1,80 gram, dan 1 bungkus plastik bening berisikan berisikan kristal warna putih diduga narkotika jenis sabu-sabu seberat 4,32 gram.

    Selanjutnya, polisi melakukan pengembangan dengan menggeledah di rumah pelaku di Kampung Nyamuk, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang dan mendapati 3 barang bukti yang sama seberat 27,86 gram, 5,62 gram, dan 20,14 gram. Tidak sampai di situ, polisi pun melanjutkan pengembangan ke rumah kedua dari tersangka MF dan mendapati 3 barang bukti yang sama juga seberat 100,84 gram, 10,16 gram, dan 10,16 gram.

    “Jadi dari proses penangkapan dan pengembangan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti narkotika diduga sabu-sabu dengan total berat 184,26 gram,” kata Rifki saat konferensi pers di Mapolres Cilegon, Rabu (20/9).

    Kompol Rifki mengatakan, penangkapan dua pelaku pengedar dan kurir tersebut berawal dari informasi yang didapat bahwa ada seseorang yang diduga mengedarkan narkotika jenis sabu-sabu di daerah Bojonegara.

    “Kemudian dilakukan penyelidikan yang dilakukan oleh Satresnarkoba dan pemantauan oleh Tim Resnarkoba Polres Cilegon,” katanya.

    Di tempat yang sama, Kasat Narkoba Polres Cilegon AKP Syamsul Bahri mengungkapkan bahwa motif pelaku mengedarkan barang haram tersebut dilatarbelakangi mencari keuntungan.

    “Motifnya adalah mencari keuntungan (uang). Jadi memang diedarkan untuk mencari keuntungan dari hasil penjualan,” ucapnya.

    Menurut Syamsul, kedua pelaku mendapat narkotika jenis sabu-sabu itu berasal dari seseorang dengan inisial A dan TM. Satu orang dengan inisial A saat ini tengah diproses di Polresta Bandar Lampung, sedangkan TM masih dalam proses pencarian dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). (LUK/PBN)

  • P3K untuk Guru dan Nakes Kabupaten Pandeglang

    P3K untuk Guru dan Nakes Kabupaten Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pandeglang, kembali membuka pendaftaran seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), Rabu (20/9). Ada sebanyak 624 formasi, terdiri dari tenaga guru sebanyak 400 formasi dan tenaga kesehatan sebanyak 224 formasi. Pendaftaran calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu berakhir pada 9 Oktober 2023 mendatang.

    Kepala BKPSDM Kabupaten Pandeglang Mochamad Amri mengatakan, pembukaan pendaftaran seleksi calon P3K itu sebagaimana diatur dalam Surat Pengumuman Nomor: 800.1.2.2/ 746 – BKPSDM/2023 tentang Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun anggaran 2023.

    “Berdasarkan hasil rapat, pendaftaran seleksi P3K dilakukan bulan ini (20 September 2023) dan berakhir sampai 9 Oktober 2023. Sekarang hari pertama pembukaan pendaftaran P3K untuk formasi guru dan kesehatan,” kata Amri, Rabu (20/9).

    Amri mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui ada berapa jumlah peserta yang melakukan pendaftaran, karena dilakukan secara online dan terkoneksi langsung ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    “Belum ketahuan, karena kan menggunakan sistem online, jadi langsung ke BKN terkoneksinya,,” tambahnya.
    Kepala Bidang (Kabid) Promosi dan Mutasi BKPSDM Kabupaten Pandeglang Furkon mengatakan, pelaksanaan seleksi dilakukan langsung oleh pihak BKN dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

    Tempat pelaksanaan, dilakukan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) BKN di Kota Serang.

    “Sekarang dilakukan langsung oleh BKN dengan menggunakan sistem CAT, baik untuk tes seleksi P3K guru maupun seleksi P3K kesehatan, semuanya dilakukan dengan menggunakan sistem CAT,” ujarnya.

    Bagi peserta Formasi guru, persyaratan paling utama yakni terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan sudah mengabdi minimal tiga tahun. Jadi, apabila baru satu tahun atau dua tahun, tidak bisa mengikuti seleksi meskipun sudah terdaftar di Dapodik.

    “Kalau tidak sesuai tidak bisa ikut seleksi. Karena syarat untuk formasi guru itu minimal sudah mengajar selama tiga tahun. Untuk jumlah peserta yang mendaftar, baru bisa kita ketahui di tanggal 9 Oktober atau hari terakhir pendaftaran,” katanya.(pbn/bnn)

  • Pemprov Banten Tidak Prioritaskan Masyarakat

    Pemprov Banten Tidak Prioritaskan Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Kritikan terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam melakukan pemangkasan terhadap alokasi anggaran belanja modal pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2023 semakin meluas.

    Sebelumnya, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Gerindra, Muhammad Nizar melontarkan kritikan terkait kebijakan pemangkasan anggaran itu dengan mengatakan bahwa perencanaan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten buruk.

    Kini hal senada juga disampaikan oleh Deputi Direktur PATTIRO Banten, Amin Rohani.
    Amin berpandangan dengan adanya kebijakan pemangkasan alokasi anggaran belanja modal membuktikan bahwa, Pemprov Banten belum sepenuhnya memprioritaskan kepentingan masyarakat.

    “Dapat dimaknai bahwa pemerintah masih belum memprioritaskan kepentingan masyarakat atau publik di atas kepentingan pemerintah itu sendiri,” ungkapnya kepada BANPOS.

    Menurutnya, Pemprov Banten seharusnya mengambil kebijakan penambahan jumlah porsi anggaran belanja modal, bukan malah sebaliknya

    Alasannya karena belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah yang dapat dirasakan langsung kebermanfaatannya oleh masyarakat.

    Lain halnya dengan belanja operasional yang dinilainya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat dampak dari kebermanfaatannya.

    “Idealnya belanja modal mesti lebih besar dibandingkan belanja operasional, karena belanja modal lah yang akan disalurkan untuk urusan-urusan yang langsung berkaitan dengan kepentingan pembangunan masyarakat,” ujarnya.
    Terlebih lagi saat ini, masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat yang harus segera ditangani oleh Pemprov Banten.

    Seperti misalnya, pemerataan kualitas pendidikan yang dianggap belum sepenuhnya mampu dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Banten.

    “Ketimpangan pendidikan masih terjadi, sebaran Sekolah Menengah Atas (SMA) masih belum merata,” terangnya.
    Tidak hanya di sektor pendidikan, permasalahan di sektor kesehatan seperti stunting dan kematian ibu dan anak juga tidak boleh luput dari perhatian Pemprov Banten.

    “Angka stunting masih di Kisaran 20 persen, begitu juga dengan angka kematian ibu dan bayi yang juga masih cukup tinggi,” imbuhnya.

    Oleh karena itu Amin menilai, berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka tidak tepat jika Pemprov Banten memutuskan untuk memangkas alokasi anggaran belanja modal yang yang sejatinya diperuntukan untuk kepentingan masyarakat.

    “Jelas itu kebijakan yang tidak tepat,” tegasnya.

    Ia pun menambahkan, seharusnya dipangkas itu bukanlah belanja modal melainkan tunjangan pegawai pemerintahan yang dialokasikan dalam belanja operasional.

    “Belanja operasional Pemprov Banten dapat ditekan melalui pemangkasan tunjangan kinerja yang menurut sebagian besar masyarakat masih terlalu tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya,” tandasnya.

    Sebelumnya, Partai Gerindra, Muhammad Nizar menyalahkan perencanaan Pemprov Banten yang dinilai tidak matang.
    Menurutnya, Pemprov Banten dalam menyusun perencanaan anggaran, terlalu tinggi memasang target SiLPA di APBD Murni 2023.

    Karena hal itulah kemudian menurutnya turut berdampak terhadap rencana pembiayaan belanja daerah di RAPBD Perubahan tahun ini.

    “Menurut saya itu adalah salah perencanaan terkait dengan penganggaran 2023. Karena ternyata SiLPA nya yang dipasang terlalu besar. Padahal waktu saya ingat tidak segitu yang dipasang, akhirnya berakibat kepada kekurangan anggaran, kan?” kata Nizar kepada BANPOS pada Selasa (19/9).

    Nizar menyebutkan SiLPA yang ditargetkan oleh Pemprov Banten di tahun 2023 angkanya mencapai Rp615 miliar, namun menurut keterangannya dari target yang ditetapkannya itu hanya mampu direalisasi sekitar Rp400 miliar.

    “SiLPA yang dipasang di 2023 Rp615 miliar, sementara SiLPA yang tercapai hanya sekitar Rp400 miliar lebih. Jadi hampir Rp200 miliar itu SiLPA yang ngawang-ngawang,” tuturnya.

    Di samping itu ia juga bertanya-tanya, mengapa Pemprov Banten berani memasang target yang tinggi terhadap SiLPA di APBD Murni Tahun Anggaran 2023.

    Ia menaruh curiga, barangkali memang sebenarnya Pemprov Banten sengaja merencanakan hal tersebut.

    “Seharusnya bukan SiLPA yang dipasang begitu tinggi. Kalau kayak gitu kan semacam SiLPA yang direncanakan,” ujarnya.

    Oleh karenanya, ia mengkritik keras keras kebijakan tersebut dengan mengatakan bahwa perencanaan Pemprov Banten buruk.

    “Inikan berarti perencanaannya yang buruk. Kok bisa berani pasang SiLPA yang begitu besar,” tandasnya.(CR-02/PBN)

  • Peran Ulama Sangat Penting Menjaga Kondusifitas Daerah

    Peran Ulama Sangat Penting Menjaga Kondusifitas Daerah

    PANDEGLANG, BANPOS – Bupati Pandeglang Irna Narulita, mengajak kepada semua ulama agar bisa ikut menjaga iklim kondusifitas daerah, menjelang Pemilu 2024. Tindakan itu harus dilakukan, sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan, serta agar tidak ada perpecahan di semua lapisan masyarakat.

    Irna mengatakan, agar kondusifitas daerah bisa terjaga, peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat dibutuhkan sebagai organisasi keagamaan. Terlebih, menjelang pesta demokrasi bisa membuat perpecahan dikalangan masyarakat, karena perbedaan dukungan dan pilihan.

    Oleh karena itu, sebagai wadah organisasi muslim, peran MUI sangat penting karena harus bisa menjadi jembatan agar kondisi di masyarakat tetap kondusif dan tidak mudah diadu domba, serta bisa meningkatkan partisipasi pemilih di tahun 2024 mendatang.

    “Pemilu tahun lalu, partisipasi hanya masyarakat hanya 65 persen, kami harap dukungan MUI agar masyarakat bisa datang ke TPS untuk menyalurkan suaranya,” kata Irna, Rabu (20/9).

    Menurut Irna, agar bisa terlaksana Pemilu yang damai dan aman, harus melibatkan semua pihak terkait, bukan hanya tugas penyelenggara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Pemerintah Daerah. Dengan begitu, pelaksanaan pesta demokrasi bisa berjalan dengan baik.

    “Ini pesta rakyat, rakyat semua harus bergerak meningkatkan partisipasi nya untuk mensukseskan pesta demokrasi, MUI bisa menstimulus untuk mendorong masyarakat supaya tidak golput,” tambahnya.

    Irna menilai, suasana menjelang pelaksanaan Pemilu, suhu politik akan semakin panas dan masyarakat akan mudah diadu domba oleh kepentingan pihak tertentu. Oleh karena itu, MUI harus menjadi perekat masyarakat agar tidak terpecah.

    “Hadirnya MUI harus mengedukasi masyarakat jangan terprovokasi yang akan memecah belah komponen bangsa, kami yakin masyarakat sekarang lebih cerdas,” tandasnya. Ketua MUI Kabupaten Pandeglang Zamzami Yusuf mengatakan, pihaknya akan berupaya agar kerukunan antar masyarakat bisa tetap terjaga di ajang Pemilu 2024 mendatang. Diantaranya dengan terus mengingatkan agar tidak mudah dipecah belah meski berbeda pilihan di ajang Pemilu.

    “Kita berusaha maksimal meneladani Nabi Muhammad dalam berperilaku dan menyelesaikan setiap persoalan, walaupun tidak akan bisa sempurna tapi kita berusaha meneladani apa yang diamanatkan baginda Nabi,” katanya.

    Zamzani menilai, sinergitas perlu dilakukan antara MUI dengan pemerintah baik Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan, dan Desa.

    “Sinergitas ini akan bisa membangun sebuah program yang bermanfaat bagi umat. Sebagai kota santri, pandeglang harus punya makna hakiki seutuhnya bukan hanya selogan,” katanya.(PBN/BNN)

  • Kabupaten Pandeglang Belum Ada Laporan Puso

    Kabupaten Pandeglang Belum Ada Laporan Puso

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, mulai melakukan antisipasi gagal panen alias puso. Beberapa hal yang dilakukan itu yakni, membangun sumur pantek dan memberikan bantuan sumur bor. Antisipasi ini dilakukan walaupun diklaim belum ada laporan puso yang didapatkan oleh DPKP.

    Kepala DPKP Kabupaten Pandeglang, M. Nasir mengatakan, kemarau panjang yang melanda Kabupaten Pandeglang selama tiga bulan lebih menyebabkan areal pertanian mengalami kekeringan, mulai dari tingkat ringan, sedang, dan berat.

    “Sawah atau areal pertanian yang mengalami kekeringan ringan, luasnya 837 hektare, kekeringan sedang 435 hektare, dan yang kekeringan berat luasnya 442 hektare. Kalau keseluruhan 1.914 hektare, tetapi belum ada kejadian puso,” kata Nasir, Rabu (20/9).

    Nasir mengatakan, untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya puso, pihaknya sudah membuat beberapa sumur pantek di lokasi yang mengalami kekeringan berat. Tindakan itu sengaja dilakukan, agar tanaman padi milik para petani bisa tetap dipanen meskipun terjadi kemarau panjang.

    “Kita sudah buat sumur pantek di Carita dua unit di dua titik, Carita pompa dua unit, Angsana empat unit sumur pantek dan dua unit pompa air, Cibaliung satu unit pompa, Pagelaran satu unit, Bojong pembangunan sumur dalam atau jiwa dua unit dan Mekarjaya siap satu unit,” terangnya.

    Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan bantuan puluhan pompa air kepada kelompok tani (Poktan) sebagai upaya menjaga pasokan air ke areal pertanian. Bantuan itu harus digunakan untuk kepentingan pertanian bukan yang lain.

    “Puluhan pompa sudah diturunkan mulai di Kecamatan Pagelaran, Cikeusik, Sobang, angsana, Carita, Cimanggu, Cibaliung, dan daerah berpotensi lainnya. Kita harapkan dengan pompa itu, air bisa tetap dipasok ke areal pertanian yang mengalami kekeringan,” paparnya.

    Nasir mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar di musim kemarau para petani masih tetap bisa mengolah lahan mereka. Salah satu hal utama yang harus dilakukan yakni dengan menjaga agar pasokan air ke sawah para petani tetap ada dan mengalir.

    “Kita berupaya untuk memanfaatkan potensi air yang ada dengan pompanisasi, melakukan pembuatan sumur pantek, jaringan irigasi air tanah, dan pompanisasi kalau memungkinkan. Untuk sumur pantek yang sudah dibor antara lain di Kecamatan Angsana, Bojong dan Carita,” katanya.

    Dikonfirmasi terpisah, Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pandeglang Anton Haerul Samsi berharap, agar ke depan pasokan air ke areal pertanian bisa terus ada meski musim kemarau. Dengan begitu, para petani bisa tetap mengolah lahan mereka dengan baik.

    “Ke depan harus ada solusi agar pasokan air bisa tetap ada untuk para petani. Makanya, kemarau yang melanda sekarang harus dijadikan sebagai bahan kebijakan, supaya ke depan ada sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian,” tandasnya.(PBN/BNN)

  • Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selatan

    Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selatan

    LEBAK, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau
    kepada warga di sepanjang pesisir pantai selatan, agar waspada terhadap gelombang tinggi yang
    berpotensi terjadi. Potensi gelombang tinggi terjadi di perairan Banten Selatan tersebut berdasarkan
    perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menyebut potensi
    gelombang tinggi sekitar 2.5 meter hingga 4 meter diprediksi bakal terjadi di perairan Banten Selatan
    sampai dengan perairan Pulau Sumba. Untuk itu, pihaknya mengharapkan agar warga tetap waspada
    jika prediksi gelombang tinggi benar-benar terjadi.

    "Kami mengimbau agar warga di pesisir perairan Banten Selatan untuk tetap waspada, lakukan
    penyelamatan dan evakuasi mandiri jika prediksi itu terjadi," kata Febby, Rabu (20/9).

    Menurut Febby, pihaknya meminta agar warga yang berada di pesisir pantai untuk dapat
    memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan, terutama kepada nelayan dan pelayaran agar
    bersikap hati hati, karena kecepatan angin bisa mencapai lebih dari biasa.

    Ia menerangkan, kehati-hatian sangat diperlukan mengingat potensi atau peluang terjadinya
    gelombang tinggi bisa menyebabkan keselamatan terancam.

    "Agar untuk meminimalisir hal hal yang tidak diinginkan, BPBD telah menginstruksikan agar relawan
    tangguh BPBD untuk bersiap siaga. Dan kepada nelayan yang melaut, tetap hati-hati dan waspada.

    Karena kecepatan angin bisa mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang di atas 1.25 meter," ucap
    Febby.

    Imbaunya pula, agar warga yang suka mancing dan main ke pantai agar mengurungkannya. "Warga
    yang biasa melakukan aktivitas di pesisir harap menghentikan dulu kebiasaanya, seperti memancing
    dan berwisata di pinggir laut," tambah Febby.

    Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Iwan Hermawansyah, mengaku sudah
    memberikan arahan kepada seluruh relawan kebencanaan di daerah Baksel untuk bersiap siap
    membantu warga jika hal-hal buruk terjadi.

    "Kita sudah instruksikan anggota untuk bersiap-siap dilapangan untuk membantu warga," katanya.

    Diketahui, informasi dari BMKG menyebut gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan
    terjadi sejak Selasa (19/9) Pukul 17.00 WIB sampai dengan hari Rabu (20/9) pukul 17.00 WIB. Namun
    kondisi berpotensi berlanjut sampai beberapa hari berikutnya. (WDO/DZH)

  • Puluhan Mahasiswa UIN Magang di Kemenag

    Puluhan Mahasiswa UIN Magang di Kemenag

    KABUPATEN LEBAK, BANPOS – PULUHAN mahasiswa magang dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten diterima oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak.

    Diketahui, sebanyak 25 mahasiswa tersebut akan melakukan kegiatan Praktek Profesi Lapangan
    (PPL) di lingkunagan Kemenag Lebak selama 40 hari.

    Kasubag TU Kemenag Lebak, Sudirman, mengatakan bahwa pihaknya menyambut hangat seluruh
    mahasiswa yang memilih melakukan PPL di Kemenag Lebak tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut
    dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung kepada
    masyarakat, serta mendedikasikan apa yang telah mereka dapatkan selama di dunia perkuliahan.

    "Laksanakan PPL dengan niat tholabul ilmu atau mencari ilmu, implementasikan ilmu yang
    mahasiswa dapatkan selama di bangku perkuliahan di kantor kami ini, serta dedikasikan diri kalian
    semua karna pada dasarnya mahasiswa sekarang kelak akan menjadi pemimpin masa depan," ujar
    Sudirman saat memberikan pembekalan di Aula Kemenag Lebak, Rabu (20/9).

    Sementara itu, Humas Kemenag Lebak, Anjas Badrudin, mengatakan bahwa kegiatan ini terjalin atas
    dasar kerjasama antara Kemanag Lebak dengan Kampus UIN SMH Banten. Menurutnya, dengan
    adanya kegiatan ini, bukan serta merta menggugurkan kewajiban saja.

    Akan tetapi membuktikan bahwasanya kerjasama antara Kemenag Kabupaten Lebak dan UIN SMH Banten itu benar adanya,tidak lain dan tidak bukan untuk saling membangun satu sama lain.

    Anjas menjelaskan, dari 25 mahasiswa tersebut akan dibagi kelompok dengan masing-masing
    anggota lima orang. Setiap kelompoknya akan ditempatkan di Kantor Kemenag Lebak, KUA
    Rangkasbitung, KUA Cibadak, KUA Warunggunung dan KUA Cimarga.

    "Jaga etika serta sopan santun, ikuti apa saja peraturan peraturan yang ada di lingkungan kami, mari

    kita sama sama menjalin kerja samaa yang dinamis agar tercipta hubungan yang harmonis," tandas
    Anjas. (MYU/DZH)

  • Multatuli Run Lebak 10K Bakal Diikuti Pelari Nasional

    Multatuli Run Lebak 10K Bakal Diikuti Pelari Nasional

    LEBAK, BANPOS – Perhelatan Multatuli Run 10 K yang akan digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lebak, dipastikan akan pula diikuti para pelari tingkat nasional. Hal itu setelah daftarnya sejumlah pelari tingkat nasional, pada gelaran berhadiah total Rp160 juta itu.

    Seorang pelari asal Kabupaten Bekasi, Agus Awaludin, kepada wartawan mengaku selalu ikut event
    Multatuli Run 10K. Tahun lalu menurutnya, ia juga ikut ambil bagian pada kategori Nasional.

    "Setiap tahun saya ikut Multatuli Run 10K, itung-itung silaturahmi aja biar banyak teman,” ungkap Agus, Rabu (20/9).

    Terpisah, Kepala Dispora Kabupaten Lebak, Asep Komar Hidayat, membenarkan jika para pelari
    tingkat nasional akan ikut ambil bagian dalam event yang rutin digelar setiap tahun itu. Hal itu,
    terang Kadis, berdasar data yang tertera di bagian pendaftaran.

    "Iya, mereka (pelari nasional) sudah mendaftarkan diri untuk ikut ambil bagian pada event Multatuli

    Run 10 K. Pengalaman tahun lalu juga begitu, mereka ikut ambil bagian, karena event yang kita gelar
    berhadiah cukup besar, yaitu Rp160 juta,” jelas Kadis.

    Menurut Asep Komar, event Multatuli Run 10 K akan diselenggarakan dengan tiga kategori, yakni
    kategori nasional, umum lokal dan pelajar lokal.

    "Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan hadiah bagi peserta cukup besar, karena tinggal
    memilih kategori sesuai dengan kemampuan masing-masing. Untuk pendaftarannya gratis,"
    terangnya.

    Dikatakan pula, acara yang digelar juga dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Lebak yang ke-
    195. Sehingga hal tersebut merupakan agenda tahunan, dan sudah berjalan lima kali. Saat ini, kata
    Kadis, pihaknya tengah mempersiapkan acara dengan matang,

    "Pokoknya kita kemas sematang mungkin. Agar nanti pada pelaksanaannya Tanggal 15 Oktober,
    kegiatan bisa berlangsung dengan sukses," paparnya. (WDO/DZH)

  • PMI Ilegal Hilang Kontak di Mesir

    PMI Ilegal Hilang Kontak di Mesir

    LEBAK, BANPOS – Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak resmi atau ilegal asal Kecamatan Maja,Kabupaten Lebak, dikabarkan hilang kontak selama dua bulan dengan keluarga. Diketahui, PMI yang
    merupakan seorang wanita berusia kurang lebih 28 tahun tersebut berinisial T, bekerja sebagai
    Asisten Rumah Tangga (ART) di Negara Mesir.

    Seperti yang diterangkan oleh Ketua Kawan PMI Kabupaten Lebak, Nining Widianingsih, saat
    dihubungi oleh BANPOS, Rabu (20/9). Nining mengatakan, Saudari T telah tiga kali menjadi PMI di
    negara Timur Tengah, yang sebelumnya sudah berpengalaman menjadi ART di Arab Saudi dan tidak
    mendapatkan masalah. Namun, pada kali ketiga ini yakni di Mesir, ia diberangkatkan oleh sponsor
    melalui kerabatnya.

    "Sebelumnya, PMI atas nama T ini tidak mengirimkan upah kepada keluarga selama satu tahun.
    Akhirnya mengirimkan sejumlah Rp65 juta. Pada bulan Mei mengirim juga sebesar Rp5 juta,
    komunikasi masih berjalan. Disampaikan jika ia (T) berencana dalam waktu dekat sekira Juli atau
    Agustus akan pulang ke tanah air," kata Nining kepada BANPOS.

    Nining menjelaskan, T terakhir kali mengirimkan uang kepada keluarganya pada Juni. Namun, T sama
    sekali tidak berkomunikasi kepada keluarga, hanya mengirimkan uang saja. Informasi terakhir yang
    didapatkan oleh pihak keluarga dari tetangga yang juga bekerja bersama T, T beserta ART lainnya
    diajak berlibur oleh majikannya selama dua pekan.

    Lanjut Nining, setelah selesai berlibur bersama majikan, T disebut telah bersiap untuk pulang karena
    telah menjanjikan untuk pulang. Namun, pasca liburan bersama tersebut, majikan T melaporkan ke
    pihak kepolisian setempat bahwa dirinya kehilangan emas dan uang tunai dengan jumlah besar.

    "Setelah majikan melapor, T dibawa ke Kantor Kepolisian Mesir untuk melakukan pemeriksaan dan
    penggeledahan. Namun, tanpa pengetahuan T, di dalam koper miliknya ditemukanlah barang yang
    hilang. Tapi kondisi T sudah ada di Kantor Polisi," jelas Nining.

    Ia menerangkan, keluarga T mendapatkan informasi kasus tersebut dari istri sang sponsor yang juga
    menjadi ART di Mesir. Lanjut Nining, keluarga T memiliki kecurigaan atas kasus tersebut lantaran hal
    ini terjadi ketika T diajak jalan-jalan dan setelah hendak pulang ke Tanah Air, barulah ada
    permasalahan seolah melarang T untuk pulang.

    "Jadi sebenarnya si Madam (Majikan) ini terdapat empat PMI yang juga berasal dari desa yang sama.
    Kemudian keluarga melaporkanlah ke desa dan akhirnya ke saya. Akhirnya kita kumpulkanlah
    informasi dan kronologisnya seperti itu," terangnya.

    Menurut Nining, hal ini terjadi lantaran kurangnya wawasan dari PMI yang berangkat menuju lokasi
    kerja tanpa adanya koordinasi dengan pemerintah, untuk mengetahui apakah pemberangkatan
    tersebut legal atau ilegal.

    "Mereka berangkat tanpa adanya koordinasi. Ketika visa keluar mereka langsung berangkat,"
    katanya.

    Ia memamaparkan, dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BP3MI Provinsi Banten.
    Dalam waktu dekat, dirinya beserta keluarga akan menuju BP2MI Pusat untuk menindaklanjuti dan
    meminta bantuan memulangkan T ke tanah air.

    "Insyaallah Jumat kita ke Jakarta menuju BP2MI. Semoga seluruh pihak bisa membantu ya. Selain
    dinsos, kemarin kita sudah coba koordinasi dengan DP3AP2KB dan Disnaker Lebak, tapi yang respon
    cepat hanya dinsos. Makanya kita akan langsung ke pusat," tandasnya. (MYU/DZH)