Penulis: Magang BANPOS

  • Suami Wagub Lampung Nyaleg di Banten 2

    Suami Wagub Lampung Nyaleg di Banten 2

    SERANG, BANPOS – PKB mencalonkan suami dari Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia Chalim, Erry Ardiansyah maju sebagai Caleg di DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Banten 2, Serang-Cilegon (Sergon).

    Erry akan bersaing di Dapil yang sama dengan petahana yakni, Nuraeni, Yandri Susanto, Tb Haerul Jaman dan Jazuli Juwaini.

    Sementara pesaing Erry lainnya yakni, putri mantan Menteri Agama yang juga mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Kartika Yudhisti, putri mantan Wakil Kabareskim Mabes Polri, Antam Novambar, Sarifah Ainun Jariyah, dan Anggota DPRD Banten (masih menjabat) Furtasan, Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin, mantan Walikota Cilegon Edi Ariadi.

    Sekretaris DPW PKB Banten, Umar Bin Barmawi dihubungi melalui telpon genggamnya, Senin (11/9) membenarkan, Erry yang merupakan suami dari Wagub Lampung maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Banten 2.

    “Betul, (Erry) suami dari Bu Wagub Lampung (Chusnunia) maju sebagai bakal Caleg DPR RI di Dapil Banten 2,” katanya.

    Dikatakan Umar yang juga Anggota DPRD Banten ini, majunya Erry di Senayan membawa perubahan positif bagi PKB, dan diharapkan mampu mendulang dan meraup suara banyak di Banten. Apalagi saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar maju sebagai bakal calon Presiden RI, mendampingi Anies Baswedan.

    “Tentunya PKB sangat berharap kehadiran beliau (Erry) mampu mendapatkan kursi di DPR RI, merebut dari petahana. Dan pastinya menjadi kemenangan mutlak dalam Pileg dan Pilpres (Pemilihan Presiden),” ungkapnya.

    Adapun alasan Erry ditempatkan di Dapil Banten 2 lanjut Umar, karena yang bersangkutan memiliki potensi besar untuk mengambil alih kursi dari petahana dan mampu bersaing dengan kandidat lainnya.

    “Dapil Banten 2 ini kan semuanya petarung. Jadi Pak Erry sangat tepat dalam posisinya. Petarung harus dihadapi dengan petarung. Insyaallah harapan kita ini dapat terwujud. Minimal ada satu kursi di DPR Ri dari Dapil Banten 2,” ungkapnya. (RUS/PBN)

  • Tindakan Ganjar Bukan Politik Identitas

    Tindakan Ganjar Bukan Politik Identitas

    JAKARTA, BANPOS – Ketua Umum (Ketum) Sahabat Ganjar Gus Nahib Shodiq memberikan tanggapan terkait kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan magrib di salah satu stasiun televisi swasta.

    Pasalnya, tayangan yang memperlihatkan Ganjar Pranowo menggunakan koko baju putih panjang, sarung bermotif batik, melakukan wudhu dan sholat berjemaah itu menjadi pergunjingan warganet.

    Menurut dia, tayangan adzan Ganjar Pranowo di tayangan televisi itu sekedar ajakan untuk beribadah, dan bermuatan dakwah.

    “Bapak Ganjar adalah sosok yang religius dan taat dalam menjalankan ibadah seperti yang dilakukan dalam kesehariannya. Tidak ada yang salah. Ini merupakan dakwah dalam bentuk visual, ini merupakan ajakan untuk beribadah, dan ini bukan politik identitas,” kata Gus Nahib dalam keterangan yang diterima RM.id, Senin (11/9).

    Gus Nahib Shodiq menyatakan, Ganjar Pranowo dan keluarganya merupakan sosok yang religius, pribadi yang santun, merakyat, dan sangat dekat dengan ulama dan santri.

    Semua itu dapat dilihat dari Ganjar dan istrinya yang berasal dari kalangan pesantren.

    “Bapak Ganjar Pranowo dan istrinya Ibu Siti Atiqah sosok yang religius. Ibu Siti Atiqah itukan cucunya tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU), KH Hisyam A Karim yang merupakan pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga,” ungkapnya.

    “Sedangkan Bapak Ganjar Pranowo, dia sosok yang sangat dekat dengan ulama dan para kyai. Ketemu orang yang lebih tua pun dia selalu membukuk dan salim,” imbuhnya.

    Sementara itu, tokoh agama dan aktivis pemuda Islam Jakarta Habib Syarif Razie menuturkan, adegan berwudhu tidak ditayangkan secara penuh dan hanya potongan saat membasuh wajah.

    Untuk itu, adegan tersebut tidak memperlihatkan Ganjar Pranowo melipat lengan baju kokonya untuk membasuh lengan.

    “Masing-masing orang punya kenyamanan saat berwudhu. Ada yang tidak menggulung lengan bajunya sebelum berwudhu, tetapi setelah membasuh wajah baru menggulung lengan baju untuk membasuh tangan secara keseluruhan. Intinya, dalam tayangan tersebut tidak diperlihatkan secara utuh cara berwudhu Bapak Ganjar Pranowo,” kata Habib Syarif Razie.

    Habib Syarif Razie juga menjelaskan bagian-bagian tubuh yang ikut serta dalam cara sujud dan Ganjar Pranowo sudah meletakkan bagian-bagian tubuh yang ikut serta dalam cara sujud.

    “Harus dipahami bagian-bagian sujud dalam salat ada tujuh, yaitu kening, kedua telapak tangan, lutut kanan dan kiri, dan kedua ujung kaki. Disunahkan meletakkan dahi dan hidung berbarengan dan itu sudah dilakukan oleh Bapak Ganjar saat ada di tayangan adzan tersebut,” beber Habib Syarif Razie. (PBN/RMID)

  • Satlantas Polres Pandeglang Gelar Operasi Zebra Maung

    Satlantas Polres Pandeglang Gelar Operasi Zebra Maung

    PANDEGLANG, BANPOS – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pandeglang menggelar operasi Zebra Maung 2023, di wilayah hukum Polres Pandeglang. Operasi Zebra Maung 2023 tersebut, akan digelar selama 14 hari terhitung mulai tanggal 11 hingga 24 September 2023 mendatang.

    Kasatlantas Polres Pandeglang, AKP Robby Rachman mengatakan, pelaksanaan Operasi Zebra Maung 2023 ini akan menyasar para pengendara yang melanggar aturan dalam berlalu lintas.

    “Operasi Zebra Maung 2023 mulai digelar hari ini, menyasar pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Seperti tidak mengenakan helm, dan tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan,” kata Robby kepada wartawan.

    Menurutnya, penindakan terhadap para pelanggar lalu lintas menjadi skala prioritas. Adapun jenis pelanggaran yang akan ditindak diantaranya, menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi masih dibawah umur, serta masih banyak jenis pelanggaran lainnya.

    “Berbonceng lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm, tidak menggunakan safety belt atau sabuk pengaman, mengemudi dalam pengaruh alkohol, melawan arus, dan melebihi batas kecepatan,” terangnya.

    Robby menegaskan, pihaknya akan menindak tegas pengendara yang menggunakan plat nomor kendaraan yang tidak sesuai dengan TNKB atau tanda nomor kendaraan bermotor.
    “Kemudian, kendaraan bermotor tidak layak jalan, parkir sembarangan, balapan liar, konvoi kendaraan dan knalpot brong,” tegasnya.

    Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada para pengendara, agar mematuhi aturan berlalu lintas, serta mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas.

    “Jadi utamakan keselamatan, dan patuhi peraturan lalu lintas, demi keselamatan dan keamanan berkendara saat di jalan raya,” ungkapnya.(dhe/PBN)

  • Masyarakat Dilarang Membakar Sampah Sembarangan

    Masyarakat Dilarang Membakar Sampah Sembarangan

    PANDEGLANG, BANPOS – Pada musim kemarau panjang saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak sembarangan membakar sampah agar tidak terjadi kebakaran.

    Sekretaris BPBD-PK Pandeglang, Rahmat Zultika mengatakan, BPBD Kabupaten Pandeglang sangat menekankan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran sampah di daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tindakan pencegahan perlu diambil oleh masyarakat termasuk berhati-hati terhadap api maupun sumber api.

    “Apa yang perlu kita lakukan pertama hati-hati di sekitar rumah seperti sambungan listrik, kemudian lilin dan obat nyamuk seperti itu,” kata Rahmat kepada wartawan, Senin (11/9).
    Menurutnya, selama musim kemarau panjang ini tidak ada toleransi untuk membuang puntung rokok sembarangan.

    Selain itu, pembukaan lahan melalui pembakaran juga dilarang, terutama jika berdekatan dengan hutan. Jika seseorang terpaksa melakukan pembakaran lahan ladang, api harus dipadamkan sepenuhnya sebelum pergi.

    “Jika dia terpaksa melakukan bakar api di ladang, harusnya dia matikan dulu baru dia pulang. Tidak buang puntung rokok sembarangan, rokok itu pastikan mati dulu baru dibuang. Ya kalau bisa puntung rokoknya dikantongin,” terangnya.

    Oleh karena itu, lanjut Rahmat, ia menyarankan agar sampah sebaiknya dikumpulkan untuk diambil oleh petugas atau bahkan bisa digunakan sebagai pupuk di lahan masing-masing.
    “Sampah itu dikumpulkan, dipendam saja kalau bisa dijadikan pupuk di lahannya, nggak usah dibakar,” ujarnya.

    Rahmat menambahkan, apabila adanya risiko bencana, masyarakat untuk segera melaporkan kejadian kebakaran kepada petugas Damkar Pandeglang atau BPBD Kabupaten Pandeglang jika terjadi situasi darurat.

    “Keselamatan dan pencegahan adalah kunci dalam menghadapi potensi risiko kebakaran hutan dan lahan selama masa El Nino,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Awasi Pembangunan Jembatan Cukang Panjang Di Pandeglang

    Awasi Pembangunan Jembatan Cukang Panjang Di Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Ketua Perisai Pembela Aspirasi Masyarakat (Perpam) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Banten, Erland Felany Fazry merasa bersyukur dan mendukung pembangunan jembatan Cukang Panjang, Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang. Karena setelah sekian lama jembatan tersebut kondisinya rusak parah dan selalu dikeluhkan warga.

    Oleh karena itu, agar pembangunan jembatan tersebut sesuai dengan harapan, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal dan mengawasi proses pembangunannya agar sesuai dengan harapan masyarakat.

    “Alhamdulillah, akhirnya harapan yang dinanti-nantikan masyarakat Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari sejak lama untuk menikmati jembatan yang memadai kini mulai terwujud,” Kata Erland kepada BANPOS, Senin (11/9).

    Dijelaskannya, merujuk pada papan nama proyek yang terpampang di lokasi kegiatan pembangunan, nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp1.475.607.791.56,- yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Pandeglang dan dikerjakan oleh CV. Rio Putra. Pihaknya meminta kepada pihak pelaksana atau konsultan pembangunan agar mengerjakan proyek tersebut dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat.

    “Kami meminta dan berharap kepada pihak rekanan agar mengerjakan proyek tersebut dengan baik, mengutamakan kualitasnya, tidak terburu-buru meski harus tepat waktu dan tentunya harus sesuai spesifikasi,” tegasnya.

    Ia juga mengajak agar seluruh elemen masyarakat khususnya warga Kecamatan Pulosari untuk mengawasi pengerjaan jembatan yang sudah sekian lama diharapkan masyarakat untuk diperbaiki tersebut.

    “Pengerjaan jembatan ini sudah lama dinanti-nantikan masyarakat Desa Sukaraja , Kecamatan Pulosari oleh karena itu jangan sampai dikerjakan asal-asalan agar masyarakat tidak kembali kecewa“ ungkapnya.

    Terpisah, Kabid Binamarga DPUPR Pandeglang, Ade Juliansyah mengatakan, kondisi jembatan Cukang Panjang kondisi sebelumnya patah, karena bangunannya sudah lama belum diperbaiki.
    “Kondisi jembatan tersebut patah, karena memang bangunannya lama tahun 60-an dan sempat direhab oleh masyarakat beberapa tahun yang lalu atau sekitar tahun 90-an. Dan yang sekarang sedang dilakukan rekonstruksi atau pembangunan kembali atau dibuat ulang,” kata Ade kepada BANPOS.

    Menurutnya, karena jembatan Cukang Panjang tersebut dilakukan rekonstruksi ulang, saat ini progresnya baru dilakukan pembongkaran dan galian.
    “Baru juga pembongkaran jembatan sementara dan galian,” singkatnya.(dhe/PBN)

  • Stabilkan Harga Beras, Pemkab Fokus Operasi Pasar

    Stabilkan Harga Beras, Pemkab Fokus Operasi Pasar

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memfokuskan operasi pasar (OP) beras untuk menstabilkan harga di pasaran sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

    ”Kita menggelar OP beras itu guna menstabilkan harga beras di pasaran,” kata Kepala Bidang
    Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Yani, Senin (11/9).

    Menurut Yani, Pemkab Lebak hingga kini terus melakukan pemantauan dan pengawasan melibatkan
    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian, untuk mencegah penimbunan bahan pokok.

    Selama ini, kata dia, pihaknya belum menemukan adanya indikasi penimbunan yang dilakukan pelaku
    ekonomi itu.

    Namun, ia menuturkan bahwa kenaikan pergerakan harga beras saat ini akibat dampak El Nino.

    Misalnya, harga beras medium KW I dijual Rp12.730/kilogram dari sebelumnya Rp12.400/kilogram,
    beras medium KW II dijual Rp11.850/kilogram dari Rp11.500/kilogram dan beras medium KW III dijual
    Rp10.930/kilogram dari semula Rp10.500/kilogram.

    Kenaikan harga beras itu, kata dia, membuat pemerintah daerah perlu memfokuskan OP agar daya beli
    masyarakat kembali normal. Harga beras OP itu menurutnya, dijual dengan harga yang lebih murah
    dibandingkan harga di pasaran.

    ”Kami meyakini dengan OP itu dipastikan harga beras di pasaran kembali stabil,” kata Yani.

    Sejumlah masyarakat Kabupaten Lebak menyambut positif rencana melakukan OP beras agar harga di
    pasaran kembali normal sehingga daya beli masyarakat relatif stabil. Sebab, saat ini harga beras cukup
    tinggi yang sebelumnya Rp10.500/ kg kini menjadi Rp11.500/kg.

    ”Kami berharap OP itu dapat menstabilkan harga beras di pasaran,” kata Suryadi (44) warga
    Rangkasbitung Kabupaten Lebak. (DZH/ANT)

  • Pabrik Triplek Dilahap Si Jago Merah

    Pabrik Triplek Dilahap Si Jago Merah

    LEBAK, BANPOS – KEBAKARAN besar terjadi di pabrik triplek di Kampung Cilangkap, Desa Sukamanah, Kecamatan Rangkasbitung pada Minggu (10/9) malam. Diketahui, api menjalar dengan cepat lantaran pabrik tersebut memiliki material yang mudah terbakar.

    Salah satu warga sekitar, Novan, menjelaskan bahwa kobaran api mulai terlihat pukul 18.30 WIB,
    Masyarakat menduga api berasal dari pembakaran limbah triplek pabrik.

    ”Begitu api membesar, tidak lama pemadam kebakaran datang,” kata Novan kepada BANPOS.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, hingga Senin (11/9) pukul 05.00 WIB, Pemadam Kebakaran Kabupaten
    Lebak dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI)
    Kabupaten Lebak terus berupaya memadamkan api.

    Terpisah, Kepala Bidang Damkar Kabupaten Lebak, Iwan Darmawan mengatakan bahwa kobaran api
    baru bisa dipadamkan pada pukul 10.00 WIB.

    ”Sekarang (kemarin pukul 10.00 WIB-Red) ini baru selesai padam dari semalem,” kata Iwan saat
    dikonfirmasi BANPOS, Senin (11/9).

    Ia memaparkan, pihaknya menurunkan empat unit mobil damkar dan dua unit mobil penampungan air
    dari pihak BPBD Lebak.

    ”Kami menerjunkan sebanyak 20 personil (Damkar). Karena material yang mudah terbakar dan sulitnya
    suplai air karena kemarau jadi kami cukup terkendala,” paparnya.

    Saat ditanya terkait nominal kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah, Iwan masih belim
    bisa memberikan nominal pastinya. ”Masih dihitung, belum nerima laporan resminya,” jelasnya.

    Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan, agar tidak menimbulkan kebakaran
    lain yang membahayakan individu dan masyarakat sekitar.

    ”Jangan membakar sampah, membuang roko sembarangan, jaga lingkungan sekitar dari bahaya
    kebakaran,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Polisi Badung Dipecat Polda Banten

    Polisi Badung Dipecat Polda Banten

    LEBAK, BANPOS – Satu orang personel Polres Lebak dikenakan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) pada Senin (11/9). Sanksi PTDH yang proses upacaranya dipimpin langsung oleh Kapolres Lebak itu diberikan lantarang sang personel atas nama Agus Subandi, bertindak badung dengan tidak
    menjalankan tugasnya selama empat tahun, alias desersi.

    Diketahui, PTDH tersebut berdasarkan Keputusan Kapolda Banten Nomor: Kep/400/VIII/2023 tentang
    pemberhentian dengan tidak hormat dari dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia, atas nama
    Brigadir Agus Subandi yang berasal dari Kesatuan Bamin Polres Lebak.

    Pemberhentian itu karena Agus melanggar pasal 14 ayat 1 huruf a Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun
    2023 tentang pemberhentian anggota Polri dan/atau pasal 7 ayat 1 huruf e peraturan Kapolri nomor 14
    tahun 2011. Pelanggarannya yakni desersi karena tidak menjalankan tugas selama 4 tahun.

    ”Kami melaksanakan Upacara PTDH satu personel Polres Lebak atas nama Brigadir Agus Subandi di
    lapangan Mapolres Lebak,” ujar Kapolres Lebak, AKBP Suyono kepada awak media.

    Suyono menjelaskan, upacara PTDH ini dimaksudkan agar seluruh anggota baik Polri maupun ASN, tidak
    meniru perbuatan serupa maupun perbuatan yang tidak baik lainnya. Karena hal tersebut bukan hanya
    merugikan diri sendiri dan institusi Polri, tetapi dirasakan oleh keluarga tercinta.

    ”Peristiwa ini merupakan koreksi untuk lebih mawas diri dan berhati-hati agar tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan institusi Polri dan keluarga,” jelasnya.

    Ia menerangkan, PTDH dilakukan melalui proses yang panjang, yaitu dengan pelaksanaan sidang disiplin
    dengan komisi sidang kode etik Polri.

    Menurutnya, kondisi ini memang sangat memperhatikan dan hal ini tidak perlu terjadi seandainya yang
    bersangkutan menyadari dan memahami hakekat insan Bhayangkara, yaitu insan Bhayangkara tauladan
    yang berdarma bakti kepada negara dan masyarakat, untuk menjamin ketentraman masyarakat dengan
    rasa penuh tanggung jawab.

    ”Kami berharap kepada seluruh personel Polres Lebak agar menjadi hikmah dan pelajaran dari PTDH ini. Jadikan interopeksi diri dan cerminan agar menjadi pribadi yang baik dalam menjalankan tugas secaraprofesional dan bertanggung jawab,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Waspada Dinasti Politik

    Waspada Dinasti Politik

    LEBAK, BANPOS – Aktivis Pergerakan Demokrasi, Harda Belly, menyoroti perkembangan kepemimpinan di berbagai daerah yang terlalu banyak diisi oleh orang-orang lama, satu keluarga dan sampai terbentuknya bangunan dinasti politik.

    Menurut Harda, dinasti politik ini sudah biasa. Akan tetapi kesadaran masyarakat akan mufsadatnya
    yang lebih besar dari pada manfaatnya itu, belum terbangun. Mulai dari matinya regenerasi sampai
    peluang besar untuk korupsi.

    “Dinasti Politik hanya berorientasi melanggengkan kekuasaan, bukan untuk menyejahterakan
    masyarakat. Untuk itu, suatu daerah harus terlepas dari dinasti politik yang ada, agar menjadi daerah
    yang maju dan masyarakatnya sejahtera,” ujar Harda dalam keterangannya, Senin (11/9).

    Harda menegaskan, dinasti politik juga merusak regenerasi kepemimpinan yang sehat dan kuat. Untuk
    itu, bangunan dinasti politik yang ada saat ini harus bisa dihilangkan, masyarakat perlu membuka
    kesadaran akan hal itu.

    Lanjutnya, dinasti politik ini yang juga menjadi pemicu terjadinya praktik-praktik tercela dalam suatu
    birokrasi, seperti korupsi yang sangat merugikan daerah dan masyarakat sendiri.

    ”Dinasti politik itu juga sering menjadi pemicu terjadinya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), bahkan bisa menjadi perusak demokrasi. Artinya generasi-generasi penerus yang jauh lebih mempunyai potensi justru tersingkir gara-gara adanya dinasti politik itu,” jelasnya.

    Harda pun mengajak kepada masyarakat di berbagai daerah, agar lebih cermat lagi dalam memilih
    pemimpin dan harus terlepas dari dinasti politik seperti yang saat ini berkembang.

    “Ke depan, menjelang Pemilu 2024, kita semua harus lebih cermat lagi dan berikan kesempatan bagi
    yang berpotensi besar memimpin, punya intergritas, punya kepedulian besar terhadap suatu daerah dan
    itu harus didukung. Kita harus berani menolak Wakil Rakyat, Gubernur, Walikota, Bupati, DPR yang
    berakar dari politik dinasti,” paparnya.

    Harda menerangkan, dinasti politik tidak akan membawa daerah tersebut lebih baik. Ia mengajak
    masyarakat untuk memilih pemimpin yang punya integritas dan konsep yang jelas untuk membangun
    daerahnya ke depan, tanpa harus dari dinasti.

    “Kita mengajak kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang punya integritas dan konsep yang
    jelas untuk membawa daerahnya maju dan sejahtera. Kesadaran seperti ini harus selalu dipupuk, agar
    masyarakat bisa melihat dengan jernih pemimpin-pemimpin masa depan, bukan dikuasi dinasti,” terang
    Harda.

    Masih kata Harda, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebut dinasti politik merupakan salah
    satu pemicu terjadinya tindak pidana korupsi, yang mendapat jabatan dari kerabatnya akan melakukan
    kebiasaan yang sama termasuk melakukan korupsi.

    “Dinasti-dinasti politik di beberapa daerah yang kini terjadi mungkin menjadi salah satu pintu masuk
    terjadinya tindak pidana korupsi,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Minat Baca Warga Binaan Cilegon Ditingkatkan

    Minat Baca Warga Binaan Cilegon Ditingkatkan

    CILEGON, BANPOS – Sama seperti hari-hari sebelumnya, Hari ini Senin (11/9) pagi yang masih dalam suasana Hari Literasi Internasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon Kantor WIlayah Kemenkumham Banten, kembali kedatangan Mobil Perpustakaan Keliling dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon.

    Perpustakaan keliling yang menjadi taman baca bagi warga binaan ini, selalu dinanti kedatangannya. Tampak antusias warga binaan memadati Mobil Perpustakaan Keliling dan mengantre memilih buku untuk dibaca.

    “Saya hari ini, memilih buku dengan judul The Tourist. Buku luar. Melihat sinopsisnya sepertinya seru, kisah tentang agen CIA,” ujar salah satu warga binaan saat dijumpai sedang memilih buku di perpustakaan keliling.

    Perpustakaan Keliling dibuka sejak pukul 9 (sembilan) hingga pukul 12 (dua belas) Waktu Indonesia Barat. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, dan akan rutin digelar untuk meningkatkan kualitas pembinaan kepribadian dan kemampuan intelektual melalui minat baca. Sehingga dapat menjadi bekal ketika WBP ketika keluar dari Lapas.

    Kunjungan perpustakaan keliling hari ini tak seperti hari biasanya, karena turut hadir Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon untuk melihat langsung antusiasme membaca di Lapas Cilegon. Kehadiran Ismatullah dan Tim disambut langsung, oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim beserta jajaran.

    “Ibarat kita mengendarai sepeda, agar tidak jatuh kita harus terus bergerak. Sibukan diri kita dengan hal hal positif misalnya dengan membaca buku,” ujar Kalapas Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim kepada warga binaan yang sengaja berkumpul di aula serba guna Lapas Cilegon, untuk mendengarkan paparan Tim DPK Kota Cilegon.

    Kalapas Enjat Lukmanul Hakim membuka peluang bagi warga binaan untuk bisa mengembangkan minat baca, ke keahlian yang dirasakan memberi manfaat bagi masyarakat luas. Salah satunya, dengan menjadi pendongeng.

    “Coba warga binaan sekalian, karena hobi membaca diasah lagi kemampuannya ke hal yang positif. Karena hobi membaca, mungkin coba mengenal profesi pendongeng. Hal ini tentu akan menjadi manfaat di kemudian hari. Akan menjadi sumber penghidupan juga di kemudian hari,” tambahnya.

    Sejalan dengan Kalapas, Kepala DPK Kota Cilegon, Ismatullah menunjukkan apresiasinya dengan mencoba menjadikan ini menjadi sebuah perlombaan yang akan digelar di setiap Lembaga Pemasyarakatan. Pihaknya siap memfasilitasi demi menumbuhkan minat baca para warga binaan.
    “Akan dilombakan nanti. Ada reward oleh tim pusling. Kedepan mungkin bisa dimulai dengan menghadirkan tim mendongeng untuk menarik minat warga binaan yang hobi membaca,” tandasnya.(LUK/PBN)