Penulis: Magang BANPOS

  • Temuan BPK, Dishub Pandeglang Kelebihan Pembayaran Insentif

    Temuan BPK, Dishub Pandeglang Kelebihan Pembayaran Insentif

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang secara resmi melakukan penunjukan langsung kepada pihak ketiga yakni CV Arga Pratama untuk melakukan pengelolaan parkir di wilayah Kabupaten Pandeglang.

    Penunjukan kepada pihak ketiga tersebut sudah dilakukan sejak bulan Juni 2023 lalu dan CV Arga Pratama diwajibkan untuk memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor Parkir sebesar Rp750 juta.

    “Per-Juni 2023, Kami sudah melakukan penunjukan langsung kepada Pak Mus (CV Arga Pratama) untuk mengelola parkir di Pandeglang dengan target PAD sebesar Rp750 juta dan Alhamdulillah beliau siap,” kata Kepala Dishub Pandeglang, Muhamad Kabir saat ditemui BANPOS, Rabu (6/9).

    Muhammad Kabir mengakui, jika target PAD sebesar Rp 750 juta, yang dibebankan kepada pihak ketiga tersebut bukan hasil kajian konsultan yang dibiayai oleh negara untuk menghitung potensi PAD sektor parkir. Karena, potensi PAD dari sektor Parkir yang dikaji oleh Konsultan sebesar Rp1,2 miliar.

    “Kalau ngikutin hasil kajian konsultan itu Rp1,2 miliar. Tapi, setelah dilelang untuk dikelola oleh pihak ketiga, ternyata tidak ada yang berani dan akhirnya kami memutuskan untuk melakukan penunjukan langsung kepada pihak ketiga yang bersedia mengelola parkir,” jelasnya.

    Dijelaskannya, jika penunjukan langsung kepada pihak ketiga ini, bukan kali pertama. Karena pada periode juni 2022 sampai dengan Juni 2023 juga dipercayakan kepada CV Arga Pratama untuk mengelola parkir se-Kabupaten Pandeglang.

    “Tahun sebelumnya juga (Juni 2022-Juni 2023), dikelola oleh Pak Mus dengan target PAD Rp 700 juta dan Alhamdulillah tercapai,” ujarnya.

    Meski diklaim telah memenuhi target PAD pada Tahun 2022 lalu, namun dalam LHP BPK, mendapati temuan realisasi insentif padahal realisasinya tidak mencapai 100 persen dan hanya tercapai sebesar 88,57 persen ,sehingga realisasi insentif tersebut sebesar Rp21.262.500,- harus dikembalikan oleh Dishub Pandeglang.

    “Saya diminta untuk melakukan pengembalian uang sekitar Rp21 juta. Mau tidak mau harus siap mengembalikan. Padahal masalahnya itu dari klausul surat penunjukan atau kontrak dengan pihak ketiga. Karena kerjasama tersebut tidak dilakukan di awal tahun,” ungkapnya.(dhe/PBN)

  • BLT Desa Rawa Sari Diduga Diselewengkan, KPM Sebut Pihak Desa Palsukan Tanda Tangan

    BLT Desa Rawa Sari Diduga Diselewengkan, KPM Sebut Pihak Desa Palsukan Tanda Tangan

    PANDEGLANG, BANPOS – Diduga menyelewengkan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahun 2022, aparat Desa Rawa Sari, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang memalsukan tanda tangan dan memaksa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk mengaku telah menerima pencairan sebanyak empat kali.

    Salah satu KPM di Kampung Rawa Sari, Desa Rawasari, Siti Astuti mengatakan, saat ada pemeriksaan pencairan BLT DD, dirinya harus mengakui bahwa pencairan BLT DD tahun 2022 yang pencairannya tiga bulan sekali telah diterima sebanyak empat kali, padahal bantuan yang diterimanya baru dua kali.

    “Kemarin yang datang dari pusat (Inspektorat, red) menanyakan, lalu semua KPM dihubungi pihak desa agar mengaku telah empat kali menerima BLT DD tahun 2022. Tolong bantu kami, mengaku empat kali menerima bantuan. Lalu saya mengatakan tidak mau, karena saya hanya menerima dua kali bantuan itu,” kata Siti saat ditemui BANPOS, Rabu (6/9).

    “Masa hak saya dimakan sama orang lain harus mengaku telah menerima, saya bilang nggak mau,” sambungnya.

    Setelah itu, oleh pihak Inspektorat para KPM yang mendapatkan bantuan ditanya satu persatu dan saat menanyakan tanda tangan pencairan kepada dirinya tidak mengakui pernah menandatanganinya.

    “Saat itu saya ditanya sama pak Undang sambil menunjukan tanda tangan penerimaan bantuan, itu tanda tangan ibu. Lalu saya bilang bukan dan saya belum pernah tanda tangan. Jadi tanda tangan saya dipalsukan semuanya sebanyak 86 orang yang mendapat bantuan oleh pihak desa,” terangnya.

    Yang lebih menyakitkan lagi, salah satu KPM yang kesehariannya memungut lidi untuk membuat sapu yang dijual tidak seberapa dan belum lama meninggal juga dipalsukan.

    “Yang membuat saya nyesak, bu Siti orang tidak mampu yang untuk mendapatkan beras 1 liter buat makan saja dari hasil memungut lidi untuk sapu. Saya bilang orang desa ini biadab sekali, hak orang tidak mampu kalian makan juga,” ucapnya.

    “Jadi sebelum meninggal, bantuan itu sudah turun. Bu Siti meninggalnya belum lama,” ujarnya.

    Siti menambahkan, dengan telah dipalsukannya tandatangan tersebut, ia mengaku siap untuk melaporkan kepada pihak kepolisian jika haknya tidak diberikan.

    “Untuk memperjuangkan hak, saya siap melaporkan ke polisi. Saya tidak takut, karena itu adalah hak yang harus saya terima,” ungkapnya.

    Senada dengan Siti, KPM lainnya yaitu Ipah Latifah mengaku bahwa tandatangannya juga telah dipalsukan. Oleh karena itu, ia meminta agar pihak desa memberikan haknya.

    “Iya tanda tangan saya juga dipalsukan, saya tidak pernah tanda tangan tapi sudah ada tanda tangan saya,” katanya.

    Terpisah, Kepala Desa Rawa Sari, Nana saat dihubungi BANPOS melalui pesan WhatsApp, hingga berita ini ditayangkan belum memberikan respon.(dhe/pbn)

  • Kawasan Kumuh Ditata

    Kawasan Kumuh Ditata

    CILEGON, BANPOS – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cilegon pada tahun 2023 ini mengucurkan anggaran sebesar Rp17 milliar untuk penataan kawasan permukiman di Kota Cilegon.

    Kepala DPRKP Kota Cilegon Ridwan mengatakan, penataan kawasan permukiman di Kota Cilegon nantinya akan menyasar semua wilayah se Kota Cilegon.

    “Dalam rangka penanganan kawasan kumuh atau penataan kawasan permukiman itu kurang lebih 100 titik. (Anggarannya) Kurang lebih Rp17 miliar,” kata Ridwan kepada BANPOS saat ditemui di kantornya, Rabu (6/9).

    Ridwan mengatakan, penataan kawasan permukiman ini berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Yang mana pihaknya menampung masukan dari masyarakat mengenai titik-titiknya. Adapun bentuk penataannya dapat berupa jalan lingkungan, drainase lingkungan, TPT dan yang lainnya.

    Ia pun menjelaskan, tujuan dari penataan kawasan permukiman ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar agar kawasan itu tidak kumuh lagi. Yang mana, dengan mempunyai jalan permukiman, maka tingkat kesejahteraan masyarakat juga bisa turut meningkat.

    “Itu hasil usulan dari masyarakat dari Musrenbang Kelurahan kemudian juga ada dari reses dewan, dan juga dari perencanaan OPD mengenai penanganan kawasan kumuh. Itu penataan misalnya jalan lingkungan kemudian drainase lingkungan dan TPT,” tuturnya.

    Selain itu, kata Ridwan dengan adanya penataan akan turut membantu pengentasan masalah pengangguran di Kota Cilegon. Sebab, pada program ini nantinya akan banyak dipekerjakan masyarakat lokal yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaaan.

    “Program kita itu kan lebih banyak kepada masyarakat, jadi misalkan dari sisi pelaksanaan pekerjaan jalan lingkungan. Pekerjaan itu bukan pekerjaan yang sangat rumit ya, sederhana pekerjaannya. Sudah sederhana terus udah gitu hampir semua masyarakat bisa membantu melaksanakan pekerjaan itu, dan tentu kegiatan itu kan upahnya masuk ke masyarakat,” tuturnya

    Sementara itu, Kepala Bidang Permukiman pada DPRKP Kota Cilegon Asep Saifullah menambahkan pihaknya akan melakukan penataan kawasan permukiman di sejumlah titik di Kota Cilegon.

    “Misalnya jalannya masih tanah dikawasan kumuhnya kemudian kita kasih paving blok itu mengurangi indeks dari kawasan kumuh. Yang tadinya tidak ada drainase lingkungan jadi ada. Itu juga menjadikan kawasan menjadi rapi,” tandasnya. (LUK)

  • Kelurahan Pabean Bangun Gedung Balai Budaya

    Kelurahan Pabean Bangun Gedung Balai Budaya

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta tengah membangun gedung balai budaya.

    Hal itu dilakukan menyusul telah ditetapkanya Pabean sebagai Desa Budaya oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian melalui Surat Keputusan (SK) Nomor : 140/Kep.281-dindik/2022.

    Lurah Pabean Nurul Hadiyati mengatakan, pembangunan balai budaya merupakan salah satu hasil rekomendasi dalam kajian desa budaya yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon.

    “Pembangunan Balai Budaya adalah hasil rekomendasi dalam kajian desa budaya yang dibuat oleh Bappeda,” kata Nurul, Rabu (6/9).

    Dijelaskan Nurul, pembangunan gedung balai budaya tersebut menggunakan anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon. “Anggaran dari PU (DPUPR-red) sebesar Rp 200 juta,” jelasnya.

    Gedung balai budaya tersebut, tambah Nurul, nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti pelatihan dan pementasan budaya.

    “Masyarakat bisa memakai balai budaya untuk pelatihan dan pementasan,” tambahnya.

    Nurul mengimbau kepada masyarakat agar pasca ditetapkannya Pabean sebagai desa budaya bisa menjaga keaslian budaya dan melestarikannya.

    “Pabean sebagai desa budaya, perlu kiranya masyarakat menjaga keaslian dan melestarikan budaya yang sudah ada,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • Sanuji Minta Mahasiswa Kuasai Bahasa Internasional

    Sanuji Minta Mahasiswa Kuasai Bahasa Internasional

    CILEGON, BANPOS – Sebanyak 260 lulusan Politeknik Piksi Input Serang yang terdiri dari Program Studi (Prodi) Diploma III Manajemen Informatika, Akuntansi, dan Sekretaris diwisuda, Rabu (6/9). Kegiatan yang berlangsung di The Royale Krakatau Hotel, Kota Cilegon tersebut diklaim lulusan Politeknik Piksi Input Serang 60 persen sudah terserap di dunia kerja.

    “Alhamdulillah hampir 60 persen lulusan Piksi sudah terserap bekerja di industri baik industri lokal maupun nasional,” kata Direktur Politeknik Piksi Input Serang, Yeti Asmawati usai kegiatan wisuda.

    Dikatakan Yeti, dengan terserapnya mahasiswa Piksi sebelum lulus, lantaran di Politeknik Piksi memiliki keunggulan salah satunya dengan berbahasa Mandarin.

    “Seperti tadi mahasiswa kami yang memberikan sambutan menggunakan bahasa Mandarin, ketika semester 5 ia sudah magang dan diterima di salah satu industri terbesar di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

    “Saya ingin untuk mahasiswa agar pergunakan kesempatan yang diberikan Piksi ini dengan baik, karena kami mempunyai visi yang global. Untuk itu, kita harus paham dengan bahasa global minimal bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang,” sambungnya.

    Dirinya juga mengajak kepada masyarakat Banten untuk segera daftarkan diri ke Politeknik Piksi karena globalisasi sudah dirasakan di tengah masyarakat.

    Dalam sambutannya, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengucapkan selamat atas digelarnya wisuda XVI Politeknik Piksi Input Serang. Dengan digelarnya kegiatan ini diharapkan lulusan bisa berdaya saing, bisa menghidupi diri sendiri dan membangun lapangan pekerjaan. Jadi merekalah cadangan sumber daya manusia yang bakal membangun baik di Cilegon maupun Banten.

    Pada kesempatan itu, Sanuji juga mendorong agar mahasiswa bisa menguasai bahasa internasional sebagai bekal untuk bisa berdaya saing.

    “Saya harap mahasiswa yang saat ini masih mengenyam pendidikan teruslah kuasai bahas internasional agar ketika lulus kita memiliki keunggulan lebih sehingga bisa berdaya saing,” tandasnya.

    Pada kegiatan tersebut, turut hadir Tokoh Banten H Embay Mulya Syarief, Perwakilan LLDIKTI Wilayah 4 Jawa Barat dan Banten, Ketua Pembina Yayasan Piksi Input Serang Tb Ismail, Ketua Yayasan Piksi Input Banten Rafa Adi Galuh Agung, dan perwakilan industri mitra Politeknik Piksi Input serta ratusan orang tua wisudawan dan wisudawati.(LUK/PBN)

  • Ratusan Pegawai Pemkot Tangerang Di tes Urine Mendadak

    Ratusan Pegawai Pemkot Tangerang Di tes Urine Mendadak

    TANGERANG, BANPOS – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Setda Kota Tangerang, dilakukan tes urine. Tes dadakan tersebut untuk memastikan bahwa para pegawai di lingkungan Pemkot Tangerang, tidak ada yang menggunakan obat-obatan terlarang.

    Pelaksanaan tes urine itu merupakan program gabungan antara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
    (Bakesbangpol) dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tangerang. Setidaknya, sebanyak 291
    pegawai Pemkot Tangerang yang dilakukan tes urine itu pada Selasa (5/9).

    “Ini dilakukan secara dadakan. Semua pegawai wajib mengikuti kegiatan ini tanpa penolakan. Ini bukan
    kali pertama di tahun 2023 ini tes urine dilakukan di lingkup pegawai Pemkot Tangerang. Sebelumnya,
    pastinya di lingkup Kesbangpol sendiri dan hasil alhamdulillah negatif semua. Sebelumnya juga kita gelar di lingkup maskapai Bandara Soekarno-Hatta dan jelang lebaran dengan target supir bus antar kota,” ungkap Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, Teguh Supriyanto.

    Ia pun menjelaskan, jika dari 291 pegawai yang mengikuti tes urine kali ini didapati atau terbukti
    menyalahgunakan obat terlarang atau narkoba, maka Kesbangpol dan BNN akan memproses secara
    aturan yang berlaku.

    “Ini sekali lagi bagian dari komitmen Pemkot Tangerang untuk memerangi narkoba. Sejumlah OPD
    lainnya, yang belum terjadwal di hari ini tengah dipersiapkan pelaksanaanya hingga akhir tahun nanti.

    Pastinya, tes urine akan dilakukan ke seluruh elemen baik ASN maupun elemen masyarakat lainnya,”
    tegas Teguh.

    Sementara itu, Kepala BNN, Kota Tangerang, Kombes Pol Ichlas Gunawan menyatakan kegiatan ini
    sebagai bentuk sinergitas serta mendukung atau memfasilitasi, dimana BNN sebagai institusi yang
    mempunyai otoritas terkait pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran narkoba.

    “Dengan ini, masyarakat umum, lembaga atau komunitas lainnya pun dapat melakukan permohonan
    pendampingan pada BNN untuk menggelar tes urine. Sehingga, semua elemen bersama-sama memiliki
    kesadaran untuk menjaga dan memberantas penyalahgunaan narkotika di lingkup Kota Tangerang,” jelasnya.

    Diketahui, kegiatan tersebut menjadi langkah nyata dari penerapan Peraturan Daerah (Perda) nomor 1
    tahun 2023 tentang Fasilitasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
    Narkoba (P4GN). Terlebih, guna memastikan tidak adanya pegawai di lingkup Pemkot Tangerang yang
    terjerembap dalam lubang hitam penyalahgunaan narkotika. (DZH)

  • Bus Pelajar Siap Mengaspal Di Tangsel

    Bus Pelajar Siap Mengaspal Di Tangsel

    TANGSEL, BANPOS – PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perhubungan terus melakukan persiapan difungsikannya Bus Trans Anggrek untuk antar jemput sekolah.

    Hal itu disampaikan Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, usai melakukan uji coba Bus Trans Anggrek, pada Senin (4/9) kemarin.

    Saya bersama teman-teman Dishub sedang menguji coba bus sekolah Trans Anggrek, ini bus sekolah
    gratis, ucap Pilar.

    Dijelaskan olehnya bus ini nantinya diperuntukkan untuk anak sekolah mulai dari TK hingga Perguruan
    Tinggi.

    Mulai dari TK bahkan sampai SMA atau malah sampai perguruan tinggi, ucapnya.

    Dimana tiga bus telah disiapkan oleh Pemkot Tangsel dan melintasi dua trayek yang ditempuh,
    bersamaan nantinya akan dilihat antusiasme dan efektivitas operasional bus sekolah gratis ini.

    Untuk rute pertama, bus akan melewati ruas jalan mulai dari Kecamatan Serpong Utara – Jalan Villa
    Melati Mas- Jalan Pahlawan Seribu – Jalan Letnan Sutopo – Jalan Boulevard BSD Timur – Jalan Anggrek
    Loka – Jalan Anggrek Ungu – Jalan Angsana – Jalan Pusaka Kencana – Jalan Artowijoyo – Jalan Wana
    Kencana – Tandon Ciater.

    Sedangkan untuk rute kedua, melintasi Kantor Kecamatan Serpong Utara – Jalan Melati 1 – Jalan Villa
    Melati Mas Raya – Jalan Pahlawan Seribu – Jalan Letnan Sutopo – Jalan Ciater Raya – Jalan Benda Raya –
    Jalan Parakan, Pamulang.

    Dishub juga sudah lakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah. Dan alhamdulillah pada antusias dan
    bilang kok cuma ada 3. Jadi kita sampaikan ini uji coba, kalau ini berhasil berarti tahun depan kita
    anggarkan penambahan bus sekaligus juga kita kerja sama dengan pihak swasta, kata Pilar.

    Pilar berharap dengan program ini menjadi salah satu upaya dalam menekan polusi sekaligus
    mengurangi volume kemacetan di Tangsel. "Kita fokus transportasi publik, salah satunya bus sekolah gratis ini, mari dukung. Nanti juga ada aplikasinya, sedang disiapkan oleh Diskominfo, ucapnya. (DZH)

  • Zaki Resmikan Bedah Rumah Marbot di Kabupaten Tangerang

    Zaki Resmikan Bedah Rumah Marbot di Kabupaten Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, meresmikan bedah rumah marbot masjid dari program Jaringan Nurani Rakyat (Janur) di Kampung Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/9).

    Zaki mengucapkan terima kasih dan menyambut baik terselenggaranya kegiatan yang merupakan hasil
    swadaya masyarakat itu. Menurut dia, agenda bedah rumah dari Program Janur sangat baik dan
    bermanfaat, untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.

    Saya mengapresiasi berjalannya program bedah rumah ini oleh Janur. Terlaksananya kegiatan kita hari
    ini menjadi satu bukti nyata, bentuk perhatian kita semua kepada saudara-saudara kita untuk terus
    berupaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

    Menurutnya, bedah rumah tersebut sejalan dengan program pemerintah daerah yakni program Gebrak
    Pakumis Plus. Dia juga berharap, kegiatan tersebut dapat terus dilaksanakan dengan harapan upaya
    pemerataan kualitas hidup masyarakat utamanya pada sektor hunian ini, bisa terpenuhi dengan baik
    dan layak untuk ditinggali.

    "Kepada penerima manfaat yakni Bapak Pasmi beserta keluarga, saya ucapkan selamat. Mudah-
    mudahan ini bisa memberikan banyak manfaat dan bisa membantu produktifitas bapak beserta keluarga
    dalam menjalankan aktifitas ekonomi dan sosial sehari-harinya," katanya.

    Zaki berpesan kepada penerima program bedah rumah agar bisa memanfaatkan bantuan yang telah
    diberikan. Salah satunya dengan merawat rumahnya sebaik mungkin.

    Sementara itu, Ketua Pemuda Cituis Surya Bahari Peduli dan juga sebagai inisiator bedah rumah,
    Lumpat, menyampaikan bahwa kegiatan bedah rumah ini murni inisiatif dari anak muda di Kampung
    Cituis yang ingin membantu Pasmi dan istrinya.

    Insya Allah untuk kedepannya, kami akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk terus
    dapat membantu sesama. Selain itu, ini juga menyangkut program Pemerintah Kabupaten Tangerang
    yakni Gebrak Pakumis untuk memberikan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni bagi warga
    Kabupaten Tangerang," tandasnya. (DZH)

  • Satpol PP Sisir Gerombolan Pelajar di Tangerang

    Satpol PP Sisir Gerombolan Pelajar di Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Maraknya tindak kenakalan remaja, khususnya yang dilakukan oleh para pelajar, membuat Pemkot Tangerang melalui Satpol PP, semakin menggencarkan patroli guna mencegah
    potensi tersebut. Hal itu guna mewujudkan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan
    masyarakat (Trantibum Linmas).

    Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Wawan Fauzi, mengatakan bahwa pihaknya semakin menggencarkan
    patroli Satpol PP yang menyasar para pelajar, untuk melakukan imbauan agar segera kembali ke rumah
    masing-masing selepas pulang sekolah.

    Wawan Fauzi menuturkan, kegiatan patroli petugas Satpol PP ini dilakukan dengan menyasar para
    pelajar dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang dinilai menganggu ketentraman, ketertiban, dan
    keamanan masyarakat.

    “Ini untuk merealisasikan Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangerang No. 8 Tahun 2018
    tentang Ketentraman Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat,” ujarnya, Selasa (5/9).
    Ia menuturkan, kegiatan patroli petugas Satpol PP ini secara khusus menyisir beberapa lokasi yang kerap digunakan para pelajar untuk berkumpul atau nongkrong di luar jam sekolah, seperti Jalan Sudirman, Jalan M.H Thamrin, Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Kali Pasir.

    “Kegiatan Patroli Petugas Satpol PP ini dilakukan guna mengantisipasi tawuran antar pelajar yang saat ini kerap terjadi lagi. Seperti, pada kegiatan Patroli Petugas Satpol PP kemarin, kita (Satpol PP Kota
    Tangerang) mengarahkan puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang didapati melakukan
    kegiatan bergerombol di jam pulang sekolah,” tuturnya.

    Menurutnya, kegiatan patroli petugas Satpol PP Kota Tangerang ini digunakan sebagai kesempatan
    untuk memberikan imbauan, pembinaan dan pemeriksaan, untuk mengantisipasi para pelajar yang
    didapati membawa senjata tajam dan benda-benda berbahaya lainnya.

    Tidak hanya itu, kegiatan Patroli Petugas Satpol PP Kota Tangerang ini juga mengarahkan para pelajar
    untuk segera pulang ke rumah masing-masing serta menjauhi aktivitas-aktivitas yang dinilai merugikan,
    semisal tawuran dan sebagainya.

    “Kegiatan patroli petugas Satpol PP Kota Tangerang saat ini masih dalam tahap proses mengimbau,
    mengarahkan, dan mengamankan berbagai hal yang dinilai berpotensi digunakan untuk aktivitas yang
    menganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat. Selebihnya, Satpol PP Kota Tangerang akan
    memberikan penegakan secara tegas jika memang diperlukan untuk langkah-langkah antisipasi
    lanjutan,” ungkapnya.

    Selain itu, Satpol PP Kota Tangerang juga meminta kerja sama antara para orang tua, guru, dan pihak
    sekolah, untuk terus memberikan pengawasan lebih dalam rangka mewujudkan rasa tertib, aman, dan
    nyaman di Kota Tangerang. (DZH)

  • Musim Ekstrem Bikin Nelayan di Baksel Sulit Berlayar

    Musim Ekstrem Bikin Nelayan di Baksel Sulit Berlayar

    LEBAK, BANPOS – Musim ekstrem yang tengah melanda wilayah Indonesia, termasuk di Lebak Selatan,membuat para nelayan gigit jari. Pasalnya, mereka kesulitan untuk bisa berlayar ke laut lantaran tidakmenentunya cuaca di saat yang ekstrem ini.

    Para nelayan pun lebih memilih untuk tinggal di rumah ketimbang bertaruh untuk berlayar, dan
    memperbaiki alat tangkap ikan, perahu serta masinnya selama tidak melaut. Saat ini cuaca laut sedang kurang baik. Saya juga terpaksa gak melaut.

    Kalau beberapa hari kemarin sih lumayan ombak tidak terlalu besar, tapi tadi pagi ombak besar lagi. Kalau pun maksain turun, cuacabegini bisa kena hantaman angin dan ombak besar, kapal bisa rusak.

    Jadi akhirnya gak bisa kemana-mana, paling seperti gini aja nganggur,” ujar Ayung, seorang nakhoda kapal motor warga Muara Binuangeun, Selasa (5/9).

    Ia mengatakan bahwa dalam kondisi seperti itu, para nelayan seperti dirinya tak bisa berbuat apa-apa
    dan tak punya pilihan lain.

    Ini situasi yang paling kita takutkan, karena kita tak punya penghasilan lain. Sambil nunggu laut baik, ya
    paling ngontrol mesin kapal atau bantuin istri nunggu warung kecil-kecilan di rumah,” ungkap Ayung.

    Nelayan lain, Ridwan, membenarkan bahwa cuaca selalu tak jelas dan mengganggu aktivitas dan mata
    pencaharian utama nelayan jadi hilang. “Iya terpaksa tak ke laut, lagi ekstrem pak, harus menunggu
    kondisi cuaca mendingan,” katanya.

    Menurut Ridwan, cuaca baik dalam beberapa bulan ini terhitung sedikit. Ia mengaku bahwa dirinya serta
    nelayan lain, lebih banyak istirahatnya ketimbang melaut.

    Kondisi seperti ini sudah beberapa bulan berlangsung pak. Kita tak punya pendapatan lain, kalau pun
    melaut paling maksain, tapi itu kita diimbau untuk tidak maksa berlayar.

    Jadi harus bagaimana lagi, paling gini aja memperbaiki jaring, pendapatan sampingan gak punya, paling ngutang sana sini. Parah
    lah,tuturnya lesu.

    Di musim paceklik tersebut, nelayan lainnya lebih memilih ikutan kerja di pelabuhan pelelangan ikan
    (PPI) dengan cara kuli antar jemput ikan dari kapal luar yang berbobot besar.

    “Kalau musim seperti ini saya mah ikutan kuli antar jemput ikan yang dibeli dari kapal luar itu. Kan kapal

    luar mah besar-besar, jadi gak ngaruh oleh cuaca. Lumayan aja daripada nganggur,” ucap salah seorang
    nelayan setempat.

    Sementara di PPI Binuangeun, aktivitas jual beli ikan tetap normal. Berbagai jenis ikan tetap tersedia.
    Informasi yang didapat BANPOS dari pedagang ikan di PPI tersebut, mereka selalu mendapat pasokan
    ikan dari kapal luar daerah yang bobotnya lebih besar, yang menangkap ikan belasan mil di tengah laut.

    Kalau di pelelangan sini ikan jualan mah selalu ada pak. Ya, kita beli dari kapal luar yang besar ada di
    tengah itu. Jadi biasa mereka kirim ke sini dengan cara mendekat, nanti dijemput perahu kecil milik
    nelayan sini,” terangnya. (WDO/DZH)