Penulis: Panji Romadhon

  • Pariwisata Jadi Lokomotif Ekonomi

    Pariwisata Jadi Lokomotif Ekonomi

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Lebak kembali menggelar Festival Sen Multatuli (FSM) tahun 2023 Kegiatan dibuka oleh Bupati Lebak pada Kamis (15/6) 2023 yang dihadiri Pth Direktur Event Daerah Kemenpar-Ekraf dan Asisten Direktur Bank Indonesia Wilayah Banten.

    Diketahui kegiatan yang digelar sejak 15 hingga 17 Juni 2023 tersebut menggelar serangkaian acara kesenian, diantaranya ialah Parade Kerbau, Karnaval Nusantara, Gelar Produk Ekraf dan UMKM, Permainan tradisional dan agenda kesenian lainnya.

    Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dalam sambutannya berterima kasih atas dukungan yang diberikan sebagai bentuk upaya melestariakan budaya di Kabupaten Lebak.

    lti menjelaskan, kolaborasi dan sinergitas yang terjadi dalam kegiatan tersebut merupakan upaya mewujudkan visi Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal yang menjadi lokomotif ekonomi dalam membangun daerah.

    “Pariwisata melalui event wisata dapat menjadi lokomotif ekonomi baru bagi pembangunan Kabupaten Lebak mendatang,” ujarnya dalam penutupan FSM 2023, Sabtu (17/6).

    Iti menerangkan, Festival Seni Multatuli tahun 2023 menjadi ajang berkumpulnya seniman dan komunitas seni di Kabupaten Lebak. Kegiatan ini sebagi sarana pengembangan adat tradisi melalui pengembangan masyarakat bersama pemerintah dan komunitas.

    “FSM ini merupakan sarana untuk menjaga, membina dan mengimplementasikan nilai budaya yang ada di Kabupaten Lebak Dengan tema ‘Ngadulur Jeung Kultur’. Event ini menjadi wadah untuk membangun silaturahmi penggiat budaya dan masyarakat sehingga dapat hidup berdampingan dengan budaya,” terangnya.

    “Besar harapan melalui kegiatan ini dapat membuka ruang silaturahmi sekaligus dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan UMKM di Kabupaten Lebak,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Imam Rismahayadin, mengatakan bahwa selama kegiatan ini terdapat 14.890 wisatawan yang berkunjung dengan 17 diantaranya adalah wisatawan asing dengan total transaksi lebih dari 170 juta.

    la berharap kolaborasi dan sinergitas yang sudah terjalin dengan komunitas dan seniman dapat terus berjalan dalam menjaga nilai budaya di Lebak.

    “Kamipun berharap capaian ini menjadi pemicu semangat dalam melaksanakan event pariwisata lainnya,” singkatnya. (MYU/DZH)

  • Empat Remaja Bakar ODGJ di Bayah Diamankan Polisi

    Empat Remaja Bakar ODGJ di Bayah Diamankan Polisi

    LEBAK, BANPOS – Terkait penemuan mayat tanpa identitas dengan kondisi terikat dan hangus terbakar di Villa Suma, Kampung Bayah Tugu, Kecamatan Bayah pada Rabu (14/6) lalu, Polres Lebak berhasil mengamankan sekelompok remaja yang ditetapkan sebagai pelaku dalam kasus tersebut.

    Diketahui, Empat pelaku yang masih dibawah umur berhasil diamankan Jajaran Sat Reskrim Polres Lebak Polda Banten diantaranya yakni, AD (14), MA (15), MI (16) dan HB(13).

    Adapun barang bukti yang diamankan ialah satu buah kaos lengan pendek warna hitam, satu buah celana pendek warna hitam, satu buah kayu dengan panjang kurang lebih satu meter, satu buah batu, satu buah sepeda motor Honda beat warna biru putih dan tiga buah tali.

    “Setelah adanya kejadian tersebut saya memerintahkan kanit reskrim Polsek Bayah untuk membawa mayat tersebut ke rumah sakit bhayangkara Polda Banten untuk dilakukan autopsi, Kemudian Kami bersama tím opsnal Jatanras Sat Reskrim Polres lebak melakukan penyelidikan, hasil dari penyelidikan diketahui yang melakukan dugaan tindak pidana tersebut yang keempatnya masih di bawah umur,” ujar Kasat Reskrim Polres Lebak, IPTU Andi Kurniady Eka Setyabudi, Sabtu (18/6) kepada wartawan.

    Andi menjelaskan, berdasarkan hasil intograsi terhadap ke empat orang tersebut, mereka mengakui perbuatannya.
    Lanjutnya, adapun tindak pidana kekerasan tersebut dilakukan keempat pelaku secara berulang yaitu dari hari Selasa (6/6) hingga pada hari Jumat (9/6), para pelaku melakukan dugaan tindak pidana tersebut dengan cara mengikat korban menggunakan tali tampar warna biru, kemudian korban digiring ke arah dekat pantai kemudian korban dibakar dan dipukul oleh pelaku secara berulang kali.

    “Adapun motif dari para pelaku anak melakukan tindak pidana tersebut karena kesal terhadap korban yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),” terangnya.

    Ia menjelaskan, korban pernah melempar MA menggunakan batu dan mengenai punggung dan mengenai motornya.

    “Saat ini keempat pelaku sudah berhasil diamankan oleh Jajaran Sat Reskrim Polres Lebak dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya para pelaku dikenakan pasal 170 Ayat 2 Ke-3 Dan Atau Pasal 351 Ayat 3 KUH P dengan ancaman hukuman 170 ayat 2 ke 3 e 12 tahun penjara 351 ayat 3 17 tahun penjara,” tandasnya. (MYU/DZH)

  • Jadi Wadah Pembangunan di Banten, Pj Gubernur Al Muktabar Apresiasi PW Muhammadiyah

    Jadi Wadah Pembangunan di Banten, Pj Gubernur Al Muktabar Apresiasi PW Muhammadiyah

    SERANG, BANPOS – Penjabat ( Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengapresiasi kepada Muhammadiyah, yang telah menjadi wadah pembangunan Banten dalam berbagai bidang.

    Hal ini disampaikan olehnya, saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja I Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Banten, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Banten, Jalan Ki Ajurum, Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (17/6).

    “Baru saja kita mengikuti pembukaan Rapat Kerja Muhammadiyah Banten yang di mana pergerakannya selalu berperan aktif di dalam wadah keislaman, dengan pembangunan di berbagai sektor,” ujarnya.

    Ia menyebut, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PW Muhammadiyah ini merupakan modal dasar pembangunan Indonesia, khususnya pembangunan Banten.

    “Kegiatan yang dilakukan ini sangat relevan terkait langkah-langkah kita memajukan Indonesia yang berarti memajukan Banten dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat dikelola dengan baik,” tuturnya.

    Dengan program unggulan yang dimiliki Provinsi Banten, Al Muktabar berharap Muhammadiyah mampu mengambil peran dalam berkolaborasi dan bersinergi, untuk melaksanakan berbagai tata kelola pemerintahan yang baik.

    “Dengan Program unggulan yang kita sedang lakukan seperti penanganan stunting, gizi buruk, kemiskinan ekstrem, meningkatkan investasi serta mendukung penuh gerakan nasional BBI dan BBWI, saya harap muhammadiyah mampu mengambil peran penting dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan,” jelasnya.

    Pada kesempatan tersebut, Al Muktabar juga menyampaikan, sebagai wadah pengembangan sumber daya manusia dan dengan pengalaman Muhammadiyah di berbagai sektor, melalui Raker ini diharapkan mampu melahirkan rumusan pembangunan untuk peradaban dunia, khususnya peradaban Banten dengan berbagai perkembangan dunia yang tidak bisa dihindari.

    Sementara, Wakil Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto menyampaikan peran Muhammadiyah menjadi wadah berbasis masyarakat yang mampu menjadi bagian dalam menciptakan peradaban Banten yang dilandasi dengan niali-nilai keislaman.

    “Kunci pertama dalam memegang peran sebagai wadah pembangunan masyarakat, tentunya kita membiasakan untuk belajar yang nantinya kita bisa menciptakan puncak peradaban dengan kemajuan yang berlandaskan spiritual yang baik,” ucapnya.

    Agung juga mengajak kepada seluruh pengurus PW Muhammadiyah agar dapat bersama-sama memikirkan upaya agar Banten lebih bisa dikenal hingga taraf Internasional.

    “Kita di sini tidak hanya memikirkan bagaimana bisa membangun Banten saja, namun juga memikirkan bagaimana membangun Banten agar bisa lebih dikenal pada taraf Internasional,” tandasnya. (MUF)

  • Dapat Respon Positif, Penerapan Sekolah Online di Banten Didukung Akademisi

    Dapat Respon Positif, Penerapan Sekolah Online di Banten Didukung Akademisi

    SERANG, BANPOS – Sekolah Hybrid atau Blended Learning bagi siswa-siswi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) tahun ajaran 2023–2024, mendapat respon positif dari berbagai kalangan akademisi.

    Salah satunya yaitu guru besar dari Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Aceng Hasani.

    Menurutnya, sekolah online merupakan upaya untuk pemerataan di bidang pendidikan. Sehingga melalui sekolah online yang akan diterapkan di 4 Kabupaten dan 4 Kota di Provinsi Banten dapat mengatasi kesenjangan tersebut.

    “Pembelajaran online di Provinsi Banten rencananya akan diterapkan di 4 Kota dan 4 Kabupaten, di mana pada umumnya siswa di perkotaan memiliki fasilitas yang lebih baik dibandingkan siswa yang berada di luar kota atau di pedesaan. Perbedaan fasilitas ini turut serta menyebabkan perbedaan kualitas proses pembelajaran dan kualitas lulusan,” ujarnya.

    Aceng Hasani yang juga merupakan calon Rektor Untirta ini menyampaikan bahwa dengan diberlakukannya sekolah online ini dapat mengatasi kesenjangan dalam pemenuhan hak siswa.

    “Sehingga dengan adanya sekolah online atau Hybrid ini, semua siswa memiliki hak yang sama. Untuk itu, pembelajaran online dapat ditawarkan untuk mengatasi kesenjangan tersebut,” katanya.

    Menurut Aceng, pembelajaran online merupakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Kata dia, pembelajar saat ini merupakan pembelajar milenial yang akrab dengan perkembangan teknologi.

    “Kemampuan para siswa menggunakan alat komunikasi dengan teknologi yang maju, perlu direspon positif oleh Pemerintah Provinsi Banten. Karena jika tidak direspon dengan baik, anak anak lebih sering menggunakan alat komunikasi untuk keperluan game dan digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif,” jelasnya.

    Aceng mengakui pembelajaran online memiliki banyak manfaat, diantaranya yaitu menghemat waktu dan biaya. Lebih praktis dan fleksibel, pendekatan belajar yang lebih sesuai, pengalaman belajar yang menyenangkan, lebih personal.

    “Mudah didokumentasikan serta ramah lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan kertas, mengurangi polusi dan kemacetan di jalan raya,” tandasnya.

    Senada disampaikan Dosen FKIP Untirta, Ahmad Supena. Ia mengaku sekolah online atau Hybrid merupakan salah satu bentuk pemerataan di dalam dunia pendidikan untuk mempermudah akses informasi.

    “Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan harus dilakukan agar sekolah di Provinsi Banten mampu bersaing di kancah nasional maupun global,” ujarnya.

    Menurutnya, pendidikan berbasis online atau menganut Hybrid harus dipaksakan untuk para siswa, agar pengetahuan melalui digital internet selalu terdepan dalam mengikuti perkembangan zaman.

    “Karena pembelajaran menggunakan online/hibrid juga dalam rangka pemerataan di dalam dunia pendidikan untuk mempermudah akses informasi,” ucapnya.

    Untuk itu, Ahmad menyatakan bahwa Provinsi Banten harus ambil bagian dalam pemerataan pendidikan tersebut. Sehingga pendidikan akan sampai hingga daerah-daerah pelosok dan siswa dapat mengenyam bangku sekolah dengan baik.

    “Untuk mempermudah pendidikan di Banten, pemerintah harus memfasilitasi daerah wajib pasang wifi untuk akses internet, dan ini semuanya bersinergis dengan kebijakan pemerintah pusat yaitu kemendikbud,” katanya.

    Ahmad menjelaskan, pembelajaran melalui online membiasakan siswa untuk lebih mudah mengakses segala ilmu pengetahuan.

    “Dengan internet masyarakat Banten akan lebih terbuka atau melek wacana dalam menimba pengetahuan dari berbagai penjuru,” tandasnya.

    Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintah Provinsi Banten telah mengirimkan surat kepada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tanggal 28 April 2023.

    Adapun surat tersebut bernomor 421/1460 -Dindikbud /2023 tentang Permohonan Rekomendasi Pembelajaran Hybrid /Blended Learning, Penambahan Kuota dan Rombongan Belajar pada SMAN dan SMKN. (MUF)

  • Resmi Terbentuk, Lulu Jamaludin Nahkodai FAJI Kabupaten Serang

    Resmi Terbentuk, Lulu Jamaludin Nahkodai FAJI Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Serang, resmi terbentuk melalui musyawarah yang diikuti oleh para pecinta arung jeram, Mapelba, Mafelka, Lentera, Grahatmala, Mahapeka, Himata , KPGB, dan Fesbuk Banten News, yang digelar di rumah singgah pasien dhuafa FBn, Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang pada Jumat (16/6).

    Dalam musyawarah yang juga dihadiri pengurus KONI Kabupaten Serang dan PB FAJI ini, Direktur Relawan FBn Lulu Jamaludin, terpilih secara aklamasi sebagai ketua Umum FAJI Kabupaten Sereng periode 2023-2026.

    “Dengan musyawarah pembentukan, secara aklamasi yang terpilih menjadi ketua umum FAJI Kabupaten Serang sebagai berikut, nama Lulu Jamaludin, Jabatan Ketua Umum,” ujar Ketua Panitia Pembentukan Pengurus FAJI Kabupaten Serang, Didin Toharudin, saat membacakan hasil musyawarah.

    Ketua Umum FAJI Kebupaten Serang terpilih, Lulu Jamaludin, dalam sambutannya mengatakan bahwa FAJI Kabupaten Serang siap bersaing dengan FAJI di seluruh provinsi Banten.

    “Kami optimistis FAJI Kabupaten Serang bisa bersaing dengan FAJI Kabupaten dan kota yang ada di Banten. Apalagi di Kabupaten Serang banyak trip untuk latihan, banyak pengurus dan anggota FAJI yang berbakat,” ungkapnya.

    Meskipun demikian, Lulu menegaskan bahwa yang paling utama, dibentuknya kepengurusan FAJI ini memiliki sejumlah tujuan diantaranya mengembangkan dan memasalkan kegiatan Arung Jeram sebagai olah raga petualangan, serta menjadi olahraga prestasi yang aman.

    Ia memastikan, FAJI Kabupaten Serang terus akan meningkatkan sumber daya manusia di bidang Arung Jeram melalui pelatihan-pelatihan berjenjang, kejuaraan-kejuaraan dan invitasi, menetapkan norma keselamatan (safety codes), standarisasi peralatan dan teknik.

    “Jangan lupa, selain arung jeram bisa dijadikan modal sebagai relawan bencana, FAJI juga ikut menjaga menjaga lingkungan sungai, terutama yang digunakan untuk tempat berarung jeram,” tuturnya

    Pada kesempatan tersebut, Lulu juga mengungkapkan, selain untuk meningkatkan pembinaan dan prestasi olahraga arung jeram, pembentukan FAJI ini didasari oleh perlunya komunitas pecinta Arung Jeram untuk mengembangkan potensi dalam bidang pariwisata, khususnya untuk rafting.

    Sebab, kata dia, Kabupaten Serang memiliki banyak potensi media Arung Jeram di beberapa kecamatan, namun pemanfaatannya masih kurang maksimal, sehingga potensi yang ada masih kurang dikenal masyarakat.

    “Kedepannya Arung Jeram tidak hanya berbicara soal Arung Jeram ekstrim saja, tapi juga ada Arung Jeram wisata. Sehingga manfaatnya selain olahraga, juga sekaligus mempromosikan potensi alam wisata yang sangat menarik di Kabupaten Serang,” tandasnya.

    Sementara itu, Pengurus KONI Kabupaten Serang, Supriyadi, meminta ketua dan pengurus terpilih agar jangan lelah untuk terus mengembangkan olahraga Arung Jeram di Kabupaten Serang. Pada kesempatan itu juga ia mengaku terbentuknya kepengurusan FAJI Kabupaten Serang ini segera akan dilaporkan ke KONI Kabupaten, guna mendapat rekomendasi.

    “Teruslah mengembangkan diri jika ingin berprestasi. Sebab prestasi tidak didapat dengan cara instan,” ucapnya. (MUF)

  • Warga Kabupaten Tangerang Mau Berobat? Cukup Pakai NIK tanpa Kartu BPJS Kesehatan

    Warga Kabupaten Tangerang Mau Berobat? Cukup Pakai NIK tanpa Kartu BPJS Kesehatan

    TIGARAKSA, BANPOS – Saat ini, BPJS Kesehatan tengah mengoptimalisasi pelayanan kesehatan. Dengan tagline Mudah, Cepat, Setara, lembaga penyelenggara jaminan kesehatan itu, bertekat memangkas birokrasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

    Tagline baru itu yang kini tengah digencarkan BPJS Kesehatan dalam melayani peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) di seluruh Indonesia, termasuk Cabang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

    Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Herman Indratmo, dalam siaran pers yang diterima BANPOS, Jumat (16/6) mengatakan, pihaknya terus meningkatkan mutu layanan melalui optimalisasi inovasi dan sistem digitalisasi layanan dengan Mudah, Cepat dan Setara.

    Mudah, kata Herman, terciptanya simplifikasi administrasi pelayanan kesehatan seperti penggunaan NIK sebagai identitas tunggal peserta JKN dalam mengakses pelayanan kesehatan, akses layanan tanpa fotokopi berkas dan pemanfaatan QR barcode.

    Cepat, artinya memperpendek waktu tunggu dengan pemanfaatan sistem antrean online dan optimalisasi kanal pengaduan peserta di fasilitas kesehatan (Faskes). Sedangkan setara, lanjut Herman, memberikan akses pelayanan setara, tanpa iuran biaya dan peningkatan layanan petugas.

    “Optimalisasi digitalisasi yang terintegrasi dengan aplikasi mobile JKN untuk memberikan kepastian layanan serta mengurai antrean di Faskes. Display informasi jadwal operasi dan simplifikasi rujukan bagi pasien hemofilia dan thalassemia,” jelasnya.

    Herman menambahkan, perpanjangan rujukan rutin dilakukan melalui aplikasi V-Claim, sehingga peserta tidak perlu kembali ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) selama 90 hari untuk memperpanjang rujukan. Ditambah, penerapan kebijakan iterasi obat bagi peserta JKN yang memiliki penyakit kronis.

    “Optimilasi layanan digitalisasi juga dilakukan dalam penerapan uji coba telemedicine,” imbuh Herman.

    Herman mengungkapkan, sampai Juni 2023 cakupan peserta JKN di Kabupaten Tangerang sebesar 3.208.387 atau 99,75% dari jumlah penduduk sebesar 3.216.465 jiwa. Untuk menunjang pelayanan kesehatan primer peserta tersebut, kata dia, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 193 FKTP.

    FKTP itu terdiri dari 44 Puskesmas, 146 klinik pratama, 1 Klinik POLRI, 2 dokter praktik perorangan, 11 apotek Program Rujuk Balik (PRB), dan 3 laboratorium. Juga bekerja sama dengan 24 rumah sakit, 2 klinik utama, dan 4 optik dalam memberikan pelayanan kesehatan lanjutan bagi peserta JKN-KIS di Kabupaten Tangerang.

    Herman menambahkan, sebagai bentuk dukungan transformasi mutu layanan yang Mudah, Cepat, Setara, BPJS Kesehatan bersinergi dengan Faskes melalui Janji Layanan JKN. Terbentuknya Janji Layanan JKN menjadi komitmen pemberian layanan oleh Faskes yang dinyatakan secara tertulis kepada peserta JKN dalam bentuk media spanduk, poster maupun banner.

    Janji Layanan JKN, menurut Herman, mencakup isu-isu terkait mutu layanan, seperti menerima NIK/KTP/Kartu JKN Digital untuk pendaftaran pelayanan, tidak meminta dokumen fotokopi kepada peserta.

    Faskes memberikan pelayanan tanpa biaya tambahan, melayani peserta di luar wilayah FKTP terdaftar sesuai ketentuan, tidak melakukan pembatasan hari rawat sesuai indikasi medis di FKRTL.

    “Memberikan pelayanan obat yang dibutuhkan dan tidak membebankan peserta dalam mencari obat apabila terjadi kekosongan. Serta, melayani peserta dengan ramah tanpa diskriminasi,” tandas Herman.

    Diketahui, Program JKN sudah berjalan selama hampir satu dekade sejak diluncurkan Pemerintah pada 1 Januari 2014 lalu. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004, setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program JKN.

    Segmen kepesertaan JKN-KIS terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Non PBI. Peserta PBI terbagi menjadi dua, yaitu PBI Jaminan Kesehatan yang iurannya bersumber dari APBN dan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Peserta yang Didaftarkan oleh Pemerintah Daerah yang iurannya bersumber dari APBD.

    Peserta Non PBI terbagi menjadi tiga, yaitu Pekerja Penerima Upah (PPU), PBPU, dan Bukan Pekerja (BP).
    Upaya peningkatan mutu layanan dan kemudahan bagi peserta Program JKN, BPJS Kesehatan membuka Pelayanan

    Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA) yang terintegrasi hanya dengan satu nomor, yaitu 0811 8 165 165. Artinya, proses pelayanan peserta dapat dilakukan di seluruh Indonesia, tidak bergantung pada domisili peserta saat ini.

    Selain melalui Aplikasi Mobile JKN dan PANDAWA, BPJS Kesehatan memiliki kanal layanan tatap muka di kantor cabang, Mobile Customer Service (MCS), Mal Pelayanan Publik (MPP) dan BPJS Kesehatan Siap Membantu! (BPJS Satu).

    Sedangkan untuk pelayanan tanpa tatap muka melaluiu BPJS Kesehatan Care Center 165, VIKA (Voice Interactive JKN) yang merupakan pelayanan informasi menggunakan mesin penjawab yang dapat dihubungi BPJS Kesehatan Care Center 165.

    Kemudian, CHIKA (Chat Assistant JKN yang dapat diakses melalui aplikasi Facebook Messenger, Telegram, dan WhatsApp. (ODI)

  • Lazismu dan Baznas Bagikan Subsidi Pendidikan untuk Siswa di Kabupaten Serang

    Lazismu dan Baznas Bagikan Subsidi Pendidikan untuk Siswa di Kabupaten Serang

    SERANG, BANPOS – Lazis Muhammadiyah (LazisMu) dan Baznas membagikan subsidi pendidikan kepada 100 siswa tidak mampu di Desa Domas, Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, Minggu (13/11/2022).

    Hadir dalam penyerahan subsidi pendidikan ini antara lain Tim Program, Lazismu Kabupaten Serang, Pemerintah Desa Domas, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda Desa Domas.

    Wakil Ketua Lazismu Kabupaten Serang, Teguh Prasetyo, menjelaskan bahwa program kolaborasi kebajikan zakat antara Baznas dan Lazismu ini adalah program yang dirancang untuk menjawab dan berbagai permasalahan yang terjadi di wilayah dalam bingkai 3T atau Terluar, Terdepan, Terdalam, khususnya untuk wilayah Maluku, Banggai, dan Serang.

    Menurutnya, program ini juga dihadirkan sebagai upaya membantu pemerintah dalam percepatan pengurangan kemiskinan yang terjadi di wilayah Indonesia.

    “Untuk wilayah Kabupaten Serang, program ditempatkan di Desa Domas Kecamatan Pontang. Program ini akan berfokus pada peningkatan layanan umum pada bidang: Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Dakwah dan Kemanusiaan. Program ini sudah berjalan sepuluh bulan di Desa Domas dan akan berakhir di bulan Desember,” ujarnya.

    Field Officer Program Lazismu-Baznas, Farid Supriadi, menyampaikan bahwa program yang sudah terealisasi yaitu renovasi mushola, insentif guru ngaji, penyuluhan kesehatan, pendampingan guru ngaji, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita, pembentukan lembaga ekonomi syariah dan sekarang lagi persiapan untuk layanan kesehatan dan renovasi sekolah.

    “Sekarang masih proses renovasi Pembantu Puskesmas (Pustu) Desa Domas yang nantinya akan dijadikan pusat layanan kesehatan gratis untuk masyarakat Desa Domas,” ungkapnya.

    Kepala seksi Pemerintahan pada Desa Domas, Sanwani, yang juga mewakili masyarakat Desa Domas mengatakan bahwa pihaknya berterimakasih atas program yang sudah dihadirkan dalam rangka membantu dan meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan.

    “Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lazismu dan Baznas yang sudah menggelar banyak program pemberdayaan di Desa Domas. Dan tentu sangat bermanfaat guna peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Domas dan berharap program ini bisa berkesinambungan,” tandasnya. (MUF)

  • Tokopedia Berdayakan Perempuan Pegiat Teknologi melalui Konferensi START Women in Tech

    Tokopedia Berdayakan Perempuan Pegiat Teknologi melalui Konferensi START Women in Tech

    JAKARTA, BANPOS – Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 menyebut bahwa proporsi perempuan yang menduduki posisi manajerial di Indonesia telah mencapai angka 32,26 persen. Meski terus mengalami tren yang positif, proporsi perempuan pada posisi manajerial disebut masih tertinggal dari laki-laki dengan jumlah sekitar 66 persen berdasarkan data BPS tahun 2022.

    Disusul kemudian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) yang juga menyampaikan bahwa peran perempuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering dan Mathematics) masih kurang. Partisipasinya dalam dunia kerja di bidang teknologi pun masih terbilang sedikit, hal ini berdasarkan data KPPPA tahun 2022.

    Dengan kondisi tersebut, Tokopedia menghadirkan sebuah program dalam rangka memberdayakan dan mendorong meningkatkan partisipasi perempuan di industri teknologi melalui Tokopedia Academy ‘START Women in Tech’, konferensi teknologi tahunan dari Tokopedia untuk para perempuan pegiat teknologi.

    START Women in Tech 2023 bertema ‘A Way Forward and Beyond for Women in Technology’. Konferensi yang digelar pada Jumat, 16 Juni 2023 ini menghadirkan sejumlah pembicara perempuan ahli teknologi, yang membahas tentang peran perempuan di industri teknologi.

    “Untuk makin memberdayakan dan mendorong partisipasi perempuan di industri teknologi, Tokopedia Academy menggelar START Women in Tech, konferensi teknologi tahunan dari Tokopedia untuk para perempuan pegiat teknologi,” ungkap Tokopedia Academy Lead, Rossy Triana Iskandar.

    START Women in Tech merupakan salah satu dari 16 program Tokopedia Academy, ekosistem yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun yang memiliki ketertarikan akan teknologi untuk belajar dari beragam kurikulum, dilatih oleh berbagai pakar, hingga bertukar wawasan dengan sesama pegiat teknologi lewat sejumlah komunitas yang tersedia.

    “Lewat Tokopedia Academy, Tokopedia berupaya meningkatkan jumlah, kapasitas dan kapabilitas talenta digital Indonesia, serta mencapai pemerataan pengetahuan lewat teknologi. Kami ingin menghadirkan kesempatan belajar yang tidak terbatas untuk talenta digital masa depan agar nantinya dapat berkontribusi pada perekonomian nasional melalui teknologi,” jelasnya.

    START Women in Tech 2023 diselenggarakan secara hybrid, sehingga dapat disaksikan secara offline dan virtual melalui kanal streaming video Tokopedia Play, Official YouTube Tokopedia atau Inside Tokopedia, serta website Tokopedia Academy pada Sabtu, 17 Juni 2023 pukul 09.00-16.30 WIB.

    Peserta START Women in Tech 2023 mendapatkan sederet manfaat, seperti Keynote Sessions dimana para pemimpin perempuan di bidang teknologi akan membagikan pengalaman mereka dalam mendorong inovasi di bidang masing-masing, Inspiring Talk Show untuk berbincang dengan pemimpin perempuan dan membahas pemberdayaan perempuan di industri teknologi, dan Breakout Rooms untuk mendapatkan wawasan langsung dari para pemimpin perempuan tentang teknologi, data dan product management.

    Pada kesempatan tersebut, Rossy menyampaikan berbagai inovasi yang mendorong berbagai wilayah mengalami peningkatan transaksi hingga 10 kali lipat. Menurutnya, sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang inklusif, Tokopedia telah menjadi rumah bagi ribuan Nakama yaitu sebutan karyawan Tokopedia, di mana jumlah perempuan dan laki-laki berimbang.

    Berbagai inovasi teknologi dari Tokopedia–yang merupakan hasil kolaborasi bersama para mitra strategis termasuk Nakama, telah membantu masyarakat mengakselerasi adopsi platform digital.

    “Saat ini, Tokopedia terdiri dari lebih dari 14 juta penjual, dimana hampir 100%nya UMKM lokal. Jutaan penjual ini telah memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk ke masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia,” ungkapnya.

    Pada kategori Kecantikan di Tokopedia, lip palette, setting spray dan face mist tercatat sebagai sejumlah produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat. Selain itu, pada kategori produk Fesyen di Tokopedia, dress, kaftan dan manset anak menjadi beberapa produk yang paling laris, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 1,5 kali lipat.

    “Berkat berbagai inovasi serta kolaborasi, Tokopedia mencatat berbagai tren menarik selama kuartal II 2023 dibandingkan kuartal I 2023. Kecantikan, Fesyen, Handphone dan Gadget menjadi beberapa kategori produk yang paling diburu oleh masyarakat melalui Tokopedia,” kata Rossy.

    Di sisi lain, smartphone, smartband dan baterai tablet tercatat sebagai sejumlah produk yang paling banyak dibeli pada kategori Handphone dan Gadget di Tokopedia, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 2 kali lipat.

    “Data internal Tokopedia juga mencatat Pelalawan (Riau), Kerinci (Jambi) dan Bangka Barat (Bangka Belitung) menjadi beberapa wilayah dengan peningkatan tertinggi jumlah transaksi melalui Tokopedia, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 10 kali lipat,” tandasnya.

    Founder & CEO Generation Educators (GenEd), Anggaris Anggia Cininta, salah satu pembicara di START Women in Tech 2023 yang membagikan pengalaman sebagai pegiat industri teknologi yang memulai dan mengembangkan perusahaan edtech guna memberdayakan dan meningkatkan peran guru dalam melahirkan generasi murid yang kritis, kreatif dan inovatif.

    Anggaris menyatakan dukungan terhadap START Women in Tech, bahwa tidak bisa dipungkiri zaman akan terus berkembang dan peran teknologi sangat krusial di berbagai perubahan, termasuk di pendidikan.

    “Karenanya, lewat program seperti START Women in Tech, para pegiat teknologi terutama perempuan bisa saling menginspirasi dan berdiskusi langsung untuk berbagi pengalaman di industri ini,” katanya. (MUF)

  • Sejarawan Bonnie Triyana Ungkap Warisan Kolonialisme yang Masih Melekat di Indonesia

    Sejarawan Bonnie Triyana Ungkap Warisan Kolonialisme yang Masih Melekat di Indonesia

    LEBAK, BANPOS – Sejarawan Bonnie Triyana mengungkapkan masih terdapat perilaku kolonialitas yang melekat di tengah kehidupan masyarakat.

    Meski kolonialisme sudah berakhir seiring hengkangnya kekuasaan Belanda di Indonesia, tapi perilaku tersebut masih membelenggu dalam kehidupan sehari-hari.

    Hal itu diungkapkan pria asal Lebak itu dalam pidato kebudayaan yang disampaikan di hadapan ratusan warga yang hadir dan berkumpul di Pendopo Museum Multatuli, Jumat (16/6) malam.

    “Kolonialitas sebagai sebuah konsep untuk menggambarkan dampak sosial, budaya, dan epistemik dari kolonialisme masih bisa kita kenali hingga hari ini, mengacu pada cara-cara warisan kolonial yang berdampak pada sistem budaya dan sosial serta pengetahuan dan produksinya,” ujarnya.

    Dalam catatan miliknya, paling tidak ada 10 hal dalam kehidupan sehari-hari yang masih terwarisi dampak kolonialisme di berbagai bidang.

    Seperti halnya sektor pendidikan, Pemerintah kolonial menyediakan pendidikan tidak untuk semua golongan, melainkan hanya kepada kaum bangsawan yang semenjak kedatangan kolonialisme ke Indonesia, menjadi rekan sejawat dalam memerintah negeri ini.

    “Hanya golongan elit yang mampu mengakses pendidikan bermutu tinggi tersebut hari ini, sebagaimana golongan bangsawan di masa lalu,” ucapnya.

    Sementara, bidang lain yang masih terwarisi kolonialisme yaitu masih berlangsungnya feodalisme sebagai hal paling erat di sistem politik Indonesia.

    Sejak terbentuknya VOC pada 1602, mulai berlaku sebutan bupati yang diartikan sebagai sebutan para anggota kelompok elit yang berdinas.

    “Mereka dipilih atas hubungan darah, keturunan , dan banyaknya pemberian upeti. Bahkan cara kerja pemilihan ini dibuat oleh petinggi pribumi, sedangkan Gubernur VOC tidak tahu,” tuturnya.

    Menurutnya, feodalisme memang berangkat dari pribumi sendiri yang memiliki keistimewaan atas kekayaan yang dimiliki.

    “Mereka dipilih atas dasar kepemilikannya, bukan seberapa bagus kinerjanya,” terangnya.

    Sementara itu, Adipati memiliki tugas untuk memantau kegiatan masyarakat dalam sektor agraris dan pemberian upeti, bahkan mereka juga mengumpulkan upeti dari masyarakatnya.

    Selain itu, jabatan-jabatan terendah seperti kepala distrik diwajibkan untuk memberikan hadiah kepada atasannya, agar jabatannya bisa bertahan.

    “Pemberian hak istimewa kepada mereka tidak sepadan dengan kinerja yang dilakukannya. Hal ini memiliki pola yang sama pada saat ini, dengan nuansa feodalisme gaya baru yang hari ini praktiknya bisa kita lihat berkelindan dalam praktik demokrasi elektoral,” ungkapnya.

    Bonnie juga menyoroti sektor kesehatan yang sejak zaman Belanda banyak warga belum terpenuhi kebutuhan dasar gizinya.

    Hal itu mengakibatkan kekurangan gizi dan bertendensi pada stunting yang menjadikan tumbuh kembang anak terhambat.

    Begitu juga dengan diskriminasi rasial yang secara formal sejak 1812, merancang aturan melalui lewat kesepakatan Belanda dan kesultanan untuk melindungi orang Tionghoa dan melahirkan banyak masalah.

    Belanda juga menganggap orang Jawa sebagai orang yang mendalami sejarah, tetapi tertinggal dalam segi perkembangan ilmiah lewat ‘mitos pemalas’.

    Trauma terhadap paham kiri dan kanan juga jadi hal lain yang disorot Bonnie. Kekerasan sering dilazimkan sebagai resolusi saat merespon segala hal yang terjadi di status quo, oleh sebab itu Bonnie tegas menolak mitos buruh pemalas.

    “Jadi mitosnya, kalau gaji buruh dinaikan, maka akan semakin malas bekerja,” kata Bonnie.

    Selain itu, Bonnie juga memberikan kritik terhadap praktik stratifikasi sosial dan menyebabkan diskriminasi terhadap kelas bawah.

    “Jabatan-jabatan tertinggi terus diisi oleh pihak yang kuat dan mempunyai hak istimewa sedari awal. Ketika mereka sudah berada di strata atas, maka dengan mudahnya membuat kebijakan yang bisa menyengsarakan kelas bawah. Seperti pungutan liar dalam sekolah, setoran atau pemberian hadiah kepada atasan, dan gratifikasi,” jelasnya.

    Saat itu, Bonnie ikut mengecam patriarki dalam politik. Menurutnya, kolonialisme merangkul feodalisme yang melestarikan sistem patriarkis, yang cara kerjanya masih berlaku hingga hari ini.

    Terakhir, Bonnie menyorot apartheid dalam pembangunan kota. Bukan rahasia lagi jika pengembang perumahan kelas menengah atas mampu menghadirkan berbagai fasilitas umum dan sosial bagi warganya.

    “Jauh lebih baik dari warga yang tinggal di perkampungan tanpa kehadiran berbagai fasilitas sebagaimana yang dinikmati oleh mereka yang hidup di dalam komplek perumahan elit,” tandasnya. (MUF)

  • Berkas Perkara 8 Warga Iran yang Selundupkan Sabu di Selat Sunda Dilimpahkan ke Kejari Cilegon

    Berkas Perkara 8 Warga Iran yang Selundupkan Sabu di Selat Sunda Dilimpahkan ke Kejari Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI melimpahkan kasus penyelundupan sabu yang menyeret 8 warga negara asing (WNA) asal negara Iran ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon. Pelimpahan tahap II kasus penyelundupan sabu yang menyeret 8 WNA asal negara Iran tersebut berlangsung di Kantor Kejari Cilegon, Kamis (15/6).

    Kepala Kejari (Kajari) Cilegon, Diana Wahyu Widiyanti, menjelaskan berkas kedelapan tersangka setelah dilakukan penyidikan dan diteliti telah dinyatakan lengkap. Hal itu diungkapkan saat konferensi pers didampingi perwakilan BNN RI serta dihadiri Kasi Penuntutan Wilayah I Subdit Tut Kejaksaan Agung RI, Paris Manalu di Kantor Kejari Cilegon, Kamis (15/6).

    “Setelah dilakukan penyidikan dan berkas dinyatakan lengkap, pada hari ini diserahkan tersangka dan barang bukti. Tadi memang agak lama, karena tersangka ini adalah warga negara Iran yang ternyata bahasannya cukup beragam. Jadi tadi ada penerjemah. Alhamdulillah penerjemah kita cukup kompeten, sehingga lancar,” ungkap Diana.

    Lebih lanjut, Diana menjelaskan kronologis singkat penangkapan para tersangka. Para WNA Iran itu ditangkap oleh Tim Gabungan BNN RI dan Bea Cukai saat di Perairan Indonesia tepatnya di Perairan Selat Sunda, Kamis (23/2/2023).

    Tersangka dicurigai menyelundupkan sabu dengan menggunakan kapal nelayan. Selanjutnya, kapal tersebut diamankan dengan ditarik ke Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten untuk dilakukan penggeledahan.

    Dalam penggeledahan itu, petugas menemukan dan menyita 309 (tiga ratus sembilan) bungkus yang diduga sabu dengan berat 319 kilogram yang ditemukan di dalam dinding di bawah tangki solar.

    Diana juga menjelaskan, atas perbuatan para tersangka disangkakan Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2) Junto Pasal 132 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana mulai dari 6 tahun hingga pidana mati.

    Sementara, usai menerima pelimpahan berkas, pihaknya akan segera menyidangkan perkara kedelapan tersangka itu ke Pengadilan Negeri Kota Serang.

    “Kita masih memiliki waktu 14 hari tapi karena ini perkara yang menarik perhatian, tentu, kami berusaha secepat mungkin. Mungkin kurang dari 7 hari sudah kita limpahkan ke pengadilan,” tandasnya.

    Di tempat yang sama, Kepala Seksi (Kasi) Wilayah I Subdit Penuntutan Kejaksaan Agung RI, Paris Manalu mengungkapkan, pihaknya telah bersurat kepada Kedutaan Besar Iran terkait persoalan yang menyangkut warga negaranya.

    Paris menyampaikan, pihaknya juga akan menerima apabila ada bantuan hukum dari negara asal para tersangka dengan ketentuan yang ada.

    “Bisa, kita juga sesuai dengan ketentuan bisa menyediakan pengacara juga ke mereka,” tandasnya.

    Diketahui, pasca pelimpahan tahap II ini, kedelapan tersangka langsung ditahan di Lapas Klas IIA Cilegon. (LUK)