Penulis: Panji Romadhon

  • Linmas Harus Paham Mitigasi dan Menghadapi Bencana

    Linmas Harus Paham Mitigasi dan Menghadapi Bencana

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebagai upaya melakukan pencegahan dan mitigasi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kabupaten Pandeglang menggelar pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana kepada 90 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) dari Kecamatan Majasari dan Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, di Aula Kecamatan Majasari, Selasa (8/8).

    Kepala Pelaksana BPBD-PK Kabupaten Pandeglang, Atang Suhana mengatakan, pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana sebagai upaya memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada Linmas dalam pencegahan, penanganan dan mitigasi bencana.

    “Linmas harus memahami bagaimana cara mencegah dan menghadapi bencana, karena mereka (Linmas-red) bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jadi apabila suatu saat bencana itu terjadi, Linmas sudah siap dan sigap,“ kata Atang.

    Dengan adanya pelatihan tersebut, lanjut Atang, pihaknya berharap seluruh anggota Linmas dapat melakukan pencegahan terhadap bencana di tengah masyarakat.

    “Saya berharap dengan adanya pelatihan ini, seluruh anggota Linmas menjadi garda terdepan dalam mencegah dan mitigasi bencana di tengah-tengah masyarakat,“ ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, Kabupaten Pandeglang termasuk daerah yang rawan bencana. Oleh sebab itu, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana sangat dibutuhkan agar masyarakat mengetahui dan memiliki pengetahuan bagaimana cara menghadapi dan mencegah jika bencana itu terjadi.

    “Dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki Linmas, diharapkan akan dapat memperkecil dampak terhadap resiko bencana. Karena Linmas merupakan garda terdepan bagi masyarakat,“ katanya.(dhe/pbn)

  • Politikus Tak Cukup Hanya Andalkan Popularitas

    Politikus Tak Cukup Hanya Andalkan Popularitas

    SERANG, BANPOS – Popularitas dalam dunia politik merupakan suatu nilai plus untuk para calon dalam menghadapi pemilu. Oleh karenanya saat ini banyak para calon baik dalam pemilu legislatif maupun pilkada yang berasal dari kalangan publik figur.

    Hal tersebut karena publik figur sudah banyak dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas. Namun demikian, dalam dunia politik suatu popularitas bukanlah suatu acuan masyarakat akan memilihnya, karena dalam pemilu perlu adanya kinerja dan pemahaman serta gagasan dalam memimpin nantinya.

    Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Suwaib Amiruddin mengatakan bahwa popularitas bukanlah suatu hal yang bisa menjadikan seseorang tersebut dapat dipilih oleh masyarakat.

    “Jadi selama ini, kalau dia punya popularitas yang tinggi itu baru untuk ditonton bukan dipilih. Hanya diketahui orang. Jadi jangan seolah-olah sudah pasti akan dipilih oleh masyarakat. Saya kira popularitas itu tidak cukup bagi para calon legislatif termasuk kalaupu ln calon tersebut seorang artis,” katanya, Selasa (8/8).

    Menurutnya, hal yang terpenting bagi seorang calon legislatif maupun calon kepala daerah adalah kinerja yang baik dan sejauh mana para calon tersebut memiliki kedekatan kepada masyarakat.

    “Yang paling penting itu adalah sejauh mana dia sudah berbuat kepada masyarakat dan bagaimana dia sudah dekat secara langsung dengan masyarakat,” ucapnya.

    Suwaib menjelaskan, saat hendak mencalonkan diri jangan jadikan popularitas sebagai acuan dalam pemilu, tetapi gagasan serta ide yang perlu dikedepankan. Karena popularitas seorang publik figur hanya sekedar untuk ditonton.

    “Jangan sampai kita cuma mencalonkan diri karena merasa memiliki popularitas yang tinggi, kemudian kita sudah ditonton orang, kemudian banyak orang menyebut nama kita, mengetahui nama kita, saya kira tidak cukup sampai disitu. Kalau beberapa oknum artis modalnya cuma tiga hal itu tadi, dia sudah merasa sudah dikenal, dia sudah merasa diketahui namanya, lalu dia merasa saya akan memiliki lumbung-lumbung suara dari para penggemar fanatik. Penggemar fanatik dalam dunia artis, itu berbeda dengan penggemar fanatik di dalam pileg,” jelasnya.

    “Karena artis itu cuma melihat dari jiwa seninya, tapi dari segi aspek berkaitan dengan pengabdiannya, apa yang dia kerjakan di masyarakat itu belum terealisasi. Itu yang jadi persoalan di dunia artis,” tambahnya.

    Suwaib menuturkan, saat ini masyarakat sudah memiliki intelektual yang tinggi. Dimana masyarakat saat ini sudah bisa memilih bakal calon pemimpin seperti apa yang bisa untuk memimpin suatu daerah.

    “Saya kira sekarang ini masyarakat juga sudah pada pintar dalam memilih dan memilah caleg yang memiliki kualitas dalam memimpin dan memiliki ide serta gagasan-gagasan dalam kepemimpinannya,” tandasnya.(CR-01/PBN)

  • Medsos Dituding Menjadi Penyebab Tingginya Kekerasan Perempuan dan Anak

    Medsos Dituding Menjadi Penyebab Tingginya Kekerasan Perempuan dan Anak

    PANDEGLANG, BANPOS – Faktor penyebab tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang adalah Media Sosial (Medsos). Hal tersebut disampaikan Psikolog, Rika Kartika sari saat sosialisasi penerapan penerapan kode etik perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi seksual bagi masyarakat yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang, di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Selasa (8/8).

    “Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Pandeglang kian mengkhawatirkan. Penyebabnya paling banyak akibat penggunaan medsos yang tidak bijak,” kata Rika kepada BANPOS usai kegiatan sosialisasi.

    “Penggunaan medsos tanpa pengawasan pada usia anak, sedangkan untuk usia dewasa penggunaan medsos atau perangkat-perangkat internet lainnya yang tidak sesuai etika dan sopan santun. Misalnya mengunduh hal-hal yang tidak baik,” sambungnya.

    Selain itu, penguatan keluarga juga menjadi faktor penyebab terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sehingga anaknya menjadi terbengkalai.

    “Beberapa kasus yang kami tangani berkaitan dengan korban-korban perceraian, korban yang pengasuhannya lalai atau misalnya orang tua yang terlalu sibuk diluar sehingga anak terbengkalai tidak ada yang mengasuh,” terangnya.

    Menurutnya, kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan dan anak ibarat gunung es. Dari perjalanan yang ditanganinya, banyak kasus yang terjadi berawal dari penggunaan medsos yang kurang bijak serta kurangnya pengawasan dari orang tua.

    “Berawal dari penggunaan medsos yang kurang bijak serta kurangnya pengawasan dari orang tua. Hal tersebut menjadi faktor penyebab tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang,” terangnya.

    Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan DP2KBP3A ini diharapkan masyarakat tahu cara penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungannya, sehingga berdampak pada berkurangnya jumlah kasus.

    “Melalui kegiatan sosialisasi ini dapat mengurangi angka kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan,” ungkapnya.

    Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Kabupaten Pandeglang, Ahmad Subhan mengatakan, tahun ini kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat.

    “Tahun ini kasusnya semakin meningkat, hampir 60 kasus. Makanya kita harus turun untuk melakukan sosialisasi sebagai upaya preventif. Bagaimanapun juga yang melaksanakan perlindungan anak ini bukan hanya kami, tapi harus melibatkan berbagai unsur,” katanya.

    Oleh karena itu, dalam upaya untuk menekan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, harus adanya keterlibatan masyarakat.

    “Dengan adanya Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) nanti, unsur masyarakat juga terlibat menjadi pelopor dan pelapor. Selama ini kan masyarakat enggan untuk melaporkan, akan tetapi setelah adanya sosialisasi ini kita upayakan masyarakat ini jadi pelopor dan pelapor dan dari sini nanti ada unsur Babinsa, Babinkamtibmas dan unsur RT serta yang lainnya terlibat” terangnya.

    “Saya harap setelah kegiatan ini ada kesepakatan bersama agar menjadi garda terdepan untuk perlindungan anak dan perempuan di Kecamatan Carita,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala DP3KBP3A Kabupaten Pandeglang, Ahmad Saepudin mengatakan, tujuan dari kegiatan sosialisasi ini untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang.

    “Tujuannya adalah bagaimana agar masyarakat semakin respon saat ada kejadian-kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan di lingkungannya. Kami juga sadar tidak bisa menjangkau sampai tingkat RT atau tingkat keluarga,” katanya.

    Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi ini, para peserta sebagai relawan perpanjangan tangan dari DP2KBP3A untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat atau keluarga.

    “Tanpa mereka, kami tidak bisa apa-apa karena tidak ada informasi yang masuk ke kami. Kalaupun mau melaporkan, kami yang akan mengawalnya. Kalau ada dampak psikologis anak, kami akan mendampingi karena kami juga memiliki tenaga psikolog. Jadi aspek hukumnya tetap ada di pihak kepolisian,” ungkapnya.

    Sementara sebelumnya diberitakan, seorang anak dibawah umur diduga dicabuli hingga hamil 6 bulan oleh pacarnya AR (23) pemuda asal Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. AR akhirnya dibekuk oleh Satreskrim Polres Pandeglang.

    Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton mengatakan, pelaku AR ditangkap anggota Unit PPA Satreskrim Polres Pandeglang di kediamannya tanpa ada perlawanan pada hari Senin (7/8) sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Betul kami telah mengamankan pelaku berinisial AR di kediamannya, setelah adanya laporan bahwa pelaku melakukan tindakan pencabulan terhadap anak dibawah umur,” kata Shilton kepada wartawan, Selasa (8/8).

    Dijelaskannya, saat ini korban berinisial SF (16) yang masih warga Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang telah hamil dengan usia kandungan 6 bulan.

    “Korban SF ini masih duduk di bangku sekolah dengan kondisi hamil 6 bulan,” jelasnya.

    Menurutnya, berdasarkan keterangan, pelaku sudah melakukan pencabulan tersebut terhadap korban lebih dari lima kali, yang dilakukan di kediaman korban.

    “Untuk modusnya sendiri, pelaku ini awalnya berpacaran dengan korban, sehingga lebih mudah untuk melakukan hubungan badan dengan korban,” terangnya.

    Atas perbuatannya, pelaku AR dijerat undang-undang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

    “Kita jerat pelaku dengan Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” ungkapnya.(DHE/PBN)

  • Ketua DPD Gerindra Banten Andra Soni Instruksikan Jangan Takut Rombak Kepengurusan

    Ketua DPD Gerindra Banten Andra Soni Instruksikan Jangan Takut Rombak Kepengurusan

    SERANG, BANPOS – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Provinsi Banten Andra Soni menanggapi perihal adanya perombakan struktur kepengurusan partai tingkatan cabang (DPC) di beberapa wilayah.

    Menurutnya, perombakan itu dirasa perlu untuk dilakukan, sebab, hal itu sebagai bentuk upaya menjaga partai dari pihak-pihak yang dirasa tidak bertanggung jawab terhadap partai.

    “Karena dipandang perlu, maka kita lakukan perombakan. Jangan takut mengganti yang perlu diganti, jangan takut memperbaiki yang perlu diperbaiki. Yang perlu kita takutkan adalah merusak yang sudah bagus, karena itu dosa besar,” katanya.

    Kemudian di samping itu, Andra Soni juga meminta kepada kader partai Gerindra untuk dapat menjaga kekompakan internal partainya.

    Hal itu penting untuk dilakukan, supaya seluruh kader dapat menjaga nama baik partai berlambang kepala Garuda itu.

    “Jangan sampai kita merusak yang sudah bagus, jangan sampai kita merusak nama Gerindra yang sudah bagus,”

    “Itu yang paling utama. Jadi, yang terpenting adalah kekompakan dan leadership,” imbuhnya.

    Selain menekankan pentingnya menjaga kekompakan, Ketua DPRD Banten itu juga meminta kepada seluruh kader Gerindra untuk tetap fokus terhadap target mereka, yakni memenangkan Prabowo Subianto sebagai presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti.

    “Seluruh kader harus fokus untuk memenangkan Prabowo. Siapapun nahkodanya, tetap harus fokus terhadap kompas. Target kita adalah memenangkan Prabowo,” tegas Andra Soni.

    Kemudian saat kembali disinggung soal keputusan melakukan perombakan struktur DPC oleh pimpinan DPD Gerindra, Andra Soni mengatakan bahwa hal itu bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah biasa terjadi.

    “Sebagai partai kaderisasi jadi sudah biasa seperti di Tangerang, dari sekretaris jadi ketua DPC. Ketua DPC jadi sekretaris. Karena di kita itu penunjukan langsung melalui rapat koordinasi, tidak melalui Musda atau Muscab,” terangnya.

    Sebelumnya, telah terjadi perombakan struktur partai Gerindra di tingkat DPC Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

    Ketua DPC Gerindra Kabupaten Lebak yang sebelumnya dijabat oleh Ade Hidayat, kini posisinya digantikan oleh Bangbang Sp. Sementara Ketua DPC Gerindra Kabupaten Pandeglang, Syahrudin digantikan oleh Fikri Febriansyah.

    Tidak hanya Kabupaten Lebak dan Pandeglang saja yang mengalami perubahan struktur kepemimpinan partai, DPC Gerindra Kota Tangerang pun juga mengalami hal yang serupa.
    Pontjo Prayogo yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Tangerang, harus bertukar posisi dengan Sekretarisnya Turidi Susanto. Pontjo kini menjabat sebagai Sekretaris DPC Gerindra Kota Tangerang, sementara Turidi menduduki jabatan sebagai ketua DPC Gerindra Kota Tangerang.(MG-01/PBN)

  • 95 Persen Pemohon Lulus Uji Praktik SIM C Skema Baru

    95 Persen Pemohon Lulus Uji Praktik SIM C Skema Baru

    CILEGON, BANPOS – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cilegon, sejak Senin (7/8), resmi menerapkan skema ujian praktik Surat Izin Mengemudi (SIM) C terbaru.

    Pada skema terbaru ini, para pemohon pembuatan SIM C semakin dipermudah lantaran jalur berbentuk zig-zag telah dihapuskan, angka “8” kini dihilangkan diganti menjadi lintasan berbentuk “S”, dan perubahan pada lebar lintasan dari semula 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan.

    Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Riska Tri Arditia mengatakan, meski baru dua hari sejak pemberlakuan Senin kemarin, tingkat kelulusan uji praktik yang diikuti pemohon pembuatan SIM C baru mencapai 95 persen, mengingat dari total 12 pemohon hari ini, sebanyak 10 pemohon diantaranya dinyatakan lulus uji praktik.

    Hal ini berdampak signifikan, dibanding dengan tingkat kelulusan uji praktik SIM C pada uji praktik lintasan dengan skema lama.

    Padahal pada skema lintasan uji praktik sebelumnya, dari sebanyak 50 pemohon SIM C baru per harinya yang menjalani uji praktik, hanya sebanyak 50 persen saja yang lolos.

    “Kalau untuk tingkat kelulusannya memang berpengaruh. Dari 12 pemohon pembuatan SIM C baru ada sebanyak 10 pemohon yang lulus uji praktik itu setelah kita beri kesempatan uji praktik selama tiga kali. Kalau yang tidak lulus itu mungkin karena kurang fokus aja. Rata-rata dari dua orang yang tidak lulus karena berhenti di titik pengereman, melewati titik pemberhentian dan menyenggol pembatas,” paparnya.

    Kemudian, Kasat Lantas Riska menerangkan, saat ini lintasan dengan bentuk S sangat memudahkan masyarakat. Karena lintasan tidak serumit seperti yang dahulu. “Yang saat ini lebih dimudahkan,” katanya.

    Sejauh ini hanya sebagian kecil yang tidak lulus ujian praktek karena beberapa hal. Diantaranya berhenti diluar garis setop dan menurunkan kaki saat ujian.

    “Satu itu setop setelah garis setop, kedua, kaki turun. Karena praktek tidak boleh turun kakinya,” tuturnya.

    Mantan Kasat Lantas Polres Pandeglang ini, menyatakan, kepada pemohon yang tidak lulus ujian disediakan coaching clinic. Wadah coaching clinic disiapkan agar pemohon sebelum ujian dapat berlatih terlebih dahulu.

    “Kalau tiga kali gagal kita berikan coaching clinic. Semisalnya ada yang belum yakin untuk ikut tes, bisa mengikuti coaching clinic,” tandasnya.

    Sementara itu, salah satu pemohon Nurcahaya Pane lulus ujian SIM setelah mencoba ketiga kalinya. Menurutnya, sirkuit perlintasan sebelumnya cukup sulit dibandingkan yang sekarang.

    “Sebelumnya satu sampai dua kali praktek bukan kaya gini, ada later U, angka delapan yang dulu sulit banget rintangannya, apalagi melingkar angka delapan,” ungkapnya.

    Ia merasa terbantu dan diberi kemudahan dengan adanya perubahan bentuk uji praktek pembuatan SIM yang terbaru. Sehingga lulus uji praktek sim.

    “Alhamdulilah dikasih kemudahan akhirnya bisa lulus, karena sehari-hari naik motor akhirnya punya sim,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • APKASI Kerja Sama dengan PTN Luncurkan Beasiswa Daerah

    APKASI Kerja Sama dengan PTN Luncurkan Beasiswa Daerah

    JAKARTA, BANPOS – Dalam upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk meluncurkan beasiswa daerah di Gedung D Kemendikbud Jakarta, Selasa (8/8).

    “Kami harap dengan terbentuknya kerjasama ini akan membentuk SDM unggul yang berkualitas,” kata Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban usai menghadiri acara Apkasi.
    Dijelaskannya, kerjasama ini dibangun antara Apkasi dengan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara, tentang fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dan sumberdaya manusia Pemerintah Kabupaten (Pemkab) seluruh Indonesia.

    “Ada 19 yang hadir dari perguruan tinggi negeri dari 21 perguruan tinggi yang kerjasama dengan APKASI,” jelasnya.

    Tanto mengungkapkan, perguruan tinggi yang bekerjasama diantaranya Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanudin, dan Universitas Brawijaya.

    “Untuk jumlah kuota beasiswa biasanya dari masing masing perguruan tinggi yang menyampaikan ke Apkasi, selanjutnya ditindaklanjuti oleh daerah,” terangnya.

    Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, Sutoto mengatakan, program ini sangat bagus untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang dibutuhkan dalam peningkatan daya saing daerah.

    “Ibu Bupati dan Pak Wabup punya program pro kampus, jika memungkinkan itu bisa disinergikan untuk menyiapkan SDM pembangunan daerah dan meningkatkan rata-rata lama sekolah,” katanya.(dhe/pbn)

  • Tingkatkan Kualitas SDM dan Daya Saing Ekonomi, Helldy Mantapkan 5 Target Prioritas Pembangunan Cilegon

    Tingkatkan Kualitas SDM dan Daya Saing Ekonomi, Helldy Mantapkan 5 Target Prioritas Pembangunan Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Walikota Cilegon Helldy Agustian konsisten untuk terus memantapkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan daya saing ekonomi melalui berbagai program, terutama yang masuk pada 5 target utama pembangunan. Hal itu terungkap pada Rapat Gabungan Pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Cilegon Tahun Anggaran 2024 yang digelar DPRD Kota Cilegon di Ballroom Novotel Jakarta, Senin 7 Agustus 2023 dan akan dilaksanakan hingga Rabu 9 Agustus 2023.

    “Guna mencapai target indikator makro pada kebijakan umum anggaran tahun 2024 dan sesuai dengan tema RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kota Cilegon tahun anggaran 2024 serta memantapkan kualitas SDM dan daya saing ekonomi menuju Cilegon baru, modern dan bermartabat akan ditempuh melalui prioritas pembangunan,” kata Walikota Cilegon Helldy Agustian saat Rapat Gabungan Pembahasan Rancangan KUA/PPAS Kota Cilegon Tahun Anggaran 2024 di Ballroom Novotel Jakarta, Senin (7/8).

    Dijelaskan Helldy, 5 prioritas pembangunan yang dijalankan diantaranya tentang pemerataan kesejahteraan masyarakat, peningkatan layanan pemerintahan, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan kualitas pembangunan dan kualitas hidup masyarakat.

    “Semoga segala daya dan upaya kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat diridhoi oleh Allah SWT dalam membangun Kota Cilegon menjadi lebih baik dan memberikan kemanfaatan seluas- luasnya bagi kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon,” jelasnya.

    Menurut Helldy, rapat gabungan pembahasan rancangan KUA/PPAS itu digelar berdasarkan amanat Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 18/2023.

    “Rancangan KUA PPAS Tahun Anggaran 2024 disusun dengan berpedoman pada dokumen RKPD tahun anggaran 2024 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Walikota Nomor 18 tahun 2023 dan dalam rangka menjaga kesinambungan kebijakan pembangunan daerah berpedoman juga pada dokumen RPJMD Kota Cilegon tahun 2021-2026,” tuturnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Miraj menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta rapat gabungan.

    “Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada Wali Kota Cilegon, Wakil Wali Kota Cilegon, Sekretaris Daerah Kota Cilegon serta seluruh peserta rapat gabungan yang bersedia hadir hari ini (Senin-red),” ungkapnya.

    Dikatakan Isro, Rapat Gabungan tersebut merupakan tindak lanjut atas penyampaian rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2024.

    “Ini merupakan tindak lanjut atas pencapaian KUA dan PPAS tahun anggaran 2024 pada Sidang Paripurna DPRD tanggal 20 Juli 2023 lalu. Dari data yang kami terima, DPRD telah melakukan kajian bersama ahli dan akademisi dan pada hari ini (Senin-red) kita akan melakukan pembahasan bersama sebagai amanat tata tertib DPRD Kota Cilegon,” katanya.(LUK/PBN)

  • Kekompakan Orang Tua Siswa SMPN 5 Kota Serang Gelar Santunan

    Kekompakan Orang Tua Siswa SMPN 5 Kota Serang Gelar Santunan

    KASEMEN, BANPOS – Momen bulan Muharam dimanfaatkan oleh orangtua siswa yang tergabung dalam Komite Sekolah pada SMPN 5 Kota Serang dengan menginisiasi diselenggarakannya santunan terhadap anak yatim dan piatu. Hal ini membuktikan kekompakan para Komite Sekolah, tanpa adanya intervensi dari pihak SMPN 5 Kota Serang.

    Kepala SMPN 5 Kota Serang, Ita Cahyawati, mengaku bangga sekaligus haru dengan adanya kegiatan tersebut. Pasalnya, baru kali ini ia melihat secara langsung gerakan kepedulian berbagi yang secara penuh dilakukan oleh pihak Komite Sekolah.

    “Alhamdulillah kami sangat merasa bangga dan terharu adanya santunan dari Komite Sekolah khusus untuk anak-anak kami, siswa SMPN 5 Kota Serang yang berstatus yatim dan piatu,” ujarnya, belum lama ini.

    Ita menceritakan bahwa kegiatan santunan tersebut diprakarsai oleh wali murid dari kelas Tahfidz. Ia mengaku sangat mengapresiasi sekali atas kekompakan para orangtua siswa, bahkan tidak hanya sekali dua kali kegiatan saja.

    Seperti diketahui, SMPN 5 Kota Serang memiliki program kelas Tahfidz, yang sudah melaksanakan wisuda Tahfidz serta dimantapkan dengan adanya peluncuran ekstrakurikuler (ekskul) bimbingan intensif baca tulis qur’an (BAIQ).

    “Seringkali dari setiap kegiatan yang ada di SMPN 5 ini, para orangtua siswa yang memprakarsai. Jadi seluruhnya dari mulai anggaran dan keperluan kegiatan mereka yang menanggung, dari kami hanya memberikan fasilitas di sekolah,” jelasnya.

    Ia mengaku sangat mengapresiasi kepada seluruh wali murid, karena mereka mau bekerja sama melaksanakan program dan kegiatan yang ada di SMPN 5 Kota Serang. Ita berharap, kekompakan ini akan terus terjaga, dengan satu visi dan tujuan yang sama untuk memajukan dan membangun SMPN 5 Kota Serang.

    “Insyaallah ini akan menjadi contoh untuk orangtua siswa yang lainnya. Alhamdulillah sebanyak 50 anak mendapatkan santunan, kami sangat mengucapkan terimakasih kepada seluruh orang tua siswa yang telah menyampaikan aspirasinya,” tutur Ita.

    Diakhir, selain mengapresiasi, pihaknya juga mengakui sangat senang sekali serta mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh Komite Sekolah. Karena bagaimanapun, kata Ita, sekolah perlu bekerjasama khususnya dengan wali murid.

    “Jadi saya seringkali menyampaikan kepada wali murid bahwa titip ke anak-anak agar menjadikan sekolah rumah kedua dan guru sebagai orangtua kedua. Kami memberikan pemahaman seperti itu, sehingga kerjasama antara wali murid dan sekolah bisa seiring sejalan,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Lagoon Idol Ajang Pencarian Bakat Warga Binaan Lapas Cilegon

    Lagoon Idol Ajang Pencarian Bakat Warga Binaan Lapas Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Lagoon Idol selalu dinanti oleh warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon. Ajang pencarian bakat yang sudah diselenggarakan di tahun-tahun sebelumnya ini, selalu menghadirkan talenta baru di tengah-tengah warga binaan.

    Selain itu, ajang yang merupakan rangkaian dari Hari Dharma Karyadhika ke-78 tahun 2023 ini, menjadi hiburan tersendiri bagi para warga binaan.

    Melihat antusias para peserta yang begitu besar, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim mengapresiasi kegiatan yang digelar di lapangan terbuka Lapas Cilegon tersebut.

    “Lagoon Idol tahun ini, berlangsung selama 3 hari. Banyak warga binaan yang ingin menampilkan kepiawaiannya baik bernyanyi maupun ber stand up comedy diatas panggung. Saya tidak pungkiri, ajang ini akan selalu melahirkan talenta baru,” ujar Enjat, Selasa (8/8).

    Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Napi/Anak Didik (Kasi. Binadik) Lapas Cilegon, Moch Yudha Triwangga yang menjadi koordinator panitia di bidang pertandingan Olahraga dan Seni, antusiasme warga binaan sangat tinggi. Namun, jumlah peserta terpaksa dibatasi karena ada pembatasan dan pembagian waktu, untuk warga binaan dalam beraktivitas di ruang terbuka.

    “Antusiasme warga binaan sangat tinggi, bahkan melebihi kuota yang kita berikan. Karena melihat waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan pembatasan waktu beraktivitas warga binaan, maka tahun ini kita hanya menyeleksi tidak lebih dari 35 peserta,” jelas Moch. Yudha Triwangga.

    Untuk penilaian bernyanyi sendiri, para peserta akan dinilai mulai dari vokal yang terdiri dari power dan cengkok, penghayatan dan penampilan. Dalam ajang yang digelar setiap tahun ini, para peserta diberikan kebebasan untuk memilih genre musik yang dikuasai.

    Sedangkan untuk ajang kompetisi stand up comedy, penilaian dewan juri akan terfokus pada ide dan gagasan para peserta untuk melakukan stand up. Setelah itu akan dilihat dari apresiasi para penonton, mereka yang berhasil mengocok perut para penonton, dengan candaan cerdas yang masuk kriteria penilaian.

    “Konsep dari stand up comedy adalah, menciptakan tawa penonton dari perkataan, bukan dari apa yang dipakai. Nah ini menjadi tantangan bagi mereka yang ingin menunjukkan bakatnya untuk menjadi stand up komedian profesional,” kata Yudha.(LUK/PBN)

  • Ketua Pokja Wartawan Lebak Ikut Nyaleg

    Ketua Pokja Wartawan Lebak Ikut Nyaleg

    LEBAK, BANPOS – Ketua Umum Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Kabupaten Lebak, Mastur Huda, ikut meramaikan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai Calon Legislatif dari Partai Demokrat.

    Diketahui, Mastur mengikuti Pemilu untuk DPRD Kabupaten Lebak di Daerah Pemilihan (Dapil) satu yang meliputi empat kecamatan, yaitu Rangkasbitung, Kalanganyar, Cibadak, dan Warunggunung.

    “Insyaallah saya siap 100 persen untuk memenangkan Pemilu dan menjadi wakil rakyat yang amanah,” ujar Mastur kepada BANPOS, Selasa (8/8).

    Mantan Ketua Umum HMI-MPO Cabang Lebak ini pun menargetkan lebih dari 5000 suara pada kontestasi Pemilu Mendatang.

    Ia menjelaskan, dengan berbekal pengalaman baik saat menjadi aktivis mahasiswa hingga puluhan tahun berkiprah menjadi Wartawan di media lokal Provinsi Banten, dirinya paham betul persoalan serta kebutuhan bagi masyarakat Kabupaten Lebak.

    “Tentunya cita-cita saya ingin mengabdi kepada masyarakat dan ikut serta memperbaiki tatanan masyarakat agar bisa diridhoi oleh Allah SWT,” jelas Mastur.

    Mastur menegaskan, rasa optimistis yang ia miliki lantaran telah memetakan kekuatan di masing-masing wilayah serta merangkul pemilih muda.

    “Selain itu juga saya memanfaatkan media sosial, bukan hanya untuk meraih perhatian agar memilih saya, namun saya juga mencoba mensosialisasikan dan memberikan pemahaman agar masyarakat dapat merayakan Pesta Demokrasi dengan bijak,” tandasnya. (MYU/DZH)