Penulis: Panji Romadhon

  • Alumni Untirta Terbelah, Minta Rektor Tidak Tersandera

    Alumni Untirta Terbelah, Minta Rektor Tidak Tersandera

    SERANG, BANPOS – Pemilihan Rektor (Pilrek) Untirta oleh Senat akan dilangsungkan hari ini pada pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan pemilihan yang akan menghasilkan tiga nama calon rektor ini akan diselenggarakan di Ruangan Multimedia Rektorat Untirta.

    Berdasarkan informasi internal Untirta, sikap dari Senat Rektorat saat ini cukup crowded. Pasalnya, dari enam fakultas yang ada, empat diantaranya terjadi perpecahan suara.

    Hanya dua yang memiliki suara bulat yakni Fakultas Teknik yang merupakan homebase dari Fatah Sulaiman dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang merupakan homebase dari Aceng Hasani.

    Dari prediksi yang beredar di kalangan internal Untirta, prediksi terkuat dalam Pilrek periode kali ini akan menghasilkan Fatah Sulaiman, Aceng Hasani dan Sihabudin yang menjadi calon rektor yang akan disetorkan ke Kemendikbudristek.

    “Fatah dan Aceng berpotensi untuk disetorkan namanya ke Kemendikbud karena masing-masing memiliki suara yang solid di fakultasnya. Sementara Sihabudin dapat dukungan dari oposisi keduanya,” ujar sumber BANPOS, Senin (29/5).

    Sementara itu, sejumlah alumni menyampaikan dukungan yang berbeda kepada para bakal calon rektor. Masing-masing memiliki pandangan yang berbeda, sehingga suara alumni bisa dikatakan terpecah pada Pilrek periode ini.

    Ketua IKA Untirta, Asep Abdullah Busro, mengatakan bahwa pihaknya menolak Fatah Sulaiman yang merupakan bakal calon petahana, untuk kembali melanjutkan periode kepemimpinannya. Hal itu berdasarkan evaluasi objektif atas kepemimpinan Fatah selama empat tahun ke belakang.

    Ia menuturkan, dari hasil evaluasi itu, terdapat alasan-alasan objektif yang membuat Fatah tidak perlu melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. Alasan pertama yakni terdapat rangkaian peristiwa yang diliput oleh media lokal maupun nasional, yang merusak citra Untirta.

    Peristiwa yang dimaksud yakni meninggalnya salah satu mahasiswa Untirta pada tahun 2021, saat mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Untirta. Pada peristiwa itu, Rektor Untirta diduga lalai dalam melakukan pengawasan kegiatan kemahasiswaan.

    “Selanjutnya maraknya pemberitaan media tentang isu jual beli kursi mahasiswa baru yang hendak masuk Untirta, yang tercantum dalam pemberitaan di tahun 2019 dan 2022, hingga pemberitaan media berkaitan dengan peristiwa pemeriksaan hukum terhadap Prof Fatah Sulaiman baik pemberitaan pada saat tahap penyelidikan, penyidikan dan pemeriksaan di pengadilan dalam proses hukum Prof Karomani, Rektor Unila,” ujarnya.

    Ia mengatakan, hal itu telah berakibat pada rusaknya marwah dan kehormatan Untirta, dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Untirta. Oleh karena itu, ia menilai bahwa untuk mengembalikan marwah, kehormatan dan citra baik Untirta, pihaknya memandang perlu ada figur baru untuk memimpin Untirta.

    “Yang akan menjadi ikon baru yang diharapkan selain akan meningkatkan pengembangan Untirta secara komprehensif dalam kurun waktu masa 4 tahun depan, juga dapat efektif memulihkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap Untirta sebagai Institusi Pendidikan kebanggaan masyarakat Banten dan Nasional,” tuturnya.

    Asep mengaku bahwa hal tersebut menjadi tanggungjawab moral bagi mereka selaku alumni Untirta, untuk menyelamatkan nama baik Untirta dan juga melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi Abuse of Power di masa yang akan datang.

    “Maka IKA Untirta mendukung dan merekomendasikan kepada seluruh Senat Untirta agar dapat memilih figur baru, untuk duduk sebagai Rektor Untirta periode masa bakti 2023-2027. IKA Untirta juga merekomendasikan agar posisi Rektor Untirta cukup diberikan satu kali masa periode saja memimpin Untirta,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Fatah Sulaiman tidak memaksakan ambisinya untuk berkuasa kembali sebagai Rektor Untirta. Pihaknya berharap Fatah dalap legowo untuk memberikan kesempatan kepada figur lain, untuk memimpin Untirta.

    “IKA Untirta mendukung tour of duty pengabdian Prof Fatah Sulaiman sebagai putra daerah Banten, untuk dapat dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi Dirjen di Kemendikbud RI yang akan menjadi representasi kebanggaan Untirta, serta akan mengharumkan nama baik Untirta dan Banten di tingkat Nasional,” ungkapnya.

    Berbeda dengan Untirta, salah satu alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta, Adityawarman, mendukung Fatah Sulaiman untuk kembali menduduki singgasana Rektor Untirta. Ia menuturkan bahwa Fatah telah terbukti membawa Untirta ke arah yang lebih baik.

    Menurutnya, pada periode pertama ini, Fatah telah berhasil memindahkan Untirta dari kampus lama di daerah Pakupatan, ke kampus baru di daerah Sindangsari yang modern dan sustainable.

    “Prof. Fatah juga berhasil melakukan modernisasi kampus berbasis digital, juga jabatan fungsional dosen,” ujarnya.

    Selain itu, ia menuturkan bahwa Fatah telah berhasil membawa Untirta menjadi perguruan tinggi yang mendapatkan pengakuan nasional dan internasional. Hal itu dinilai olehnya sebagai peningkatan lebih dari 100 persen.

    “Prestasi mahasiswa Untirta baik di kancah nasional dan internasional, juga agenda-agenda nasional, kiprah dosen Untirta secara nasional dan internasional tumbuh. Ini sebuah lompatan besar dalam perjalanan Untirta sejak di-negeri-kan pada tahun 2000,” ungkap alumni jurusan Manajemen tahun 2000 dan juga mantan Pengurus BEM Untirta ini.

    Dirinya berharap, untuk lebih memajukan Untirta lebih baik lagi dari saat ini, apabila Fatah kembali terpilih sebagai Rektor Untirta, untuk dapat memilih para Wakil Rektor yang layak dan berkualitas.

    “Tidak kompromi politik, dengan membagi-bagi jabatan dengan para kompetitor,” tegasnya.

    Sementara alumni FKIP Untirta yang juga merupakan mantan Ketua BEM FKIP periode 2019, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa dirinya mendukung Aceng Hasani untuk menjadi Rektor Untirta periode 2023-2027.

    Ia mengatakan, Aceng layak untuk menjadi Rektor Untirta lantaran merupakan sosok yang tegas dan bijak dalam mengemban amanah sebagai pemimpin.

    “Pak Aceng dari pandangan khusus saya adalah seorang yang tegas dan bijak dalam upaya mengemban amanah sebagai pemimpin. Pada saat memimpin FKIP Untirta, beberapa kali diskusi mengenai keberlangsungan berjalannya proses belajar mahasiswa FKIP, beliau trus meningkatkan kualitas pembelajaran, dosen, tenaga kependidikan, staf, pelayanan, sampai pada fasilitas umum,” ungkapnya.

    Sedangkan alumni FKIP Untirta lainnya, Bahari, mengatakan bahwa siapapun yang akan menjadi Rektor Untirta, haruslah sosok yang tidak memiliki sandungan kasus.

    “Jangan sampai sosok yang terpilih nanti tersandera oleh permasalahan-permasalahan, yang akan membuat setiap kebijakannya menjadi tidak independen,” ujarnya.

    Sebelumnya, mahasiswa Untirta juga telah memberikan kriteria calon rektor yang mereka inginkan. Salah satunya yakni terbebas dari jejak sejarah hitam. Hal itu disampaikan melalui aksi bentang spanduk, saat pelaksanaan penyampaian visi misi bakal calon Rektor Untirta.

    Presiden Mahasiswa Untirta, Ferdinan Algifari Putra, mengatakan bahwa aksi bentang spanduk yang pihaknya lakukan merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi dari pihaknya, terkait dengan sosok rektor yang akan menjabat selama empat tahun ke depan.

    “Kami mau calon pemimpin dari kampus kami itu bersih lah. Semua pemimpin itu kan patut dicontoh, dari karakter, perilaku dan lain-lain. Kami tidak mau siapapun yang jadi nanti, bisa membuat mahasiswa mencontoh karakter dan perilaku tersebut,” katanya.(DZH/PBN)

  • Perkuat Kelembagaan, UU Ombudsman Akan Direvisi

    Perkuat Kelembagaan, UU Ombudsman Akan Direvisi

    JAKARTA, BANPOS – Badan Legislasi (Baleg) DPR tengah menggodok revisi Undang-Undang (UU) tentang Ombudsman. Kinerja lembaga pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik ini dinilai belum maksimal.

    Anggota Baleg John Kenedy Azis menuturkan, revisi ini hendaknya mengacu pada performa yang ditorehkan Ombudsman. Performanya tidak jauh berbeda dengan Komisi Yudisial (KY) dalam pengawasan ­penye­lenggaraan di sistem peradilan.

    “Ombudsman ini hampir sama dengan KY. Kalau saya menga­takan antara ada dan tiada. Kalau dikatakan ada lembaganya, ada. Pegawainya ada, pimpinannya ada, tetapi apa prestasinya ­Ombudsman ini yang perlu sama-sama kita cermati,” kata John di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.

    Berangkat dari prestasi dan performa itulah, sambung dia, Ombudsman ini perlu diperbaiki melalui revisi undang-undang yang menaunginya, yaitu ­Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman. Apalagi undang-undang ini usianya sudah cukup tua, kurang lebih 15 tahun diterapkan sampai hari ini.

    Kennedy bilang, Ombudsman dapat menjadi lembaga yang disegani Kementerian/Lembaga (K/L) lain tergantung dari hasil kerja. Kalau hasil kerjanya baik, tentu dia akan menjadi lembaga yang disegani. Untuk mencapainya diperlukan sistem kerja yang baik, didukung undang-undang yang baik pula.

    “Sehebat-hebatnya suatu K/L, kalau seumpamanya tidak ada hasil kerjanya, (padahal) ­anggarannya besar, ininya (kewenangannya) besar, tentu ­nggak bakal dianggap,” katanya.

    Permasalahannya adalah bagaimana agar hasil temuan Ombudsman ini dapat ditindaklanjuti. Sebab seringkali terjadi, temuan itu seringkali berulang. “Sehingga temuan yang didapat Ombudsman ini kemudian tidak menjadi temuan lagi. Karena kadang-kadang temuan itu berulang-ulang ditemukan. Ditemukan lagi, ditemukan lagi,” katanya.

    Temuan itu bisa berupa hasil koordinasi bawahan ­dengan atasannya. Padahal sejati­nya, atasan harus memberikan te­guran kalau anak buahnya melakukan pelanggaran. “Kalau dulu disebut ya katakanlah korupsi berjemaah. Bagaimana caranya (agar tidak berulang), ini yang jadi atensi kita semua,” tegasnya.

    Anggota Komisi VIII DPR ini juga sering menemukan, kadang suatu lembaga tidak menghiraukan suatu temuan K/L karena adanya tumpang tindih kewenangan. Apalagi saat ini pengawasan dan penindakan itu semua ikut mengatur. Mulai dari internal, inspektorat, yang pada akhirnya ikut menegur, menemukan, dan memberi sanksi. “Jadi tumpang tindih,” katanya.

    Makanya, dia berpendapat dalam revisi ini, sangat penting untuk mengatur terkait sanksi. Dalam arti, bagaimana menerapkan sanksi, mengeksekusi sanksi sehingga aparatur negara yang membuat penyimpangan itu menjadi kapok.

    “Ini yang perlu dimantapkan, bagaimana mendudukkan tu­poksi Ombudsman dengan ­dengan sebenar-benarnya. Sehingga kedepan tidak akan ditemukan lagi atas penyim­pangan terhadap suatu pekerjaan di K/L,” tambah dia.

    Sementara Kepala Badan Keahlian DPR Inosentius Samsul menuturkan, pihaknya telah melakukan berbagai penyempurnaan atas revisi RUU Ombudsman ini berdasar masukan dari para anggota dewan. Di antaranya soal rekomendasi Ombudsman yang seringkali tidak ditindaklanjuti oleh K/L.

    Karena itu, pihaknya mengusulkan tambahan draf RUU ini, khususnya di pasal 38 yaitu, ‘terlapor atau atasan terlapor dapat dijatuhi sanksi oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Ombudsman dapat melaporkan pejabat bermasalah yang tidak melaksanakan rekomendasi kepada menteri pendayagunaan aparatur negara.

    “Jadi ini salah satu instrumen bagi Ombudsman untuk mengingatkan atau memperkuat rekomendasinya,” katanya.(PBN/RMID)

  • Harga Garam dan Bawang Putih Diprediksi Naik

    Harga Garam dan Bawang Putih Diprediksi Naik

    SERANG, BANPOS – Jelang hari raya Idul Adha tahun ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten memperkirakan akan ada dua komoditas mengalami kenaikan harga di pasaran.

    Dua komoditas yang dimaksud justru bukan pada harga daging sapi maupun kerbau, melainkan harga bawang putih dan juga garam beryodium.

    Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Disperindag Provinsi Banten Babar Suharso saat ditemui di Gedung Pendopo Gubernur Banten pada Senin (29/5).

    ”Ada dua ini malah bawang putih sama garam beryodium sedang kita teliti kita intervensi untuk dikendalikan,” katanya.

    Untuk harga bawang putih Babar menjelaskan kenaikan itu sudah terjadi bahkan sejak hari raya Idul Fitri tahun 2023, hanya saja menurutnya, kenaikan yang terjadi tidak begitu signifikan.

    ”Kalau bawang putih sih udah lama sebetulnya, sejak Lebaran juga sudah mulai naik walau sedikit,” tuturnya.

    Sedangkan untuk kenaikan harga garam yodium, Babar meyakini bahwa hal itu tidak akan berlangsung lama.

    Karena menurut penuturannya kenaikan harga garam itu terjadi lantaran disebabkan oleh kepanikan sesaat masyarakat saat mengetahui stok garam di pasaran terbatas.

    ”Nah sekarang nambah lagi garam beryodium. Biasanya sih kalau garam tidak berlangsung lama, bisa diatasi. Cuma kadang masyarakat suka panik gitu, jadi mahal gitu tuh. Dibilang stok kurang mahal,” jelasnya.

    Berbeda halnya dengan harga bawan putih dan garam yang mengalami kenaikan, Babar menjelaskan, jika harga cabai di pasaran justru mengalami kestabilan harga.

    Padahal sebelumnya, cabai selalu menjadi komoditas yang kerap mengalami kenaikan harga di pasaran, terutama menjelang peringatan hari raya seperti Idul Adha.

    ”Cabai aman sudah mulai terkendali kalau cabai,” ucapnya.

    Tidak hanya cabai, harga daging baik sapi maupun kerbau juga mengalami hal yang serupa di pasaran.

    Menurut penjelasan Babar, kestabilan harga daging terjadi setidaknya disebabkan oleh lancarnya impor daging baik sapi dan kerbau ke Indonesia.

    Ditambah lagi kini masyarakat sudah mulai terbiasa untuk mengkonsumsi daging beku impor sapi dan kerbau dari luar negeri.

    ”Harga daging stabil karena sekarang importasi daging beku, sapi maupun kerbau lancar. Jadi masyarakat punya pilihan, dan masyarakat sudah mulai ada kecenderungan baru gitu ya, mau mengkonsumsi daging beku,” tuturnya.

    Terkait dengan harga, ia menjelaskan, harga daging segar berada di kisaran harga Rp120-Rp130 ribu. Sementara untuk daging beku jauh lebih murah, yakni berkisar di angka Rp90-Rp100 ribu. (MG-01/PBN)

  • Promotor Banten Music Festival Dituding Rugikan Konsumen

    Promotor Banten Music Festival Dituding Rugikan Konsumen

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 37 orang dengan didampingi kuasa hukum dari LBH Pijar Harapan Rakyat (LBH PIJAR) mengirimkan somasi kepada promotor acara festival musik Banten Music Festival pada Senin (29/5).

    Somasi itu disampaikan lantaran CEO Redlight Studio yang juga sekaligus founder Banten Music Festival Woro Anggraini diduga telah melakukan wanprestasi dengan melakukan pembatalan acara musik yang digelar olehnya.

    Rizal Hakiki selaku kuasa hukum dari LBH PIJAR menjelaskan, acara festival musik yang seharusnya digelar pada 4-5 November 2022 di Grand Mangku Putra Arcade Kota Cilegon dengan mengundang sejumlah artis seperti Maliq & D’Essential hingga Vincent and Desta harus batal tanpa adanya kejelasan yang pasti dari pihak penyelenggara acara.

    Padahal sejumlah pengunjung telah membeli tiket jauh-jauh hari dengan varian harga di kisaran Rp215.000 untuk kategori Gold, dan Rp315.000 untuk kategori Platinum.

    ”Latar belakang diajukannya somasi kepada Promotor Event Banten Music Festival tersebut adalah karena batalnya penyelenggaraan event yang seharusnya dilaksanakan pada 04 November 2022 – 05 November 2023 bertempat di Grand Mangku Putra Arcade, Cilegon – Banten,” kata Rizal dalam keterangan resminya yang diterima BANPOS pada Senin (29/5).

    Rizal juga menjelaskan, sebelum acara festival itu digelar pada tanggal 3 November 2022 melalui akun instagram @bantenmusicfestival pihak penyelenggara menyampaikan sebuah keterangan pers yang mengatakan bahwa acara festival musik tersebut ditunda.

    Terkait dengan penundaan acara festival musik itu, pihak penyelenggara memberikan pilihan pengembalian tiket kepada konsumen yang telah terlanjur membeli tiket acara tersebut.

    ”Semua kategori tiket yang telah dibeli secara resmi melalui initiket.id dan Seller resmi masih dapat digunakan untuk pertunjukan dan/atau mengajukan Refund Tiket mulai 8 November 2022,” imbuhnya.

    Namun tidak lama setelah itu pada tanggal 14 November 2022, Woro Anggraini selaku CEO Redlight Studio berjanji akan segera menuntaskan persoalan yang terjadi, terutama terkait dengan pengembalian uang tiket yang dibeli oleh konsumen.

    Akan tetapi hingga saat ini, sejumlah konsumen mengaku belum mendapatkan uang pengembalian sebagaimana yang telah dijanjikan oleh promotor acara.

    ”Tetapi sampai saat ini mayoritas konsumen (pembeli tiket) belum mendapatkan pengembalian uang tiket (refund) sebagaimana yang dijanjikan,” tutur Rizal.

    Tidak hanya para konsumen yang merasa dirugikan, pihak lain seperti sponsorship, tenant, hingga Event Organizer atau penyelenggara acara turut dirugikan atas kejadian tersebut.

    Diperkirakan kerugian yang ditimbulkan atas pembatalan acara Banten Music Festival itu mencapai angka Rp900 juta.

    ”Akibat belum dilakukannya pengembalian uang tiket (refund) berdampak kepada kerugian yang dialami oleh para konsumen (pembeli tiket). Selain dari pada para para konsumen (pembeli tiket), sponsorship, tenant dan EO penyelenggara juga mengalami kerugian oleh karena batalnya penyelenggaraan event banten music festival tersebut. Menurut data yang didapatkan total kerugian kurang lebih sebesar 800 – 900 juta rupiah,” terangnya.

    Namun untuk sementara ini berdasarkan data yang dimiliki, Rizal mengungkapkan berdasarkan hasil penjualan tiket sebanyak kurang lebih 3.507 tiket, promotor acara paling tidak telah meraup keuntungan sekitar Rp700 juta dari hasil penjualan tiket.

    ”Menurut data yang didapatkan tiket yang sudah terjual sejumlah 3507 tiket. Atas penjualan tiket sejumlah tersebut kurang lebih pemasukan yang sudah didapatkan oleh promotor sebesar Rp700.000.000,-” tuturnya.

    Atas hal itulah kemudian para konsumen dengan didampingi oleh kuasa hukumnya, menagih itikad baik dari promotor acara untuk dapat segera menyelesaikan masalah tersebut.

    Guna semakin menguatkan bukti yang ada, LBH PIJAR pun juga mengimbau kepada konsumen yang merasa dirugikan atas pembatalan sepihak yang dilakukan oleh CEO Redlight Studio Woro Anggraini, selaku promotor acara Banten Music Festival untuk segera melapor kepadanya.

    ”Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Pijar Harapan Rakyat (LBH PIJAR) juga menyerukan kepada masyarakat yang mengalami kerugian atas tidak terselenggaranya event banten music festival dapat menghubungi kontak melalui 0813 – 9846 – 3484,” tandasnya. (MG-01/PBN)

  • Direktur RSUD Malingping ‘Menghilang’, Insentif Pegawai Jadi Korban

    Direktur RSUD Malingping ‘Menghilang’, Insentif Pegawai Jadi Korban

    LEBAK, BANPOS – Sejak dilantik oleh Pj Gubernur beberapa waktu lalu, Direktur definitif RSUD Malingping Ahmad Bahrudin hingga kini masih belum menjalankan tugasnya.

    Informasi yang didapat BANPOS dari pegawai teras setempat menyebut, bahwa diduga yang bersangkutan tidak bersedia menjabat sebagai direktur dan ingin tetap pada posisi di jabatan fungsional sebagai dokter spesialis bedah.

    Sementara terkait pengambilan kebijakan urgen di instansi milik Pemprov Banten itu hingga kini masih mengambang.

    Sejumlah pegawai honorer pun mengeluhkan tentang tersendatnya berbagai insentif yang seharusnya sudah didapat.

    Kepala Bidang Sekretariat di RSUD Malingping, Nasrudin, kepada BANPOS membenarkan tentang belum berjalannya fungsi direksi di RSUD Malingping dikarenakan pejabat yang sudah dilantik tersebut diduga menolak jabatan tersebut.

    “Iya, itu yang dilantik kemarin itu pak Ahmad Bahrudin, beliau itu dokter bedah, pegawai fungsional RSUD Malingping. Katanya sih beliau tidak mau menjabat direktur dan ingin tetap di posisi fungsional sebagai dokter bedah,” ujar Nasrullah, Senin malam (29/5).

    Menurutnya, dengan kondisi seperti itu hingga saat ini di RSUD Malingping tidak ada kebijakan pimpinan, sehingga banyak hal pada kebijakan dinas yang masih tertunda.

    “Iya, saat ini saya juga tidak tahu mekanisme berikutnya mah. Karena beliau (Ahmad Bahrudin-red) sejak dilantik itu justru tetap memilih aktif bertugas selaku dokter bedah. Dan saat ini beliau masih mengurus soal pengunduran dirinya itu ke BKD. Memang banyak kebijakan yang pastinya tertunda jadinya, terutama soal kedinasan dan pencairan penganggaran untuk pegawai dan lain-lain saat ini masih ngambang dan kita pun pusing. Tapi yang terpenting kita tunggu saja dari pimpinan teratas terkait ini, mudah-mudahan segera ada jalan keluarnya,” ungkap Nasrudin.

    Adapun saat ditanya terkait kebijakan kedinasan yang urgen sekiranya bisa dilakukan oleh pejabat eselon di bawah direktur, Nasrudin mengaku sungkan menjelaskan.

    “Kalau untuk soal kelayakan pengambilan kebijakan dinas itu ada aturan administrasinya dong, bukan ranah Saya menjelaskan itu. Dan yang berhak melakukan itu adalah pejabat yang di atas. Karena sesuai aturan, jabatan Direktur RSUD itu harus dari pihak medis atau dokter. Kecuali kalau untuk Plt, itu boleh-boleh saja. Tunggu saja semoga segera ada solusi,” paparnya.

    Isu Ahmad Bahrudin menolak jabatan sebagai Direktur RSUD Malingping kini semakin mencuat, hingga beberapa informasi menyebut yang bersangkutan kini tengah mengajukan pengunduran diri secara resmi.

    “Informasinya sih sedang melakukan upaya pengunduran diri karena beliau adalah dokter bedah di RSUD ini. Dan beliau lebih ingin konsentrasi pada dunia medis saja dalam jabatan fungsional. Mungkin khawatir pasien tak ada yang nanganin. Dan mohon maaf saya tidak berani ngasih nomor telpon beliau,” tutur salah seorang pegawai eselon di RSUD Malingping.

    Terpisah, salah seorang pegawai honorer yang sudah belasan tahun di RSUD Malingping kepada BANPOS mengeluhkan terkait belum cairnya tiga bidang insentif karena diduga harus dikeluarkan melalui kebijakan direktur.

    “Iya, bulan kemarin ada tiga insentif masih belum pada cair, seperti Jaspel, uang shif kerja dan uang makan saat piket. Kita mah sebagai honorer tentu sangat butuh. Katanya sih harus menunggu kebijakan direktur dulu. Mudah-mudahan saja segera ada pimpinannya,” keluhnya berharap.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi dari Ahmad Bahrudin terkait sikap mengosongkan jabatan direktur RSUD Malingping tersebut.

    Sementara semua pegawai tidak ada satupun yang berani memberikan keberadaan dan nomor kontak yang bersangkutan. (WDO/PBN)

  • Ini Nama Calon Rektor Untirta Hasil Voting Senat

    Ini Nama Calon Rektor Untirta Hasil Voting Senat

    SERANG, BANPOS – Pemilihan tiga besar calon Rektor Untirta oleh senat telah usai. Tiga nama telah muncul, untuk nantinya diserahkan kepada Kementerian.

    Sebagaimana prediksi yang telah beredar, tiga nama yang akan diusulkan ke Kementerian yakni mereka yang memiliki basis dukungan kuat di homebase fakultas mereka.

    Ketiganya yakni Fatah Sulaiman yang merupakan petahana dan berasal dari Fakultas Teknik, Aceng Hasani dari FKIP, dan Sihabudin dari FISIP.

    Fatah dalam pemilihan oleh Senat Untirta, mendapatkan sebanyak 17 dukungan suara. Sementara Aceng dan Sihabudin masing-masing mendapatkan 11 suara.

    Sedangkan calon lainnya yakni Suherna, Kartina, dan Suherman, masing-masing mendapatkan suara sebanyak 1, 1 dan 0 suara dari senat.

    Ketua Senat Untirta, H.E Taufik Rahmat, mengatakan bahwa pemilihan tiga nama calon Rektor Untirta berlangsung cukup praktis, aman, nyaman dan bahagia dengan lewat voting.

    “Dari 6 bakal calon menjadi 3 calon akan disampaikan ke Kemendikbud Ristek dan akan menyampaikan program kerja di Menteri,” katanya, Selasa (30/5).

    Ia menerangkan, tiga nama itu nantinya akan memaparkan program kerja dan visi misi dihadapan Mendikbud Ristek.

    “Setelah selesai baru akan melakukan pemilihan dengan senat dan pihak Kementerian dan menunggu jadwal,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, sikap dari Senat Untirta sempat crowded. Pasalnya, dari enam fakultas yang ada, empat diantaranya terjadi perpecahan suara.

    Hanya dua yang memiliki suara bulat yakni Fakultas Teknik yang merupakan homebase dari Fatah Sulaiman dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang merupakan homebase dari Aceng Hasani.

    Dari prediksi yang beredar di kalangan internal Untirta, prediksi terkuat dalam Pilrek periode kali ini akan menghasilkan Fatah Sulaiman, Aceng Hasani dan Sihabudin yang menjadi calon rektor yang akan disetorkan ke Kemendikbudristek.

    “Fatah dan Aceng berpotensi untuk disetorkan namanya ke Kemendikbud karena masing-masing memiliki suara yang solid di fakultasnya. Sementara Sihabudin dapat dukungan dari oposisi keduanya,” ujar sumber BANPOS, Senin kemarin. (DZH)

  • Honda Banten dan Jasa Raharja Gelar Safety Riding Edukasi dan Kompetisi Bagi Mahasiswa

    Honda Banten dan Jasa Raharja Gelar Safety Riding Edukasi dan Kompetisi Bagi Mahasiswa

    SERANG, BANPOS – PT Mitra Sendang Kemakmuran bekerjasama dengan Jasa Raharja Cabang Banten menggelar edukasi dan Kompetisi Safety Riding pada Sabtu, (27/5) di Safety Riding Center Honda Banten yang bertempat di Jl. Raya Pandeglang, km 3. Karundang, Tembong, Kota Serang, Banten.

    Kegiatan edukasi kali ini dibuka dengan pemberian materi dari Polda Banten, Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Jasa Raharja Banten, dan materi Safety Riding dari Instruktur Honda Banten berupa prediksi bahaya di jalan.

    Acara dilanjutkan dengan kompetisi safety riding yang ikuti puluhan mahasiswa. Dalam kompetisi tersebut, peserta diuji untuk melewati rute yang telah disediakan dengan berbagai penilaian.

    Kegiatan yang dilakukan pada akhir pekan kemarin juga mendapatkan sambutan positif dari konsumen Honda, karena Jasa Raharja juga turut membawa mobil SIM dan Samsat keliling ke area Dealer KJM Sempu yang berada di area Main Dealer Honda Banten.

    Kepala Administrasi Jasa Raharja Cabang Banten, Tina Yustika, menjelaskan bahwa event ini mendapatkan support penuh Honda dari awal hingga akhir acara, dan itu merupakan kolaborasi kedua dengan Honda Banten, untuk memberikan edukasi keselamatan berkendara kepada mahasiswa.

    “Safety riding yang diberikan Honda sendiri sangat kompleks dan detail ya menurut saya. Dari Honda menjelaskan terkait dengan cara berkendara yang baik, lalu juga kelengkapan berkendara juga dijelaskan. Jadi teman-teman mahasiswa juga diharapkan lebih memahami lagi dan lebih taat lagi berkendara supaya selamat dan aman,” jelas Tina.

    Tina mengatakan, tujuan diadakan kegiatan tersebut merupakan upaya Jasa Raharja, Honda dan seluruh stake holder, untuk menekan jumlah atau angka kecelakaan dan menekan tingkat keparahan dari kecelakaan.

    Berdasarkan data dari Korlantas Polri, angka kecelakaan tertinggi dialami oleh usia-usia produktif. Melalui mahasiswa, pihaknya mencoba memberikan edukasi agar nantinya mereka bisa menularkan pada lingkungan sekitarnya untuk bisa berkendara dengan baik.

    Sejalan dengan Tina, Safety Riding Head Honda Banten, Pampam, mengatakan kegiatan edukasi safety riding rutin digelar Honda, sebagai bentuk semangat Sinergi Bagi Negeri untuk menumbuhkan generasi cari_aman saat berkendara.

    “Kolaborasi ini berjalan karena memang tujuan kami sama, yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait berkandara yang baik dan tepat agar aman di jalan atau sesuai dengan kampanye dari Honda sendiri yaitu #cari_aman saat naik motor. Ini juga sebagai bentuk Sinergi Bagi Negeri yang terus kami galakan di bidang Safety Riding, khususnya untuk menumbuhkan generasi-generasi harapan bangsa yang nantinya menjadi contoh baik di masyarakat dalam berkendara,” ujar Pampam. (DZH)

  • Rp120 Miliar untuk Beasiswa 5000 Sarjana

    Rp120 Miliar untuk Beasiswa 5000 Sarjana

    CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siapkan Rp120 Miliar untuk beasiswa full sarjana. Walikota Cilegon Helldy Agustian yakin derajat hidup masyarakat bakal meningkat. Hal itu dikatakan Helldy saat menghadiri Seminar Beasiswa Universitas Al Khairiyah (Unival) yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Kampus Al Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon, Senin (29/5).

    Kegiatan yang mengusung tema “Menjadi Generasi Z yang Berwawasan dan Berakhlak dalam Menyongsong Perkembangan Industri dan Teknologi” ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon Heni Anita Susila.

    Dalam kesempatan ini Helldy mengapresiasi atas launching Generasi Cilegon Mengaji di Universitas Al Khairiyah. Ini merupakan perguruan tinggi satu-satunya di Banten yang memiliki program tersebut.

    Helldy juga mengapresiasi mahasiswa yang turut ikut program beasiswa full sarjana Pemkot Cilegon. Di Unival, kata Helldy, pada tahun 2021 terdapat 152 penerima beasiswa full sarjana dari Pemkot Cilegon dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 361 mahasiswa.

    “Kami telah menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk program beasiswa full sarjana ini, yakni mencapai Rp120 miliar untuk 5.000 mahasiswa,” katanya.

    Dia berharap dengan adanya program beasiswa ini dapat merubah kehidupan masyarakat Kota Cilegon menjadi lebih baik di masa yang akan datang. “Percayalah dengan tingginya pendidikan dapat menaikan derajat hidup masyarakat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Rektor Unival, Dr. Rafiudin mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Dia berpesan agar mereka serius belajar dan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

    “Di era sekarang pintu sukses untuk kalian jauh lebih besar dibanding kami dahulu karena berpeluang besar mendapatkan beasiswa semakin mudah,” sambungnya.

    Rafiudin juga menyampaikan mahasiswa Cilegon diuntungkan dari letak geografis. “Saya meminta untuk kalian semua dapat memanfaatkan letak geografis Kota Cilegon, karena kalian berpeluang besar mendapatkan pekerjaan di industri besar Kota Cilegon,” ujarnya. (LUK/PBN)

  • Pokmas Kelurahan Citangkil Bangun Paving Blok di Seluruh RW

    Pokmas Kelurahan Citangkil Bangun Paving Blok di Seluruh RW

    CILEGON, BANPOS – Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil melaksanakan proyek pembangunan paving blok hampir di seluruh RW. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempermudah akses masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari.

    Pekerjaan tersebut didanai melalui Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPW Kel) dalam program Sarana Prasarana Lingkungan Warga (Salira).

    Ketua Pokmas Kelurahan Citangkil, Syafrudin, mengatakan kegiatan termin pertama Salira di Kelurahan Citangkil fokus pada pembangunan paving blok. Selain itu terdapat pula drainase, Tembok Penahan Tanah (TPT) dan pos ronda.

    “Kegiatan termin pertama ini fokus di paving. Di RW 1 ada drainase TPT dan pos ronda. Terdapat RW dan 19 titik pekerjaan di termin 1. Dan paving ini ada di 9 RW,” ujar Syafrudin, Senin (29/5).

    Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, bahwa termin kedua nnti rencananya akan dilaksanakan pembangunan bedah rumah “Termin kedua untuk bedah rumah, renovasi mushola, TPT dan drainase,” katanya.

    Sementara itu, Lurah Citangkil Faisal Tanjung berharap program ini dapat terus berkelanjutan karena dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    “Termin pertama ini paving hampir seluruh RW mudah-mudahan pekerjaan ini baik, bagus tidak ada masalah kedepannya dan mudahan-mudahan bisa bermanfaat serta bisa bertambah lagi untuk pemerataan pembangunan masyarakat,” tandasnya. (LUK)

  • Promo Tambah Daya Harbelnas Sukses, Puluhan Ribu Order Banjiri UMKM di Marketplace PLN Mobile

    Promo Tambah Daya Harbelnas Sukses, Puluhan Ribu Order Banjiri UMKM di Marketplace PLN Mobile

    JAKARTA, BANPOS – Program Hari Belanja Nasional (Harbelnas) PLN dengan bonus promo diskon tambah daya di Marketplace aplikasi PLN Mobile sukses membuat pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dibanjiri puluhan ribu pelanggan. Tercatat jumlah pelanggan yang mengikuti program ini lebih dari 28 ribu pelanggan atau mencapai 114 persen dari target.

    Marketplace merupakan salah satu fitur di aplikasi PLN Mobile yang memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian produk-produk yang diinginkan. Fitur ini juga menjadi wadah para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan PLN memasarkan produknya.

    Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaatnya adalah Roemah Daster Kalimantan Selatan yang dikekola Hendra Aji. Ia menyampaikan hasil penjualannya meningkat hingga dua kali lipat dari hari biasanya.

    “Dalam satu minggu kami berhasil menjual kurang lebih 20 transaksi penjualan di marketplace PLN Mobile. Penjualannya bahkan sudah sampai ke seluruh pulau Kalimantan, bahkan sampai ke Sumatra,” kata Hendra.

    Hendra juga berharap, program PLN ini dapat berkelanjutan karena berdampak positif dalam peningkatan ekonomi usaha menengah kecil di daerahnya.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo berharap momen ini bisa membawa UMKM binaan PLN naik kelas bahkan meraup untung sehingga mampu menjadi katalis penggerak ekonomi rakyat.

    “PLN memberikan wadah untuk para UMKM, dengan fitur marketplace di aplikasi PLN mobile ini jelas akan memudahkan para pelaku usaha untuk memasarkan produknya sembari memberikan promo bundling dan program diskon tambah daya bagi pelanggan PLN,” ujar Darmawan.

    Tercatat realisasi transaksi terbanyak ada di Jawa Barat, Jawa Tengah & DIY, serta Jakarta.

    Dalam rangka Harbelnas ini, khusus pelanggan yang berbelanja melalui marketplace PLN Mobile dengan 1 kali transaksi minimal Rp125.000,- akan mendapatkan voucher tambah daya sampai dengan daya akhir 5.500 Volt Ampere (VA) dengan harga spesial Rp250.000,-. Program promo ini berlaku bagi pelanggan rumah tangga, bisnis kecil dan industri kecil.

    Adapun promo ini berlaku hingga 31 Mei 2023 dan promo ini berlaku bagi masyarakat yang sudah menjadi pelanggan PLN sebelum tanggal 1 Maret 2023.

    “Masih ada kesempatan, program ini berlaku hingga 31 Mei 2023, jadi masih ada waktu bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan kesempatan tambah daya dengan harga spesial dari PLN,” pungkas Darmawan. (*)