Penulis: Panji Romadhon

  • Laz Harfa Berangkatkan Relawan Bantu Korban Gempa Majene

    Laz Harfa Berangkatkan Relawan Bantu Korban Gempa Majene

    SERANG, BANPOS – Dalam upaya tanggap darurat Gempa Majene, LAZ Harfa memberangkatkan tiga orang relawan untuk terjun langsung ke lokasi bencana gempa Majene, Sulawesi Barat pada Senin (18/01/2021).

    Relawan yang diberangkatkan yaitu Ii Irfan, Ifan Apriyana dan Iswandi yang akan berada di Majene, Mamuju Sulawesi Barat selama satu pekan ke depan.

    “Keberangkatan kami adalah bentuk kepedulian mewakili dari Banten, membantu saudara kita yang sedang terkena musibah di sana, menyampaikan amanah dari para donatur dan muzakki” Ungkap ii Irfan,

    Ia melanjutkan bahwa di sana, LAZ Harfa akan bergabung bersama 22 anggota Forum Zakat lainnya dan relawan akan melakukan respon tanggap bencana “Kami akan membantu proses evakuasi, mendirikan tenda pengungsi dan dapur umum, dan akan coba koordinasi untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan bantuan lainnya” Ungkap ii Irfan menjelaskan.

    Indah Prihanande, selaku Direktur Utama LAZ Harfa mengatakan bahwa untuk tahap awal ini LAZ Harfa akan membuka posko di Majene dan minimal akan mendampingi di sana selama 6 bulan yaitu hingga bulan Juli 2021.

    “Bantuan awal yang diberikan untuk tanggap bencana ini berupa dapur umum, makanan cepat saji, pakaian, selimut, dan kebutuhan lain yang memang sangat dibutuhkan saat ini” Ungkap Indah

    Indah juga mengatakan bahwa dalam jangka Panjang LAZ Harfa akan mendampingi para penyintas secara berkelanjutan, “Untuk selanjutnya, LAZ Harfa akan melakukan proses pemberdayaan menggerakkan ekonomi warga yang terdampak bencana” pungkas Indah.

    Sampai saat ini LAZ Harfa juga terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu membantu para korban bencana Gempa di Majene, Sulawesi Barat yang saat ini sangat membutuhkan bantuan.

    Selain itu, Laz Harfa juga turut merespons bencana lainnya yang terjadi di Indonesia di mulai dari Longsor Sumedang, Meletusnya Gunung Semeru hingga Banjir di Kalimantan Selatan. LAZ Harfa Kuatkan Indonesia dengan kepedulian-kepedulian dari para donatur, muzzaki, komunitas, masjid, sekolah-sekolah, dan semua elemen masyarakat lainnya baik. (RUL)

  • IKA ITS Banten Hibahkan 47 Tablet ke SD Dekat Kawasan Baduy

    IKA ITS Banten Hibahkan 47 Tablet ke SD Dekat Kawasan Baduy

    SERANG, BANPOS – Ikatan Keluarga Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (IKA-ITS) Provinsi Banten menghibahkan 47 tablet, 47 nomor perdana dan 47 sanitizer kepada SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger Kabupaten Lebak, Sabtu (16/1). Hibah ini bertujuan membantu siswa-siswi untuk belajar dalam jaringan (Daring) atau lebih dikenal dengan sebutan belajar online.

    “Panjangnya masa pandemik menyebabkan proses belajar-mengajar bergantung pada internet atau online. Sistem ini menyebabkan siswa membutuhkan peralatan tambahan seperti HP, tablet, laptop atau PC. Sayangnya tidak semua siswa memiliki alat itu. Karenanya, kami dari IKA ITS berusaha membantu kondisi ini dengan menghibahan beberapa tablet sekaligus nomor perdana untuk siswa,” kata Ketua DPW IKA-ITS Provinsi Banten, David Rahadian.

    Donasi Gawai Gotong Royong ini merupakan program IKA-ITS nasional. Selain di Banten, hibah juga dilaksanakan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Banten, lokasi hibah dilaksanakan di Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak.

    “SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger terletak di sebelah tanah ulayat Baduy. Informasi yang kami dapatkan, sebagian besar siswa berasal dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Sehingga tidak semua siswa mempunyai gadget untuk belajar online. Mudah-mudahan bantuan gadget yang tidak seberapa banyak ini dapat membantu mereka,” ujar David.

    Kepala Sekolah SD Negeri Bojong Menteng 2 Ciboleger Usen Suhendar menyatakan, siswanya berjumlah 198 orang. Ditangani oleh 10 guru yang terdiri dari 3 PNS dan 7 honorer (GTK).

    “Kami mengucapkan sangat-sangat terima kasih atas perhatian IKA-ITS. Selama massa pandemik ini, SD Negeri Bojong Menteng 2 menggunakan dua metoda belajar. Untuk kelas 4, 5 dan 6 menggunakan metoda daring atau online. Sedangkan untuk kelas 1, 2 dan 3 menggunakan metoda guru mendatangi siswa,” kata Usen Suhendar.

    Siswa-siswa SDN Bojong Menteng 2 berasal dari 5 kampung di sekitarnya. Sehingga dapat dibentuk 5 kelompok belajar. Secara bergantian, guru mendatangi 5 kelompok belajar itu.

    Hadir dalam acara serah-terima hibah tablet itu, Kabid SD Dindik Kabupaten Lebak Maman Suryana, Ketua PGRI Kecamatan Leuwidamar dan beberapa kepala sekolah di Leuwidamar. Sementara dari IKA-ITS Banten diwakili oleh Ketua David Rahadian dari CEO PT Krakatau Argo Logistic, Herwan Febriyadi dari ASN LPMP Lebak, Jimmy SHP Sitanggang dari ASN Distamben Banten, dan Ucu NA Jauhar dari IeSPA Banten.(CR-01)

  • Irna Harap PNS Menjadi Pelayan yang Baik

    Irna Harap PNS Menjadi Pelayan yang Baik

    PANDEGLANG, BANPOS – Sebanyak 51 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2019 mendapatkan Surat Keputusan CPNS, yang diberikan langsung oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Pendopo Pandeglang, Rabu (30/12).

    Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, para CPNS ini bisa menjadi aparatur yang dapat melayani masyarakat dengan baik.

    “Dalam menjalankan tugas kami dibantu oleh para anda (ASN), tunjukan kinerja dan dedikasi anda sebagai abdi masyarakat,” kata Irna, saat memberikan arahan kepada para CPNS.

    Ia berharap, CPNS ini bisa menjadi ASN yang bertaraf dunia. Untuk itu, Irna berharap setiap ASN harus terus mengupgrade kemampuan sesuai bidang nya masing – masing.

    “Dari sekian ribu pelamar anda merupakan yang terpilih dengan melewati seleksi yang ketat, kami nantikan kinerja terbaik nya untuk membangun Pandeglang,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Dan Diklat (BKD) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, formasi CPNS tahun 2019 sebanyak 54, namun kata dia yang memenuhi syarat hanya 51.

    “Yang 51 CPNS ini untuk semua tataran instansi, hanya tidak ada guru saja,” ujarnya.

    Dikatakan Fahmi, untuk formasi tahun depan juga pihak BKD sedang mengajukan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

    “Tahun depan kita usulkan untuk CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ini untuk mengakomodir temen – temen honorer yang ada di Pandeglang,” tandasnya. (CR-02/PBN)

  • Dugaan Korupsi Kalender Tatu Dinilai Mandek, Demonstran Cor Kaki di Depan Kejati Banten

    Dugaan Korupsi Kalender Tatu Dinilai Mandek, Demonstran Cor Kaki di Depan Kejati Banten

    SERANG, BANPOS – Empat orang warga Kabupaten Serang yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GRASAK), melakukan aksi pengecoran kaki di depan Kejati Banten. Aksi tersebut sebagai bentuk mandeknya upaya penegakkan hukum atas dugaan korupsi pada pengadaan kalender dan dugaan penyalahgunaan anggaran ambulans desa Pemkab Serang.

    Koordinator aksi GRASAK, Heri, mengatakan bahwa kedatangan pihaknya ke Kejati Banten bertujuan untuk meminta kasus yang sempat ditunda penyelidikannya karena perhelatan Pilkada tersebut, dapat kembali dilanjutkan.

    “Ini murni uang rakyat, yang disalahgunakan oleh Ratu Tatu Chasanah,” tegasnya di depan Kantor Kejati Banten, Rabu (30/12).

    Heri mengungkapkan, aksi teatrikal mengecor kaki ini dilakukan untuk meminta jawaban secara tertulis dari Kejati Banten. Heri menegaskan, pihaknya tidak akan pernah beranjak meninggalkan Kantor Kejati Banten sebelum surat yang diajukan dibalas oleh pihak Kejati secara tertulis.

    “Kami tidak akan pernah beranjak sebelum Kejati Banten membalas surat dari kami. Kami mempertanyakan kapan kasus akan ditindaklanjuti. Kami menunggu ketegasan dari Kajati Banten,” ungkapnya.

    Selain itu, pihaknya menuntut agar jawaban dari Kejati Banten dapat disebarluaskan. Hal ini agar masyarakat di Kabupaten Serang mengetahui tindak-lanjut penanganan perkara dugaan dua kasus korupsi itu.

    “Kami meminta Kajati Banten tegas, dan mempublikasikan serta menyebarluaskan kepada pihak media. Agar publik tahu, bahwa semua perkara ditindaklanjuti. Siapapun yang bersalah harus dihukum,” ucapnya.

    Sementara Kasi Sosial Budaya dan Kemasyarakatan Kejati Banten, Hadi, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima berkas yang diberikan oleh massa aksi, kemudian akan disampaikan kepada pimpinan.

    Dirinya tidak dapat menyampaikan secara teknis, mengingat dalam hal ini, bukan kewenangannya. Sebab, bagian yang harusnya menangani tengah melakukan cuti kerja.

    “Berkasnya sudah kami diterima, kami akan laporkan kepada pimpinan,” tandasnya. (DZH)

  • Alhamdulillah, BPJS Niki Damayanti Pasien Tumor Tulang Sudah Aktif

    Alhamdulillah, BPJS Niki Damayanti Pasien Tumor Tulang Sudah Aktif

    SERANG,BANPOS,- Pasien tumor tulang, Niki Damayanti (13) sedikit bisa bernafas lega, setelah kartu kepesettaan BPJS dibuka blokirannya, pagi ini, Selasa (29/12), sehingga proses pengobatan di RS Darmais- Jakarta bisa dilakukan.

    Kepastian BPJS Kartu Indonesia Sehat (KIS) atas nama Niki Damayanti warga Kampung Curugbarang RT 009/003 Desa Mancak, sudah aktif disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Dinas Kesehatan Pemkab Serang, Wahyu Suwargi, siang ini.
    “Alhamdulillah kepesertaan BPJS JKN KIS atas nama Niki Damayanti sekeluarga sudah aktif,” ujar Wahyu Suwargi melalui sambungan telpon.

    Sebelumnya, Wahyu menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengupayakan croscek data dan koordinasi di tim kepesertaan/Jamkesda.

    “Malam ini sudah ketemu. Sepertinya kepesertaan PBI Provinsi yang di non aktifkan, besok kita koordinasi dengan pusat, untuk diaktifkan kembali,” terang Wahyu.

    Ia menjelaskan bahwa kasus kartu BPJS Niki Damayanti yang non aktif tersebut sebenarnya sudah diberitahukan kepada seluruh petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

    Dijelaskannya, penonaktifan PBI (Penerima Bantuan Iuran) BPJS terkendala pembayaran premi yang ditolak pihak BPJS Kabupaten Serang.

    “Kita kan kerjasama dengan BPJS. Penonaktifan JKN KIS dari ini Niki ini tidak bisa dibayar karena BPJS keukeuh tidak mau. Uang Pemda ada tetapi tidak berkenan BPJS tidak mau dibayar dobel di tahun depan. Ini jadi kendala yang akhirnya nasib menimpa Niki yang terkendala saat butuh pelayanan kesehatan yang cepat,” ungkap Wahyu.

    Namun demikian ia mengaku kasus Niki menjadi pelajaran bersama untuk lebih meningkatkan koordinasi baik itu pihak BPJS, Dinsos, petugas TKSK dan PKH, juga para kepala desa serta perangkatnya.

    Sebelumnya diberitakan, salah satu Keluarga peserta PKH (Program Keluarga Harapan) bernama Niki Damayanti (13) putri dari pasangan Sufinah dan Mulyadi warga Kampung Curugbarang RT 009/003, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, ditolak berobat karena kartu BPJS nya diblokir.
    “Kami jadi bingung mengapa kartu BPJS Kesehatan atas nama anak saya Niki Damayanti kondiisinya diblokir. Anak saya jadinya di tolak setelah dapat rujukan dari RS Harapan Kita,” ujar Sufinah, di rumahnya, Senin (28/12) lalu.(BAR)

  • Niki Damayanti Diantar Ambulan Pinjaman Menuju Rumah Sakit

    Niki Damayanti Diantar Ambulan Pinjaman Menuju Rumah Sakit

    SERANG,BANPOS,- Setelah mencari bantuan mobil ambulan, pasien tumor tulang, Niki Damayanti (13) putri dari Sufinah warga Kampung Curugbarang RT 009/003, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten akhirnya bisa dibawa ke Rumah Sakit Darmais, malam ini.

    Pinjaman mobil ambulan itu bisa diperoleh setelah dibantu dicarikan Kapolsek Mancak Iptu Dikdik Rustandi, Babinmas Desa Mancak Bripka Darsiwan, Babinsa Serka Udin Saefudin, anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Alek Kurniawan dan Ade Nurohman.

    “Keluarga Niki kesulitan mencari ambulan. Selanjutnya saya lapor ke pimpinan (Kapolsek Mancak,red) untuk membantu mencarikan ambulance. Alhamdulillah dapat ambulan dari Desa Labuan,” ujar Babinmas Bripka Darsiwan, disela pemberangkatan ambulance ke RS Darmais, malam ini.

    Anggota BPD Alek menuturkan bahwa warga Desa Mancak belum memiliki ambulan desa, sehingga ketika ada warga yang butuh mobil ambulan harus meminjam dari desa lain.

    Sementara Penjabat Kades Desa Mancak Edi Suhaedi yang dihubungi BANPOS mengatakan, pihaknya sudah membantu biaya ongkos pemberangkatan warganya bernama Niki Damayanti ke RS Darmais.

    Terkait belum dimilikinya ambulan desa, pihaknya segera mengusulkan pada program desa kedepannya.

    Sebelumya, Sufinah kebingungan mencari bantuan mobil untuk pemberangkatan putrinya, Niki ke RS Darmais.

    Selain kebingungan mencari mobil ambulan, dirinya juga dipusingkan dengan kartu BPJS yang diblokir sehingga ditolak pihak rumah sakit.

    Lebih miris lagi surat rujukan dari RS Harapan Kita pun tidak bisa diterima di rumah sakit yang dituju.

    Ia terpaksa membawa pulang Niki, putri kesayangannya kembali ke rumahnya, sembari mengurus BPJS Mandiri.

    Sekira seminggu ia harus bolak- balik ke kantor BPJS Cilegon dan ke kantor Dinsos Kabupaten Serang.(BAR/PBN)

  • Kartu BPJS Diblokir, Niki Damayanti Ditolak Rumah Sakit

    Kartu BPJS Diblokir, Niki Damayanti Ditolak Rumah Sakit

    SERANG,BANPOS,- Keluarga peserta PKH (Program Keluarga Harapan) bernama Niki Damayanti (13) putri dari pasangan Sufinah dan Mulyadi warga Kampung Curugbarang RT 009/003, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten miris nasibnya.

    Niki begitu panggilannya yang mengalami penyakit tumor tulang, miris karena kepesertaan BPJS Kesehatan ternyata diblokir oleh pihak BPJS.

    Sehingga ketika akan berobat ke sebuah rumah sakit ditolak untuk berobat.

    “Kami jadi bingung mengapa kartu BPJS Kesehatan atas nama anak saya Niki Damayanti kondiisinya diblokir. Anak saya jadinya di tolak setelah dapat rujukan dari RS Harapan Kita,” ujar Sufinah, di rumahnya, Minggu (28/12).

    Ia mengungkapkan, dengan terpaksa akhirnya putrinya dibawa pulang ke kampungnya setelah dirawat di RS Harapan Kita selama 16 hari.

    “Ya terpaksa saya bawa pulang lagi. Saya ga disuruh ngurus lagi BPJS nya. Dokter di RS Harapan Kita jug heran kenapa BPJS milik pemerintah kog tidak aktif dan malah diblokir,” ucap Sufinah.

    Nasib Sufinah tidak hanya dipusingkan dengan adanya kartu BPJS yang diblokir saja. Pun ketika akan membawa Niki putrinya ke RS Darmais ia juga dipusingkan mengurus BPJS Mandiri dan mencari mobil ambulance desa. Pusing karena harus koordinasi sana sini sejak pagi. Sampe berita ini ditulis ia dan keluarganya masih mencari ambulance untuk membawa ke rumah sakit.(BAR/PBN)

  • Ribuan Botol Miras Laporan Warga Dimusnahkan

    Ribuan Botol Miras Laporan Warga Dimusnahkan

    CILEGON, BANPOS – Jajaran Kepolisian Polres Cilegon musnahkan barang bukti minuman keras berbagai merek hasil operasi pekat 2020 di Mapolres Cilegon, Senin (28/12).
    Sebanyak 6.500 botol miras yakni Anggur Merah 1.400 botol, Anggur Kolesom 1.300 botol, Anggur Inti Sari 600 botol, Bir Hitam 900 botol, Bir Putih 1.100 botol, Kecut 200 paket, dan Bir Singaraja 1.000 botol dimusnahkan dengan dilindas menggunakan alat berat.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0623, Letkol Inf. Ageng Wahyu Romadhon, Danlanal Banten, Letkol Laut (P) Budi Iryanto, Ketua DPRD Kota Cilegon Endang Efendi, Perwakilan Kejari Cilegon, Kepala Badan Kesbangpol, Andi Afandi, dan Perwakilan BNN Cilegon. 
    “Hari ini kami musnahkan berdasarkan barang bukti yang kami sita,” kata Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono usai pemusnahan miras di Mapolres Cilegon, Senin (28/12).

    AKBP Sigit mengatakan, lain dari hasil operasi yang ditingkatkan, miras yang disita tersebut juga berdasarkan informasi dan laporan dari masyarakat.

    Kapolres menjelaskan, jumlah miras yang disita tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya, dimana miras dari berbagai merek tersebut disita dari sejumlah warung jamu dan tempat hiburan malam yang ada di Kota Cilegon.

    “Ini tentunya dalam rangka mengurangi dan memberantas penyakit masyarakat,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Cilegon, Endang Efendi memberikan apresiasi kepada Kepolisian yang telah bersinergi baik dengan pemerintah dalam menjaga ketertiban di masyarakat.

    “Kami harap pihak kepolisian dan pemerintah dapat terus melakukan operasi yang bisa menertibkan masyarakat di Kota Cilegon,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cilegon, Dimyati Sujai Abubakar berharap operasi serupa terus dilaksanakan sebagai upaya pencegahan terhadap maraknya peredaran miras.

    “Alhamdulillah sudah dilaksanakan, intinya masyarakat jangan terlalu over acting sama minuman keras, mari kita sama-sama tingkatkan ketertiban dan keamanan,” tandasnya.(LUK)

  • PLN Sabet Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbud

    PLN Sabet Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbud

    JAKARTA, BANPOS – PLN menerima Penghargaan dalam bidang Pendidikan Vokasi dari Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penghargaan ini diberikan atas kontribusi PLN mendukung dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan kejuruan.

    Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Human Capital & Management PLN, Syofvi F. Roekman dalam acara “Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri” dalam Indonesia Vocational Outlook 2020 yang digelar di Jakarta, Senin (21/12).

    Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi mengatakan, bahwa penghargaan yang diberikan ini merupakan bentuk apresiasi bagi dunia usaha dan industri.

    “Direktorat Jenderal kami belum berusia setahun, maka dengan mengapresiasi dunia usaha dan industri ini menjadi langkah kami untuk semakin menguatkan kerjasama dan kolaborasi,” kata Ahmad dalam rilis yang diterima BANPOS.

    Dirinya juga berharap, apresiasi ini diharapkan dapat menjadi dorongan pendidikan kejuruan menjadi lebih baik ke depannya.

    “Tahun ini baru 42 perusahaan yang dapat kami berikan pengharagaan, banyak sekali dunia usaha dan industri yang bisa berkontribusi positif pada kemajuan positif pada kemajuan vokasi di Indonesia,” ujar Ahmad.

    Sementara itu, Direktur Human Capital & Management PLN, Syofvi F. Roekman menyampaikan, bahwa penghargaan ini menjadi penyemangat bagi PLN untuk terus mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Dirinya menilai, dunia pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan unggul.

    “Terima kasih kepada Kemendikbud atas apresiasi yang diberikan. PLN berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan dunia pendidikan. Dengan SDM yang kompeten, unggul, dan dapat bersaing tentu akan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa,” ucap Syofvi.

    Beberapa program kerja sama telah dilakukan PLN untuk mendorong dunia pendidikan, khususnya vokasional, antara lain kelas D3 kerja sama dengan 17 perguruan tinggi/sekolah vokasi, kelas D4 kerja sama dengan 4 perguruan tinggi/sekolah vokasi, kerja sama dengan 25 Sekolah Menengah Kejuruan Vokasi, penyediaan fasilitas praktikum, bantuan instruktur, dan program magang bersertifikat di PLN.

    “Harapannya, kurikulum yang ada dapat mempersiapkan peserta didik untuk terjun langsung ke dunia industri. Sehingga, kami bisa memiliki calon tenaga kerja yang memiliki talenta terbaik demi pengembangan industri kelistrikan Indonesia di masa depan,” tutup Syofvi.(CR-01/PBN)

  • Takut Ketahuan Suami, Alasan RH Buang Bayinya

    Takut Ketahuan Suami, Alasan RH Buang Bayinya

    PANDEGLANG, BANPOS – Kurang dari 24 jam anggota Polsek Cikeusik berhasil mengungkap identitas pelaku pembuangan bayi di Kampung Racaseneng RT 005 RW 003, Desa Racaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

    Pelaku pembuang bayi tidak lain merupakan ibunya sendiri yang berinisial RH (24), warga Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik. Diduga, modus pelaku nekat membuang cabang bayinya, karena takut ketahuan suami sahnya.

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Mochamad Nandar mengatakan, usai bercerai dengan suami pertamanya, pelaku sempat berpacaran dengan seorang pria berinisial D, dan sempat 2 kali melakukan hubungan suami istri hingga pelaku hamil.

    Nandar menambahkan, saat sedang hamil pelaku menikah dengan laki-laki lain, dan sang suami tidak mengetahui kalau istrinya sudah hamil oleh orang lain. Dan pada Kamis (17/12) sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku melahirkan bayi laki-laki hasil hubungan gelap dengan pacarnya dulu.

    “Saat lahir bayinya sempat menangis, bayi lahir dalam perkiraan usia kandungan 8 bulan. Karena panik dan takut ketahuan suaminya, kemudian pelaku mengambil plastik di dapur dan memasukannya ke dalam plastik terus membuangnya ke kolam resapan di dekat rumahnya,” jelas Nandar kepada BANPOS, Rabu (23/12).

    Awalnya pelaku membuang bayinya agar tidak diketahui oleh sang suami, namun malah sang suami yang menemukan mayat bayi itu dan melaporkannya ke kantor Desa dan Polsek Cikeusik.

    “Suami pelaku menemukan bayi dalam plastik tersebut, dan melaporkannya kepada Kepala Desa dan Kepala Desa melaporkan ke Polsek Cikeusik. Pelaku ditangkap 6 jam kemudian dikediaman mertuanya, di Kampung Rancaseneng,” katanya.

    Atas perbuatannya, pelaku diancam dengan pasal Pasal 80 ayat (3) dan ayat (4) Jo pasal 76C Undang-undang RI nomor 17 tahun 2016, tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak ancaman hukuman maksimal 15 tahun. (CR-02/PBN)