Penulis: Panji Romadhon

  • LAZ Harfa Dampingi Masyarakat Bangun 10.964 Toilet

    LAZ Harfa Dampingi Masyarakat Bangun 10.964 Toilet

    SERANG, BANPOS – Hingga saat ini, masalah sanitasi masih menjadi permasalahan pelik di dunia terlebih bagi mereka yang tidak berkecukupan secara ekonomi dan masyarakat yang tinggal di pedesaan karena kurangnya kesadaran. Berdasarkan data dari UNICEF, Sanitasi yang buruk menyumbang angka 88% pada kematian anak akibat diare di seluruh dunia.

    Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2012 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia yang penduduknya masih buang air besar sembarangan (BABS). Sedangkan data terkini dari laman Kementerian Kesehatan RI, masih ada sekitar 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktekkan BABS per januari 2020.

    Indeks perilaku kesehatan di Banten yang rendah menjadi PR yang harus diselesaikan bersama oleh semua pihak. Keadaan inilah yang mendorong LAZ Harapan Dhuafa Banten berkomitmen untuk membantu menyelesaikan permasalahan Sanitasi di Provinsi Banten terutama di Kawasan pedalaman yang banyak tersebar di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

    Semenjak tahun 2006, LAZ Harfa sebagai lembaga kemanusiaan fokus memberikan dampingan kepada masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui program Community Lead Total Sanitation (CLTS). Program ini menerapkan pola Down-Top yang artinya bantuan yang diberikan tidak langsung berupa uang atau pembangunan jamban, melainkan melalui pendekatan kelompok dan membangun kesadaran masyarakat. Menyadari bentuk pendampingan yang harus dilakukan intensif, LAZ Harfa menempatkan seorang field facilitator di desa yang memiliki visi pendampingan tersebut.

    Namun, masalah jamban di pedesaan tidak hanya masalah kesadaran tetapi juga masalah ekonomi. Oleh karena itu LAZ Harfa memberikan solusi berupa Arisan Jamban, yaitu suatu kelompok masyarakat yang berkomitmen membangun jamban dengan cara mengumpulkan uang selama satu periode tertentu tergantung kesepakatan. Uang yang sudah terkumpul akan diberikan kepada anggota kelompok untuk membuat jamban secara bergantian.

    Indah Prihanande selaku Direktur Utama LAZ Harfa mengatakan dalam kurun waktu 14 tahun, LAZ Harfa telah mendampingi masyarakat membangun 10.964 jamban di Provinsi Banten. Diantaranya terdapat 30 desa dampingan LAZ Harfa di 8 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Banten, dan 1 Kecamatan di Kabupaten Lebak dan ada sekitar 27.124 rumah yang terdapat di wilayah dampingan.

    Indah juga menambahkan bahwa pembangunan ini murni dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, inilah perubahan yang menjadi misi LAZ Harfa, bukan memberikan bantuan secara cuma-cuma melainkan menumbuhkan kesadaran dari hati dan ini langkah dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) pada point ke – 6 yaitu memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua kalangan masyarakat.

    “Sebagai refleksi dalam peringatan Hari Toilet Sedunia, LAZ Harfa sampai saat ini masih dan akan terus melakukan pendampingan, sampai tidak ada lagi permasalahan jamban yang harus diselesaikan. Bergerak dari desa, wujudkan misi perubahan baik untuk dunia. Riak air yang bersama akan menjadi gelombang yang besar, mari kita terus menjadi riak-riak kebaikan hingga menjadi gelombang kebermanfaatan.” Lanjutnya. (RUL)

  • Dampingi Desa Banyuresmi, Untirta Masuk Nominasi Pendamping Desa Wisata Terbaik

    Dampingi Desa Banyuresmi, Untirta Masuk Nominasi Pendamping Desa Wisata Terbaik

    PANDEGLANG, BANPOS – Desa dampingan Untirta terpilih menjadi salah salah satu desa yang dilakukan visitasi oleh Kemenparekraf RI. Kegiatan yang dilakukan kepada 20 desa tersebut dalam rangka pemilihan 6 besar Pendamping Desa Wisata Terbaik di Seluruh Indonesia.

    Kemenparekraf RI melakukan penilaian progress pendampingan dari masing-masing Perguruan Tinggi, diantaranya yaitu Desa Wisata Banyuresmi di Kecamatan Jiput Pandeglang, Provinsi Banten.
    Ketua Senat Untirta, HER Taufik, mengatakan bahwa hal penting dari Perkembangan Desa Wisata adalah semangat dan komitmen dari Masyarakat terutama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Pengelola Desa Wisata didalam bergotong royong dalam pengembangan Desa Wisata.

    “Karena hal ini akan berdampak secara positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya yang juga selaku Pembina Pendamping Desa Wisata Untirta dalam rilis yang diterima BANPOS.

    Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis , Akhmadi, menyatakan pentingnya implementasi Pentahelix yaitu sinergi Akademisi, Bisnis, Komunitas , Bisnis dan Media didalam pengembangan Desa Wisata.

    “Maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam mengimplentasikan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat, melakukan pendampingan Masyarakat secara berkesinambungan di Desa Wisata Banyuresmi bekerjasama dengan Kemenparekraf RI sejak tahun 2019,” jelas Akhmadi.

    Hadir dalam visitasi tersebut perwakilan dari beberapa Dinas yaitu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang Asmani Raneyanti, Kepala Bidang Destinasi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, Rosy Sukmawati serta Agus Rohman Kasubid Ekraf Bappeda Kabupaten Pandeglang.

    Budi Setiawan dan Asep Parantika selaku tim juri Pendamping Desa Wisata Kemenparekraf RI sangat mengapresiasi terhadap kinerja Untirta yang tercermin pada laporan pendampingan Desa Wisata Banyuresmi.

    “Akan tetapi tentunya laporan tersebut harus sesuai dengan kenyataan di lapangan, maka dilaksanakan visitasi untuk mengobservasi kondisi aktual . Untirta juga harus bekerjasama dengan Asosiasi Indonesia housekeeper Association, Indonesia Food Beferage Executive Club, Sekolah Tinggi Pariwisata ataupun elemen lainnya didalam mengembangkan Desa Wisata Banyuresmi,” tandas Budi.

    Berdasarkan penggalian informasi dari Pengelola Desa Wisata, Kelompok Sadar Wisata dan Bumdes terdapat perubahan yang signifikan dari sebelum dan setelah Pendampingan. Hasil dari Penilaian ini akan dilaksanakan di Malam Penganugrahan Desa Wisata Terbaik di Jakarta tanggal 28 November 2020.(CR-02/PBN)

  • Hasil Operasi Jaran Kalimaya 2020, Polda Banten Tangkap 47 Pelaku Curanmor

    Hasil Operasi Jaran Kalimaya 2020, Polda Banten Tangkap 47 Pelaku Curanmor

    SERANG, BANPOS – Kepolisian Daerah (Polda) Banten berhasil menyita sebanyak 214 kendaraan bermotor dalam operasi kejahatan kendaraan (Jaran) Kalimaya 2020.

    Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengatakan, sebanyak 63 kasus yang berhasil diungkap di wilayah hukum Polda Banten hasil Operasi Jaran Kalimaya 2020, yang dimulai dari tanggal 5-16 November 2020 dan operasi ungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 2020 periode Oktober hingga November 2020.

    “Sebanyak 214 unit kendaraan bermotor yang terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 185 unit, kendaraan roda empat 26 unit, kendaraan roda enam sebanyak tiga unit berhasil diungkap dan menahan 47 tersangka,” ujar Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar pada konferensi pers di Mapolda Banten, Kota Serang, Rabu (18/11/2020).

    Fiandar menjelaskan, dalam Operasi Jaran Kalimaya 2020, Polda Banten berhasil mengamankan barang bukti kendaraan roda dua sebanyak satu unit, dan kendaraan roda empat sebanyak lima unit.

    “Untuk ungkap kasus curanmor Polda Banten dan Polres jajaran berhasil mengamankan barang bukti kendaraan roda dua sebanyak 185 unit, kendaraan roda empat sebanyak 21 unit dan kendaraan roda enam sebanyak tiga unit, ” ujar Fiandar.

    Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Banten Kombes Pol Martri Sonny menyatakan bahwa dalam Operasi Jaran Kalimaya 2020 terdapat tiga target operasi (TO) yang berhasil diamankan dari lima TO.

    Dalam operasi ungkap kasus curanmor melalui hasil penyelidikan Ditreskrimum Polda Banten dan jajaran telah berhasil mengungkap kasus tindak pidana curanmor di wilayah hukum Polda Banten sebanyak 63 kasus dengan tersangka sebanyak 47 Orang.

    “Para tersangka ditangkap berdasarkan target operasi yang telah ditentukan dalam operasi Jaran dan hasil informasi dari masyarakat serta pengembangan kasus dari hasil pengungkapan kasus curanmor, ” jelas Martri.

    Martri menjelaskan motif dari curanmor ini yakni mencuri kendaraan bermotor dan menjual kembali kendaraan tersebut ke pihak lain untuk mencari keuntungan, serta mengambil, menerima atau membeli kendaraan yang diduga dari hasil kejahatan dengan harga di bawah normal.

    “Modusnya yakni dengan cara merusak pintu kendaraan dan tempat kunci kendaraan mobil menggunakan anak kunci palsu,” ujar Martri Sonny.

    Menurut Martri, selama masa new normal pandemi Covid-19, kasus pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) dan curanmor mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di sejumlah pabrik pada periode ketiga di Banten.

    Padahal, pada awal masa pandemi Covid-19, kasus curanmor menurun drastis. “Memang benar pada saat awal pandemi terjadi penurunan curanmor antara Maret sampai Mei 2020. Kemudian seiring berjalannya waktu pada saat new normal tindak pidana meningkat kembali,” kata Martri.

    Martri mengatakan, kasus kejahatan bermotor yang paling tinggi di wilayah hukum Polda Banten terjadi di Kabupaten Tangerang mengamankan sebanyak delapan tersangka dengan jumlah barang bukti 50 unit roda dua dan tiga unit roda empat.

    Untuk modus pencurian yang dilakukan sangat beragam yaitu untuk kendaraan roda dua, pelaku banyak melakukan pencurian dengan kunci T dan untuk roda empat dengan soket atau alat elektronik rakitan.

    “Selain itu terdapat pelaku yang membawa kabur kendaraan rental dan pinjaman kendaraan milik pribadi juga, ” ujarnya

    Martri menegaskan, tersangka yang diamankan terkena Pasal 363, 480 dan atau 481 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling singkat tujuh tahun penjara.

    Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi di tempat yang sama menyampaikan kepada masyarakat jika ada yang pernah kehilangan kendaraan bisa dicek ke Polres jajaran Polda Banten

    “Bagi masyarakat yang merasa kehilangan bisa langsung datang ke Polres wilayah Polda Banten atau sesuai tempat laporan kehilangan, dengan membawa buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) dan kartu tanda penduduk (KTP),” ujar Edy sumardi.

    Edy mengimbau kepada para pemilik kendaraan bermotor jangan memarkir motor sembarangan. Kendaraan jangan ditinggal tanpa memberikan kunci tambahan pada kendaraannya dan jangan pernah meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel agar tidak memancing timbulnya tindak pidana curanmor. (RUL)

  • Tuding Berkampanye, Tim ASIK Laporkan Pejabat BUMD SBM

    Tuding Berkampanye, Tim ASIK Laporkan Pejabat BUMD SBM

    SERANG, BANPOS – Tim advokasi Nasrul Ulum-Eki Baihaki (ASIK) mendampingi masyarakat melaporkan ke Bawaslu Kabupaten Serang, terkait dengan dugaan pelanggaran Pilkada.

    Ada dua laporan yang disampaikan, dengan terlapor pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Serang nomor urut satu Ratu Tatu Chasanah, Pandji Tirtayasa, kemudian inisial NA serta Dedi Baskara Yudawarsa, pejabat di BUMD Kabupaten Serang, Serang Berkah Mandiri (SBM).

    “Laporan yang pertama terkait fans page Facebook bu Tatu, kami menemukan sudah berbayar postingannya, seperti sponsor. Ini kan patut diduga, kampanye diluar jadwal,” ujar ketua tim ASIK, Ferry Renaldy kepada BANPOS, Sabtu (14/11).

    Artinya, iklan media sosial seharusnya dilakukan 14 hari sebelum masa tenang. Meski begitu, iklan tersebut sudah terpasang sejak 29 September sampai 3 Oktober 2020.

    “Ini sanksi yang paling tinggi adalah pidana,” tegasnya.

    Untuk laporan Fans Page Facebook, pihaknya melaporkan Tatu dan juga inisial NA yang mendanai kegiatan tersebut.

    Pelaporan yang kedua, pihaknya melaporkan terkait dugaan keterlibatan manajer umum pada salah satu BUMD Kabupaten Serang, SBM. Akan tetapi, dasarnya sebagai GM sekuritas SBM.

    “Jadi kami menemukan di Facebook dan juga di Instagram, mendukung paslon nomor urut satu Tatu-Pandji, atas nama Dedi Baskara Yudawarsa, dan kami mendapatkan informasi bahwa Dedi adalah Menantu dari Pandji.” jelasnya.

    Terkait laporan kedua, pihaknya melaporkan atas nama Dedi Baskara Yudawarsa dan juga Pandji Tirtayasa. Sebab pada postingan tersebut terdapat foto Dedi bersama Pandji.

    “Kami berharap Bawaslu bisa mengambil suatu langkah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apalagi ini berbicara iklan media sosial dan (kecepatan ngomongnya) yang kedua kalinya,” ucapnya.

    Bawaslu dalam hal berbicara pengawasan dan pencegahan, harus bisa meningkatkan jangan sampai terjadi lagi.

    “Terutama terkait iklan media sosial perlu secara teliti oleh Bawaslu, karena laporan ini jelas ada berbayarnya,” tandas Ferry. (MUF)

  • Puluhan Pegawai Terkonfirmasi Positif, BJB Banten Tutup Sementara

    Puluhan Pegawai Terkonfirmasi Positif, BJB Banten Tutup Sementara

    SERANG, BANPOS – Sesuai dengan instruksi dan arahan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, mulai hari ini Bank BJB melakukan pelayanan terbatas. Pelayanan transaksi di kantor induk yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Serang dan kantor cabang lain pun ditutup sementara oleh manajemen.

    “Bank BJB Banten per hari ini, Jumat 13 November 2020, telah melakukan operasional terbatas sesuai arahan Tim Gugus Tugas dan Bapak Walikota, dimana jaringan kantor yang dibuka untuk hari ini hanya di jaringan kantor pemerintahan untuk melayani transaksi keuangan Pemerintahan, baik untuk Pemerintah Provinsi Banten, Kota Serang, dan Kabupaten Serang,” ujar Pemimpin Bank BJB KCK Banten, Budiatmo Sudradjat dalam pernyataan resminya, Jumat (13/11).

    Ia mengatakan, kantor induk Bank BJB yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Serang ditutup untuk umum. Hanya melayani operasional secara terbatas pada pelayanan administrasi, khususnya transaksi kliring antar bank.

    “Untuk umum kita ditutup di kantor induk. Sesuai arahan Walikota Serang, pada Senin esok diharapkan pelayanan sudah bisa dibuka untuk umum, meski dalam tahap awal akan dilakukan secara bertahap,” tuturnya.

    Budiarto mengungkapkan, Bank BJB akan meningkatkan protokol kesehatan guna mencegah penularan kembali virus korona. Seluruh jaringan kantor disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan.

    “Senin esok, meski pelayanan di kantor Bnk BJB akan dibuka, namun kami memperkirakan tidak akan semuanya bisa dibuka,” tandasnya. (DZH)

  • Covid Membunuh Masa Depan Demokrasi

    Covid Membunuh Masa Depan Demokrasi

    PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) sejatinya merupakan sarana bagi masyarakat untuk menentukan kebebasan berpolitik, kebebasan memilih, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berkumpul, bertatap muka dan berserikat.

    Pun demikian dengan kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diberikan kebebasan untuk mengajak masyarakat, baik langsung dalam sebuah pertemuan besar maupun tidak langsung. Mereka juga diberi kuasa untuk menyampaikan gagasan secara terbuka, sehingga masyarakat secara detail bisa melihat, siapa kandidat yang layak dipilih.

    Pilkada serentak 2020 sangat berbeda dengan pilkada yang dilaksanakan sebelum-sebelumnya. Bila sebelumnya, kandidat bebas mengumpulkan massa dalam jumlah besar, bebas menyapa pemilih dari jarak yang sangat dekat sekalipun dan menyalami masyarakat tanpa batas, sekarang kondisinya sangat berbeda.

    Para kandidat dan antarpemilih harus betul-betul melaksanakan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan pakai sabun. Dalam kampanye tatap muka, kandidat tidak bebas mengumpulkan pendukung dalam jumlah banyak, karena ada batasan tersendiri, seperti untuk daerah zona oranye hanya diperkenankan mengumpulan masyarakat maksimal 50 orang.

    Perlu digarisbawahi, salah satu hal penting dalam demokrasi adalah kebebasan untuk berkumpul. Kebebasan untuk berkumpul juga berarti kebebasan berserikat. Ketika berkumpul akan muncul adu gagasan dan dari gagasan akan mengkristal menjadi sebuah pergerakan.

    Sekarang ada semacam pembatasan dengan argumen tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Jika disalahgunakan bisa menyebabkan demokrasi kita mati. Oleh karena itu, harus hati-hati betul dalam menggunakan asas ini. Jangan sampai, Covid-19 bukan hanya berbahaya untuk kesehatan tapi juga untuk demokrasi.

    Memang, seseorang boleh berkumpul yang penting menjaga 3 M, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan memakai masker. Sangat sederhana, kita harus membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun dan bagaimana menghindari kerumunan. Kalaupun harus berkumpul, kita harus tetap menggunakan aturan main, sadar akan kesehatan dan masa depan masing-masing, sehingga tidak menjadi persoalan.

    Mestinya, dalam sebuah demokrasi, perkumpulan itu tidak tidak dibatasi. Pembatasan cukup pada norma, seperti boleh berkumpul 50 orang, bukan dibunyikan dilarang. Karena dalam setiap perkumpulan mereka bisa adu gagasan dan menumbuhkan kebebasan berpendapat.

    Ketika dalam pertemuan itu menyepakati sesuatu sepakat maka dilanjutkan dengan aksi bersama. Kalau hanya menjadi pemikiran akan menjadi wacana.

    Dalam kondisi sekarang ini, diperlukan kreativitas dalam penyampaian gagasan. Keterbatasan berkumpul secara fisik, tetapi tetap terhubung dan bebas mengeluarkan gagasan. Tapi tidak cukup, karena harus bisa menggerakkan orang untuk memilih dan melakukan perubahan-perubahan di masyarakat.

    Dalam kondisi normal, pandemi tidak akan mengganggu. Tetapi ketika ada unsur politis, pandemi bisa jadi alat politik. Banyak contoh lain yang membungkam demokrasi. Demokrasi tidak sehat karena ada moralitas politik yang tidak berjalan. Bisa menjadi alat sekelompok tertentu, seperti menjadi alat untuk menekan. Akhirnya kebebasan berekspresi dan demokrasi terganggu.

    Kalau berhenti pada jargon negara hukum, hukum bisa menjadi alat kekuasaan atau kelompok tertentu yang memiliki power dan akhirnya mengganggu.

    Namun, kalau on the track, pelaksanaan Pilkada pada masa pandemi tidak akan bermasalah. Misalnya, moralitas berjalan, literasi digital dalam kampanye politik berjalan, kemudian jaringan partai dan relawan berjalan.

    Kesimpulan saya adalah, Covid-19 bisa membunuh masa depan demokrasi dan yang muncul adalah demokrasi prosedural, kebebasan dibatasi, dan gerakan masyarakat dicurigai. Namun, demokrasi tidak terganggu jika prasyarat terpenuhi, seperti moralitas politik, literasi digital, dan jaringan politik bergerak.

  • Partai Gerindra Cilegon Gelar Upacara Hari Pahlawan

    Partai Gerindra Cilegon Gelar Upacara Hari Pahlawan

    CILEGON, BANPOS,- Semangat memperingati Hari Pahlawan 10 November dijadikan momentum khusus pengurus DPC Partai Gerindra Kota Cilegon. Meski digelar secara sederhana, partai besutan Prabowo ini menggelar upacara bendera memperingati Hari Pahlawan 10 November.

    Momentum Hari Pahlawan tahun ini bagi Gerindra bukan hanya untuk memperingati secara seremonial saja, akan tetapi memberikan rasa penghormatan dan terimakasih kepada para Pahlawan dengan mengisi nilai perjuangan.

    “Upacara peringatan pahlawan itu jangan hanya seremonialnya saja, tetapi untuk mengingatkan kita, memberikan penghormatan kepada Pahlawan dengan semangat nilai perjuangan,” ujar Ketua DPC Partai Gerindra Kota Cilegon, Sokhidin, saat menjadi inspektur upacara memperingati Hari Pahlawan 10 November, di Halaman Kantor DPC Gerindra, Selasa (10/11/2020) pagi tadi.

    Dalam kesempat tersebut, Sokhidin yang Calon Wakil Walikota Cilegon juga mengajak kepada seluruh kader Gerindra di Kota Cilegon untuk bersama-sama berjuang dalam memenangkan Pilkada Cilegon 2020 ini.

    “Kalo dulu Pahlawan berjuang untuk kemerdekaan, sekarang kita (Gerindra-red) berjuang untuk meraih kemenangan dalam Pilkada. Itu salah satu perjuangan kader Gerindra saat ini untuk Kota Cilegon,” katanya.

    Untuk diketahui, DPC Partai Gerindra Kota Cilegon menggelar Upacara Bendera Memperingati Hari Pahlawan 10 November. Upacara dikemas dengan sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan.

    Upacara ini dihadiri sejumlah pengurus DPC,PAC dan Ranting di depan Kantor DPC Gerindra yang berlokasi di Green Mega Blok Cilegon.

    Dalam upacara tersebut, Ketua DPC Cilegon, Sokhidin yang menjadi inspektur upacara, ia juga memberikan pengarahan tentang penghormatan kepada para Pejuang di Indonesia.

    “Hari ini kita memberikan satu penghormatan kepada para pejuang yang telah mempertaruhkan fisiknya, nyawanya, dan hartanya. Kali ini kita mempertaruhkan tenaganya, pikirannya, untuk perjuangan kita kedepan untuk bangsa dan masyarakat Kota Cilehon yang kita cintai,” tandas Sokhidin yang juga Calon Wakil Walikota dari Nomor urut 2.

    Oleh karena itu, lanjut Sokhidin, meminta para kader DPC Gerindra untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia khususnya untuk warga Kota Cilegon.

    “Sudah selayaknya kita semua melakukan intropeksi diri dengan senantiasa melanjutkan perjuangan dan memberikan kontribusi yang terbaik untuk bangsa dan rakyat,” ucap Sokhidin.(BAR)

  • Walau Diserang Isu Dinasti Korupsi, Ati-Sokhidin Diprediksi Tetap Unggul

    Walau Diserang Isu Dinasti Korupsi, Ati-Sokhidin Diprediksi Tetap Unggul

    CILEGON, BANPOS,- Proyeksi Kemenangan Kandidat Pilkada di Banten menarik perhatian para pengamat politik nasional.

    Diskusi kedua yang digelar ‘The Aksara Institute’ kembali digelar pada Minggu (8/11) di Kantor Indonesia Analisis Politik Institute (Indpol), Jakarta.

    Seperti diskusi sesi pertama, tuan rumah Ananda Prasetya dari Indpol kembali mengundang tiga narasumber yakni Abdul Hakim MA, alumni The Australian National University Canberra, Alexander Aur Apelaby, kandidat doktor filsafat sosial, yang juga Dose Etika Politik Universitas Pelita Harapan, dan Musa Maliki, PhD, alumni Politics and International Relations, Charles Darwin University.

    Kali ini diskusi mengerucut pada tingkat elektabilitas para kandidat di Pilkada Banten khususnya Pilkada Cilegon.

    Abdul Hakim MA yang lebih menyoroti Pilkada Cilegon mengungkapkan, sosok kandidat pasangan nomor 02 Ati Marliati -Sokhiidin datang dari bawah.

    Dengan lapisan pengalaman yang cukup panjang baik karir di dunia profesional birokrasi maupun kontribusi dalam kegiatan pengembangan masyarakat Cilegon, Ati Marliati cukup mendapat tempat di masyarakat.

    “Ati Marliati meniti karir dari seorang guru, karir birokrasi, aktivitas pengembangan masyarakat dan pemberdayaan melalui dunia pendidikan hingga saat ini,” tuturnya.

    Sosok ini (Ati Marliati, red) dilengkapi dengan tokoh seperti Sokhidin yang memulai karir di kepolisian negara Indonesia, aktif di dunia usaha, kepartaian, dan mengelola jaringan pengajian keagamaan bersama dengan para kyai yang dikenal jelas sanad dan silsilah keilmuan keagamaannya.

    “Aktivitas keagamaan Sokhidin itu mewakili semangat santri dan para kyai. Ini juga point penting bagi kandidat sehingga wajar jika elektabilitasnya tinggi,” kata Abdul Hakim.

    Survei yang dilakukan oleh tim internal pemenangan pasangan Ati-Sokhidin, lanjutnya, menunjukkan bahwa tingkat keterpilihan pasangan ini karena alasan pengalaman birokrasi, keberpihakan pondok pesantren dan serta peduli pada rakyat.

    “Kedua sosok kandidat ini mendapatkan dukungan atas dasar reputasi karir dan investasi sosial yang sudah lama disemai melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan itu ditangkap oleh warga sebagai figur yang mewakili agenda perubahan Cilegon di periode yang akan datang,” kata dia.

    Andanda Prasetya yang menjadi moderator diskusi terbatas lalu bertanya kepada narasumber, apakah isu dinasti dan korupsi tidak berpengaruh pada tingkat elektabilitas?

    Abdul Hakim kemudian menegaskan, pertanyaan itu sesungguhnya sudah terjawab dengan prediksi tingginya tingkat keterpilihan Ati-Sokhidin.

    “Jika diverbalkan kira-kira begini. Isu itu (dinasti dan korupsi, red) secara nyata dipatahkan oleh tingkat elektabilitas yang tinggi itu. Artinya, isu itu nggak nendang. Tidak punya dampak elektoral,” tegasnya.

    Alexander Aur Apelaby menambahkan, pemilihan pemimpin publik, seperti pemilihan kepala daerah, kepala pemerintahan pusat, wakil rakyat di parlemen, sungguh absah bila mempunyai legitimsasi demokratis.

    Legitimasi demokratis tidak semata-mata berarti warga negara secara bebas masuk dalam bilik pemungutan suara dan memilih calon pemimpin yang mempunyai kapasitas sebagai pemimpin publik, tetapi lebih dari itu adalah legitimasi demokratis juga terwujud dalam partisipasi warga negara bersama wakil rakyat dalam merancang undang-undang atau peraturan daerah.

    “Hanya itu kuncinya. Legitimasi itu didasari oleh pilihan warga. Bukan yang lain,” pungkasnya.

    Dikusi pun diakhiri dengan sebuah kesimpulan dari Ananda Prasetya bahwa Pilkada Cilegon menarik untuk diikuti karena turbulensi politiknya lumayan keras.(BAR)

  • Gelar PDO, LMND Usung Kedekatan Masyarakat

    Gelar PDO, LMND Usung Kedekatan Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Serang, menggelar pendidikan dasar organisasi (PDO). Hal itu dilakukan sebagai organisasi yang konsisten di gerakan rakyat, dan memilih memilih tempat di salah satu daerah bersejarah di Kota Serang, yaitu Banten Lama, Kecamatan Kasemen.

    Ketua LMND Kota Serang, Recky Pamungkas mengatakan, pendidikan tahun ini pihaknya mendekatkan organisasi kepada masyarakat. Terlebih, isu-isu daerah Kota Serang yang saat ini masih santer di soroti elemen masyarakat.

    “Sebagai organisasi pelopor gerakan, LMND akan tetap berada di barisan massa, dan mengawal isu-isu ke daerahan, khususnya Kota Serang,” ujarnya, Sabtu (7/11).

    Recky menjelaskan, pihaknya mengusung tema ‘Membentuk Karakter Anggota yang memiliki Jiwa Solidaritas dan Berwawasan Luas untuk Hidup di Garis Massa Memenangkan Pancasila’, dan itu merupakan hal yang penting untuk di jalankan.

    “Terlebih saat ini Kasemen akan berubah tata ruang menjadi kawasan industri, yang tentu saja hanya mementingkan pemodal besar,” ucapnya.

    Kata dia, Kecamatan Kasemen merupakan daerah yang mempunyai persawahan yang cukup luas harus menjadi pondasi kekuatan ekonomi Kota Serang.

    “Dengan sejarah yang cukup luar biasa, Kota Serang, khususnya Kasemen memiliki jejak sejarah sebagai pusat perdagangan dan jasa antar negara,” terangnya.

    Ia menegaskan, Pemerintah Kota Serang maupun DPRD Kota Serang, harus mementingkan kepentingan masyarakatnya. Menurutnya, kawasan industri hanya akan menggerus habis sosial dan budaya masyarakat yang ada di Kasemen.

    “Terlebih, industri hanya mementingkan kepentingan modal besar,” tegasnya.

    Diketahui, peserta yang hadir dalam pendidikan tersebut diikuti oleh beberapa kampus di Banten antara lain, Uniba, Uin Banten, Untirta, Unsera, STIH PAINAN, Falatehan, Universitas Terbuka dan UNMA.

    Untuk menambah spirit peserta dalam berjuang dengan LMND, Eksekutif Kota Serang juga mengundang Eksekutif Nasional. Guna mentransformasikan materi-materi dasar yang ada di organisasi berlogo bintang kuning dengan tangan mengepal dan buku yang dikelilingi jeriji besi tersebut.

    “Kami undang juga pengurus Eksekutif Nasional untuk mengisi materi-materi dasar yang ada di LMND ini. Ada ketua umum, Bung Asrul, Bung Adhina selaku sekjen dan Bung Syamsudin,” jelasnya.

    Ia memandang, pendidikan ini merupakan pendidikan ideologis yang tidak sebatas menjadi seremoni organisasi belaka. Dalam keadaan negara sedang mengalami krisis ekonomi dan politik akibat pandemi dan kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat, LMND merasa memiliki tanggung jawab moral, intelektual dan sosial dalam memperluas struktur organisasi yang kokoh untuk dipersiapkan melawan kekuasaan yang menindas rakyat.

    “Intinya ini bukan agenda seremonial belaka. Ditengah krisis ekonomi dan politik seperti sekarang akibat pandemi dan kebijakan pemerintah yang menindas rakyat. Kita secara keorganisasian memiliki tanggung jawab moral, intelektual dan sosial untuk melibatkan kelompok student bergabung dengan lmnd dalam melawan neoliberalisme dan kaki tangannya yang menindas,” tandasnya. (DZH)

  • Anak Usaha Krakatau Steel Siap Pasok Air Bersih Untuk PT LCI

    Anak Usaha Krakatau Steel Siap Pasok Air Bersih Untuk PT LCI

    CILEGON, BANPOS – Anak Usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yaitu PT Krakatau Tirta Industri (KTI) siapkan pasokan air bersih untuk rencana pengembangan PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) di Cilegon.

    Kesiapan tersebut dituangkan dalam Letter of Intent yang diserahkan oeh Plt Plt. Direktur Utama KTI Hery Susanto kepada Corporate Service Director Lotte Titan Nusantara Heri Haerul Thamrin pada Kamis, 5 November 2020. Penyerahan dokumen ini disaksikan oleh Direktur Pengembangan Usaha Krakatau Steel Melati Sarnita.

    Hery Susanto menyatakan, KTI senantiasa berkomitmen untuk mendukung setiap investasi di Provinsi Banten, khususnya di kawasan Anyer dan Cilegon.

    “Air bersih merupakan urat nadi bagi pertumbuhan ekonomi sehingga Krakatau Steel melalui KTI senantiasa berupaya menghadirkan inovasi untuk meningkatkan efisiensi proses dan distribusi sehingga ketersediaan air bersih semakin meningkat,” ujar Herry.

    Sebagaimana diketahui, PT LCI berencana untuk melakukan ekspansi bisnisnya dengan pembangunan pabrik baru di Cilegon senilai USD 3,5 miliar. Atas rencana ini, dibutuhkan jaminan ketersediaan air bersih dari sisi kuantitas maupun kontinuitas. Diperkirakan tidak kurang dari 400 liter per detik yang akan dipasok oleh KTI dan akan meningkat seiring dengan tahapan pengembangan PT LCI.

    Hery menambahkan, bahwa KTI mempunyai fasilitas yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dan berpengalaman memasok kebutuhan air bersih bagi industri baja dan petrokimia besar di Cilegon. “Kami yakin dengan kemampuan kami dalam memberikan jaminan pasokan bagi PT LCI untuk program pengembangannya”, lanjutnya.

    Kawasan industri Anyer – Cilegon merupakan kawasan industri dimana terdapat industri besar seperti Krakatau Steel, Krakatau Posco, Chandra Asri, Asahimas dan industri lainnya dengan berbagai rencana pengembangannya. Ketersediaan air bersih sangat vital bagi pengembangan kawasan dan juga bagi masyarakat yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi. (BAR/RED)