ANGKA kasus covid-19 di Indonesia sebenarnya terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pemerintah mengumumkan rasio kepositifan atau Positivity Rate Testing Covid-19 sebesar 18,76 persen pada 3 September 2019 setelah menemukan 3.622 kasus baru dari 19.306 yang dilakukan pengetesan, secara keseluruhan positivity rate di Indonesia sebesar 13,62 persen terdapat kasus positif 184.268 dari 1.353.291 orang yang dilakukan tes.
Angka positivity rate di Indonesia masih diatas 10 persen, padahal World Health Organization (WHO) menetapkan ambang batas aman bila positive rate dibawah 5 persen. Positive Rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif covid-19 dibandingkan jumlah orang yang di tes, tingginya positive rate mengindikasikan sebaran covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, khususnya dibeberapa kota besar seperti Jakarta, kasus hariannya pada 3 September bahkan mencetak rekor baru sebanyak 1.406 kasus.
Realitas saat ini bila dibandingkan saat awal kali sebaran virus covid-19 masuk di Indonesia (Outbreak), tingkat kewaspadaan masyarakat menurun, padahal kasus covid-19 mengalami lonjakan. Menurunnya ketakutan masyarakat seiring dengan kebosanan dan tuntutan ekonomi.
Infeksi virus covid-19 makin masif terjadi dikarenakan, adanya pasien positif covid yang tanpa gejala masih berinteraksi sosial namun, tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi virus, imbauan dan sanksi karena tidak memakai masker, menjaga jarak, belum berjalan secara efektif, hal ini seiring menurunnya tingkat kewaspadaan masyarakat, juga kejenuhan hidup dimasa pandemi yang sarat dengan berbagai aturan.
Umat manusia benar-benar sedang diuji dengan covid-19. Disisi lain, negara dan masyarakat sudah lelah menghadapi pandemi yang dampaknya sangat terasa, baik secara kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi. Kondisi sulit ini bagi seorang muslim hendaknya disikapi dengan tetap bersabar dan, berpedoman pada tuntunan Rasulullah dalam menghadapi wabah (Tha’un).
Rasulullah Saw bersabda : “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahuwata’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit dari suatu negeri, janganlah kamu masuk di negri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Upaya untuk mengetahui yang sakit dan yang sehat harus terus diupayakan, agar yang sakit dapat segera dipisahkan dengan yang sehat, sebagaimana anjuran Nabi Shallahu’alaihi wasallam, “Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat” (HR.Bukhari dan Muslim).
Sebetulnya metode karantina dan isolasi jauh hari telah diajarkan oleh Nabi Muhammad. Dimasa Nabi, pernah terjadi wabah kusta yang infeksius dan mematikan, kemudian Nabi melarang umatnya untuk dekat dengan yang terkena penyakit tersebut.
Hendaknya kita tetap waspada dengan meningkatnya virus covid-19, upaya menghindari virus haruslah kita lakukan, serta menjauhi hal-hal yang mendatangkan mudarat bagi kita.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda “Tidak boleh berbuat madlarat dan hal yang menimbulkan madlarat” (HR.Ibn Majah dan Ahmab Ibn Hambal dari Abdullah ibn Abbas).
Tidak hanya diri kita, keluarga kita pun dianjurkan untuk tetap waspada, khususnya anak-anak, bila tidak ada keperluan yang cukup mendesak, hendaknya mencari keselamatan bagi anak, dengan tidak membawa anak berinteraksi sosial dengan banyak orang selama masa pandemi.
Kewaspadaan atas sebaran covid-19 penting terus kita jaga, mengingat jumlah korban semakin meningkat, kita juga berduka atas wafatnya ratusan dokter yang terinfeksi virus covid-19, juga meninggalnya saudara kita yang lain.
Namun kami mendoakan mereka semua, khususnya umat Islam yang wafat disebabkan terinfeksi virus covid-19, untuk mendapatkan tempat terbaik disisi Allah.
Dalam sebuah hadits nabi, setiap umat muslim yang menghadapi ujian wabah dan, mengalami kematian akibat wabah, disebutkan janji surga dan pahala yang besar, bagi siapa saja yang tetap bersabar ketika menghadapi wabah penyakit, “kematian karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya). (HR.Bukhori).
Semoga Allah lindungi kita semua dari virus ini dan memberikan keselamatan dan segera mengangkat wabah ini.
Amiin.
Wallahua’lambisshawab