Penulis: Panji Romadhon

  • Krakatau Steel Bagikan Hewan Kurban Senilai Rp855 Juta

    Krakatau Steel Bagikan Hewan Kurban Senilai Rp855 Juta

    CILEGON, BANPOS – Momen Hari Raya Idul Adha, dimanfaatkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Group untuk menebar kebaikan, dengan membagikan 12 ekor sapi, 15 ekor kerbau, dan 78 ekor kambing dengan nilai total Rp855 juta untuk disalurkan kepada masyarakat Kota Cilegon, Kamis (30/7).

    Pelaksanaan penyaluran dilakukan secara simbolis dari halaman Masjid konstruksi baja Al-Muthowwir, yang dilakukan oleh General Manager Security & General Affair Zainal Muttaqien, yang mewakili Direktur SDM Krakatau Steel kepada ketua Paguyuban Lurah Kota Cilegon Muhriji.

    Acara penyerahan hewan kurban ini disaksikan juga oleh Direksi dari anak perusahaan PT KS Grup.

    General Manager Security dan General Manageral Affair, Zainal Mutaqien mengatakan, penyerahan hewan kurban ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada warga Cilegon. Selain bantuan hewan kurban ini, sebelumnya Krakatau Steel grup juga sudah membantu di bidang lainnya seperti bantuan beasiswa, bantuan sarana ibadah, bantuan social masyarakat, dan bantuan bencana alam.

    “Di momen Idul Adha ini, kami bersinergi dengan seluruh anak perusahaan bersama-sama untuk menyalurkan bantuan hewan kurban yang nantinya akan disalurkan melalui kelurahan-kelurahan maupun Dewan Kemakmuran Masjid di Kota Cilegon,” ujar Zainal Mutaqien sebagaimana rilis yang diterima Banten Pos, Kamis (31/7).

    Menurutnya, total hewan kurban yang diserahkan kepada warga Kota Cilegon yakni untuk 21 kelurahan yang terlibat dalam penyaluran hewan kurban. “Kami harap bantuan ini semoga dapat membawa keberkahan bagi kita semua”, tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama Ketua Paguyuban Lurah Kota Cilegon Muhriji, menyatakan ucapaan terima kasihnya atas sumbangsih yang dilakukan oleh Krakatau Steel Group. “Kami doakan Krakatau Steel agar tetap maju dan mendapat rizki yang berlimpah dari Allah SWT.

    Semakin meningkat keuntungannya, yang akan berdampak pada akan semakin meningkatnya juga bantuan Krakatau Steel Group kepada masyakata Cilegon di sekitar Perusahaan”, ungkap Muhriji.

    Kegiatan penyaluran ini kemudian secara serentak diberangkatkan untuk kemudian disalurkan kepada daerah-daerah yang dituju untuk dibagikan hewan kurban. (BAR)

  • Saat Memotong Hewan Kurban, Seorang Ulama di Pontang Meninggal Dunia

    Saat Memotong Hewan Kurban, Seorang Ulama di Pontang Meninggal Dunia

    PONTANG,BANPOS- Masyarakat Pontang, Kabupaten Serang kehilangan Tokoh Ulama Kharismatik. Dia adalah Ustadz Asmala, yang meninggal dunia sesaat melakukan pemotongan hewan kurban usai melaksanakan salat Idul Adha 1441 H, Jumat (31/7).

    Peristiwa tersebut terjadi di halaman Mushola Al-Hidayah, Kampung Kesabilan, Desa Pontang RT 05/02, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

    Saat kejadian, tak ada tanda-tanda Ketua Yayasan Asabil yang sedang mengenakan baju dan kopiah putih ini sakit. Ulama ini terkulai lemas saat melakukan pemotongan hewan kurban berupa sapi. Sehingga keluarga korban terpukul atas peristiwa ini.

    “Kalau saat kejadian juga sebenarnya dalam kondisi sehat. Makanya keluarga juga kaget,” kata Sugali, kerabat korban saat dihubungi BANPOS.

    Sugali menambahkan, Ustadz Asmala yang juga mantan Kepala Desa Pontang itu sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

    “Beliau sudah dimakamkan ba’da ashar tadi. Setelah sebelumnya menunggu keluarga dari Lampung,” singkat Sugali.

    Sementara itu, Kapolsek Pontang AKP Sudibyo Wardoyo membenarkan peristiwa disaat penyembelihan hewan kurban tersebut. Dari hasil keterangan yang didapat, kata Kapolsek, diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung. Hal ini diperkuat dari keterangan bahwa korban memiliki riwayat penyakit tersebut.

    “Dari informasi yang kita dapat, korban memiliki riwayat penyakit jantung. Kemungkinan karena kondisi fisik sedang lelah, sehingga terjadi serangan jantung,” kata Kapolsek dikonfirmasi melalui telepon. (AZM).

  • Cicil Rp10 Ribu Per Hari, Warga Komplek Depag Bergilir Dapat Jatah Berkurban

    Cicil Rp10 Ribu Per Hari, Warga Komplek Depag Bergilir Dapat Jatah Berkurban

    SERANG,BANPOS – Warga Komplek Perumahan Depag RT 02/07, Kelurahah/Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Jumat (31/7), melaksanakan penyembelihan hewan qurban, berupa 7 ekor kerbau, 2 sapi dan 4 ekor kambing.

    Ketua RT 02, Junaedi, mengatakan, setiap tahun saat Hari Raya Idul Adha, warga perumahan Depag memang rutin menyembelih hewan kurban. Dikatakannya, hewan kurban merupakan hasil patungan warga yang didapat dari hasil mencicil sebesar Rp10 ribu/hari sesuai hasil musyawarah warga. Setelah terkumpul Rp2.8 juta kemudian dikumpulkan untuk 7 warga dan dibelikan satu kerbau atau sapi.

    “Dengan cara seperti ini, Alhamdulillah setiap tahun seluruh warga RT 02 bisa bergiliran berkurban. Selain itu bisa terbangun jiwa sosial dan ada silaturahmi untuk menciptakan rasa kebersamaan dan berjiwa untuk bersodaqoh,” kata Junaedi.

    Sementara itu, Ujang Rahmat mengatakan bahwa ibadah berkurban diperintahkan oleh Allah melalui kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu berupa mimpi untuk menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail, yang telah dia idam-idamkan sejak lama. 

    “Dibalik kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tersebut, menjadi dasar atau alasan kewajiban berkurban yang dilaksanakan setiap umat muslim hingga hari ini,” katanya.

    Di tempat yang sama, salah satu panitia kurban, Asep Sukandarusman, menuturkan untuk tertib pembagian daging kurban, pihaknya mendistribusikan melalui kupon yang disebar. Menurut tokoh masyarakat ini, karena di masa pandemi Covid-19, pemotongan daging maupun pembagian daging kurban dilakukan sesuai protokol kesehatan agar terhindar dari virus corona.

    “Selain warga perumahan, pembagian daging kurban juga dilakukan untuk warga di kampung sekitar komplek perumahan. Ini sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan antar masyarakat,” kata H Asep Sukandarusman, yang merupakan Kasubdit Harda Polda Banten. (DZH)

  • Polda Banten Ungkap Penyelundupan 159 Kilogram Ganja Asal Aceh

    Polda Banten Ungkap Penyelundupan 159 Kilogram Ganja Asal Aceh

    SERANG, BANPOS – Direktorat Reserse Narkoba Polda Banten berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 159 kg ganja asal Aceh. Adapun dalam upaya tersebut, Polda Banten juga mengamankan 9 tersangka pengedar barang haram tersebut.

    Keberhasilan penggagalan pengiriman ganja ke Jakarta itu diungkap oleh Kapolda Banten Irjen Fiandar di Mapolda Banten, Kamis (30/7/2020). Dikatakan, bahwa para tersangka ditangkap di tiga lokasi yang berbeda, yakni dua orang di daerah Cideng, Jakarta Pusat, tiga orang di Parung, Bogor, dan lima orang di Aceh.

    Irjen Fiandar mengatakan, jika modus pengiriman barang haram tersebut menggunakan peti dan panel Telkom. Cara itu digunakan untuk mengelabui aparat keamanan. “Sembilan tersangka yang kami amankan itu memiliki peran yang berbeda-beda,” ujar Irjen Fiandar.

    Dijelaskan, pelaku SP (33) berperan sebagai pengirim barang, RN (31) mengawasi proses pengemasan dan perjalanan ganja., MN (43) pengepul ganja dari petani, HN (39) sebagai pengantar ganja dari gudang ke kantor ekspedisi, dan FR (39) membantu proses pengepakan ganja di Aceh. Kemudian, tersangka BU (39) dan AS (37) bertugas pengatur pengambilan ganja di Jakarta dan Bogor, MR (39) pengawas ganja di Bogor, dan YN (30) pengambil barang di Bogor.

    Direktur Reserse Narkoba Polda Banten, Kombes Susatyo Purnomo Condro menambahkan, kasus ini adalah yang terbesar sepanjang 2020. Disebutkan, para pelaku disangka melanggar Pasal 114 Ayat 2, Pasal 111 Ayat 2, Pasal 132 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

    Susatyo juga mengungkapkan kronologi pengungkapan tersebut, yang dimulai pada awal Juli 2020 ketika pihaknya mendapatkan informasi pengiriman ganja dalam jumlah besar dari Aceh menuju Jakarta. Kemudian, pada 18 Juli lalu, aparat memonitor pengiriman lewat kargo ke Jakarta.

    Pada 23 Juli lalu, ratusan kilogram ganja itu tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dan menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten. Aparat lalu menghadang angkutan pengangkut ganja tersebut di kawasan rest area jalan tol Jakarta-Merak.

    “Setelah melalui proses penyelidikan, pada 24 hingga 26 Juli Tim Gabungan Subdit melakukan penangkapan serentak di tiga lokasi berbeda, yakni di Cideng, Parung, dan Aceh,” ujar Kombes Susatyo. Dikatakan, ganja tersebut akan diedarkan di Jakarta dan Jawa Barat. (RUL)

  • Ikatan Keluarga Minang Cilegon Tolak Dukung Helldy-Sanuji

    Ikatan Keluarga Minang Cilegon Tolak Dukung Helldy-Sanuji

    CILEGON, BANPOS – Warga rantau asal Minang yang tergabung dalam DPD Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Cilegon menolak mendukung pasangan calon Walikota/ Wakil Walikota Cilegon Heldy Agustian- Sanuji Pentamarta.

    Hal ini membantah berita sebelumnya tentang dukungan kepada Heldy-Sanuji dari Forum Warga Minang.

    Agusman salah satu anggota IKM Cilegon yang terlihat hadir dalam acara penyampaian dukungan kepada Helldy-Sanuji pada Senin (27/7) lalu mengaku tidak tahu menahu terkait agenda dukungan politik tersebut.

    Dirinya mengaku hanya dihubungi oleh Hengki untuk makan siang dan tiba-tiba datang calon walikota Helldy Agustian.

    “Saya tidak tahu, dikira hanya makan-makan saja. Eeh tiba-tiba nongol Helldy Agustian. Disana kita cuma makan dan disuruh foto bareng,” tandas Agusman saat konferensi pers di salah satu rumah makan di Cilegon, Rabu (29/7).

    Agusman yang sudah bertempat tinggal selama 35 tahun di wilayah Kecamatan Jombang mengaku kenal semua dengan orang Minang yang tinggal di Link Jombang, khususnya yang berjulan di Pasar Kranggot, mulai dari kaki lima maupun kios.

    “Sepengetahuan saya sampai saat ini, belum ada orang Minang yang menyatakan dukungannya kepada salah satu paslon Walikota Cilegon,” tegas Agusman.

    Sementara Ketua DPD IKM Cilegon, Munarman Kotto menegaskan bahwa secara kelembagaan ada beberapa organisasi sayap di bawah IKM Cilegon, namun apa yang dinyatakan oleh kelompok yang mengatasnamakan forum dan mengaku sebagai Ketua Keluarga Minang, merupakan sebuah tindakan ilegal dan merupakan sebuah pembohongan publik dikarenakan mengklaim seluruh warga Minang mendukung Helldy-Sanuji.

    “Tidak bisa mengatasnamakan seluruh masyarakat Minang begitu saja, kami saja yang pengurus sampai hari Kini belum menyatakan sikap, dikarenakan, keputusan tersebut harus melalui musyawarah tidak hanya di jajaran pengurus tapi dari semua unsur yang ada harus di libatkan,” tandas Munarman.

    Menurutnya, IKM Cilegon sampai saat ini belum menyatakan sikap soal pilihan terhadap bakal calon walikota dan Wakil Walikota Cilegon.

    “Saya sebagai Ketua Ikatan Keluarga Minang Kota Cilegon sangat menyayangkan apa yang di sampaikan oleh beberapa orang sodara kita yang berasal dari Minang, yang menyatakan dukungannya terhadap salah satu bakal calon Walikota Cilegon. Secara pribadi silahkan dukung siapa saja, tapi jangan megatasnamakan organisasi,” kata Muharman.

    Menurutnya, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) DPP IKM Nomor 013/SK-DPPIKM/JKT/V/2020 yang ditandatangani Fadli Zon menyebutkan, bahwa Muharman Kotto merupakan Ketua Organisasi IKM Kota Cilegon yang sah. “Maka apabila ada orang lain yang mengatasnamakan sebagai Ketua, itu jelas sebuah kebohongan,” tuturnya.

    Pihaknya menduga, apa yang dilakukan oknum merupakan bentuk ketidakpuasan atas kegagalannya dalam pencalonan Ketua IKM Cilegon beberapa waktu lalu.

    Terkait adanya hal tersebut, pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kota Cilegon, membantah hal tersebut, dan menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh masyarakat yang mengatasnamakan forum, merupakan sebuah kekeliruan dikarenakan secara hukum, satu-satunya organisasi yang menaungi masyarakat Minang di Kota Cilegon adalah IKM.

    “Kalau bicara forum, dulu itu Ketuanya Pak Jayadi. Dan sudah lama vakum. Kalaupun ada, SK nya darimana? Sementara sampai hari ini Pak Jayadi masih hidup, dan sudah bergabung di IKM sebagai Ketua DPC IKM Kecamatan Cibeber. Nih orangnya,” ungkap Ketua Harian DPD IKM Cilegon, Maezal. (BAR)

  • Buntut Pencabulan Santriwati di Padarincang, Ponpes Nyaris Dibakar Massa

    Buntut Pencabulan Santriwati di Padarincang, Ponpes Nyaris Dibakar Massa

    SERANG, BANPOS – Ratusan santri di Kecamatan Padarincang menggeruduk Pondok Pesantren (Ponpes) S untuk mencari JM, Ketua Yayasan yang diduga telah mencabuli 15 santriwati. Bahkan ratusan santri tersebut sempat hampir membakar dan menghancurkan ponpes itu, namun dicegah oleh pihak kepolisian.

    Kedatangan mereka itu untuk menangkap JM yang hingga kini belum tertangkap oleh pihak Kepolisian. Terlebih, JM dinilai telah menodai citra ulama di Padarincang dan nama baik pesantren.

    Ucon, salah satu santri di Padarincang mengaku merasa dirugikan dengan perlakuan JM yang tidak mencerminkan sebagai pimpinan ponpes. Menurutnya, para warga mendatangi pesantren karena tidak sabar ingin menangkap pelaku. 

    “Sebenarnya kami ingin kejelasan kapan pelaku ditangkap. Karena laporan dari keluarga korban sudah ke polisi. Tapi sampai saat ini pelaku belum juga ditangkap,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (28/7).

    Ia menerangkan, gerakan ini secara spontan dilakukan para santri dan tidak dikomandoi. Mereka merasa citra santri dan ulama di Padarincang telah tercoreng buruk dengan adanya aksi bejat yang dilakukan JM, sehingga secara spontan mendatangi Ponpes S.

    “Para santri hanya ingin membersihkan nama baik ulama di Padarincang dengan menangkap pelaku. Banyak, sampai ratusan para santri yang menggeruduk,” terangnya.

    Ia menjelaskan, santri dan warga hanya menuntut agar pelaku cepat dibui untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    “Kami hanya ingin pelaku ditangkap, tidak ada yang lain. Tangkap segera pelaku oleh polisi. Pelaku ada yang bawa kabur,” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Padarincang, AKP Undang Juamra, mengatakan bahwa pihaknya masih terus berusaha menenangkan warga. Pihaknya tidak bisa mengabulkan tuntutan warga karena kasus itu saat ini sedang ditangani Polres Serang Kota.

    “Yang mendatangi Ponpes ini sekitar 200 massa. Saat ini kasus tersebut kan sedang ditangani unit PPA Polres Serang Kota. Kami disini hanya menenangkan massa,” ujarnya kepada BANPOS.

    Selain itu, ia mengatakan bahwa ponpes tersebut saat ini sudah disterilkan. Para santri yang sebelumnya berada di ponpes sudah dipulangkan karena mempertimbangkan faktor keamanan.

    “Pukul 12 siang tadi massa datang ke Ponpes S. Massa yang datang itu ada dari Padarincang, Ciomas, Cinangka dan lainnya. Ponpes sudah kami sterilkan, santri yang tadinya masih ada sudah dipulangkan,” ungkapnya.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi Pondok Pesantren dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Bangunan pondok pun telah dipasang garis polisi. Akibat kejadian tersebut, satu bangunan pondok yang terbuat dari bambu bilik rusak diamuk massa.

    Selain itu, hingga berita ini ditulis ratusan massa masih bertahan di sekitar Ponpes. Sesekali massa melantunkan dzikir dan salawat bersama. Beberapa kali juga terdengar teriakan untuk merobohkan Ponpes itu. (DZH)

  • Ngaku Akan Kasih ‘Ilmu’, Belasan Santriwati Diduga Dirogol Ketua Yayasan

    Ngaku Akan Kasih ‘Ilmu’, Belasan Santriwati Diduga Dirogol Ketua Yayasan

    SERANG, BANPOS – Belasan santriwati mengalami pencabulan oleh ketua Yayasan salafi di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Modus yang dilakukan oleh ketua yayasan  itu yakni akan diberikan ‘ilmu’ berupa wiridan, namun harus ditebus dengan hubungan badan.

    Salah seorang perwakilan korban, Anton Daeng Harahap, mengatakan untuk saat ini hanya ada empat korban yang mau melaporkan perbuatan pelaku yang berinisial JMJ. Keempat korban tersebut yakni DA, MA, YH, ES. Semua korban itu merupakan warga Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.

    Anton mengatakan, para korban pencabulan tersebut berusia antara 14 tahun hingga 20 tahun yang sudah menjadi santriwati di pesantren tersebut baik kurang dari satu tahun maupun lebih dari satu tahun.

    “Ada yang sudah dicabuli satu kali dan ada juga yang sudah dua kali,” katanya kepada awak media saat ditemui di Polres Serang Kota, Senin (27/7).

    Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa untuk santriwati yang dicabuli oleh JMJ diluar dari empat korban yang sudah melapor, rata-rata berasal dari Kecamatan Anyer, Mancak, Padarincang serta ada yang berasal dari Kabupaten Pandeglang.

    Akan tetapi, Anton enggan memaparkan nama maupun inisial korban, karena sudah berjanji kepada korban dan keluarga korban untuk tidak memberitahukan nama korban.

    Berdasarkan penuturan dari para korban, pelaku sudah lama melakukan aksinya. Namun para korban tidak mau melaporkan perbuatan pelaku, dikarenakan mendapatkan ancaman.

    Jika korban melaporkan hal tersebut kepada orang lain, maka pelaku akan melakukan teluh atau guna-guna. “Dipeluk dan disuruh buka pakaian, disuruh memeluk pelaku,” kata menggambarkan aksi tersebut kepada awak media.

    Selain itu, pelaku tidak pernah mengajar di pesanteren tersebut, akan tetapi pelaku mencari anak didik dengan cara menyuruh orang lain sejak tahun 2012. “Yang mengajar santri-santri disana,” ucapnya.

    Selain itu, Anton menerangkan bahwa pelaku sudah mempunyai tiga orang istri yang juga merupakan korban dari aksi pencabulan yang dilakukan oleh pelaku.

    Salah satu orang tua korban berinisial SY mengatakan bahwa anaknya sudah menjadi santri di pesantren pelaku kurang lebih satu tahun lamanya. Akan tetapi, anaknya tidak pernah mau menceritakan kejadian pencabulan tersebut. Ia mengatahui hal tersebut karena adanya laporan dari PPTP2A.

    “Ada yang melaporkan dari PPTP2A, disitulah saya tau,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Dua Tahun Berjalan, Siswa SIT ICMA YICH Membeludak

    Dua Tahun Berjalan, Siswa SIT ICMA YICH Membeludak

    PANDEGLANG,BANPOS-Baru dua tahun berjalan, jumlah siswa Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insan Cendekia Mathla’ul Anwar (ICMA) milik Yayasan Islamic Center Herwansyah (YICH) yang ada di jalan raya Pandeglang KM 30, Kampung Kadusuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, disambut antusias masyarakat, khususnya para orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya, agar dapat mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.

    Ketua Yayasan ICH, Serli Andriani mengatakan, meskipun baru dua tahun berjalan, jumlah siswa yang masuk sangat banyak. Bahkan saat pembukaan banyak siswa harus masuk daftar tunggu atau waiting list, karena kuotanya terbatas.

    “Kita baru berjalan dua tahun, tapi jumlah siswanya cukup banyak. Bahkan ada beberapa siswa harus masuk daftar tunggu, karena disini juga ada Taman Kanak-kanak Isalam Terpadu (TKIT), sambil menunggu satu tahun orang tua siswa menyekolahkan anaknya di TKIT,” kata Serli Andriani saat melakukan konferensi pers di ruang meeting gedung YICH, Selasa (28/7).

    Menurutnya, sesuai dengan motto ICMA yaitu Islami, cerdas, memimpin dan mandiri, dengan pemenuhan fasilitas sekolah dan tenaga pengajar yang memadai. Diharapkan dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dibidang pengetahuan umum maupun agama.

    “Nantinya lulusan TKIT dapat membentuk siswa siswi yang islami, cerdas, memimpin dan mandiri. Tujuan ini diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, intelektual dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap pembelajaran. Tahfidz Al-Qur’an dengan dihiasi akhlak islami dalam perilaku sehari-hari dengan sistem menjamin mutu yang berkesinambungan dan melatih kemandirian siswa,” terangnya.

    Untuk menghasilkan siswa yang berprestasi, lanjut Serli, ICMA YICH menyediakan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar yang memadai.

    “Dari jumlah siswa SDIT sebanyak 132 orang, kita sediakan 15 orang guru beserta Tata Usaha (TU). Sedangkan dari jumlah siswa TKIT sebanyak 55 orang, kita sediakan sebanyak 8 orang guru beserta TU. Sedangkan untuk fasilitas sekolah dengan gedung 4 lantai, lapangan futsal (outdoor), klinik kesehatan, aula, bus sekolah, Masjid, ruang makan, ruang kelas menggunakan AC, kantin sehat dan CCTV,” ungkapnya.

    Sementara Kepala SDIT ICMA, Yadi Haryadi mengatakan, dalam sistem pembelajaran yang diterapkan di SDIT ICMA, dalam pelaksanaannya mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan umum dan agama islam.

    “Dalam sistem pembelajarannya, kita menerapkan sistem pembelajaran perpaduan antara ilmu pengetahuan umum dan islam. Jadi selama ini kan disekolah daam menerapkan sistem pembelajaran yang diberikan kepada siswa secara masing-masing misalkan ilmu pengetahuan umum saja dan ilmu islam saja,” katanya.

    “Kalau dikita menggunakan sistem pembelajaran perpaduan, misalkan ketika sedang belajara ilmu pengetahuan alam, maka kita integrasikan dengan ilmu islam seperti ketika belajar tentang hujan, maka kita sambungkan dengan kekuasaan Allah,” ungkapnya.(dhe)

  • TTKKDH Siap Dukung Wahyu Nurjamil Maju Pada Pilbup Serang

    TTKKDH Siap Dukung Wahyu Nurjamil Maju Pada Pilbup Serang

    SERANG, BANPOS – Kesti TTKKDH mengaku siap mendukung Wahyu Nurjamil apabila dirinya maju dalam perhelatan Pilkada 2020 mendatang. Meskipun masih muda, Wahyu Nurjamil dinilai memiliki kemampuan untuk memimpin suatu daerah dan memiliki popularitas yang cukup baik.

    Demikian disampaikan oleh salah satu tokoh Kesti TTKKDH, Mulyana. Ia menuturkan bahwa jika Wahyu Nurjamil benar-benar serius untuk maju dalam perhelatan 5 tahunan itu, maka Kesti TTKKDH siap untuk membantu memenangkan dirinya.

    “Kami dari TTKKDH pasti mendukung yah. Karena selama masyarakat Kabupaten Serang menginginkan sosok seperti pak Wahyu Nurjamil, kami akan dukung dan senang membantunya,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/7).

    “Memang di Kabupaten Serang sendiri sudah banyak yang kenal dengan pak Wahyu. InsyaAllah kalau di birokrasi, meskipun beliau masih muda wawasannya sudah mumpuni. Artinya dalam memimpin suatu daerah, beliau sudah bisa,” terangnya.

    Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Mul ini juga menerangkan bahwa Wahyu Nurjamil sudah sering melakukan sosialisasi ke berbagai daerah, khususnya di Kota Serang. Meskipun diakui sosialisasi tersebut bukan dalam rangka politik.

    Menanggapi hal tersebut, Wahyu Nurjamil menerangkan bahwa sosialisasi yang kerap dilakukannya di berbagai daerah, memang murni tanggungjawabnya terhadap Kesti TTKKDH.

    “Kalau itu kan memang tanggungjawab saya. Karena orang tua saya itu Ketua Umum dan secara kondisi sudah uzur. Makanya pembinaan itu didelegasikan kepada saya,” ucapnya kepada BANPOS.

    Sehingga, ia membantah bahwa sosialisasi yang kerap dilakukannya merupakan upaya untuk menaikkan popularitasnya, dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Serang nanti.

    “Jadi ini betul-betul pembinaan, bergerak di seni dan budaya. Jadi tidak ada itu jargon untuk menaikkan popularitas saya. Adapun kalau misalkan ini menjadi suatu hal yang dianggap masyarakat sebagai upaya menghadapi kontestasi kedepan, silahkan saja itu tidak menjadi masalah,” jelasnya.

    Begitu pula dengan Pilwalkot Serang. Menurutnya ada beberapa pihak yang mengira sosialisasi yang dilakukannya sebagai upaya meningkatkan popularitas pada Pilwakot Serang nanti.

    “Pilwakot juga masih jauh. Enggak ada itu. Jadi memang saya itu pembinaan tidak hanya sekarang. Saya dari dulu juga sudah sering komunikasi dengan DPW-DPW. Seperti Keceran dan HUT TTKKDH. Jadi itu belum kepikiran, tapi biarkan itu mengalir,” ungkapnya.

    Kendati demikian, dirinya juga mengakui bahwa sosialisasi yang dilakukannya dapat menjadi bekal untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Serang maupun Kota Serang. Namun yang terpenting, lanjutnya, ada dorongan dari masyarakat.

    “Seperti yang saya bilang, kalau wacana dari PAN itu memang benar, saya siap-siap aja prinsipnya. Kalau misalkan memimpin suatu daerah, saya siap. Saya itu kan memang dikader untuk untuk menjadi pemimpin. Tapi tetap, legitimasi itu ada di masyarakat,” ucapnya.

    Diakhir, ia mengatakan bahwa untuk mengabdi kepada masyarakat, tidak perlu menjabat sebagai kepala daerah. Maka dari itu, jika memang wacana pencalonannya tidak memungkinkan untuk tahun ini, tidak menjadi masalah baginya.

    “Tidak hanya pada jabatan, tapi juga dari bidang-bidang lainnya saya bisa mengabdi untuk masyarakat. Jadi toh saya maju ataupun tidak, itu tidak menjadi masalah bagi saya,” tandasnya. (DZH)

  • Pilbup Serang, PAN Lirik Wahyu Nurjamil?

    Pilbup Serang, PAN Lirik Wahyu Nurjamil?

    SERANG, BANPOS – Meskipun bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Serang sudah mulai mengerucut menjadi dua pasangan, tidak membuat PAN berhenti mewacanakan calon alternatif. Hal itu juga karena PAN hingga saat ini belum memberikan kepastian kemana akan memberikan dukungan.

    Seperti yang disampaikan oleh bakal calon formatur DPW PAN Provinsi Banten, Syafrudin. Menurutnya, terdapat satu bakal calon yang cukup potensial untuk menjadi Bupati ataupun Wakil Bupati Serang. Bakal calon tersebut yakni Wahyu Nurjamil.

    Menurut Syafrudin, Wahyu yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang ini juga memiliki kesempatan untuk maju pada kontestasi Pilkada 2020 nanti. Apalagi dari segi jaringan, Wahyu Nurjamil memiliki jaringan yang cukup luas.

    “Saya kira Wahyu Nurjamil sekalipun PNS juga punya hak (untuk maju sebagai bakal calon Bupati Serang). Namanya demokrasi juga putra terbaik itu bisa untuk maju untuk memimpin Kabupaten Serang,” ujarnya kepada BANPOS usai melakukan pertemuan tertutup dengan Nasrul Ulum di Puspemkot Serang, Jumat (24/7).

    Selain itu, Syafrudin mengaku bahwa tidak menutup kemungkinan apabila Wahyu Nurjamil maju dalam Pilkada nanti, akan memberikan dukungan kepadanya. Namun saat ditanya apakah Wahyu akan dipasangkan dengan Nasrul Ulum, Syafrudin enggan berkomentar.

    “Segala kemungkinan bisa kami lakukan. Tapi untuk itu kita tunggu nanti yah. Kalau pertemuan dengan Nasrul Ulum itu namanya juga hanya silaturahmi. Enggak ada kaitannya dengan Pilkada nanti,” katanya sembari tertawa.

    Sementara itu, Wahyu Nurjamil saat dikonfirmasi mengaku berterimakasih apabila memang ada pandangan yang baik terhadap dirinya, apabila maju dalam Pilkada 2020 mendatang. Secara prinsip, dirinya siap untuk maju apabila memang masyarakat dan partai, khususnya PAN, memberikan dukungan kepada dirinya.

    “Saya bersyukur kalau memang ada pandangan yang baik dari pak wali, namun semua kembali kepada masyarakat Kabupaten Serang. Terkait dengan PAN, saya kembalikan kepada mekanisme partai saja. Prinsipnya apabila diberikan amanah, yah mesti siap. Tapi PAN sebagai partai banyak kader-kader terbaik yang bisa diusung,” tandasnya. (DZH/AZM)