Penulis: Panji Romadhon

  • Responsif Gender, Manfaat P3TGAI Dirasakan Oleh Masyarakat

    Responsif Gender, Manfaat P3TGAI Dirasakan Oleh Masyarakat

    SERANG, BANPOS – Ditengah Pandemi, Balai besar wilayah sungai cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) tetap melakukan pembangunan dan juga pemberdayaan masyarakat, terutama kelompok petani air melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).

    Menurut Konsultan Manajemen Balai, Ratih Arumsari, saat ini program tersebut telah berjalan di 46 titik yang terletak di 33 desa dan 10 kecamatan. Saat ini program tersebut telah berjalan pada tahap ke II di wilayah kab serang dimana sebelumnya di tahap I berjalan di 20 Lokasi dan pada Tahap II 10 kecamatan 20 Desa 20 titik, salah satunya dilaksanakan di Desa Telaga Warna Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang.

    “Dalam program ini dilakukan pemberdayaan kelompok, pendekatannya melalui intervensi kegiatan peningkatan jaringan irigasi tersier pada program P3TGAI yang diberikan ke Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A),” jelas Ratih kepada BANPOS, Minggu (26/7).

    Alumni Untirta ini memaparkan, dalam melakukan pemberdayaan kelompok tersebut, pihaknya telah merencanakan agar lebih responsif Gender, mulai dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga belanja bahan.

    “Ada sekitar 30 persen perempuan yang turut serta dalam proses tersebut. Dalam pelaksanaan pun, dari 26 personel, 20-22 laki-laki, sedangkan 4-6 orang adalah perempuan,” terangnya.

    Menurutnya, pengarusutamaan gender dalam program ini dilakukan dalam rangka memberdayakan perempuan petani yang juga menerima manfaat dan dampak dari program peningkatan jaringan irigasi. Diharapkan, dengan berpartisipasinya perempuan, maka pembangunan juga dapat lebih responsif gender.

    “Seperti pembangunan tangga cuci yang memperhatikan kebutuhan dari perempuan juga,” jelasnya.

    Ratih menyatakan, secara teknis pekerjaan ini fokus pada peningkatan jaringan irigasi guna memaksimalkan pelayanan air ke pesawahan. Tentu saja ada mekanisme monitoring pelaksanaan dan pemeriksaan untuk melihat kualitas dan kuantitas pekerjaan fisik.

    “Kalau kualitas berkaitan dengan kondisi pembangunan sesuai dengan gambar kerja (spesifikasi dimensi, red), kuantitas sesuai dengan volume pasangan batu, plesteran dan acian yang tercapai sesuai RAB (Rencana Anggaran Biaya),” ungkapnya.

    Program ini sudah berjalan sejak tahun 2017, atau berjalan 4 tahun. Dan hingga saat ini telah berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan target program. Untuk tahun ini, pelaksanaan program tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah.

    Sementara itu, Kepala Desa Telaga Warna, Tb. Fauzi menyampaikan ucapan terimakasih atas terlaksananya program P3TGAI tersebut. Ia berharap, program ini dapat berjalan dengan lancar, dan bermanfaat bagi para petani pengguna air.

    “Mudah-mudahan, untuk kedepannya petani kita lebih makmur lagi dengan adanya P3A ini,” harapnya.

    Terpisah, Ketua P3A Tanjungasri Baru, Suhaemi menyatakan, hadirnya P3TGAI memberikan dampak yang signifikan terhadap suplai air di daerahnya. Selain itu, dengan pengelolaan swakelola, masyarakat merasa terbantu secara ekonomi.

    “Alhamdulilah dengan adanya bantuan dan kegiatan P3TGAI yang dilaksanakan di saluran sawah kami, selain sebagai penambah suplai air yang sebelumnya 50 ha menjadi 70 ha, warga juga sangat bersyukur karena dengan situasi seperti sekarang yang adanya covid 19, masyarakat banyak yang kena dampak seperti phk, dengan adanya kegiatan ini warga tersebut bisa ikut bekerja guna menyambung perekonomian bagi keluarga,” tandasnya.(PBN)

  • Saat Menyedot Air, Dua Penambang Batubara Tewas Hisap Gas Racun

    Saat Menyedot Air, Dua Penambang Batubara Tewas Hisap Gas Racun

    CILOGRANG, BANPOS – Nasib nahas menimpa dua orang gurandil di Lebak Selatan, keduanya dilaporkan tewas ketika tengah menyedot air di dalam galian lobang batubara yang berlokasi di blok Cibetot Desa Lebaktipar, Kecamatan Cilograng.

    Disebutkan, korban ditemukan tidak bernyawa setelah diduga menghirup racun karbon monoksida di dalam lobang galian batubara tersebut. Rabu (22/7)

    Informasi yang didapat BANPOS, kedua korban meninggal itu bernama Indra (25) warga Kampung tipari RT 03 RW 01 Desa Lebaktipar Kecamatan Cilograng dan Asep (23) warga Kampung Cisuren Desa Cisuren Kecamatan Bayah.

    Menurut keterangan, kronologis kejadian bermula ketika kedua korban tengah bekerja menyedot air untuk dikeluarkan di dalam galian batubara. Namun secara tidak sadar, korban menghirup racun karbon monoksida yang mengakibatkan dua korban tersebut keracunan hingga tewas.

    Seorang saksi mata menyebut, korban saat masuk lobang lama tidak keluar. Karena curiga dan khawatir, saksi mata bersama warga lain mendatangi lobang dan memasang blower agar udara masuk.

    “Sekian lama kedua korban tidak keluar dari lobang tersebut, kami mulai curiga terjadi sesuatu di dalam lobang, kemudian kami dibantu warga dengan menggunakan blower berusaha mengeluarkan kedua jasad korban dari lobang,” tutur Dina saksi kejadian, Kamis (23/7).

    Terpisah, Komandan Rayon Militer (Danramil) 0315 Bayah, Kapten (Arm) Rosyid, membenarkan kejadian tersebut, Kata dia, saat ini kasusnya sudah ditangani pihak Polsek Cilograng.

    “Betul pak, dua orang meninggal di lobang batubara karena menghirup racun oksigen. Kasus ini sekarang sedang ditangani pihak Polsek Cilograng,” terangnya.(WDO/PBN)

  • Pidato HUT Partai Rakyat Demokratik ke 24

    Pidato HUT Partai Rakyat Demokratik ke 24

    Assalammualaikum WAR WAB

    Salam Rakyat Adil Makmur

    Kepada seluruh Kader, Anggota dan Simpatisan PRD, baik di dalam maupun di luar negeri, Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik, mengucapkan selamat HUT PRD, selalu  bersama rakyat, dengarkan dan rasakan apa yang rakyat rasakan, itulah energi perjuangan kita, menuju Indonesia yang adil makmur dan dunia yang damai.

    Tidak ada kata henti dalam perjuangan, selama di sekitar kita masih banyak persoalan.

    Berjuanglah dengan penuh semangat dan penuh kegembiraan.

    Saudara-saudaraku,

    Seni, Sastra, Filsafat dan ilmu Pengetahuan telah membimbing bangsa Eropa, menuju zaman baru, zaman modernisasi, keluar dari abad tengah dengan humanisme sebagai pandangan hidup.

    Humanisme adalah anak kandung Renaisance, satu paham yg menempatkan manusia sebagai subyek kehidupan, yang bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yg lebih baik.

    Penemuan kompas, mesin cetak dan mesiu, membawa  kehidupan bangsa Eropa melompat jauh ke depan, ilmu pengetahuan berkembang secara massif, dimulailah penjelajahan yang disertai dengan penaklukan umat manusia. 

    Mesin telah menggantikan tenaga manusia, modernisasi mengubah peradaban, meletus revolusi industri di Inggris, revolusi filsafat di Jerman dan revolusi politik di Perancis.

    Feodalisme dengan monarchi absolutnya runtuh, muncul sistem baru, penguasa baru, Kapitalisme dengan demokrasi liberalnya.

    Walaupun terjadi perubahan revolusioner, dari Feodalisme ke Kapitalisme, secara fundamental belum mengubah kehidupan umat manusia, bentuknya saja yang berubah, isinya tidak, hanya kekuasaan saja yang berubah, masyarakatnya tidak, penindasan serta penghisapan manusia terhadap manusia masih terus terjadi, bahkan sampai zaman digital sekarang ini.  

    Humanisme yang digaungkan oleh Bangsa Eropa dengan semboyan kebebasan, persamaan dan persaudaraan, pada kenyataanya menjadi pedang bermata dua, hanya kaum kapital yang menikmati kehidupan, di sisi lain justru bersifat ekspansif, eksploitatif dan diskriminatif.

    Terjadilah penjajahan bangsa atas bangsa dan penjajahan manusia atas manusia.

    Kapitalisme, walau terus menerus melakukan reformasi-reformasi tetap tidak mengubah hakekatnya sebagai sistem yang rakus.

    Kita semua menyaksikan serta merasakan begitu rapuhnya Kapitalisme, saat Pandemi Covid 19 melumpuhkan aktivitas ekonomi mereka.

    Saudara-saudaraku,

    Semua manusia yang hidup di alam dunia ini menginginkan kebahagiaan serta kedamaian, baik lahir maupun batin, baik material maupun spiritual.

    Demikian juga dengan bangsa Indonesia, kebahagiaan serta kemerdekaan hidup yang mestinya dinikmati di tengah kekayaan serta kesuburan alamnya, cukup lama diinterupsi oleh penjajahan.

    Catatan sejarah perjalanan hidup bangsa Indonesia dirampas, mentalitas bangsa pun dihancurkan. Kebanggaan serta kepercayaan diri bangsa Indonesia dihilangkan agar tetap tunduk dan bisa dikontrol oleh Penjajahan dengan segala macam bentuknya.

    Saudara-saudaraku,

    Sebagai bangsa Timur,  Indonesia tidak hanya menempatkan rasionalitas objektif sebagai landasan hidup, maka konsep untuk membangun bangsa, baik raga maupun jiwa, harus berangkat dari kenyataan tersebut. 

    Jika bangsa Barat dengan modernisasi dan humanismenya melahirkan konsep individualisme, kebebasan dan kapitalisme, sedangkan Timur lebih condong kepada semangat gotong royong, dengan menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

    Maka lahirlah Pancasila yang bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia, yang kemudian disepakati menjadi konsep dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Pancasila lahir sebagai bentuk perlawanan atas sistem liberal kapitalistik, termaktub dalam Preambule UUD Proklamasi 1945, sudah semestinya menjiwai isi UUD 1945 beserta Haluan Negara.

    Di dalam Pasal 33 UUD 1945 sudah sangat jelas, bahwa prinsip ekonomi Indonesia bukanlah ekonomi liberal kapitalistik, tetapi ekonomi kekeluargaan yang menempatkan sumber daya alam digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    Konsep itulah yang mestinya disusun oleh pemimpin.

  • Kembali Pimpin Golkar, Ria Akan Rangkul Milenial

    Kembali Pimpin Golkar, Ria Akan Rangkul Milenial

    SERANG, BANPOS – Golkar Kota Serang berkomitmen untuk merangkul para milenial untuk dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka. Selain itu, Golkar Kota Serang juga akan meningkatkan kinerja dan kekompakkan para kader dan anggotanya.

    Demikian disampaikan oleh Ketua DPD Golkar Kota Serang, Ratu Ria Maryana. Ria yang kembali terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) IV tersebut menerangkan bahwa milenial merupakan kelompok masyarakat yang juga menjadi fokus bagi pihaknya.

    “InsyaAllah itu nanti akan kami bahas bareng-bareng untuk program bagi para milenial. Karena nanti akan pembahasan-pembahasan apa yang akan dilakukan oleh Partai Golkar kedepannya, termasuk bagi para milenial,” ujarnya di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (22/7).

    Selain itu, pihaknya juga akan melakukan peningkatan kekompakkan dan kinerja dari para kader dan anggotanya di berbagai tingkatan di Kota Serang. Sebab menurutnya, untuk bisa membesarkan nama Golkar dibutuhkan kekompakkan dan kebersamaan.

    “Saya ingin Golkar kedepannya semakin mengakar di bawah ya. Saya ingin kader-kader Golkar di tingkat kota atau kecamatan, kelurahan dan lainnya dapat lebih giat lagi. Benar-benar kami bareng-bareng kedepannya, membesarkan nama Golkar lagi,” ucapnya.

    Disisi lain, Ria mengaku pelaksanaan Musda IV ini memang bisa dikatakan terlambat. Karena seharusnya, pelaksanaan Musda IV Golkar Kota Serang dilangsungkan tiga bulan setelah gelaran Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember lalu. Hal tersebut dikarenakan adanya Pandemi Covid-19.

    “Seharusnya Musda ini dilaksanakan bulan April kemarin. Cuma karena ada ketentuan dari Kapolri, ketentuan dari Walikota dan lainnya bahwa tidak boleh mengadakan kegiatan karena adanya Covid ini kan, maka dari itu DPP memberikan surat terkait dengan penundaan Musda. Baru sekarang mendapatkan surat untuk melaksanakannya lagi,” katanya.

    Selain itu, Ria mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Musda pun diterapkan protokol kesehatan dan pembatasan waktu serta peserta. Dengan demikian, potensi terjadinya penularan Covid-19 dapat dicegah dengan penerapan kebijakan tersebut.

    “Kami memang mempersingkat waktu. Sebenarnya sih ini juga peserta kami kurangi kan yang seharusnya peserta awalnya itu ada 250 orang, namun kami kurangi dari peserta awal. Tidak menjadi masalah, yang penting diambil khidmadnya saja, semua prosedur kami jalankan,” ucapnya.

    Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dirinya sangat menyambut baik dengan terselenggaranya Musda IV Golkar Kota Serang. Menurutnya, antara pemerintah dengan Partai Golkar memang terjalin hubungan yang baik.

    “Saya menyambut baik Musda IV Partai Golkar ini. Karena antara Partai Golkar dengan pemerintah merupakan mitra. Kami juga tahu bagaimana sinergi antara pemerintah, Partai Golkar dan masyarakat di Kota Serang,” katanya.

    Selain itu, Syafrudin mengatakan bahwa segala masukan dan program yang akan dijalankan oleh Partai Golkar tentu sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Saya kira ide-ide dari Partai Golkar ini adalah bagaimana mengawal kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tentu hal ini sangat kami dukung dan memang itu sinergisitas yang terjadi antara pemerintah dan partai, khususnya Golkar,” tandasnya. (DZH/AZM)

  • Kemenag Gelar Bimtek Pelaporan Keuangan dan LPJ

    Kemenag Gelar Bimtek Pelaporan Keuangan dan LPJ

    LEBAK,BANPOS- Agar sekolah madrasah baik Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA) yang ada didua kecamatan yaitu Kecamatan Kalanganyar dan Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak lebih baik dalam membuat laporan dan pertanggung jawaban dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ditengah pandemi Covid-19.

    Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pelaporan keuangan dan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).

    Kepala Kantor Kemenag Lebak, Akhmad Tohawi mengtakan, tujuan dari Bimtek pelaporan keuangan LPJ ini adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) madrasah.

    “Kegiatan Bimtek ini merupakan bukti bahwa kita siap untuk peningkatan kualitas madrasah, kita samakan persepsi untuk membiasakan yang benar dan jangan membiasakan yang tidak benar,” kata Tohawi kepada wartawan, Selasa (21/7).

    Menurutnya, kegiatan Bimtek pelaporan LPJ tersebut juga sesuai dengan visi misi Kementerian Agama agar kedepan pelaporan pertanggung jawaban baik dan benar sesuai dengan aturan dan peraturan.

    “Oleh karena itu, Bimtek ini harus terus dilakukan agar menghasilkan cara pelaporan yang baik dan benar,” ungkapnya.

    Sementara Kasi Penmad Kemenag Lebak, Akhmad Firdaus mengatakan, selain untuk meningkatkan kualitas SDM madrasah, kegiatan Bimtek tersebut juga sebagai ajang silaturahmi.

    “Jadi madrasah ini diarapkan dapat melakukan desain program dalam rangka tata tertib administrative, presentasi dan proses tentang pengelolaan keuangan dalam situasi Covid-19. Selain itu, Bimtek ini merupakan media silaturahmi antara stake holder yang ada,” katanya.

    Oleh karena itu, lanjut Firdaus, setelah diadakannya Bimtek ini pihaknya berharap regulasi atau aturannya disosialisasikan kepada para guru dan tetap fokus untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.

    “Setelah kegiatan ini diharapkan madrasah memiliki rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan pelaporan keuangan negara dengan baik dan benar serta antisipasi pengaruh pandemic Covid-19. Guru harus fokus terhadap pendidikan, agar kualitas pendidikan bisa meningkat,” ungkapnya.

    Ketua panitia Bimtek pelaporan keuangan dan LPJ, Aang Pahrul mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sekitar 60 orang yang terdiri sekolah MTs dan MA yang ada di Kecamatan Cimarga dan Kecamatan Kalang Anyar.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Kemenag Lebak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini madrasah menjadi lebih baik dalam memberikan pelaporan dan pertanggung jawaban dana BOS,” ungkapnya.(DHE)

    Caption Foto : Para peserta saat mengikuti Bimtek pelaporan keuangan dan LPJ yang diselenggarakan Kemenag Lebak.

  • Sambangi Negeri di Atas Awan, Laz Harfa Adakan Misi Kemanusiaan

    Sambangi Negeri di Atas Awan, Laz Harfa Adakan Misi Kemanusiaan

    LEBAK, BANPOS – Setelah berbulan-bulan terbatasi oleh PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berdampak pada banyak aktifitas seperti pekerjaan, kehidupan sosial dan silaturahmi menjadi sedikit terhambat, hal itu membuat sebagian orang merasa jenuh, adanya kebijakan kebiasaan baru seolah menjadi angin segar bagi mereka yang senang bersosialisasi.

    LAZ Harapan Dhuafa dan Komunitas Supermoto Pandeglang Chapter mengadakan kegiatan “Motoran sambil Sedekah” dengan tema Bersama Saling Membahagiakan pada Minggu (19/07) di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan ini tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat. Para peserta di cek suhu tubuh, memakai masker, membawa hand sanitizer, menjaga jarak dan disediakan armada Ambulance.

    Event ini diikuti kurang lebih 101 peserta dan berada di zona hijau, dan setelahnya dilakukan santunan kepada sebanyak 15 Yatim Dhuafa dan 10 Lansia di tempat yang dituju, yaitu di kawasan Negeri di Atas Awan, Lebak-Banten. Kepala desa dan Babinmas ikut hadir di acara santunan ini.

    Indah Prihanande Direktur Utama LAZ Harapan mengatakan bahwa selain untuk menjalin silaturahmi, event ini juga untuk merupakan salah satu misi kemanusiaan, termasuk menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sosial untuk bisa saling membantu sesama, terkhusus membantu mereka yang membutuhkan di sekitar kawasan negeri di atas awan. Event ini juga tetap memathui protokol Kesehatan yang berlaku dan dilakukan di Kawasan Zona Hijau sehingga aman jika dilakukan.

    “Ini bukan pertama kalinya kami mengadakan ekspedisi yang tak biasa demi misi kemanusiaan, termasuk misi kemanusiaan di Kawasan Negeri di Atas Awan Citorek. Kedepannya kita akan mengadakan event serupa dengan target peserta 1000 partisipan. Dan mudah-mudahan edukasi sedekah ini sampai kepada semua elemen termasuk komunitas motoran maupun komunitas sepeda.” Ujarnya.

    Eki, Ketua Supermoto Indonesia Pandeglang Chapter mengatakan bahwa ia dan komunitas yang dipimpinnya sangat senang dan begitu berkesan dengan event ini.

    “Saya mengucapkan terimakasih kepada LAZ Harfa karena sudah mengajak kami untuk melakukan kegiatan motoran sambil sedekah. Event ini sangat berkesan karena bukan hanya menyalurkan hobi kami, akan tetapi juga mengajak untuk bisa lebih peka terhadap lingkungan sekitar.” (RUL)

  • Sokhidin Impikan Santri Cilegon Setara Dengan Lulusan Umum

    Sokhidin Impikan Santri Cilegon Setara Dengan Lulusan Umum

    CILEGON, BANPOS – Keberadaan santri jebolan pesantren salaf di Kota Cilegon mendapat atensi khusus Calon Wakil Walikota Cilegon, Sokhidin yang berpasangan dengan Calon Walikota Cilegon Ati Marliati.

    Sokhidin yang juga politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan impiannya ke depan, dimana Pemkot Cilegon perlu mengarahkan para santri tradisional untuk bisa disetarakan dan memiliki ijazah sebagaimana lulusan pendidikan umum lainnya.

    Ia menjelaskan, melalui Dinas Pendidikan atau Departemen Agama, para santri dari pesantren salafi dapat diikutsertakan dalam program kejar paket yang setara dengan lulusan pendidikan umum.

    “Para santri harus diikutsertakan. Ini merupakan salah satu mimpi saya, untuk bisa membuat para santri salafiyah memiliki hak yang sama dengan lulusan umum,” ujarnya, di acara malam Tasyakuran di Ponpes As- Syarief, Link Kedawung, Kelurahan Tegal Bunder, Senin malam (21/7) lalu.

    Menurutnya, santri juga perlu dibekali pendidikan keahlian, selain agama. Mereka perlu memiliki keahlian untuk bisa bersaing di kota kelahirannya yang saat ini menjadi kota industri.

    “Jangan sampai para santri setelah lulus, tidak mampu mendapatkan pekerjaan di daerah sendiri. Maka itu, mereka perlu mendapatkan skill yang dibutuhkan industri di Kota Cilegon,” terang Sokhidin.

    Ponpes salafi, kata Sokhidin dinilai memiliki peran penting, salah satunya untuk menangkal pengaruh negatif di era globalisasi saat ini.

    Olehkarenanya pondok pesantren tradisional ini perlu dilengkapi dengan program pendidikan pelatihan untuk para santri, sehingga lulusan pesantren salaf nantinya mampu bersaing dengan lulusan pendidikan umum.

    Sokhidin yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, dinilainya, pesantren salaf memiliki kelebihan lain dibanding pesantren modern. Pesantren salafiyah sangat dikenal dengan kualitas ajaran agamanya. Kedekatan emosional antara kyai dengan santri sangat tinggi, karena kyai turun langsung untuk mendidik santri.

    Cilegon sebagai kota santri, ucapnya harus mampu mempertahankan keberadaan pesantren salaf, untuk membentengi generasi muda di Kota Cilegon dari pengaruh negatif budaya luar.

    “Patut diakui, Cilegon ini kota industri. Banyak pekerja dari luar negeri membawa kebudayaan yang jauh berbeda dengan budaya lokal. Itulah kenapa anak-anak muda perlu dikirim ke pesantren, agar mereka tidak mudah terjerumus pengaruh budaya luar,” paparnya. (BAR)

  • Hiburan Malam di Kota Serang Masih Bisa Buka

    Hiburan Malam di Kota Serang Masih Bisa Buka

    SERANG, BANPOS – Amanat Perda Pengelolaan Usaha Kepariwisataan (PUK) terkait batas waktu 6 bulan untuk menertibkan usaha yang tidak sesuai Perda, tidak bisa dilaksanakan oleh Pemkot Serang. Hal ini karena, Perwal dari Perda tersebut hingga kini belum kunjung ada.

    Demikian disampaikan oleh Walikota Serang, Syafrudin seusai memimpin rapat evaluasi realisasi APBD Kota Serang.

    Ia mengatakan, memang dalam Perda PUK diamanatkan agar dalam 6 bulan setelah disahkan, seluruh usaha kepariwisataan yang tidak sesuai dengan Perda PUK wajib ditutup.

    Akan tetapi, karena Perwal turunan dari Perda yang mengatur secara teknis belum disahkan, maka pihaknya belum bisa melaksanakan amanat tersebut.

    “PUK memang sudah 6 bulan, tapi Perwalnya ini masih sedang dibahas. Karena Perwalnya baru masuk dari Dinas Pariwisata,” ujarnya di Puspemkot Serang, Senin (20/7).

    Namun Syafrudin berjanji bahwa dalam bulan ini Perwal PUK dapat segera disahkan. Sehingga, untuk usaha kepariwisataan yang tidak sesuai dengan Perda PUK, termasuk hiburan malam, dapat segera ditutup.

    “Mudah-mudahan bulan ini sudah lah. Yah tapi disosialisasikan dulu, sesuai dengan Perda apabila melanggar maka tempat usaha itu akan ditutup,” tandasnya.(DZH)

  • Pendapatan Dishub Memble, Aje Kendor ‘Murka’

    Pendapatan Dishub Memble, Aje Kendor ‘Murka’

    SERANG, BANPOS – Realisasi target retribusi Dishub Kota Serang per bulan Juni jeblok. Hal tersebut membuat Walikota dan Wakil Walikota Serang marah, bahkan sampai mengancam akan mengganti Kepala Dishub Kota Serang.

    Bukan tanpa alasan para kepala daerah itu marah. Mereka menilai dalam melakukan tugasnya setiap tahun, Dishub terkesan lalai. Hingga muncul spekulasi bahwa terjadi kebocoran pendapatan pada dinas yang pernah dipimpin oleh Walikota Serang, Syafrudin itu.

    “Kami memerintahkan inspektorat untuk melakukan audit terhadap Dishub Kota Serang,” ujar Walikota Serang, Syafrudin, seusai memimpin rapat evaluasi realisasi anggaran di Puspemkot Serang, Senin (20/7).

    Menurutnya, ada kemungkinan Dishub Kota Serang terjadi kebocoran pendapatan. Sebab, sejak tahun lalu pun realisasi pendapatannya selalu dibawah daripada target.

    “Kemungkinan ada kebocoran-kebocoran itu. Karena dari target Rp1.3 miliar dan titik parkir itu banyak. Jadi kemungkinan ada kebocoran,” terangnya.

    Tahun lalu saja, kata Syafrudin, Dishub Kota Serang dalam satu tahun hanya dapat merealisasikan target sebesar 35 persen. Maka dari itu, apabila memang ada kebocoran maka dirinya tidak segan untuk memberikan sanksi khusus.

    “Kami akan memberikan sanksi khusus. Pergantian kepala dinas,” tegas Syafrudin. (DZH)

  • Setahun Dibiarkan Mangkrak, Proyek Gorong-gorong Kepandean Telan Banyak Korban

    Setahun Dibiarkan Mangkrak, Proyek Gorong-gorong Kepandean Telan Banyak Korban

    SERANG, BANPOS – Proyek gorong-gorong yang dikerjakan Kementerian PUPR di Jakarta di Jalan Letnan Jidun Kepandean Kota Serang tahun 2019 lalu, hingga saat ini masih meninggalkan pekerjaan yang tak tuntas.

    Proyek miliaran yang dikerjakan rekanan atau pihak ketiga ini juga sempat ramai diberitakan, lantaran adanya dugaan pungutan liar (Pungli) oknum pegawai berseragam PNS, dengan meminta sejumlah uang jutaan rupiah kepada pemilik toko yang ada di sepanjang jalan dengan dalih untuk menutup lubang gorong-gorong tersebut.

    Bahkan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) pada bulan Mei tahun 2019, telah memerintahkan jajarannya untuk mengusut tuntas siapa oknum yang diduga melakukan pungli tersebut.

    Pantauan, Senin (20/7), proyek gorong-gorong yang dikerjakan setahun lalu, tampak dibiarkan lubangnya tidak tertutup rapih, bahkan menganga lebar dengan ukuran panjang dan lebar berdiameter 60 cm.

    Menurut salah seorang warga setempat, Triana (35), banyak pengendara roda dua dan empat yang terperosok masuk gorong-gorong. Bahkan ada seorang wanita mengendarai sepeda roda dua jatuh dan masuk got.

    “Saya pikir kalau proyek pemerintah itu dikerjakan dengan tuntas, dengan kualitas baik. Tapi kenapa gorong-gorong ini dikerjakan asal-asalan. Sudah banyak masyarakat jadi korban, dan terakhir ada ibu-ibu jatuh sampai luka-luka karena motornya terperosok masuk got. Mobil juga banyak masuk ke got itu. Tapi orangnya enggak luka. Hanya mobilnya rusak,” katanya.

    Warga maupun pengguna jalan mengaku kebingungan, karena harus mengadu kesiapa atas proyek pengerjaan asal jadi dan memakan korban ini.

    “Para korban hanya menggerutu. Karena bingung harus lapor dan mengadu ke siapa. Mudah-mudahan sih kami berharap gorong-gorong yang masih belum ditutup segera dibenahi oleh pemerintah,” harapnya.

    Sementara itu, menurut warga lainnya, Mukti, abainya pemerintat pusat terhadap program kerja yang dilakukannya karena rendahnya sumber daya manusia (SDM) baik di kementerian atau pemborong.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pemprov Banten dan Pemkot Serang melakukan intervensi ke Kementerian PUPR agar dapat menuntaskan proyeknya dengan baik dan benar.

    “Yang saya tahu, pemerintah hanya membuat gorong-gorong setengah saja. Karena sepanjang jalan di Kepandean ini yang nutup atas gorong-gorongnya adalah warga. Ini kan aneh. Apakah programnya ada penyelewengan atau memang kurang diperencanaan program pembangunan. Karena pada tahun 2019 lalu, saat gorong-gorong masih dikerjakan oleh pemborong, para pemilik toko yang didepan itu ditawari dan diminta uang oleh oknum berseragam PNS dengan dalih untuk menutup atas gorong-gorong. Tapi banyak karena mintanya besar. Saya rasa pak gubernur dan pak walikota bisa turun tangan atasi ini,” paparnya.

    Seolah tak peduli, Kepala Dinas PUPR Banten, M Tranggono tidak dapat dimintai tanggapanya. Teleponnya aktif namun tak merespon. Bahkan pesan WhatsApp Messenger yang dikirim redaksi hanya dibaca saja.

    Anggota Komisi IV DPRD Banten, Muhlis menyesalkan sikap PUPR yang tidak melakukan pengontrolan di lapangan atas proyek pemerintah pusat yang ada di Banten. Sehingga banyak pembangunan infrastruktur malah menyusahkan masyarakat.

    “Nanti kita akan cek ke lapangannya. Kalau emang benar, besok (hari ini,red) kita akan sampaikan langsung ke Dinas PUPR. Kebetulan besok ada rakor (rapat kerja) dengan PUPR,” terang Muhlis.(RUS)