Penulis: Panji Romadhon

  • Meski Dihantui Isu Rekom, Reno Tetap Optimis Duet Bersama Iye

    Meski Dihantui Isu Rekom, Reno Tetap Optimis Duet Bersama Iye

    CILEGON, BANPOS – Meski dihantui isu surat rekomendasi DPD PAN Kota Cilegon nomor: PAN/31.06/A/K-S/002/VII/2020 tertanggal 3 Juli sudah mengusulkan pasangan Iye Iman Rohiman- Awab sebagai calon Walikota/ Wakil Walikota, Ketua DPC PDI Perjuangan Cilegon, Reno Yanuar tetap optimis bisa maju sebagai calon Wakil Walikota dengan Iye yang sudah diusung PAN dan PPP.

    “Dinamika politik di tingkat bawah itu hal biasa. Saya optimis saya bisa maju dalam pilkada. Saya percaya pak Yandri (Yandri Susanto,red) bijaksana siapa tokoh yang akan dipilih mendampingi Haji Iye (Iye Iman Rohiman,red). Tunggu saja keputusan DPP PAN PDIP dan PPP,” ujar Reno Yanuar saat menghubungi Banten Pos, Sabtu (4/6).

    Reno mengungkapkan bahwa Yandri sudah dianggap kakak sehingga tahu betul kemana pilihan PAN calon Wakil Walikota. Terlebih antara PAN dan PDIP sangat harmonis di tingkat pusat.

    “Pak Yandri itu sudah seperti kakak. Beliau pasti bijak untuk memilih yang terbaik calon kepala daerah di Kota Cilegon. Pak Yandri pasti berprinsip bahwa maju Pilkada dgnengusung kadernya harus menang. Itu yang kita perjuangkan bersama,” terang Reno yang jug calon Wakil Walikota Cilegon dengan nada optimis.

    Cilegon, kata Reno masih banyak yang harus dibenahi dan diperbaiki, seperti sarana kesehatan, pendidikan, ekonomi,keagamaan, dan sosial budaya.

    “Maju sebagai calon kepala daerah harus menang. Kita masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperhatikan. Saya yakin dengan Haji Iye bisa mewujudkan Cilegon Unggul dan Sejahtera,” ucap mantan Anggota DPRD Cilegon ini.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPP PAN, Yandri Susanto mengaku sudah menerima usulan rekomendasi dari DPD PAN Cilegon dengan mengusulkan pasangan Iye- Awab senagai calon Walikota/ Wakil Walikota Cilegon, pada Jum’at (3/6).

    Dalam surat rekom tersebut ditandatangani Alawi Mahmud sebagai Ketua dan Hasbudin sebagai Sekretaris.(BAR)

  • Subadri Lake Lawane

    Subadri Lake Lawane

    SERANG, BANPOS – Selain jago bernyanyi dan bermain sepak bola, ternyata Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, juga jago memancing ikan. Hal ini dibuktikan dengan disabetnya seluruh juara 1 pada lomba mancing antara Pemkot Serang melawan Bank BJB KCK Banten.

    Lomba mancing yang digelar di salah satu pemancingan di Cipocok Jaya tersebut berlangsung cukup sengit. Beberapa pejabat Pemkot Serang turut meramaikan lomba itu.

    Terpantau, mulanya antara Asda 1 Kota Serang, Anton Gunawan, dengan Wakil Walikota Serang umpannya saling bergantian disambar ikan. Namun ternyata, yang berhasil menjuarai kategori ‘Ikan Terbanyak’ adalah Subadri dengan jumlah 38 ikan.

    Bukan hanya itu, Subadri juga berhasil menggasak juara 1 lomba dengan kategori ‘Ikan Indukan Terberat’ dengan bobot indukan seberat 6 kilogram lebih. Disusul oleh Inspektur Kota Serang, Yudi Suryadi, yang berhasil menyabet juara 2 dan Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono, sebagai juara 3.

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, mengatakan bahwa berhasilnya dia memborong juara 1 pada dua kategori lomba mancing merupakan ‘keberuntungan pemula’ saja. Sebab menurutnya, ia baru pertama kali memancing.

    “Kalau dibilang mancing mah enggak yah. Tapi mungkin ini (saya menang lomba) sengaja biar saya ketagihan mancing. Karena ini juga baru pertama kali saya memegang joran yah,” ujarnya seusai kegiatan, Sabtu (4/7).

    Menurut Subadri, kegiatan tersebut bukan hanya sebagai silaturahmi dan hiburan saja. Namun juga untuk meningkatkan sinergi antara Pemkot Serang dengan Bank BJB.

    “Tentu sesungguhnya kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan sinergi dan kebersamaan antara Pemkot Serang dengan Bank BJB KCK Banten,” tandasnya. (DZH)

  • Pers Terancam di Tengah Pandemi

    Pers Terancam di Tengah Pandemi

    SERANG, BANPOS – Media pers pada masa Pandemi Covid-19 menjadi salah satu unsur yang penting bagi masyarakat. Kendati demikian, media pers menjadi salah satu unsur yang paling terancam dengan situasi yang terjadi akibat Pandemi Covid-19.

    Hal tersebut terungkap dalam webinar yang diselenggarakan oleh UKM Jurnalistik Untirta dengan tajuk ‘Media Pers dalam Pusaran Covid-19’ melalui aplikasi Google Meet.

    Webinar yang diikuti ratusan peserta tersebut menghadirkan tiga narasumber, diantaranya yakni News Producer TvOne, Abdul Mu’iz Sutaji; Sekjen Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Banten, Mahesa Apriandi dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Asnil Bambani.

    Ketua Umum UKM Jurnalistik Untirta, Fatur Rohman, dalam sambutannya mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 saat ini, terdapat tantangan baru bagi media pers dalam menjalankan kesehariannya di bidang jurnalistik.

    “Pada situasi saat ini, tentunya terdapat tantangan baru bagi media pers. Bagaimana media bisa bertahan dari bayangan keterpurukan, kemudian bagaimana media pers melindungi para jurnalisnya agar tidak terpapar Covid-19. Hal ini yang perlu sama-sama kita ketahui,” ujarnya, Sabtu (4/7).

    Fatur menuturkan bahwa kehadiran media pers dalam pengungkapan informasi di tengah masyarakat adalah sesuatu yang penting. Akan tetapi juga harus menyajikan informasi yang tidak membuat masyarakat takut.

    “Media pers jadi arus utama dalam hal menginformasikan, penting menyebarluaskan informasi yang akurat, berimbang, dan tidak membuat ketakutan kepada masyarakat,” ucapnya.

    Salah satu narasumber, Abdul Mu’iz, mengatakan bahwa media pers mendapati tantangan dari segi produksi, ekonomi dan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).

    “Tantangan media pers dalam situasi pandemi Covid-19 terlihat dari produksi pemberitaan yang menurun, ekonomi dan juga ancaman PHK,” terangnya.

    Senada disampaikan oleh narasumber lainnya, Asnil. Ia mengungkapkan bahwa jurnalis mendapat tantangan-tantangan seperti terbatasnya ruang gerak dan turunnya pemasukan.

    Dalam paparannya, Asnil juga menyoroti adanya kekerasan digital terhadap jurnalis. Menurutnya, kekerasan tersebut tak hanya terjadi di tahun ini saja.

    “Sejumlah jurnalis ada yang mendapat ancaman pembunuhan, persekusi dan di-doxing atas pemberitaan yang dibuatnya,” jelas Asnil.

    Sementara itu, salah satu narasumber lainnya, Mahesa, mengkritisi kinerja dari pemerintah daerah (pemda) yang kurang siap akan kebutuhan media.

    “Pemda gagap informasi adanya dampak Covid-19, padahal itu merupakan informasi penting bagi masyarakat,” tandasnya. (DZH)

  • SK Iye-Awab Dalam Proses, Reno: Ada Upaya Penjegalan Kepada Saya

    SK Iye-Awab Dalam Proses, Reno: Ada Upaya Penjegalan Kepada Saya

    CILEGON, BANPOS – Teka teki siapa pasangan calon Walikota/ Wakil Walikota Cilegon dari PAN terjawab sudah. Wakil ketua DPP PAN, Yandri Susanto menyampaikan bahwa berdasarkan rekom DPD PAN Cilegon sudah merekomendasikan Iye Iman Rohiman- Awab yang merupakan gabungan koalisi PAN PPP dan Demokrat.

    Sedangkan untuk surat keputusan (SK) dari DPP kata Yandri sedang dalam proses.

    Berdasarkan surat rekomendasi dari DPD PAN Cilegon nomor: PAN/31.06/A/K-S/002/VII/2020 tertanggal 3 Juni 2020 yang ditandatangani Ketua Alawi Mahmud dan Sekretaris Hasbudin yang dikirimkan ke DPP dituliskan rekomendadi atas nama pasangan Iye- Awab.

    “Ya sudah ada usulan surat rekomendasi dari DPD PAN Cilegon atas nama Iye Iman Rohiman berpasangan dengan Awab yang merupakan usulan koalisi PAN PPP dan Demokrat,” ujar Yandri anggota DPR RI kepada Banten Pos,Jum’at (3/6) seraya mengatakan bahwa SK Iye- Awab sedang diproses di DPP sesuai usulan DPD PAN Cilegon.

    Sementara ketika ditanya terkait komunikasi dengan Ketua DPC PDIP, Reno Yanuar yang sebelumnya pernah dibangun, Yandri tidak merespon. Yandri juga tidak merespon ketika Banpos menanyakan bahwa PAN gagal berkoalisi dengan Reno.

    Dihubungi terpisah calon Wakil Walikota Cilegon yang sebelumnya digadang gadang berpasangan Iye- Reno bereaksi keras bahwa ada upaya penjegalan pencalonan dirinya.

    “Sepertinya ada yang berusaha keras menjegal saya agar supaya tidak jadi mencalonkan,” tandas Reno diujung telpon.(BAR)

  • Tuntut Penyesuaian UKT, Mahasiswa Untirta Aksi di Rektorat

    Tuntut Penyesuaian UKT, Mahasiswa Untirta Aksi di Rektorat

    SERANG, BANPOS – Puluhan mahasiswa Untirta melakukan aksi di depan rektorat untuk menuntut penyesuaian besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka menegaskan bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19, perekonomian orangtua mahasiswa sangat terpukul sehingga dibutuhkan adanya penyesuaian besaran UKT.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, para mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan ‘Sultan Kok Pelit’ dan ‘Potong UKT 50% Demi Kesejahteraan’. Selain itu, mereka juga meneriakkan yel-yel ‘Berikan kami potongan UKT’ dan ‘Ekonomi sulit, Untirta kok pelit’.

    Salah satu massa aksi, Baihaqi, menegaskan bahwa para mahasiswa menuntut kepada pihak rektorat untuk memberikan pembebasan UKT sebesar 50 persen dan subsidi kuota internet yang layak. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 sangat menyulitkan mereka.

    “Kondisi kehidupan mahasiswa yang semakin sulit akibat adanya Pandemi Covid-19 dan adanya penurunan penghasilan orangtua mahasiswa, sehingga mahasiswa terbebani oleh banyaknya biaya yang harus dikeluarkan,” ujar Baihaqi di depan gedung rektorat, Kamis (2/7).

    Dalam aksi itu, mereka menuntut agar rektorat Untirta dapat mengeluarkan kebijakan pembebasan UKT minimal 50 persen dan atau penyesuaian UKT minimal menurunkan 2 golongan UKT.

    “Berikan subsidi Kuota selama Pembelajaran Jarak Jauh sebesar Rp100.000/bulan. Kami juga menuntut Rektorat untuk membuat mekanisme (SOP) dalam pembelajaran jarak jauh,” terangnya.

    Tuntutan lainnya yakni rektorat harus memenuhi kebutuhan pokok mahasiswa perantau yang masih ada di Serang dan rektorat harus menghentikan tindakan anti demokrasi yang dilakukan pihak kampus terhadap mahasiswa.

    Perwakilan massa aksi pun diterima oleh pihak rektorat. Audiensi berlangsung selama kurang lebih dua jam. Namun, hasil audiensi ternyata masih belum memuaskan para mahasiswa.

    Perwakilan mahasiswa yang ikut beraudiensi, Faiz, mengatakan bahwa pihak rektorat yang diwakili oleh Wakil Rektor 2, Kurnia Nugraha, tidak mau menandatangani nota kesepahaman terkait tuntutan yang mereka suarakan.

    “Pak Wakil Rektor 2 tidak mau memberikan tanda tangan pada nota kesepahaman yang kami sodorkan. Jadi tidak ada tuntutan dari kami yang dipenuhi oleh pihak rektorat,” terangnya.

    Oleh karena itu, dirinya mengaku akan kembali mendiskusikan tindaklanjut hasil aksi tersebut. Namun ia menegaskan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan kembali menggelar aksi massa.

    “Ini akan kami rundingkan dulu bersama dengan kawan-kawan ormawa untuk bagaimana skema kedepannya. Kami juga akan mengaji lagi data yang kami terima dari rektorat, kalau memang valid maka kami akan lanjutkan dengan aksi lagi,” tandasnya.

    Untuk diketahui, pada Senin (29/6) yang lalu, BEM KBM Untirta bersama dengan perwakilan BEM Fakultas dan DPM serta MPM melakukan audiensi dan disiarkan langsung melalui akun resmi BEM KBM Untirta.

    Hasilnya, pengajuan pendaftaran penyicilan, penundaan, penyesuaian, pembebasan UKT semester akhir dan mahasiswa yatim/piatu diperpanjang hingga 17 Juli mendatang.

    Untuk pengajuan penyesuaian UKT yang diterima, akan diturunkan golongan UKTnya menjadi golongan 2 hingga golongan 3. Rektorat pun menjamin pengajuan yang sesuai syarat akan diterima. (DZH/AZM)

  • BNNP Banten Amankan 989,7 Gram Sabu dan 298 Kg Ganja

    BNNP Banten Amankan 989,7 Gram Sabu dan 298 Kg Ganja

    SERANG, BANPOS – Seperti tak ada efek jeranya bagi pelaku penyelundupan narkotika, Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Banten kembali menggagalkan pengiriman narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih 989,7 gram dan ganja sebanyak kurang lebih 298 kilo gram dari dua tempat yang berbeda, yaitu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan di Pelabuhan Merak.

    Kepala BNNP Banten, Brigjen Tantan Sulistyana dalam keterangan pers-nya di halaman gedung BNNP Banten menjelaskan, bahwa rencana dua jenis barang terlarang tersebut akan diedarkan ke wilayah Sulawesi dan Jakarta dari tangan dua kurir sabu yakni MD (21) dan SH (24). Kemudian dua kurir ganja yakni GS (27) dan NP (26), yang kesemuanya kini ditetapkan sebagai tersangka.

    “Berdasarkan hasil dari keterangan dua tersangka (kurir sabu), barang tersebut dibawa dari Aceh dengan cara dimasukkan ke dalam sepatu yang keduanya kenakan untuk menuju bandara Medan kemudian transit di Bandara Soeta, lalu akan digeser ke Sulawesi. Mereka dijanjikan upah sebesar Rp20 juta per orang. Sementara untuk yang ganja, kita berhasil amankan di pelabuhan merak, dimana barang tersebut juga berasal dari Aceh yang akan diedarkan ke wilayah Jakarta,” ujar Tantan, Kamis (2/7).

    Lebih lanjut, Tantan menerangkan bahwa ratusan kilogram ganja tersebut diamankan dari mobil truk boks saat hendak keluar pelabuhan. Lalu kemudian, petugas membawa mobil tersebut ke kantor Bea Cukai Merak dan dilakukan penggeledahan dan menemukan enam karung di dalamnya terdapat narkotika jenis ganja sebanyak 298 bungkus dengan berat 298 kilogram.

    Untuk mengelabuhi petugas pelaku menyamarkan ganja tersebut dengan buah alfukat. “Angkutan kendaraan buah disisipi ini oleh sopir dan kenek sedangkan perusahaan (pengiriman buah) tidak tahu,” katanya.

    Akibat perbuatannya para tersangka terancam Pasal 114 ayat 2 dan atau Pasal 111 ayat 2 Jo pasal 132 ayat 1 UU tentang Narkotika dengan ancaman penjara selama 20 tahun atau seumur hidup.

    “Saat ini jaringan ini sedang kita kembangkan. Tentunya kasus ini tidak berhenti diungkap kasus hari ini,” pungkasnya. (RUL)

  • Audiensi Dengan Asda 1, Saung Inggris Kanguru Siap Kolaborasi Dengan Pemkab Pandeglang

    Audiensi Dengan Asda 1, Saung Inggris Kanguru Siap Kolaborasi Dengan Pemkab Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Saung Inggris Kanguru semakin memantapkan jejaknya didunia pendidikan dan sosial di Banten, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang. Hal ini ditandai dengan audiensi pendiri Saung Inggris Kanguru, Abbadi Said Thalib bersama dengan Asisten Daerah (Asda) I Bagian Pemerintahan Kabupaten Pandeglang, Ramadani.

    Dalam kesempatan tersebut, Ramdani mendukung penuh kegiatan Saung Inggris Kanguru. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya selalu mendukung jika ada para pemuda Pandeglang yang ingin membantu peran Pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa melalui program-program inovasi sosial.

    “Hal itu merupakan suatu terobosan baru di Pandeglang saat ini. Kebetulan kami sendiri menaungi belasan instansi kedinasan dan seluruh Kecamatan, Desa dan Kelurahan,” ujarnya.

    Sehingga, kata dia, dalam hal ini pihaknya dapat menyinkronkan program dengan Dinas-dinas terkait.

    “Seperti halnya untuk program pelatihan kewirausahaan bagi para penyandang disabilitas bisa bekerjasama dengan Disnaker,” tandasnya.

    Senada diungkapkan oleh kepala bidang UMKM Saung Inggris Kanguru, Dede Taofik. Saat ini pihaknya melihat potensi yang sangat besar di Kabupaten Pandeglang, salah satunya ialah dibidang UMKM.

    “Saat ini kami sedang menyusun program pemberdayaan para penyandang disabilitas, kami berharap para penyandang disabilitas dapat mengeksplorasi kemampuan individu masing-masing dan bisa mandiri secara finansial,” ujarnya.

    Sebab ia memandang, saat ini banyak yang terkena dampak dari wabah Covid-19 ini. Beberapa waktu yanh lalu pun, pihaknya telah menyebar bantuan sosial kepada para penyandang disabilitas.

    “Dalam kegiatan tersebut, kami banyak berbincang dengan mereka dan menerima keluh kesah mereka, sehingga kami ingin mereka tidak dipandang sebelah mata dan juga dapat berdikari secara mandiri,” ucapnya.

    Begitupun dengan Abbadi Said Thalib. Ia menuturkan bahwa program-program Saung Inggris Kanguru, kedepan dapat mencakup secara luas, tidak hanya mengajar bahasa inggris secara gratis. Akan tetapi, pihaknya pun ingin memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengembangkan beberapak sektor seperti perikanan, budidaya, peternakan, kerajinan tangan, membatik, menjahit dan juga para usaha mikro kecil menengah yang membutuhkan pendampingan dan pelatihan secara khusus.

    “Hal ini guna mendongkrak penjualan secara masif, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Kami berharap baik Pemerintah daerah maupun swasta, dapat bermitra dengan kami melalui beberapa program-program inovasi sosial kedepannya,” tandasnya. (DZH)

  • Ikhtiar Bersama Menghadapi Pandemi

    Ikhtiar Bersama Menghadapi Pandemi

    KONDISI terkini data covid19 per tanggal 30 Juni 2020 berdasarkan data yang dirilis Kemenkes untuk Provinsi Banten jumlah pasien terkonfirmasi positif sebanyak 1453 dengan angka kematian sebanyak 79 orang dengan posisi secara nasional berada pada urutan ke-11 semoga data ini menunjukkan angka sebenarnya di masyarakat, namun demikian mengacu pada penjelasan dinas terkait yang kami dapatkan secara langsung penjelasannya upaya Kuratif penanganan pasien Covid19 di Banten sebetulnya sudah cukup baik dilakukan indikatornya adalah kesiapan layanan kesehatan khusus covid19 dan ketersediaan penunjang diagnostik Covid19, terdapat 6 titik Laboratorium Berstandar yang diijinkan Kemenkes melakukan pengujian Swab dengan PCR Test disamping itu pengujian Rapid Test Drive Thru pun mulai massif dilakukan, bilapun ada kekurangan tentu kita dapat memakluminya karena menghadapi pandemi tak seperti menghadapi bencana banjir atau tsunami.

    Menyikapi fenomena unik kondisi sosiologis masyarakat di Indonesia secara umum khususnya di Banten dengan segala bentuk ragam sikap dan perilaku sosial masyakat dalam memandang pandemi ini, hal yang harus dilakukan para stakeholder khususnya penanggung jawab pengendali covid di Banten (Gugus Tugas Daerah) hendaknya perlu melibatkan peran Informal Leader (Ulama dan Tokoh Masyarakat) dan penggunaan Narasi Agama dalam upaya-upaya preventif dan Promotif juga mengantisipasi gelombang stress yang dialami masyarakat maupun tenaga kesehatan, bahkan didalam tindakan kuratif pun perlu dikombinasikan dengan narasi agama agar memantik semangat para korban covid terutama bagi yang sedang menjalani proses karantina khususnya korban beragama Islam. Keterlibatan ulama juga tokoh masyarakat sebagai Informal Leader sangat diperlukan guna menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan aparatur negara, dalam komunikasi publik para Formal Leader membutuhkan Informal Leader agar tidak muncul resistensi serta penolakan upaya kendali sebaran covid19.

    Covid19 memang nyata terjadi namun penafsiran di masyarakat beraneka ragam, sikap terhadap covid19 juga beragam, muncul berbagai model mazhab sikap atas covid19 mulai dari mazhab rasionalis, ghaib, konspiratif, skeptis dan mazhab konfrontatif kesemuanya adalah keunikan dan bentuk kearifan lokal yang perlu mendapatkan langkah taktis dengan melibatkan berbagai pihak khususnya para Informal Leader agar dapat mengurai segala benang kusut dampak sosial covid19 yang cukup kompeks diantaranya adalah stigma negatif yang cenderung “killer” bahkan melebihi sadisnya vonis “HIV Aids” atau “Teoris”, tidak sedikit problematika serta kekisruhan terjadi bukan pada inti persoalan kesehatan namun lebih pada problem salah tafsir, salah paham dan polemik sosial turunan yang makin menjauh dari pokok persoalan kesehatan.

    Bila pendekatannya sebatas pada narasi kesehatan, statistika sakit dan kematian tanpa ada narasi keagamaan realitasnya tidak sedikit polemik terjadi di masyarakat, menurut kami protokol yang ditetapkan WHO pada sebagian hal mungkin bisa diimplementasikan (Available) seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Tetapi pada aspek tertentu belum tentu bisa langsung dijalankan, misal pada pelaksanaan pemulasaran jenazah seorang muslim hendaknya mengikuti aturan Syariat Islam, disamping itu perlu mengadopsi kearifan lokal guna menekan resistensi seperti melibatkan keluarga dalam penyolatan serta penguburan jenazah bila perlu ada mekanisme memberikan saluran ruang pada kerabat dalam memberikan penghormatan terakhir namun tetap menjaga kaidah keamanan pengendalian sebaran virus (protokol kesehatan), pelaksanaan protokol kesehatan yang progressif mengadopsi kearifan lokal dan tidak statik juga ada keterlibatan peran para informal leader dalam mengedukasi masyarakat dapat menekan resistensi penolakan dan perlawanan terhadap petugas kesehatan baik saat melakukan tindakan tracing, pengujian massal dengan RapidTest juga pemulasaran Jenazah.

    Masalah juga muncul tatkala jenazah berstatus PDP yang belum keluar hasil pemeriksaanya, bila hasil yang keluar ternyata negatif dapat dipastikan akan menimbulkan polemik baru tentu keluarga korban sebagian besar menghendaki pembongkaran makam dan pemindahan jenazah bahkan pengulangan proses pemulasaran jenazah dan masalah akan merumit tatkala jenazah yang diangkat kondisi jenazahnya tidak sesuai pedoman syariat Islam, pada pelaksanaan tracing dan publikasi hasil hendaknya memperhatikan kaidah keamanan dan kerahasiaan agar korban tidak terdampak secara psikologis mengingat kondisi sosiologis masyarakat yang cenderung menghindar dan takut pada korban juga keluarganya dimana hal itu dapat menimbulkan dampak psikologis pada korban dan keluarga yang dapat memicu stress dan menyebabkan datangnya penyakit pada keluarga serta memperburuk keadaan umum korban disebabkan melemahnya daya tahan tubuh.

    Pelaksanaan tindakan preventif dan promotif covid hendaknya tidak semata pada penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer semata namun memerlukan pelibatan semua elemen kunci ditengah masyarakat agar ada kesepahaman dalam mengambil langkah taktis dan strategis menghadapi pandemi tujuannya adalah percepatan kendali sebaran virus juga melambatnya penambahan kasus dan ada keselarasan langkah semua pihak.

    Kami mengapresiasi segala upaya aktif tenaga kesehatan dalam mendukung tindakan kuratif menyelamatkan korban covid namun itu saja tidaklah cukup butuh upaya-upaya preventif dan promotif yang perlu dilakukan secara bersama-sama berikhtiar menghadapi pandemi dan gugus tugas covid perlu melibatkan elemen-elemen kunci yang dapat memperkuat implementasi strategi dan langkah taktis pengendalian virus juga penanganan covid19 karena Informal Leader cenderung lebih didengar oleh Masyarakat seperti petuah para kiyai, ustadz ataupun tokoh masyarakat lebih mudah diterima dan masyarakat cenderung mematuhi seruan mereka para informal leader, untuk itu peelu ada ikhtiar bersama dalam menghadapi pandemi.

    Semoga Allah lindungi kita semua dari ganasnya virus corona dan mengangkat virus ini agar kehidupan umat manusia berjalan normal dan salah satu kehidupan normal dalam tatanan Islam adalah sikap tunduk dan patuh pada Allah secara totalitas.

    Wallahua’lam Bisshawab

  • Harga Gas Turun, PT Krakatau Steel Lebih Kompetitif

    Harga Gas Turun, PT Krakatau Steel Lebih Kompetitif

    CILEGON, BANPOS – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan semakin kompetitif karena mendapat pasokan gas dengan harga USD6 /mmbtu dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang tertuang dalam Perjanjian Jual Beli Gas antara Krakatau Steel dan PGN.

    Pada Jum’at (26/06) lalu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk telah menandatangani kesepakatan Perjanjian Jual Beli Gas dengan harga USD6 /mmbtu.

    Perjanjian ini ditandatangani oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan Direktur Komersial PGN Faris Azis yang disaksikan oleh Direktur Utama PGN Suko Hartono di kantor PGN Jakarta.

    Silmy Karim mengatakan, dengan adanya kesepakatan ini perusahaan dapat menurunkan biaya energi khususnya gas alam, sehingga akan semakin mendorong program efisiensi yang dilakukan.

    PT KS mendapatkan alokasi Gas melalui PGN dengan dengan harga USD6,00/mmbtu. “Biaya energi merupakan biaya terbesar ke-2 setelah bahan baku dalam proses produksi di Krakatau Steel. Sebelumnya kami mendapatkan harga gas sebesar USD8,55/mmbtu menjadi USD6,00/mmbtu sehingga membuat produk baja nasional akan semakin kompetitif di pasar. Penurunan harga gas ini akan berdampak pada penurunan biaya operasi Krakatau Steel sebesar tujuh persen,” ujar Silmy.

    Silmy juga menyatakan, apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah atas perhatiannya kepada industri baja sehingga kesepakatan ini dapat berlangsung. Sinergi BUMN yang baik juga terjalin antara Krakatau Steel, Pertamina dan PGN

    “Penurunan harga gas ini dapat membantu industri untuk lebih kompetitif. Dan khususnya untuk industri baja, penurunan harga ini merupakan angin segar di tengah kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19,” terang Silmy.

    Untuk diketahui, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut atas Peraturan Presiden No 40/2016, Permen ESDM No 8/2020 dan Kepmen ESDM No 89/2020 dimana Krakatau Steel mendapatkan alokasi Gas melalui PGN dengan volume minimum 10 mmscfd (300.000 mmbtu per hari) dan maksimum 15 mmscfd (450.000 mmbtu per hari) dengan jangka waktu perjanjian hingga tahun 2024. (BAR)

  • Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten: Penegakan Disiplin Kesehatan Masih Prioritas

    Hari Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten: Penegakan Disiplin Kesehatan Masih Prioritas

    SERANG, BANPOS – Pada peringatan HUT Bhayangkara ke-74, Kapolda Banten Irjen Fiandar memaknainya sebagai upaya bagaimana mengatasi bahaya dari Corona virus disease atau Covid-19 yang saat ini masih melanda, sehingga produktivitas masyarakat tetap meningkat dan terjaga dengan baik.

    Untuk itu, dalam misi pemerintah yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi, dirinya akan tetap melakukan penegakan pendisiplilan protokol kesehatan kepada masyarakat, meski dalam prakteknya masih terjadi pasang surut, dan itu akan menjadi evaluasi dirinya beserta jajarannya.

    “Disiplin masyarkat Banten terhadap penerapan protokol kesehatan, memang masih terjadi pasang surut. Dan itu akan menjadi bahan evaluasi kita, agar supaya dapat kita tingkatkan lagi. Sehingga pendisiplilan masyarkat tetap terjaga. Hal tersebut sebagaimana yang menjadi salahsatu dari tujuh poin instruksi Pak Presiden kepada Polri pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Bhayangkara,” ungkap Fiandar kepada awak media yang hadir di Mapolda Banten, Serang, Rabu (1/7/2020).

    Adapun hal penegakan pendisiplilan masyarkat tehadap penerapan protokol kesehatan, bahwa Fiandar akan mengintruksikan jajaranya beserta TNI dan Satpol PP untuk tetap tampil ditengah masyarakat, untuk menghimbau agar tetap menjaga kesehatan, menjaga jarak ditempat keramaian, dan selalu menggunakan masker bila berpergian.

    Fiandar pun menambahkan, jika pihaknya juga masih akan menjalankan operasi Aman Nusa di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini juga membantu pemerintah setempat dalam penerapan disiplin selama pandemi.

    Para anggota di lapangan juga diminta menjadi contoh penerapan protokol kesehatan. Ia meminta, jangan sampai ada masalah sosial yang timbul karena pandemi ini.

    “Kita ingin anggota jangan sakit dan dapat menjadi contoh protokol yang dilakukan, sehingga jangan sampai ada masalah sosial yang timbul akibat wabah ini dan bagaimana meringankan beban warga melalui bantuan sosial,” ujarnya.

    Fiandar juga berharap tokoh masyarakat di Banten sama-sama memiliki tanggung jawab disiplin protokol kesehatan. Dukungan semua pihak dianggap penting agar pandemi segera teratasi.

    Sementara itu, saat disinggung terkait angka kriminal di Banten, Fiandar mengutarakan bahwa di semester pertama tahun 2020 telah terjadi penurunan hingga 30 persen. Hal tersebut diperkirakan karena pandemi Corona.

    “Krimialitas secara umum kita evaluasi Januari, Februari, Maret dengan April, Mei, Juni turun 30 persen. Mungkin karena aktivitas masyarakat dibatasi dan juga kesadaran masyarakat mudah-mudahan meningkat,” kata Fiandar.

    Penurunan angka sampai 30 persen ia anggap cukup lumayan, karena biasanya angka kriminalitas selalu meningkat setiap periodenya. (RUL)