Penulis: Panji Romadhon

  • Nekat Mudik, Tenaga Medis RS Swasta di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Covid-19

    Nekat Mudik, Tenaga Medis RS Swasta di Kota Serang Terkonfirmasi Positif Covid-19

    SERANG, BANPOS – Lagi-lagi Kota Serang mentacatat tambahan kasus terkonfirmasi positif. Pasien positif ke-14 di Kota Serang merupakan tenaga medis salah satu rumah sakit swasta di Kota Serang, yang nekat mudik pada saat lebaran yang lalu.

    Juru bicara Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Serang, W. Hari Pamungkas, mengatakan bahwa pasien merupakan pria berinisial AH.

    “Pasien bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai tenaga medis. Pria berinisial AH, umur 56 tahun. Warga Kelurahan Serang,” ujar Hari saat dihubungi awak media, Jumat (5/6).

    Menurut Hari, AH bersama dengan keluarganya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah, untuk melaksanakan tradisi mudik hari raya Idul Fitri.

    “Pasien bersama satu istri dan tiga orang anak serta satu orang menantunya memiliki riwayat perjalanan ke zona merah tanggal 25 Mei yang lalu,” terangnya.

    Hari mengatakan, usai berkunjung dari zona merah tersebut, AH diduga merasakan tidak enak badan. Sehingga secara mandiri, AH dan keluarganya melakukan tes swab di Kimia Farma Kota Serang.

    “Mungkin karena tidak enak badan, tanggal 29 Mei AH dan keluarganya melakukan tes swab di Kimia Farma. Hasilnya AH positif sedangkan keluarganya negatif Covid-19,” ucapnya. Saat ini, AH sudah dirawat di Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara (RSDP).

    Hari mengaku, kasus ke-14 ini merupakan kasus terbaru, diluar dari beberapa klaster yang ada. Menurutnya, tambahan kasus ini merupakan akibat ketidakdisiplinan masyarakat atas anjuran pemerintah.

    “Menjelang lebaran kami sudah sangat gencar melakukan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudik, tetap dirumah dan melaksanakan salat Idul Fitri bersama keluarga inti saja. Tapi ternyata beberapa banyak yang tidak disiplin,” tandasnya.

    Untuk diketahui, hingga saat ini Kota Serang telah mencatat 14 kasus terkonfirmasi positif. 7 pasien dinyatakan sembuh, 6 pasien masih dirawat dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia. (DZH)

  • Warga Rantau Majalengka Dukung Ratu Ati Marliati

    Warga Rantau Majalengka Dukung Ratu Ati Marliati

    CILEGON, BANPOS,- Dukungan kepada Ratu Ati Marliati untuk maju sebagai calon Walikota Cilegon terus mengalir. Salah satunya dari warga perantau Majalengka yang ada di kota baja.

    Dukungan kepada Ati Marliati ini disampaikan langsung oleh Ketua Paguyuban Majalengka Sauyunan (Pamayunan), Mayor (Purn) Nana Suhana.

    “Sudah selayaknya kami warga Majalengka di Cilegon mendukung beliau Ibu Ati Marliati di Pilkada tahun ini. Semoga sukses dan bisa mengayomi seluruh warganya termasuk warga Majalengka yang sudah menetap di Cilegon,” ujar Nana Suhana kepada banten pos.co di Ledian Hotel, Jum’at (5/6).

    Ia juga berharap Ati Marliati saat memipin nanti membawa Kota Cilegon lebih maju dan sejahtera untuk rakyatnya.

    “Semoga Kota Cilegon dibawah kepemimpinan Bu Ati nanti bisa gemah Ripah loh jinawi, tambah maju dan sejahtera untuk rakyatnya. Do’a dan dukungan untuk Bu Ati dari Pamayunan. Sukses untuk untuk Pilkada Cilegon,” ucap Nana Suhana, kemarin.

    Sementara itu Ketua KPU Kota Cilegon Irfan Alfi yang dihubungi Banten Pos mengatakan, untuk melanjutkan tahapan Pilkada pihaknya masih menunggu keputusan dari KPU pusat.

    “Untuk secara resminya melanjutkan tahapan Pilkada Cilegon, kita masih menunggu arahan dan instruksi KPU pusat. Hari ini kita rapat dengan KPU pusat, penyelenggara pilkada bersama pemerintah daerah,” terang Irfan.(BAR/PBN)

  • Alhamdulillah, Pasien Covid Pertama di Lebak Dinyatakan Sembuh

    Alhamdulillah, Pasien Covid Pertama di Lebak Dinyatakan Sembuh

    CIHARA, BANPOS – Perkembangan kesehatan pasien positif Covid-19 yang pertama warga di Lebak, S (39) yang merupakan Ketua RT di Desa Cihara, Kecamatan Cihara dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari RSUD Banten, Kamis (4/6) malam, hal itu dilaporkan setelah ia menjalani perawatan selama sebulan lebih.

    Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kecamatan Cihara, Hermansyah kepada BANPOS membenarkan bahwa itu berdasarkan surat keterangan sehat dari pihak RSUD Banten, pasien S dinyatakan telah benar-benar sembuh atau negatif Covid. Dalan hal ini pihaknya bersama tim gugus tugas Covid-19 Kecamatan mengaku Jumat pagi hari sudah melakukan kunjungan langsung ke rumah S.

    “Kami bertemu langsung dengan pa S. Beliau kondisinya sudah sehat, hal itu dibuktikan dengan adanya surat dari RSUD Banten yang menyatakan bahwa setelah durawat selama 37 hari, hasil diagnosa beliau Alhamdulillah dinyatakan sembuh, hasil swab terakhirnya dinyatakan negatif,” ujarnya, Jumat (5/6)

    Menurut Herman, langkah selanjutnya, pihak Puskesmas Cihara akan tetap intens memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, terutama kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal S. Pihaknya tidak menginginkan muncul stigma negatif dari masyarakat sehingga mantan pasien Covid-19 ini dikucilkan.

    “Kita sudah memberikan penyuluhan, memastikan kepada masyarakat bahwa pak S ini sudah sembuh. Dan Alhamdulillah masyarakat sudah tidak ada lagi yang ketakutan. Kami berpesan agar masyarakat menerimanya, tidak mengucilkannya,” ungkapnya.

    Kepala PKM Cihara inipun menambahkan, mantan pasien S tetap disarankan untuk melakukan social distancing dengan sehari-hari tetap menggunakan masker meski di dalam rumah serta memakan makanan yang bergizi. Kata dia, pihaknya pun sudah meminta kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

    “Protokol kesehatan harus tetap ditaati sampai pandemi ini benar-benar berakhir. Tetap tenang dan waspada, jangan sampai virus korona ini disepelekan.” paparnya.

    Diketahui, berdasarkan hasil rapid test terhadap masyarakat, termasuk 7 orang yang diketahui mudik dari zona merah tercatat negatif.(WDO/PBN)

  • Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2017

    Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2017

    337 Pasangan Calon Pada Pilkada 2017, 10 Daerah Pasangan Calon Tunggal

    DALAM detikNews Senin 13 Februari 2017 “Ini Data 7 Provinsi, 18 Kota, dan 76 Kabupaten di Pilkada 2017” Bagus Prihantoro Nugroho : Dikutip detikcom dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum, Senin (13/2/2017), total ada 41.205.115 pemilih di seluruh Indonesia yang terdaftar untuk Pilkada serentak ini. Mereka akan memilih di 98.259 TPS, yang tersebar di 30 provinsi. Adapun rincian dari 101 wilayah tersebut adalah 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Pemungutan suara akan digelar serentak pada Rabu, 15 Februari 2017.

    Dalam pilkada2017.kpu.go.id “ 337 Jumlah Pendaftar Pilkada 2017, 10 Daerah Paslon Tunggal” 28 September 2016 : Pada tanggal 21 sampai 23 September 2016 telah dilakukan kegiatan pendaftaran pasangan calon Pilkada 2017 di 101 daerah. Jumlah pasangan calon yang diterima pendaftarannya sebanyak 337 pasangan calon yang terdiri dari 81 pasangan calon perseorangan dan 247 pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Dari 101 daerah tersebut, terdapat 7 daerah yang hanya 1 pasangan calon yang mendaftar yaitu Kota Tebing Tinggi, Tulang Bawang Barat, Kulonprogo, Pati, Landak, Buton, dan Tambrauw. Pada 7 daerah tersebut akan dilakukan 1 kali masa pendaftaran kembali selama 3 hari yang waktunya telah ditetapkan oleh masing-masing KPU Kabupaten/Kota, antara lain sebagai berikut:

    1. Kota Tebing Tinggi tanggal 27 sampai dengan 29 September 2016,
    2. Tulang Bawang Barat tanggal 2 sampai dengan 4 Oktober 2016,
    3. Kulonprogo tanggal 28 sampai dengan 30 September 2016,
    4. Pati tanggal 2 sampai dengan 4 Oktober 2016,
    5. Landak, tanggal 29 September 2016 sampai dengan 1 Oktober 2016,
    6. Buton tanggal 27 sampai dengan 29 September 2016, dan
    7. Tambrauw tanggal 3 sampai dengan 5 Oktober 2016.

    Dalam pilkada2017.kpu.go.id “ Pasca Perpanjangan Pendaftaran, 9 Daerah Paslon Tunggal, Total Pendaftar Menjadi 337 Paslon “ 6 Oktober 2016 : Setelah dilakukan perpanjangan pendaftaran di 9 daerah yang hanya terdapat 1 pasangan calon pendaftar Pilkada pada masa pendaftaran awal, hanya 1 daerah yang terdapat tambahan pasangan calon yang mendaftar, yakni di Kabupaten Kulonprogo sebanyak 1 pasangan calon. Sedangkan di 9 daerah lainnya yaitu 1.Kota Tebingtinggi, 2.Kabupaten Tulang Bawang Barat, 3.Kabupaten Pati, 4.Kabupaten Landak, 5.Kabupaten Buton, 6.Maluku Tengah, 7.Kota Jayapura, 8.Tambrauw, dan 9.Kota Sorong, tahapan dilanjutkan dengan 1 pasangan calon. Dengan demikian, total pendaftar Pilkada 2017 menjadi 337 Paslon, bertambah 1 paslon dari jumlah sebelumnya.

    90 Pasangan Calon Dari Jalur Perseorangan

    Sebanyak 90 pasangan calon dari jalur perseorangan mendaftar dalam pemilihan kepala daerah serentak 2017. Pasangan calon itu tersebar pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota. Adapun calon dari partai politik tetap mendominasi dengan 247 pasang. Sejumlah 105 petahana kembali mengikuti Pillkada 2017. Pendaftaran bakal pasangan calon peserta Pilkada 2017 pada 7 provinsi, 18 kota dan 76 kabupaten telah dilaksanakan secara serentak oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dari 21-23 September 2016. Pilkada 2017 merupakan pemilu langsung serentak kedua yang dilaksanakan di Tanah Air. Pilkada serentak pertama telah dilakukan pada 9 Desember 2015.

    13 Perempuan Terpilih di Pilkada 2017

    Dalam republika.co.id 22 Feb 2017, Kabul Astuti “ 13 Perempuan Terpilih di Pilkada 2017, Siapa Saja? “ : Pemungutan suara serentak yang dilakukan pada 15 Februari 2017 di 101 daerah menghasilkan 13 perempuan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari 45 orang yang mencalonkan. Mereka terdiri dari satu wakil gubernur, dua wali kota, satu wakil wali kota, delapan bupati, dan satu wakil bupati.

    Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Titi Anggraini mencatat pada Pemilihan Gubernur 2017 di empat provinsi, dua perempuan mencalonkan diri sebagai gubernur, yakni Hana Hasanah Fadel di Pilgub Gorontalo dan Irene Manibuy di Pilgub Irian Barat. Dua perempuan lainnya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, yakni Sylviana Murni di Pilgub DKI Jakarta dan Enny Anggraeni Anwar di Pilgub Sulawesi Barat. “Dari empat perempuan calon gubernur dan wakil gubernur, hanya satu yang terpilih, yakni Enny Anggraeni Anwar,” kata Titi Anggraini. Enny berpasangan dengan Ali Baal, anggota Komisi IX DPR RI. Enny adalah anggota DPR RI dari fraksi Partai Golongan Karya, dan merupakan istri dari Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh. Pasangan Ali-Enny memperoleh suara 38,76 persen.

    Pada Pemilihan Wali Kota 2017, dari enam perempuan calon wali kota terpilih dua perempuan wali kota. Pertama, Dewanti Rumpoko untuk wali kota Batu. Dewanti berpasangan dengan Punjul Santoso, pejabat wakil wali kota Batu. Dewanti berprofesi sebagai dosen di Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang. Dewanti-Punjul memperoleh suara sebesar 44,46 persen. Laporan ini ditulis berdasarkan pantauan terhadap website KPU RI. Kedua, Tjhai Chui Mie untuk wali kota Singkawang. Tjhai adalah anggota DPRD Kota Singkawang. Ia dengan wakilnya, Irwan, mendapat perolehan suara sebesar 42,60 persen. Perlu diketahui untuk pemilihan wali kota Singkawang, 40,2 persen pemilih tak menggunakan hak suaranya. Tjhai didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Hati Nurani Rakyat.

    Selanjutnya, pada Pemilihan Bupati 2017, delapan dari 15 perempuan calon bupati memenangkan pemilihan. Pertama, Idza Priyanti, untuk bupati Brebes. Idza dan wakilnya, Narjo, memperoleh suara 67,02 persen. Tingkat partisipasi pemilih Pilbup Brebes yakni, 55,4 persen.

    Kedua, Winarti, untuk bupati Tulang Bawang. Ia adalah Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang, dan wakilnya, Hendriwansyah merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional. Winarti-Hendri memperoleh suara 47,63 persen.

    Ketiga, Masnah Busro, untuk bupati Muaro Jambi. Masnah merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi. Ia dan wakilnya, Bambang Bayu Suseno, memperoleh suara 40,09 persen.

    Keempat, Neneng Hasanah Yasin, untuk bupati Bekasi. Neneng berpasangan dengan Eka Supri Atmaja yang merupakan Ketua DPRD Kabupaten Bekasai. Neneng-Eka memperoleh suara 39,83 persen.

    Kelima, Karolin Margret Natasa, untuk bupati Landak. Karolin adalah anggota DPR RI dari fraksi PDIP, dan merupakan anak dari Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Ia dan wakilnya, Herculanus Heriadi, melawan kotak kosong di Pilbup Landak 2017, dan memenangkan suara 96,72 persen.

    Keenam, Nurhidayah, untuk bupati Kotawaringin Barat. Nur adalah Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Barat dari fraksi Partai Golkar. Sementara wakilnya, Ahmadi Riansyah, adalah Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Barat dari fraksi PDIP. Nur-Ahmadi memperoleh suara 52,43 persen.

    Ketujuh, Noormiliyani, untuk bupati Barito Kuala. Noor merupakan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, dan merupakan istri dari Bupati Barito Kuala, Hasanuddin Murad. Noor-Rahmadian memperoleh suara 48,76 persen.

    Kedelapan, Yasti Soepredjo Mokoagow, untuk bupati Bolaang Mongondow. Yasti merupakan anggota DPR RI Komisi X. Ia dan wakilnya, Yanny Ronny Tuuk, memperoleh suara 64,88 persen.

    Pada posisi wakil wali kota, satu dari empat perempuan calon wakil wali kota, terpilih sebagai wakil wali kota, yakni Pahima Iskandar, untuk wakil wali kota Sorong. Pasangan ini memperoleh suara 77,95 persen.

    Untuk wakil bupati, dari 15 perempuan calon wakil bupati, hanya satu perempuan memenangkan Pilbup, yakni Satya Titiek Atyani Djoedir, untuk wakil bupati Barito Selatan. Titiek adalah pejabat wakil bupati, dan mendapat dukungan dari Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera.

    Catatan Negatif Pilkada DKI 2017

    Jobpie Sugiharto dalam Tempo.co 26 Desember 2017, “Kaleidoskop 2017: Pilkada Brutal Gubernur DKI Jakarta” : Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali, menilai Pilkada DKI 2017 paling brutal dalam konteks demokrasi di media sosial. Pilkada Jakarta membuat netizen sosial media terbelah menjadi dua kubu yang saling lempar opini negatif.

    “Pilkada Jakarta itu Luber. Langsung, umum, berutal,” kata Effendi dalam diskusi “Demokrasi Kebangsaan di Republik Sosial Media” di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) pada Kamis, 23 Maret 2017. Jack Lapian, pendiri BTP (Basuki Tjahaja Purnama) Network, memandang Pemilihan Gubernur DKI 2017 sebagai pilkada terburuk dalam sejarah. “Mulai dari ayat sampai mayat. Terbukti cukup ampuh, ya Pilkada SARA ini,” ujarnya kepada Tempo pada Minggu, 24 Desember 2017. Ampuh yang dia maksud adalah efektif membelah masyarakat dengan kebencian. Ketakutan masyarakat bawah mencuat seiring dengan penolakan sejumlah kelompok mengurus dan mensalatkan jenazah pemilih Ahok pada putaran pertama pilkada 2017 yakni 15 Februari 2017. 

    Pilkada putaran pertama menghadirkan tiga kontestan, yakni Anies-Sandi, Ahok-Djarot, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Putaran kedua pada 19 April 2017 adalah pertarungan final Ahok dan Anies Baswedan. Sentimen SARA yang disebar massif di semua lapisan masyarakat dan akhirnya manjur. Putaran ke dua dimenangkan oleh Pasangan Anies-Sandi.

  • Tahun Ajaran Baru Ditengah Pandemi, Pedagang Perlengkapan Sekolah Sepi Pembeli

    Tahun Ajaran Baru Ditengah Pandemi, Pedagang Perlengkapan Sekolah Sepi Pembeli

    PANDEGLANG, BANPOS – Sejumlah pedagang seragam dan perlengkapan sekolah di Kabupaten Pandeglang sepi pembeli menjelang tahun ajaran baru 2020/2021.

    “Tahun ini karena pandemi COVID-19, penjualan baju seragam tidak seramai tahun sebelumnya,” ujar Martin, salah seorang pedagang grosir pakaian sekolah, saat ditemui di pasar tradisional Badak Pandeglang, Kamis (4/6).

    Ia mengatakan, penurunan penjualan mencapai 70 hingga 80 persen dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Melihat situasi saat ini bisa diperkirakan turun 70 hingga 80 persen, sebab ditahun sebelumnya dalam sehari bisa datang lebih dari lima pembeli pakaian seragam, namun saat ini hanya satu dua orang saja,” terangnya.

    Menurutnya, animo masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah ataupun seragam sekolah berkurang, karena sistem pembelajaran siswa selama pandemi COVID-19 dilakukan secara daring, dan memasuki tahun ajaran baru belum dipastikan kapan sekolah dibuka secara normal.

    “Harga seragam sekolah tidak berubah untuk sekolah dasar Rp100 ribu per pasang, sekolah menengah pertama Rp120 ribu per pasang, dan sekolah menengah atas Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per pasang, namun pembeli belum begitu antusias karena yang di utamakan ya anak yang baru masuk sekolah dasar,” tuturnya.

    Hal serupa juga dikatakan Anis, salah seorang pedagang perlengkapan sekolah yang ada di pasar tradisional pandeglang. Ia mengatakan belum terlihatnya lonjakan pembeli perlengkapan alat tulis di toko miliknya.

    “Belum ada lonjakan pembeli, stok buku tulis juga masih banyak biasanya masyarakat sudah bersiap kalau tahun ajaran baru mulai, tetapi ini belum banyak yang membeli,” kata Anis.

    Ia menuturkan, selama pandemi COVID-19, antusiasme masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah tidak seramai tahun sebelumnya.

    “Tahun lalu kalau anak sekolah mau masuk masyarakat sudah banyak yang antri membeli buku tulis, tas, ataupun alat tulis, tapi sekarang belum banyak yang datang,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Bayi Tanpa Anus Berhasil Diselamatkan

    Bayi Tanpa Anus Berhasil Diselamatkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Seorang bayi kembar asal Kampung Cicadas Desa Teluk, Kecamatan Labuan, yang terlahir tanpa anus sudah bisa dipulangkan ke rumah kediamannya, kepulangan tersebut dibantu oleh pihak Puskesmas Labuan dan beberapa relawan Charity Banten.

    Bayi yang terlahir kembar tanpa anus tersebut merupakan anak dari Sdr. Topik, anak tersebut memiliki kelainan yaitu Atresia Ani (tanpa anus) dan sempat menghebohkan dunia dunia medis di Kabupaten Pandeglang, sebab kelahiran awalnya dari bayi kembar tanpa anus ini harus penuh perjuangan, selain tidak memiliki BPJS namun pihak RSUD juga keterbatasan team medis sepesialis bedah anak.

    Kepala PKM Labuan, Angga Iskandarwinata menuturkan, saat perjalanan sang bayi yang satu meninggal saat dalam penanganan medis, namun pihaknya bersama tim relawan berusaha menyelamatkan bayi yang satu lagi.

    “Iya saat kami mendapat laporan dari relawan kami bergerak mengevakuasi pasien tersebut, namun saat dalam perjalan kondisi memang sudah lemah bayi yang satu, namun kita sempat berikan penyelamatan ke RS Aulia yang terdekat karena kondisi yang makin buruk namun sayang sang bayi satu tidak bisa terselamatkan,” kata Angga, Kamis (4/6).

    Meskipun sempat mengalami hambatan, pihaknya terus berupaya kepada pihak rumah sakit yang sudah bermitra dengan pihak BPJS, oleh karenanya dia meminta pihak relawan untuk mencari solusi agar bayi yang masih hidup bisa segera ditangani karena sudah mulai menurun kondisinya.

    “Untuk penangan bayi yang masih selamat, kita bawa kesana dan dirawat secara intensif oleh RSUD Berkah, karena sulitnya mencari ruang ICU di rumah sakit yang bermitra dengan BPJS maka kami koordinasi dengan relawan Charity Banten, untuk mencari solusi penyelematan bayi, sebab kondisinya semakin hari semakin menurun,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Charity Banten, Diki Nurmansyah mengatakan, pihaknya mencari Rumah Sakit Swasta untuk segera menangani bayi yang selamat, pada akhirnya diputuskan untuk di rawat di salah satu rumah sakit swasta dan biaya penanganan ditanggung oleh yayasan Sedekah Terbuka.

    “Akhirnya segera membawa pasien tersebut ke Rumah sakit swasta Benggala di Serang dan kita meminta bantuan untuk pembayaran pasien tak mampu kepada yayasan Sedekah Terbuka yang sudah bermitra dengan kami, pihak yayasan Sedekah Terbuka pun siap menyanggupi pembiayaan sepenuhnya pada pasien tak mampu yang terlahir tanpa anus (Atresia Ani), “jelasnya.

    Melihat perjuangan para pihak yang membantu keluarganya yang tidak mampu, ayah dari bayi tersebut, Topik mengucapkan rasa syukur dan terima kasih, karena anaknya yang memiliki kelainan sudah bisa ditangani dan diobati meskipun satu bayi sudah tidak bisa terselamatkan.

    “Terima kasih kepada orang yang sudah berjuang membantu pengobatan anak saya, Charity Banten, Dinkes, Dinsos yang sudah memperhatikan kami orang tak mampu khsusunya buat yayasan Sedekah Terbuka semoga apa yang semua berikan pada kami Allah berikan balasan pahala yang berlimpah serta berlipat ganda,” imbuhnya.(MG-02/PBN)

  • Pasca-lebaran, Harga Bawang Merah Lokal Meroket

    Pasca-lebaran, Harga Bawang Merah Lokal Meroket

    PANDEGLANG, BANPOS – Pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Badak Pandeglang dalam kondisi normal di awal Juni ini. Namun khusus bawang merah lokal, meski pasokan barang masih berlangsung, tapi jumlahnya berkurang.

    Kondisi ini membuat harga bawang merah lokal meroket dari harga normal.

    “Harga bawang lokal naik terus, kemarin masih Rp =20 ribu per kilo, sekarang sudah Rp60 ribu per kilo,” kata Aas, pedagang eceran di Pasar Badak, Pandeglang, kepada BANPOS, Kamis (4/6).

    Menurutnya, saat Ramadan harga bawang merah lokal di kisaran Rp40 ribu per kilogram. Bahkan sebelum bulan puasa, harga bawang merah hanya Rp 20 ribu per kilogram. Pascalebaran, harga bawang merah lokal mulai melonjak naik.

    “Katanya sih pasokan dari petani bawang seperti Brebes agak berkurang, selain itu juga kendalanya dari pengiriman,” ucapnya.

    Mengenai harga bawang merah impor, ia mengatakan meski harganya murah yakni di kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, namun masyarakat kurang menyukai aromanya.

    “Tapi kalau untuk masak lebih enak bawang merah lokal, karena lebih wangi dan enak, itu juga kata pembeli,” jelasnya.

    Kenaikan harga bawang merah cukup signifikan juga diakui Saep, pedagang eceran lainnya di Pasar Badak, Pandeglang. Ia menjual bawang merah lokal Rp60 ribu per kilogramnya. Kenaikan sudah terjadi dalam seminggu terakhir.

    “Habis Lebaran lah sudah mulai naik. Sekarang di pasar saja sudah Rp58 ribu sampai Rp60 ribu yang kualitas bagus,” bebernya.

    Namun, untuk harga komoditi yang lain, Saep menuturkan tidak ada kenaikan harga atau masih stabil bahkan cenderung mengalami penurunan.

    “Kalau untuk harga bawang putih, tomat, cabe merah, cabe rawit, bawang bombay, itu tidak mengalami kenaikan, bahkan sebagian harganya ada yang turun,” ungkapnya.

    Kontributor harga bahan pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pandeglang, Nunu membenarkan kenaikan harga bawang merah lokal di Pasar Badak Pandeglang disebabkan oleh beberapa faktor.

    “Kenaikan harga bawang merah lokal sudah terjadi pasca-hari raya Idul Fitri kemarin, itu disebabkan oleh gagal panen para petani, baik yang dari Brebes, Cirebon, dan juga Pati, serta kendaraan yang mengirimnya sulit masuk dikarenakan PSBB dan masih banyak lagi,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Beda Hari Lebaran itu Mengasyikan

    Beda Hari Lebaran itu Mengasyikan

    UNTUK menentukan tanggal 1 Syawal atau lebaran, biasanya kita menunggu pengumuman dari pemerintah. Lebaran ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan masukan dan pertimbangan banyak pihak. Diantaranya organisasi keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, Mathlaul Anwar dan lain-lain.

    Pertimbangan ormas keagamaan kerap diakomodir oleh pemerintah. Tapi kadang berbeda. Makanya tidak heran bila kita pernah melaksanakan lebaran pada hari yang berbeda.

    NU dan Muhammadiyah merupakan ormas keagamaan besar yang kerap menyampaikan hasil ijtihadnya perihal waktu lebaran kepada pemerintah. Seringkali keduanya berpendapat sama. Walau kadang berbeda.

    Karena itulah kita, umat Islam Indonesia pernah melaksanakan lebaran pada hari yang berbeda. Sejatinya, perbedaan itu tidak menjadi masalah. Menjadi masalah dan dikesankan bermasalah, karena seolah umat tidak kompak.

    Bagi saya, beda hari lebaran itu justeru membahagiakan. Karena bisa lebaran dua kali. Kebiasaan keluarga kami, merayakan lebaran di rumah sendiri. Setelah sholat ied, bersilaturahmi dengan kerabat, sahabat, dan tetangga, siangnya berkunjung ke rumah orangtua di kampung. Bila sudah di kampung, bermalam hingga 3-4 hari.

    Uniknya, bila hari lebaran berbeda, maka berbeda pula antara lebaran di rumah dengan di kampung orangtua. Lebaran di rumah biasanya lebih awal. Disitulah untungnya. Karena ketika kami berkunjung siang harinya, kami merayakan kembali lebaran di kampung keesokan harinya.

    Bagi saya, beda hari lebaran itu membahagiakan. Makanya saya selalu menunggu perbedaan itu.

  • Klaster WNA Bangladesh, Kecamatan Majasari Jadi Zona Merah

    Klaster WNA Bangladesh, Kecamatan Majasari Jadi Zona Merah

    PANDEGLANG, BANPOS – Kasus COVID-19 di Kabupaten Pandeglang nampaknya meningkat. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang diketahui melalui hasil swab. Sebelumnya ada 3 orang, kini bertambah menjadi 4 orang positif COVID-19.

    Dari jumlah kasus warga asal Pandeglang yang terkonformasi Positif COVID-19, sebanyak dua orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi masih dalam penanganan medis.

    Berdasarkan hasil informasi yang dihimpun, beberapa hari terakhir telah ditemukan lagi kasus baru yang terkonfirmasi COVID-19 melalui hasil SWAB, pasca-kunjungan warga Negara Bangladesh beberapa bulan lalu di Kecamatan Majasari, Pandeglang.

    Juru Bicara Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 Kabupaten Pandeglang, dr.Achmad Sulaeman mengakui ada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Pandeglang. Dari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat orang.

    “Untuk kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 titik di wilayah kita bertambah, yang kemarin kita mencatat ada 3 hari ini kita bertambah satu menjadi 4 kasus yang terkonfirmasi Ini berasal dari Kecamatan Majasari,” katanya, Rabu (3/6).

    Pasca-adanya warga yang terkonfirmasi Positif, Tim Gugus Tugas penanggulangan COVID-19 Pandeglang, akan melakukan penelusuran (tracking) terhadap orang-orang yang sempat kontak langsung dengan warga terkonfirmasi COVID-19 tersebut.

    “Kami dari tim gugus tugas akan terus memantau perkembangan selanjutnya, dan direncanakan kami akan bergerak untuk Mentracking orang-orang yang sempat kontak dengan yang terkonfirmasi tersebut,” ucapnya.

    Sule juga menambahkan bahwa sebanyak 4 warga yang dinyatakan positif COVID-19 melalui hasil pemeriksaan swab, dengan riwayat kontak langsung dengan Warga Negara Bangladesh tersebut. Dari ke empat orang itu, tiga diantaranya adalah warga luar Pandeglang, diantaranya warga Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Serang dan ketiga warga tersebut masuk data masing-masing daerah.

    “Kita telah mencatat bahwa dari 4 orang terkonfirmasi di kecamatan majasari ini, 3 orang diantaranya telah berada di tempat asalnya masing-masing yaitu mereka berasal dari satu orang berasal dari kabupaten Lebak, satu orang berasal dari Kabupaten Serang, dan satu lagi dari kota Serang. Yang tersisa di Pandeglang hanya 1 maka dari itu data orang yang terkonfirmasi di Pandeglang hanya bertambah satu, sehingga total semua orang yang terkonfirmasi Positif di kabupaten Pandeglang ada 4 orang,” jelasnya.

    Untuk itu, demi memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kabupaten Pandeglang, pihaknya mengajak masyarakat agar melakukan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah.

    “Untuk memutus rantai penularan penyakit ini kita harus melakukan 4 hal yang terpenting, lakukan kebiasaan adaptasi baru ini dengan melakukan memakai masker, menjaga jarak dari kerumunan, dan satu hal lagi sering-sering cuci tangan dengan menggunakan sabun,” tandasnya.(MG-02/PBN)

  • Kondisi Terhimpit Karena Covid! Jangan  Bersedih Allah Bersama Kita

    Kondisi Terhimpit Karena Covid! Jangan Bersedih Allah Bersama Kita

    VIRUS Covid-19 yang berawal dari Wuhan China menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia menjadi pandemi global yang memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia serta menyebabkan terganggunya interaksi manusia akibat adanya protokol kesehatan physical distancing untuk menghindari sebaran virus dikarenakan penyebarannya terjadi antar manusia, hal ini berdampak pada kehidupan sosial yang menyebabkan dampak penurunan aktivitas ekonomi sehingga menimbulkan krisis ekonomi global dan diperkirakan hampir tujuh puluh persen orang terdampak covid19, penurunan pendapatan juga penghasilan menyebabkan ketidakmampuan membeli bahan pangan akibatnya ada ancaman kelaparan serta kondisi terhimpit berkepanjangan dikarenakan kurva covid19 yang belum juga melandai dan kehidupan masih dibayangi ancaman dari covid19.

    Semua orang kini dalam keadaan sulit dimana semua sektor ekonomi terdampak secara signifikan sehingga kini seolah kondisi sulit dan terhimpit akibat covid19 dirasakan oleh kita semua.

    Situasi sulit dan kondisi terhimpit yang dialami oleh umat manusia saat ini pernah juga dialami oleh Rasulullah Saw dan para Nabi diantaranya Nabi Musa beserta pengikutnya meski dengan latar keadaan yang berbeda namun ujian kesulitan dalam kondisi terhimpit hampirlah serupa.

    Suatu ketika Rasulullah Saw pernah dalam kondisi terhimpit bersama sahabatnya Abu Bakar dan Abu Bakar mengungkapkan kegelisahannya ketika bersembunyi dalam gua waktu itu nampak kesedihan serta kegundahan Abu Bakar lalu Nabi Muhammad menguatkan sahabatnya itu dengan sebuah kabar gembira yang diwahyukan Allah Swt.

    “Janganlah kamu bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita” (QS.At-Taubah [9]:40).

    Allah melindungi Rasulullah Saw dan Abu Bakar dengan jaring laba-laba kemudian menyelamatkan mereka dari kejaran kaum kafir Quraisy. Peristiwa ini menegaskan bahwa Allah akan selalu bersama dan melindungi orang-orang yang beriman, bertakwa dan ikhlas sebagaimana firmannya

    “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS.Al-Nahl [16]:128).

    Apa yang terjadi pada Rasulullah Saw terjadi juga pada Nabi Musa dan para pengikutnya, saat dikejar oleh fir’aun dan tentaranya. Dalam kondisi terhimpit, saat musuh di belakang, sedangkan di depan terhadang lautan yang luas sehingga para pengikut Nabi Musa menjadi panik dan bertanya,

    “Apa yang harus kita lakukan wahai Musa, Sesungguhnya kita akan tersusul oleh mereka!.”

    Dalam kondisi terhimpit sulit Nabi Musa berkata pada mereka,
    “Sekali-kali tidak akan (tersusul).Sesungguhnya Rabb-ku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku” (QS.As-Syua’ara [26]:62)
    lalu dengan kuasa Allah Nabi Musa memukulkan tongkatnya dan lautpun terbelah Nabi Musa beserta pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari himpitan musuh,
    “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu, maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar (QS.As-Syu’ara [26]:63)
    Maha besar Allah yang telah menyelamatkan para hamba, kekasihNya yang beriman dan bertakwa.

    Interaksi antara Rasulullah Saw dan sahabatnya Abu Bakar juga interaksi antara Nabi Musa dan pengikutnya memiliki jawaban yang serupa dalam menghadapi kondisi terhimpit dan sulit, jawaban keduanya seolah wujud keteguhan, kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah Swt setelah usaha sekuat tenaga yang ditempuh baik oleh Rasululullah Saw bersama Abu Bakar ataupun oleh Nabi Musa beserta pengikutnya seolah memberikan pelajaran bagi kita bahwa jawaban atas kondisi sulit yang menimpa kita semua saat ini adalah “Jangan Bersedih Selama Allah Bersamamu” dan “Jangan Bersedih Jika Engkau dekat dengan Allah.”

    Sikap menerima realitas seraya menghadapkan diri kepada Allah Swt saat dalam keadaan sulit maupun lapang, dengan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah Swt saat menghadapi musibah kondisi sulit akibat covid-19.

    Allah lah yang telah menyelamatkan Nabi Musa dan Rasulullah dari kejaran kaum kafir yang dengki dan berniat jahat padanya, Allah-lah yang menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api sehingga tak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim karena beliau berserah diri kepada Allah sehingga dijaga dari bahaya api yang memiliki sifat membakar merusak tubuh manusia bila terkenanya namun dengan kuasa Allah api itu menjadi dingin.

    “Hai Api! jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim” (QS.Al-Anbiya’ [21]:69)

    Sikap penuh harap dan penyerahan diri pada Allah yang dilakukan oleh para nabi seraya meyakini bahwa Allah bersama kita adalah sikap terbaik yang wajib kita tiru dalam keadaan saat ini.

    Muhammad Abdul Athi Buhairi mengatakan dalam kitabnya “Innama’al ‘Usri Yusron” bahwa “Sesungguhnya dibalik segala kesulitan itu ada kemudahan setelah kesempitan ada kelapangan dan setelah kesedihan ada kegembiraan. Setelah takut ada rasa aman, setelah gelisah ada rasa tenteram.” kehidupan sulit Rasulullah saat awal masa kenabian di Mekah tentunya memberikan pelajaran berharga bagi kita semua.

    Allah Swt seolah menjelaskan dalam surat Al-Insyirah bahwa Allah memberikan kenikmatan besar bagi Nabi yakni ‘inayah (perlindungan) saat nabi dalam kondisi yatim, fakir dan kebingungan kemudian Allah berikan kelapangan dada pada beliau sehingga mampu juga sukses melewati setiap ujian yang datang padanya.

    “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6)

    Imam al-Baghawi, Imam al-Ma’iny dan Syeikh Muhyiddin ad-Darwisy menyimpulkan dari struktur gaya bahasa di atas dengan sebuah kaidah bahasa Arab, “Isim nakirah jika disebut dua kali maka yang kedua tidaklah sama dengan yang pertama. Namun, jika isim makrifat disebut dua kali maka yang kedua sama dengan yang pertama.” Dari kaidah ini bisa ditarik sebuah kesimpulan, setiap satu kesulitan terdapat dua kemudahan.

    Semoga kita selalu dekat dengan Allah, agar Allah menolong kita, mengangkat ujian wabah ini menggantinya dengan kebaikan untuk itu selain kita bicara protokol kesehatan sangatlah penting bagi kita berdoa disetiap aktivitas serta memiliki sikap dan keyakinan bahwa pertolongan Allah akan datang dalam waktu dekat.
    Karena Allah akan selalu bersama orang-orang yang beriman dan bertakwa, ikhlas dan sungguh-sungguh dalam amal kebaikan serta melindungi kita dari ancaman virus yang nyata didepan kita , Amiin.

    Wallahua’lam Bisshowab.